You are on page 1of 33

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

I. JUDUL PERCOBAAN : NITROGEN DAN AMONIA


II. WAKTU PERCOBAAN : RABU, 28 SEPTEMBER 2016, PUKUL 09.40 WIB
III. SELESAI PERCOBAAN : RABU, 28 SEPTEMBER 2016, PUKUL 11.30 WIB
IV. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Mengetahui cara pembuatan gas nitrogen dan amonia di laboratorium.
2. Mengetahui sifat-sifat nitrogen dan senyawanya.
3. Mengidentifikasi gas nitrogen, amonium dan senyawanya.
V. DASAR TEORI
A. NITROGEN
Nitrogen atau zat lemas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang N dan nomor atom 7. Ini adalah pniktogen paling ringan pada temperatur
kamar. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa, dan
merupakan gas diatomik, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya.
Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur
lainnya. Nitrogen merupakan unsur umum di alam semesta, diperkirakan merupakan
unsur ketujuh dari total kelimpahan di Bima Sakti dan Tata Surya. Di Bumi, unsur
ini membentuk sekitar 78% dari atmosfer bumi dan dengan demikian merupakan
unsur bebas yang paling melimpah. Unsur nitrogen ditemukan sebagai komponen
yang dapat dipisahkan dari udara, oleh fisikawan Skotlandia Daniel Rutherford, pada
tahun 1772. Molekul nitrogen ini sangat ringan dan nonpolar sehingga gaya van der
waals antar molekul sangat kecil. Gas ini masuk dan keluar tubuh manusia sewaktu
bernafas tanpa berubah. Gas ini tidak berbau dan tidak berasa. Nitrogen sangat
diperlukan digunakan sebagai pembuatan senyawa penting seperti ammonia dan
urea. Karena kesetabilan yang tinggi, nitrogen dipakai untuk gas pelindung gas
oksigen dalam pabrik kimia, industri logam, dan dalam pembuatan komponen
elektronika. Nitrogen cair juga digunakan untuk membekukan makanan secara cepat.

Sifat-sifat Nitrogen

Sifat Nitrogen
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

Massa atom relatif 14,006


Nomor atom 7
Konfigurasi elektron 2s22p3
Jari-jari atom (nm) 0,074
Keelektronegatifan 3,07
Energi ionisasi pertama (kJmol-1) 1.406
Kerapatan (gcm-3) 0,96
Titik leleh (°C) -210
Titik didih (°C) -195,8

Nitrogen merupakan unsur yang paling melimpah yang dapat dengan mudah diakses
oleh manusia. Di alam, nitrogen berbentuk sebagai senyawa N 2 dengan kadar
78,03% volum dan 75,45% berat. Nitrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak
berbau dan tidak berasa, serta mencair pada suhu –195,8 °C dan membeku pada suhu
–210 °C.

Nitrogen adalah unsur yang unik dalam golongannya, karena dapat membentuk
senyawa dalam semua bilangan oksidasi dari tiga sampai lima. Senyawa nitrogen
dapat mengalami reaksi reduksi dan oksidasi. Adapun sifat kimia nitrogen antara
lain seperti berikut.

1. Reaksi nitrogen dengan oksigen terjadi apabila bereaksi di udara dengan bantuan
bunga api listrik tegangan tinggi, dengan reaksi seperti berikut.
N2(g) + O2(g) → 2NO(g)
2. Selanjutnya senyawa NO akan bereaksi membentuk NO2 dengan reaksi seperti
berikut.
2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)
3. Nitrogen hanya dapat bereaksi dengan fluor membentuk nitrogen trifluorida
dengan reaksi seperti berikut.
N2(g) + 3F2(g) → 2NF2(g)
4. Nitrogen dapat bereaksi dengan logam membentuk nitrida ionik, misalnya
seperti berikut.
6Li(s) + N2(g) → 2Li3N(s)
6Ba(s) + N2(g) → 2Ba3N(s)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

6Mg(s) + N2(g)→ 2Mg3N(s)

Pembuatan Nitrogen
Nitrogen diperoleh dengan cara distilasi bertingkat udara cair. Mula-mula
udara disaring untuk dibersihkan dari debu. Udara bersih yang diperoleh kemudian
dikompresikan yang menyebabkan suhu udara meningkat. Setelah itu dilakukan
pendinginan. Pada tahap ini, air dan karbon dioksida membeku sehingga sudah dapat
dipisahkan. Setelah melalui menara pendingin, udara kemudian diekspansikan
sehingga suhu akan turun lagi dan sebagian udara akan mencair, sedangkan udara
yang belum mencair disirkulasikan/dialirkan lagi ke dalam kompresor.

Kelimpahan Nitrogen

Nitrogen terdapat di alam sebagai unsur bebas berupa molekul diatomik (N2) kira-
kira 78,09% volume atmosfir. Dijumpai dalam mineral penting seperti
(KNO3), dan sendawa Chili (NaNO3). Pada tumbuhuan dan hewan, nitrogen berupa
bentuk protein yang komposisi rata-ratanya 51% C; 25% O; 16% N; 7% H; 0,4%P;
dan 0,4% S.

Isotop
14 15
Ada 2 isotop Nitrogen yang stabil yaitu: N dan N. Isotop yang paling banyak
adalah 14N (99.634%), yang dihasilkan dalam bintang-bintang, dan yang selebihnya
adalah 15N. Di antara sepuluh isotop yang dihasilkan secara sintetik, 1N mempunyai
paruh waktu selama 9 menit, dan yang selebihnya sama atau lebih kecil dari itu.

Kegunaan Nitrogen

Kegunaan nitrogen antara lain sebagai berikut.

1. Sebagian besar nitrogen dipakai untuk membuat amonia (NH3).


2. Digunakan untuk membuat pupuk nitrogen, seperti urea (CO(NH2)2) dan
ZA(NH4)2SO4).
3. Sebagai selubung gas inert untuk menghilangkan oksigen pada pembuatan alat
elektronika karena sifat inert yang dimiliki.
4. Digunakan sebagai pendingin untuk menciptakan suhu rendah, misalnya pada
industri pengolahan makanan.
5. Membuat ruang inert untuk penyimpanan zat-zat eksplosif.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

6. Mengisi ruang kosong dalam termometer untuk mengurangi penguapan raksa.

Nitrogen dalam perindustrian

Peranan nitrogen dalam perindustrian relatif besar, dan industri yang menggunakan
unsur dasar nitrogen sebagai bahan baku utamanya disebut pula sebagai industri
nitrogen. Nitrogen yang berasal dari udara merupakan komponen utama dalam
pembuatan pupuk dan telah banyak membantu intensifikasi produksi bahan makanan
di seluruh dunia. Pengembangan proses fiksasi nitrogen telah berhasil memperjelas
berbagai asas proses kimia, dan proses tekanan tinggi serta telah menyumbang
banyak perkembangan di bidang teknik kimia.

Sebelum adanya proses fiksasi (pengikatan) nitrogen secara sintetik, sumber utama
nitogen untuk keperluan pertanian hanyalah bahan limbah, dan kotoran hewan, hasil
dekomposisi dari bahan-bahan tersebut serta amonium sulfat yang didapatkan dari
hasil sampingan pembuatan kokas dari batubara. Bahan-bahan seperti ini tidak
mudah ditangani belum lagi jumlahnya yang tidak mencukupi semua kebutuhan
yang diperlukan.

Salpeter Chili, salpeter dari air kencing hewan, dan manusia, dan amonia yang
dikumpulkan dari pembuatan kokas menjadi penting belakangan ini tetapi akhirnya
disisihkan lagi oleh amonia sintetik, dan nitrat. Amonia merupakan bahan dasar bagi
pembuatan hampir semua jenis produk yang memakai nitrogen.

B. Amonia
Amonia merupakan senyawa kimia yang terdiri dari satu atom nitrogen dan tiga atom
hidrogen terikat erat, yang memberikan simbol kimia NH3. Amonia dapat mengambil
bentuk cairan atau gas yang berbau tajam. Amonia terdiri dari nitrogen dan hidrogen.
Amonia, atau azane, adalah senyawa nitrogen dan hidrogen dengan rumus NH₃.
Amonia adalah senyawa yang stabil yang paling sederhana dari unsur-unsur dan
berfungsi sebagai bahan awal untuk produksi senyawa nitrogen yang penting secara
komersial. Amonia merupakan senyawa yang terdiri atas unsur nitrogen dan
hidrogen serta dikenal memiliki bau menyengat yang khas. Molekul ammonia
terbentuk dari ion nitrogen bermuatan negatif dan tiga ion hidrogen bermuatan positif
dengan rumus kimia NH3. Amonia dapat terjadi secara alami atau dapat diproduksi.
Amonia alami yang hadir dalam jumlah jejak di atmosfer berasal dari dekomposisi
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

bahan organik. Metode alami produksi amonia melibatkan serangkaian proses kimia
yang menggabungkan bersama-sama ion nitrogen dan hidrogen. Produksi amonia
buatan melibatkan serangkaian proses kimia untuk menggabungkan ion nitrogen
dan hidrogen.

Sifat Amonia
Amonia (NH3) mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
 Gas yang tidak berwarna
 Titik didih: -28,01 ° F (-33,34 ° C)
 Titik lebur: -107,9 ° F (-77,73 ° C)
 Gas yang menyengat dengan bau tajam yang khas
 Massa molar: 17,031 g / mol
 Kepadatan: 0.73 kg / m³

Reaksi – Reaksi ion AmoniuM

Dengan larutan natrium hidroksida, sejumlah gas amonia dilepaskan saat pemanasan
dilakukan.

NH4- + OH-  NH3+ +H2O

Identifikasi terbentuknya amonia:

 Dari terbentuknya uap ammonium klorida bila sebuah pengaduk kecil kaca

yang telah dibasahi asam klorida pekat.

 Dari fakta bahwa gas ini menyebabkan kertas lakmus merah berubah warna

menjadi biru atau kertas kunyit menjadi coklat.

 Dari baunya dengan cara mencium uap setelah mengangkat tabung uji atau

gelas piala kecil dari api, dilakukan dengan hati-hati

 Dari kemampuannya mengubah kertas saring yang dibasahi larutan merkurium

(I) nitrat menjadi hitam. Dalam uji ini terbentuk campuran merkurium(II)
amidonitrat (endapan putih) dan merkurium (endapan hitam): 2NH3 + Hg22+ +
NO3-  Hg(NH2)NO3 (g) + Hg + NH4
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

 Kertas saring yang dibasahi larutan mangan (II) klorida dan hidrogen peroksida
memberi warna coklat. Hal ini karena terjadinya oksidasi terhadap mangan oleh
larutan basa yang terbentuk tersebut.

Pembuatan AmoniA

Amonia dibuat dengan proses Haber-Bosch, pada suhu 370 – 540 °C dan tekanan 10
– 1.000 atm, dengan menggunakan katalis Fe3O4. Katalis berfungsi untuk memperluas
kisi dan memperbesar permukaan aktif, sedangkan suhu tinggi dilakukan untuk
mendapatkan laju reaksi yang diinginkan.

Reaksi: N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g)

Dalam skala laboratorium, amonia dibuat dengan mereaksikan garam amonium


dengan basa kuat sambil dipanaskan.

Reaksi: NH4Cl + NaOH → NaCl + H2O + NH3

Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm namun harus dilangsungkan pada


suhu tinggi, hal ini disebabkan karena kedua gas tersebut bersifat lembam. Gas
nitrogen berasal dari udara sedangkan hidrogen berasal dari cracking gas alam. Seiring
dengan kemajuan teknologi, digunakan tekanan yang jauh lebih besar, bahkan
mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang terbentuk
segera dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi
(dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Kemudian campuran gas
dipanaskan dalam suatu ruangan yang bersama katalisator sehingga terbentuk
amonia. Pada zaman dahulu amoniak diperoleh sebagai hasil sampingan gas lampu
(hasil penyulingan kering batu bara) dalam bentuk garam sulfat atau karbonat,
kemudian dibebaskan dengan Ca(OH) 2. Di laboratorium, jika diperlukan gas
amoniak dalam jumlah sedikit dapat dibuat dengan membebaskan garam-
garam amonium dengan kapur (mis. NH4Cl + Ca(OH)2).

Kegunaan Amonia

Kegunaan amonia, antara lain:


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

 Membuat pupuk, seperti urea (CO(NH2)2) dan ZA (NH4)2SO4).


 Membuat senyawa nitrogen yang lain, seperti asam nitrat, amonium klorida,
dan amonium nitrat.
 Sebagai pendingin dalam pabrik es karena amonia cair mudah menguap dan
menyerap banyak panas.
 Membuat hidrazin (N2H4), bahan bakar roket.
 Digunakan pada industri kertas, karet, dan farmasi.
 Sebagai refrigeran pada sistem kompresi dan absorpsi.
 Zat Amonia biasanya digunakan sebagai obat obatan, bahan campuran
pupuk urea (CO(NH2)2) dan ZA (Zwvelamonia) ((NH4) 2SO4), bahan
pembuatan amonium klorida(NH4Cl)pada baterai, asam nitrat (HNO3), zat
pendingin, membuat hidrazin (N2H4)sebagai bahan bakar roket, bahan
dasar pembuatan bahan peledak , kertas pelastik, dan detergen dan jika
dilarutkan kedalam air maka zat tersebut akan dapat menjadi pembersih alat
perkakas rumah tangga.

Ciri Ciri Amonia

1. Amonia merupakan gas yang tidak berwarna namun berbau sangat menyengat.
2. Sangat mudah larut dalam air, dalam keadaan standar, 1 liter air mampu
melarutkan 1180 liter amonia.
3. Amonia mudah mencair, amonia cair membeku pada suhu (-)78 derajat celsius
dan mendidih pada suhu 33 derajat celsius.
4. Amonia bersifat korosif pada tembaga dan timah.
5. Amonia digunakan sebagai bahan alat kecantikan seperti bahan campuran pada
cat rambut, meluruskan rambut

VI. ALAT DAN BAHAN


Alat :
a. Pipet tetes secukupnya
b. Labu suling 1 buah
c. Labu Erlenmeyer 100 mL 1 buah
d. Gelas ukur 100 mL 1 buah
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

e. Corong pemisah 1 buah


f. Kaki tiga dan asbes 1 buah
g. Statif dan klem 1 buah
h. Tabung reaksi 7 buah
i. Gelas ukur 250 mL 1 buah
j. Bak/ wadah 1 buah
k. Pengaduk kaca 1 buah
l. Pembakar Bunsen 1 buah

Bahan :
a. Sebilah kayu
b. Kristal NaNO2
c. Kristal NH4Cl
d. Larutan HCl pekat
e. Ca(OH)2
f. Larutan amilum
g. Larutan KI
h. Larutan ammonia pekat
i. Gas H2S (dari HCl dan Pirit)
j. Penutup karet sesuai tabung
k. Larutan H2SO4 pekat
l. Larutan H2SO4 1M ; 0,1 M
m. Larutan FeSO4 0,2 M
n. Larutan HNO3 pekat
o. Larutan HCl 0,1 M
p. Indikator PP
q. Larutan NH4OH 2 M ; 0,1 M
r. Bunga belerang
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

VII. ALUR KERJA


1. Percobaan 1
Larutan NaNO2 (± Larutan NH4Cl ( ±
0,3 gram dalam 10 0,3 gram dalam 10
mL air) mL air
-dimasukkan ke labu suling – dimasukkan ke corong pisah

- alat disusun seperti gambar


- labu dihangatkan
- dibuka kran corong pisah dengan hati-hati

Gas
- di tampung di dalam gelas ukur yang berisi
air penuh dengan diletakkan terbalik
- diukur volume gas
- diuji dengan sebilah kayu yang menyala
-diamati

Hasil Pengamatan
2. Percobaan 2

0,25 g NaNO2
- dilarutkan dalam 2,5 ml aquades
- dibagi menjadi dua tabung

Tabung 1
Tabung 2
-ditambah 2,5 mL
-ditambahkan
aquades
2 tetes H2SO4 1
-dibagi 2
HasilM
pengamatan
Tab. a Tab. b
-ditambah 2,5 mL aquades
-dikocok
-dibagi 2

Tab. c Tab. d
-diambil
-+ 2 tetes KI, + 2 tetes amilum, + 2 tetes
H2SO4 1M
Hasil Pengamatan
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

3. Percobaan 3

I mL larutan HNO3 ± 0,5 mL larutan


encer FeSO4
-dimasukkan tabung reaksi 1 -dimasukkan tabung reaksi 2
-+ H2SO4 pekat 1 mL (4M) -dituang pada tabung 1 melalui
-didinginkan dinding tabung

Cincin
4. Percobaan 4

1 mL larutan NH4OH 2M

-dimasukkan ke tabung reaksi


-dialiri gas H2S
-+ 1mL amonium 0,1 M larutan dikocok dngan
bunga belerang
-disaring

Residu Filtrat
-diamati warna larutan
-+ HCl encer sampai terbentuk endapan
(lakukan di lemari asam)
-diamati
Endapan

5. Percobaan 5
Lar. NH4Cl 4M (1 mL) + Ca(OH)2 setengah sendok

-dimasukkan ke tabung reaksi


-dipanaskan perlahan-lahan dengan memegang kertas lakmus merah basah di
atas tabung
-diamati
-dimasukkan pengaduk yang telah dicelup HCl pekat
-diamati

Gas
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

6. Percobaan 6

5 mL NH4OH
pekat
-dimasukkan keerlenmeyer 100 mL
-dipanaskan perlahan-lahan
-ditampung gas dengan tabung reaksi kering yang
ditutup dengan penutup karet
-diuji

-uji 1 -uji 2

Gas Gas

-dimasukkan pengaduk -tabung berisi gas diletakkan terbalik di


kaca yang sudah atasgelas kimia berisi air
dicelupkan HCl pekat -+ 10 mL aquades dan 2 tetes indikator
-diamati PP

Hasil Uji Hasil Uji


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

VIII. HASIL PENGAMATAN

No Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan/Reaksi Kesimpulan


1. Larutan NaNO2 (± Larutan NH4Cl ( ± Sebelum - NaNO2 (s) + H2O (l) → Terbentuknya gas N2, yaitu
0,3 gram dalam 10 0,3 gram dalam 10 -NaNO2: kristal putih NaNO3 (aq) reaksi antara NaNO2 dan
mL air) mL air -NH4Cl: serbuk putih NH4Cl yang apabila gas
-NH4Cl (s) + H2O (l) →
-Aquades: tidak berwarna tersebut diuji dengan sebilah
NH4Cl (aq)
Sesudah kayu menyala maka api
- alat disusun seperti -NaNO2+aquades: tidak - NaNO3 (aq) + NH4Cl (aq) padam.
gambar berwarna → NaCl (aq) + N2 (g)
- labu dihangatkan -NH4Cl+aquades: tidak
- dibuka kran corong berwarna
pisah dengan hati-hati -Setelah dipanaskan
NaNO2+ NH4Cl: timbul
Gas gelembung gas
-Diuji nyala: api padam
- di tampung di dalam -Volume: 100 mL
gelas ukur yang berisi
air penuh dengan
diletakkan terbalik
- diukur volume gas
- diuji dengan sebilah
kayu yang menyala
-diamati

Hasil Pengamatan
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

2.
0,25 g NaNO2 Sebelum - NaNO2 (s) + H2O (l) → -NaNO2 dapat bereaksi
-NaNO2: kristal putih NaNO3 (aq) dengan H2SO4
- dilarutkan dalam 2,5 ml aquades
-Aquades: tidak berwarna Tabung 1 menghasilkan gas NO2 .
- dibagi menjadi dua tabung -H2SO4: tidak berwarna - NaNO2 (s) + H2O (l) → -NaNO2 dapat bereaksi
-Lar. KI: tidak berwarna NaNO2 (aq) dengan KI menghasilkan
Tabung 1 -Lar. Amilum: tidak - NaNO2 (aq) + H2SO4 (aq) gas NO.
Tabung 2
berwana → HNO2 (aq) + Na2SO4 (aq)
-ditambahkan Sesudah -3HNO2 (aq) → HNO3 (aq) +
2 tetes H2SO4 1 - NaNO2 dilarutkan: 2NO (g) + H2O (l)
larutan tidsk berwarna -2NO (g) + H+ ↔HNO3
M Tab. a Tab. b
Hasil Tabung 1 -2NO (g) + O2 → 2NO2
pengamatan
- Diamati uap -ditambah 2,5 -+ H2SO4: jernih tidak (coklat bening kekuningan)
mL aquades berwarna dan timbul -3HNO2 (aq) → HNO2 (aq)
yang terjadi -dikocok gelembung + 2NO2 (g) + H2O (l)
& warna -dibagi 2 Tabung 2 Tabung 2
cairannya -+ aquades: tidak - 2NaNO2 (aq) + 2KI (aq) +
Tab. c Tab. d berwarna 4H2SO4 (aq) → 4KHSO4 (aq)
-+ lar. KI: tidak berwarna + I2 (aq) + 2NO (g) + 2H2O
-diambil
-+ Amilum: Ungu (-) (l)
-+ 2 tetes KI, + 2
-+ H2SO4 encer: Ungu
tetes amilum, +
(++) atau ungu kehitaman
2 tetes H2SO4
1M

Hasil Pengamatan
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

Sebelum -HNO3 (aq) + 2H2SO4 (aq) Terbentuk cincin tengguli


3.
I mL larutan HNO3 ± 0,5 mL larutan -HNO3 encer: tidak → 4NO (g) + H2O (l) + [Fe(NO)3]2+ berwarna
encer FeSO4 berwarna 2H2SO4 (aq) kuning.
-H2SO4 pekat: tidak
-dimasukkan -dimasukkan berwarna 2NO3-(aq) + 4H2SO4(aq) +
tabung reaksi 1 tabung reaksi 2 -FeSO4: jingga 6Fe2+(aq)  2No(g) + 4SO42-(aq)
-+ H2SO4 pekat -dituang pada Sesudah
1 mL (4M) tabung 1 melalui -HNO3 encer + H2SO4 + 4H2O(l)
-didinginkan dinding tabung pekat: tidak berwarna,
Cincin dinding tabung panas
Fe2+(aq) + NO(g) 
-+ FeSO4: terbentuk
cincin warna kuning [Fe(NO)]2+(aq)
kecoklatan
4. Sebelum - NH4OH (aq) + H2S (g)  (NH4)2S dapat diendapkan
1 mL larutan NH4OH 2M -NH4OH: tidak berwarna (NH4)2S (aq) + 2H2O aql) oleh HCl menjadi endapan
-dimasukkan ke tabung reaksi -Gas H2S: tidak berwarna - (NH4)2S (aq) + S (s)  belerang.
-dialiri gas H2S -Belerang : serbuk kuning (NH4)2S2 (s)
-+ 1mL amonium 0,1 M larutan -HCl encer: tidak - 2NH4OH (aq) + H2S (g) 
dikocok dngan bunga belerang berwarna (NH4)2S(s) + 2H2O (l)
-Amonium: tidak -(NH4)2S2(s) + HCl(aq) 
-disaring
berwarna
Sesudah NH4Cl(aq) + H2S(aq) + S(s)
Residu Filtrat - NH4OH dialiri gas H2S:
-diamati warna larutan larutan tidak berwarna -FeS (s) + 2HCl (aq) 
-+ HCl encer sampai -+ amonium: larutan FeCl2 (aq) + H2S ↑
terbentuk endapan (lakukan di tidak berwarna
lemari asam) -+belerang: larutan
-diamati berwarna kuning dan
Endapan
terdapat endapan
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

-Residu: endapan kuning


-Filtrat: larutan kuning
-+HCl encer: kuning
5. Sebelum - NH4Cl (aq) + Ca(OH)2 (s) Terbentuknya gas amonia
Lar. NH4Cl 4M (1 mL) + Ca(OH)2 setengah -NH4Cl: tidak berwarna  NH3 (g) + 2H2O (l) + yang bersifat basa.
sendok -Ca(OH)2: serbuk putih CaCl2 (aq)
-HCl: tidak berwarna -NH2(g) + HCl(aq) 
-dimasukkan ke tabung reaksi
-kertas akmus merah NH4Cl(aq)
-dipanaskan perlahan-lahan dengan
Sesudah -Uji gas: lakmus merah
memegang kertas lakmus merah basah di
-Uji gas: kertas lakmus menjadi biru
atas tabung
-diamati merah → biru
-dimasukkan pengaduk yang telah -dimasukkan pengaduk
dicelup HCl pekat yang telah dibasahi HCl
-diamati pekat: timbul asap putih

Gas
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

6. Sebelum - NH4OH (aq)  NH3 (g) + Terbentuknya gas amonia


5 mL NH4OH -NH4OH pekat: kuning H2O (l) dari pemanasan NH4OH
pekat kecoklatan - NH3 (g) + HCl (aq)  bersifat basa berubahnya
-dimasukkan keerlenmeyer 100
-indikator PP: tidak NH4Cl (aq) warna ketika ditetesi
mL - NH3 (g) + PP  larutan
-dipanaskan perlahan-lahan berwarna indikator PP menjadi merah
-HCl pekat: tidak merah muda muda.
-ditampung gas dengan tabung
reaksi kering yang ditutup berwarna
dengan penutup karet Sesudah
-diuji - NH4OH dipanaskan:
timbul gas dan berbau
-uji 1 -uji 2 -Uji dengan indikator PP:
Gas Gas berwarna merah muda
-Uji dengan HCl pekat:
-dimasukkan -tabung berisi gas timbul asap putih
pengaduk diletakkan terbalik di
kaca yang atasgelas kimia berisi
sudah air
dicelupkan -+ 10 mL aquades dan
HCl pekat 2 tetes indikator PP
-diamati

Hasil Uji Hasil Uji


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

IX. ANALIS DAN PEMBAHASAN


Percobaan 1
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan gas nitrogen serta
mengetahui sifat-sifat gas nitrogen, yaitu 0.3 gram NaNO2 dimasukkan dalam labu suling
kemudian dipanaskan. Ketika dipanaskan perlahan larutan NH4Cl tetes demi tetes
ditambahkan dalam larutan. Hasil dari reaksi ini yaitu gas dialiri ke tabung reaksi yang
berisi air didiletakkan berbalik, kemudian dihitung volumenya. Pengujian selanjutnya
yaitu diuji dengan nyala api gas, dengan sebatang kayu yang dibakr lalu dimasukkan dalam
tabung/gelas ukur yang berisi gas. Teryata api tersebut padam. Hal ini menunjukkan bahwa
gas tersebut adalah gas N2. Dimana gas nitrogen akan bereaksi dengan gas okigen
membentuk gas NO, hal tersebut bukti bahwa api padam karena bereaksi dengan gas N 2.
Gas yang terbentuk memiliki sifat tak berwarna dan tak berbau. Kemudian gas yang telah
tertampung pada gelas ukur di uji dengan sebilah kayu dengan nyala besar. Hasil
pengamatan yang didapatkan ialah sebilah kayu yang mula-mula memiliki nyala api besar
dengan dialiri gas yang tertampung pada gelas ukur nyala apinya padam, sesuai dengan
persamaan reaksi berikut:
N2(g) + O2(g)  2NO(g)
Hal ini mengindikasikan bahwa salah satu sifat gas nitrogen yaitu sangat tidak reaktif jika
direaksikan dengan unsur atau senyawa lainnya. Sehingga sebilah kayu yang memiliki
nyala api ketika dialiri dengan gas nitrogen akan langsung padam karena sifat
ketidakreaktifan yang dimiliki gas nitrogen.
NaNO2(aq) + NH4Cl(aq)  NaCl(aq) + N2↑(g) + 2H2O(l)

Secara teori dijelaskan bahwa volume gas nitrogen yang dihasilkan sebesar:
Diketahui : massa NaNO2 = 0,3 gram; Mr NaNO2 = 69 g/mol

massa NH4Cl = 0,3 gram; Mr NH4Cl= 53,5 g/mol

Ditanya : volume N2?


Jawab :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑁𝑎𝑁𝑂2 0,3 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎𝑁𝑂2 = = = 0,00435𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑟 𝑁𝑎𝑁𝑂2 69 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑁𝐻4 𝐶𝑙 0,3 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙𝑀𝑁𝐻4 𝐶𝑙 = = = 0,0056 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑟 𝑁𝐻4 𝐶𝑙 53,5 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

NaNO2(aq) + NH4Cl(aq)  NaCl(aq) + N2↑(g) + 2H2O(l)


M 0,00435 0,0056 - - -
R 0,00435 0,00435 0,00435 mol 0,00435 mol 0,00453

S  0,00125 mol 0,00435 mol 0,00435 mol 0,00435

V N2 = mol N2 x 22,4 L
= 0,00432 mol x 22,4 L
= 0,0974 L
= 97,4 mL
Gas N2 yang dihasilkan tidak sesuai dengan teori, yakni sebesar 43 mL. padahal secara
teori, gas N2 yang diperoleh sebesar 97,4 mL. Hal ini mungkin disebabkan oleh pemanasan
yang dilakukan menggunakan api yang kecil, sehingga menyebabkan proses reaksi
berjalan lebih lambat dari yang seharusnya, akibatnya volume gas yang dihasilkan sedikit.

Percobaan 2
0.2 gram NaNO2 dilarutkan dalam 2.5 mL air dan dibagi menjadi dua tabung.
NaNO2(s) + H2O(l)  NaNO2(aq)
Kemudian larutan yang dihasilkan dimasukkan ke dalam dua tabung reaksi. Pada tabung
reaksi pertama ditambahkan beberapa tetes H2SO4 1M berupa larutan tidak berwarna,
kemudian mengamati uap yang terbentuk, dan dihasilkan larutan tidak berwarna, timbul
gelembung gas, dan uap yang terbentuk berwarna kekuningan. Persamaan reaksi kimia
yang terjadi adalah sebagai berikut:

2NaNO2(aq) + H2SO4(aq)  Na2SO4(aq) + 2NO2↑(g) + H2↑(g)

Pada tabung reaksi kedua, langkah yang dilakukan adalah dengan mengencerkan 4
kali larutan NaNO2 dengan menggunakan 2 mL aquades. Kemudian menambahkan
beberapa tetes larutan KI berupa larutan tidak berwarna serta ditambahkan amilum berupa
larutan tidak berwarna menghasilkan campuran yang tidak berwana, kemudian dilakukan
penambahan H2SO4 encer berupa larutan tidak berwarna menghasilkan perubahan warna
pada campuran, dimana semula larutan tidak berwarna menjadi berwarna biru (+). Fungsi
penambahan amilum sebagai indikator adanya I2 dalam larutan, yang mana jika bereaksi
dengan KI akan menghasilkan perubahan warna menjadi biru. Reaksi yang terjadi adalah
reaksi reduksi-oksidasi (redoks) sebagai berikut:
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

+3 oksidasi +2
2NaNO2(aq) + 2KI(aq) + 4H2SO4(aq)  4KHSO4(aq) + I2(aq) + 2NO(g) + 2H2O(l)
-1 reduksi 0

Berdasarkan reaksi tersebut terlihat bahwa terjadi reaksi reduksi dan oksidasi, dimana
senyawa NaNO2 mengalami reaksi reduksi menjadi NO, yang disertai dengan perubahan
bilangan oksidasi dari + 3 menjadi +2, sehingga senyawa NaNO2 merupakan oksidator,
sedangkan KI mengalami oksidasi I2 yang ditandai dengan perubahan bilangan oksidasi
dari -1 menjadi 0, sehingga senyawa KI merupakan reduktor. Sehingga jika KI telah
teroksidasi menjadi I2, maka secara bersamaan NaNO2 akan tereduksi menjadi NO(g), yang
dibuktikan dengan perubahan warna pada larutan menjadi biru (+).

Gas yang terbentuk sesuai reaksi diatas adalah gas NO. Gas ini akan segera
bereaksi dengan I2 yang terbentuk membentuk nitrosil iodida. Hal ini menyebabkan pada
tabung 2 tidak muncul warna gas coklat seperti pada tabung pertama, meski ada kontak
dengan udara, namun gas NO bereaksi lebih dahulu dengan halogen membentuk nitrosil
iodide menghasilkan larutan berwarna biru (+), sesuai dengan persamaan reaksi berikut:

2NO(g) + I2(aq)2NOI(aq)

Percobaan 3
Pada percobaan ketiga bertujuan untuk membuktikan bahwa nitrogen dapat membentuk
senyawa kompleks dengan Fe, hal ini ditandai dengan terbentuknya cincin tengguli yang
berwarna coklat kekuningan . Langkah yang dilakukan adalah dengan memasukkan 1 mL
HNO3 encer berupa larutan tidak berwarna ke dalam tabung reaksi dan mencampurkannya
dengan 1 mL H2SO4 pekat berupa larutan tidak berwarna menghasilkan larutan tidak
berwarna serta dinding tabung reaksi terasa hangat karena terjadi reaksi eksoterm sehingga
melepaskan panas pada lingkungan oleh sebab itu larutan didinginkan terlebih dahulu
sebelum ditambahkan ±0,5 ml FeSO4 0,2 M. Setelah dingin larutan ditambah 0,5 ml FeSO4
0,2 M berupa larutan berwarna kuning melalui dinding tabung reaksi dan terbentuk cincin
cokelat di tengah larutan. Cincin yang terbentuk ini merupakan senyawa kompleks dari
Nitrogen dan Fe yaitu ion [Fe(NO)]2+ yang dinamakan cincin tengguli. Reaksi tersebut
dituliskan sebagai berikut:

4HNO3(aq) + 2H2SO4 (aq)  4NO2↑(g) + O2↑(g) + H2SO4(aq)


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

2NO3-(aq) + 4H2SO4(aq) + 6Fe2+(aq)  6Fe3+(aq) + 2NO↑(g) + 4SO42-(aq) + 4H2O(l)


Fe2+(aq) + NO↑(g)  [Fe(NO)]2+(aq)

Percobaan 4
Pada percobaan keempat yaitu 1 mL NH4OH 2 M berupa larutan tidak berwarna ke dalam
tabung reaksi. Selanjutnya dialiri gas H2S (yaitu dengan mereaksikan FeS bongkahan kecil
yang berwarna hitam ditambah dengan HCl pekat) melalui selang, dengan persamaan
reaksi sebagai berikut:
FeS(s) + 2HCl(aq)  FeCl2(aq) + H2S↑(g)

Larutan NH4OH 2M setelah dialiri gas H2S tetap tidak berwarna, sesuai dengan persamaan
reaksi berikut:

2NH4OH(aq) + H2S(g)  (NH4)2S(aq) + 2H2O(l)

Setelah ditambahkan NH4OH dan dikocok dengan bunga belerang berupa serbuk berwarna
kuning, larutan berubah warna menjadi kuning. Kemudian disaring dan dihasilkan filtrat
berupa larutan berwarna kuning dan residu berupa endapan kuning, dengan persamaan
reaksi sebagai berikut:

(NH4)2S(aq) + S(s)  (NH4)4S2↓(s)

Selanjutnya ditambahkan larutan HCl beberapa tetes dan terbentuk endapan melayang
diatas tabung berdasarkan reaksi yang terjadi adalah:

(NH4)4S2↓(s) HCl(aq)  2NH4Cl(aq) + H2S(g) + S(s)

Dalam percobaan yang kami lakukan tidak terbentuk endapan belerang.

Percobaan 5

Pada percobaan ini yaitu pertama memasukkan NH4Cl 4 M dalam tabung reaksi dan
menambahkan seujung sendok kecil Ca(OH)2 berupa serbuk putih dan dihasilkan larutan
berwarna putih. Kemudian larutan tersebut dipanaskan dan diuji dengan kertas lakmus
merah dan biru serta pengaduk yang telah dicelupkan dalam HCl pekat. Saat dipanaskan,
larutan berwarna putih keruh dan timbul gelembung gas, yakni gas NH3 yang dapat
membirukan kertas lakmus merah, dam kertas lakmus biru tetap berwarna biru, yang
artinya gas tersebut bersifat basa. Proses pemanasanan juga menghasilkan bau yang
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

menyengat yang menandakan terbentuknya gas NH3. Dengan persamaan reaksi sebagai
berikut:

2NH4Cl(aq) + Ca(OH)2(s)  CaCl2(aq) + NH3(g) + H2O(l)

Selanjutnya, pengaduk yang telah dicelupkan HCl pekat dimasukkan ke dalam tabung
reaksi., dan terbentuk asap putih serta larutannya menjadi jernih (endapan turun kedasar
tabung). Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut :

NH3(g) + HCl(aq)  NH4Cl(aq)

Percobaan 6
Pada Percobaan keenam langkah yang dilakukan adalah dengan merangkai alat,
selanjutnya 5 mL NH4OH pekat berupa larutan tidak berwarna dimasukkan ke dalam
erlenmeyer 100 mL dan dipanaskan perlahan-lahan menghasilkan larutan tidak berwarna,
dan terbentuk gas NH3, sesuai dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
dipanas kan
NH4OH(aq) NH3↑(g) + H2O(l)

Gas yang terbentuk selanjutnya ditampung dalam tabung reaksi kering yang ditutup
dengan karet penutup yang dihubungkan dengan selang. Setelah gas terbentuk maka
dilakukan pengujian yang pertama di uji dengan menggunakan pengaduk kaca yang sudah
dicelupkan pada HCl pekat menghasilkan asap berwarna putih. Hal tersebut membuktikan
bahwa dalam tabung reaksi tersebut terdapat gas NH3. Persamaan reaksinya adalah :

NH3↑(g) + HCl(aq)  NH4Cl (aq)

Pengujian yang kedua adalah dengan mengalirkan gas yang dihasilkan ke dalam air yang
sudah diberi indikator Phenophtalein. Air berubah dari tak berwarna menjadi merah muda.
Hal ini menunjukkan bahwa NH3 bersifat basa, indicator PP ini akan bekerja hanya pada
larutan basa. Yang mengubah warna larutan basa menjadi merah muda, sesuai dengan
persamaan reaksi berikut:

NH4OH(aq) →NH3(g) + H2O(l)

X. DISKUSI
Pada percobaan ke-4 yaitu 1mL larutan NH4OH dimasukkan dala tabung reaksi lalu dialiri
gas H2S ditambah 1 mL amonium 0.1 M laruta dikocok dengan belerang dan disaring,
filtrat ditambah HCl encer sampei terbentuk endapan. Dalam percobaan yang kami
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

lakukan tidak terbentuk endapan, dikarenakan penambahan HCl yang berlebih sepertinya
idak cukup untuk membuat endapan belerang, kemungkinan besar diperlukan proses
pemanasan sehingga terbentuk endapan. Kemungkinan yang lain adalah alat-alat yang
dipakai oleh praktikan belum dibersihkan secara sempurna, misalnya masih
terkontaminasi oleh zat-zat lainnya sehingga mengakibatkan zat bereaksi dengan tidak
tepat. Reaksi yang terjadi :

(NH4)2S2(s) + HCl(aq)  NH4Cl(aq) + H2S(aq) + S(s)

XI. KESIMPULAN
Kesimpulan yang kami dapat dari percobaan ini yaitu sebagai berikut :
1. Terbentuknya gas N2, yaitu reaksi antara NaNO2 dan NH4Cl yang apabila gas tersebut
diuji dengan sebilah kayu menyala maka api padam.
2. NaNO2 dapat bereaksi dengan H2SO4 menghasilkan gas NO2. NaNO2 dapat bereaksi
dengan KI menghasilkan gas NO.
3. Terbentuk cincin tengguli [Fe(NO)3]2+ berwarna kuning.
4. (NH4)2S tidak dapat diendapkan oleh HCl menjadi endapan belerang.
5. Terbentuknya gas amonia yang bersifat basa.
6. Terbentuknya gas amonia dari pemanasan NH4OH bersifat basa berubahnya warna
ketika ditetesi indikator PP menjadi merah muda.

XII. JAWABAN PERTANYAAN


1. Jelaskan pembuatan gas nitrogen dan ammonia dilaboratorium!
a) Pembuatan Gas Nitrogen di laboratorium
 Dalam skala laboratorium, gas nitrogen dapat dibuat melalui pemanasan senyawa
azida, Pemanasan ini menghasilkan gas nitrogen dan logam natrium.contohnya
seperti
dipanaskan
2NaN3(s) 2Na(s) + 3N2(g)

 Selain diperoleh dari pemanasan senyawa azida, nitrogen juga dapat dihasilkan dari
pemanasan secara perlahan – lahan amonium nitrit (NH4NO2).
dipanaskan
NH4NO2(aq) 2H2O(l) + N2(g)

b) Pembentukan gas nitrogen di industri


Pembuatan gas nitrogen dilakukan bersamaan dengan pembuatan gas oksigen karena
sumbernya juga sama, yaitu udara. Udara yang mengandung 78% gas nitrogen,
didinginkan sehingga diperoleh nitrogen dan oksigen cair. Selanjutnya, cairan tersebut
didistilasi pada suhu -195,8oC. Nitrogen cair akan menguap dan terpisah dengan
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

oksigen cair. Uap nitrogen ini, kemudian ditampung. Selain itu, pembuatan gas
ammonia di Laboratorium juga dapat dibuat dengan memanaskan larutan NH4OH. Gas
yang adalah gas amonia, agar dapat diperoleh gas amonia yang cukup banyak, sistem
harus diisolasi, tempat keluarnya gas harus dihubungkan dengan selang dan dibuat agar
tidak ada gas yang dapat keluar. Reaksinya adalah:
dipanaskan
NH4OH(aq) NH3(g) + H2O(aq)
2. Jelaskan sifat-sifat kimia nitrogen!
 Tidak berbau. Gas nitrogen tidak mengeluarkan bau, jadi untuk kita tidak dapat
mengetahui gas nitrogen dihasilkan attau tidak dari baunya.
 Tidak terbakar. Gas nitrogen ini tidak mudah terbakar, sehingga aman. Karenanya
kami menggunakan pembakar spirtus saat membuat gas ini.
 Tidak berasa. Gas nitrogen tidak mempunyai rasa yang spesifik.
 Tidak beracun. Gas nitrogen tidak bersifat toksik atau beracun, sehingga apabila kita
menghirup gas ini, tidak akan membahayakan tubuh.
 Nitrogen adalah gas inert, sangat stabil dan non-polar.
 Pada suhu rendah elemen nitrogen berkemampuan reaktif sangat rendah.
 Dengan adanya katalisator dan suhu menengah, nitrogen bereaksi dengan hidrogen
membentuk amoniak. Pada suhu di atas 1800 °C, Nitrogen, Karbon dan Hidrogen
bergabung membentuk Hidrogen Sianida.
3. Tulislah semua persamaan reaksi semua percobaan diatas!
Percobaan 1:
NaNO2(aq) + NH4Cl(aq) NaCl(aq) + N2(g) + 2H2O(l)
Percobaan 2:
NaNO2(s) + H2O(l)  NaNO2(aq)
2NaNO2(aq) + H2SO4(aq)  Na2SO4(aq) + 2NO2(g) + H2(g)
2NaNO2(aq) + 2KI(aq) +4H2SO4(aq)  4KHSO4(aq) + I2(aq) + 2NO(g) + 2H2O(l)
Percobaan 3:
4HNO3(aq) + 2H2SO4(aq)  4NO2(g) + O2(g) + 2H2SO4(aq)
2NO3-(aq) + 4H2SO4(aq) + 6Fe2+(aq)  2No(g) + 4SO42-(aq) + 4H2O(l)
Fe2+(aq) + NO(g)  [Fe(NO)]2+(aq)
Percobaan 4:
2NH4OH(aq) + H2S(g)  (NH4)2S(aq) + 2HO(l)
(NH4)2S(aq) + S(s)  (NH4)2S2(s)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

(NH4)2S2(s) + HCl(aq)  NH4Cl(aq) + H2S(aq) + S(s)


Percobaan 5:
2NH4Cl(aq) + Ca(OH)2(s)  2NH3(g)+CaCl2(aq) + 2H2O(l)
NH3(g) + HCl(aq)  NH4Cl(aq)
NH3(g) + H2O(l)  NH4OH(aq)
Percobaan 6:
NH4OH(aq)  NH3(g) + H2O(l)
NH3(g) + HCl(aq)  NH4Cl(aq)
NH3(g) + H2O(l)  NH4OH(aq)
NH4OH(aq) + HIn(aq)  NH4In(aq) + H2O(l)
4. Sebutkan kegunaan amonia!
a) Dapat digunakan untuk membuat gas nitrogen (amonium yang pekat).
b) Senyawa NH4Cl dalam industri, digunakan sebagai bahan solder dan cetak tekstil
serta sebagai komponen pembuat sel baterai kering.
c) Amonia digunakan sebagai gas pendingin, untuk pemurnian pasokan air, dan dalam
pembuatan plastik, bahan peledak, tekstil, pestisida, pewarna dan bahan kimia
lainnya. Hal ini ditemukan di banyak rumah tangga dan solusi pembersih kekuatan
industri. Solusi amonia pembersih rumah tangga yang diproduksi dengan
menambahkan gas amonia ke air dan dapat antara 5 dan amonia 10%.
d) Amonia untuk keperluan industri dapat konsentrasi 25% atau lebih tinggi dan
bersifat korosi.
e) Amonia cair dapat dipakai sebagai pelarut baik untuk senyawa-senyawa anorganik
maupun organik dan sebagai media reaksi dalam sintesis.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015.Sifat-Sifat Ammonia Dan Kegunaan Ammonia Bagi Manusia. (online)
(http://tatangsma.com/2015/03/sifat-sifat-amonia-dan-kegunaan-amonia-bagi-
manusia.html , diakses pada tanggal 6 Mei 2016 pukul 10.28 WIB)
Anonim. 2013.Sifat Kimia dan Fisika Golongan VA. (online)
(http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/07/sifat-kimia-dan-fisika-
golongan-va-5a.html, diakses pada tanggal 6 Mei 2016 pukul 10.30 WIB)
Anonim. 2015.Sifat Nitrogen Beserta kegunaannya Bagi Manusia. (online)
(http://tatangsma.com/2015/03/sifat-nitrogen-beserta-kegunaannya-bagi-
manusia.html , diakses pada tanggal 6 Mei 2016 pukul 21.02 WIB)
Lee, J.D.. 1996. Concise Inorganic Chemistry 4th edition. London: Chapman & Hall.
Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I.
Edisi ke-5. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian
II.Edisi ke-5. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Tim penyusun. 2016. Kimia Anorganik Unsur-Unsur Golongan Utama. Surabaya: Fakultas
MIPA-Universitas negeri Surabaya
Tim Dosen Kimia Anorganik. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II: Unsur-unsur
Golongan Utama. Surabaya: Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

LAMPIRAN I : FOTO
Foto Alur Keterangan
Percobaan 1
Menimbang 0.3 gram Proses penimbangan
NaNO2 + 10 mL aquades NaNO2 sebanyak 0.3 gram

Menimbang 0.3 gram Proses penimbangan dan


NH4Cl + 10 mL aquades lalu dimasukkan dalam
lalu dimasukkan dalam corong pisah dan siap
corong pisah. digunakan dalam praktikum
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

Kemudian corong pisah dan Proses percobaan dengan


labu suling disusun dan penyususnan alat dan
dipanskan kemudian gas kemudian pemnasan dan
yang keluar dialirkan ke dialiri melalui selang.
tabung dam air.

Gas yang terbentuk Proses pengaliran gas yang


dialirkan melalui pipa dihasilkan.
kedalam tabung raeksi.

Hasil gas diuji dengan nyala Nyala api padam yang


api. menunjukkan bahwa
terbentuknya gas N2

Percobaan 2
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

Menimbang 0.25 gram Proses penimbangan


NaNO2 lalu dimasukkan NaNO2 dan kemudian
dalam tabung reaksi. dimasukkan dalam tabung
reaksi.

NaNO2 dilarutkan dalam Proses pelarutan padatan


akuades kemudian diibagi NaNO2
menjadi dua tabung reaksi.

Pembagian larutan menjadi


dua tabung reaksi
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

Tabung 1 direaksikan Penambahan H2SO4 pada


dengan H2SO4 dan diamati. tabung reaksi 1

Tabung reaksi 2 Proses penambahan


ditambahkan akuades 10 akuades 10 mL berturut-
mL kemudian dibagi urut dua kali pada tabung
menjadi dua tabung reaksi, reaksi 2.
tabung reaksi ke dua dibagi
lagi menjadi dua.

Pada tabung reaksi kedua proses penmabhan KI


yang terakhir ditambahkan
KI.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

lalu kemudian ditambahakn Penambahan asam sulfat


asam sulfat dan teradi merubah larutan berwatna
perubahan. ungu kehitaman.

Percobaan 3
Mengambil beberapa mL Proses pengambilan HNO3
HNO3 kemudian kedalam tabung reaksi 1
dimasukkan dalam tabung
reaksi dan ditambahkan
H2SO4

Mengambil beberapa mL Proses pengambilan larutan


larutan FeSO4 yang FeSO4 dan dimasukkan
dimasukkan dalam tabung dalam tabung reaksi 2
reaksi 2.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

Tabung reaksi 2 dituangkan Terbentuknya cincin dari


perlahan pada tabung reaksi pencampuran larutan
1, diamati perubahannya. tabung reaksi 1 dan tabung
reaksi 2. Dengan adanya
cincin berwarna kuning
kecoklatan

Percobaan 4
Hasil dari percobaan adalah
larutan berwarna kuning

Percobaan 5
Bebrapa mL NH4Cl NH4Cl dimasukkan dalam
dimasukkan dalam tabung tabung reaksi
reaksi
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

Tabung reaksi yang terisi Tabung awal ditambaha


NH4Cl ditambahakn dengan Ca(OH)2
Ca(OH)2 setengah sendok
spatula.

Kemudian dipanaskan dan Proses pemanasan dan


diuji gas dengan kertas perubahan lakmus merah
lakmus merah diamati menjadi biru.

Kemudian diuji dengan HCl Terjadi gas ketika


dengan cara spatula dimasukkan spatula yang
dicelupkan pada HCl pekat dimasukkan dalam HCl
dan dimasukkan dalam pekat
tabung reaksi

Percobaan 6
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA

Larutan NH4OH Proses pemanasan larutan


dimasukkan dalam NH4OH
erlenmeyer berparuh lalu
dipanaskan

Gas yang dihasilkan dialiri Prose pengaliran gas dan


kedalam tabung reaksi dan pengujian dengan spatula
diuji dengan spatula yang yang dicelupkan HCl
dicelupkan dalam HCl pekatmenghasilkan
pekat gas/asap

Gas dalam tabung reaksi Air yang ditetesi P bereaksi


dimasukkan dalam air yang dengan gas yang dihasilkan
sudah ditetesi PP dan berubah menjadi warna
merah muda.

You might also like