You are on page 1of 11

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM TANGGAP DARURAT

KEBAKARAN DI PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO) TBK PABRIK


BATURAJA I
1
Bella Wardhana, 2*Novrikasari
1,2
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
Jl. Palembang-Prabumulih KM.32, Indralaya Indah Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan
*Corresponding email: novrikasari@fkm.unsri.ac.id

ANALYSIS IMPLEMENTATION OF RESPONSE SYSTEMS EMERGENCY FIRE AT PT.


SEMEN BATURAJA (PERSERO) TBK FACTORY OF BATURAJA I

ABSTRACT
Background: The cement industry that utilizes coal as a fuel in the operational activities has a fire potential so cement
companies must be prepared for fire prevention and mitigation. The purpose of this study was to analyze the
implementation of fire-emergency response systems at PT Semen Baturaja (Persero), Tbk Factory ofBaturaja.
Method: The research used a descriptive qualitative method with in-depth interviews, observations and document
research from 4 key informans and 16 informans were selected from purposive sampling. Validity test used triangulation
sources, methods, data and compare them with Government Regulations and Indonesian National Standards.
Result: The results of the study showed that PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. The factory of Baturaja 1 has owned
procedures, organizations, personnels and trainees of response emergency considered to regulatory standards.
Emergency protection in the form of alarms, detectors, APAR, fire hydrant, and means of live saving included evacuation
routes, exit directions, emergency stairs and point obtained avarage scores above 80% were categorized as good
conditions. The trainer responses emergency was just given to employees, found detector in an abnormal condition, there
was no sprinkler in the office, hydrant did not completed with the use of construction, all the benefits of emergency
materials that can reduce the quality of the cement and can be seen outside of the cement dust.
Conclusion: Based on the research, it could be concluded that the implementation of fire emergency response systems at
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk Factory of Baturaja 1 has been carried out but training considered to be emergency
given to the entire manufacturing plant, fulfillment of fire protection and housekeeping programs toward all safety
hazards increased.
Keywords:Fire, Emergency Response System, Industry Cement.

ABSTRAK
Latar Belakang: Industri semen yang memanfaatkan batubara sebagai bahan bakar di kegiatan
operasionalnya memiliki potensi kebakaran sehingga perusahaan semen harus siap dalam upaya pencegahan
dan penanggulangan kebakaran. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis implementasi sistem tanggap
darurat kebakaran di PT Semen Baturaja (Persero), Tbk Pabrik Baturaja I.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi
dan telaah dokumen dari 4 informan kunci dan 16 informan dipilih secara purposive. Uji validitas
menggunakan triangulasi sumber, metode, data dan membandingkannya dengan Peraturan Pemerintah dan
Standar Nasional Indonesia.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Semen Baturaja (Persero) Tbk Pabrik Baturaja I
telah memiliki prosedur, organisasi, personil dan pelatihan tanggap darurat sesuai dengan standar peraturan.
Sarana proteksi aktif berupa alarm, detektor, APAR, hidran dan sarana penyelamat jiwa meliputi jalur
evakuasi, petunjuk arah jalan keluar, tangga darurat dan titik mendapatkan nilai rata-rata diatas 80% yang
dikategorikan dalam kondisi baik. Pelatihan tanggap darurat hanya diberikan untuk karyawan, ditemukan
detektor dalam kondisi abnormal, tidak terdapat sprinkler di perkantoran, hidran tidak dilengkapi dengan
instruksi penggunaan, seluruh tangga bersifat tangga darurat yang dapat menurunkan kualitas tangga dan
terdapat petunjuk arah jalan keluar yang tertutup debu semen.
Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa implementasi sistem tanggap darurat
kebakaran di PT Semen Baturaja (Persero) Tbk Pabrik Baturaja I telah dilaksanakan tetapi pelatihan tanggap
darurat perlu diberikan untuk seluruh penghuni pabrik, pemenuhan sarana proteksi kebakaran dan program
housekeeping terhadap seluruh sarana penyelamat jiwa perlu ditingkatkan.
Kata Kunci: Kebakaran, sistem tanggap darurat, industri semen.

251Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat (SNKM) 2019


PENDAHULUAN pekerjanya.6 PT Semen Indonesia Pabrik
Keadaan darurat merupakan segala Tuban telah melaksanakan sistem tanggap
kejadian atau peristiwa alamiah atau darurat kebakaran sebagai upaya
akibat ulah manusia yang memerlukan pencegahan dan pengendalian yaitu
aksi penyelamatan dan perlindungan dengan menerapkan prosedur, tim
terhadap properti, kesehatan masyarakat, penanggulangan kebakaran serta sarana
dan keselamatan.1 Salah satu keadaan dan prasarana keadaan darurat kebakaran.7
darurat yang paling mendapat perhatian Keputusan Menteri Pekerjaan
adalah kebakaran yaitu suatu kejadian Umum No.10/KTSP/2000 memutuskan
yang dapat terjadi kapan saja dan dimana bahwa perusahaan besar dengan tingkat
saja, tidak mengenal korban yang dapat risiko kebakaran tinggi diwajibkan
menimbulkan kerusakan, cidera dan memiliki sistem tanggap darurat sesuai
kematian.2 Kebakaran dapat terjadi syarat-syarat keselamatan kerja.8 Hal ini
apabila ada tiga unsur yaitu bahan bakar, juga telah terdapat dalam Permen PU
oksigen dan sumber panas yang disertai Nomor 20 Tahun 2009,9 Permen PU
rantai reaksi kimia yang menyebabkan api Nomor 26 tahun 2008 untuk mengatur
terus menyala.3 Beberapa permasalahan tentang pedoman dan persyaratan teknis
dalam menghadapi kebakaran antara lain manajemen proteksi bahaya kebakaran
sistem penanggulangan kebakaran yang yang efektif dan efisien.10
belum terwujud, rendahnya sarana PT Semen Baturaja (Persero), Tbk
prasarana sistem proteksi kebakaran Pabrik Baturaja I dalam kegiatan
bangunan yang memadai.4 produksinya memiliki potensi kebakaran
Data International Association of dapat berasal dari coveyor belt, kabel
Fire and Rescue Service mencatat bahwa listrik, bahan bakar, limbah yang mudah
pada tahun 2015 terjadi 3,5 juta kebakaran terbakar dan api rokok serta penggunaan
dengan 18.400 korban kebakaran di dunia. mesin atau peralatan terus menerus yang
Data kebakaran di Indonesia berdasarkan menimbulkan efek panas. PT Semen
data yang dihimpun oleh Badan nasional Baturaja (Persero) Tbk Pabrik Baturaja I
Penanggulangan Bencana pada tahun telah memiliki sistem tanggap darurat
2015 sebanyak 979 kejadian kebakaran kebakaran namun masih ditemukan
dan 31 diantaranya adalah kebakaran yang beberapa sarana penanggulangan
terjadi pada gedung pabrik, perkantoran, kebakaran serta penyelamat jiwa yang
gedung sekolah.5 belum memenuhi standar. Tujuan
Industri semen merupakan salah penelitian ini adalah melakukan analisis
satu industri penting bagi perekonomian implementasi sistem tanggap darurat
suatu negara khususnya negara kebakaran di PT. Semen Baturaja
berkembang yang memiliki potensi (Persero), Tbk Pabrik Baturaja I.
kebakaran di proses produksinya mulai
METODE
dari kegiatan penambangan penghancuran,
pencampuran, pembakaran, pendinginan, Penelitian ini menggunakan
penggilingan bahan baku semen sampai pendekatan kualitatif yang bersifat
dengan proses pengemasan sehingga observasional dengan 4 informan kunci
berisiko bagi keselamatan dan kesehatan dan 16 informan yang dipilih secara

Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat (SNKM) 2019252


purposive berdasarkan pada beberapa seluruh proses produksi. Berikut hasil
pertimbangan yaitu mengerti dan wawancara mendalam dengan informan :
memahami implementasi dari sistem “…Perlu dipahami kelas-kelas
tanggap darurat kebakaran.11 Informan kebakaran untuk mengetahui apa saja
kunci dalam penelitian ini yaitu 1 orang potensi bahaya kebakaran yang dimiliki
suatu tempat kerja. Untuk kebakaran
Manajer Safety, 1 orang Kepala Asset, 1
kelas A yang ada di PT. Semen Baturaja
orang Ketua Tim Penanggulang ini, seperti meja, kursi, kertas, pakaian
Kebakaran (PBK) dan 1 orang Junior dan masih banyak lagi. Kelas B, Di PT.
Manajer Security, Informan dalam semen yaitu oli untuk pelumas untuk
penelitian ini berjumlah 16 orang yaitu 3 peralatan operasional, solar untuk bahan
orang safety officer, 3 orang tim PBK, 10 bakar kendaraan dan operasional kiln,
orang operator/mekanik dan karyawan gas LPG yang ada di beberapa dapur
perusahaan. Kelas C, energy listrik di
kantor.
seluruh kegiatan operasional di pabrik
Jenis data dalam penelitian ini ataupun non pabrik PT. semen
adalah data primer dan sekunder. Baturaja…” - IY
Pengumpulan data dilakukan dengan Area yang paling berpotensi terjadi
wawancara mendalam, telaah dokumen, kebakaran berada di unit kerja Coal Mill
dan observasi dengan alat dokumentasi yaitu doom storage tempat penyimpanan
(kamera, handphone dan alat tulis), batubara. Hal ini dikarenakan timbunan
pedoman wawancara mendalam, lembar batubara memiliki gejala swabakar yang
informed consent dan lembar observasi. artinya dapat terbakar dengan sendirinya
Analisis data dilakukan dengan tanpa nyala api. Selain itu, unit kerja Kiln
membandingkan implementasi sistem Mill yaitu tangki solar tempat
tanggap darurat kebakaran di PT. Semen penyimpanan bahan bakar yang mudah
Baturaja (Persero), Tbk Pabrik Baturaja I terbakar.
dengan Peraturan Menteri Pekerja Umum
RI No.20/PRT/M/ 2009, Peraturan Organisasi Tanggap Darurat
Menteri Pekerja Umum RI Kebakaran
No.26/PRT/M/2008, SNI 03- 3985-2000
Berdasarkan wawancara dan
SNI 03-1746-2000 dan SNI 03-6571-
dokumen perusahaan PT. Semen Baturaja
2001, selanjutnya data akan disajikan
(Persero) Tbk memiliki organisasi tanggap
secara deskriptif dalam bentuk narasi,
darurat kebakaran yaitu Emergency
kutipan langsung dan tabel.
Response Team (ERT) yang diketuai
HASIL PENELITIAN langsung oleh Senior Manager Safety,
Identifikasi Potensi Bahaya Kebakaran wakil ketua yaitu Manager Safety. Terdiri
dari beberapa meliputi tim ERT Fire
Hasil wawancara mendalam dengan
Fighting, ERT Evakuasi, ERT
informan, didapatkan sumber bahaya
Pertolongan Pertama (P3K), ERT Limbah
kebakaran berasal dari semua benda bahan
B3. Masing- masing tim dikoordinir satu
padat (kebakaran kelas A), cair dan gas
orang dan terdiri dari beberapa anggota
(kebakaran kelas B), listrik (kebakaran
yang merupakan karyawan, tim secuirity,
kelas C) dan logam (kebakaran kelas D) di

2019253Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat


(SNKM) 2019
tim PBK dan telah memiliki tugas masing- penanggulangan kebakaran dan pasokan
masing seperti dalam wawancara berikut: air. Apabila salah satu pihak tidak mampu
“…Tentu ada. Emergency Response menanggulangi kebakaran, maka dapat
Team (ERT), ada struktur organisasinya. saling meminta bantuan satu sama lain.
Tiap anggota memiliki tanggung jawab Hal ini diperkuat dengan pernyataan
dan tugasnya masing-masing...” –FS
informan berikut:
“…Apabila Tim PBK PT. Semen
Prosedur Tanggap Darurat Kebakaran
Baturaja tidak mampu menanggulangi
Prosedur tanggap darurat kebakaran kebakaran yang ada atau posisi mobil
disusun berdasarkan Surat Keputusan PBK dalam keadaan abnormal, pihak PT.
Direksi Nomor: PH.01.03/005.D/2016 Semen Baturaja akan meminta bantuan
dalam dokumen SOP K3 PT. Semen dari Pemadam Kebakaran setempat...” –
H
Baturaja (Persero) Tbk. Prosedur tanggap
Personil dalam Penanggulangan
darurat ini meliputi keseluruhan kegiatan Kebakaran
dari pencegahan sebelum terjadi
kebakaran, tindakan pada saat terjadi Personil yang bertugas dalam
kebakaran dan pasca kebakaran. Rencana menanggulangi kebakaran meliputi tim
tindakan darurat memuat apabila terjadi tanggap darurat setempat yang bertugas
kebakaran tim tanggap darurat setempat memadamkan api dengan segera pada
dapat memadamkan dengan APAR dan awal api mula, safety officer bertugas
apabila tidak dapat ditanggulangi dapat memelihara sarana proteksi kebakaran,
menghubungi PBK/Pos Komando/K3. tim evakuasi bertanggung jawab dalam
PBK akan terjun ke lokasi kebakaran proses evakuasi, tim PBK bertugas
untuk memadamkan api sedangkan tim menanggulangi/memadamkan api dan tim
security akan melakukan evakuasi apabila P3K akan melakukan pertolongan pertama
diperlukan dengan membunyikan sirine apabila ditemukan korban. Seluruh
serta turun langsung menginformasikan personil dalam penanggulangan kebakaran
kepada seluruh penghuni untuk memiliki tugas dan tanggung jawabnya
meninggalkan tempat kerja mengikuti masing-masing. Seperti hasil wawancara
jalur evakuasi menuju titik kumpul, berikut:
seperti yang disampaikan dalam hasil “Kalau siapa saja terlibat itu
wawancara berikut : biasanya sudah ditunjuk yaitu orang K3,
“…Jika terjadi kebakaran, unit security dan tim PBK” – M.
kerja yang terkait dapat menghubungi pos
komando atau membunyikan alarm
kebakaran atau bisa langsung menelpon
tim PBK. Setelah mendapatkan informasi Pelatihan Tanggap Darurat Kebakaran
mengenai adanya kebakaran di suatu unit
kerja, tim PBK akan langsung meluncur PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
ke lokasi tempat kejadian dan langsung Pabrik Baturaja I telah mengadakan
memadamkan api...” – H pelatihan tanggap darurat kebakaran yang
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk pelaksanaannya dikoordinasikan oleh
bekerja sama dengan Dinas Kebakaran Dept. SHE dan SMBR Learning
dan Penyelamat OKU dalam upaya Academy. Pelatihan atau pendidikan

Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat (SNKM) 2019254


tanggap darurat kebakaran dilakukan disimpan, diproteksi terhadap
minimal satu kali dalam setahun yang kemungkinan rusak karena gangguan
pesertanya merupakan karyawan dengan mekanis, terdapat alarm kebakaran yang
materi dan praktik langsung penggunaan berbeda dari sirine. Terdapat tiga detektor
sarana pemadam kebakaran. Pelatihan yang dalam keadaan abnormal.
juga dilakukan dalam bentuk simulasi Tabel 1. menunjukkan bahwa
kebakaran yang pelaksanaannya berdasarkan hasil observasi yang
bekerjasama dengan pemadam kebakaran disesuaikan dengan Permen PU no. 26
setempat dengan tujuan untuk tahun 2008, tingkat kesesuaian APAR
meningkatkan kesiapsiagaan seluruh sebesar 97,9% yang dikategorikan baik.
penghuni pabrik apabila terjadi keadaan Keseluruhan APAR memenuhi
darurat kebakaran. Seperti yang persyaratan namun ditemukan 43 dari 162
disampaikan dalam hasil wawancara APAR dengan label pemasangan
berikut: berukuran 32cm dimana seharusnya
“…Seluruh pelatihan dikoordinir 35cm. Seluruh APAR telah disesuaikan
oleh unit kerja K3 dan SMBR Learning dengan jenis kebakaran unit kerja masing-
Academy, unit kerja K3 yang akan masing, diletakkan ditempat yang mudah
melampirkan daftar nama peserta,
dijangkau dan aman, terdapat instruksi
pengajar dan dalam prosesnya pihak
SMBR Learning Academy yang akan penggunaan yang jelas, label identifikasi
melakukan penjadwalan pelatihan, bahan berbahaya. Inspeksi APAR
penyediaan tempat pelatihan dan dilakukan satu kali dalam sebulan oleh
pemberitahuan kepada seluruh peserta safety officer, setiap APAR telah memiliki
yang diikutsertakan pelatihan melalui kartu pemeriksaan.
undangan surat tugas ” – F Berdasarkan tabel 1. dari hasil
observasi yang dilakukan menunjukkan
Sarana Proteksi Aktif hidran mendapatkan tingkat kesesuaian
Tabel 1. sebesar 81,75% yang dikategorikan dalam
Kesesuaian Sarana Proteksi Aktif kondisi baik (disesuaikan dengan Permen
PU no. 26 tahun 2008). Hidran dalam
Sarana Proteksi Aktif Tingkat Kesesuaian(%) keadaan siap digunakan dimana air
Fire Alarm System 97,1 berasal dari uit kerja Water Treatment.
APAR 97,9
Hidran 81,75 Dari total 31 hanya 24 hidran yang
Rata-rata 92,25 memiliki lemari hidran lengkap dengan
komponen lainnya seperti selang,
Berdasarkan tabel 1. dari hasil coupling, noozle, kran pembuka dalam
observasi yang dilakukan menunjukkan kondisi mudah dibuka dan di cat berwarna
fire alarm system mendapatkan tingkat merah dan bertuliskan “HYDRANT”
Tidak terdapat petunjuk penggunaan
kesesuaian sebesar 97,1% yang
hidran di seluruh hidran, inspeksi
dikategorikan dalam kondisi baik. Hampir dilakukan setahun sekali. Hidran halaman
keseluruhan elemen memenuhi standar bertekanan minimal 7-10 bar.
SNI 03-3958-2000. Total dari 15 detektor
terpasang ditempat yang mudah Sarana Penyelamat Jiwa
dijangkau, dilakukan inspeksi bulanan
oleh tim PBK, rekaman hasil inspeksi

2019255Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat


(SNKM) 2019
Tabel 2. pencahayaan normal dan darurat. Petunjuk
Kesesuaian Sarana Penyelamat Jiwa arah di dalam abrik berukuran 32x10cm
sedangkan kantor 15x7cm dengan jarah
Sarana Penyelamat Jiwa Tingkat Kesesuaian
(%) spasi antar huruf 1cm. Terdapat beberapa
Jalur Evakuasi 100 petunjuk arah dalam kondisi kotor atau
Tangga Darurat 80
Petunjuk Arah Jalan Keluar 100 tertutup debu meskipun masih bisa dibaca.
Titik Kumpul 100 Titik kumpul mendapatkan nilai
Rata-rata 95
sebesar 100% yang dikategorikan dalam
Berdasarkan tabel 2. dari hasil
kondisi baik berdasarkan hasil observasi
observasi yang mengacu pada SNI 03-
yang telah dilakukan dengan
1746-2000 menunjukkan jalur evakuasi
menyesuaikan SNI 03-6547-2001. Titik
mendapatkan tingkat kesesuaian sebesar
kumpul/muster point terletak didepan
100% yang dikategorikan dalam kondisi
kantor umum dengan luas sekitar 1600 m2
baik. Terdapat 3 jalan keluar menuju titik
dan diperkirakan mampu menampung
kumpul/muster point yang langsung
karyawan dan kontraktor yang berjumlah
berhubungan dengan akses masuk/keluar
1598 dengan 1,001m2 /orang. Terdapat
perusahaan. Setiap hari jalur evakuasi
petunjuk yang menginformasikan bahwa
dibersihkan dan tidak terdapat perabotan
tempat tersebut merupakan titik kumpul.
dan cermin yang dapat menghalangi jalan
keluar. Pintu keluar memiliki lebar 90 dan
PEMBAHASAN
memiliki tanda arah jalan keluar. Identifikasi Potensi Bahaya Kebakaran
Tabel 2. menunjukkan tangga
darurat mendapatkan tingkat kesesuaian Identifikasi risiko bahaya kebakaran
80%, terdapat elemen yang belum bisa dilakukan melalui beberapa
memenuhi persyaratan SNI 03-1746-2000 pendekatan yaitu identifikasi sumber
yaitu tidak terdapat tanda pengenal khusus kebakaran yang dapat berasal dari sumber
pada tangga darurat. Tangga tidak oksigen, sumber panas dan sumber bahan
berbentuk spiral dengan border antar bakar pada proses produksi.3 PT. Semen
tangga 17cm. Tangga tidak dibatasi Baturaja (Persero) Tbk berisiko terjadi
dengan dinding dan ruang kosong kebakaran disetiap proses produksi yang
dibawah tangga tidak digunakan untuk berasal dari semua benda padat, cair, gas
menyimpan barang. serta penggunaan listrik di seluruh
Berdasarkan tabel 2. dari hasil kegiatan operasional pabrik maupun non
observasi yang disesuaikan dengan SNI pabrik. Penggunaan energi listrik dapat
03-6571-2001 menunjukkan petunjuk arah menyebabkan panas tinggi atau percikan
jalan keluar mendapatkan tingkat bunga api, terutama bila terjadi hubungan
kesesuaian sebesar 100% yang singkat yang menimbulkan kebakaran.12
dikategorikan dalam kondisi baik. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
Petunjuk arah jalan keluar terpasang di Pabrik Baturaja I yang memanfaatkan
sepanjang jalur evakuasi dengan warna batubara sebagai bahan bakar setiap
papan putih dan bertuliskan “JALUR aktivitas produksinya juga menjadi
EVAKUASI” dan tanda panah berwarna sumber bahaya yang berpotensi
hijau. Petunjuk ini dapat dibaca dalam menimbulkan kebakaran. Batubara

Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat (SNKM) 2019256


memiliki gejala swabakar yang dapat
menimbulkan percikan api tanpa nyala api Prosedur Tanggap Darurat Kebakaran
langsung. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri PU RI Nomor 20
penelitian yang dilakukan oleh Harianto tahun 2009 yang mengatur tentang tata
(2018) menyatakan bahwa aktivitas laksana operasional menyatakan bahwa di
pertambangan dengan suhu di daerah dalam prosedur tanggap darurat harus
stock pile batubara mencapai sekitar 43oC mencakup rangkaian kegiatan
berpotensi terjadi kebakaran ditambah pembentukan tim perencanaan,
sifat dari batubara itu sendiri yang mudah penyusunan analisis risiko, pengamanan
terbakar apabila ditumpuk terlalu lama.13 bangunan gedung terhadap bahaya
kebakaran, pembuatan dan pelaksanaan
Organisasi Tanggap Darurat rencana pengamanan kebakaran (Fire
Kebakaran Safety Plan) dan rencana tindakan darurat
Berdasarkan Peraturan Menteri PU kebakaran (Fire Emergency Plan).9
RI Nomor 20 tahun 2009 menyebutkan Prosedur yang telah diterapkan di
organisasi proteksi kebakaran/tanggap PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk Pabrik
darurat kebakaran merupakan unsur pokok Baturaja I telah mencakup prosedur pra
penanggulangan kebakaran bangunan kebakaran, saat kebakaran dan pasca
gedung yang terdiri dari penanggung kebakaran. Rencana tindakan darurat
jawab gedung, personil komunikasi, kebakaran ditujukan bukan hanya untuk
pemadam kebakaran, penyelamat atau karyawan saja tetapi juga bagi tamu
paramedik, ahli teknik, pemegang peran perusahaan yang disampaikan melalui
kebakaran lantai dan keamanan safety induction sebelum memasuki
(security). 9 pabrik. Di dalam prosedur tersebut
Organisasi tanggap darurat haruslah terdapat koordinasi dengan pihak
kebakaran di PT Semen Baturaja berupa pemadam kebakaran setempat,
Emergency Response Team (ERT) yang pemeriksaan dan pemeliharaan sistem
terdiri dari ERT Fire Fighting, ERT pencegahan serta penanggulangan
Evakuasi, ERT Pertolongan Pertama kebakaran yang terjadwal secara rutin.
(P3K) ERT Limbah B3. Seluruh anggota fasilitas manajer harus berkoordinasi
merupakan karyawan, tim PBK dan dengan instansi yang mendukung dari luar
security yang telah memiliki tugas dan sebelum terjadi keadaan darurat.14
tanggung jawabnya masing-masing sesuai
dengan kompetensi mereka. Kriteria Personil Dalam Penanggulangan
Kebakaran
organisasi tanggap darurat kebakaran yang
baik yaitu adanya tim penanggulangan Berdasarkan Menteri PU RI Nomor
kebakaran, organisasi tanggap darurat 20 tahun 2009, kualifikasi sumber daya
kebakaran dan petugas yang bertanggung manusia termasuk di dalamnya personil
jawab dalam organisasi tersebut sudah penanggulangan kebakaran harus
terlatih serta mempunyai peran masing- mempertimbangkan keahlian di bidang
masing ketika terjadinya kejadian pengamanan, penyelamatan darurat dan
daruratkebakaran.14 manajemen fungsi bangunan atau gedung,

2019257Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat


(SNKM) 2019
klasifikasi risiko kebakaran dan kondisi dilakukan dalam bentuk simulasi
sekeliling bangunangedung.9 kebakaran yang meliputi proses
Personil dalam penanggulangan penanggulangan sampai evakuasi.
bahaya kebakaran di PT. Semen Baturaja Pelatihan evakuasi menjadi salah satu cara
(Persero) Tbk telah dibagi dan akan dalam mengurangi korban jiwa ketika
melaksanakan tugas sesuai dengan terjadi kebakaran.17 Pelatihan tanggap
tanggung jawab masing-masing agar tidak darurat yang belum dilakukan secara
ada pihak yang melempar tugas dan menyeluruh kepada seluruh penghuni
tanggung jawabnya ke orang lain pada hendaknya dilakukan untuk seluruh
saat terjadi kebakaran. Tim penghuni pabrik agar jika terjadi suatu
penanggulangan kebakaran sangat kondisi darurat semua penghuni paham
diperlukan bagi suatu perusahaan besar akan tindakan pertama yang harus
dikarenakan dengan adanya tim tersebut, dilakukan.
maka pihak-pihak terkait akan dengan
mudah nantinya mengetahui apa yang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif
perlu dilakukan pada saat terjadi Sistem proteksi kebakaran aktif
kebakaran.15 adalah sistem proteksi kebakaran yang
secara lengkap terdiri dari sistem
Pelatihan Tanggap Darurat Kebakaran pendeteksian kebakaran baik manual
Pelatihan tanggap darurat kebakaran ataupun otomatis, sistem pemadam
merupakan bagian dari sistem tanggap kebakaran berbasis air seperti springkler,
darurat yang harus dimiliki oleh gedung pipa tegak dan slang kebakaran serta
atau perusahaan. Pemiliki/pengguna sistem pemadam kebakaran berbasis
bangunan gedung wajib mengembangkan bahan kimia seperti APAR dan pemadam
rencana pelatihan dan informasi yang khusus.10 PT Semen Baturaja Pabrik
dibutuhkan karyawan, kontraktor, Baturaja I telah menyediakan sarana
pengunjung, dan lainnya dalam upaya proteksi kebakaran berupa Fire Alarm
pencegahan dan System, APAR, dan hidran.
9
penangguangankebakaran. Pemasangan alarm dan detektor di
Pelatihan tanggap darurat kebakaran laboratorium QC mengikuti persyaratan
di PT. Semen Baturaja merupakan bagian teknis untuk menunjang keefektifan dari
dari rencana kerja perusahaan alarm dan detektor tersebut. Hal ini
dilaksanakan setiap setahun sekali yang selaras dengan penelitian yang dilakukan
bertujuan untuk meningkatkan oleh Ningsih (2018) menemukan bahwa
pengetahuan dan kesiapsiagaan seluruh PTPV SEI Pagar telah dilengkapi dengan
karyawan dalam menghadapi kebakaran. alat deteksi kebakaran karena deteksi alat
Hal ini juga selaras dengan penelitian deteksi ini mampu mendeteksi partikel
Kowara di PT. PJB Unit yang menyatakan yang terlihat atau yang tidak terlihat dari
tujuan dari pelatihan tanggap darurat suatu pembakaran.18 Penempatan APAR
adalah meningkatkan kepekaan seluruh di seluruh unit kerja merupakan bagian
karyawan dalam menghadapi kebakaran dari fungsi APAR itu sendiri yaitu alat
sehingga menekan kerugian yang pemadam yang dapat digunakan untuk
16
mungkin timbul. Pelatihan juga memadamkan api pada mula kejadian

Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat (SNKM) 2019258


kebakaran atau pada saat api belum terlalu housekeeping perlu dilakukan rutin untuk
besar.3 menjaga kualitas tangga tersebut.
Hidran yang terdapat di pabrik Petunjuk arah jalan keluar terpasang
sengaja tidak disediakan lemari hidran, hal sesuai dengan standar tanda petunjuk arah
ini dikarenakan letak hidran yang berada jalan keluar harus ditempatkan di tempat
diluar gerbang pabrik berisiko akan yang mudah terbaca, warna petunjuk arah
terjadinya kehilangan. Hidran hendaknya nyata dan kontras, pada setiap lokasi
dilengkapi petunjuk penggunaan ditempatkan tanda arah dengan indikator
dikarenakan instruksi ini dapat arah, tanda arah dapat dibaca pada kedua
memudahkan penghuni gedung cara mode pencahayaan normal dan darurat.20
penggunaannya. Tidak terdapat sprinkler Penetapan standar minimal luas titik
di perkantoran dimana sistem sprinkler kumpul untuk per orang telah dilakukan
cukup efektif untuk melindungi gedung untuk memastikan bahwa pekerja yang
pada saat terjadi kebakaran, apabila tidak berkumpul merasa nyaman dan tidak
mampu memadamkan api sepenuhnya berdesakan.21 Titik kumpul berhubungan
setidaknya sistem sprinkler ini dapat langsung dengan gerbang akses
mencegah meluasnya kebakaran dalam masuk/keluar sehingga apabila muster
beberapa waktu. point dirasa tidak aman lagi untuk menjadi
tempat evakuasi para karyawan, maka
Sarana Penyelamat Jiwa seluruh karyawan dapat langsung
Sarana penyelamatan ialah sarana meninggalkannya melalui gerbang
yang dipersiapkan untuk dipergunakan masuk/keluar pabrik.
oleh penghuni maupun petugas pemadam
KESIMPULAN
kebakaran dalam upaya penyelamatan
jiwa manusia bila terjadi kebakaran pada Potensi kebakaran terdapat di
suatu bangunan gedung atau lingkungan.10 hampir seluruh proses produksi semen.
Area yang paling berpotensi terjadi
Sarana penyelamat jiwa berupa jalur
kebakaran yaitu doom storage tempat
evakuasi dikatakan telah aman dari hal-hal penyimpanan batubara dan tangki solar
yang mengganggu pada saat terjadi tempat penyimpanan bahan bakar solar.
keadaan darurat, pintu darurat telah dibuat Pelatihan tanggap hanya diadakan untuk
untuk dapat membuka dua arah sehingga karyawan yang seharusnya seluruh
dalam kondisi seluruh karyawan telah penghuni gedung termasuk juga
berkumpul di depan pintu, pintu dapat kontraktor harus mendapatkan pelatihan
tanggap darurat. Sarana proteksi
dibuka dengan didorong keluar. Jalan
kebakaran aktif meliputi Fire Alarm
keluar harus dipastikan tidak dalam System (APAR), hidran namun tidak
keadaan terkunci sehingga tidak terdapat sprinkler. Sarana proteksi
menghambat penghuni untuk keluar kebakaran aktif mendapatkan tingkat
menuju ruang terbuka ketika terjadi kesesuaian di atas 80% yang artinya
kebakaran.19 penyediaan sarana penyelamat jiwa ini
Seluruh tangga yang bersifat darurat sudah dikategorikan dalam kondisi baik.
Sarana penyelamat jiwa berupa jalur
menjadikan tangga umum digunakan
evakuasi, tangga darurat, petunjuk arah
sebagai tangga darurat yang biasanya jalan keluar dan titik kumpul/muster point
digunakan untuk akses bekerja sehingga

2019259Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat


(SNKM) 2019
mendapatkan tingkat kesesuaian di atas Penambahan lemari hidran disertai dengan
80% yang artinya penyediaan sarana perlengkapan hidran sehingga
penyelamat jiwa ini sudah dikategorikan memberikan kemudahan dalam
dalam kondisi baik. pengoperasiannya, serta instruksi
Menambah frekuensi pelatihan penggunaan hidran untuk memberi
tanggap darurat untuk karyawan dan petunjuk penggunaan bagi karyawan dan
menjadikan pelatihan tanggap darurat melakukan perbaikan terhadap detektor
kebakaran sebagai salah satu syarat bagi yang dalam keadaan abnormal.
kontraktor yang akan bekerja di PT. Melakukan housekeeping rutin terhadap
Semen Baturaja (Persero) Tbk Pabrik seluruh sarana penyelamat jiwa PT.
Baturaja I. Melengkapi sarana proteksi Semen Baturaja (Persero) Tbk Pabrik
aktif seperti sprinkler di gedung/kantor Baturaja I sehingga dapat menjadi sarana
yang berisiko tinggi terjadi kebakaran yang aman bagi penghuni untuk
dikarenakan sprinkler mampu mendeteksi melakukan evakuasi apabila terjadi
dan mencegah meluasnya kebakaran. keadaan darurat.

DAFTAR PUSTAKA 8. Menteri Negara Pekerjaan Umum.


KepMen PU No. 10 Tahun 2000 tentang
1. National Fire Protection Association. Ketentuan Teknis Sistem Proteksi
NFPA 1600: Emergency Management. Kebakaran Pada Bangunan dan Gedung:
USA.2009. Jakarta.2000
2. Depnaker RI. Peraturan Menteri Tenaga 9. Menteri Pekerjaan Umum. PerMen PU
Kerja dan Transmigrasi No. 186 Tahun No. 20 Tahun 2000 tentang Pedoman
1999 tentang Penanggulangan Kebakaran Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada
di Tempat Kerja. Jakarta.1999. Bangunan dan Gedung: Jakarta.2008.
3. Ramli, S. Petunjuk Praktis Manajemen 10. Menteri Pekerjaan Umum . PerMen PU
Kebakaran. Jakarta: PT. Dian No. 26 Tahun 2008 tentang Persyaratan
Rakyat.2010. Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada
4. Hidayat, D.A, Suroto dan Kurniawan. Bangunan dan Gedung: Jakarta.2008.
Evaluasi Keandalan Sistem Proteksi 11. Soekidjo, Notoadmodjo. Metodologi
Kebakaran Ditinjau dari Sarana Penelitian Kesehatan, Jakarta: PT Rineka
Penyelamatan dan Sistem Proteksi Pasif Cipta.2005.
Kebakaran di Gedung Lawang Semu 12. Matariani, Ade, Hasyim, Hamzah dan
Semarang, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Faisya, Achmad Fickry. Analisis
2017. 5 (5):134-146. Pengendalian Potensi Bahaya di Crude
5. Mutchar, Husnul K, Ibrahim, Hasbi dan Distiller Unit III PT. Pertamina (Persero)
Raodah, Siti. Analisis Efisiensi dan Refinery Unit III Plaju Tahun 2011,
Efektifitas Penerapan Fire Safety Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2012.
Management Dalam Upaya Pencegahan 3 (2):194-204.
Kebakaran di PT. Consolidated Electric 13. Harianto, Hartadi, Budi dan Herlina,
Power Asia (CEPA) Kabupaten Wajo , Firda. Perencanaan Proteksi Kebakaran
Journal Higiene, 2016. 2 (2):91-98. Unit Komatsu WA600-3 Dengan Fire
6. Karahan, V dan Akosman, C. Supression, Jurnal Uniska, 2018. 3
Occupational Health Risk Analysis and (2):70-73.
Assessment in Cement Production 14. National Fire Protection Association.
Processes , Turkish Journal of Science & NFPA 101. Life Safety Code. USA.2009.
Technology, 2018. 13 (2):29–37. 15. Kurniawati, D, Taktis Memahami
7. Khaviya, S, Kavitha, S dan Manoj, S. A Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Risk Assessment Study on Occupational Surakarta: PT. Aksara Sinergi
Hazards in Cement Industry , Media.2013.
International Research Journal of 16. Kowara, Rigen Adi dan Martiana, Tri.
Engineering and Technology (IRJET), Analisis Sistem Kebakaran Sebagai
2017. 4 (2):534-538.

Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat (SNKM) 2019260


Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Camelia, Anita. Analisis Sistem Proteksi
Kebakaran, Jurnal Manajemen Kesehatan Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan
Yayasan RS Soetomo Malang (e- Lingkungan di Universitas Sriwijaya
Journal), 2017. 3 (1):70-85. Kampus Inderalaya Tahun 2013’, Jurnal
17. Arrazy, Syafran, Sunarsih, Elvi dan Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2014. 5
Rahmiwati, Anita. Penerapan Sistem (1):49-56.
Manajemen Keselamatan Kebakaran di 20. Badan Standar Nasional Indonesia. SNI-
Rumah Sakit Dr. Sobirin Kabupaten 03-1746-2000. Tata Cara Perencanaan
Mmusi Rawas Tahun 2013, Jurnal Ilmu Sarana Jalan Keluar untuk Penyelamatan
Kesehatan Masyarakat, 2014. 5 (2):103- Jiwa. Jakarta. 2000
111. 21. Badan Standar Nasional Indonesia. SNI-
18. Ningsih, K. W. Analisis Sistem Proteksi 03-1746-2000 Tata Cara Perencanaan
Aktif Dan Tanggap Darurat , 2018. Tempat/Titik Kumpul untuk
50:591–598. Penyelamatan Jiwa.: Jakarta. 2000.
19. Septiadi, Hade, Sunarsih, Elvi dan

2019261Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat


(SNKM) 2019

You might also like