You are on page 1of 71

Dr.Ir.

Denny Ardyanto,MS
Occupational Safety and Health Department
School of Public Health
Universitas Airlangga

4/30/2018 1
• Memahami philosophy K3
• Dapat memahami dasar teory kecelakaan
• Dapat memahami identifikasi sumber potensi
bahaya (Hazard) pada umumnya yang berhubungan
dengan proses kerja dan equipment
• Dapat memahami tindakan pengendalian bahaya
kerja dan evaluasi keefektifan dari setiap situasi
yang tidak diduga dan meyakinkan telah
diselesaikan

4/30/2018 2
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Philosophy
Upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan tenaga kerja dan
manusia pada umumnya, hasil karya
dan budayanya menuju masyarakat
yang adil dan sejahtera.

3 4/30/2018
Definisi K-3

 Keilmuan
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya
dalam upaya mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit,
dll
(ACCIDENT PREVENTION)

4 4/30/2018
Pengertian Dasar
ILO/WHO Joint Safety and Health Committee
Occupational Health and Safety is the promotion and
maintenance of the highest degree of physical, mental and
social well-being of all workers in all occupations; the
prevention among workers of departures from health
caused by their working conditions; the protection of
workers in their employment from risks resulting from
factors adverse to health; the placing and maintenance of
the worker in an occupational environment adapted to
his physiological and psychological equipment and to
summarize the adaptation of work to man and each man to
his job.
ILO dalam resolusinya menyatakan ada 3 prinsip dasar K3,
yaitu :

1. Work should take place in a safe and healthy


working environment
2. Conditions of work should be consistent with
workers well-being and human dignity
3. Work should offer real possibilities for personal
achievement, self-fullfilment and service to society
Pengertian Dasar
OSHA (Occupational Safety and Health Administration, USA)
Occupational Health and Safety concerns the application of
scientific principles in understanding the nature of risk to the
safety of people and property in both industrial and non
industrial environments. It is multi-disciplinary profession based
upon physics, chemistry, biology and the behavioral sciences
with applications in manufacturing, transport, storage, and
handling of hazardous materials and domestic and recreational
activities.
Sasaran K3
• Melindungi para pekerja dan orang lainnya di
tempat kerja (formal maupun informal)
• Menjamin setiap sumber produksi dipakai
secara aman dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan lancar

4/30/2018 8
• Tuntutan konsumen atas produk yang aman
• Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang
sehat
• Peraturan dan standar K3 yang semakin ketat
• Biaya akibat kecelakaan dan tuntutan klaim dari
masyarakat yang semakin besar, sehingga
tindakan pencegahan kecelakaan semakin penting.
• Tuntutan usaha yang semakin efisien dalam
persaingan.

4/30/2018 9
• Sebagai “loss control” untuk mengendalikan kerugian
atau inefisiensi operasi.
• Sebagai “compliance agent” untuk meyakinkan
terpenuhinya norma-norma dan peraturan K3 dalam
perusahaan.
• Sebagai “advisory body” terhadap unit usaha/core
business dalam menggalakkan K3
• Sebagai “tool of management” dalam menjalankan
fungsi kontrol, khususunya aspek K3 kepada
perusahaan.
4/30/2018 10
• Mendukung manajemen unit usaha untuk menekan
kerugian dan efisiensi dalam operasi akibat
kerusakan, kecelakaan dan pencemaran, antara lain:
• Rancang bangun
• Inspeksi berkala
• Pengamanan dalam operasi
• Identifikasi dan pengendalian bahaya
• Penanggulangan keadaan darurat

4/30/2018 11
• Mengupayakan terpenuhinya ketentuan-ketentuan K3 dalam
perusahaan:
• Mengkaji dan mereview peraturan yang relevan
• Mengkaji kondisi operasi yang sesuai standar/peraturan
perundangan.

Memberikan saran dan panduan tentang K3 kepada semua unsur


operasi:
• melakukan inspeksi K3 secara berkala dan relevan
• mengadakan audit K3
• Risk management/Analysis
4/30/2018 12
Menjalankan pengawasan K3 dalam seluruh
lingkungan kegiatan perusahaan sebagai input
bagi manajemen.
• Audit/Inspeksi
• Management Review

4/30/2018 13
Points of concern
1. Penerapan prinsip sains (application of scientific
principles)
2. Pemahaman pola risiko (understanding the nature
of risk)
3. Ruang lingkup keilmuan K3 cukup luas baik
didalam maupun diluar industri
4. K3 merupakan multidisiplin profesi
5. Ilmu dasar yang terlibat dalam keilmuan K3 adalah
fisika, kimia, biologi, ilmu perilaku, ilmu
manajemen dan masih banyak lainnya
6. Area garapan : industri, transportasi,
penyimpanan dan pengelolaan material,
domestik dan kegiatan lainnya seperti rekreasi
FAKTOR ANCAMAN RISIKO K3

TENAGA
KERJA

KESEHATAN KESELAMATAN
PROSES

BAHAN ALAT

LINGKUNGAN
4/30/2018 15
Prinsip Dasar Penerapan K3

Risk assessment Tindakan


identifikasi & Pengendalian
analisa potensi bahaya
bahaya

HAZARD CONTROL

4/30/2018 16
GUNUNG ES
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

4/30/2018 17
GUNUNG ES
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$ 1
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material

$ 5 HINGGA $50 •

Terlambat dan ganguan produksi
Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: fasilitas dan peralatan gawat darurat
KERUSAKAN PROPERTI • Sewa peralatan
(BIAYA YANG TAK • Waktu untuk penyelidikan
DIASURANSIKAN)
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
$ 1 HINGGA $3 • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/
atau biaya melatih
BIAYA LAIN YANG
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
KEGAGALAN MANAJEMEN

FAKTOR MANUSIAL FAKTOR LINGKUNGAN

KECELAKAAN

KERUGIAN

* NEGARA
MATERI * NON MATERI
MASYARAKAT
*
PERUSAHAAN
LANGSUNG TDK LANGSUNG* PEKERJA SOSIAL PSIKOLOG
* COST * SDM * KEMATIAN/CACAT * RASA AMAN
* ROPERTI * COMPANY iMAGE
* MARKET
PRINSIP PELAKSANAAN K3
:
 K3 : - PROSES
- PRODUK - USER
 BUDAYA : - INDIVIDU
- PERUSAHAAN
 PARTICIPATIVE APPROACH
 ASPEK PERLINDUNGAN BISNIS
 PRE EMPLOYMENT POST EMPLOYMENT
 PERSUATIF / EDUKATIF REPRESIF /
YUDIKATIF
PENDEKATAN

1. PERSUATIF – EDUCATIF
 PENINGKATAN KESADARAN
 DIK – LAT
 INFORMASI
 KAMPANYE
2. REPRESIF – JUDIKATIF
 PENYUSUNAN PERATURAN
PERUNDANGAN
 STANDARD
 PEDOMAN
 PENEGAKAN HUKUM
PENDEKATAN :
1. COMMUNITY PARTICIPATION
 ENGINEERING
 EDUCATION
 ENFORCEMENT
2. COMPREHENSIVE INTEGRAL
 (SYSTEM MANAGEMENT)
 ENVIROMENT
 (CONTINUES IMPROVEMENT – SUSTAINABLE
DEVELOPMENT)

GREEN PROCDUCTIVITY
 INTEGRATED (ONE STOP MANUFACTURING)
3. PROMOTIV / PREVENTIV
4. ENVIROMENT FRIENDLY
Pendekatan K3
• Hukum
• Kemanusiaan
• Ekonomi
• Philosophy
UTAMAKAN KESELAMATAN • Keilmuan
DAN KESEHATAN KERJA

4/30/2018 23
Pendekatan K3
• Pendekatan Hukum
Undang undang No 1 tahun

Keselamatan Kerja

• K3 merupakan ketentuan perundangan .


• K3 wajib dilaksanakan
1970

• Pelanggaran thd K3 dpt dikenakan


sangsi pidana (denda/kurungan)
• Tujuan :
• Melindungi TK dan orang lain, asset dan
lingkungan hidup

4/30/2018 24
UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
Pasal 86:
“pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas keselamatan
dan kesehatan kerja”.
Pasal 87:
“setiap perusahaan wajib menerapkan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
yang terintegrasi dengan sistem manajemen
perusahaan”.

4/30/2018 25
UU No. 13 Tahun 2003
Sangsi :
Pasal 190
(1) Menteri atau pejabat yg ditunjuk mengenakan sanksi
administratif atas pelanggaran …. Pasal 87…
(2) ….ayat (1) berupa :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sbgn atau seluruh alat produksi;
h. pencabutan ijin;
(3) …sanksi adm. …….. diatur lebih lanjut oleh Menteri.

4/30/2018 26
Pendekatan Kemanusiaan
• Kecelakaan menimbulkan
penderitaan bagi sikorban/
keluarganya.
• K3 melindungi pekerja dan
masyarakat
• K3 bagian dari HAM

4/30/2018 27
Pendekatan K3
• Pendekatan Ekonomi
• K3 mencegah kerugian
• Meningkatkan produktivitas

4/30/2018 28
Proses         
Bahan + Mesin + Tenaga kerja

4/30/2018
Safe Production 29
Types of Potential Hazads
 Physical Hazards
 Chemical Hazards
 Electrical Hazards
 Mechanical Hazards
 Physiological Hazards
 Biological Hazards
 Ergonomic

4/30/2018 30
Jenis Potensi Bahaya
 Physical Hazards
Meliputi penerangan, suhu udara, kelembaban, cepat
rambat udara, suara, vibrasi mekanis, radiasi, tekanan
udara dan lain-lain.
 Chemical Hazards
Berupa gas, uap, debu, kabut, asap, cairan dan fumes
 Electrical Hazards
Semua potensi bahaya yang berhubungan dengan
listrik (pembebanan lebih, kebocoran isolasi dll)

4/30/2018 31
Jenis Potensi Bahaya
 Mechanical Hazards
Bahaya timbul dari konstruksi, mesin dan instalasi
 Physiological Hazards
Bahaya yang timbul dari beban kerja, sikap dan cara
kerja (cara mengangkat dan mengankut yang salah,
cara kerja yang mengakibatkan hamburan debu dan
serbuk logam, percikap api dan tumbahan bahan
berbahaya dan beracun serta memakai alat
pelindung diri yang salah)

4/30/2018 32
Jenis Potensi Bahaya
 Biological Hazards
Bahaya dari jazad renik, serangga atau hewan lain
ditempat kerja, berbagai macam penyakit yang timbul
seperti, infeksi, alergi dan sengatan atau gigitan
binatang yang menimbulkan berbagai macam penyakit.
 Ergonomic Hazards
Gangguan yang bersifat faal karena beban kerja yang
terlalu berat, peralatan kerja yang tidak sesuai dan
tidak serasi dengan tenaga kerja, kecepatan ban
berjalan yang tidak sesuai dengan operator yang
melayani.

4/30/2018 33
HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA

 HIPERKES
 HIGIENE PERUSAHAAN
 ERGONOMI

 KEDOKTERAN KERJA

 KESEHATAN KERJA
 KESELAMATAN KERJA
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3)

4/30/2018 35
Keselamatan (Safety)

• Mengendalikan kerugian dari kecelakaan


(control of accident loss)

• Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan


menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak
bisa diterima (the ability to identify and
eliminate unacceptable risks)
Kesehatan (Health)

Derajat/tingkat keadaan fisik dan


psikologi individu (the degree of
physiological and psychological well
being of the individual)
1. Safety Hazard 1. Health Hazard
• Mechanic • Physic
• Electric • Chemical
• Kinetic • Biologic
• Substances  Flammable • Ergonomics
 Explosive Accidental • Psychosocial
 Combustible release
 Corrosive
2. Konsekuensi  Minor 2. Konsekuensi
• Accident  Injuries  Mayor • Terpapar  kontak  penyakit
 Fatal mendadak, menahun, kanker dan
 Assets  Damage dampak terhadap masyarakat
umum
• Mendadak, dramatis, (Prolonged Reaction)
bencana 3. Konsentrasi kepedulian
(Sudden Reaction) • Environment (bahan• Titik berat pd
3. Konsentrasi kepedulian pencemar) bahaya tersembunyi
• Process • Titik berat pd
• Exposure • Sepertinya kurang
• Equipment, kerusakan asset, urgent (laten)
• Work hours
facilities, tools fatality • Prinsip pendekatan
• PPE
• Working practices • Sepertinya urgen • Pendidikan • Pengkajian
• Guarding (bahaya mendadak) kepaparan
• Prinsip pendekatan • Karir jab. Sesuai
• Pengalaman • Utk
• Pengkajian resiko pendidikan
• Karir lapangan + memperkecil
• Utk memperkecil kepaparan
pelatihan resiko
Dasar-dasar K3
4/30/2018 Bagian K3 PT Petrokimia Gresik 39
ASPEK PENERAPAN K3

a Perencanaan
a Pemasangan
a commissioning
a pemakaian
aperawatan

PENGENDALIAN
• Administratif,
• Legalitas/perijinan,
• Standarisasi
• Sertifikasi

4/30/2018 40
Pencegahan PAK dan Kecelakaan Kerja

Adm
Procedure

Safety
Engineering Approach Human
Control Control

4/30/2018 41
PRINSIP PENGENDALIAN BAHAYA

1. Eliminasi
2. Penggantian/Substitusi
3. Pemisahan/separation
 Pemisahan fisik
 Pemisahan waktu
 Pemisahan jarak
4. Ventilasi
5. Pengendalian administrasi
6. Perlengkapan perlindungan personil/
Personal Protective Equipment (PPE)

4/30/2018 42
Risk Control Hierarchy
 Elimination - Modification to the process method or
material to eliminate the hazard completely. (100%)
 Substitution - replace the material, substance or process
with a less hazardous one. (75%)
 Separation - Isolating the hazard from persons by
safeguarding, or by space or time separation. (50%)
 Administration - Adjusting the time or conditions of risk
exposures (30%)
 Training - Improving skills therefore making tasks less
hazardous to persons involved. (20%)
 Personal protective equipment - using as the last resort,
appropriately designed and properly fitted equipment where
other controls are not practicable. (5%)
Remember the risk hierarchy is only a guide to the type of actions required.
4/30/2018 43
Kapan Pengendalian Bahaya
Dilakukan ?

 SAAT PERANCANGAN PEKERJAAN DAN


FASILITAS KERJA
 SAAT PEMBUATAN PROSEDUR OPERASIONAL
 SAAT OPERASIONAL
 SAAT PEMBELIAN PERLENGKAPAN / PERALAT
AN KERJA.

4/30/2018 44
Elimination
Mencari penyelesaian masalah pada sumbernya
Bila hazard dapat disingkirkan dari tempat kerja,
maka:
– Tidak akan terjadi cidera
– Tidak akan terjadi gangguan kesehatan
– Tidak akan terjadi kerusakan property
Contoh:
– Singkirkan hazard yg dapat menyebabkan orang
tersandung
– Buang bahan kimia yang tidak diperlukan
– Eliminasi proses-proses yang berbahaya

4/30/2018 45
Minimising the risk
Substitution
 Apabila tidak memungkinkan mengeleminasi hazard, maka
lakukan substitusi dengan bahan, alat, atau proses yang
lebih kecil hazardnya
 Substitusi bahan kimia berbahaya dengan yang kurang
berbahaya
 Apabila substitusi dengan bahan yang lebih aman tidak
dapat diterapkan, kurangi kesempatan untuk kontak
 Rancang ulang peralatan, proses kerja atau tools
 Gunakan bantuan peralatan mekanik untuk meminimalkan
cidera karena manual handling
 Gunakan ventilasi untuk menghilangkan gas/ uap bahan
kimia
 Ubahlah ketinggian bangku kerja untuk mengurangi kerja
membungkuk
4/30/2018 46
Isolation
 Lindungi pekerja dan masyarakat dari
potensi hazard dengan menjaga jarak
hazard jauh dari orang
 Cara-cara yang dapat dilakukan:
 Secara fisik : berikan pelindung pada hazard
berupa wadah, kontainer dll
 Buat konstruksi bangunan untuk membatasi
pekerja dan masyarakat

4/30/2018 47
Engineering Controls

Merupakan pendekatan tradisional yang


melibatkan penggunaan peralatan mekanik
– Contoh: pelindung mesin, mechanical devices,
ventilator, merancang ulang peralatan

Kurang aman karena mudah dilepas dan


menjadi subjek interferensi/perantara

4/30/2018 48
Administrative Controls
• Dapat meliputi sejumlah pendekatan-pendekatan:
• Pelatihan, rotasi job
• Pembatasan waktu terpapar hazard
• Pendidikan dan pelatihan bagaimana bekerja
secara aman
• Menetapkan prosedur kerja secara tertulis
• Merancang ulang job
• Menerapkan teknik manual handling yang aman

4/30/2018 49
Personal Protective Equipment (PPE)
 Merupakan cara terakhir bilamana cara-cara lain
untuk meminimumkan resiko telah dilakukan tetapi
masih terdapat hazard tersisa yang signifikan
 Digunakan bila metode kerja lainnya yang ada
tidak praktis
 Penting untuk menjamin bahwa Alat Pelindung Diri
Perorangan memadai:
 Apakah sudah sesuai standard ?
 Apakah pelatihan pemakaiannya dipersyaratkan?
 Persyaratan pemeliharaannya, siapa yg bertanggung
jawab?

4/30/2018 50
Merupakan dokumen tertulis sebagai
persyaratan untuk melaksanakan pekerjaan
yang berbahaya dengan memperhatikan
bahaya potensial yang ada serta langkah
pengendalian yang harus dilakukan

4/30/2018 51
JOB SAFETY ANALYSIS
(JSA)
ANALISIS PEKERJAAN YANG DILAKUKAN
SECARA BERATURAN SEBELUM PEKERJAAN
DIMULAI DAN HARUS TERBACA BERKAITAN
DENGAN RENCANA PEKERJAAN TERSEBUT.

Bertujuan mencari/menemukan adanya potensi


bahaya pada setiap tahapan/ rangkaian proses
pekerjaan dan berusaha untuk menghilangkannya.

4/30/2018 52
Syarat-syarat (Rekomendasi K-3)
Metoda pencegahan kecelakaan :
 Eliminasi
 Subtitusi
 Rekayasa
 Pengendalian administratif

Syarat tersebut harus mengacu prinsip sebagai berikut :


- Efektif dalam menghindari terjadinya kecelakaan.
- Dapat dilakukan atau dikerjakan.
- Biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin ( Murah ).
- Tidak mengganggu proses produksi dan pemeliharaan

4/30/2018 53
Bertujuan memperbaiki atau
meningkatkan mutu K3 melalui
pengamatan sikap dan cara seseorang
dalam melakukan pekerjaan

4/30/2018 54
Job Safety observation (JSO)
adalah suatu metoda pengamatan
suatu pekerjaan untuk meningkatkan
mutu pelaksanaan keselamatan kerja.
Kegiatan ini biasanya dilakukan
sewaktu-waktu oleh para pengawas
tanpa sepengetahuan operator yang
diobservasi.

4/30/2018 55
SEJARAH K3

 Pra-sejarah (paleolithic dan neolithic)


 Alat-alat berburu
 Bangsa Babylonia (dinasti Summeria/irak)
 Sarung kapak, saluran air (sanitasi)
 Ramses II (1500 BC)
 Pelayanan kesehatan
 Hippocrates (460 BC)
 Penyakit tetanus di kapal
 Bernardino Ramazinni (1664-1714)
 Korelasi penyakit dengan pekerjaan (akibat bahan dan
gerakan janggal)
SEJARAH K3
Sebelum revolusi industri
1. ± 80 th SM Plenius seorang ahli
encyclopedia Roma mengharus bagi
pekerja tambang untuk menggunakan
tutup hidung.
2. Th 1450, Dominico Fontana, diserahi
membangun Qbelisk di lap. St.Pieter
Roma, pekerja harus memakai topi baja
SEJARAH K3
 Era revolusi industri (abad 18)
Perubahan sistem kerja :
 Penggunaan tenaga mesin
 Pengenalan metode baru pengolahan bahan baku
 Pengorganisasian pekerjaan
 Muncul penyakit yg berhubungan dengan pemajanan
 Era industrialisasi
 Perkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi
(APD, safety device dan alat-alat pengaman)
 Era Manajemen
 Heinrich (1941), teori domino
 Bird and German, teori Loss Causation Model
 ISO, SMK3 dll
K3 GLOBAL

Terbitnya buku Silent Spring oleh Rachel Carson


(1965), masyarakat global menuntut jaminan
keselamatan :
 Safe air to breath

 Safe water to drink

 Safe food to eat

 Safe place to live

 Safe product to use

 Safe & Healthful Work place


PHENOMENA ABAD 21

 EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS


 RE- ENGINEERING,

 RESTRUCTURING,

 DOWNSIZING,

 OUTSOURCING
PERMASALAHAN
INTERNAL :
 REGULASI (UU / PEDOMAN)
 PERSONIL
 KEMAMPUAN
- SARANA
- KELEMBAGAAN
 PENDANAAN
 SISTEM (MANAGEMEN)
EKSTERNAL
 KOORDINASI – DUPLIKASI KEWENANGAN
 MASYARAKAT INDUSTRI
- PENGUSAHA
- PEKERJA (BURUH)
 LINGK. STRA
- OTONOMI
- GLOBALISASI
- MASALAH KE-TK-AN
PERMASALAHAH K3 DI INDONESIA

 Kasus kecelakaan di berbagai sektor tinggi : industri,


lalu-lintas, kebakaran, kontruksi dll.
 Di Industri th 2005 tercatat 96.081 kasus kec.kerja dgn
korban meninggal 2.045 org dan kehilangan hari kerja
38 jt hari kerja. Pada th 2006 jumlah kecelakaan tercatat
92.743 kasus kecelakaan
 Di Jepang sebagai negara industri yg maju, pd th 2000,
kecelakaan kerja sektor industri tercatat 1.889 kasus
sedang di Indonesia pada tahun yg sama tercatat
98.902 kasus
PERMASALAHAN K3 DI INDONESIA

 Indonesia mengalami degradasi keselamatan yg


sudah mendekati kulminasi, jika tdk dilakukan
langkah pengendalian, maka korban akan
semakin meningkat
 Bencana tsb akibat transisi dari masyarakat
agraris menuju industri, dari low risk society ke
high risk society. Potensi bahaya berbanding
lurus dg tingkat risiko, makin besar risiko-
potensi bahaya dan dampaknya semakin besar
 Kecelakaan mempengaruhi daya saing tingkat
global
PERMASALAHAN K3 DI INDONESIA

 Budaya keselamatan berbanding lurus dengan


tingkat kesejahteraan. Makin meningkat
kesejahteraan maka kebutuhan keselamatan
semakin tinggi (Teori Maslow). Lebih 20%
rakyat kita dibawah garis kemiskinan, karena itu
tdk butuh keselamatan. Keselamatan merupakan
barang mewah.
 K3 sulit berkembang sehingga perlu peran
pemerintah memberikan perlindungan
keselamatan
ENAM SIKAP NEGATIF
BANGSA INDONESIA
1. Meremehkan mutu
2. Suka menerobos
3. Tuna harga diri
4. Menjauhi disiplin
5. Enggan bertanggung jawab
6. Suka latah/ikut-ikutan

Kuntjaraningrat
KONSEP K-3 TRADISIONAL

 Konsep lama :
1. Kecelakaan nasib sial, merupakan risiko yang
harus diterima
2. tidak perlu berusaha mencegah
3. masih banyak pengganti pekerja
4. biayanya terlalu tinggi
5. penghambat produksi
K-3 DI MASA MENDATANG
 Kesejahteraan :
 K-3 sebagai kebutuhan

 Persyaratan/standar dalam membuat produk


 Penekanan :
 Globalisasi > barang impor
 Renovasi industri
 Transformasi tekhnologi
 Naker lanjut usia/wanita
 Kasus baru :
 Sick building syndrome
 Over use syndrome
 Stress kerja
 Psikoneuro imunologi
KONSEP MASA KINI & PERAN MANAGER

 Tanpa mengabaikan peran “nasib” ,


menggunakan konsep baru :
1. kecelakaan pasti ada penyebabnya, sehingga
dapat dicegah
2. penyebab : personal factors 80% dan
environmental factors 15 %
3. kecelakaan selalu menimbulkan kerugian
4. peran pimpinan sangat penting &
menentukan
TANGGUNG JAWAB MANAGER

 Menciptakan, mendorong, menumbuhkan,


membina dan mengembangkan sikap dan
perilaku : kerja keras, disiplin, menghargai
prestasi, akomodatif dan kreatif .
 Sikap tsb dapat dilakukan melalui peningkatan
K3 :
1. K3 merupakan bagian dari produksi
2. operasi perusahaan berjalan lancar
3. menuju operasi yg produktif, efisien dan
handal
Perkembangan orientasi dari
metode dan program K3
 Negatif indicators  positive indicators
 Pendekatan program K3, topdown 
participatory approach
 Pelaksanaan program lebih terpadu
 Kinerja program K3  image perusahaan
 Isu HAM, mewajibkan perusahaan sesuai
dengan standar yg mengacu pada kualitas
hidup
4/30/2018 71

You might also like