Professional Documents
Culture Documents
2339 2564 1 PB PDF
2339 2564 1 PB PDF
Keywords: chronic enerp malnufrition (('EAf), nnernic preRnnnt wonfen, I l o v hirlh weight
PENDAHULUAN
G
aris Besar Haluan Negara 1993 pada janin yang mnsih b e ~ s i adini. Salah satu
mengamanatkan peningkatan sumber indikator ontuk menilai kwalitas bavi atau
daya manusia sebagai salah satu kwalitas generasi penelus ini adalah Berat
kebijakan pembangunan. Peningkatan sumber badan saal lahir. Bila Berat badan saat lahir
dava manusia hams dilakukan sejak dini. yaitu rendah (BBLR). bayi umumnya akan kurang
agar bavi yang dilahirkan mempunyai potensi mampu meredam tekanan lingkungan yang
tinggi untnk mencapai tingkat produktivilas b m . yang dapat berakibat pada terhambatnya
yang maksimal. Hal ini bemrti bahwa sejak penumbuhan dan perkembangan bahkan
dalam kandungan keadaan kesehatan dan g i ~ i mengganggu kelangsungan hidupma (1.2) serta
janin hams baik. Kwalitas bayi yang dilahirkan akan meningkatkan risiko morbiditas dan
sangat dipengamhi oleh keadaan gizi ibu mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-
sebelum dan selama mengandung anlara lain kondisi infeksi saluran pernafasan bagian
karena perkembangan susunan syaraf tejadi bawah, gangguan belajar. masalah perilaku dan
F'GM 1998.21: 41-49 Risiko Ibu Hamil KEK dun Anemia melahirkan Bayi BBLR Emvi S.; dkk
sebagainya (6). Karena itu BBLR digunakan anak-anak yang dilahirkan dengan berat badan
sebagai salah satu indikator tingkat kesehatan lahir cukup (7.8).
masyarakat. h e t i t i a n menunjukkan antara 42,s % (9)
Hubungan antara kurang pangan dcngan sampi 56 %(lo) kematian pinatal terdiri dari
kegagalan kehamilan term& kelahiran bayi bag dengan BBLR Bayi dengan berat lahir
BBLR tejadi pada masa perang dunia I di kurang dari 2500 gram mempunyai risiko
Eropa. Namun ibu-ibu yang menderita kurang kematian 5-9 kali lebih tinggi dibanding mereka
energi dan protein yang ringan masih mampu yang beratnya 2500-2999 gram dan 7,13 kali
melahirkan bayi sebat dan normal. Sampai saat lebih tinggi dari mereka yang beratnya 3000-
ini yang belum diketnhui adalah p d a tingkat 3999 gram (11). BBLR mempakan penyebab
utama yang mendasari kematian bayi usia 0-1
berapa kekurangan energi dan protein yang
bulan di Indonesia
dapat berakibat pada kelahiran bayi BBLR
Di Indonesia insiden BBLR bervariasi, dari
(Berat badan lahir kurang dari 2500 gram).
hasil studi di 7 wilayah (Aah, Palembang,
Dicurigai bahwa BBLR lebih banyak terjadi
Yogyakarta, Surabaya,Bali. Ujung Pandang,
pada ibu hamil penderita kekurangan energi
Manado), prwalensi BBLR berkisar antara 2.1
kronik W K ) . Dengan kata lain kekurangan
% - 17.7 % (12) 12,O % di Sampang Madura
energi dan protein tejadi pada saat sebelum
(13) dan 10.7 % di Sukabumi (14). Dari Survei
sampai kehamilan berlangsung. Selain KEK.
Kesehatan Nasional, angka insiden BBLR
anemia yang berat saat kehamilan juga d a p t
adalah 14,O % dan diharapkan akan menurun
menyebabkan bayi BBLR. (3.43. Hal ini berarti
menjadi 10.0 % pada tahun 2000 (15).
secara logis ibu hamil anemi yang KEK
Bcberapa fak~oryang berpengaruh terhadap
mempunyai risiko lebih tinggi lagi untuk
kejadian BBLR antara lain fak~ordemogdis,
melahirkan bayi BBLR. perilaku dan lingkungan, pelayanan medis dan
Studi di Arberden berupa pengamatan ulang faktor bio medis yaitu BB, TB,LILA ibu, umur
pada 282 anak bemsia 10 tahun (143 anak ibu, paritas, frekuensiljwnlah kelahiran, riwayat
mempakan BBLR dan 139 anak merupakan kelahiran teniahulu, kadar Hb dan tekanan
kontrol ) membuktikan bahwa anak-anak darah ibu swaktu hamil (16).
dengan berat lahir rendah relatif mempunyai Tulisan ini membahas besar pcngamh KEK
.
kemampuan intelektual lebih rendah kemajuan dan atau Anemia pada ibu hamil terhadap
akademik rendah dan lebih banyak mengalami kejadian BBLR serta mempelajari apakah
gangguan kelainan s a d . masalah pendengaran kombinasi dari kedua kurang gizi ini bmifat
dan lebih sering menderita sakit dibandingkan interam atau aditif atau mungkin kontradik!if
PGM 1998,21: 41-49 Risiko Ibu Hamil KEK dm Anemia melohirkan Bayi BBLR Edwi S.; dkk
Tabel 1
DIstribusl Sampel dcagrn Bayl BBLR Menurut Status Gizi WIHamil
di Ernpat Dati U Pmpinsi Jawa Barat
Hal yang menarik adalah kombinasi antara Pada ibu yang menderita KEK saja kwang
KEK dan anemia yang diduga akan mempunyai patuh meminum pi1 penambah darah yang
r i a 0 lebih tinggi pada ibu-ibu untuk dianjurkan untuk ibu hamil dibandingkan
melahirkan BBLR, temyata menunjukkan hasil dengan ibu penderita KEK dan Anemia atau
negatif, bahkan cendemg protektif. Fenomena Anemi saja sehingga ibu penderita KEK saja
ini perln mendapat perhatian yang lebih serius mempunyai risiko lebib tinggi melahirkan
untuk mendapatkan penjelasan secara ilmiah. BBLR.(17)
Tabel 2
Aanalisis Bivariat Faktor Risiko Melahirkan
Bengkak htngkak yang mempakan indikasi Pada analisis mulrivariat dengan memper-
tekanan darah tinggi juga pada analisis risiko hatikan masalah riwayat kehamilan xbelumnya,
BBLR tidak nyata secara statistik. antara lain pernah mengalami keguguran atau
Pada analisis bivariat anemia batas 9 g/dl
lahir mati (Tabel 3) menunjukkan bahwa ibn
atau anemia beratpun ditemukan s m statistik
hamil penderita anemia berat mempunyai risiko
tidak nyata, walaupun risiko relatif mencapai
1,9. untuk melahirkan BBLR 4,2 kali lebih tin&
Ibu hamil dengan anemia berat mempunyai dibandingkan dengan ibu yang tidak menderita
risiko 3,081 kali melahirkan bayi lahir mati. Ibu anemis berat. Ibu-ibu yang pernah mengalami
hamil dengan tungkai yang bengkak mempunyai
kegugnran pada kehamilan sebelumnya mem-
risiko 4,7 kali lebih tinggi untuk melahirkan
punyai risiko 2,s kali lebih tinggi untuk
bayi lahir mati. Anemi berat juga mempunyai
risiko nntuk melahirkan bayi lahir mati 3 kali melahirkan B B W demikian pula ibu-ibu yang
lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang pernah mengalami lahir mati mempunyai risiko
tidak anemia berat. 4.35 kali lebih tinggi untuk melahirkan BBLR
Bila riwayat keguguran dikeluarkan dari
analisis multivariat anemia tetap mempunyai
Had a n a M mrrhSv&
risiko untuk melahirkan BBLR 2.55 kali lebih
Analisis multivariat memberikan hasil risiko tinggi dari ibu yang tidak menderita anemia.
yang lebih akurat karena faktor lain terkontrol. (lihat Tabel 4).
Tabel 3
Ringkwan Hasil Analisis Multivariat Faktor-faktor Rislko Kejadian BBLR
Tabel 4
Riagklsla Hasil Analisis Mnltivnriat Fdttor-faktor Risiko Kejndian BBLR
Setelah faktor keguguran dan lahir mati untuk melahirkan BBLR pada penelitian ini
dikeluarkan dari persamaan multivariat terlihat tidak ditemukan.
bahwa KEK pada batas 23 cm mempunyai risiko Berdasarkan analisis multivariate dialas
sebesar 2,32 kali lebih tinggi dibandingkan dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
dengan ibu-ibu yang tidak menderita KEK. Hal mempunyai risiko langsung untuk melahirkan
ini berani bahwa pen& ibu pernah bayi BBLR adalah anemia berat (Hb< 10 &d'l).
keguguran maupun lahir mati dapat dijelaskan KEK pada batas 23 cm, ibu hamil yang pernah
oleh KEK batas kurang dari 23 cm. Namun mengalami keguguran dan ibu hamil yang
bcgilu KEK ini dimasukan &lam persamaan pernah melahirkan bayl lahir mati. Untuk
risiko anemia unhlk melahirkan BBLR menjadi menghindari terjadinya risiko BBLR yang tinggi
lebih readah. daerah tingkat I1 Majalengka perlu dicegah jangan sampai terjadi ibu hamil
(DAERAHIZ) mempakan daerah dimana anemia berat dan LILA kurang dari 23 cm serta
tingkat risiko melahirkan bayi BBLR lebih penurunan berat badan. Ibu hamil dengan LILA
readah (0,386) dibandingkan ketiga daerah mendekati 23 cm perlu mendapat suplemenlasi.
lainnya seam statistik bermakna. Salah satu
s b b adalah adanya bayi yang meninggal yang
SIMPULAN
belum dilaporkan sehingga belum dimasukan
dalam analisis. Sedangkan pe&ah CUKUPIL Hasil analisis menunjukkan bahwa:
(konsumsi pi1 yang cukup), atan lainnya tidak
1. Ibu hamil dengan lingkar lengan kurang
menunjukkan risiko melahirkan bayi BBLR dari 23 cm mempunyai risiko 232 persen
dengan pertdaan tidak nyata (PX.05). lebih tinggi untuk melahirkan beyi BBLR
Demikianjuga tinggi h i a n ibu kurang dari 143 dibandingkan dengan ibu dengan lingkar
cm yang dianggap nwqmk2n faktor risiko lengan lebih dari 23 cm.
PGM 1998.2 I: 41-49 Risiko Ihu Ilamil REK dan Anemia melahirkon Bavi RBLR Edwi S.: dkk
2 Ibu hamil dengan kadar Hb < 10 g/dl weight Bulletin Public Health Nutrition
2. Kepada ibu yang pernah mengalami Nutrition Workshop Series Vol 8. New
keguguran atau melahirkan bayi lahir mati, York: Raven press, 1985.
perlu diperbaiki keadaan kesehatan dan 9. Sudomo I.; MS Sofoewan, and Z Alkaf.
seminar for Health Research and 14. Departemen Kesehatan R.1. Rencana
Development. Jakarta: Ministry of Health, Pembangunan Lima Tnhun Keenam Bidang
1983. Kesehatan 1994/1995 - 1998/I999.
Departemen Kesehatan R.1, 1994.
12. Anna Alissjahbaba. Birthweight distri-
15. Kramer, M.S. Determinants of low birth
bution, low birth weight and perinatal
weight : methodological assesment and
mortality in seven selected, nrral areas in
mefa-analysis. Bul. Wrld. Org. 1987.65(5):
Indonesia. A Multi center studi in
663-737.
Indonesia. School of Medicine University 16. Latief Dini, dkk. Penanggulnngan
of Pajajaran, Bandung, West Java, kekurangan energi krnnis pada ihu hamil
Indonesia. 1991. dengan pember~an makanan lambahan.
13. Karjati, Sri. Maternal nutrition profile and Gizi lndon 1997.22:20-30
binhweight in rural villages in Sampang.
Madura (Indonesia) 1995. Tesis.
Sarimawar Djaja, dkk. Pengaruh faktor
risiko lerhadap kejadian berat badan lahir
rendah, anal~sislanjut SDKI 1991. Jakarta:
Puslit Ekologi, Badan Litbangkes, 1993.