You are on page 1of 16

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No.

3 (2013)

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM


PELAKSANAAN PENGENDALIAN INTERN PADA PT KEBON AGUNG
Rizky Ayu Puspaningrum
lookspecialist@gmail.com
Sutjipto Ngumar
prof.ngumar@yahoo.com
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT
This research is meant (1) to find out the implementation of salary accounting information system in order to
support the fluency of payroll process at PT Kebon Agung Surabaya; (2) to find out the role of payroll
accounting information system in carrying out the internal control which is implemented by the company in
giving accurate information for management. The result of analysis on payroll accounting system at PT Kebon
Agung Surabaya inidcates that there is a weakness in the implementation of payroll accounting system which
has been running by the company for long, the weakness is in organization structure which has not separated the
functional responsibility firmly yet, which is in the payroll system the company financial record keeping and
payroll record keeping is less maximize and some employees do not come to the office on time. The result of
attendance system which does not give any sanction to the employees who come late three days consecutively.
Moreover, the employees conduct deviation by coming late but not consecutively in order to avoid sanction.
Therefore the employees can come late without any sanction which should be given to them. The presence of
double duty of financial function and accounting which are performed by one employee who is the personnel
department indicates that the internal control is less performed, so the data is less credible and it results in the
payroll accounting information system which is difficult to be carried out. So, it has an influence to the weakness
of monitoring function which has already been performed by the company. The company should perform changes
to the organization structure by separating the finacial department and the accounting department. As this
changes will streamline the authorization process at the moment of employees salary payment as well as to give
sanction or warning to the employees who come late in order to make them more disciplin in working.

Keywords: procedures, system, payroll accounting information system and internal control

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian adalah (1) Untuk mengetahui mengenai penggunaan sistem informasi
akuntansi gaji untuk mendukung kelancaran proses penggajian pada PT Kebon Agung; (2) Untuk
mengetahui peranan sistem informasi akuntansi penggajian dalam pelaksanaan pengendalian intern
yang diterapkan perusahaan dalam memberikan informasi yang akurat bagi manajemen. Hasil
analisis atas sistem akuntansi penggajian pada PT Kebon Agung Surabaya menunjukkan ada
kelemahan atau kekurangan pada penerapan sistem akuntansi penggajian yang selama ini
dijalankan, dimana kelemahan atau kekurangan pada struktur organisasi belum memisahkan
tanggung jawab fungsional secara tegas, yang mana dalam sistem penggajian yaitu pencatatan
keuangan perusahaan dan pencatatan penggajian kurang maksimal serta beberapa karyawan
terlambat hadir tepat waktu di kantor. Akibat dari sistem absensi yang tidak dikenakan sanksi selama
keterlambatan tidak dilakukan selama 3 hari berturut-turut maka mengakibatkan karyawan dapat
melakukan kecurangan dengan terlambat yang tidak dilakukan secara berurutan secara 3 hari untuk
menghindari sanksi. Sehingga karyawan tetap dapat terus terlambat tanpa adanya sanksi yang
dikenakan kepadanya. Dengan adanya perangkapan bagian keuangan dan bagian akuntansi yang
dilakukan oleh satu bagian yaitu bagian keuangan ini menunjukkan kurang internal cek, sehingga
data yang dihasilkan kurang dapat dipercaya dan mengakibatkan sistem informasi akuntansi
penggajian yang akan sulit dilaksanakan, sehingga berpengaruh terhadap lemahnya fungsi
pengawasan yang dilakukan. Sebaiknya perusahaan melakukan perubahan pada struktur organisasi
dengan memisahkan bagian akuntansi dan bagian keuangan, karena dengan perubahan tersebut
akan mengefektifkan dalam proses pemberian otorisasi pada saat pembayaran gaji karyawan serta
memberikan teguran atau sanksi atas keterlambatan agar karyawan dapat berdisplin dalam bekerja.

Kata-kata kunci: prosedur, sistem, sistem informasi akuntansi penggajian dan pengendalian intern.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 3 (2013)

PENDAHULUAN
Semakin banyaknya perusahaan-perusahaan baru di dalam dunia usaha
menyebabkan meningkatnya persaingan di antara para pengusaha guna memperebutkan
pasar. Suatu perusahaan pada saat didirikan mempunyai tujuan yang berbeda antara yang
satu dengan yang lainnya tetapi pada umumnya, perusahaan mempunyai tujuan untuk
memperoleh laba atas hasil usaha yang dijalankan. Hal ini disebabkan karena adanya laba
maka perusahaan dapat mengukur sejauh mana hasil yang telah diperoleh dibandingkan
dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Laba yang dihasilkan oleh perusahaan
secara berkesinambungan akan membantu perkembangan perusahaan tersebut. Seiring
dengan berkembangnya perusahaan maka dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang
berkualitas yang diharapkan mampu menunjang aktivitas perusahaan dalam mencapai
tujuannya yaitu memperoleh laba. Banyak perusahaan berusaha untuk menarik tenaga kerja
yang memenuhi persyaratan untuk mengisi jabatan-jabatan yang kosong. Hal tersebut akan
sangat sulit jika tidak ditunjang pula dengan adanya perhatian pada kesejahteraan tenaga
kerja tersebut melalui pemberian balas jasa berupa gaji yang kompetitif dibandingkan
dengan perusahaan lain. Gaji merupakan balas jasa atau pendapatan yang dinyatakan
dalam bentuk uang dan ditetapkan oleh perjanjian timbal balik atau oleh perundang-
undangan atau peraturan. Pembayarannya dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerja
tertulis oleh perusahaan kepada tenaga kerja yang dipekerjakan untuk pekerjaan yang sudah
atau akan dipekerjakan atau jasa-jasa yang sudah atau akan diberikan. Masalah penggajian
merupakan masalah bagi manajemen kepegawaian (personalia) dan merupakan suatu aspek
yang paling berarti dan penting bagi karyawan maupun bagi perusahaan. Kebijakan yang
berkaitan dengan penggajian yang baik bukan hanya penting pada tarif penarikan karyawan
dan tenaga kerja saja, tetapi kebijakan mengenai kenaikan pangkat atau promosi yang baik
harus menjamin pula bahwa besarnya kompensasi gaji untuk tiap-tiap pekerjaan harus
didasarkan pada nilai (harga) pekerjaan itu. Dengan demikian wajar apabila perusahaan
memberikan perhatian yang cukup kepada kebijakan penggajian yang baik. Oleh karena itu
maka diperlukan informasi yang relevan dan akurat sebagai sarana komunikasi yang
nantinya akan digunakan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen. Agar dapat
bekerja secara efisien dan efektif maka manajemen membutuhkan banyak informasi yang
tidak mungkin seluruhnya dapat di tampung oleh manajemen. Maka manajemen
membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan utama manajemen
dalam melaksanakan fungsi-fungsi yang dihimpun kepadanya.
Sistem informasi akuntansi merupakan sarana bagi manajemen untuk melakukan
pengendalian intern yang berkaitan dengan penggajian agar pelaksanaannya berjalan sesuai
dengan rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan adanya
sistem informasi akuntansi yang baik diharapkan mampu menghindarkan perusahaaan dari
adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di perusahaan. Selain itu suatu sistem
yang baik juga mampu memberikan kontribusi atas tercapainya tujuan perusahaan melalui
produktivitas yang terus meningkat. Oleh karena itu telah jelas bahwa terdapat suatu
hubungan erat antara sistem informasi akuntansi dengan prosedur penggajian. Berdasarkan
latar belakang, maka permasalahan adalah “Bagaimana peranan sistem informasi akuntansi
penggajian dalam pelaksanaan pengendalian intern pada PT. Kebon Agung Surabaya”.
Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui mengenai penggunaan sistem
informasi akuntansi gaji untuk mendukung kelancaran proses penggajian pada PT Kebon
Agung; (2) Untuk mengetahui peranan sistem informasi akuntansi penggajian dalam
pelaksanaan pengendalian intern yang diterapkan perusahaan dalam memberikan informasi
yang akurat bagi manajemen.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 3 (2013)

TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENEITIAN

Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi Penggajian


Peranan sistem informasi akuntansi saat ini sangat penting untuk mendukung
kelancaran operasional perusahaan yang bergerak dalam berbagai jenis bidang usaha.
Jalinan kerja antar bagian dalam suatu perusahaan merupakan bentuk suatu sistem. Definisi
sistem menurut Hall (2007:6) adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau
subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Sedangkan
definisi sistem menurut Widjajanto (2008:2) adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian
yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input,
proses, dan output. Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem itu
dioperasikan, output adalah hasil operasi. Dalam pengertian sederhana, output berarti yang
menjadi tujuan, sasaran, atau target pengorganisasian suatu sistem. Sedangkan proses
adalah aktivitas yang mengubah input menjadi output. Romney dan Steinbart (2011:3) SIA
terdiri dari lima komponen, yaitu: 1) Orang-orang, yang mengoperasikan sistem tersebut
dan melaksanakan berbagai fungsi; 2) Prosedur-prosedur, baik manual maupun
terotomatisasi yang dilibatkan dalam menhumpulkan, memproses, dan menyimpan data
tentang aktivitas-aktivitas organisasi; 3) Data, tentang proses-proses bisnis organisasi; 4)
Software, yang di pakai untuk memproses data organisasi; 5) Infrastruktur teknologi
informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung dan peralatan untuk komunikasi
jaringan.
Sistem penggajian menurut Hastoni dan Suryadinata (2011) adalah rangkaian
aktivitas berulang dan operasional pemrosesan data terkait dalam mengelola pegawai.
Sistem informasi penggajian mencakup tahap-tahap pemprosesan penggajian dan pelaporan
kepegawaian. Sistem menyajikan cara-cara penggajian pegawai secara akurat, menghasilkan
laporan penggajian yang diperlukan, dan menyajikan informasi mengenai kebutuhan
pegawai kepada manajemen. Departemen kepegawaian bertanggung jawab untuk
menempatkan orang di bagian penggajian perusahaan dan menspesifikasikan tingkat
pembayaran gaji. Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dari kegiatan penggajian
menurut Mulyadi (2008:374) adalah: 1) Jumlah biaya gaji yang menjadibeban perusahaan
selama periode akuntansi tertentu; 2) Jumlah biaya gaji yang menjadi beban setiap pusat
pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu; 3) Jumlah gaji yang diterima setiap
karyawan selama periode akuntansi tertentu; 4) Rincian unsur biaya gaji yang menjadi
beban perusahaan dan setiap pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu

Tujuan Sistem Informasi Penggajian


Setiap perusahaan harus menyesuaikan sistem informasi dengan kebutuhan para
penggunanya. Oleh karenanya, tujuan sistem informasi tertentu dapat saja berbeda antar
perusahaan satu dengan lainnya. Akan tetapi, terdapat tiga tujuan dasar yang umum
didapati di semua sistem. Menurut Hall (2007:21) tujuan-tujuan tersebut adalah: 1)
Mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen; 2) Mendukung pengambilan keputusan
pihak manajemen; 3) Mendukung operasional harian perusahaan.
Puspitawati dan Anggadini (2011:33) tujuan utama dari keberadaan sistem informasi
adalah 1) Untuk menyajikan informasi sebagai pendukung pengambilan keputusan,
perencanaan, pengendalian dan perbaikan selanjutnya; dan 2) Untuk menyajikan informasi
sebagai pendukung kegiatan operasional sehari-hari.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 3 (2013)

Prosedur dan dokumen penggajian


Sistem penggajian menurut Mulyadi (2008:385) terdiri dari jaringan prosedur berikut
ini: Prosedur pencatatan waktu hadir; 2) Prosedur pembuatan daftar gaji; 3) Prosedur
distribusi biaya gaji; 4) Prosedur pembuatan bukti dan kas keluar; 5) Prosedur pembayaran
gaji. Dokumen-dokumen yang di pakai dalam pembayaran gaji menurut Diana dan
Setiawati (2011:182) antara lain meliputi: 1) Kartu waktu; 2) Daftar gaji; 3) Slip gaji; 4) Daftar
transfer

Konsep Dasar Pengendalian Intern atas Penggajian


Pengendalian intern menurut Krismiaji (2010:218) adalah rencana organisasi dan
metode yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi
yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi, dan untuk mendorong ditaatinya
kebijakan manajemen. Rama dan Frederick (2008:8) pengendalian internal mencakup
kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk
melindungi aset-aset perusahaan dari kerugian, dan untuk memelihara keakuratan data
keuangan. Menurut Winarno, (2007:11.5) sistem pengendalian intern memiliki karakteristik
sebagai berikut: a) Sistem pengendalian intern merupakan sebuah proses, sehingga tidak
pernah berhenti berkerja; b) Sangat dipengaruhi oleh orang dari berbagai tingkatan
manajemen di dalam perusahaan; c) Hanya dapat memberikan perlindungan secara
reasonable (sewajarnya), karena harus memperhatikan keuntungan dan kerugian (cost and
benefit); d) Ditujukan untuk melindungi tujuan perusahaan secara keseluruhan, tidak hanya
terhadap laporan keuangan saja; e) Memiliki berbagai komponen yang berbeda-beda
fungsinya namun saling terkait.
Rosidah dan Munandar (2008) pengendalian intern adalah suatu proses yang
dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang di desain
untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut
ini: 1) Keandalan pelaporan keuangan; 2) Efektivitas dan efisiensi operasi; 3) Kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Akmal (2009:32) pengendalian internal adalah
proses yang dilakukan manusia (dewan direksi, manajemen, dan pegawai) yang dirancang
untuk memberikan keyakinan yang masuk akal/memadai untuk mencapai tujuan-tujuan
sebagai berikut: 1) Keandalan Informasi; 2) Ketaatan pada peraturan yang berlaku; 3)
Efisiensi dan efektivitas operasi. Sistem pengendalian internal (internal control system)
menurut Hall dan Singleton (2009:19) terdiri atas kebijakan, praktik, dan prosedur yang
digunakan oleh perusahaan untuk mencapai empat tujuan umum: 1) Mengamankan aktiva
perusahaan; 2) Memastikan akurasi dan keandalan berbagai catatan dan informasi
akuntansi; 3) Menyebarluaskan efisiensi dalam operasi perusahaan; 4) Mengukur ketaatan
dengan berbagai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh pihak manajemen.

Tujuan dan Fungsi Pengendalian Intern


Pengendalian intern memiliki dua fungsi utama menurut Widjajanto (2008:234), yaitu:
1) Mengamankan sumber daya organisasi dari penyalahgunaan dan menjaga kecermatan
data akuntansi; 2) Mendorong efisiensi operasi sehingga kebijaksanaan ataupun tujuan
manajemen yang telah digariskan dapat tercapai.
Tujuan sistem informasi akuntansi melakukan pengawasan yang memadai menurut
Krismiaji (2010: 37) adalah untuk: 1) Menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem
dapat dipercaya; 2) Menjamin bahwa aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan sesuai
dengan tujuan manajemen serta sejalan dengan peraturan yang telah digariskan; 3)
Melindungi dan menjaga aktiva organisasi termasuk data lain yang dimiliki oleh
perusahaan.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 3 (2013)

Unsur pokok sistem pengendalian internal menurut Mardi (2011:60) adalah sebagai
berikut: 1) Struktur organisasi; 2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan dalam
organisasi: Struktur organisasi harus dilengkapi dengan uraian tugas yang mengatur hak
dan wewenang masing-masing tingkatan beserta seluruh jajarannya; 3) Pelaksanaan kerja
secara sehat; 4) Pegawai berkualitas: Salah satu unsur pokok penggerak organisasi ialah
karyawan, karyawan harus berkualitas agar organisasi memiliki citra berkualitas. Secara
umum, kualitas karyawan ditentukan oleh tiga aspek, yaitu pendidikan, pengalaman, dan
akhlak. Tidak hanya berkualitas, tetapi kesesuaian tanggung jawab dan pembagian tugas
perlu diperhatikan.
Prosedur pengendalian menurut Kumaat (2011:17) meliputi hal-hal berikut: a) Personel
yang kompeten, mutasi kerja, dan cuti wajib; b) Pelimpahan tanggung jawab dan pemisahan
tanggung jawab untuk kegiatan terkait; c) Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset,
dan operasi.

Kompenen Pengendalian Intern


Pengendalian intern menurut Agoes (2012:100) terdiri atas lima komponen yang saling
terkait berikut ini: 1) Lingkungan pengendalian. Menetapkan corak suatu organisasi,
mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian
merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan
struktur.; 2) Penaksiran resiko. Identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan,
untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko
harus dikelola; 3) Aktivitas pengendalian. Kebijakan dan prosedur yang membantu
menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan; 4) Informasi dan komunikasi.
Pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu
yang memungkinkan orang melaksanakan tanggungjawab mereka; 5) Pemantauan.
Proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.
Messier et al (2008:251) pengendalian internal terdiri atas lima komponen: 1)
Lingkungan pengendalian; 2) Proses penentuan risiko entitas; 3) Sistem informasi dan proses
bisnis terkait yang relevan terhadap pelaporan keuangan dan komunikasi; 4) Prosedur
pengendalian; 5) Pemantauan pengendalian. Jusup (2010:271) menyebutkan faktor-faktor
berikut harus dipertimbangkan dalam memutuskan bagaimana menerapkan masing-masing
komponen sistem pengendalian intern: 1) Besarnya satuan usaha; 2) Karakteristik organisasi
dan kepemilikan; 3) Sifat kegiatan usaha; 4) Keanekaragaman dan kompleksitas operasi; 5)
Metoda pengolahan data; 6) Persyaratan perundang-undangan yang harus dipatuhi.

Penelitian Terdahulu
Nafiah (2006) meneliti “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan
Pengupahan Dalam Kaitannya Dengan Pengendalian Intern Pada PT Reza Perkasa
Sidoarjo”. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi gaji
dan upah yang diterapkan pada PT Reza Perkasa dapat memberikan pedoman bagi manajer
untuk merancang suatu sistem yang dapat menghasilkan suatu informasi yang berguna
terutama dalam perencanaan dan pengendalian intern. 1) Perencanaan. Perencanaan terkait
dengan kebutuhan manajemen atas informasi akuntansi yang akan digunakan sebagai dasar
dalam membuat perencanaan khususnya untuk kepentingan manajemen sumber daya
manusia. Dalam hal ini terkait dengan perencanaan kebutuhan tenaga kerja dan karyawan,
dan kebijakan-kebijakan penggajian dan pengupahan lainnya seperti perencanaan tentang
kenaikan tarif gaji pokok kkaryawan, tarif upah tenaga produksi, pemberian bonus,
tunjangan, dan kebijakan tentang kenaikan jabatan. Berdasarkan hasil penelitian pada
analisis ;aporan dalam sistem informasi akuntansi gaji dan upah PT Reza Perkasa
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 3 (2013)

menunjukkan bahwa rekapitulasi data kehadiran karyawan menunjukkan perbandingan


data kehadirean karyawan untuk tahun 2007 sampai dengan 2009 dan pengaruhnya
terhadap beban biaya gaji dan upah yang harus ditanggung perusahaan setiap bulannya
sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam perencanaan kedepan dalam upaya
meningkatkan efisiensi biaya gaji dan upah. 2) Pengendalian. Pengendalian intern atas
penggajian dan pengupahan adalah dalam upaya mencegah kemungkinan terjadinya tindak
penyelewengan atau kesalahan-kesalahan dalam proses penggajian dan pengupahan
karyawan. Pada PT Reza Perkasa pengendalian intern telah memadai hal ini didukung
dengan adanya: (a) Struktur organisasi yang baik sehingga masing-masing bagian akan
mengetahui tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya, sehingga akan tercapai koordinasi
dalam pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan bersama; (b) Sistem wewenang dan
prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap karyawan,
utang, pendapatan dan biaya; (c) Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi
setiap unit organisasi; (d) Pelaporan secara periodik atas seluruh aktivitas penggajian dan
pengupahan oleh bagian akuntansi sehingga akan memudahkan bagi manajemen
melakukan evaluasi dan memunngkinkan manajemen untuk melakukan pengawasan dan
pengendalian intern.
Wibowo (2008) meneliti “Pelaksanaan Sistem Informasi Penggajian dan Pengupahan
Sebagai Sarana Pengendalian Penggajian dan Pengupahan Pada PT Alam Indo Megah
Pasuruan”. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan: 1) Perangkapan pekerjaan yang
dilakukan oleh karyawan bagian gaji dan upah dalam mencocokkan kartu-kartu waktu
untuk menentukan besarnya gaji dan upah. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat waktu
dalam membuat dan menyiapkan daftar gaji dan upah beserta amplop dan strook gaji
mengingatkan transaksi pembayaran gaji dan upah untuk karyawan perusahaan yang
berjumlah ratusan. Perangkapan pekerjaan ini menyebabkan timbulnya peluang kecurangan
terutama penentuan besarnya gaji atau upah untuk karyawan bagian gaji dan upah sendiri.
Tidak adanya petugas khusus yang mengawasi pada saat karyawan memasukkan kartu
hadir ke dalam mesin pencatat waktu sebagai bukti kuat tentang kehadiran pada hari itu,
pengaturan letak mesin pencatat waktu yang salah telah menyebabkan pemborosan waktu
kerja, biaya tenaga kerja dan kedisplinan karyawan, serta clocking yang hanya dilakukan
dua kali sehari, menyebabkan sering terlambatnya karyawan masuk pabrik di saat jam
istirahat selesai; 2) Penggunaan satu media berupa kartu kerja individu untuk bagian giling
dan gunting dapat menyebabkan timbulnya peluang kecurangan antar karyawan kedua
bagian tersebut, karena media tersebut juga dipergunakan sebagai bukti pembayaran
setelah disahkan oleh bagian keuangan untuk mengambil besarnyya upah yang akan
diperoleh. Upah karyawan bagian giling diterima melalui karyawan bagian gunting. Kondisi
demikian merupakan peluang bagi karyawan bagian giling, sehingga dapat mempengaruhi
situasi dan produktivitas kerja; 3) Pencatatan waktu kerja lembur pada PT. Alam Indo
Megah hanya didasarkan pada kepercayaan dan pengalaman sebelumnya dari pihak
manajemen. Dengan dasar tersebut, manajemen sudah merasa yakin jika karyawan akan
bekerja sesuai dengan perintah lembur dan tidak menyalahgunakan jam kerja lembur.

Rerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjauan teoritis maka rerangka pemikiran dapat dikemukakan sebagai
berikut:
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 3 (2013)

Sistem Informasi
Akuntansi

Prosedur
Penggajian

Input Proses Output

Gambar 1
Rerangka Pemikiran
Proposisi Penelitian
PT Kebon Agung telah memanfaatkan sistem informasi akuntansi penggajian untuk
mencapai keefektifan dan keefisiensian dalam pelaksanaan penggajian, pengawasan,
pengendalian intern perusahaan, dan berguna dalam pengambilan keputusan bagi
manajemen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis sebagai dasar penelitian pada PT Kebon
Agung Surabaya adalah penelitian dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif.
Penelitian kualitatif deskriptif menurut Bogdan dan Biklen (dalam Emzir, 2010:2) adalah
data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-
angka. Hasil penelitian tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk mengilustrasikan dan
menyediakan bukti presentasi.

Gambaran Obyek Penelitian


Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu. Obyek atau subyek dengan karakteristik tertentu tersebut
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan
obyek yang akan diteliti oleh penulis adalah tentang sistem informasi akuntansi penggajian
pada PT. Kebon Agung Surabaya. Populasi tersebut terdiri atas beberapa dokumen yang
dapat mendukung sistem informasi penggajian, antara lain: 1) Sistem dan prosedur
penggajian; 2) Dokumen departemen personalia yang menyiapkan dan menyerahkan ke
departemen pembayaran gaji berbagai formulir kegiatan personel; 3) Dokumen transaksi
yang berhubungan dengan pencatatan penggajian

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui penelitian langsung pada
perusahaan dan menetapkan data apa saja serta dari mana saja data tersebut dikumpulkan.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: 1) Observasi. Observasi dilakukan secara
langsung dengan mengamati obyek yang dijadikan tempat penelitian yang berhubungan
dengan pokok masalah yang diteliti untuk memperoleh berbagai informasi serta data-data
mengenai sistem dan prosedur sistem informasi penggajian serta pengendalian intern; 2)
Dokumentasi. Mengumpulkan data berupa dokumen-dokumen dari perusahaan mengenai
sejarah dan latar belakang perusahaan, struktur organisasi, bidang usaha perusahaan,
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 3 (2013)

bentuk slip gaji karyawan, serta dokumen-dokumen yang tersedia dan mendukung pada
perusahaan PT. Kebon Agung Surabaya

Satuan Kajian
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa unit analisis (satuan kajian) yang terdiri dari
berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah. Unit analisis itu
sendiri merupakan satuan terkecil dari obyek penelitian yang dimaksudkan sebagai
klasifikasi pengumpulan data. Kegunaan satuan kajian adalah mendeskripsikan variabel
penelitian sehingga bermanfaat, spesifik dan teratur. Secara lebih rinci berikut adalah
penjelasan dan definisi dari tiap-tiap unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah jaringan sistem dalam perusahaan untuk
memproses data dan memberikan informasi bermanfaat untuk operasional dan
pengendalian perusahaan dengan menggunakan prosedur-prosedur khususnya
mengenai sistem informasi penggajian yang saling terkait antara yang satu dengan
lainnya.
2. Informasi terkait dengan gaji adalah segala jenis informasi yang digunakan sebagai input
serta dasar penyusunan laporan gaji karyawan yang berdasarkan pada catatan lengkap
mengenai setiap karyawan.
3. Pengendalian intern adalah perencanaan perusahaan yang digunakan untuk melindungi
harta perusahaan dari tindak penyelewengan dan kecurangan yang mungkin terjadi.
4. Prosedur penggajian merupakan kerangka dari berbagai prosedur yang saling
berhubungan yang disusun dengan seksama dan menyeluruh untuk melaksanakan suatu
kegiatan penggajian dalam perusahaan.

Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penulisan adalah deskriptif kualitatif.
Langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:
1. Membandingkan data yang di peroleh dengan observasi secara langsung.
2. Membandingkan data yang di peroleh dari hasil observasi langsung di perusahaan
teori-teori yang diperoleh dari literatur.
3. Mengidentifikasikan temuan dan kelemahan perusahaan.
4. Memberikan rekomendasi atas temuan atau kelemahan perusahaan menurut teori-teori
yang diperoleh dari literatur.
5. Menarik kesimpulan dari analisis data yang di peroleh.

HASIL ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Profil perusahaan
PT Kebon Agung memiliki sejarah cukup panjang. Cikal bakal perusahaan ini
diawali dari kepemilikan “Naamloze Vennotschap (NV) Suiker Fabriek Ke-bon Agoeng”
atau NV S.F. Kebon Agoeng oleh De J avasche Bank pada 1935, kemudian disusul dengan
pembelian seluruh saham NV Cultuur Maatschap-pij Trangkil pada 1962. PG Kebon Agung
semula dikelola secara perorangan, kemudian pada 1917 pengelolaan PG diserahkan kepada
Biro Management Naamloze Ven-nootschap (NV) Handel-Landbouw Maatschappij
Tiedeman & van Kerchem (TvK). Setahun berikutnya atau tepatnya 20 Maret 1918 dibentuk
"Naam-loze Vennootschap (NV) Suiker Fabriek Kebon Agoeng" atau NV S.F. Kebon Agoeng,
dengan akte Notaris Hendrik Willem Hazenberg (No. 155). Seiring dengan kemerosotan
harga di pasar dunia, industri gula Jawa yang saat itu menjadi jawara eksportir kedua
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 3 (2013)

setelah Cuba, mengalami guncangan hebat. Kesepakatan antar produsen gula dunia atau
yang dikenal dengan "Chardbourne Agrement" pada 1931 mewajibkan produksi gula Jawa
dikurangi dari sekitar 3 ton menjadi maksimal 1,4 juta ton per tahun. Dampaknya sangat
dirasakan pabrik gula di Jawa, termasuk NV S.F. Kebon Agoeng. Kelesuan usaha
menyebabkan pada 1932 seluruh saham NV S.F. Kebon Agoeng tergadaikan kepada De
Javasche Bank Malang dan 3 tahun berikutnya atau pada 1935 NV S.F. Kebon Agoeng
sepenuhnya menjadi milik De Javasche Bank.

Dokumen Penggajian
Berikut ini adalah dokumen-dokumen yang digunakan PT Kebon Agung dalam
mendukung proses penggajian sebagaimana yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Daftar dan gaji Karyawan
Daftar gaji karyawan pada PT Kebon Agung Surabaya merupakan laporan periodik
yang di buat bagian personalia dan umum yang mana laporan ini memberikan informasi
mencakup: nomer, nama karyawan, jabatan (bagian), tunjangan khusus, tunjangan
representative, potongan antara lain Iuran Astek (Asuransi Tenaga Kerja), Iuran Pensiun,
Iuran YK-KA (Yayasan ), Potongan Koperasi dan gaji bersih. Gambar daftar gaji karyawan
sebagaimana tersaji pada gambar 2.

Sumber: PT Kebon Agung Surabaya

Gambar 2
Daftar dan Gaji Karyawan PT Kebon Agung Surabaya

Dengan adanya dokumen daftar gaji dari bagian personalia PT Kebon Agung
Surabaya maka dapat diketahui besarnya gaji yang akan dibayarkan kepada karyawan
karena dokumen tersebut yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi penggajian
dalam menyampaikan informasi berupa jumlah gaji yang diterimanya nanti. Dimana daftar
gaji selain berisi gaji pokok, juga ada tambahan tunjangan-tunjangan yang diberikan
perusahaan kepada karyawan sehingga menghasilkan jumlah gaji bersih yang akan diterima
oleh karyawan pada setiap bulannya.

2. Slip Gaji Karyawan


Slip gaji memuat rincian komponen gaji. Slip gaji diberikan kepada karyawan agar
karyawan dapat mengetahui bagaimana mereka di gaji. Informasi detail ini juga berguna
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 3 (2013)

10

apabila ada karyawan yang salah di gaji. Gambar slip gaji sebagaimana tersaji pada gambar
3.

Sumber: PT Kebon Agung Surabaya

Gambar 3
Slip Gaji Karyawan PT Kebon Agung Surabaya

Dengan adanya slip gaji dari bagian personalia yang diterima oleh masing-masing
karyawan maka dapat diketahui besarnya gaji yang diterima karyawan setiap bulan, karena
dokumen ini yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi penggajian dalam
menyampaikan informasi berupa jumlah gaji yang diterima karyawan. Slip gaji tersebut
berisikan gaji pokok, tunjangan-tunjangan beserta potongan.

Sistem dan Prosedur Penggajian


Dalam melaksanakan penggajian secara tepat diperlukan adanya sistem dan
prosedur yang baik agar sistem dan prosedur penggajian dapat dilaksanakan secara baik.
Diperlukan adanya data-data atau informasi yang berupa bukti-bukti dokumen yang
berhubungan dengan aktivitas penggajian. Cara pembayaran gaji karyawan PT Kebon
Agung Surabaya berdasarkan pada daftar hadir karyawan yang dikumpulkan oleh
personalia selain bertugas sebagai membantu pimpinan dalam pencatatan kehadiran
karyawan juga berfungsi sebagai pengawas daftar hadir. Perhitungan total dari keseluruhan
waktu kerja karyawan dilakukan setiap awal bulan di kerjakan oleh personalia. Adapun cara
penggajian yang selama ini diterapkan oleh PT Kebon Agung Surabaya sebagai berikut:
1. Personalia menyerahkan daftar hadir dan selanjutnya bagian personalia menyiapkan
perhitungan dalam daftar gaji karyawan berupa potongan-potongan yang harus
dibebankan kepada setiap karyawan.
2. Selanjutnya personalia merekapitulasi semua data termasuk memo.
3. Laporan gaji karyawan lembar 1 disimpan oleh bagian personalia sebagai arsip,
sedangkan bagian lembar ke-2 diserahkan kebagian keuangan untuk diverivikasi.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 3 (2013)

11

4. Setelah bagian keuangan mendatangani laporan gaji karyawan tersebut, bagian keuangan
menyiapkan slip gaji dan daftar penerimaan gaji karyawan bulan berjalan yang berisikan
nama karyawan, nomer rekening masing-masing karyawan, dan gaji bersih karyawan.
5. Slip gaji, slip bank, dan daftar penerimaan gaji bulan berjalan diberikan kepada bank.
6. Setelah itu bank mentransfer gaji bersih masing-masing karyawan yang terdapat dalam
daftar gaji bulan berjalan dari bagian keuangan ke rekening masing-masing karyawan.

Bagian Personalia Bagian Keuangan

Mulai Daftar
Gaji

Membuat
File Induk Membuat Verifikasi
Absen Rekap Penggajian
Hadir

Persetujuan
Rekap SK Daftar Gaji
waktu hadir Kepegawaian Yang Telah
di Verifikasi

Proses
Daftar Gaji Penyampaian
Daftar Gaji
ke Bank

Pencatatan
Pembayaran
Selesai

Bukti
Pembayaran

Sumber : Bagian Personalia PT Kebon Agung Surabaya

Gambar 4
Prosedur Penggajian Karyawan PT Kebon Agung Surabaya

Berdasarkan gambar 4 yang berkaitan dengan sistem dan prosedur penggajian PT


Kebon Agung Surabaya dengan bagan alir sistem dan prosedur penggajian yang telah
diuraikan di bab 2, tidak ada perbedaan yang berarti. Yang mana sistem dan prosedur
penggajian PT Kebon Agung Surabaya sudah sesuai dengan sistem dan prosedur
pengggajian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 3 (2013)

12

Temuan Penelitian
Berdasarkan data yang diperoleh terkait dengan sistem informasi akuntansi
penggajian pada PT Kebon Agung Surabaya, ditemukan hasil sebagai berikut:
1. Sistem Absen: Sistem absen di PT Kebon Agung Surabaya yang hanya memberikan
sanksi apabila terdapat karyawan yang terlambat hadir 3 kali berturut-turut.
2. Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian pada PT Kebon Agung:
Meliputi fungsi personalia dan fungsi keuangan saja sehingga fungsi keuangan
merangkap tugas melakukan pencatatan atas keuangan perusahaan dan melakukan
pencatatan biaya-biaya gaji yang berada di dalam daftar gaji karyawan yang telah
dirumuskan oleh bagian personalia lalu melakukan verivikasi atas daftar gaji dan bagian
keuangan juga harus mengkonfirmasikan kepada pihak bank agar gaji karyawan
ditransfer ke rekening masing-masing karyawan.

Permasalahan
Pelaksanaan dari kegiatan didalam perusahaan apapun bentuknya tentu pernah
dihadapkan pada suatu masalah sehubungan dengan kegiatan yang telah dijalankan.
Sebagaimana telah diketahui bahwa dalam suatu perusahaan dapat terjadi masalah yang
disadari ataupun tidak disadari keberadaannya yang dapat mengakibatkan terhambatnya
tujuan perusahaan yang akan dicapai. Sistem dan prosedur penggajian yang diterapkan oleh
PT Kebon Agung Surabaya secara keseluruhan dikatakan baik karena sistem dan prosedur
penggajian sudah memenuhi sistem informasi akuntansi yang memadai, hal tersebut dapat
terlihat dari fungsi–fungsi atau bagian–bagian yang berkaitan dengan sistem penggajian
yang digunakan oleh PT Kebon Agung Surabaya dalam kaitannya dengan aktifitas tersebut
dalam sistem informasi akuntansi penggajian sudah melibatkan fungsi-fungsi atau bagian–
bagian yang terkait pada sistem informasi akuntansi penggajian. Hasil analisis atas sistem
akuntansi penggajian pada PT Kebon Agung Surabaya menunjukkan ada kelemahan atau
kekurangan pada penerapan sistem akuntansi penggajian yang selama ini dijalankan,
dimana kelemahan atau kekurangan pada struktur organisasi belum memisahkan tanggung
jawab fungsional secara tegas, yang mana dalam sistem penggajian yaitu pencatatan
keuangan perusahaan dan pencatatan penggajian kurang maksimal serta beberapa
karyawan terlambat hadir tepat waktu di kantor.
Penyebab dari permasalahan yang dihadapi oleh PT Kebon Agung Surabaya antara
lain: 1). Absensi: Akibat dari sistem absensi yang tidak dikenakan sanksi selama
keterlambatan tidak dilakukan selama 3 hari berturut-turut maka mengakibatkan karyawan
dapat melakukan kecurangan dengan terlambat yang tidak dilakukan secara berurutan
secara 3 hari untuk menghindari sanksi. Sehingga karyawan tetap dapat terus terlambat
tanpa adanya sanksi yang dikenakan kepadanya. 2) Dengan adanya perangkapan fungsi
keuangan dan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh satu bagian yaitu bagian keuangan ini
menunjukkan kurang internal cek, sehingga data yang dihasilkan kurang dapat dipercaya
dan mengakibatkan sistem informasi akuntansi pengendalian dan perencanaan yang akan
sulit dilaksanakan, sehingga berpengaruh terhadap lemahnya fungsi pengawasan yang
dilakukan. Karena dalam sistem akuntansi penggajian, fungsi keuangan bertanggung jawab
atas bukti pembayaran gaji karyawan yang telah dirumuskan oleh karyawan bagian
personalia. Beserta melakukan pencatatan terhadap kegiatan operasional perusahaan.
Informasi operasi ini dipakai sebagai dasar untuk menghasilkan informasi akuntansi berupa
biaya gaji yang disajikan dalam slip gaji yang selanjutnya digunakan untuk dasar
pembayaran gaji kepada karyawan.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 3 (2013)

13

Akibat Masalah
1. Absensi: Akibat dari sistem absensi yang tidak dikenakan sanksi selama keterlambatan
tidak dilakukan selama 3 hari berturut-turut maka mengakibatkan karyawan dapat
melakukan kecurangan dengan terlambat yang tidak dilakukan secara berurutan secara 3
hari untuk menghindari sanksi. Sehingga karyawan tetap dapat terus terlambat tanpa
adanya sanksi yang dikenakan kepadanya.
2. Dengan adanya perangkapan fungsi keuangan dan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh
satu bagian yaitu bagian keuangan mengakibatkan terjadinya tindakan-tindakan yang
tidak diinginkan seperti penyelewengan, manipulasi, dan kemungkinan kesalahan
pembayaran gaji karyawan, sehingga data yang dihasilkan kurang dapat dipercaya dan
mengakibatkan sistem informasi akuntansi penggajian tidak memenuhi unsur
pengendalian intern. Dalam sistem akuntansi penggajian, fungsi keuangan bertanggung
jawab atas besarnya pembayaran gaji berdasarkan daftar gaji yang dikeluarkan oleh
bagian personalia. Sedangkan bagian fungsi akuntansi bertanggung jawab atas
pencatatan pembayaran gaji yang dikeluarkan oleh bagian keuangan berdasarkan slip
gaji.

Analisis
Analisis artinya adalah memecahkan atau merinci suatu jumlah tertentu menjadi
beberapa elemen-elemen itu sendiri sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada latar
belakang masalah dan permasalahannya. Dalam mengolah perusahaan diperlukan adanya
sistem pengendalian intern yang baik dalam perusahaan. Dalam melaksanakan sistem
pengendalian intern atas penggajian secara tepat diperlukan adanya sistem dan prosedur
yang baik, agar sistem dan prosedur penggajian dapat dilaksanakan secara baik, diperlukan
adanya data-data atau informasi yang berupa bukti-bukti dokumen yang berhubungan
dengan penggajian sehingga dapat mengendalikan. Pemisahan fungsi jabatan dapat
mendukung terciptanya suatu pengendalian intern yang memadai, sebagai akibat kekayaan
perusahaan dapat terjamin keamananya. Dalam hal ini peneliti mengusulkan untuk
diadakannya pemisahan wewenang dan tanggung jawab antara bagian keuangan dan
bagian akuntansi. Pemisahan fungsi ini selain dapat mengamankan kekayaan perusahaan
karena adanya saling control antara fungsi-fungsi tersebut, juga lebih mendorong fungsi-
fungsi yang ada pada perusahaan untuk bekerja melaksanakan tugasnya dengan lebih
efektif dan efisien. Sistem informasi akuntansi penggajian PT Kebon Agung Surabaya sangat
berperan penting dalam menyediakan informasi bagi seluruh personalia karena karyawan
merupakan aset penting penyelenggaraan organisasi yang dikelola dengan baik. Karyawan
yang dikelola dengan baik akan meningkatkan kinerja karyawan dan akan memberikan
perbaikan kinerja pada perusahaan secara keseluruhan.

Pemecahan Masalah
Penggajian merupakan salah satu fungsi dalam berhasilnya operasi suatu
perusahaan, dimana fungsi ini diberikan tanggung jawab untuk mendapatkan suatu
kesejahteraan karyawan atau mendapatkan karyawan yang memiliki kinerja yang baik
dalam perusahaan. Pengawasan dalam proses penggajian perlu dilakukan karena
menyangkut pada kesejahteraan karyawan pada PT Kebon Agung Surabaya itu sendiri,
maka dari itu perusahaan perlu mempunyai sistem akuntansi penggajian untuk mencegah
terjadinya tindak penyelewengan atau kesalahan-keasalahan dalam pencatatan gaji para
karyawan. Dengan adanya permasalahan yang dihadapi oleh PT Kebon Agung Surabaya
akibat dari permasalahan tersebut, maka berikut ini peneliti mengemukakan langkah-
langkah pemecahan masalah yang dihadapi oleh PT Kebon Agung Surabaya, agar tercipta
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 3 (2013)

14

sistem akuntansi penggajian karyawan yang baik. Dari analisis masalah tersebut, tentunya
yang perlu diperhatikan oleh PT Kebon Agung Surabaya agar terlaksana sesuai dengan yang
diinginkan, maka yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah, sebagai berikut:
1. Absensi: Sebaiknya perusahaan mengenakan sanksi kepada karyawan yang terlambat 3
kali dalam sebulan bukan berdasarkan keterlambatan 3 kali berturut-turut. Dikarenakan
keterlambatan karyawan sekecil apapun dapat merugikan perusahaan meski tidak
terlihat secara signifikan.
2. Perubahan pada struktur organisasi perusahaan dengan memisahkan bagian keuangan
dan bagian akuntansi karena dengan perubahan tersebut akan mengefektifkan dalam
proses pemberian otorisasi pada saat pembayaran gaji karyawan. Fungsi akuntansi juga
yang bertugas untuk mencatat pembukuan perusahaan sehingga hanya terfokus pada
pencatatan pengeluaran dan pemasukan perusahaan. Serta bagian akuntansi dapat
menyajikan laporan keuangan yang akurat kepada perusahaan karena seharusnya
mereka adalah orang-orang yang berkompeten di bidang akuntansi. Sedangkan apabila
bagian keuangan harus merangkap melaksanakan tugas menyajikan laporan keuangan
beserta harus melakukan pencatatan, memverivikasi daftar gaji dari bagian personalia,
serta harus mengkonfirmasikan kepada pihak bank. Ini akan mengakibatkan tanggung
jawab bagian keuangan semakin banyak disertai adanya kemungkinan mereka yang
berada di bagian keuangan tidak selalu mereka yang memiliki keahlian di bidang
akuntansi sehingga hasil yang di capai dalam laporan keuangan perusahaan kurang
maksimal.

PENUTUP
Simpulan
Sebagai bahan akhir penulisan skripsi yang memberikan masalah tentang sistem
dan prosedur penggajian pada PT Kebon Agung Surabaya, maka peneliti memberikan
simpulan dan saran sebagai pertimbangan bagi perusahaan dalam mengembangkan
usahanya dan menjaga keberadaan perusahaan dimasa yang akan datang untuk mencapai
tujuannya. Adapun simpulan dan saran tersebut dapat peneliti kemukakan adalah sebagai
berikut:
1. Hasil analisis atas sistem akuntansi penggajian pada PT Kebon Agung Surabaya
menunjukkan ada kelemahan atau kekurangan pada penerapan sistem akuntansi
penggajian yang selama ini dijalankan, dimana kelemahan atau kekurangan pada
struktur organisasi belum memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, yang
mana dalam sistem penggajian yaitu pencatatan keuangan perusahaan dan pencatatan
penggajian kurang maksimal serta beberapa karyawan terlambat hadir tepat waktu di
kantor.
2. Akibat dari sistem absensi yang tidak dikenakan sanksi selama keterlambatan tidak
dilakukan selama 3 hari berturut-turut maka mengakibatkan karyawan dapat melakukan
kecurangan dengan terlambat yang tidak dilakukan secara berurutan secara 3 hari untuk
menghindari sanksi. Sehingga karyawan tetap dapat terus terlambat tanpa adanya sanksi
yang dikenakan kepadanya.
3. Dengan adanya perangkapan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan yang dilakukan oleh
satu bagian yaitu bagian keuangan ini menunjukkan kurang internal cek, sehingga data
yang dihasilkan kurang dapat dipercaya dan mengakibatkan sistem informasi akuntansi
penggajian yang akan sulit dilaksanakan, sehingga berpengaruh terhadap lemahnya
fungsi pengawasan yang dilakukan.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 3 (2013)

15

Saran
1. Bagian struktur organisasi yang telah ada dipisahkan fungsi, tugas dari masing-masing
fungsi, serta otorisasi (wewenang) dari setiap bagian yang berhubungan dengan sistem
dan prosedur penggajian dalam menciptakan sistem panggajian yang baik di PT Kebon
Agung Surabaya, karena dengan adanya pemisahan tugas wewenang secara tegas maka
pengendalian lebih mudah dilakukan serta data akuntansi yang tercatat terjamin
ketelitian dan keandalannya.
2. Perusahaan melakukan perubahan pada struktur organisasi dengan memisahkan bagian
akuntansi dengan bagian keuangan karena dengan perubahan tersebut akan
mengefektifkan dalam proses pemberian otorisasi serta pencatatan biaya gaji pada saat
pembayaran gaji karyawan.
3. Adanya pembagian tugas yang tegas, sehingga dapat memudahkan dalam pengawasan
dan unsur-unsur pengendalian intern dapat diterapkan dengan baik.
4. Ada penambahan karyawan sehingga dapat meringankan tugas, dimana harus
mempertimbangkan keefektifan dalam penambahan jumlah karyawan, sehingga para
karyawan mempunyai fungsi tugas yang jelas dan tegas

DAFTAR PUSTAKA
Adnan, A. M. dan A. Septriningsari. 2004. Peranan Informasi Akuntansi Dalam Keberhasilan
Perusahaan. Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi (No. 1): 25-43.
Akmal. 2009. Pemeriksaan Manajemen Internal Audit. Edisi Kedua. PT Indeks. Jakarta.
Agoes, S. 2012. Auditing. Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
Djanegara, S. M.. 2005. Evaluasi Penerapan Sistem Inforamsi Akuntansi Dalam Efektivitas
Pelaksanaan Pengendalian Intern. Jurnal Ilmiah Ranggagading (No. 2): 77-84
Diana, A. dan L. Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama. ANDI.
Yogyakarta
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta
Hall, J. A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Empat. Salemba Empat. Jakarta.
Hall, J. A dan T. Singleton. 2009. Audit Teknologi Informasi dan Assurance (penerjemah: Fitriasari,
D. dan D. A. Kwary). Edisi Kedua. Salemba Empat. Jakarta.
Jusup, A. 2010. Auditing (pengauditan). Buku Dua. Cetakan Kedua. Bagian Penerbitan Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta
Mardi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama. Ghalia Indonesia. Bogor
Messier, Jr William F. Glover, Steven M. Prawitt, Doouglas F. 2008. Jasa Audit dan Assurance
(penerjemah: Hinduan, N). Salemba Empat. Jakarta
Mulyadi. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta.
Nafiah, D. 2006. Perananh Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan dalam
Kaitannya Dengan Pengendalian Intern Pada PT Reza Perkasa Sidoarjo. Skripsi.
Universitas Airlangga. Surabaya.
Puspitawati, L. dan S. D. Anggadini. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama. Graha
Ilmu. Yogyakarta
Kumaat, V. G. 2011. Internal Audit. Erlangga. Jakarta
Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga. UPP AMP YKPN. Yogyakarta
Rama, D. V.,dan L. Frederick. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Dua. Salemba Empat.
Jakarta
Romney, M. B. dan P. J. Steinbart. 2011. Sistem Informasi Akuntansi (Penerjemah: Deny Arnos
Kwary dan Dewi Fitriasari). Edisi Sembilan. Salemba Empat. Jakarta.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 3 (2013)

16

Wibowo, M. 2008. Pelaksanaan Sistem Informasi Penggajian dan Pengupahan Sebagai


Sarana Pengendalian Penggajian dan Pengupahan Pada PT Alam Indo Megah
Pasuruan. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Airlangga. Surabaya.
Widjajanto, N. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Erlangga. Jakarta
Winarno, W.W. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Dua. UPP STIM YKPN. Yogyakarta
Hastoni dan E. D. Suryadinata. 2011. Evaluasi Atas Sistem Penggajian Dalam Kaitanya
Dengan Pengendalian Intern Pada PT Dae Kwang. Jurnal Ilmiah Ranggagading (No. 2):
103-110.
Rosidah dan P. Munandar. 2008. Peranan Audit Operasional dalam Menunjang
Pengendalian Intern Atas Biaya Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM)
Komoditi Teh. Jurnal Akuntansi FE Unsil (No. 2): 437-445.

You might also like