Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Background : Safety of the occupants inside the building and its environment should be a major
consideration especially of the fire hazard. To protect from the fire hazards, the technical requirements of the
fire protection system should be met.
Method : Design used in this study is a descriptive study with a qualitative approach. In the selection of
informants using the snowball sampling technique, informants in this study amounted to seven people and for
the selection of the building using purposive sampling.
Result : The water is taken from retention ponds and Water Treatment Proces. There is already an exit but
still do not have the sign yet. Testing of fire resistant building structure had not been done. Fire extinguisher
only found in the rektorat buildings and chemical laboratories, hydrant and siemense conection only found in
rusunawa buildings, alarms and fire detector only provided in clinics whereas there is no sprinkler at all.
There is no written policy for the fire prevention and suppression. There is not a fire team. Checks on the fire
protection system has not been done regularly.
Conclusion : In fulfillment of the requirements of the fire protection system there are still many who have not
met, it is necessary to include the fulfillment of fire extinguisher, hydrants, alarms, detectors, sprinklers and
be checked periodically as soon as re-establishment of the fire team.
Keywords : Fire Protection System, Buildings, Environment.
ABSTRAK
Latar Belakang : Keselamatan penghuni yang berada di dalam bangunan dan lingkungannya harus menjadi
pertimbangan utama khususnya terhadap bahaya kebakaran. Untuk melindungi dari bahaya kebakaran maka
perlu dipenuhi persyaratan teknis sistem proteksi kebakaran.
Metode : Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Dalam pemilihan informan menggunakan teknik sampling secara snowball sampling, informan
dalam penelitian ini berjumlah tujuh orang dan untuk pemilihan gedung menggunakan purposive sampling.
Hasil Penelitian : Sumber air berasal dari kolam retensi dan Water Treatment Proces. Jalan keluar sudah ada
tetapi belum ada sign untuk jalan keluar. Pengujian terhadap struktur bangunan tahan api belum dilakukan.
APAR hanya terdapat pada gedung rektorat dan laboratorium kimia, hidran dan siemense conection hanya
terdapat pada gedung rusunawa, alarm dan detektor terdapat pada bangunan klinik, sedangkan sprinkler
belum terdapat sama sekali pada bangunan gedung. Kebijakan tertulis untuk pencegahan dan penanggulangn
kebakaran belum ada. Belum terdapat tim atau regu pemadam kebakaran. Pengecekan terhadap sistem
proteksi kebakaran belum dilakukan secara berkala.
Kesimpulan : Dalam pemenuhan persyaratan sistem proteksi kebakaran masih banyak yang belum dipenuhi,
untuk itu perlu dilengkapi pemenuhan APAR, hidran, alarm, detektor, sprinkler serta dilakukan pengecekan
secara berkala serta pembentukan kembali tim atau regu pemadam kebakaran.
Kata kunci : Sistem Proteksi Kebakaran, Bangunan gedung, Lingkungan.
49
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Septiadi, Sunarsih, Camelia, Analisis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung ● 50
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
gedung rektorat, laboratorium kimia; hidran bahaya kebakaran. “…belum ada kebijakan
dan siames conection hanya tedapat pada khusus terkait kebakaran seperti SOP tapi kita
bangunan rusunawa; dan sprinkler belum mempunyai petugas damkar yang berada
terdapat sama sekali pada bangunan gedung. dibawah bagiaan rumah tangga…”(NR).
“…sudah disediakan racun api pada Untuk tim atau regu khusus
setiap gedung, sedangkan untuk alat yang lain penanggulangan kebakaran sudah dibubarkan
belum ada. Untuk racun api itu sendiri sudah beberapa tahun yang lalu sekarang hanya ada
dianggarkan untuk semua gedung. Mungkin satu orang koordinator kebakaran dan dibantu
tidak terlihat pada semua gedung mungkin oleh dengan staf yang ada di bagian rumah
masih diletakkan digudang pada gedung tangga tersebut.
itu.”(NR)
Pengawasan dan Pengendalian
Utilitas Bangunan Gedung “…pengecekan sendiri belum dilakukan
Sumberdaya listrik berasal dari PLN secara berkala dan dilakukan pengisian ulang
dan generator tapi belum terdapat listrik jika diperkirakan sudah lama tidak dilakukan
cadangan untuk keadaan darurat, untuk dan pengisian ulang sendiri dilakukan oleh
saluran udara khusus belum tersedia, dan pihak ketiga…”(NR). Pengecekan dan
setiap gedung sudah memiliki sistem pemeliharaan terhadap sarana proteksi
penangkal petir. “…untuk penanggkal petir kebakaran seperti hidran, alarm, sprinkler, dan
nyo setiap gedung ado tapi kalo pengecekan sisem penangkal petir belum dilaksanakan
nyo dak katek…”(SL). Sistem penangkal petir secara berkala, dalam pemilihan jenis proteksi
tersebut tidak dilakukan pengecekan. kebakaran untuk APAR bekerja sama dengan
pihak ketiga dalam pengisian dan pengecekan
Pencegahan Kebakaran pada Bangunan terhadap APAR tersebut yang dilakukan
Gedung setiap tahun atau sekali dalam setahun.
“…masih kurang perhatian untuk
kebakaran di Unsri ini kan juga kebakaran
PEMBAHASAN
Akses dan Pasokan Air untuk Pemadam
gedung belum pernah terjadi paling Kebakaran
kebakaran lahan dan sawit…”(SL).
Pencegahan kebakaran pada bangunan gedung Sumber air untuk pemadam kebakaran
masih sangat kurang seperti kertas-kertas di Universitas Sriwijaya bersumber dari
yang bertumpukan didekat sambungan kabel kolam retensi dan Water Treatment Proces
listrik, pemisahan sampah belum dilakukan sudah mencukupi namun apabila musim
secara efektif karena masih banyak yang kemarau air tersebut tidak mencukupi untuk
menggunakan satu kotak sampah untuk semua pemadaman kebakaran, untuk itu diperlukan
jenis sampah, untuk kontrol merokok baru cadangan air untuk mengatasi kekurangan air
sedikit yang membuat stiker dilarang merokok pada waktu musim kemarau tersebut sehingga
pada ruangan, pengontrolan terhadap bahaya air selalu tersedia untuk pemadaman
listrik tidak pernah dilakukan secara berkala kebakaran.
dan hanya dilakukan perbaikan jika terjadi Berdasarkan Peraturan Menteri
kerusakan. Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2008,
suatu pasokan air yang disetujui dan mampu
Pengelolaan Sistem Proteksi Kebakaran memasok aliran air yang diperlukan untuk
Bangunan Gedung proteksi kebakaran harus disediakan guna
menjangkau seluruh lingkungan dimana
Kebijakan masih kurang terhadap
fasilitas, bangunan gedung atau bagian
upaya pencegahan dan penanggulangan
Septiadi, Sunarsih, Camelia, Analisis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung ● 52
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Septiadi, Sunarsih, Camelia, Analisis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung ● 54
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Septiadi, Sunarsih, Camelia, Analisis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung ● 56