Professional Documents
Culture Documents
e-mail: info@unlam.ac.id
demikian besar energi listrik yang hilang saat arus listrik I dibangkitkan oleh sumber daya yang ada pada powersupply
melalui resistor R.[3] dan dinyatakan dalam satuan Volt, yang pada saat percobaan
Sebuah lampu akan menyala redup,jika dipasang pada diubah-ubah sebanyak 3 kali sebesar 3 V, 6 V, dan 9 V untuk
tegangan yang lebih rendah. Hal ini karena arus yang mengalir mendapatkan nyala lampu mulai dari redup, terang, dan sangat
dalam lampu lebih kecil sehingga daya lampu juga menurun terang. Untuk variabel respon adalah tegangan dan kuat arus.
sedang hambatan lampu tetap. Misalnya sebuah lampu dengan Tegangan (V) didefinisikan sebagai beda potensial antara dua
spesifikasi V, volt / p , watt di pasang pada tegangan V2 volt. titik dalam sebuah rangkaian yang diukur melalui voltmeter
Dalam hal ini V2 lebih kecil dari V1 dan R1 sama dengan R2 dan dinyatakan dalam satuan Volt. Kuat arus (I) didefinisikan
maka daya lampu menjadi : sebagai banyaknya muatan yang berpindah dalam penghantar
𝑉2 𝑉1 2 setiap detiknya, yang diukur melalui amperemeter dan
= (3)
𝑃2 𝑃 2 dinyatakan dalam satuan ampere. Pada percobaan ini
1
𝑉12 mengukur tegangan dan arus pada gambar 1 rangkaian (a) dan
𝑃2 =( ) 𝑃1 (4) (b) masing-masing sebanyak 3 kali. Sedangkan untuk variabel
𝑉1
Lampu menyala lebih terang dari biasanya bila diberi kontrol pada percobaan ini adalah spesifikasi bohlam.
tegangan yang lebih besar dari pada spesifikasi tegangan ini Spesifikais bohlam didefinisikan sebagai daya sebuah lampu
karena pada lampu mengalir arus yang lebih besar sehingga maksimum untuk bisa menampung tegangan yang masuk dan
daya yang disimpan pada lampu lebih besar dari pada pada percobaan ditetapkan sebesar V/w.
spesifikasi dayanya. Jika daya disimpan ini melebihi kapasitas Untuk kegiatan 2 yang bertindak sebagai variabel
daya yang diizinkan pada lampu maka flamen tangten lampu manipulasi adalah hambatan (R). Hambatan (R) didefinisikan
akan putus.[4] sebagai perbandingan antara tegangan dan kuat arus yang
melalui reostart yang nilainya diukur menggunakan
III. METODE PERCOBAAN multimeter dan dinyatakan dalam satuan ohm dan diubah-ubah
A. Alat dan Bahan sebanyak 3 kali dengan mengeser-geser tahanan dan diperoleh
Dalam percobaan ini, dilakukan 2 kegiatan. Untuk nilai hambatan yang terbaca pada multimeter untuk rangkaian
kegiatan 1 yaitu pengukuran daya listrik dengan metode (a) sebesar 10Ω, 20 Ω, 30 Ω dan rangkaian (b) sebesar 10Ω,
voltmeter-amperemeter DC diperlukan beberapa alat dan 20 Ω, 30 Ω. Untuk variabel respon adalah tegangan dan kuat
bahan antara lain: Voltmeter sebanyak 1 buah, amperemeter 1 arus. Tegangan (V) didefinisikan sebagai beda potensial antara
buah, bohlam 1 buah, power supply 1 buah, dan konektor dua titik dalam sebuah rangkaian yang diukur melalui
buah. Untuk kegiatan 2 yaitu pengukuran daya listrik dengan voltmeter dan dinyatakan dalam satuan Volt. Kuat arus (I)
metode 3 voltmeter-3 amperemeter AC alat dan bahan yang didefinisikan sebagai banyaknya muatan yang berpindah
diperlukan antara lain Voltmeter sebanyak 3 buah, dalam penghantar setiap detiknya, yang diukur melalui
amperemeter sebanyak 3 buah, bohlam 1 buah, tahanan geser amperemeter dan dinyatakan dalam satuan ampere. Pada
1 buah, power supply 1 buah, multimeter digital 1 buah, dan percobaan ini, untuk rangkaian (a) seperti pada gambar 2
konektor 11 buah. mengukur tegangan 𝑉1 , 𝑉2 , 𝑉3 dan untuk rangkaian (b)
B. Rumusan Hipotesis mengukur arus 𝐼1 , 𝐼2 , dan 𝐼3 . Sedangkan untuk variabel
Adapun rumusan hipotesis dari percobaan ini adalah kontrol pada percobaan ini adalah spesifikasi bohlam dan
sebagai berikut : semakin besar tegangan sumber maka tegangan sumber (𝑉𝑠 ). Spesifikais bohlam didefinisikan
semakin terang nyala lampu dan daya nya semakin besar sebagai daya sebuah lampu maksimum untuk bisa menampung
begitu sebaliknya. tegangan yang masuk dan pada percobaan ditetapkan sebesar
Semakin besar hambatan maka semakin redup nyala lampu V/w. Tegangan sumber (𝑉𝑠 ) didefinisikan sebagai beda
dan daya semakin besar begitu juga sebaliknya. potensial yang dibangkitkan oleh sumber daya yang ada pada
C. Identifikasi variabel dan definisis operasional variabel powersupply dan dinyatakan dalam satuan Volt dan dijaga
Pada kegiatan 1: pengukuran daya listrik dengan metode tetap selama percobaan yaitu sebesar 6 volt.
Voltmeter-Amperemeter Dc semakin besar nilai tegangan
sumber yang digunakan maka semakin besar nilai beda D. Langkah perobaan
potensial (V) dan kuat arus (I) yang mengalir pada lampu, Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam percobaan
serta nyala lampu juga semakin terang. Untuk kegiatan 2: ini adalah sebagai berikut:
Pengukuran daya listrik dengan metode 3 Voltmeter- 3 Pada kegiatan 1 pengukuran daya listrik dengan metode
Amperemeter semakin kecil nilai tahanan (R) yang digunakan voltmeter-amperemeter DC langkah pertama yang harus
maka semakin besar arus listrik (I) dan beda potensial (V) dilakukan yaitu membuat rangkaian seperti gambar 1.
pada lampu, serta nyala lampu semakin terang. Kemudian, menghubungkan dengan sumber tegangan sambil
Ada dua macam kegiatan yang dilakukan pada percobaan memperhatikan nyala lampu (bohlam). Setelah itu, memulai
pengukuran daya listrik yaitu pengukuran daya listrik dengan dengan nyala lampu yang redup hingga maksimal terangnya
metode voltmeter-amperemeter DC dan pengukuran daya dengan pengaturan tegangan sumber. Selanjutnya, membaca
listrik dengan metode 3 voltmeter- 3 amperemeter AC. penunjukkan voltmeter dan amperemeter, kemudian mencatat
Identifikasi dan definisi opersional variabel (DOV) pada dalam format tabel 1 dan tabel 2. Melakukan kegiatan tersebut
percobaan ini yaitu: Untuk kegiatan 1 yang bertindak sebagai masing-masing untuk rangkaian (a) dan (b). Selanjutnya,
variabel manipulasi adalah tegangan sumber (𝑉𝑠 ). Tegangan menganalisis hasil yang Anda peroleh dan memberi
sumber (𝑉𝑠 ) didefinisikan sebagai beda potensial yang kesimpulan.
JURNAL PRAKTIKUM ALAT-ALAT UKUR LISTRIK 3
𝑃 = 𝑉. 𝐼
∆𝑉 ∆𝐼
∆𝑃 = {| | + | |} × 𝑃
𝑉 𝐼
(a) 1
𝑃= (𝑉 2 − 𝑉2 2 − 𝑉1 2 )
2𝑅 3
2. 𝑉3 2. 𝑉2
∆𝑃 = {| 2 2 2 ∆𝑉3 + ∆𝑉2
𝑉3 − 𝑉2 − 𝑉1 𝑉3 − 𝑉2 2 − 𝑉1 2
2
2. 𝑉1 ∆𝑅
+ 2 ∆𝑉1 + |}
𝑉3 − 𝑉2 2 − 𝑉1 2 𝑅
(b) 𝑅 2
Gambar 1. Rangkaian (a) dan (b) 𝑃= (𝐼 − 𝐼2 2 − 𝐼1 2 )
2 3
Rangcangan percobaan metode 3 Voltmeter- 3 2. 𝐼3 2. 𝐼2
Amperemeter AC adalah sebagai berikut: ∆𝑃 = {| 2 2 2 ∆𝐼3 + 2 ∆𝐼2
𝐼3 − 𝐼2 − 𝐼1 𝐼3 − 𝐼2 2 − 𝐼1 2
2. 𝐼1 ∆𝑅
+ 2 ∆𝐼1 + |}
𝐼3 − 𝐼2 2 − 𝐼1 2 𝑅
G. Data
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh
hasil sebagai berikut:
Alat ukur yang digunakan
Amperemeter
(a) NST = 1 / 50 = 0.02 A
∆I = 0,01 A
Voltmeter
NST = 10 / 50 = 0,2 v
∆v = 0,1 v
Multimeter
JURNAL PRAKTIKUM ALAT-ALAT UKUR LISTRIK 4
∆v = 0,01 v
∆I = 0,01 A
Tabel 9. Nilai daya yang diperoleh pada setiap percobaan melakukan praktikum yang baik dan benar. Saya juga
rangkaian a mengucapkan terima kasih kepada Siti Hadijah selaku asisten
No Vs ( p ± ∆p) watt KR % DK % prakikum selama pengambilan data, pembimbingan praktikum
1 3 (0,884 ± 0,056) 6,7 % 93, 3% dan pembuatan laporan. Serta tidak lupa saya ucapan terima
2 6 (2,50 ± 0,10) 4% 96% kasih ditujukan kepada kedua orang tua yang selalu
3 9 (4,99 ± 0,14) 3% 97% mendukung dan mendoakan. Terakhir untuk teman-teman
seperjuangan PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS
Tabel 10. Nilai daya yang diperoleh pada setiap percobaan LAMBUNG MANGKURAT yang juga telah membantu
(rangkaian b) banyak hal dalam menyelesaikan laporan ini.
𝑅
𝑃 = (𝐼3 2 − 𝐼2 2 − 𝐼1 2 ) (rangkaian 3 Amperemeter AC)
2
Tabel 11. Nilai daya pada metode 3Voltmeter
No Vs ( p ± ∆p) watt KR% DK%
1 (0,71 ± 0,08) 12 82
2 6 (0,150 ± 0,013) 8,8 92,2
3 (0,28 ± 0,01) 4,5 95,5
Tabel 12. Nilai daya pada metode 3 Amperemeter
No Vs ( p ± ∆p) watt KR% DK%
1 (5,7 ± 0,8) 14,5 85,5
2 6 (1,7 ± 0,4) 25,5 74,5
3 (1,0 ± 0,5) 50 50
Dari tabel 11, nilai daya listrik yang diperoleh hasilnya
naik turun, padahal seharusnya nilai daya listrik apabila
resistansi/hambatannya diperbesar maka daya listriknya akan
semakin kecil.. nilai daya yang diperoleh dengan metode 3
voltmeter belum sesuai dengan teori atau hipotesis.
Ketidaksesuaian ini diakibatkan kesalahan praktikan dalam
membaca alat ukur serta pada saat percobaan dilakukan
spesifikasi menentukan tegangan 1, 2, dan 3 tidak ditentukan.
Berdasarkan hasil daya listrik yang diperoleh dengan
menggunakan metode 3 Amperemeter dapat diketahui bahwa
semakin besar resistansi/tahanan yang dipasang maka semakin
1
kecil nilai daya listrik yang dihasilkan atau dapat ditulis 𝑃~ .
𝑅
Hal tersebut sudah sesuai teori ataupun dengan hipotesis.