You are on page 1of 10

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN PERILAKU

MENJAGA KEBERSIHAN ALAT GENETALIA PADA MASA PRA MENARCHE


DI SD NEGERI 2 UNGARAN BARAT

Regina Pricilia Yunika


Program Studi Diploma IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran

ABSTRACT

Student who had no menstrual period there is a majority of the 40 female students (68.97%)
claimed not to know how to keeping the cleanliness of genital area as dry vagina after exposure to
water and change underwear at least twice a day. The purpose of this study is to determine the
correlation between female teenagers knowledge with the behavior of keeping the cleanliness of
genital area in the pre menarche period at Elementary School 2, West Ungaran.
The method used descriptive correlative with cross sectional approach. The sample taking
used by this study was total sampling to 58 samples of female students. The statistical test used in this
study was Kendalls Tau ( = 0.05).
The results of this study showed the knowledge of the female teenagers was mostly in quite
good category, as many as 29 female students (50.0%), the behavior of keeping the cleanliness of
genital area was mostly in quite good category, as many as 32 female students (55.2%), the analysis
results of statistical test showed p-value = 0.009<0.05, it could be concluded that there was a
significant correlation between female teenagers knowledge with the behavior of keeping the
cleanliness of genital area in the pre menarche period.
It is expected that a student can equip himself with reading a book or ask the teacher or
parent to obtain information on the keeping the cleanliness of genital area the right.

Keywords: Knowledge, Female teenagers, Behavior, and genital hygiene.

PENDAHULUAN berpayudara dan berpinggul besar yang setiap


bulannya mengeluarkan sebuah sel telur dari
Masa remaja disebut juga masa indung telurnya (Sarwono, 2006).
adolescence (tumbuh menjadi dewasa). Remaja khususnya remaja putri akan
Remaja merupakan masa transisi antara masa mengalami perubahan fisik yang pesat yang
kanak-kanak menuju masa dewasa, dimana menjadi pertanda geologis dari kematangan
terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seksual seksual. Perubahan ini terjadi pada suatu masa
sekunder, tercapainya fertilitas, dan terjadi yang disebut masa pubertas yang merupakan
perubahan-perubahan psikologi dan kognitif. masa transisi antara masa kanak-kanak dan
Tercapainya tumbuh kembang yang optimal masa reproduksi. Saat masa transisi itu banyak
tergantung pada potensi biologiknya kecemasan, kebingungan, kekecewaan, dan
(Soetjiningsih, 2007). penolakan (Kartono, 2006).
Remaja dikenal sebagai suatu tahap Proses organis yang paling penting pada
perkembangan fisik dimana alat-alat kelamin masa pubertas adalah kematangan seksual.
manusia mencapai kematangannya, secara Kematangan seksual normal terjadi pada usia
anatomis berarti alat-alat kelamin khususnya 11-18 tahun. Cepat lambatnya kematangan
dan keadaan tubuh pada umumnya seksual disebabkan oleh pengaruh ras, iklim,
memperoleh bentuknya yang sempurna dan cara hidup, lingkungan, secara klinis pubertas
secara faali alat-alat kelamin tersebut sudah dimulai dengan timbulnya ciri-ciri kelainan
berfungsi secara sempurna pula. Perubahan sekunder dan berakhir jika sudah ada
fisik ini akan terjadi, seorang wanita akan kemampuan reproduksi. Perubahan yang

Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri Dengan Perilaku Menjaga Kebersihan Alat Genetalia 1
Pada Masa Pra Menarche Di SD Negeri 2 Ungaran Barat
terjadi pada masa pubertas adalah Saat inilah dalam kehidupan remaja diperlukan
pertumbuhan berat badan yang cepat, perhatian khusus agar mereka mempunyai
timbulnya ciri-ciri sekunder yang dikenal pengetahuan yang baik tentang perubahan
dengan telarche (pertumbuhan payudara), yang dialaminya, sehingga diharapkan mereka
pubarch (timbulnya rambut kemaluan), dan mempunyai perilaku yang baik terhadap
terjadinya menarche (menstruasi pertama) kesehatan reproduksinya (Widyastuti, 2009).
pada perempuan dan mimpi basah pada laki- Kesehatan reproduksi pada wanita diawali
laki serta perubahan psikis (Kartono, 2006). dengan menjaga kebersihan organ kewanitaan.
Seorang remaja dikatakan siap menghadapi Mencegah terjadinya infeksi bisa dilakukan
menarche apabila telah siap secara fisik, psikis dengan perawatan organ genetalia eksterna.
maupun sosial dalam menghadapi menarche. Infeksi yang tidak ditangani secara tuntas
Seorang remaja putri siap secara fisik apabila dapat menyebabkan infeksi merembet ke
remaja sudah dipersiapkan dirinya apabila tiba- rongga rahim, kemudian ke saluran telur dan
tiba menghadapi menarche, sudah tahu apa sampai ke indung telur dan akhirnya ke rongga
yang harus dilakukan pertama kali saat panggul. Buruknya perawatan organ genetalia
menstruasi datang, sudah mengetahui cara eksterna dan kondisi yang lembab
perawatan diri seperti menjaga kebersihan alat menyebabkan masalah. Infeksi yang
kelamin (Proverawati, 2009). diakibatkan oleh hygiene yang buruk sering
Remaja putri membutuhkan informasi terjadi pada wanita. Gejala seperti pruritus
tentang proses menstruasi dan kesehatan pada vulva, iritasi, inflamasi, gatal-gatal, rasa perih,
saat sebelum dan selama menstruasi. Remaja kemerahan dapat dialami wanita (Baradero,
putri akan mengalami kesulitan dalam 2007).
menghadapi menstruasi yang pertama kali Banyak remaja putri yang merasa berat dan
terjadi jika sebelumnya ia belum pernah malu untuk membicarakan organ genitalia
mengetahui atau membicarakan baik dengan dengan orang lain. Sehingga perawatan
teman sebaya atau dengan ibu mereka. Gadis kesehatan alat kelamin terhambat oleh
remaja belajar tentang haid dari ibunya, tetapi pantangan sosial dan kurangnya pengetahuan.
tidak semua ibu memberikan informasi yang Hal tersebut dapat dilihat dari masih
memadai kepada putrinya. Sebahagian lagi banyaknya remaja putri yang memakai celana
remaja putri enggan membicarakan secara ketat dan mereka cenderung memilih yang
terbuka kepada siapa saja sampai anak berbahan bukan dari katun, keputihan bisa jadi
gadisnya mengalami haid pertama (Jones, disebabkan oleh celana panjang yang ketat dan
2005). Hal tersebut terjadi karena ia tidak atau celana dalam yang terbuat dari serat
mengetahui apa-apa tentang menstruasi, dan sintetik atau nilon (Ratna, 2010).
mengira bahwa menstruasi merupakan bukti Menjaga kesehatan organ reproduksi pada
adanya penyakit atau bahkan yang sedang perempuan dilakukan dengan menjaga
mengalami pendarahan yang dapat kebersihan organ kewanitaan. Membersihkan
menyebabkan kematian. Masa ini diharapkan vagina dengan cara membasuh secara teratur
remaja mulai memperhatikan kesehatan diri bagian vulva secara hati-hati menggunakan air
(personal hygiene) terutama kesehatan bersih, yang harus diperhatikan lagi adalah
reproduksi (Proverawati, 2009). membersihkan bekas keringat yang ada
Data demografi di Amerika Serikat (1990) disekitar bibir vagina (Ratna, 2010).
menunjukkan jumlah remaja berumur 10-19 Kebersihan daerah genitalia sering
tahun sekitar 15% populasi. Asia Pasifik diabaikan oleh wanita. Keringat yang keluar
dimana penduduknya merupakan 60% dari akan menempel pada vulva sehingga daerah
penduduk dunia, sepertiganya adalah remaja genitalia menjadi lembab, jika tidak menjaga
umur 10-19 tahun (Maesaroh, 2010). Indonesia kebersihan genitalia dengan benar, maka jamur
ada sekitar 60.861.350 remaja berusia 10-24 dan bakteri yang berada di daerah genitalia
tahun atau sekitar 30,2% dari total penduduk akan tumbuh subur sehingga menyebabkan
Indonesia. Namun tidak semua remaja di rasa gatal dan infeksi pada daerah tersebut.
Indonesia menyadari bahwa pada masa remaja Infeksi yang diakibatkan karena tidak dapat
terjadi perubahan yang besar. Terjadinya menjaga kebersihan alat genetalia dengan
perubahan besar ini umumnya benar maka yang sering terjadi pada wanita
membingungkan remaja yang mengalaminya. yaitu, keputihan, vaginitis bacterial,

2 Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri Dengan Perilaku Menjaga Kebersihan Alat Genetalia
Pada Masa Pra Menarche Di SD Negeri 2 Ungaran Barat
trichomonas vaginalis, kandidiasis genetalia, sehingga akan mempengaruhi
vulvovginitis dan sebagainya. Bila infeksi perilaku menjaga kebersihan genetalia.
tersebut dibiarkan dan tidak diobati dengan Pengetahuan seseorang akan mempengaruhi
sempurna, akan menimbulkan infeksi yang perilakunya, karena pengetahuan merupakan
merambat ke organ reproduksi bagian dalam dasar dalam pembentukan perilaku seseorang.
seperti radang panggul (Prawirohardjo, 2009). Apabila perilaku didasari oleh pengetahuan
Pengetahuan tentang menjaga kebersihan yang baik, maka perilaku tersebut akan bersifat
alat genetalia sangat dibutuhkan oleh remaja langgeng, apabila perilaku itu tidak didasari
putri. Masalah fisik yang mungkin timbul dari dengan pengetahuan yang baik, maka tidak
kurangnya pengetahuan itu dapat berisiko berlangsung lama (Notoatmodjo, 2007).
untuk terjadinya infeksi pada saluran kemih Perilaku buruk dalam menjaga kebersihan
(ISK). Di Indonesia diperkirakan 8% pada genitalia, seperti mencucinya dengan air kotor,
anak wanita dan 2% pada anak laki-laki yang memakai pembilas secara berlebihan,
pernah mengalami ISK sedangkan insiden ISK menggunakan celana dalam yang tidak
di Inggris Utara pada usia remaja adalah menyerap keringat, jarang mengganti celana
sekitar 3,6% pada anak laki-laki dan 11,6% dalam dapat menjadi pencetus timbulnya
pada anak perempuan. Perbandingan kejadian infeksi. Pengetahuan dan perilaku dalam
ISK pada remaja putri sekitar 3-4 kali menjaga kebersihan genitalia eksterna
dibandingkan pada anak laki-laki. Salah satu merupakan faktor penting dalam kehidupan
faktor penyebabnya adalah karena uretra sehari-hari (Ratna, 2010).
perempuan lebih pendek dari laki-laki Penelitian Maesaroh (2010) yang bertujuan
(Proverawati, 2009). untuk mengidentifikasi pengetahuan dan
Selain itu kesulitan lain yang timbul adalah perilaku remaja putri tentang kebersihan alat
dalam proses perawatan diri yaitu pemenuhan kelamin pada siswi Madrasah Ibtidaiyah
personal hygiene saat mengalami menarche. Pembangunan. Hasil penelitian ini didapatkan
Hal ini dapat timbul karena sikap tertutup 3 orang (7,7 %) pengetahuan dalam kategori
masyarakat dan lingkungan. Sekitar 50% dari kurang, 19 orang (48,7 %) pengetahuan dalam
anak perempuan yang sebelumnya pernah kategori cukup, dan sebanyak 17 orang (43,6
mengalami ISK akan mengalami kelainan %) pengetahuan dalam kategori baik.
struktur saluran kemih. Infeksi saluran kemih Sedangkan 7 siswi (17,9 %) memiliki perilaku
juga akan mengganggu sirkulasi dengan yang cukup, sementara 32 siswi (82,1 %)
terbentuknya jaringan parut yang merupakan memiliki perilaku yang baik dalam menjaga
faktor predisposisi terjadinya gagal ginjal kebersihan alat genetalia eksterna. Hasil
kronik dan hipertensi (Proverawati, 2009). penelitian ini diharapkan kepada remaja untuk
Informasi akan memberikan pengaruh pada dapat mempertahankan dan meningkatkan
pengetahuan seseorang, meskipun seseorang pengetahuan dan perilaku remaja khususnya
memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika tentang kebersihan alat genetalia (Maesaroh,
seseorang itu mendapatkan informasi yang 2010).
baik maka hal itu akan meningkatkan Studi pendahuluan yang dilakukan pada
pengetahuannya. Lingkungan keluarga bulan April 2014 di SD Negeri 2 Ungaran
terutama ibu merupakan sumber informasi Barat karena tempat tersebut belum pernah
yang paling berperan dalam pengetahuan dilakukan penelitian mengenai menjaga
tentang kebersihan alat genetalia karena kebersihan alat genetalia dan ada siswa yang
seorang anak akan belajar dan menganut mengalami iritasi seperti gatal-gatal, ini
kebiasaan yang sudah ada sebelumnya dari dikarenakan siswi yang malu untuk
keluarga terutama dari ibu terlebih dahulu. menceritakan kepada orang lain mengenai
Teman sebaya juga merupakan sumber organ genetalianya, sehingga peneliti ingin
informasi bagi remaja putri untuk mengetahui melakukan penelitian di SD Negeri 2 Ungaran
hal-hal mengenai organ genetalia termasuk Barat. Hasil studi pendahuluan didapatkan
kebersihan alat genetalia. Hal ini dikarenakan bahwa siswi yang belum mengalami
teman sebaya juga mengalami hal yang sama. menstruasi ada yang sebagian besar yaitu 40
Tingkat pengetahuan antara remaja putri siswi (68,97%) menyatakan tidak mengetahui
satu dengan yang lain berbeda-beda, termasuk cara menjaga kebersihan alat genetalia dengan
pengetahuan mengenai cara membersihkan benar seperti mengeringkan vagina setelah

Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri Dengan Perilaku Menjaga Kebersihan Alat Genetalia 3
Pada Masa Pra Menarche Di SD Negeri 2 Ungaran Barat
terkena air, mengganti celana dalam minimal dengan menggunakan kuesioner sebagai alat
dua kali sehari, dan menggunakan air yang pengumpul data pokok (Notoatmodjo, 2005).
mengalir saat cebok. Sekolah Dasar Negeri 2 Penelitian ini meneliti apakah ada hubungan
Ungaran Barat merupakan salah satu SD di antara tingkat pengetahuan remaja putri
wilayah Ungaran. dengan perilaku menjaga kebersihan alat
Pengetahuan seseorang akan genetalia pada masa pra menarche di SD
mempengaruhi perilakunya, karena Negeri 2 Ungaran Barat Kabupaten Semarang.
pengetahuan merupakan dasar dalam
pembentukan perilaku seseorang. Apabila Waktu dan Tempat Penelitian
perilaku didasari oleh pengetahuan yang baik, Penelitian dilakukan pada tanggal 8
maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng, Agustus 2014 di SD Negeri 2 Ungaran Barat
apabila perilaku itu tidak didasari dengan Kabupaten Semarang.
pengetahuan yang baik maka tidak
berlangsung lama, sehingga peneliti Populasi dan Sampel
menggambil variabel pengetahuan dan variabel
perilaku. Populasi
Berdasarkan hasil wawancara dari 10 Populasi dalam penelitian ini adalah siswi-
responden didapatkan sebanyak 6 siswi (60%) siswi SD Negeri 2 Ungaran Barat Kabupaten
yang belum mengalami menstruasi Semarang pada kelas IV dan kelas V yang
menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui belum mengalami menstruasi yaitu sebanyak
cara menjaga kebersihan alat genetalia dengan 58 siswi putri.
benar, yaitu menggunakan sabun, tidak di
keringkan setelah terkena air, dan pada saat Sampel
cebok tidak menggunakan air yang mengalir. Adapun teknik pengambilan sampel yang
Kemudian 4 siswi (40%) yang belum digunakan adalah total sampling, karena dalam
mengalami menstruasi menyatakan bahwa penelitian ini peneliti mengambil sejumlah
mengetahui cara menjaga kebersihan alat populasi yang ada yaitu sebanyak 58 siswi
genetalia yang dilakukan dengan benar, yaitu putri yang belum mengalami menstruasi.
mengeringkan vagina setelah terkena air,
mengganti celana dalam sehari lebih dari dua Pengumpulan Data
kali, dan menggunakan air bersih.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti Data primer
tertarik untuk penelitian lebih lanjut tentang Data primer dalam penelitian ini didapat
Hubungan antara pengetahuan remaja putri dari penelitian langsung terhadap responden
dengan perilaku menjaga kebersihan alat dengan menggunakan kuesioner tentang
genetalia pada masa pra menarche di SD pengetahuan remaja putri dan perilaku
Negeri 2 Ungaran Barat tahun 2014". menjaga kebersihan alat genetalia yang
dibagikan kepada siswi SD Negeri 2 Ungaran
METODE PENELITIAN Barat.

Desain Penelitian Data sekunder


Desain penelitian yang digunakan dalam Data sekunder adalah data yang diperoleh
penelitian ini adalah descriptive corelational dari sumber lain yang sudah jadi, data
yaitu penelitian yang bertujuan untuk sekunder didapat dari arsip SD Negeri 2
mengungkapkan hubungan korelasi antar Ungaran Barat untuk mengetahui jumlah siswi
variabel dalam penelitian (Notoatmodjo, putri SD Negeri 2 Ungaran Barat.
2005).
Jenis penelitian yang digunakan adalah Alat Pengumpulan Data/Instrumen
kuantitatif dengan menggunakan desain Alat yang digunakan dalam penelitian ini
pendekatan Cross Sectional yaitu suatu adalah kuesioner. Terdiri dari kuesioner
penelitian untuk mempelajari hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang menjaga
variabel bebas dan variabel terikat, dengan kebersihan alat genetalia dan kuesioner untuk
melakukan pengukuran sesaat, dengan cara mengukur perilaku menjaga kebersihan alat
mengambil sampel dari suatu populasi tertentu genetalia yang kemudian kuesioner tersebut

4 Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri Dengan Perilaku Menjaga Kebersihan Alat Genetalia
Pada Masa Pra Menarche Di SD Negeri 2 Ungaran Barat
akan diisi oleh responden yang bersedia untuk HASIL PENELITIAN
diteliti.
Analisis Univariat
Analisa Data
Pengetahuan remaja putri
Analisa Univariat Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
Analisa data dilakukan untuk melihat Berdasarkan Pengetahuan Remaja
gambaran tiap variabel dari hasil penelitian. Putri Pada Masa Pra Menarche di
Uji yang digunakan distribusi prosentase dari SD Negeri 2 Ungaran Barat
tiap variabel. Uji analisis ini digunakan untuk Pengetahuan Persentase
mengukur setiap variabel. Frekuensi
Remaja Putri (%)
Baik 21 36,2
Analisis Bivariat Cukup Baik 29 50,0
Analisis bivariat dilakukan untuk Tidak Baik 8 13,8
mengetahui hubungan antara pengetahuan Total 58 100,0
remaja putri dengan perilaku menjaga
kebersihan alat genetalia pada masa pra Berdasarkan Tabel 1 diatas, dapat
menarche di SD Negeri 2 Ungaran Barat. Uji diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan
yang digunakan adalah uji kendalls tau untuk remaja putri pada masa pra menarche di SD
mencari hubungan dan menguji hipotesis Negeri 2 Ungaran Barat dalam kategori Cukup
antara dua variabel atau lebih, data berbentuk Baik, yaitu sejumlah 29 siswi (50,0%).
ordinal, dan digunakan untuk menganalisis
sample yang jumlahnya lebih dari 10. Analisa Perilaku Menjaga Kebersihan Alat Genetalia
hubungan dan membuktikan hipotesis dengan Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05). Berdasarkan Perilaku Menjaga
Dengan ketentuan kriteria hipotesis yaitu Kebersihan Alat Genetalia Pada
apabila p value < dimana = 0,05 maka Ho Masa Pra Menarche di SD Negeri 2
ditolak yang berarti ada hubungan antara Ungaran Barat
remaja putri dengan perilaku menjaga Perilaku
kebersihan alat genetalia. Menjaga Persentase
Frekuensi
Kebersihan (%)
Alat Genetalia
Baik 32 55,2
Cukup Baik 19 32,8
Tidak Baik 7 12,1
Total 58 100,0

Berdasarkan Tabel 2 diatas, dapat


diketahui bahwa sebagian besar perilaku
menjaga kebersihan alat genetalia pada masa
pra menarche di SD Negeri 2 Ungaran Barat
dalam kategori Baik, yaitu sejumlah 32 siswi
(55,2%).

Analisis Bivariat
Tabel 3. Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri Dengan Perilaku Menjaga Kebersihan
Alat Genetalia Pada Masa Pra Menarche di SD Negeri 2 Ungaran Barat
Perilaku Menjaga Kebersihan Alat Genetalia Total
Pengetahuan
Baik Cukup Baik Tidak Baik p-value
Remaja Putri
F % F % F % F %
Baik 15 71,4 5 23,8 1 4,8 21 100
Cukup Baik 15 51,7 12 41,4 2 6,9 29 100 0,324 0,009
Tidak Baik 2 25,0 2 25,0 4 50,0 8 100
Total 32 55,2 19 32,8 7 12,1 58 100

Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri Dengan Perilaku Menjaga Kebersihan Alat Genetalia 5
Pada Masa Pra Menarche Di SD Negeri 2 Ungaran Barat
Berdasarkan Tabel 3 diatas, dapat semakin berkembang pula daya tangkap dan
diketahui bahwa pada responden yang pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
memiliki pengetahuan remaja putri kategori diperolehnya semakin membaik (Notoatmodjo,
baik dengan perilaku menjaga kebersihan alat 2010).
genetalia pada masa pra menarche kategori Penelitian ini didapatkan hasil dengan
baik yaitu 15 siswi (71,4%), pada responden sebagian besar adalah pengetahuan remaja
yang memiliki pengetahuan remaja putri putri pada masa pra menarche di SD Negeri 2
kategori cukup baik dengan perilaku menjaga Ungaran Barat dengan kategori cukup baik
kebersihan alat genetalia pada masa pra yaitu sebanyak 29 siswi (50,0%). Hasil
menarche kategori baik yaitu 15 siswi penelitian ini masih didapatkan pengetahuan
(51,7%), pada responden yang memiliki remaja putri kelas IV dan V di SD Negeri 2
pengetahuan remaja putri kategori tidak baik Ungaran Barat tentang menjaga kebersihan alat
dengan perilaku menjaga kebersihan alat genetalia dalam kategori baik sebanyak 21
genetalia pada masa pra menarche kategori siswi (36,2%). Hal itu disebabkan pengetahuan
tidak baik yaitu 4 siswi (50,0%). remaja putri tentang menjaga kebersihan alat
Berdasarkan uji korelasi Kendalls Tau genetalia mereka baik dan benar, hal ini bisa
didapatkan nilai korelasi = 0,324 dengan p- dilihat dari pengisian kuesioner yaitu dari 58
value 0,009. Berdasarkan hasil p-value = siswi yang menjawab benar tentang
0,009<0,05, maka Ho ditolak, dan disimpulkan penggunaan sabun mandi yang menyebabkan
bahwa ada hubungan yang positif dan kering pada alat kelamin sebanyak 28 siswi
signifikan antara pengetahuan remaja putri (48,28%), sebaiknya mengeringkan vagina
dengan perilaku menjaga kebersihan alat setelah cebok sebanyak 31 siswi (46,55%),
genetalia pada masa pra menarche di SD tidak menggunakan celana terlalu ketat baik
Negeri 2 Ungaran Barat dengan kategori digunakan setiap hari sebanyak 33 siswi
lemah. (56,90%), dan membersihkan alat kelamin dari
Penelitian ini menggunakan studi korelasi arah depan ke belakang sebanyak 38 siswi
untuk melihat hubungan antara variabel bebas (65,52%).
dan variabel terikat. Analisa yang dipakai Sedangkan dalam kategori tidak baik
adalah analisa univariat dan analisa bivariat yaitu sebanyak 8 siswi (13,8%). Hal tersebut
menggunakan uji Kendalls Tau yang dapat disebabkan karena siswi SD Negeri 2 Ungaran
memperlihatkan antar variabel yang diuji. Barat tidak tahu tentang cara menjaga
kebersihan alat genetalia yang benar
PEMBAHASAN dibuktikan dengan menjawab soal kuesioner
yaitu dari 58 siswi yang menjawab salah
Analisa Univariat tentang penggunaan sabun mandi yang
menyebabkan kering pada alat kelamin
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Pada sebanyak 30 siswi (51,72%), sebaiknya
Masa Pra Menarche Di SD Negeri Ungaran mengeringkan vagina setelah cebok sebanyak
Barat 27 siswi (46,55%), menggaruk alat kelamin
Faktor-faktor yang mempengaruhi yang gatal dapat menyebabkan iritasi sebanyak
pengetahuan yaitu sosial ekonomi, pendidikan, 25 siswi (43,10%), dan membersihkan alat
usia, lingkungan, informasi, dan pengalaman. kelamin dari arah depan ke belakang sebanyak
Makin tinggi pendidikan seeorang makin 20 siswi (34,48%), mereka tidak mengetahui
mudah orang tersebut untuk menerima bahwa pernyataan tersebut adalah benar.
informasi, baik dari orang lain maupun dari Penelitian ini didapatkan hasil dengan
media massa. Semakin banyak informasi yang sebagian besar adalah pengetahuan remaja
masuk semakin banyak pula pengetahuan yang putri pada masa pra menarche di SD Negeri 2
didapat. Informasi dan pengalaman berasal Ungaran Barat dengan kategori cukup baik
dari berbagai macam sumber seperti, media yaitu sebanyak 29 siswi (50,0%). Hal itu dapat
poster, kerabat dekat, media massa, media terjadi karena pengetahuan dipengaruhi oleh
elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, banyak faktor seperti informasi dan
dan sebagainya. Usiapun mempengaruhi pengalaman. Informasi dan pengalaman siswi
terhadap daya tangkap dan pola pikir kelas IV dan V tentang menjaga kebersihan
seseorang. Semakin bertambah usia akan alat genetalia disebabkan karena lingkungan

6 Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri Dengan Perilaku Menjaga Kebersihan Alat Genetalia
Pada Masa Pra Menarche Di SD Negeri 2 Ungaran Barat
(keluarga). Lingkungan berpengaruh terhadap membersihkan alat kelamin dari arah depan ke
proses masuknya pengetahuan ke dalam belakang sebanyak 38 siswi (65,52%).
individu yang berada dalam lingkungan Sedangkan kategori tidak baik sebanyak 7
tersebut. siswi (12,1%). Hal itu disebabkan karena siswi
Pengetahuan tentang kebersihan alat SD Negeri 2 Ungaran Barat tidak tahu tentang
genetalia sangatlah penting untuk diketahui cara menjaga kebersihan alat genetalia yang
oleh sebagian besar wanita, karena semua benar dibuktikan dengan menjawab soal
wanita perlu menjaga alat kelamin dengan kuesioner yaitu dari 58 siswi yang menjawab
baik. Menjaga kebersihan alat genetalia yang tidak tentang tidak menggunakan sabun
tidak benar dan tidak higienis dapat mandi untuk cebok sebanyak 34 siswi
mengakibatkan tumbuhnya mikroorganisme (58,62%), mengeringkan kelamin setelah
secara berlebihan dan pada akhirnya cebok sebanyak 26 siswi (44,83%), tidak
mengganggu fungsi reproduksi (Ratna, 2010). menggaruk alat kelamin yang gatal sebanyak
31 siswi (53,45%), dan membersihkan alat
Gambaran Perilaku Menjaga Kebersihan Alat kelamin dari arah depan ke belakang sebanyak
Genetalia Pada Masa Pra Menarche Di SD 20 siswi (34,48%), mereka tidak mengetahui
Negeri 2 Ungaran Barat bahwa pernyataan tersebut yang seharusnya
Faktor-faktor yang mempengaruhi mereka lakukan dengan baik dan benar tetapi
perilaku yaitu pengetahuan, sikap, mereka tidak melakukan dengan baik dan
kepercayaan, lingkungan, fasilitas, dan tenaga benar.
kesehatan. Berdasarkan pengalaman dan Penelitian ini didapatkan hasil dengan
penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh sebagian besar adalah perilaku menjaga
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada kebersihan alat genetalia pada masa pra
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. menarche di SD Negeri 2 Ungaran Barat
Mengingat kembali terhadap suatu yang dengan kategori baik yaitu sebanyak 32 siswi
spesifik dari seluruh badan yang telah (55,2%). Hal itu dapat terjadi karena perilaku
dipelajari atau yang telah diterima. menjaga kebersihan alat genetalia dapat dipicu
Lingkungan berpengaruh untuk mengubah oleh banyak hal, antara lain seperti sikap,
sifat dan perilaku individu karena lingkungan kepercayaan, lingkungan, dan fasilitas yang
itu dapat merupakan lawan atau tantangan bagi dalam penelitian ini tidak ikut diteliti.
individu untuk mengatasinya. Fasilitaspun Perilaku tertutup terjadi bila respon
sangat mendukung untuk mempengaruhi terhadap stimulus tersebut masih belum dapat
perilaku (Notoatmodjo, 2007). diamati orang lain (dari luar) secara jelas.
Penelitian ini didapatkan hasil dengan Respon seseorang masih terbatas dalam bentuk
sebagian besar adalah perilaku menjaga perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan,
kebersihan alat genetalia pada masa pra dan sikap terhadap stimulus yang
menarche di SD Negeri 2 Ungaran Barat bersangkutan. Bentuk yang dapat diukur
dengan kategori baik yaitu sebanyak 32 siswi adalah pengetahuan dan sikap (Notoatmodjo,
(55,2%). Hasil penelitian ini masih didapatkan 2007).
perilaku menjaga kebersihan alat genetalia
pada masa pra menarche di SD Negeri 2 Analisa Bivariat
Ungaran Barat dalam kategori cukup baik
yaitu sebanyak 19 siswi (32,8%). Hal tersebut Analisa Hubungan Antara Pengetahuan
disebabkan karena perilaku dalam menjaga Remaja Putri Dengan Perilaku Menjaga
kebersihan alat genetalia mereka baik dan Kebersihan Alat Genetalia Pada Masa Pra
benar, hal ini bisa dilihat dari pengisian Menarche Di SD Negeri 2 Ungaran Barat
kuesioner yaitu dari 58 siswi yang menjawab Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
ya dalam pertanyaan seperti tidak dari 21 siswi dengan pengetahuan baik
menggunakan sabun mandi untuk cebok sebagian besar memiliki perilaku menjaga
sebanyak 24 siswi (41,38%), mengeringkan kebersihan alat genetalia yang baik sejumlah
alat kelamin setelah cebok sebanyak 32 siswi 15 siswi (71,4%), 5 siswi (23,8%) memiliki
(55,17%), menggunakan celana dalam yang perilaku menjaga kebersihan alat genetalia
tidak sempit sebanyak 44 siswi (75,86%), dan yang cukup baik, dan 1 siswi (4,8 %) memiliki

Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri Dengan Perilaku Menjaga Kebersihan Alat Genetalia 7
Pada Masa Pra Menarche Di SD Negeri 2 Ungaran Barat
perilaku menjaga kebersihan alat genetalia dalam menjaga kebersihan alat genetalia. Hal
yang tidak baik. ini dapat dilihat dari perilaku menjaga
Remaja yang mempunyai pengetahuan kebersihan alat genetalia yang sudah benar
yang baik dengan perilaku menjaga kebersihan seperti: mencuci celana dalam dengan sabun
alat gentalia yang baik, hal ini dikarenakan cuci, mengganti celana dalam lebih dari dua
remaja putri mencari tahu tentang cara kali dalam sehari, membersihkan vagina
merawat alat kelamin yang benar. Hal ini dapat dengan cara dari daerah vagina ke anus dengan
dilihat dari perilaku menjaga kebersihan alat air bersih (Ratna, 2010).
genetalia yang sudah benar seperti: mencuci Remaja yang mempunyai pengetahuan
celana dalam dengan sabun cuci, mengganti cukup baik dengan memiliki perilaku menjaga
celana dalam lebih dari dua kali dalam sehari, kebersihan alat gentalia yang cukup baik, hal
membersihkan vagina dengan cara dari daerah ini dikarenakan remaja putri dalam perilaku
vagina ke anus dengan air bersih (Ratna, menjaga kebersihan alat genetalia terkadang
2010). melakukan dan tidak dilakukan atau tergantung
Remaja yang mempunyai pengetahuan dengan keadaan dirinya.
baik dengan memiliki perilaku menjaga Remaja yang memiliki pengetahuan
kebersihan alat gentalia yang cukup baik, hal cukup baik dengan perilaku menjaga
ini dikarenakan remaja putri mengetahui kebersihan alat genetalia yang tidak baik hal
perilaku menjaga kebersihan alat genetalia ini disebabkan karena pada remaja putri
tetapi ada yang tidak dilaksanakan atau jarang mampu menerima informasi mengenai
dilaksanakan. kebersihan alat genetalia tetapi dalam menjaga
Remaja putri yang memiliki pengetahuan kebersihan alat genetalia mereka tidak
baik dengan memiliki perilaku menjaga melakukan atau menerapkan dengan baik dan
kebersihan alat genetalia yang tidak baik, benar. Hal ini dapat dilihat dari masih adanya
karena kebanyakan remaja putri mengetahui remaja putri yang tidak mengeringkan alat
tentang kebersihan alat genetalia tetapi mereka kelamin dengan handuk atau tisu setelah buang
tidak melakukan atau jarang melakukan, hal ini air kecil dikarenakan siswi tidak membawa
dapat dilihat dari beberapa hal remaja putri tisu ataupun dikarenakan di toilet tidak
dalam membersihkan alat kelamin seperti tetap disediakan tisu. Padahal menurut Proverawati
menggunakan sabun mandi untuk cebok, (2009), remaja putri wajib menjaga kebersihan
menggunakan celana dalam yang ketat, dan alat kelamin agar tidak menimbulkan
tidak mengeringkan alat kelamin setelah buang mikroorganisme yang berlebih pada organ
air kecil atau buang air besar. Banyak remaja reproduksi dan tidak mengganggu fungsi organ
putri yang masih menggunakan sabun mandi reproduksi tersebut.
untuk cebok, karena mereka beranggapan Sedangkan dari 8 siswi dengan
bahwa sabun mandi dapat mencegah gatal- pengetahuan tidak baik sebagian besar
gatal dan membuat vagina menjadi harum, memiliki perilaku menjaga kebersihan alat
serta dengan menggunakan celana dalam yang genetalia yang tidak baik sejumlah 4 siswi
ketat mereka beranggapan bahwa (50,0%), remaja yang memiliki perilaku cukup
menggunakan celana dalam yang ketat lebih baik sejumlah 2 siswi (25,0%), dan remaja
nyaman. yang memiliki perilaku menjaga kebersihan
Sedangkan dari 29 siswi dengan yang baik sejumlah 2 siswi (25,0%).
pengetahuan cukup baik sebagian besar Remaja yang memiliki pengetahuan tidak
memiliki perilaku menjaga kebersihan alat baik dengan perilaku yang baik hal ini
genetalia yang baik sejumlah 15 orang disebabkan karena ada faktor yang paling
(51,7%), remaja yang memiliki perilaku cukup mempengaruhi dalam perilaku menjaga
baik sejumlah 12 siswi (41,4%), dan remaja kebersihan alat genetalia yaitu lingkungan,
yang memiliki perilaku menjaga kebersihan karena seorang remaja putri akan belajar dan
yang tidak baik sejumlah 2 siswi (6,9%). menganut kebiasaan yang sudah ada
Remaja yang mempunyai pengetahuan sebelumnya dari lingkungannya seperti teman
yang cukup baik dengan perilaku menjaga sebaya atau keluarga dalam menjaga
kebersihan alat gentalia yang baik, hal ini kebersihan alat genetalia dengan baik dan
dikarenakan kebiasaan remaja putri yang benar. Sehingga walaupun mayoritas
mengamati keluarga atau teman sebayanya menunjukkan pengetahuan tidak baik, tetapi

8 Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri Dengan Perilaku Menjaga Kebersihan Alat Genetalia
Pada Masa Pra Menarche Di SD Negeri 2 Ungaran Barat
mayoritas perilaku baik sebab kebiasaan yang KESIMPULAN
melekat erat pada perilaku anak, walaupun
sebenarnya dia tidak mengerti bagaimana Sebagian besar pengetahuan remaja putri
menjaga kebersihan genitalia yang baik dan pada masa pra menarche di SD Negeri 2
benar. Ungaran Barat dalam kategori cukup baik,
Remaja yang memiliki pengetahuan tidak yaitu sejumlah 29 siswi (50%).
baik dengan perilaku menjaga kebersihan alat Sebagian besar perilaku menjaga
genetalia yang cukup baik hal ini disebabkan kebersihan alat genetalia pada masa pra
karena faktor pengalaman yang masih kurang. menarche di SD Negeri 2 Ungaran Barat
Sehingga masih adanya remaja putri yang dalam kategori Baik, yaitu sejumlah 32 siswi
menggaruk alat kelamin yang gatal. Padahal (55,2%).
menurut Ratna (2010), menggaruk alat Ada hubungan yang positif dan signifikan
kelamin tidak dianjurkan karena cara itu justru antara pengetahuan remaja putri dengan
bisa membuat kulit di sekitar alat kelamin perilaku menjaga kebersihan alat genetalia
bertambah merah dan membuat rasa gatal pada masa pra menarche di SD Negeri 2
semakin menjadi-jadi. Ungaran Barat dengan nilai korelasi = 0,324
Remaja yang memiliki pengetahuan tidak dan p-value 0,009 dengan kategori lemah.
baik dengan perilaku yang tidak baik hal ini
disebabkan karena kurangnya informasi dan SARAN
pengalaman siswi SD Negeri 2 Ungaran Barat
tentang menjaga kebersihan alat genetalia. Meningkatkan pendampingan pada siswi-
Kurangnya informasi dan pengalaman siswi siswinya dalam mengakses informasi tentang
kelas IV dan V di SD Negeri 2 Ungaran Barat kesehatan reproduksi khususnya tentang
tentang menjaga kebersihan alat genetalia kebersihan alat genetalia melalui teknologi
disebabkan karena usia, pendidikan, dan informasi yang tersedia di sekolah.
lingkungan (keluarga). Hasil penelitian ini diharapkan dapat
Hasil penelitian ini didukung oleh untuk memperkaya referensi kepustakaan
penelitian Juliana (2013), yang berjudul terutama mengenai hubungan antara
hubungan antara pengetahuan dan sikap pengetahuan remaja putri dengan perilaku
dengan perilaku remaja putri tentang menjaga menjaga kebersihan alat genetalia pada masa
kebersihan organ genetalia eksterna di SD pra menarche sehingga menambah referensi
Negeri 3 Manado Kelurahan Tumumpa penelitian.
Kecamatan Tuminting Kota Manado dengan Diharapkan siswi dapat membekali
total responden 164 siswi perempuan. dirinya dengan membaca buku maupun
Penelitian ini menggunakan kuesioner, dan bertanya langsung kepada guru ataupun orang
program SPSS versi 20 dengan =0,05. Hasil tua sehingga diperoleh informasi mengenai
ini menunjukan bahwa terdapat hubungan kebersihan alat genetalia yang tepat.
antara tingkat pengetahuan dengan perilaku Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
menjaga kebersihan genetalia eksterna dapat mengembangkan penelitian ini lebih
(p=0,009) dan hasil uji menunjukan terdapat lanjut dengan variabel-variabel lain yang
hubungan antara sikap dengan perilaku berhubungan dengan kebersihan alat
menjaga kebersihan genetalia eskterna genetalia, meneliti dengan sasaran yang
(p=0,024), pada siswi SD Negeri 3 Manado. berbeda dan tempat penelitian yang lebih
luas, seperti variabel usia, pendidikan,
Keterbatasan Penelitian informasi, sikap, lingkungan, dan lain-
Dalam penelitian ini pun mempunyai lainnya.
keterbatasan, yaitu hasil penelitian terbatas
pada pengetahuan dan perilaku siswi di SD DAFTAR PUSTAKA
Negeri 2 Ungaran Barat tentang menjaga
kebersihan alat genetalia saja dan faktor-faktor [1] Amiruddin, Ridwan, 2005. Studi
yang mempengaruhi tidak diteliti seperti usia, Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
tingkat pendidikan, informasi, sikap, fasilitas, Terhadap Kelainan kesehatan Pada Ibu
pengalaman, dan lingkungan. Hamil yang dibuka pada www//http.studi

Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri Dengan Perilaku Menjaga Kebersihan Alat Genetalia 9
Pada Masa Pra Menarche Di SD Negeri 2 Ungaran Barat
pemanfaatan go.id. dibuka pada tanggal [15] Proverawati. Misaroh. (2009). Menarche
27 mei 2014 menstruasi pertama penuh makna.
Yogyakarta : Nuha Medika.
[2] Arikunto. (2006). Prosedur penelitian
suatu pendekatan praktik. Jakarta : PT. [16] Ratna. (2010). Pentingnya menjaga organ
Rineka Cipta. kewanitaan. Jakarta : PT. Indeks.
[3] Baradero. (2007). Seri asuhan [17] Santjaka. (2011). Statistik untuk
keperawatan klien gangguan sistem penelitian kesehatan. Yogyakarta: Nuba
reproduksi dan seksualitas. Jakarta: EGC. Medika.
[4] DepKes RI, (2004). Sistem kesehatan [18] Sarwono. (2006). Pelayanan kesehatan
nasional 2004. Jakarta. maternal dan neonatal. Jakarta : YBP-SP.
[5] Dita, (2010). Kesehatan reproduksi [19] Soetjiningsih. (2004). Tumbuh kembang
wanita. Yogyakarta : Plus Books. remaja dan permasalahannya. Jakarta :
Sagung Seto.
[6] Hidayat. (2008). Metode penelitian
keperawatan dan teknik analisis data. [20] ________. (2007). Buku ajar tumbuh
Jakarta: Salemba Medika. kembang remaja dan permasalahannya.
Jakarta : Sagung Seto.
[7] Jones. (2005). Buku ajar konsep
kebidanan. Jakarta : EGC. [21] Sugiyono. (2004). Statistika untuk
penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.
[8] Kartono. (2006). Psikologi wanita.
Bandung : Mandar Maju. [22] ________. (2005). Memahami penelitian
kualitatif. Bandung: Alfabet.
[9] Manuaba. (2008). Ilmu kebidanan,
penyakit kandungan & keluarga [23] ________. (2008). Metode penelitian
berencana untuk pendidikan bidan. kunatitatif kualitatif dan R&D. Bandung:
Jakarta: EGC. Alfabeta.
[10] Notoatmodjo. (2005). Metodologi [24] ________. (2009). Metode penelitian
penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka kuantitatif dan kualitatif. Bandung:
Cipta. CV.Alfabeta.
[11] ________. (2007). Promosi kesehatan [25] Uliyah. (2009). Ketrampilan dasar
dan ilmu perilaku. Jakarta : Rieneka praktik klinik kebidanan. Jakarta :
Cipta. Salemba Medika.
[12] ________. (2010). Ilmu perilaku [26] Wawan. Dewi. (2010). Teori dan
kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Jakarta. Nuha Medika.
[13] ________. (2012). Pendidikan dan
perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. [27] Widyastuti. (2009). Kesehatan
reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya.
[14] Prawirohardjo., (2009). Ilmu kebidanan.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

10 Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri Dengan Perilaku Menjaga Kebersihan Alat Genetalia
Pada Masa Pra Menarche Di SD Negeri 2 Ungaran Barat

You might also like