You are on page 1of 15

Strategi Dinas Tenaga Kerja dalam Mengatasi Masalah Pengangguran

di Kota Pekanbaru
OLEH

HERMES SAROHA BUTAR BUTAR


(hermessaroha@gmail.com)
Pembimbing: Prof. Dr. H. Sujianto, M.Si
Jurusan Ilmu Administrasi – Prodi Ilmu Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus bina widya jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293-Telp/Fax.
0761-63277

ABSTRACT

This study will analyze how the Strategy Department of Labor in Addresing
Unemployment Problem in Pekanbaru City. Given the number of unemployment both from
within and from outside the area to find a job in Pekanbaru city government attempted to
addressing the unemplotment problem by holding exhibitions labor market in order to facilitate
job seekers find work.

The steps of The Department of Labor in Addressing Unemployment Problem in


Pekanbaru City be very important in providing counseling or disseminination to the public or
unemployed to fill job vacancies that exist both within region and outside the region. Then,
the Department of Labor Pekanbaru also perform or implement workforce training in
accordance with labor market demand according to the expertise or skills possessed by job
seekers. The purpose of this is to determine the strategy of the Department of Labor in
Addressing Unemployment Problem in Pekanbaru City and to determine the factors that
influence the strategy of the Department of Labor in Addressing Unemployment Problem in
Pekanbaru City. To analyze this problem the authors use the theory Tripomo which strategy
is the frame or plame that integrate goals, policy and action/program organization.

This research was conducted in the Department of Labor Pekanbaru city, using
qualitative research methods using snowball sampling methods in the analysis of research with
key informants (key informants). In collecting the data, the researcher used interview
techniques, observation and documentation studies. By using key informants and informant
as a supplementary source of information in addressing unemployment problem in
Pekanbaru city not run well in carrying out measures to addressing unemployment. The factors
that influence among others factors of infrastructure, human resources and communications.

Keywords: Strategy, unemployment

JOM FISIP Vol 2 No. 2- Oktober 2015 Page 1


PENDAHULUAN pemerintah berkewajiban dalam mengatasi
masalah pengangguran ini. Dapat dilihat
A. Latar Belakang Masalah dalam pasal 1 menyatakan: (1)
perencanaan tenaga kerja adalah proses
Indonesia merupakan Negara besar penyusunan rencana ketenagakerjaan
dengan tingkat pertumbuhan yang besar secara sistematis yang di jadikan dasar dan
pertahunnya. Saat ini jumlah penduduk acuan dalam penyusunan kebijakan,
Indonesia menempati nomor 4 terbanyak strategi, dan pelaksanaan program
di dunia setelah China, India dan Amerika pembangunan ketenagakerjaan yang
Serikat, dengan jumlah penduduk yang berkesinambungan. (2) Kompetensi kerja
kurang lebih mencapai 250 juta jiwa. adalah kemampuan kerja setiap individu
Dalam suatu Negara yang memiliki jumlah yang mencakup aspek pengetahuan,
penduduk yang banyak maka Negara keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai
tersebut juga memiliki banyak dengan standar yang ditetapkan. (3)
permasalahan yang dihadapi, mulai dari Pelayanan penempatan tenaga kerja adalah
tingginya angka kejahatan, angka kegiatan untuk mempertemukan tenaga
pertumbuhan penduduk, meningkatnya kerja dengan pemberi kerja, sehingga
angka kemiskinan serta tingginnya angka tenaga kerja dapat memperoleh pekerjaan
pengangguran. Salah satu masalah pokok yang sesuai dengan bakat, minat dan
yang dihadapi bangsa dan Negara kemampuannya, dan pemberi kerja dapat
Indonesia adalah masalah pengangguran. memperoleh tenaga kerja yang sesuai
Pengangguran yang tinggi berdampak dengan kebutuhannya. Dan juga pada
langsung maupun tidak langsung terhadap pasal 39 pemerintah bertanggung jawab
kemiskinan, kriminalitas dan masalah- mengupayakan perluasan kesempatan
masalah sosial politik yang juga semakin kerja baik di dalam maupun di luar
meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja hubungan kerja. Semua kebijakan
yang cukup besar, arus migrasi yang terus pemerintah baik pusat maupun daerah
mengalir, serta dampak krisis ekonomi disetiap sektor diarah untuk mewujudkan
yang berkepanjangan sampai saat ini, perluasan kesempatan kerja baik diluar
membuat permasalahan tenaga kerja maupun maupun didalam hubungan kerja.
menjadi sangat besar dan kompleks.
Masalah pengangguran telah menjadi Ketenagakerjaan merupakan salah
momok yang begitu menakutkan satu aspek dalam pembangunan. Angkatan
khususnya di negara-negara berkembang kerja adalah pelaku dalam proses
seperti di Indonesia. Negara berkembang pembangunan. Demi berhasilnya suatu
seringkali dihadapkan dengan besarnya pembangunan di perlukan angkatan kerja
angka pengangguran karena sempitnya yang memadai, baik secara kualitas
lapangan pekerjaan dan besarnya jumlah maupun kuantitas. Penciptaan kesempatan
penduduk. Sempitnya lapangan pekerjaan kerja adalah tujuan yang akan di capai
dikarenakan karena faktor kelangkaan dalam pembangunan, terutama dalam
modal untuk berinvestasi. kondisi Indonesia yang mengalami surplus
tenaga kerja. Masalah penciptaan lapangan
Adanya UU Nomor 13 Tahun pekerjaan merupakan salah satu tantangan
2003 tentang ketenagakerjaan maka bagi strategi dan kebijakan pembangunan

JOM FISIP Vol 2 No. 2- Oktober 2015 Page 2


di Indonesia. Pembangunan ekonomi bentuk masalah yang harus dihadapi
Indonesia yang di lakukan selama ini termasuk dibidang ketenagakerjaan.
belum mampu menciptakan kesempatan
Dinas tenaga kerja mempunyai
kerja yang memadai bagi tenaga kerja
tugas pokok membantu walikota untuk
yang terus meningkat, orientasi
melaksanakan tugas dibidang
pembangunan Indonesia selama ini masih
ketenagakerjaan. Selanjutnya dinas tenaga
lebih menekankan pada pertumbuuhan
kerja berfungsi sebagai berikut:
ekonomi yang bersifat padat modal(capital
intensif) sehingga belum banyak meyerap a. Perumusan kebijakan teknis dibidang
angkatan kerja yang ada. Akibatnya, ketenagakerjaan.
terjadi ketimpangan antara jumlah b. Pemberi izin dan pelaksana pelayanan
angkatan kerja yang membutuhkan umum dibidang ketenagakerjaan.
pekerjaan dengan ketersediaan kesempatan c. Pengelolaan urusan ketatausahaan
kerja yang berdampak pada peningkatan Dinas Tenaga Kerja.
jumlah pengangguran.
Pengangguran adalah orang yang
Masalah pengangguran di
tidak mendapat kesempatan bekerja, tetapi
Indonesia saat ini tentunya bukan hanya
sedang mencari pekerjaan atau penduduk
pada tataran pusat saja akan tetapi daerah
yang tidak mencari pekerjaan karena merasa
juga mengalami masalah yang krusial
tidak mungkin memperoleh pekerjaan.
terhadap pengelolaan dan penanganan
Pengangguran pada umumnya disebabkan
angka pengangguran di daerah. Kota
karena jumlah angkatan kerja tidak
Pekanbaru misalnya yang merupakan
sebanding dengan jumlah lapangan
sasaran mobilisasi penduduk dari luar
pekerjaan yang mampu menyerapnya.
daerah Provinsi Riau dan luar
Pengangguran sering kali menjadi masalah
Provinsi.Pesatnya perkembangan kota
dalam perekonomian karena dengan
Pekanbaru menyebabkan banyak
adanya pengangguran, produktivitas dan
pendatang usia produktif datang ke kota
pendapatan masyarakat akan berkurang
ini. Sayangnya sebagian dari mereka
sehingga dapat menyebabkan timbulnya
datang tanpa dibekali keahlian yang
kemiskinan dan masalah-masalah social
memadai, sehingga sampai di kota
lainnya. Ketiadaan pendapatan
Pekanbaru hanya menjadi pengangguran.
menyebabkan penganggur harus
Hal ini membuat angka pengangguran di
mengurangi pengeluaran konsumsinya
kota Pekanbaru menjadi tinggi.
yang meyebabkan menurunya tingkat
Kota Pekanbaru sebagai ibukota kemakmuran dan
Provinsi Riau mempunyai fungsi dan kesejahteraan.Pengangguran yang
peranan ganda yaitu sebagai ibukota berkepanjangan juga dapat menimbulkan
provinsi, sekaligus Kota Pekanbaru efek psikologis yang buruk terhadap
merupakan daerah otonomi yang penganggur dan keluarganya.
mempunyai daerah sendiri. Sebagai pusat
Selanjutnya diketahui mengenai
pemerintahan tentunya mempunyai
jumlah angkatan kerja, angkatan kerja
kegiatan pembangunan dan menjalankan
yakni penduduk yang telah memasuki usia
strategi pemerintahan dengan berbagai

JOM FISIP Vol 2 No. 2- Oktober 2015 Page 3


kerja (15 tahun) yang sudah memiliki penghasilan atau keuntungan paling sedikit
pekerjaan atau sedang bekerja dan yang selama satu jam dalam seminggu yang
belum memiliki pekerjaan atau sedang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut
mencari pekerjaan. Sedangkan Penduduk harus dilakukan berturut-turut dan tidak
usia kerja adalah penduduk yang berusia terputus. Kegiatan bekerja ini mencakup,
15 tahun ke atas, sesuai dengan UU baik yang sedang bekerja maupun yang
Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003. punya pekerjaan tetapi dalam seminggu
yang lalu sementara tidak aktif bekerja,
Kemudian konsep bekerja dapat missalnya karena cuti, sakit dan
diartikan yaitu kegiatan melakukan sejenisnya.
pekerjaan dengan maksud memperoleh

Berikut dapat dilihat keadaan ketenagakerjaan di kota Pekanbaru.

Tabel I.1 Keadaan Ketenagakerjaan Kota Pekanbaru Tahun 2010-2014

Tingakat
Penduduk usia Angkatan
Tahun Penduduk Bekerja Pengangguran Pengangguran
kerja Kerja
Terbuka(%)

2010 897.768 634.481 435.602 391.047 44.556 10.23

2011 937.939 656.953 421.532 382.185 39.347 9.33

2012 964.558 668.204 408.871 389.921 18.950 4.63

2013 999.031 712.728 442.105 412.711 29.394 6.65

2014 1.055.173 733.640 449.694 408.331 41.363 9.20

Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kota Pekanbaru

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pengangguran di kota pekanbaru tiap tahun
nya mengalami peningkatan dan penurunan, pada tahun 2011 tingkat pengangguran mengalami
penurunan dan pada tahun 2012 juga terjadi penurunan yang signifikan, namun
pada tahun 2013 dan 2014 terjadi peningkatan kembali.
Dari fenomena yang telah MENGATASI MASALAH
diuraikan penulis merasa strategi Dinas PENGANGGURAN.”.
Tenaga Kerja untuk mengatasi masalah
pengangguran belum bisa dilaksanakan B. RUMUSAN MASALAH
secara efektif, maka dalam hal ini penulis 1. Bagaimana Strategi Dinas
tertarik untuk meneliti tentang bagaimana : Tenaga Kerja Kota Pekanbaru
“STRATEGI DINAS TENAGA KERJA dalam mengatasi masalah
KOTA PEKANBARU DALAM pengangguran.

JOM FISIP Vol 2 No. 2- Oktober 2015 Page 4


2. Faktor-faktor apa saja yang D. KONSEP TEORI
mempengaruhi Strategi Dinas
Kerangka teori merupakan teori
Tenaga Kerja Kota Pekanbaru
yang relevan dengan permasalahan yang di
dalam mengatasi masalah
teliti dalam menguraikan atau
pengangguran ?
mendeskripsikan permasalahan yang
terjadi.Serta menjadi jawaban dan solusi
C. TUJUAN DAN MANFAAT
untuk menganalisis permasalahan yang di
PENELITIAN
bahas dalam penelitian ini.
a. Tujuan Penelitian
Tujuan penulis melakukan 1. Strategi
penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui Strategi Strategi merupakan cara untuk
Dinas Tenaga Kerja Kota mencapai sasaran jangka panjang (David
Pekanbaru dalam mengatasi dalam Alexander Sindoro, 2004).Strategi
masalah pengangguran. juga merupakan sejumlah keputusan dan
b. Untuk mengetahui faktor-faktor aksi yang ditujukan untuk mencapai tujuan
apa saja yang mempengaruhi (goal) dan menyesuaikan sumber daya
Dinas Tenaga Kerja Kota organisasi dengan peluang dan tantangan
Pekanbaru dalam mengatasi yang dihadapi dalam lingkungan
masalah pengangguran. industrinya. Dengan demikian ciri-ciri
b. Manfaat Penelitian strategi yang utama adalah :
a. Manfaat teoritis a. Goal-directed actions, yaitu aktivitas
yang menunjukkan “apa” yang
Adapun manfaat teoritis diinginkan organisasi dan
penelitian ini adalah untuk “bagaimana”
perkembangan ilmu pengetahuan mengimplementasikannya.
khususnya Ilmu Administrasi b. Mempertimbangkan semua kekuatan
Negara, dan bermanfaat bagi internal (sumber daya dan
peneliti lain pada bidang yang kapabilitas).
sejenis dimasa yang mendatang. c. Serta memperhatikan peluang dan
tantangan (Coulter dalam Kuncoro,
b. Manfaat praktis
2005).
Manfaat praktis dari penelitian
ini adalah untuk Istilah strategi berasal dari bahasa
masukan/rekomendasi bagi Yunani yaitu strategos atau strategis yang
pemerintah/instansi terkait dalam .pada awalnya bermakna seni seorang
strategi pemerintah mengatasi panglima yang biasanya digunakan dalam
masalah pengangguran di peperangan. Diartikan demikian karena
kecamatan Marpoyan damai kota kata strategi memang lazim digunakan
pekanbaru dan bagi instansi-instansi untuk istilah peperangan. Seiring
lain yang memerlukan. perkembangan waktu istilah strategi tidak
lagi terbatas pada konsep atau seni seorang
panglima dalam peperangan, tetapi sudah

JOM FISIP Vol 2 No. 2- Oktober 2015 Page 5


digunakan secara luas dan dalam semua pengembangan keahlian kerja, penyusunan
bidang ilmu. pengembangan karier, pemberian insentif
kerja, dan penetapan standar
Strategi ialah suatu seni kerja.Kemudian strategi peningkatan
menggunakan kecakapan dan sumber daya kualitas ditinjau dari penjabaran deskripsi
suatu organisasi untuk mencapai kerja, partisipasi dalam pengambilan
sasarannya melalui hubungan yang efektif keputusan, penilaian pekerjaan,
dengan lingkungan dalam kondisi yang keseragaman perlakuan, dan pelatihan dan
paling menguntungkan (Salusu, 2004) pengembangan kualitas (Simamora,
2001).
Strategi diartikan sebagai pola atau
rencana yang mengintegerasikan tujuan Rumusan yang komprehensif tentang
pokok, kebijakan, dan rangkaian tindakan strategi adalah sebagai berikut:
sebuah organisasi ke dalam satu kesatuan
yang kohesif (James Brian Quinn dalam a. Suatu pola keputusan yang
Iriantara, 2004).Selanjutnya, strategi konsisten, menyatu dan integral.
mengacu pada formulasi misi, tujuan, dan
b. Menentukan dan menampilkan
objektif dasar organisasi, strategi-strategi
tujuan organisasi dalam pengertian
program dan kebijakan untuk
sasaran jangka panjang, program
mencapainya; dan metode yang diperlukan
bertindak, dan prioritas alokasi
untuk memastikan bahwa strategi di
sumber daya.
implementasikan untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi (Steiner dan Meiner c. Menyeleksi bidang yang akan
dalam Iriantara, 2004). dilakukan atau akan dilaksanakan
organisasi.
Ada beberapa definisi tentang strategi,
yaitu: d. Mencoba mendapatkan keuntungan
yang mampu bertahan lama dengan
a. Strategi adalah kerangka atau
memberikan respon yang tepat
rencana yang mengintegerasikan
terhadap peluang dan ancaman dari
tujuan-tujuan (goals), kebijakan-
lingkungan eksternal organisasi, dan
kebijakan (policy) dan
kekuatan serta kelemahannya.
tindakan/program organisasi.
e. Melibatkan semua tingkat hierarki
b. Strategi adalah rencana tentang apa
dari organisasi (Hax dan Majluf
yang ingin dicapai atau hendak
dalam Purwanto, 2008).
menjadi apa suatu organisasi di masa
depan dan bagaimana cara mencapai Strategi suatu organisasi adalah
keadaan yang diinginkan tersebut konseptualisasi yang diekspresikan oleh
(Tripomo, 2005). pimpinan organisasi tentang:
Strategi organisasi terdiri menjadi a. Sasaran-sasaran jangka panjang atau
dua, yaitu strategi inovasi dan strategi tujuan-tujuan organisasi tersebut.
peningkatan kualitas.Strategi inovasi
ditinjau dari koordinasi antar unit kerja,

JOM FISIP Vol 2 No. 2- Oktober 2015 Page 6


b. Kendala-kendala luas dan kebijakan- memanfaatkan kelemahan
kebijakan yang atau ditetapkan persaingan dan membuat langkah-
sendiri oleh sang pemimpin, atau langkah yang tepat untuk
yang diterimanya dari pihak menempatkan posisi kompetitif yang
atasannya, yang membatasi skope lebih kuat.
aktivitas-aktivitas organisasi yang
e. Sumber daya adalah suatu yang
bersangkutan dan,
kritis. Mengingat strategi adalah
c. Kelompok-kelompok rencana dan suatu yang mungkin, maka harus
tujuan-tujuan jangka pendek yang membuat sesuatu yang layak dan
telah diterapkan dengan ekspektasi dapat dilaksanakan.
akan diberikannya sumbangsih
f. Strategi hendaknya
mereka dalam hal mencapai
memperhitungkan resiko yang tidak
sasaaran-sasaran organisasi tersebut
terlalu besar. Memang setiap strategi
(Vancil dalam Salusu, 2004).
mengandung resiko, tetapi haruslah
Beberapa petunjuk mengenai cara berhati-hati sehingga tidak
pembuatan strategi sehingga bisa berhasil, menjerumuskan oranisasi ke dalam
diantaranya: lubang yang besar. Oleh sebab itu
suatu strategi harusnya dapat
a. Strategi haruslah konsisten dengan dikontrol.
lingkungannya. Ikutilah arus
perkembangan yang bergerak g. Strategi hendaknya disusun di atas
dimasyarakat (jangan melawan arus), landasan keberhasilan yang telah
dalam lingkungan yang memberi dicapai. Jangan menyusun strategi
peluang untuk bergerak maju. diatas kegagalan.

b. Setiap strategi tidak hanya membuat h. Tanda-tanda dari suksesnya strategi


satu strategi. Tergantung pada ruang ditampakkan dengan adanya
lingkup kegiatannya. Apabila banyak dukungan dari pihak-pihak yang
strategi yang dibuat, maka strategi terkait, terutama para eksekutif, dari
yang satu haruslah konsisten dengan semua pimpinan unit kerja dalam
strategi lainnya. organisasi. (Hatten dan Hatten
dalam Purwanto, 2008).
c. Strategi yang efektif hendaklah
memfokuskan dan menyatukan E. METODE PENELITIAN
semua sumber daya dan tidak
1. Jenis penelitian
mencerai beraikan satu dengan yang
lainnya. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif dengan pendekatan
d. Strategi hendaklah memuaskan
kualitatif, yaitu menggambarkan atau
perhatian pada apa yang merupakan
melukiskan keadaan subjek dan objek,
kekuatannya dan tidak pada titik-titik
baik seseorang, lembaga, masyarakat dan
yang justru pada kelamahannya.
lain sebagainya, didasrkan atas hasil
Selain itu, hendaklah juga

JOM FISIP Vol 2 No. 2- Oktober 2015 Page 7


observasi yang dilakukan serta sehingga jumlah sampel menjadi banyak,
memberikan argumentasi terhadap apa Sugiono (2006 : 97).
yang ditemukan dilapangan dan
dihubungkan dengan konsep teori yang 4. Jenis Data
relevan dan menggambarkan dengan jelas 1. Data Primer
bagaimana strategi Dinas Tenaga Kerja Data yang diperoleh langsung
dalam mengatasi Masalah Pengangguran dari key informan yang menjadi
di Kota Pekanbaru. objek penelitian berupa informasi
yang relevan dengan masalah-
2. Lokasi Penelitian
masalah yang dirumuskan dalam
Penelitian ini dilaksanakan di penelitian. Antara lain : seperti
Dinas Tenaga Kerja Kota wawancara ataupun catatan tertulis.
Pekanbaru
2. Data Skunder
3. Informan penelitian
Data Sekunder yaitu data yang
Adapun key informan dalam diperoleh dari dokumen-dokumen
penelitian ini adalah: dan laporan yang ada kaitannya
1. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota dengan masalah penelitian dan juga
Pekanbaru. buku-buku yang berkenaan dengan
2. Kasubbag Pembinaan, Penempatan penelitian ini.
dan Perluasan Kesempatan Kerja
5. Teknik Pengumpulan Data
Disnaker Kota Pekanbaru
3. Kepala Bidang Pembinaan dan
Pelatihan Produktivitas Dinas Teknik pengumpulan data adalah
Tenaga Kerja Kota Pekanbaru cara-cara yang digunakan penulis dalam
4. Pencari kerja (pengangguran) rangka mengumpulkan data penelitian.
Pengumpulan data dan informasi dalam
Dalam penelitian ini key informan penelitian ini menggunakan teknik-teknik
tersebut dijadikan sebagai perangkat :
informan dan informan selanjutnya
ditentukan dengan metode snow ball a. Wawancara
sampling atau bola salju yaitu teknik
penentuan sampel yang mula jumlahnya Teknik ini dipergunakan untuk
kecil kemudian membesar. Ibarat bola memperoleh data dan keterangan
salju yang menggelinding yang lama-lama seperlunya yang dianggap penting
menjadi besar. Dalam penentuan sampel dengan jalan mengadakan tanya jawab
pertama-tama dipilih satu atau dua orang, langsung dengan responden.
tetapi karena dengan satu orang ini belum
b. Observasi
merasa lengkap terhadap data yang
diberikan maka peneliti mencari orang lain Yaitu teknik pengamatan langsung
yang dipandang lebih tahu dan dapat oleh penulis dengan melihat dari dekat
melengkapi data yang diberikan oleh satu gejala-gejala yang ada dilapangan yang
orang sebelumnya. Begitu seterusnya, menjadi obyek penelitian penulis.

JOM FISIP Vol 2 No. 2- Oktober 2015 Page 8


c. Studi dokumentasi mencapai suatu tujuan.Strategi tidak hanya
berfungsi sebagai peta jalan yang hanya
Studi dokumentasi dilakukan untuk menunjukkan arah saja, tetapi harus
mengumpulkan data-data administratif menunjukkan bagaimana taktik
ataupun arsip dari kegiatan yang operasionalnya.
ditemui oleh peneliti dilapangan.
Dokumen yang diteliti yaitu yang Strategi sangat penting bagi
berhubungan dengan tugas informan pemerintah dalam mengatasi masalah
sebagai bukti penelitian, berupa pengangguran dimana langkah-langkah
rekaman wawancara dengan yang Dinas Tenaga Kerja Kota Pekanbaru
diwawancarai. dalam mengatasii masalah pengangguran
menjadi sangat penting dalam memberikan
6. Analisis Data penyuluhan atau sosialisasi kepada
masyarakat atau pengangguran untuk
mengisi lowongan pekerjaan yang ada baik
Analisis data ini merupakan
di dalam daerah maupun di luar
aktifitas penalaran dan pengamatan lebih
daerah.Kemudian Dinas Tenaga Kerja juga
luas mengenai gejala-gejala dan informasi
melakukan atau melaksanakan pelatihan
dari hasil penelitian, data-data yang
tenaga kerja sesuai dengan permintaan pasar
didapat dikumpulkan dan diklasifikasikan
kerja yang sesuai dengan keahlian atau
menurut jenisnya lalu seterusnya peneliti
keterampilan yang dimiliki oleh pencari
menganalisa data dengan menggunakan
kerja.
metode analisa data kualitatif yaitu
berusaha menggambarkan data yang ada Dinas Tenaga Kerja Kota
dari berbagai sumber dan menghubungkan Pekanbaru memiliki landasan hukum yang
dengan fenomena-fenomena sosial serta cukup jelas dalam mengatasi masalah
menelusuri segala fakta yang berhubungan pengangguran di kota Pekanbaru.
dengan permasalahan. Dengan cara ini Landasan hukum Dinas Tenaga Kerja Kota
diharapkan pengkajian masalah dapat Pekanbaru itu berdasarkan pada Perda No
berlangsung secara terperinci dalam 4 tahun 2002, dalam perda tersebut sudah
bentuk tulisan atau tanpa menggunakan diatur mengenai tata cara
teknik penghitungan statistik. pendaftaran,pencari kerja, informasi,
HASIL DAN PEMBAHASAN pelatihan serta penempatannya.

1. PERENCANAAN DI SEKTOR
A. Straetegi Dinas Tenaga Kerja Dalam
FORMAL
Mengatasi Masalah Pengangguran
a. Melaksanakan pencarian ke lembaga
di Kota Pekanbaru
perusahaan
Strategi merupakan sebuah proses “Pencarian lowongan ke
yang meliputi alat untuk mencapai tujuan perusahaan setiap hari membaca
perusahaan atau organisasi dalam Koran setiap hari turun
kaitannya dengan tujuan jangka panjang, kelapangan mencari lowongan
program tidak lanjut, serta prioritas alokasi pekerjaan, setelah dapat lowongan
sumberdaya. Strategi pada hakikatnya tersebut nanti di iklankan di papan
perencanaan dan manajemen untuk bursa kerja seperti mall, di kantor

JOM FISIP Vol 2 No. 2- Oktober 2015 Page 9


lurah dan Kota Pekanbaru berupaya melakukan
sebagainya”.(Wawancara dengan pelatihan skill atau keahlian bagi para
Kasubbag Pembinaan, pencari kerja agar dapat bekerja sesuai
penempatan dan perluasan dengan yang dibutuhkan oleh pasar kerja
kesempatan kerja Disnaker Kota dan juga agar peara pencari kerja dapat
Pekanbaru, 1 Juli 2015) mandiri dalam mencari pekerjaan dengan
kemampuan atau skill yang mereka miliki.
Dari kutipan wawancara diatas Pelatihan skill atau kemampuan ini rutin di
dapat di simpulkan bahwa pemerintah lakukan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota
berusaha dalam mengatasi masalah Pekanbaru setiap tahun nya agar dapat
pengangguran dengan turun ke lapangan menagatasi masalah pengangguran di kota
untuk mencari lowongan pekerjaan untuk Pekanbaru.
diiklankan agar pencari kerja mudah
mendapatkan pekerjaan. c. Menyebarluaskan informasi kerja

b. Melaksanakan pelatihan keterampilan Informasi tentang lowongan


Melaksanakan pelatihan pekerjaan sangat di butuhkan oleh para
keterampilan diharapkan dengan cara ini pencari kerja, oleh karena itu Dinas
dapat membantu para pencari kerja di kota Tenaga Kerja Kota Pekanbaru telah
Pekanbaru dalam mencari pekerjaan. melakukan penyebarluasan informasi
Berikut wawancara dengan kepala lowongan pekerjaan baik itu melalui job
bidang Pembinaan dan Pelatihan fair, media massa, madding, dan juga
Produktivitas Dinas Tenaga Kerja Kota internet.
Pekanbaru
Berikut kutipan wawancara dengan
“Dengan cara melaksanakan kepalaBidang Pembinaan, Penempatan dan
pelatihan dan keterampilan Perluasan Kesempatan Kerja Dinas
diharapkan dapat membentuk skill Tenaga Kerja Kota Pekanbaru.
atau keahlian yang dimiliki oleh
“Selain di media massa dan
para pencari kerja sesuai yang
madding kami juga melakukan
dibutuhkan oleh pasar kerja atau
pengumuman atau penyebarluasaan
perusahaan dan membantu
informasi lowongan pekerjaan dan Bursa
menyerap jumlah pengangguran di
Kerja Online pada Dinas Tenaga Kerja
kota Pekanbaru dan juga agar
Kota Pekanbaru sehingga para pencari
para pencari kerja bisa mandiri
kerja dapat mendaftar dan mengakses
dalam mencari pekerjaan sesuai
lowongan pekerjaan melalui internet
dengan keahlian yang
secara mandiri.” (Wawancara dengan
dimilikinya.(Wawancara dengan
kepala Bidang Pembinaan, Penempatan
Kepala Bidang Pembinaan dan
dan Perluasan Kesempatan Kerja Dinas
Pelatihan Produktivitas Dinas
Tenaga Kerja Kota Pekanbaru, 1 Juli
Tenaga Kerja Kota Pekanbaru, 1 2015)
Juli 2015).
Berdasarkan kutipan wawancara
Dari wawancara diatas dapat
diatas dapat dimpulkan bahwa Dinas
disimpulkan bahwa Dinas Tenaga Kerja

JOM FISIP Vol 2 No. 2- Oktober 2015 Page 10


Tenaga Kerja Kota Pekanbaru membuat sederhana maupun kegiatan produktif
pengumuman atau iklan lowongan lainnya dengan mengoptimalkan sumber
pekerjaan tidak hanya di media massa atau daya lokal yang tersedia dalam rangka
madding tetapi juga melakukan upaya meningkatkan produktivitas,
penyebarluasan informasi lowongan aksesbilitas dan kesejahteraan masyarakat.
pekerjaan melalui internet untuk
B. FAKTOR-FAKTOR YANG
memudahkan pencari kerja dalam mencari
MEMPENGARUHI STRATEGI
lowongan pekerjaan.
DINAS TENAGA KERJA DALAM
2. PERENCANAAN DI SEKTOR MENGATASI MASALAH
NON FORMAL PENGANGGURAN DI KOTA
a. Pelatihan terapan teknologi tepat guna PEKANBARU
dan kewirausahaan
Telah diketahui sebelumnya bahwa
Dalam mengatasi masalah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
persoalan tenaga kerja yang semakin faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
banyak menganggur penerapan teknologi strategi Dinas Tenaga Kerja dalam
tepat guna dan kewirausahaan dapat di mengatasi masalah pengangguran di kota
jadikan solusi yang baik. Seperti kita pekanbaru. Setelah penulis melakukan
ketahui wirausaha mengacu pada orang serangkaian kegiatan berupa observasi dan
yang melaksanakan proses kesejahteraan wawancara, maka penulis akan
dan nilai tambah. Selain itu juga menjelaskan mengenai faktor-faktor apa
berwirausaha dapat menciptakan lapangan saja yang mempengaruhi Strategi Dinas
kerja yang baru.Pelatihan kerja dalam Tenaga Kerja dalam mengatasi masalah
berwirausaha sangat penting dikarenakan pengangguran di kota pekanbaru.
mengingat jumlah penduduk yang sanagat
Adapun faktor-faktor yang
padat dan semakin sempitnya lahan
mempengaruhi Strategi Dinas Tenaga
pekerjaan berwirausaha sangatlah efektif
Kerja dalam mengatasi masalah
jika dijadikan salah satu solusi dalam
pengangguran di kota pekanbaru yang
menanggulangi masalah pengangguran
peneliti temukan dilapangan sebagai
ini.Berwirausaha di katakana efektif dan
berikut :
efesien karena jika usaha yang di lakukan
tersebut berhasil dan maju maka dapat 1. Sumber Daya Manusia
menyediakan lapangan pekerjaan dan juga
mengurangi jumlah pengangguran yang Sumber daya manusia atau
semakin lama kian semakin bertambah. pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota
Pekanbaru merupakan unsur penting bagi
b. Pemberdayaan tenaga kerja padat suatu dinas untuk memaksimalkan kinerja
karya dan produktivitas terkait dalam hal ini.
Karena unsur sumber daya manusia yang
Padat karya merupakan suatu
dalam hal ini adalah para pegawai untuk
kegiatan pemberdayaan masyarakat
membantu menjalankan tugas dan
(penganggur, setengah penganggur dan
fungsinya.
masyarakat miskin) melalui kegiatan
pembuatan atau rehabilitasi infrastruktur

JOM FISIP Vol 2 No. 2- Oktober 2015 Page 11


Tidak menjadi masalah bagaimana harus mengetahui tindakan apa yang harus
jelas dan konsisten pelaksanaan strategi dilakukan dan informasi tentang
Dinas Tenaga Kerja dalam mengatasi pendukung kepatuhan kepada peraturan
masalah pengangguran di kota Pekanbaru, perundang-undangan.
jika Dinas Tenaga Kerja kota Pekanbaru
2. Komunikasi
yang bertanggung jawab untuk
melaksanaan strategi dalam mengatasi Pelaksanaan strategi dalam
masalah pengangguran di kota Pekanbaru mengatasi masalah pengangguran di kota
kekurangan sumber daya dalam Pekanbaru akan berjalan efektif apabila
melakukan tugasnya. Komponen sumber ukuran-ukuran dan tujuan-tujuan kebijakan
daya ini meliputi jumlah staf, keahlian di pahami oleh individu-individu yang
para pelaksana, komunikasi yang relevan bertanggung jawab dalam pencapaian
dan cukup untuk melaksanakan pencarian tujuan kebijakan. Kejelasan ukuran dan
lowongan pekerjaan ke perusahaan dan tujuan kebijakan dengan demikian perlu di
penemuan sumber-sumber terkait dalam komunikasikan secara tepat dengan para
pelaksanaan program, adanya kewenangan pelaksana.Konsistensi atau keseragaman
yang menjamin bahwa program dapat di ukuran dasar dari tujuan perlu di
arahkan kepada sebagaimana yang di komunikasikan sehingga pelaksanaan
harapkan, serta adanya fasilitas-fasilitas kegiatan mengetahui secara tepat ukuran
pendukung yang dapat dipakai untuk maupun tujuan kebijakan itu.
melakukan kegiatan program seperti dana,
sarana dan prasarana. Komunikasi merupakan salah satu
unsur yang sangat perlu untuk diketahui
Sumber daya manusia yang tidak oleh pegawai dalam mencari dan
memadai (jumlah dana kemampuan) mendapatkan lowongan pekerjaan yang
berakibat tidak dapat dilaksanakannya untuk diiklankan, dengan eratnya
strategi untuk mengatasi masalah berkomunikasi dan juga dengan
pengangguran di kota Pekanbaru secara memanfaatkan jaringan sosial atau
sempurna karena mereka tidak bisa teknologi yang ada akan memudahkan
melakukan pengawasan dengan baik. Jika mendapatkan lowongan pekerjaan yang
jumlah staf/pegawai pelaksanaan akan di iklankan /dipamerkan. Komunikasi
penyebarluasan informasi lowongan sangat penting dalam pencarian lowongan
pekerjaan dan pencarian lowongan pekerjaan karena dengan adanya
pekerjaan terbatas, maka hal yang harus komunikasi akan mudah mendapatkan
dilakukan adalah meningkatkan informasi-informasi yang di perlukan, dan
kemampuan para pelaksana untuk juga banyak komunikasi memperbesar
melakukan program. Untuk ini perlu peluang untuk mendapatkan lowongan
adanya manajemen sumber daya yang baik pekerjaan.
agar dapat meningkatkan kinerja dalam
3. Sarana dan Prasarana
kegiatan mengatasi jumlah pengangguran
di kota Pekanbaru. Ada dua bentuk Secara umum sarana dan prasarana
informasi, yaitu informasi mengenai adalah alat penunjang keberhasilan suatu
bagaimana cara menyelesaikan proses upaya yang dilakukan dilayanan
kebijakan/program serta bagi pelaksana

JOM FISIP Vol 2 No. 2- Oktober 2015 Page 12


public, karena apabila kedua hal ini tidak belum berjalan dengan maksimal. Melihat
tersedia maka semua kegiatan yang landasan hukum yang kuat untuk
dilakukan tidak akan dapa mencapai hasil menempatkan tenaga kerja lokal dengan
yang harapkan sesuai dengan rencana. mengatasi malah pengangguran di Kota
Kekurangan sarana dan prasarana akan Pekanbaru, namun ada beberapa faktor
menghambat strategi yang telah yang masih belum bisa berjalan dengan
direncanakan. baik berupa rendahnya minat mengisi
lowongan pekerjaan diluar daerah, tidak
Sarana dan prasarana yang belum tersedianya lapangan pekerjaan, tidak
tersedia yaitu gedung Balai Pelatihan mempunyai keahlian dan keterampilan
Kerja yang dapat menampung kegiatan serta masuknya penduduk luar untuk
pelatihan. Dan juga komputer yang mencari pekerjaan menjadi penghambat
merupakan salah satu komponen sarana kinerja Dinas Tenaga Kerja dalam
dan prasarana dalam melaksanakan proses mengatasi masalah pengangguran di Kota
pembuatan kartu kuning yang urgensinya Pekanbaru.
sangat dominan dalam upaya mengatasi
masalah pengangguran di kota Pekanbaru Strategi yang telah dilakukan oleh
dengan mengetahui berapa banyak yang Dinas Tenaga Kerja dalam Mengatasi
mendaftarkan diri sebagai pencari kerja. Masalah Pengangguran di Kota Pekanbaru
yaitu dengan mengadakan job
KESIMPULAN fair/pameran bursa kerja, menyebarluaskan
informasi kerja, pencarian lowongan
Berdasarkan hasil penelitian dan pekerjaan ke perusahaan dan juga
analisa yang peneliti lakukan tentang melakukan pelatihan keahlian dan
Strategi Dinas Tenaga Kerja Kota keterampilan yang diliki serta melakukan
Pekanbaru dalam mengatasi masalah pelatihan teknologi tepat guna dan
pengangguran di kota pekanbaru serta kewirausahaan.
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
strategi Dinas Tenaga Kerja dalam 2. Faktor-Faktor apa saja yang
mengatasi masalah pengangguran di kota Mempengaruhi Strategi Dinas
pekanbaru maka pada bab ini akan di Tenaga Kerja dalam Mengatasi
kemukakan beberapa kesimpulan Masalah Pengangguran di Kota
penelitian dan saran bagi pihak yang Pekanbaru
berkepentingan dan terkait.
Faktor-faktor apa saja yang
1. Strategi Dinas Tenaga Kerja dalam
Mengatasi Masalah Pengangguran mempengaruhi Strategi Dinas Tenaga
di Kota Pekanbaru Kerja dalam Mengatasi Masalah
Pengangguran di Kota Pekanbaru yaitu :
Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh dari lokasi penelitian dan key Tidak cukupnya komunikasi
informan serta beberapa informan susulan kepada para pelaksana dan pelaku kegiatan
dan dilihat dari semua indikator yang telah sehingga secara serius mempengaruhi
disajikan, dapat dikatakan bahwa Strategi pelaksanaan strategi dalam mengatasi
Dinas Tenaga Kerja dalam Mengatasi masalah pengangguran di kota Pekanbaru.
Masalah Pengangguran di Kota Pekanbaru

JOM FISIP Vol 2 No. 2- Oktober 2015 Page 13


1. Sumber daya manusia yang tidak dapat mencapai hasil yang diharapkan
memadai (jumlah dan kemampuan) sesuai dengan rencana. Kurangnya
berakibat tidak dapat dilaksanakannya sarana dan prasarana akan
strategi dalam mengatasi masalah menghambat strategi yang telah
pengangguran secara sempurna karena direncanakan.
mereka tidak bisa melakukan
Saran
pengawasan dengan baik. Jika jumlah
staf/pegawai pelaksana penyebarluasan Dari penelitian yang telah peneliti
informasi lowongan pekerjaan dan lakukan, peneliti memberikan beberapa
pencarian lowongan pekerjaan saran yang di harapkan dapat membangun
terbatas, maka hal yang harus maupun dapat dijadikan masukan serta
dilakukan adalah meningkatka pertimbangan oleh Dinas Tenaga Kerja
kemampuan para pelaksana untuk dalam Mengatasi Masalah Pengangguran
melakukan program. Untuk itu perlu di kota Pekanbaru. Adapun saran-saran
adanya manajemen sumber daya yang yang dapat diberikan oleh peneliti dalam
baik agar dapat meningkatkan kinerja penelitian ini adalah sebagai berikut :
dalam menagatasi masalah
pengangguran di kota Pekanbaru. 1. Agar strategi yang dilakukan dapat
berjalan dengan maksimal perlu
2. Komunikasi merupakan salah satu sosialisasi kepada masyarakat
unsur yang sangat perlu untuk untuk rajin mencari informasi dan
diketahui oleh pegawai dalam mencari mau dating ke bursa kerja dan
dan mendapatkan lowongan pekerjaan pedoman tentang syarat-syarat
yang untuk diiklankan, dengan eratnya kerja.
berkomunikasi dan juga dengan 2. Perlu meningkatkan strategi dalam
memanfaatkan jaringan sosial atau mengatasi masalah pengangguran
teknologi yang ada akan memudahkan secara rutin menigkatkan kualitas
mendapatkan lowongan pekerjaam pencari kerja melalui peningkatan
yang akan diiklankan/dipamerkan. pendidikan dan penelitian
Komunikasi sangat penting dalam bersertifikasi.
pencarian lowongan pekerjaan karena
dengan adanya komunikasi akan 3. Memfasilitasi penyediaan tenaga
mudah mendapatkan informasi- kerja sesuai kebutuhan.
informasi yang diperlukan, dan juga 4. Diharapkan kepada masyarakat
banyak komunikasi memperbesar atau pencari kerja agar mau
peluang untuk mendapatkan lowongan mencari informasi lowongan
pekerjaan. pekerjaan dan mengikuti pameran
3. Sarana dan prasarana adalah alat bursa kerja. Masyarakat harus lebih
penunjang keberhasilan suatu proses meningkatkan kesadaran dan
upaya yang dilakukan didalam kepedulian untuk mengatasi
pelayanan public, karena apabila kedua masalah pengangguran dengan mau
hal ini tidak tersedia maka semua mengisi lowongan pekerjaan diluar
kegiatan yang dilakukan tidak akan

JOM FISIP Vol 2 No. 2- Oktober 2015 Page 14


daerah, agar tidak bertambahnya Globalisasi. Salemba
pengangguran di kota Pekanbaru. Empat: Jakarta.

5. Meningkatkan dan membangun Iriantara, Yosal. 2004. Management


komitmen kinerja seluruh aparatur Strategis Public Relations.
dalam tupoksi untuk mewujudkan Jakarta: Ghalia Indonesia
akuntabilitas.
Kuncoro, Mudrajad. 2005. Strategi
“Bagaimana Meraih
DAFTAR PUSTAKA
keunggulan Kompetitif”
Anoraga, dkk.2000. Perilaku Jakarta: Erlangga.
Keorganisasian. Penerbit
Purwanto, Iwan. 2008. Manajemen
Pustaka Jaya. Jakarta.
Strategis. Bandung: CV.
Badan Pusat Statistik, Pekanbaru Dalam Yrama Widya.
Angka, Pekanbaru: Badan
Rangkuti, 2006. Kebijakan Strategi.
Pusat Statistik
Penerbit ISBN: Jakarta.
David, Fred R. Terjemahan Alexander
Salusu, J. 2004. Pengambilan Keputusan
Sindoro. 2004. Strategic
Strategic Untuk Organisasi
Management Konsep Edisi
Publik dan Organisasi
ketujuh. Salemba Empat;
Nonprofit. Jakarta: PT
Jakarta.
Grasindo Widiasarana
2006 Pengambilan Keputusan Indonesia.
Strategic Untuk Organisasi
Simamora, Hendry. 2001. Manajemen
Publik dan Organisasi
sumber daya manusia edisi
Nonprofit. Jakarta:
2. Yogyakarta: STIE
Gramedia.
YKPN.
Dinas Tenaga Kerja Kota Pekanbaru
Tangkilisan, 2005. Manajemen Publik.
Fakih, Mansor. 2005. Perencanaan Penerbit PT. Grasindo:
Strategi Bagi Organisasi Jakarta.
Sosial. Pustaka Pelajar.
Terjemahan Alexander
Yogyakarta.
Sindoro. 2006. Strategic
Heene, Aime, dkk. 2010. Manajemen Management Konsep Edisi
Strategic Keorganisasian Kesepuluh. Salemba Empat:
Publik. Rafika Aditama, Jakarta
Bandung.
Thompson,2003 Manajemen Strategic
Hit, Michael. A, dan R. Duane Ireland dan Keorganisasian Publik.
Robert E. Haskinsson. Rafika Aditama, Bandung.
2001. Manajemen Strategis,
Daya Saing dan

JOM FISIP Vol 2 No. 2- Oktober 2015 Page 15

You might also like