Professional Documents
Culture Documents
Ipi350078 PDF
Ipi350078 PDF
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of problem-based learning model
on student learning outcomes in the subject matter of temperature and
heat in the second half of class X SMA Negeri 1 Delitua. This research is
quasi-experimental. The study population was all students of class X SMA
Negeri 1 Delitua which consists of 10 classes then performed by means of
cluster sampling random sampling. The instrument used to determine
student learning outcomes are achievement test in the form of essay tests
totaling 10 questions. The results were obtained an average value of the
experimental class pretest 31,90 and control class 30,48 . Once the data
pretest is normal and homogeneous difference test second grade values
obtained that both classes have the same initial ability. Then given a
different treatment, the experimental class with a problem-based learning
model and grade control with conventional models. From the observation
of student activity conducted by the observer in experimental class found
that the average value of three times the activity of students meeting with a
fairly active category. The average value of 71,63 posttest experimental
class and control class 67,48. Once the data posttest is normal and
homogeneous difference test second grade values obtained that there is a
difference due to the influence model of problem-based learning on
learning outcomes of students in the subject matter of temperature and
heat in class X SMA Negeri 1 Delitua.
Key Words : problem-based learning model, activity, learning outcomes
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan
kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Delitua. Jenis penelitian ini
adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa
kelas X SMA Negeri 1 Delitua yang terdiri dari 10 kelas kemudian
dilakukan pengambilan sampel dengan cara cluster random sampling.
Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes
hasil belajar yang berbentuk essay tes yang berjumlah 10 soal. Dari hasil
penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 31,90 dan kelas
kontrol 30,48. Setelah data pretes normal dan homogen dilakukan uji beda
nilai kedua kelas diperoleh bahwa kedua kelas memiliki kemampuan awal
yang sama. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas
eksperimen dengan model pembelajaran berbasis masalah dan kelas
89
Jurnal Inpafi
Vol. 2, No. 4, Nopember 2014
90
Jurnal Inpafi
Vol. 2, No. 4, Nopember 2014
a. Hasil itu tahan lama dan dapat melibatkan siswa untuk memecahkan
digunakan dalam kehidupan suatu masalah melalui tahap-tahap
siswa. metode ilmiah sehingga siswa dapat
b. Hasil itu merupakan pengetahuan mempelajari pengetahuan yang
“asli” atau “otentik”. berhubungan dengan masalah tersebut
c. Didasarkan pada pengakuan sekaligus memiliki keterampilan untuk
bahwa belajar secara esensial memecahkan masalah.
merupakan proses yang Berdasarkan uraian di atas
bermakna, bukan sesuatu yang peneliti berkeinginan melakukan
berlangsung secara mekanis penelitian dengan judul “ Pengaruh
belaka, tidak sekedar rutinisme. Model Pembelajaran Berbasis
Sesuai dengan yang Masalah terhadap Hasil Belajar Siswa
dikemukakan oleh Yamin (2010), Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Di
belajar merupakan proses orang Kelas X Semester II SMA Negeri 1
memperoleh kecakapan, keterampilan, Delitua T.P. 2013/2014”.
dan sikap. Maka, harus diterapkan
suatu model pembelajaran yang METODE PENELITIAN
mampu mengajak siswa untuk benar-
Penelitian ini dilaksanakan di
benar belajar dan memperoleh hasil
SMA Negeri 1 Delitua pada semester
belajar yang betul-betul baik.
genap, tahun pembelajaran 2013/2014
Peneliti menggunakan model
yang beralamat di Jalan Pendidikan
pembelajaran berbasis masalah
No. 1 Delitua.
(Problem Based Learning) untuk
Populasi dalam penelitian ini
menyelesaikan masalah-masalah
adalah seluruh siswa kelas X SMA
tersebut. Hasil penelitian Kennedy
Negeri 1 Delitua yang terdiri dari 10
(2009) yang menerapkan model
kelas.
pembelajaran berbasis masalah di
Sampel penelitian ditentukan
SMA N 4 Kisaran pada materi pokok
dengan teknik cluster random
pemuaian diperoleh nilai rata-rata
sampling untuk memperoleh dua kelas
pretes kelas eksperimen 30,66 setelah
yang masing-masing merupakan kelas
diberi perlakuan dengan model
eksperimen (pembelajaran
pembelajaran berbasis masalah maka
menggunakan model pembelajaran
hasil belajar fisika siswa meningkat
berbasis masalah) dan kelas kontrol
dengan nilai rata-rata postes 68,66.
(pembelajaran menggunakan model
Dari penelitian tersebut terlihat bahwa
pembelajaran konvensional). Maka
model pembelajaran berbasis masalah
diperoleh kelas X-1 sebagai kelas
dapat meningkatkan hasil belajar
eksperimen yang berjumlah 30 siswa
fisika.
dan kelas X-5 sebagai kelas kontrol
Menurut Arends (2008), model
yang berjumlah 31 siswa.
pembelajaran berbasis masalah
Instrumen yang digunakan adalah
merupakan model pembelajaran yang
tes hasil belajar siswa dan lembar
menyuguhkan berbagai situasi
observasi aktivitas siswa. Tes hasil
bermasalah yang autentik dan
belajar siswa berjumlah sepuluh (10)
bermakna kepada siswa, yang dapat
soal dalam bentuk tes essay. Tes ini
berfungsi sebagai batu loncatan untuk
diberikan sebanyak 2 kali yaitu pada
investigasi dan penyelidikan. Model
saat pretes dan postes. Sedangkan
pembelajaran berbasis masalah adalah
observasi yang dimaksud dalam
suatu model pembelajaran yang
penelitian ini adalah observasi yang
91
Jurnal Inpafi
Vol. 2, No. 4, Nopember 2014
92
Jurnal Inpafi
Vol. 2, No. 4, Nopember 2014
93
Jurnal Inpafi
Vol. 2, No. 4, Nopember 2014
94
Jurnal Inpafi
Vol. 2, No. 4, Nopember 2014
95
Jurnal Inpafi
Vol. 2, No. 4, Nopember 2014
96