You are on page 1of 2

PERUBAHAN DALAM BAGIAN KEPEMILIKAN ENTITAS INDUK

Pada bab-bab sebelumnya telah dibahas perlakuan akuntansi atas akuisisi entitas induk terhadap entitas
anak berikut penyusunan laporan keuangan konsolidasian dalam kondisi tidak terjadi perubahan porsi
kepemilikan. Dalam praktiknya bagian kepemilikan entitas induk dapat berubah, baik meningkat ataupun
turun. Perubahan tersebut dapat terjadi karenan aktivitas yang dilakukan entitas induk seperti
penambahan pembelian atas saham atau penjualan sebagian saham entitas anak oleh entitas induk.
Perubahan tersebut juga dapat terjadi karena aktivitas pada entitas anak seperti penerbitan tambahan
saham atau pembelian saham treasuri oleh entitas anak.

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk dapat berdampak terhadap pengendalian yang
dimiliki. Hal ini dapat terjadi akibat entitas induk membeli atau menjual saham entitas anak secara
signifikan. Akibat transaksi ini, dapat mengakibatkan diperolehnya atau hilangnya pengendalian. PSAK 65
(2014) Laporan Keuangan Konsolidasian menyatakan bahwa keuntungan atau kerugian yang dihasilkan
dari hilangnya pengendalian diakui di laba rugi.

Dalam kondisi lain, perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk dapat tidak berdampak terhadap
pengendalian yang dimiliki. PSAK 65 (2014) mengatur bahwa perubahan dalam bagian kepemilikan entitas
induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian entitas induk pada entitas
anak diperlakukan sebagai transaksi ekuitas. Transaksi ekuitas yang dimaksud adalah transaksi dengan
pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik sehingga tidak ada keuntungan atau kerugian yang diakui
dalam laporan laba rugi maupun penghasilan komprehensif lain, tetapi lansung diakui ke ekuitas.

Pembahasan dalam bab ini adalah perubahan bagian kepemilikan entitas induk yang tidak berdampak
terhadap pengendalian yang dimiliki entitas induk. Pembahasan perubahan dalam bagian kepemilikan
yang berakibat diperoleh atau hilangnya pengendalian akan dipaparkan pada apendiks bab ini.

PERUBAHAN KEPEMILIKAN AKIBAT AKTIVITAS PADA ENTITAS INDUK

Perubahan bagian kepemilikan dapat terjadi akibat aktivitas yang dilakukan oleh entitas induk, seperti
membeli kepemilikan tambahan atau menjual sebagian kepemilikan kepada pihak lain. Keduanya akan
dibahas pada bagian berikut ini.

Entitas Induk Mengakuisisi Saham Tambahan dari Pihak Ketiga

Entitas induk dapat menambah bagian kepemilikannya atas entitas anak. Jika sebelumnya entitas induk
telah memperoleh pengendalian, maka penambahan bagian kepemilikan tersebut tidak mengubah
subtansi pengendalian entitas induk. Menurut PSAK 65 (2014), perubahan dalam bagian kepemilikan
induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkab hilangnya pengendalian entitas induk pada entitas
anak adalah transaksi ekuitas. Transaksi ekuitas adalah transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik. Dalam kasus ini, bagian kepemilikan non pengendali akan berkurang.

Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan non pengendali berubah, entitas induk
menyesuaikan jumlah tercatat kepentingan pengendali dan kepentingan non pengendali untuk
mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak. Entitas induk mengakui secara
lansung dalam ekuitas setiap perbedaan antara jumlah tercatat kepentingan non pengendali yang
disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar dan mengatribusikannya kepada pemilik entitas induk.

Contoh : Entitas Induk Mengakuisisi Saham Tambahan dari Pihak Ketiga

PT. Amin membeli kepemilikan atas saham PT. Muda sebesar 60 % yang diperoleh pada 2 Januari 2015.
Pada saat itu, PT. Amin membayar Rp 420.000.000,- yaitu sebesar proporsi nilai asset bersih PT. Muda.
Komposisi ekuitas (Aset bersih) PT. Muda saat itu terdiri dari saham biasa dan saldo laba (retained
earnings), masing-masing senilai Rp 500.000.000 dan Rp 200.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2015,
PT. Amin membeli tambahan saham PT. Muda dari pihak ketiga sebesar 30% dengan membayar Rp
250.000.000. PT. Amin melaporkan laba dan mengumumkan dividen selama tahun 2015 masing-masing,
sebesar Rp 50.000.000 dan Rp 30.000.000.

Dampak dari pembelian oleh PT. Amin adalah meningkatnya kepemilikan PT. Amin menjadi 90 % dan
turunnya kepemilikan non pengendali menjadi 10%. Jika PT. Amin menggunakan metode ekuitas atas
investasinya pada PT. Muda, maka PT.Amin harus menyesuaikan nilai tercatat investasinya menjadi 90%
dari asset bersih PT. Muda pada tanggal 31 Desember 2015. Nilai aset bersih PT. Muda tanggal 31
Desember 2015 adalah nilai awal tahun ditambah laba bersih dan dikurang dividen tahun 2015, yaitu Rp
720.000.000 (Rp 700.000.000 + Rp 50.000.000 - Rp 30.000.000)

You might also like