You are on page 1of 4

Medula Vol. 2 No.

1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006

PERBEDAAN KEJADIAN INFEKSI CACING ANTARA PETUGAS


PENGANGKUT SAMPAH YANG MENGGUNAAN ALAT PELINDUNG
DIRI DENGAN PETUGAS PENGANGKUT SAMPAH YANG TIDAK
MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI
Lezdyana Nur Islami*, Sulastrianah**, Wa Ode Sitti Asfiah Udu**

* Program Studi Pendidikan Dokter FK UHO


**Fakultas Kedokteran UHO

ABSTRACT

Soil Transmitted Helminth (STH) infection globally spread around the worlds. Incidence of helminth
infection more common in childrens, but adult with special job like garbage workers have same risk with that
childrens. The aim of this study is to determine differences between usage of personal protective equipment with the
helminth infection among garbage workers that completely used personal protective equipement and that not
completely used . The method of this study is an observational with cross sectional design. Population in this study
are garbage workers at Sanitary Service Wakatobi Regency. Sampling method using total sampling with 59 samples.
The data about usage of personal protective equipement have done by observation and faecal examination by direct
slide. The differences analysed statistically using Chi-Square test. As a result, it is obtained that among the workers
that not completely using personal protective equipment, there 27 (60%) samples are infected and 18 (40%)
samples are not infected. Among the workers that completely using personal protective equipment, there is 4
(28,6%) samples are infected and 10 (71,4%) samples are not infected (p = 0,04). The conclusion of this study is
there was relation between usage of personal protective equipment with helminth infection in garbage workers.
Key Words: Helminth infection, garbage workers, personal protective equipment

PENDAHULUAN Banyak di antara mereka yang belum


Infeksi Soil Transmitted Helminth menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
(STH) terjadi secara global. Sekitar 438,9 Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini
juta orang mengalami infeksi cacing dilakukan untuk mengetahui hubungan
tambang, 819,0 juta orang mengalami penggunaan APD dengan kejadian infeksi
infeksi oleh Ascaris lumbricoides dan 464,6 cacing pada petugas pengangkut sampah.
juta orang mengalami infeksi oleh Trichuris
trichiura (Pullan et al. 2014). METODE PENELITIAN
Rata-rata kecacingan yang disebabkan Penelitian ini merupakan penelitian
oleh Ascaris lumbricoides dan Trichuris observasional dengan rancangan Cross
Trichuira ditemukan 80-100% pada sectional. Sampel adalah petugas
kelompok anak-anak (Staf Pengajar UI, pengangkut sampah Dinas Kebersihan
2008). Hal ini dapat terjadi karena tingkat Kabupaten Wakatobi yang bersentuhan
kebersihan anak-anak masih belum baik. langsung dengan sampah. Teknik pemilihan
Akan tetapi, orang dewasa juga memiliki sampel menggunakan total sampling dan
risiko yang sama untuk menderita penyakit diperoleh 60 sampel. Satu sampel
ini, misalnya pada pekerja yang bersentuhan mengalami drop out karena tidak bersedia
langsung dengan tanah (Siregar, 2013). mengikuti penelitian.
Petugas pengangkut sampah juga Data diperoleh dari sampel penelitian
merupakan pekerja yang banyak menggunakan wawancara dan observasi
bersentuhan langsung dengan tanah dan langsung untuk mengetahui kelengkapan
berdasarkan informasi dan pengamatan di penggunaan APD dan hasil pemeriksaan
lapangan, mereka masih kurang feses di laboratorium untuk mengetahui
memperhatikan keselamatan dan kesehatan. adanya infeksi cacing. Data sekunder
108
Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006

diperoleh dari kantor Dinas Kebersihan, secara lengkap dan 45 sampel (76,3 %)
Pertamanan, Pemakaman dan Pemadam yang tidak menggunakan APD secara
Kebakaran (KP3K) Kabupaten wakatobi. lengkap.
APD merupakan seperangkat alat Berdasarkan data mengenai frekuensi
khusus yang digunakan pekerja setiap kali kejadian infeksi cacing dapat diketahui
bekerja dan berfungsi melindungi pekerja bahwa dari dari 59 sampel terdapat pada 31
dari bahaya yang mengancam kesehatan (52,5%) sampel yang terinfeksi dan terdapat
pekerja (Permenaker, 2010). 28 (47,5%) sampel yang tidak terinfeksi
Metode pemeriksaan feses yang (Tabel 2).
digunakan adalah pemeriksaan telur cacing
kualitatif secara natif (direct slide) Tabel 2. Distribusi kejadian infeksi cacing
(Natadisastra dkk, 2009). Pemeriksaan ini Status Jenis Cacing
Jumlah (%)
Infeksi
dilakukan di laboratorium Rumah Sakit T. Trichuira 10
Umum Daerah Wakatobi pada bulan Januari A. lumbricoides 18
hingga Februari 2014. Terinfeksi Hookworm 1 52,5
Analisis statistik digunakan untuk T. Trichuira+ A.
2
lumbricoides
mengetahui hubungan antara variable, dalam Tidak
28 47,5
penelitian ini digunakan uji Chi-Square. terinfeksi
Etika profesional dalam penelitian ini Total 59 100
adalah jika dalam hasil penelitian terdapat Sumber : Data Primer 2014
sampel yang terinfeksi cacing maka akan
diberikan obat cacing. Pada tabel 3 terdapat data mengenai
hubungan penggunaan APD dengan
HASIL kejadian infeksi cacing pada petugas
Penggunaan alat pelindung diri pengangkut sampah. Dari 14 sampel dari
Sampel dalam penelitian ini petugas yang menggunakan APD secara
dikategorikan menjadi kelompok sampel lengkap terdapat 4 (28,6%) yang terinfeksi
yang menggunakan APD secara lengkap dan dan 10 (71,4%) yang tidak terinfeksi. Dari
kelompok sampel yang tidak menggunakan 45 sampel dari petugas yang tidak
APD secara tidak lengkap. Sampel yang menggunakan APD secara lengkap, terdapat
tidak menggunakan APD sama sekali 27 (60%) yang terinfeksi dan 18 (40%) yang
dimasukkan dalam kelompok yang tidak tidak terinfeksi. Uji statistik menggunakan
menggunakan APD secara lengkap. Hasil Chi-Square diperoleh P-value 0,04.
penelitian dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 3. Hubungan penggunaan Alat
Tabel 1. Distribusi penggunaan Alat Pelindung Diri dengan kejadian infeksi
Pelindung Diri cacing
Penggunaan APD Jumlah Persentase (%) Infeksi cacing
Lengkap 14 23,7 Penggunaan Tidak Total
Tidak lengkap 45 76,3 Terinfeksi
APD terinfeksi value
Total 59 100 n % n % n %
Sumber: Data Primer 2014
Lengkap 4 28,6 10 71,4 14 100

Berdasarkan data mengenai distribusi Tidak 0,04


27 60,0 18 40,0 45 100
penggunaan APD yang diperoleh, dapat di lengkap
ketahui bahwa dari 59 sampel terdapat 14 Total 31 52,5 28 47,5 59 100
sampel (23,7 %) yang menggunakan APD
Sumber: Data Primer 2014

109
Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006

PEMBAHASAN tubuh seperti tangan, kaki, dan mulut.


Penggunaan APD secara lengkap atau Ascaris lumbricoides dan Trichuris
tidak lengkap ditentukan melalui observasi trichiura dapat menginfeksi pekerja yang
langsung. Data yang terdapat pada tabel 1 mengelola sampah dengan cara menelan
menunjukkan bahwa lebih banyak sampel telur cacing yang melekat pada tangan
yang menggunakan APD secara tidak akibat tidak memakai alat pelindung
lengkap (76,3%). Hal ini menunjukkan seperti sarung tangan. Hookworm atau
kesadaran para pekerja yang masih kurang cacing tambang dapat menginfeksi petugas
mengingat Dinas Kebersihan, Pertamanan, dengan cara larva cacing menembus kulit
Pemakaman dan Pemadam Kebakaran yang berkontak langsung dengan sampah
(KP3K) Kabupaten wakatobi telah akibat tidak menggunakan APD seperti
menyediakan APD secara lengkap untuk sarung tangan atau sepatu. Enterobius
petugas pengangkut sampah dan perlu Vermicularis dapat menginfeksi petugas
kontrol yang lebih ketat dari Dinas KP3K. pengangkut sampah melalui makanan yang
Infeksi cacing pada penelitian ini terkontaminasi karena petugas pengangkut
adalah penyakit yang ditularkan melalui sampah tidak menggunakan sarung tangan
makanan, minuman, atau melalui kulit dan melalui inhalasi udara (Pohan, 2009)
dengan tanah sebagai media penularannya yang mengandung telur jika petugas
yang disebabkan oleh berbagai macam pengangkut sampah tidak menggunakan
cacing (Jawets, et al (1996) dalam masker.
Baharuddin (2010)). Penelitian lain Berdasarkan hasil pemeriksaan feses
menunjukkan kemungkinan transmisi 4 orang petugas yang memakai APD
penyakit melalui feses anjing (Areekul et secara lengkap diidentifikasi 2 orang
al. 2010) dan tanah yang terkontaminasi petugas yang terinfeksi Trichuris trichiura
(Noor Azian et al. 2008). dan 2 orang yang terinfeksi Ascaris
Data pada tabel 3 menunjukkan bahwa lumbricoides. Infeksi Trichuris trichiura
terdapat hubungan antara penggunaan dan Ascaris lumbricoides terjadi bukan
APD dengan kejadian infeksi cacing. Hal hanya dipengaruhi oleh faktor
ini sejalan dengan penelitian Siregar kelengkapan APD serta faktor-faktor yang
(2013) dan Asror (2005) yang telah dijelaskan, akan tetapi penularan
menunjukkan bahwa terdapat hubungan dapat terjadi melalui orang satu ke orang
bermakna antara pemakaian APD dengan yang lain atau ketika salah satu dari
kejadian infeksi cacing (P=0,024 dan anggota keluarga pembawa cacing ini dan
P=0,023 secara berurutan). Begitu pula menginfeksi anggota keluarga yang lain
dengan hasil penelitian Amaliyah (2010) sedangkan penularan cacing Ascaris
yang menunjukkan bahwa ada hubungan lumbricoides dimungkinkan karena
antara perilaku penggunaan APD dengan sampel memakan makanan yang
infeksi cacing (P=0.000). terkontaminasi telur cacing.
Adanya hubungan yang bermakna Penelitian yang lebih mendalam
antara penggunaan APD dengan kejadian mengenai infeksi cacing pada petugas
infeksi cacing membenarkan bahwa APD pengangkut sampah dibutuhkan,
sangat penting. Penggunaan APD mengingat bahwa dari 45 sampel yang
bertujuan untuk melindungi seseorang atau menggunakan APD secara tidak lengkap,
mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh terdapat 18 orang (40,0%) tidak
dari potensi bahaya ditempat kerja yang terinfeksi. Hal ini menunjukkan
dapat menyebabkan penyakit atau kemungkinan terdapat faktor lain yang
kecelakaan kerja (Permenaker, 2010). menyebabkan infeksi cacing pada petugas
Penggunaan APD secara tidak pengangkut sampah.
lengkap memungkinkan masuknya telur
atau larva infeksius melalui berbagai organ

110
Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006

SIMPULAN Baharuddin. 2010. Pengaruh Perilaku


Simpulan dari penelitian ini adalah Higienitas Terhadap Kejadian
penggunaan alat pelindung secara statistik Kecacingan pada Murid Sekolah
memiliki hubungan dengan kejadian Dasar Negeri di Kecamatan Meurebo
infeksi cacing pada petugas pengangkut Kabupaten Aceh Barat. Tesis (tidak
sampah (P=0,04). diterbitkan) Medan: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas
SARAN Sumatera Utara.
Kejadian infeksi cacing tidak hanya Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
disebabkan oleh satu faktor saja, akan 2010. Peraturan Menteri Tenaga
tetapi faktor lain juga sangat berpengaruh. Kerja Dan Transmigrasi Republik
Oleh karena itu, selain penggunaan APD Indonesia Nomor
yang lengkap, petugas pengangkut sampah Per.08/Men/Vii/2010 Tentang Alat
juga tetap harus memperhatikan Pelindung Diri.
kebersihan diri dan lingkungan tempat Natadisastra D., Redad A. 2009.
tinggal mereka serta diharapkan petugas Parasitologi Kedokteran Ditinjau dari
pengangkut sampahdapat menggunakan Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta :
APD secara lengkap, bersih dan rutin Penerbit Buku Kedokteran EGC.
sehingga dapat mengurangi kejadian Noor Azian, M.Y. et al., 2008. Detection
infeksi cacing dan memutuskan mata of helminth infections in dogs and
rantai penularan infeksi cacing yang soil contamination in rural and urban
ditularkan melalui tanah (Soil areas. Southeast Asian Journal of
Transmitted-Helmith). Tropical Medicine and Public Health,
39(2), pp.205212.
DAFTAR PUSTAKA Pullan, R.L. et al., 2014. Global numbers
Amaliyah N. 2010. Perilaku Personal of infection and disease burden of soil
Hygiene, Perilaku Penggunaan Alat transmitted helminth infections in
Pelindung Diri dan Infeksi 2010. Parasites & Vectors, 7(1),
Kecacingan pada Pekerja Pengangkut pp.119. Available at: Parasites &
Sampah di Dinas Kebersihan, Vectors.
Pertamanan dan Pemakaman Kota Staf pengajar FK UI., 2008. Buku Ajar
Pontianak Kalimantan Barat. Tesis Parasitologi Kedokteran Edisi IV
(tidak diterbitkan) Yogyakarta : Empat. I. Sutanto et al., eds., Jakarta:
Fakultas Kesehatan Masyarakat Badan Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada. Universitas Indonesia.
Areekul, P. et al., 2010. Trichuris vulpis Pohan H.T. 2009. Penyakit Cacing yang
and T. trichiura infections among Ditularkan melalui Tanah. Dalam:
schoolchildren of a rural community Sudoyo A.W., dkk. Buku Ajar Ilmu
in northwestern Thailand: The Penyakit Dalam. Jakarta Pusat:
possible role of dogs in disease Interna Publishing.
transmission. Asian Biomedicine, Siregar I. 2013. Hubungan Personal
4(1), pp.4960. Higiene dengan Penyakit Cacing (Soil
Asror F. 2005. Hubungan Higiene Transmitted Helminth) pada Pekerja
Perorangan dengan Kejadian Tamanann Kota Pekanbaru: Pusat
Kecacingan pada Petugas Pengangkut Penelitian Lingkungan Hidup
Sampah di Kota Pekalongan. Skripsi Universitas Riau.
(tidak diterbitkan) Semarang : Sutanto I, Ismid I.S., Sjarifuddin P.K.,
Fakultas Kesehatan Masyarakat Sungkar S. 2008, Buku Ajar
Universitas Diponegoro. Parasitologi Kedokteran. Ed.IV,
Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

111

You might also like