Professional Documents
Culture Documents
14 JURNAL
JURNAL KEPERAWATAN
KEPERAWATAN NOTOKUSUMO
NOTOKUSUMO VOLUME
VOLUME VV NO
NO 1 AGUSTUS
1 AGUSTUS 2017 14
2017
1
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
2,3
Dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
ABSTRACT
Background: Schizophrenia is a brain disease that resulted in persistent and serious psychotic behavior, concrete
thinking, and difficulty in information processing, interpersonal relationships as well as difficulties in solving problems.
The circumstances giving its own emotional distress, emotional level that arise as a reaction to the stressor may vary,
one of anxiety. The family with family member suffering from schizophrenia often feel anxiety in the face of a family
member suffering from schizophrenia.
Objective: The purpose of this research is to determine the level of anxiety the family of schizophrenia patients in
Puskesmas Gamping I Sleman 2015.
Method: This research is descriptive quantitative. The sampling technique used is consecutive sampling with 41
respondents. Data obtained from the questionnaires about anxiety response.
Results: The results showed that most respondents (80.49%) had mild anxiety and a small proportion of respondents
(19.51%) who experienced anxiety being counted and no respondents who experienced severe anxiety and panic.
Conclusion: it can be concluded that the majority of families with a family member suffering from schizophrenia have
mild anxiety.
Populasi pada penelitian ini adalah dan kuesioner B berupa pernyataan tertutup.
keluarga dari pasien skizofrenia di wilayah Kuesioner A berisi enam pertanyaan
kerja Puskemas Gamping I yang berjumlah 69 mengenai karakteristik responden yang
jiwa. Dalam penelitian ini sampel yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan,
digunakan adalah ayah/ibu/saudara kandung/ pekerjaan. Usia adalah Lama waktu hidup
anak kandung dari pasien dengan penyakit atau ada (sejak dilahirkan), jenis kelamin
skizofrenia. Cara pengambilan sampel pada adalah ciri untuk membedakan antara
penelitian ini menggunakan teknik perempuan dan laki-laki, tingkat pendidikan
consecutive sampling yaitu setiap pasien yang adalah Aktifitas dan usaha manusia untuk
memenuhi kriteria penelitian dimasukkan meningkatkan kepribadiannya dengan jalan
dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, membina potensi-potensi pribadi dan
sehingga jumlah pasien yang diperlukan jasmaninya, pekerjaan adalah suatu perbuatan
terpenuhi. Responden pada penelitian ini atau aktivitas yang dilakukan seseorang baik
sebnayak 41 responden. Lokasi yang secara rutin maupun tidak. Dalam rangka
digunakan untuk penelitian adalah wilayah untuk memenuhi kebutuhan hidup, hubungan
kerja Puskesmas Gamping I Kabupaten Sleman dengan pasien adalah Ikatan keluarga yang
yaitu Desa Ambarketawang dan Desa dimiliki dengan pasien Kuesioner B peneliti
Balecatur. Penelitian dilaksanakan mulai 02 memakai kuesioner mengenai respon
Maret – 30 April 2015. Variabel penelitian kecemasan yang mengacu pada kuesioner
merupakan karakteristik yang diamati yang Zung Self Anxiety Rating Scale (ZSAS).
mempunyai variasi nilai dan merupakan Kuesioner berisi checklist dengan
operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat menggunakan skala Likert. Kuesioner terdiri
diteliti secara empiris atau ditentukan dari 23 pertanyaan mengenai respon terhadap
tingkatannya. Variabel dalam penelitian ini kecemasan. Instrumen telah dilakukan uji
menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pemahaman kepada 5 responden dengan
kecemasan keluarga pasien skizofrenia. karakteristik yang sama di wilayah kerja
Instrumen penelitian yang dipakai pada Puskesmas Mlati 2.
penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner
merupakan suatu cara pengumpulan data yang
dilakukan dengan mengedarkan suatu daftar
pertanyaan yang berupa formulir. Bentuk
kuesioner pada penelitian ini ada dua macam
yaitu kuesioner A berupa pertanyaan terbuka
ISSN 2338-4514 ISSN 2338-4514
17 JURNAL
JURNAL KEPERAWATAN
KEPERAWATAN NOTOKUSUMO
NOTOKUSUMO VOLUME
VOLUME VV NO
NO 1 AGUSTUS
1 AGUSTUS 2017 17
2017
b. Ibu 13 31,71 45 – 59
2. 13 81,2 3 18,8 16 100
c. Saudara tahun
19 46,34 60 – 69
kandung 3.
9 75 3 25 12 100
d. Anak kandung 3 7,317 tahun
Jumlah 41 100 4. >70 tahun 3 100 0 0 3 100
Jumlah 33 80,49 8 19,5 41 100
1.
Laki –
15 83,33 3 16,7 18 100
6. Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien
laki
Peremp Skizofrenia Berdasarkan Pekerjaan
2. 18 78,26 5 21,7 23 100
uan Tabel 6. Distribusi Frekuensi Gambaran Tingkat
Jumlah 33 80,49 8 19,5 41 100 Kecemasan Keluarga Pasien Skizofrenia
Berdasar Pekerjaan
Cemas Cemas
Berdasarkan dari tabel 4 diatas daat No Pekerjaan Ringan Sedang
Total
f % f % f %
diketahui bahwa mayoritas keluarga pasien
1. PNS 5 83,33 1 16,7 6 100
skizofrenia adalah perempuan dengan 2. Swasta 23 79,31 6 20,7 29 100
Tidak
3. 5 83,33 1 16,7 6 100
kecemasan ringan, sedangkan paling sedikit Bekerja
Jumlah 33 80,49 8 19,5 41 100
adalah laki-laki dengan cemas ringan.
Berdasarkan dari tabel 6 diatas daat
5. Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien diketahui bahwa mayoritas keluarga pasien
Skizofrneia Berdasarkan Pendidikan skizofrenia bekerja swasta.
Terakhir
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Gambaran Tingkat 7. Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien
Kecemasan Keluarga Pasien Skizofrenia
Berdasar Pendidikan Terakhir Skizofrenia Berdasarkan Hubungan
Berdasarkan dari tabel 7 diatas daat seperti teori yang dikemukakan oleh bahwa
diketahui bahwa mayoritas hubungan individu menjadi waspada dan meningkatkan
keluarga dengan pasien adalah saudara lapang persepsinya. Individu melihat,
kandung dengan kecemasan ringan. mendengar dan menyerap lebih dari
sebelumnya, dan 8 keluarga pasien dengan
PEMBAHASAN kecemasan sedang juga merasakan benar-
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh benar berbeda dan individu menjadi
selanjutnya akan dilakukan pembahasan gugup/agitasi. Kecemasan sedang
untuk memberikan gambaran yang lebih jelas memungkinkan individu berfokus pada hal
tentang tingkat kecemasan keluarga pasien yang penting dan mempersempit lapang
skizofrenia : persepsi. Individu melihat, mendengar dan
menyerap lebih sedikit. Individu menjadi
1. Tingkat kecemasan keluarga pasien tidak perhatian yang selektif namun dapat
skizofrenia melakukan jika diarahkan.7
Keluarga sebagai responden yang ditemui Respon kecemasan yang diutarakan oleh
peneliti merupakan ibu, ayah, saudara 41 responden juga sesuai dengan teori bahwa
kandung dan anak dari pasien skizofrenia. kecemasan memperlihatkan 4 respon yaitu :
Keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini fisiologis, perilaku, kognitif dan emosional.
adalah keluarga dengan hubungan darah yang Data pada tabel 4 sendiri menampilkan bahwa
sesuai dengan teori bahwa keluarga terdiri dalam sebuah keluarga terdapat kecemasan
dari orang-orang yang disatukan dengan yang sesuai dengan salah satu teori
ikatan perkawinan, darah dan ikatan adopsi.6 kecemasan yaitu teori keluarga. Teori
Berdasarkan penelitian ini didapatkan keluarga menunjukkan bahwa gangguan
hasil bahwa tingkat kecemasan keluarga kecemasan biasanya terjadi dalam keluarga.
pasien skizofrenia sebanyak 33 responden Gangguan kecemasan juga tumpang tindih
mengalami cemas ringan (80,49%) dan 8 antara gangguan kecemasan dan depresi.1
keluarga mengalami cemas sedang (19,51%)
sedangkan untuk cemas berat dan panik tidak 2. Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien
ditemukan. Jumlah keluarga pasien yang Skizofrenia berdasarkan Umur
merasa cemas ringan lebih banyak dari pada Berdasarkan penelitian yang telah
cemas sedang. Keluarga pasien dengan dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
kecemasan ringan yang berjumlah 33 Gamping 1 dapat diketahui bahwa keluarga
responden mengutarakan tanda-tanda cemas pasien paling banyak ditemukan berumur 45–
ISSN 2338-4514 ISSN 2338-4514
21 JURNAL
JURNAL KEPERAWATAN
KEPERAWATAN NOTOKUSUMO
NOTOKUSUMO VOLUME
VOLUME VV NO
NO 1 AGUSTUS
1 AGUSTUS 2017 21
2017
59 tahun sebanyak 16 responden, sedangkan memiliki selisih yang tidak jauh yaitu sebesar
yang paling sedikit adalah umur >70 tahun 5.07%. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4, data
yaitu 3 orang untuk dewasa muda sedangkan menunjukkan responden laki-laki yang
remaja kebawah tidak ditemukan, kecemasan mengalami cemas sedang berjumlah 3
sedang paling banyak ditemukan pada usia responden (16,67%) dari total 18 orang,
45–69 tahun, Maka dapat disimpulkan bahwa sedanglan pada responden perempuan dari
tingkat kecemasan akan bertambah pada usia total 23 responden yang mengalami
pertengahan (middle age) dan usia lanjut kecemasan sedang terdapat 5 responden
(elderly) dan tingkat kecemasan semakin (21,74%). Hasil tersebut sesuai dengan teori
menurun ketika usia juga bertambah. Ini yaitu gangguan kecemasan lebih banyak pada
sesuai dengan bahwa individu yang memiliki wanita8 dan didukung oleh pernyataan yang
kematangan akan lebih sukar mengalami mengatakan bahwa perempuan lebih cemas
gangguan akibat kecemasan, karena memiliki dibanding dengan laki-laki, laki-laki lebih
daya adaptasi yang lebih besar terhadap aktif, eksploratif, sedangkan perempuan lebih
kecemasan.7 Juga sesuai dengan teori bahwa sensitif.9
gangguan kecemasan dapat terjadi pada
semua usia, sebagian besar kecemasan terjadi 4. Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien
pada umur 21–45 tahun8 karena dari hasil Skizofrenia berdasarkan pendidikan
penelitian ditemukan bahwa pada lansia juga terakhir
dapat terjadi kecemasan, meskipun dari hasil Dari hasil penelitian yang ditampilkan
penelitian tingkat stress paling tinggi yaitu pada tabel 5 dapat diketahui bahwa yang
stress sedang banyak ditemukan di umur 45– ditemukan adalah mayoritas responden
69 tahun. berpendidikan terakhir SMA dengan tingkat
kecemasan ringan sebagai tingkat kecemasan
3. Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien paling banyak, yaitu sebanyak 11 responden
Skizofrenia berdasarkan jenis kelamin (26,83%). Perbedaan kecenderungan
Dari hasil penelitian pada responden yang menderita kecemasan pada tiap pendidikan
menderita kecemasn baik ringan maupun terakhir dilihat dari jumlah responden dengan
sedang, ditemukan jumlah responden yang kecemasan sedang dibandingkan dengan
berjenis kelamin perempuan lebih banyak jumlah responden tiap tingkat pendidikan
menderita kecemasan dibandingkan dengan terakhir.
responden laki-laki. Namun, perbedaan Pada responden yang tidak sekolah
tingkat kecemasan perempuandan laki-laki kecenderungan terkena cemas sedang paling
ISSN 2338-4514 ISSN 2338-4514
22 JURNAL
JURNAL KEPERAWATAN
KEPERAWATAN NOTOKUSUMO
NOTOKUSUMO VOLUME
VOLUME VV NO
NO 1 AGUSTUS
1 AGUSTUS 2017 22
2017
kecil yaitu sebanyak 11,11 % dapat dilihat pada diri sendiri termasuk mengontrol tingkat
tabel 4.5 dimana terdapat 1 dari total 9 kecemasan. Juga dengan penelitian bahwa
responden yang menderita cemas sedang, semakin tinggi pengetahuan maka tingkat
sedangkan yang paling tinggi adalah kecemasan semakin ringan.10
pendidikan terakhir tingkat SD dan SMP.
Keduanya sama-sama memiliki 5. Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien
kecenderungan cemas sedang sebanyak 25% Skizofrenia berdasarkan pekerjaan
dilihat dari jumlah responden dengan cemas Dari tabel 6 pada hasil penelitian
sedang pada pendidikan terakhir SD yaitu 1 diketahui bahwa ditemukan lebih banyak
dari 4 responden dan pada pendidikan terakhir anggota keluarga dengan kecemasan sedang
SMP yaitu 2 dari total 8 responden. Pada pada anggota keluarga yang bekerja swasta
tingkat pendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 6 responden (14,6%)
kecenderungan menderita kecemasan ringan sedangkan untuk anggota keluarga yang
yaitu 21,43% dari total 14 responden 3 bekerja sebagai PNS maupun tidak bekerja
responden mengalami kecemasan sedang dan hasil untuk tingkat kecemasannya sama.
pada tingkat pendidikan perguruan tinggi Maka dapat diketahui bahwa anggota
kecenderungan mengalami kecemasan sedang keluarga dengan pendapatan yang tidak
adalah 16,67% dari total 6 responden 1 menentu atau swasta maka tingkat
mengalami cemas sedang. kecemasannya akan lebih berat, peneliti
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengasumsikan bahwa pekerjaan swasta
semakin tinggi tingkat pengetahuannya maka sebagai pekerjaan dengan penghasilan yang
kecenderungan mengalami kecemasan sedang tidak tetap, dilihat juga pada responden
akan menurun. Hasil tersebut tidak sesuai dengan pekerjaan swasta kebanyakan bekerja
dengan hasil penelitian Suwondo dengan sebagai petani maupun buruh tani yang
judul Hubungan antara Frekuensi pekerjaannya musiman, sehingga
Kekambuhan Pasien Skizofrenia dengan penghasilannya juga minim. Hasil tersebut
Tingkat Kecemasan Keluarga. Tingkat sesuai dengan hasil penelitian dari Suwondo
pendidikan setiap orang memiliki arti masing- yang berjudul Hubungan Frekuensi
masing. Pendidikan pada umumnya berguna Kekambuhan Pasien Skizofrenia Dengan
dalam merubah pola pikir, pola bertingkah Tingkat Kecemasan Pada Keluarga yang
laku dan pola pengambilan keputusan. menyatakan bahwa ekonomi berpengaruh
Tingkat pendidikan yang cukup akan lebih pada tingkat kecemasan. Pada keluarga pasien
mudah dalam mengidentifikasi stressor dalam yang pendapatannya rendah mereka hanya
ISSN 2338-4514 ISSN 2338-4514
23 JURNAL
JURNAL KEPERAWATAN
KEPERAWATAN NOTOKUSUMO
NOTOKUSUMO VOLUME
VOLUME VV NO
NO 1 AGUSTUS
1 AGUSTUS 2017 23
2017