You are on page 1of 6

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

ANALISIS SISTEM TANGGAP DARURAT KEBAKARAN DI


CONTAINER YARD 02 TERMINAL PETIKEMAS PT. PELABUHAN
INDONESIA III (PERSERO) SEMARANG TAHUN 2016

Grandis Harini Sambada, Bina Kurniawan, Suroto


Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro Semarang
Email: grandishariniss@gmail.com

Abstract: Container Yard PT. Pelabuhan Indonesia III Semarang is large port
giving services on manual handling container. A fire at the container terminal can
cause a great deal of loss as it affects a high value of asset, work process and
employment opportunities. One of the effort to decrease the risk and impact due
to the fire is the emergency response system. One of efforts to reduce the risk
and impact caused by the fires is require the application of non-structural
mitigation in multi-storey office building. The purpose of the study is to analyze
the emergency response system in the effort to prevent and control a fire disaster
at terminal Container Yard 02. This research is a Descriptive Qualitative research
with in-depth interviews and yard observation. The subjects of this study consists
of 5 people as the main informants and 3 people as informant triangulation. The
results show that the management has the commitment and written policy for
Occupational Safety and Health, dated and certified by the highest leader atau
level. Fire drills training are given to all staffs and the emergency response team.
Container Yard 2 has all the facilities in active preventive fire such as APAR and
hydrant and safety lives facilities that is the meeting point. The procedure taken in
an emergency situation is the scenario in fire simulation. In emergency cases the
communication system to inform and request help to the related parties is in
place. The conclusion of this study is that in Terminal Container the emergency
response is applied, such as fire simulation, socialization of the fire prevention
policy and training on fire extinction and victim evacuation.

Key word : emergency response, fire, container yard

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kebakaran adalah api yang sesuatu hal yang sangat tidak
tidak terkendali diluar kemampuan diinginkan, bagi tenaga kerja
dan keinginan manusia.1 Kebakaran kebakaran perusahaan merupakan
merupakan suatu peristiwa atau penderitaan dan malapetaka
kejadian yang sangat merugikan khususnya terhadap mereka yang
semua pihak, baik pihak pengelola tertimpa kecelakaan dan dapat
dan perusahaan hal ini menimbulkan berakibat kehilangan pekerjaan,
berbagai macam kerugian yang sekalipun mereka tidak menderita
bersifat ekonomi maupun non celaka.2 Upaya yang dilakukan untuk
ekonomi seperti sakit, cidera bahkan mencegah terjadinya bahaya
meninggal dunia. Sedangkan kebakaran dapat dilakukan melalui
kebakaran perusahaan adalah pengertian dan pemahaman yang

667
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

baik tentang sebab-sebab terjadinya pelayanan jasa Terminal Petikemas


kebakaran, proses terjadinya Semarang (container terminal
kebakaran dan akibat yang dapat handling) yang handal, aman, dan
ditimbulkan sebagai prinsip dasar terintegrasi antar moda serta
dalam melakukan penanggulangan didukung dengan penggunaan
kebakaran. teknologi informasi yang modern dan
Dibutuhkan suatu sistem di desain untuk memenuhi
tanggap darurat guna sebagai kebutuhan penggunaan jasa.
penanggulangan bahaya kebakaran. Terminal Petikemas PT.
Kebakaran dapat mengakibatkan Pelabuhan Indonesia III memiliki 6
kerugian yang tidak sedikit dan CY (Container Yard) yang menjadi
menimbulkan kecelakaan korban tempat proses kerja berlangsung.
yang fatal. Pada setiap CY (Container Yard)
Berdasarkan KEPMEN PU No. memiliki proses kerja yang sama
10/KPTS/2000 perusahaan besar dengan bahan angkut yang berbeda-
dengan tingkat risiko kebakaran beda dan terdapat 19 mesin
yang tinggi diwajibkan memiliki pengangkut kontainer atau RTG
sistem tanggap darurat dan crane (Ruber Tyre Gantry). Pada CY
organisasi tanggap darurat.4 Dengan (Container Yard) 01 mengatur
adanya sistem tanggap darurat perpindahan barang ekspor dan
maka pengusaha atau pengelola impor, CY (Container Yard) 02
wajib untuk memelihara sistem mengatur perpindahan bahan kimia
proteksi aktif kebakaran yang (Dangerous good), CY 03 behandle
tercantum pada Peraturan Menteri dan pemeriksaan bea cukai, dan CY
Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. 04 ex-benhandle, CY (Container
PER.04/MEN/1980.5 Di dalam Yard) 05 masih dalam tahap
sistem tanggap darurat terdapat pembangunan, dan CY (Container
petugas tanggap darurat yang Yard) 06 mengatur barang impor.
memiliki peran dan tugasnya Terminal petikemas beroperasi
masing-masing menurut NFPA 101 selama 24 jam dalam 3 shift
tahun 2010 dan Kepmenaker no.186 sehingga kondisi pada tiap shift dan
tahun 1999.6,7 faktor kebakaran yang ada di
Perkembangan era globalisasi terminal petikemas berbeda-beda.
yang makin pesat saat ini Pada tahun 2015 akhir telah
menyebabkan terjadinya terjadi suatu insiden yang terletak di
perdagangan bebas antar pulau CY (Container Yard) 02 yaitu terjadi
bahkan antar negara. Hal ini kebocoran minyak kelapa, hal ini
mengakibatkan terjadinya memang tidak memakan korban jiwa
perpindahan barang dalam jumlah dan kebakaran tetapi hal ini dapat
yang besar dan dapat di jangkau menjadi salah satu pemicu suatu
melalui berbagai jalur seperti jalur kejadian kebakaran dikarenakan CY
darat, udara, dan perairan. Salah (Container Yard) 02 merupakan
satunya dalam perpindahan barang terminal penyimpanan bahan kimia.
melalui jalur perairan membutuhkan Terminal Petikemas Semarang
pelabuhan besar yang mengatur PT. Pelabuhan Indonesia III
handling petikemas. Terminal (Persero) merupakan salah satu
Petikemas Semarang (TPKS) PT. perusahaan yang memiliki potensi
Pelabuhan Indonesia III (Persero) bahaya kebakaran dan peledakan
terletak di lokasi strategis di tengah- yang besar dalam kegiatan
tengah pulau jawa yang memberikan operasional handling. Faktor bahaya

668
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

yang terdapat di perusahaan berasal sampling. Informan utama dari


dari muatan material yang berada di penelitian ini adalah terdiri dari 5
dalam petikemas, lingkungan kerja (lima) orang responden dengan
dengan cuaca panas yang ekstrim, kriteria inklusi: koordinator security
dan faktor kelistrikan yang lapangan, para security komando
bersumber dari mesin serta regu lapangan yang tergabung di
peralatan-peralatan lain yang ada di dalam Tim Evakuasi Keadaan
unit kerja tersebut. Berbagai faktor Darurat yang terdiri dari 1 (satu)
dan potensi bahaya yang ada di orang koordinator security dan 4
tempat kerja harus diantisipasi sedini (empat) orang komandan regu tim
mungkin dengan usaha-usaha tanggap darurat security. Sedangkan
peningkatan kinerja di perusahaan.3 subyek untuk informan triangulasi
Berdasarkan survey yang telah sebanyak 3 (tiga) orang responden
dilakukan Terminal Petikemas yaitu safety officer yang mengatur
Semarang PT. Pelabuhan Indonesia tentang sistem tanggap darurat,
III (Persero) telah memiliki tim P2K3 Manajer Sistem Manajemen K3, dan
dan tim tanggap darurat yang selalu Asisten Manajer Operasi Terminal.
melakukan drill pelatihan tanggap
darurat setiap 3 (tiga) bulan sekali. HASIL DAN PEMBAHASAN
Terminal Petikemas yang akan di
jadikan tempat penelitian adalah CY A. Karakteristik Informan
(Container Yard) 02 karena
merupakan terminal dengan tingkat Informan utama berjumlah 5
risiko paling tinggi terjadi suatu (lima) orang dengan unit kerja
kebakaran karena mengatur berada di lapangan Terminal Peti
handling dan penyimpanan bahan Kemas Semarang dan semua
kimia (Dangerous good). Bahaya informan utama berjenis kelamin
kebakaran ini dapat menimbulkan laki-laki dengan kriteria inklusi:
korban dan kejadian kebakaran yang a. Merupakan koordinator
lebih besar akibat bahan kimia security lapangan
muatan dari container. CY b. Komando regu security
(Container Yard) 02 juga merupakan lapangan yang tergabung di
tempat penyimpanan bahan kimia dalam Tim Evakuasi Keadaan
yang mudah meledak dan radioaktif. Darurat
Berdasarkan hal tersebut, c. Orang yang berada di
maka perlu diteliti sistem tanggap lapangan dan mempunyai
darurat yang ada di Container Yard wewenang saat terjadi
02 Terminal Petikemas Semarang keadaan darurat di lapangan
PT. Pelabuhan Indonesia III d. Bersedia menjadi subyek
(Persero)?”. penelitian dan memberikan
keterangan saat diwawancarai
METODE PENELITIAN Informan triangulasi berjumlah
Penelitian ini merupakan tiga orang yang menjabat sebagai
jenis penelitian deskriptif kualitatif Manager Sistem Manajemen K3,
dengan metode penelitian observasi Staff SMK3 dan Asisten Manajer
dan wawancara secara mendalam. Operasi.
Penelitian dilaksanakan pada bulan B. Analisis Hasil Observasi dan
Maret sampai dengan bulan Juli Wawancara Mendalam
2016. Teknik pengambilan sampel 1. Organisasi Tanggap Darurat
dalam penelitian ini yaitu purposive

669
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Terminal Petikemas PT. Pelatihan tanggap darurat


Pelabuhan Indonesia III telah biasanya dilakukan secara
mempunyai organisasi tanggap periodik yaitu tiga bulan sekali
darurat yang disusun dengan bentuk pelatihan
berdasarkan Surat Perintah pemberian materi dan drill
Nomor SP.10/KP 0301/TPKS kebakaran. Peserta dari
2016 dan petugas tanggap pelatihan ini adalah seluruh tim
darurat memiliki tugas dan tanggap darurat dan orang lain.
peran masing-masing sesuai Orang lain yang dimaksud
prosedur tanggap darurat adalah karyawan yang tidak
kebakaran. tergabung dalam tim tanggap
Anggota tim tanggap darurat darurat.
kebakaran adalah gabungan Tempat pelatihan ini
dari semua anggota yang dilakukan di workshop dan
ditunjuk di divisi yang ada di terminal CY. Pelatihan
Terminal Petikemas Semarang dilakukan secara bergilir di tiap
dan mitra kerja yang melakukan terminal CY yang ada di
pekerjaan di Terminal Terminal Peti Kemas
Petikemas Semarang Semarang.
2. Prosedur Tanggap Darurat 4. Sistem Proteksi Aktif Kebakaran
Bentuk dari prosedur a. APAR
tanggap darurat yang ada di APAR yang terdapat
Terminal Petikemas Semarang di CY 02 dalam kondisi baik
adalah instruksi kerja MK3L dengan berat 3 kg dan dicat
(Manajemen K3 Lingkungan). merah. Jenis dari APAR
Berdasarkan instruksi yang berada di lapangan
penanganan kebakaran No. adalah CO2 dan foam.
Dokumen IK-MK3L-09-01 Terdapat tiga buah
terdapat penanganan tanggap APAR di CY 02 (Container
darurat kebakaran berdasarkan Yard) yang berada di dalam
jenis kebakaran kecil dan alat berat. APAR tidak
kebakaran besar. Jika terjadi digantung dan tidak
suatu kejadian kebakaran maka dilengkapi dengan box.
yang berwenang adalah Sehingga APAR tidak
supervisor shift lapangan yang memiliki sign melainkan di
bertugas saat shift tersebut. letakkan di lantai unit dekat
Terminal Petikemas dengan kursi pengemudi.
Semarang telah mengikuti b. Hidran Halaman
standar ISPS code (International CY (Container Yard)
Ship and Port Security) yang 02 memiliki luas 15.439 m2
dirumuskan dari IMO dan terdapat dua buah
(International Maritime hidran halaman yang dapat
Organization) dalam standar dioperasikan. Letak Hidran
security yang ada di CY berada di dekat perbatasan
(Container Yard) sebagai syarat CY dengan laut dan dapat
penanganan keamanan dijangkau oleh mobil
internasional mengingat pemadam kebakaran.
Terminal Petikemas bekerja di 5. Sarana Penyelamatan Jiwa
lingkup internasional. CY 02 (Container Yard)
3. Pelatihan tanggap Darurat memiliki titik berkumpul yang

670
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

berlokasi di sebelah CY 02 di dalam alat berat namun


(Container Yard). Titik belum tersimpan dengan aman.
berkumpul ini memiliki tanda Sedangkan dua buah hidran
(Sign) yang berwarna hijau dan halaman yang dapat
merupakan lapangan terbuka. dioperasikan terletak di dekat
Tempat berhimpun atau titik perbatasan CY dengan laut.
kumpul adalah tempat di area Panjang selang yang terdapat di
sekitar atau diluar lokasi yang dalam kotak hidran adalah 25
dijadikan sebagai tempat m.
berhimpun atau berkumpul 6. Sarana penyelamatan jiwa CY 2
setelah proses evakuasi. (Container Yard) yaitu titik
berkumpul setelah evakuasi
KESIMPULAN DAN SARAN berada di dekat dengan CY 2
A. KESIMPULAN (Container Yard).
1. Terminal Petikemas PT.
Pelabuhan Indonesia III B. SARAN
Semarang telah menerapkan 1. Bagi manajemen
sistem tanggap darurat a. Membuat prosedur
kebakaran guna pengendalian penghentian operasi dalam
keadaan darurat kebakaran bentuk dokumen menurut
2. Organisasi tanggap darurat di Keputusan Direktorat
Terminal Petikemas disusun Jendral Pembinaan
berdasarkan Surat Perintah Pengawasan
Nomor SP.10/KP 0301/TPKS Ketenagakerjaan nomor 84
2016 yang beranggotakan tahun 2012 bahwa harus
karyawan yang ditunjuk dari terdapat dokumen prosedur
seluruh divisi yang ada. Anggota dalam penghentian operasi
tim tanggap darurat yang b. Membuat dokumen
bertugas di lapangan/terminal prosedur evakuasi korban
adalah security yang terdiri dari menurut Keputusan Menteri
koordinator lapangan, PU No. 10 tahun 2000 dan
komandan regu, dan anggota Keputusan Direktorat
yang dibawahi supervisor shift. Jendral Pembinaan
3. Prosedur tanggap darurat yang Pengawasan
ada di Terminal Petikemas Ketenagakerjaan nomor 84
berupa instruksi penanganan tahun 2012 bahwa harus
kebakaran No. Dokumen IK- memiliki prosedur evakuasi.
MK3L-09-01. Namun belum c. Pengefektifan kembali
terdapat prosedur pengehntian kegiatan pelatihan tanggap
operasi dan evakuasi korban. darurat yang dilakukan tiga
4. Pelatihan tanggap Terminal bulan sekali.
Petikemas dilakukan secara d. Diadakan penempatan
periodik yaitu tiga bulan sekali braket APAR di dalam
dengan bentuk pelatihan reach stacker dan side
pemberian materi dan drill loader.
namun masih belum efektif. e. Hidran halaman dalam
5. Sarana Proteksi Aktif Kebakaran keadaan dikunci, sehingga
berupa APAR dan HIDRAN Tim tanggap darurat harus
halaman. APAR yang tersedia di bergerak cepat jika terjadi
CY 02 (Container Yard) berada

671
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

kejadian darurat di Api Ringan (APAR). Jakarta;


lapangan CY 02. 1980.
f. Mengganti panjang selang 6. National Fire Protection
hidran halaman menjadi 30 Association (NFPA) 101.
m menurut Kepmen PU Standard Life Safety Code
No.10/KPTS/2000 Checklist. United State; 2010.
seharusnya selang hidran 7. Keputusan Menteri Tenaga
memiliki panjang selang Kerja No. KEP
minimum 30 meter. 186/MEN/1999. Unit
2. Bagi peneliti lain Penanggulangan Kebakaran.
Melakukan penelitian Jakarta; 1999.
mengenai sistem tanggap
darurat di seluruh CY
(Container Yard).

DAFTAR PUSTAKA
1. Ramli S. Petunjuk Praktis
Manajemen Kebakaran.
Jakarta: Dian Rakyat; 2010.
2. Aini N. Penanggulangan
darurat bahaya kebakaran
sebagai upaya pengaman dan
wujud kepedulian terhadap
keselamatan kerja di PT air
mancur palur karanganyar.
2010;(online). Available from:
http://eprints.uns.ac.id/10559/
1/155112208201011561.pdf.
diakses tanggal 22 Oktober
2015
3. Paska DM. Magang Tentang
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di PT. Indo Acidatama
Tbk, Kemiri Kebakkramat
Karanganyar. D3 Hiperkes
dan Keselamatan Kerja
Fakultas Kedokteran UNS;
2009.
4. Keputusan Menteri Negara
Pekerjaan Umum No.
10/KPTS/2000. Ketentuan
Teknis Pengaman Terhadap
Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan
Lingkungan. Jakarta; 2000.
5. Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi PER.
04/MEN/1980. Syarat-syarat
Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam

672

You might also like