You are on page 1of 25

Definisi, Pembagian

dan Penyelesaian Masalah.

Oleh: Abdi Razqa Mubaraq, Febri Rahma Suci,


Purwantika, Sriyantika.
Pengertian Reaktor
Reaktor merupakan suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu
reaksi, baik itu reaksi kimia atau nuklir dan bukan secara fisika.

Rancangan dari reaktor ini tergantung dari banyak variabel yang dapat
dipelajari di teknik kimia.

Perancangan suatu reaktor kimia harus mengutamakan efisiensi


kinerja reaktor, sehingga didapatkan hasil produk dibandingkan
masukan (input) yang besar dengan biaya yang minimum, baik itu
biaya modal maupun operasi.
Jenis – jenis Reaktor

Berdasarkan bentuknya :
o Reaktor Tangki
o Reaktor Pipa

Berdasarkan prosesnya:
o Reaktor Batch
o Reaktor Semi-batch
o Reaktor Kontinyu
Tujuan Pemilihan Reaktor
• Mendapat keuntungan yang besar
• Biaya produksi rendah
• Modal kecil/volume reaktor minimum
• Operasinya sederhana dan murah
• Keselamatan kerja terjamin
• Polusi terhadap sekelilingnya (lingkungan)
dijaga sekecil-kecilnya
Pemilihan Jenis Reaktor
Pemilihan jenis reaktor dipengaruhi oleh :
• Fase zat pereaksi dan hasil reaksi
• Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi,
serta ada tidaknya reaksi samping
• Kapasitas produksi
• Harga alat (reactor) dan biaya instalasinya
• Kemampuan reactor untuk menyediakan luas
permukaan yang cukup untuk perpindahan
panas.
Pemilihan Jenis Berdasarkan Bentuknya
Reaktor Tangki
Dikatakan reaktor tangki ideal bila pengadukannya
sempurna, sehingga komposisi dan suhu didalam
reaktor setiap saat selalu uniform. Dapat dipakai
untuk proses batch, semi batch, dan proses alir.
Reaktor Pipa
Biasanya digunakan tanpa pengaduk sehingga
disebut Reaktor Alir Pipa. Dikatakan ideal bila zat
pereaksi yang berupa gas atau cairan, mengalir
didalam pipa dengan arah sejajar sumbu pipa.
Berdasarkan prosesnya..
Reaktor Batch
Reaktor batch atau sering juga disebut reaktor tertutup adalah suatu
reaktor dimana tidak ada massa masuk dan keluar selama reaksi
berlangsung .

Bahan dimasukkan, direaksikan beberapa waktu dikeluarkan sebagai


produk dan selama proses tidak ada umpan-produk mengalir.

Contoh : Fermentasi pembuatan alkohol.


Kelebihan: Kekurangan:

1. Lebih mudah pengoperasiannya 1. Fase cair


2. Lebih mudah dikontrol 2. Skala proses yang kecil
3. Mencoba proses baru yang belum
3. Ongkos atau harga instrumentasi
sepenuhnya dikembangkan
rendah.
Memproduksi produk yang mahal
4. Penggunaannya fleksibel, artinya 4. Proses-proses yang sulit diubah
dapat dihentikan secara mudah menjadi proses kontinyu
dan cepat kapan saja diinginkan. 5. Jika bahan atau hasilnya perlu
5. Penggunaan yang multifungsi. pembersihan
6. Reaktor ini dapat digunakan untuk 6. Proses memerlukanwaktu lama
reaksi yang menggunakan
campuran kuat dan beracun.
7. Mudah dibersihkan.
8. Dapat menangani reaksi dalam
fase gas, cair dan cair-padat.
Rumus Perhitungan untuk
Reaktor Batch
1. Perubahan mol

Na . dx/dt = -ra . V

Dimana, Na = Jumlah Mol


x = Konversi
t = Waktu
ra = Laju Reaksi
V = Volume Reaktor
2. Waktu Tinggal

Orde 0
t= x.(Ca 0/k)

Orde 1
t= x.(Ca 0/k. Ca)

Orde 2
t= x.(Ca 0/k. Ca2)

Orde 3
t= x.(Ca 0/k. Ca3)
Reaktor Semi Batch
Pada operasi reaktor semi batch, reaktan masuk kedalam reaktor
secara kontinyu dan bereaksi didalamnya.

Selama reaksi ini berlangsung tidak ada campuran reaksi yang


meninggalkan reaktor tersebut.

Operasi semi batch ini sering kali dilakukan karena adanya


fleksibilitas yang cukup baik didalam pengaturan
pengoperasiannya dimana dimungkinkan untuk melakukan
kontrol terhadap kecepatan reaksi selama operasi berlangsung.

Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan mengatur jumlah


rekaktan yang masuk sesuai dengan kecepatan perpindahan
panasnya.
Reaktor Semi Batch
Rumus Reaktor Semi Batch

Ca 0= k. V. Ca + (dV.Ca/dt )

Dimana,

V = Volume Reaksi
Ca = Konsentrasi Zat A didalam Reaktror
k = Konstanta Laju Rx
Ca 0 = Konsentrasi Zat A Masuk
t = Waktu
Reaktor Kontinu
• Reaktor dengan sistem continyu adalah reaktor
yang dimana umpan dan produk mengalir
secara terus menerus
Kelebihan: Kekurangan:

1. Operasi kontinyu, sehingga 1. Rata-rata reaksi volumetrik yang lebih


memungkinkan produksi dalam rendah akan menghasilkan produktivitas
jumlah besar. rendah.
2. Pengontrolan temperatur mudah 2. Waktu menunggu (proses) yang lebih
dilakukan. lama
3. Mudah untuk menjalankan dua 3. Konversi per unit volume rendah.
fase. 4. Agitasi yang kecil dapat menyebabkan by
4. Biaya operasi murah passing dan channeling.
5. Mudah dibersihkan 5. Waktu tinggal dalam reaktor sangat
terbatas karena ditentukan oleh laju alir
feed yang masuk dan keluar.
6. Dapat timbul endapan didasar akibat
gaya sentrifugal.
7. Tidak efisien untuk reaksi bertekanan
tinggi
Continue Stirrer Tank Reactor (CSTR)
Adalah reaktor tangki berpengaduk dimana
umpan masuk diproses beberapa waktu,lalu
produk keluar.
- Reaktor ini disebut juga mixed flow reactor
atau reaktor alir tangki berpengaduk (RATB)
- Pada reaktor jenis ini, reaktan dimasukkan
secara kontinyu ke dalam reaktor.
- Pada saat yang bersamaan juga ada hasil reaksi
yang dikeluarkan dari reaktor secara kontinyu
dengan kecepatan massa yang sama.
Proses CSTR
• Untuk menentukan volume dari reaktor tangki
berpengaduk kontinu dengan menggunakan
persamaan :

• Dimana F adalah laju alir molar dan ra adalah


laju reaksi. Laju reaksi tersebut tergantung orde
reaksi.
Plug Flow Reactor (PFR)
Reaktor alir pipa, dimana umpan masuk pada salah satu ujung
pipa, terjadi reaksi disepanjang pipa lalu keluar. Semakin
panjang pipa yang dilalui maka konversi akan semakin tinggi
• Umum nya digunakan untuk fase gas dengan tekanan dan
suhu tinggi.
• Biasa disebut juga sebagai piston flow, ideal tubular, atau
unmixed flow reactor.
• Reaktor ini juga disebut sebagai reaktor alir pipa (RAP) ini
biasanya dipakai untuk proses alir/kontinyu tanpa
pengadukan.
• Di dalam RAP, fluida mengalir dengan pola seperti plug flow
(aliran sumbat). Fluida mengalir di dalam pipa dengan arah
yang sejajar dengan sumbu pipa, dengan kecepatan yang
sama di seluruh penampang pipa.
• Biasanya diasumsikan tidak ada difusi arah aksial maupun
pencampuran balik (backmixing).
Proses PFR
• Pada PFR digunakan persamaan sebagai
berikut:

• Dimana maksud dari persamaan tersebut yaitu


laju reaksi merupakan perubahan laju alir
molarnya tiap perubahan volumenya. Laju
reaksinya tergantung pada orde reaksinya.
Contoh Soal
• Pada reaksi di bawah ini,
A  AB
Dimana persamaan laju reaksi dari reaksi tersebut
yaitu r = k . Ca2. reaktan A masuk raktor dengan
laju 10 mol/L, dengan k= 0,1 L/mol.min,
Cao=0,05 mol/L
Hitung : a. V CSTR untuk x=80%
b. V PFR untuk x= 80%
Penyelesaian

You might also like