Professional Documents
Culture Documents
NOMER : 13
KELAS : XII IPA4
Interpretative Recount
Once upon a time in side of the pond, One of the students saw The Master, it is
means on his face was so pile. By the name of Allah, the student said to his Master.
What did cause of your sorrowful ? The Master told it and requested his student to sit
down on the stone. Then The Master told it. And two weeks later The Master sick
until he closed his eyes and died. Almuhtada (The Student of The Master) was so
sorrowful and be left alone by his Master. But his ears encouragement to continue the
work of The Master. And finally he continued the work of his Master and spreading
the words of his Master on rolls of paper in villages and in the ancient city of Funicia.
Evaluation
Ability of The Author explain about the plot on background is very well and
give one plus (the moral value) of this novel cause full of moral value. The moral
value is we must be wise to other persons and dont be distinguish between class and
position. The plot on this novel is the Plot forward. So, the reader is not confused to
imagine the story on this novel. The shortages of this novel are has many affected by
ancient cultures of Roman Empire as in the story The Master was in Venice, Italy. On
other hand also has many affected by ancient cultures of Constantine Roman.
Summation
This novel is able to makes the Reader interested until the end of story.
Background and story lines are explicitly able makes and feel involved in this story.
The conflict is filled by moral value and safe for teenagers or for adults. Try to read
this novel. So, enjoy it
AMANAT KAHLIL GIBRAN MELALUI SUARA SANG GURU
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Suara Sang Guru
Judul Asli : The Voice of the Master
Pengarang : Kahlil Gibran
Penerbit : Pustaka Jaya
Cetakan : Kelima,1993
Tebal : 116 halaman
Penerjemah : Sugiarta Sriwibowo
Kehidupan merupakan sebuah pulau di lautan kesepian dan bagi pulau itu bukit
karang yang timbul merupakan harapan, pohon merupakan impian, bunga merupakan
keheningan perasaan dan sungai merupakan damba kehausan.SEE MORE
Buku Suara Sang Guru bercerita tentang seorang guru yang menceritakan tentang
perjalanannya ke Venesia dan duka cita yang menghidupkan kenangannya bersama
kekasih impiannya serta perjalanan hidupnya dalam menyebarkan kebaikan di muka
bumi yang tidak mudah kepada muridnya yang bernama Almuhtada. Setelah sang
guru wafat, perjalanan sang guru dalam rangka menyebarkan kebaikan dilanjutkan
oleh sang murid, tapi perjalanan sang murid lebih mudah dibandingkan jalan yang
ditempuh sang guru dulu.
Jika kita membaca buku non fiksi ini secara keseluruhan, kita seakan mengetahui
bahwa pengarang sangat menginginkan kehidupan yang penuh dengan cinta dan
cahaya keindahan, karena keduanya merupakan anugrah dari Tuhan yang sangat
diidam-idamkan oleh umat manusia.
Setelah kita membaca buku Suara Sang Guru, kita akan mendapatkan banyak
pelajaran hidup salah satunya yaitu lebih baik menjadi orang yang yang jelek tapi
berguna daripada menjadi orang cantik atau tampan tetapi tidak berguna. Serta
dibagian akhir dari buku ini kita akan mendapatkan pelajaran berharga lainnya yaitu
setelah kesedihan pasti akan ada kebahagiaan. Dan dengan memahami buku ini kita
mungkin akan mengetahui bahwa manusia merupakan insan yang sangat kesepian.
Namun disamping banyaknya pelajaran-pelajaran yang bisa kita ambil, buku ini
masih memiliki hal-hal yang membuat orang-orang merasa malas untuk membacanya
yaitu buku ini terlalu mengarah pada satu agama jadi bagi para pembaca yang
memiliki agama yang berbeda dengan pengarangnya akan malas membacanya,
penggunaan kata-kata yang terlalu puitis membuat orang sulit untuk memahami apa
yang diinginkan pengarang.
Keluar dari semua permasalahan itu buku Suara Sang Guru karya Kahlil Gibran
ini baik di rekomendasikan bagi orang-orang yang ingin mempelajari tentang makna
hidup dan orang yang ingin mendengar amanat-amanat dari penyair yang meninggal
di New York City, Amerika Serikat, 10 April 1931.