You are on page 1of 7

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Analisis Risiko Kerja Dan Upaya Pengendalian Bahaya Pada Petugas


Pemadam Kebakaran
Di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang
Alfi Nur Aini1

1.
Mahasiswa Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

ABSTRACT

Semarang city has a relatively rapid development, making it the hub of


government activities, the center of industrial activity, trade, transportation, and
educational activity center, the center of tourist activities as well as socio-cultural
activity centers. Fire event was also developed along with the development of
Semarang. Firefighters as the party that plays an important role in firefighting has
a high occupational risks. The purpose of this study was to analyze the risks of
work that can be known efforts to control hazards at firefighters in Semarang City
Fire Department. This research is a qualitative descriptive approach. The
research sample consisted of firefighters Fire Department Semarang related to
outage activities as many as 11 people. The survey results revealed danger as
occupational risks experienced firefighters are physical hazards, chemical
hazards, and electrical hazards, dangers of mechanical, biological hazards and
danger of height. Efforts for control of the risks of existing work includes the
provision of Personal Protective Equipment (PPE), the shift rotation system in
each platoon, providing training to broaden firefighters. Occupational risks faced
by firefighters control varied and require a structured and comprehensive manner
in order to prevent accidents when firefighters do fire fighting efforts at the fire
location.

Keywords :Risk at work, work hazard, fire fighter

PENDAHULUAN perundang-undangan, mekanisme


operasional maupun kelengkapan
Kejadian kebakaran
pranatanya. Dapat dikatakan, bahwa
merupakan peristiwa yang tidak
aspek proteksi kebakaran belum
dapat diprediksi sebelumnya,
dianggap sebagai salah satu basic
sehingga petugas pemadam
need. Akibatnya kejadian kebakaran
kebakaran dituntut untuk selalu
1
sering berakibat fatal dan berulang2.
siaga ketika bertugas .
Ketika menjalankan tugasnya
Penanganan kebakaran di
dalam operasi pemadaman,
Indonesia masih menghadapi
keselamatan petugas pemadam
berbagai kendala, baik yang bersifat
kebakaran sudah seharusnya
kebijakan, kinerja institusi, peraturan
mendapat perhatian serius. Hal

277
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

tersebut dikarenakan peristiwa kegiatan pemerintahan, pusat


kecelakaan petugas pemadam kegiatan industri, perdagangan,
kebakaran seringkali terjadi. Petugas perhubungan, pusat kegiatan
pemadam kebakaran dan petugas pendidikan, pusat kegiatan wisata
penyelamat (rescue workers) lainnya maupun pusat kegiatan sosial
merupakan pekerjaan dengan risiko budaya.Peningkatan tersebut
stres yang tinggi karena terpajan menjadikan Kota Semarang menjadi
dengan berbagai kejadian yang wilayah yang perlu dijaga dan
bersifat traumatis sebagai bagian diantisipasi dari berbagai bahaya
dari pekerjaannya3 yang dapat menghambat
Menurut penelitian Rahmi perkembangan kota, baik bahaya
Shafwani pada tahun 2012 tentang alami ataupun bahaya yang
Gambaran Risiko Pekerjaan disebabkan oleh manusia misalnya
Petugas Pemadam Kebakaran di bahaya kebakaran. Peristiwa
Dinas Pencegahan Pemadam kebakaran pun juga ikut
Kebakaran (DP2K) Kota Medan, berkembang seiring dengan
petugas pemadam kebakaran perkembangan Kota
memiliki risiko lebih besar dalam Semarang.Kebakaran besar
perjalanan dan ketika berada di melanda Gedung B di Kompleks
lokasi kebakaran dikarenakan listrik, Markas Kepolisian Daerah Jawa
suhu panas, api, bekerja di Tengah pada hari Rabu, 30
ketinggian, peralatan pemadaman, September 2015 pukul 11.00 WIB.
ledakan, backdraft dan flashover, Kebakaran tersebut menyebar pada
kondisi bangunan yang terbakar, sleuruh bangunan yang terdiri dari
benda tajam, maupun adu fisik tiga lantai.
dengan warga. Sedangkan keluhan Kebakaran juga melanda
kesehatan yang dirasakan di lokasi ratusan kios di Pasar Induk Johar
kebakaran umumnya dikarenakan Semarang, Jawa Tengah pada hari
banyak menghirup asap misalnya Sabtu, 9 Mei 2015 di malam hari.
batuk, sesak nafas, mual, muntah, Kebakaran diduga disebabkan oleh
4
pusing, mata perih bahkan pingsan . korsleting listrik dari sebuah kios
Kota Semarang memiliki pakaian anak-anak di bangunan blok
perkembangan yang tergolong A1 lantai 1. Kebakaran baru dapat
pesat, menjadikannya sebagai pusat dipadamkan setelah beberapa hari

278
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

dan puluhan mobil serta petugas komandan pleton, wakil komandan


pemadam kebakaran diterjunkan ke pleton, komandan regu,
lokasi. driver/operator, dan anggota
operasional. Informan dalam
BAHAN DAN METODE penelitian ini ditentukan dengan
metode purposive sampling dimana
Jenis penelitian yang
informan yang dipilih adalah
digunakan dalam penelitian ini
informan yang representatif
adalah penelitian yang bersifat
berdasarkan pertimbangan-
kualitatif dengan melakukan
perimbangan tertentu. Selain itu
observasi dan metode wawancara
dalam menentukan jumlah informan
mendalam (indept interview) untuk
dilakukan dengan teknik sequential
mendapatkan informasi mengenai
yaitu informan yang dipilih tidak
risiko pekerjaan yang dialami oleh
ditentukan batasannya sampai
petugas pemadam kebakaran di
peneliti menilai data yang
Dinas Kebakaran Kota Semarang.
dikumpulkan telah mencapai titik
Dimensi waktu dalam penelitian ini
jenuh atau tidak ada hal baru lagi
adalah cross sectional, yaitu variabel
yang dapat dikembangkan.Pemilihan
bebas dan terikat dikumpulkan
kesebelas informan utama ini
dalam waktu yang sama5
dengan pertimbangan informan
merupakan petugas pemadam Dinas
SUBYEK PENELITIAN
Kebakaran Kota Semarang yang
Subjek pada penelitian ini secara langsung terlibat dalam
ada dua kategori yaitu informan proses pemadaman sehingga dalam
utama dan informan triangulasi. proses penelitian dapat
Informan utama dalam memudahkan peneliti untuk
penelitian ini adalah petugas mendapatkan informasi yang
pemadam kebakaran Dinas diinginkan.
Kebakaran Kota Semarang. Petugas Informan triangulasi dalam
yang berhubungan langsung dengan penelitian ini adalah Kepala Seksi
kegiatan pemadaman adalah Operasional Dinas Kebakaran Kota
petugas yang tersebar dalam empat Semarang. Pemilihan informan
pleton. Masing – masing pleton triangulasi ini diharapkan mampu
terdiri dari lima bagian kerja, yaitu

279
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

memberikan peneliti data yang valid HASIL DAN PEMBAHASAN


dan akurat bagi penelitian ini.

Risiko petugas pemadam yang paling banyak dialami oleh


kebakaran dapat dilihat dari paparan petugas pemadam adalah luka
potensi risiko dan dampak risiko. bakar. Petugas pemadam kebakaran
Paparan risiko pada petugas memiliki risiko lebih besar dalam
pemadam kebakaran merupakan perjalanan dan ketika berada di
bahaya potensial yang meliputi lokasi kebakaran dikarenakan listrik,
bahaya fisik, bahaya kimia, bahaya suhu panas, api, bekerja di
listrik, bahaya mekanik dan bahaya ketinggian, peralatan pemadaman,
biologi. Bahaya-bahaya tersebut ledakan, backdraft dan flashover,
dapat mengakibatkan penyakit kondisi bangunan yang terbakar,
4
akibat kerja benda tajam, maupun adu fisik
dengan warga4
Tingkat paparan resiko yang
mungkin dialami oleh petugas 2. Bahaya Kimia
pemadam kebakaran yang Dari sebelas informan utama,
diakibatkan oleh api tergantung dari keseluruhan mengungkapkan bahwa
bahan yang terbakar, adanya bahan risiko yang sering dihadapi petugas
kimia non-fuel, adanya korban yang adalah paparan asap hasil
memerlukan penyelamatan dan pembakaran.Informan utama
posisi petugas yang dekat dengan mengungkapkan bahwa asap
api, seperti petugas yang seringkali menyebabkan gangguan
memegang nozzle (ujung pernapasan meskipun telah
penyemprot). memakai masker sebagai alat
pelindung diri.
1. Bahaya Fisik
Pemadam kebakaran adalah 3. Bahaya Listrik
pekerjaan dengan risiko tinggi Dalam pemadaman
berupa luka-luka dan penyakit akibat kebakaran, air adalah media
kerja yang dapat mengakibatkan pemadaman yang paling banyak
cacat dan kematian. Risiko kerja digunakan.Dari kesebelas informan,

280
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

sembilan diantaranya mengatakan diakibatkan pada saat


bahwa bahaya listrik tidak ada pengoperasian kran air di mobil
selama petugas melakukan proses pemadam maupun saat membawa
pemadaman. Hal tersebut selang.
dikarenakan sebelum melakukan 5. Bahaya Biologi
proses pemadaman, komandan Dari hasil wawancara
pleton melakukan koordinasi dengan didapatkan informasi hasil
petugas PLN untuk memadamkan wawancara dengan sebelas
listrik di area kebakaran. informan utama, keseluruhan
responden menyatakan tidak adanya
4. Bahaya Mekanik
bahaya biologi yang terjadi selama
Dari sebelas informan utama,
pemadaman.
lima diantaranya menyatakan bahwa
bahaya mekanik yang banyak 6. Bahaya Jatuh dari Ketinggian
dihadapi petugas pemadam adalah Risiko kerja yang dipaparkan
karena beban berat selang yang oleh sebelas orang responden
harus dibawa oleh petugas. Tingkat utama adalah terjatuh dari
paparan resiko yang mungkin ketinggian. Kemungkinan petugas
dialami oleh petugas pemadam jatuh dari ketinggian karena faktor
kebakaran yang diakibatkan oleh api runtuhnya bangunan7. Petugas
tergantung dari posisi petugas yang pemadam kebakaran yang terjatuh
dekat dengan api, seperti petugas atau terperosok kemungkinan bisa
yang memegang nozzle (ujung mengalami patah tulang, cedera
6
penyemprot) . Kelelahan dalam kepala maupun cedera punggung7.
mengangkat selama pemadaman Menurut wawancara dengan
kebakaran atau operasi responden utama, seringkali petugas
penyelamatan dapat menyebabkan jatuh dari ketinggian ketika berusaha
kecelakaan kerja jika tidak ditangani. naik ke bagian atas bangunan atap
Pada umumnya, hal ini diantisipasi maupun Menara. Petugas jatuh dari
dengan adanya sistem bergilir tiap atap dikarenakan atap tidak kuat
regu berhubungan dengan anggota menopang berat petugas sehingga
yang berada paling depan untuk atap rubuh dan petugas terjatuh.
memegang nozzle selang.Risiko
Strategi pertama dalam
selanjutnya adalah luka ringan yang
pengendalian bahaya adalah

281
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

dengan menekan kemungkinan raya menuju lokasi kejadian


terjadinya kejadian. Pengurangan dan terkena hawa panas akibat
kemungkinan ini dapat dilakukan hasil pembakaran dan
dengan berbagai pendekatan yaitu terlempar akibat hempasan
secara teknis, administratif, dan api. Bahaya yang paling
pendekatan manusia. Strategi banyak dialami petugas adalah
selanjutnya untuk mengendalikan luka bakar yang terjadi karena
risiko adalah dengan menekan erhubugnan langsung dengan
keparahan atau konsekuensi yang panas atau api..
ditimbulkan, pendekatan yang b. Bahaya kimia yang dihadapi
dilakukan untuk mengurangi petugas pemadam antara lain
konsekuensi antara lain dengan paparan asap akibat api,
perencanaan tanggap darurat, kurangnya oksigen ketika
menyediakan sistem pelindung dan berada dalam bangunan,
alat pelindung diri. maupun menghirup abu hasil
pembakaran. Bahaya yang
paling banyak dialami petugas
KESIMPULAN
adalah terkena paparan asap
1. Risiko yang dihadapi oleh hasil pembakaran.
petugas pemadam kebakaran c. Bahaya listrik jarang terjadi
dibagi menjadi beberapa kategori karena sebelum pemadaman
bahaya. Beberapa bahaya komandan pleton berkoordinasi
tersebut antara lain: dengan pihak PLN untuk
a. Bahaya fisik meliputi tertimpa mematikan aliran listrik
material yang terjatuh dari sebelum dilakukan
atas, bangunan ambrol/rubuh penyemprotan.
akibat kekuatan bangunan d. Bahaya mekanik yang terjadi
sudah berkurang akibat api, antara lain terkena ujung
luka bakar, terjebak dalam selang (nozzle), terkena
gedung, ledakan dari bahan getaran selang, beban berat
yang yang eksplosif, selang yang harus dibawa oleh
tersandung atau terjerembab petugas dan luka ringan atau
benda asing di lantai di dalam memar akibat pengoperasian
gedung, kecelakaan di jalan kran dan kontak dengan

282
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

selang. Bahaya yangpaling Luz MP, Neylan TC, et al. 2011.


banyak dialami petugas Rescuers at risk: a sistematic
adalahkarena beban berat dari review and meta-regression
selang yang harus dibawa analysis of the worldwide current
petugas pemadam kebakaran prevalence and correlates of
e. Bahaya biologi yang dihadapi PTSD in rescue workers. Soc
petugas pemadam tidak ada Psychiatry Epidemiology.
berdasarkan hasil wawancara http://www.springerlink.com.prox
dengan informan triangulasi y.library.uu.nl/content/b48r5322k
maupun informan utama. p88463x/fulltext.html diakses
f. Bahaya jatuh dari ketinggian tanggal 5 September 2015
jatuh termasuk daam bahaya 4. Shafwani, Rahmi. 2012.
yang sering dialami oleh Gambaran Risiko Pekerjaan
petugas pemadam ketika Petugas Pemadam Kebakaran di
petugas memadamkan api dari Dinas Pencegah Pemadam
atas bangunan maupun saat Kebakaran (DP2K) Kota Medan.
petugas harus menggunakan Medan: Universitas Sumatera
tangga untuk melakukan Utara
pemadaman dari atas. 5. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010.
Metodologi Penelitian
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
1. Stellman JM, editor.
6. Guidotti TL, 1998. Firefighting
Encyclopedia of occupational
Hazards. www.ilo.org.
health and safety. 4th ed.
7. ILO. 2000. International Hazard
Geneva: International Labor
Datasheets on Occupation
Office
Firefighter. www.ilo.org. Diakses
2. Suprapto. 2007. Status
pada tanggal 14 September
Bervariasi Sama Misi dan
2015.
Tupoksi. Buletin Media 113
Pemadam Kebakaran. Edisi 13,
Tahun V.
3. Berger W, Coutinho ESF,
Figueira I, Marques-Portella C,

283

You might also like