Professional Documents
Culture Documents
Sifat-sifat Nitrogen
Sifat Nitrogen
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA
Nitrogen merupakan unsur yang paling melimpah yang dapat dengan mudah diakses
oleh manusia. Di alam, nitrogen berbentuk sebagai senyawa N 2 dengan kadar
78,03% volum dan 75,45% berat. Nitrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak
berbau dan tidak berasa, serta mencair pada suhu –195,8 °C dan membeku pada suhu
–210 °C.
Nitrogen adalah unsur yang unik dalam golongannya, karena dapat membentuk
senyawa dalam semua bilangan oksidasi dari tiga sampai lima. Senyawa nitrogen
dapat mengalami reaksi reduksi dan oksidasi. Adapun sifat kimia nitrogen antara
lain seperti berikut.
1. Reaksi nitrogen dengan oksigen terjadi apabila bereaksi di udara dengan bantuan
bunga api listrik tegangan tinggi, dengan reaksi seperti berikut.
N2(g) + O2(g) → 2NO(g)
2. Selanjutnya senyawa NO akan bereaksi membentuk NO2 dengan reaksi seperti
berikut.
2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)
3. Nitrogen hanya dapat bereaksi dengan fluor membentuk nitrogen trifluorida
dengan reaksi seperti berikut.
N2(g) + 3F2(g) → 2NF2(g)
4. Nitrogen dapat bereaksi dengan logam membentuk nitrida ionik, misalnya
seperti berikut.
6Li(s) + N2(g) → 2Li3N(s)
6Ba(s) + N2(g) → 2Ba3N(s)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA
Pembuatan Nitrogen
Nitrogen diperoleh dengan cara distilasi bertingkat udara cair. Mula-mula
udara disaring untuk dibersihkan dari debu. Udara bersih yang diperoleh kemudian
dikompresikan yang menyebabkan suhu udara meningkat. Setelah itu dilakukan
pendinginan. Pada tahap ini, air dan karbon dioksida membeku sehingga sudah dapat
dipisahkan. Setelah melalui menara pendingin, udara kemudian diekspansikan
sehingga suhu akan turun lagi dan sebagian udara akan mencair, sedangkan udara
yang belum mencair disirkulasikan/dialirkan lagi ke dalam kompresor.
Kelimpahan Nitrogen
Nitrogen terdapat di alam sebagai unsur bebas berupa molekul diatomik (N2) kira-
kira 78,09% volume atmosfir. Dijumpai dalam mineral penting seperti
(KNO3), dan sendawa Chili (NaNO3). Pada tumbuhuan dan hewan, nitrogen berupa
bentuk protein yang komposisi rata-ratanya 51% C; 25% O; 16% N; 7% H; 0,4%P;
dan 0,4% S.
Isotop
14 15
Ada 2 isotop Nitrogen yang stabil yaitu: N dan N. Isotop yang paling banyak
adalah 14N (99.634%), yang dihasilkan dalam bintang-bintang, dan yang selebihnya
adalah 15N. Di antara sepuluh isotop yang dihasilkan secara sintetik, 1N mempunyai
paruh waktu selama 9 menit, dan yang selebihnya sama atau lebih kecil dari itu.
Kegunaan Nitrogen
Peranan nitrogen dalam perindustrian relatif besar, dan industri yang menggunakan
unsur dasar nitrogen sebagai bahan baku utamanya disebut pula sebagai industri
nitrogen. Nitrogen yang berasal dari udara merupakan komponen utama dalam
pembuatan pupuk dan telah banyak membantu intensifikasi produksi bahan makanan
di seluruh dunia. Pengembangan proses fiksasi nitrogen telah berhasil memperjelas
berbagai asas proses kimia, dan proses tekanan tinggi serta telah menyumbang
banyak perkembangan di bidang teknik kimia.
Sebelum adanya proses fiksasi (pengikatan) nitrogen secara sintetik, sumber utama
nitogen untuk keperluan pertanian hanyalah bahan limbah, dan kotoran hewan, hasil
dekomposisi dari bahan-bahan tersebut serta amonium sulfat yang didapatkan dari
hasil sampingan pembuatan kokas dari batubara. Bahan-bahan seperti ini tidak
mudah ditangani belum lagi jumlahnya yang tidak mencukupi semua kebutuhan
yang diperlukan.
Salpeter Chili, salpeter dari air kencing hewan, dan manusia, dan amonia yang
dikumpulkan dari pembuatan kokas menjadi penting belakangan ini tetapi akhirnya
disisihkan lagi oleh amonia sintetik, dan nitrat. Amonia merupakan bahan dasar bagi
pembuatan hampir semua jenis produk yang memakai nitrogen.
B. Amonia
Amonia merupakan senyawa kimia yang terdiri dari satu atom nitrogen dan tiga atom
hidrogen terikat erat, yang memberikan simbol kimia NH3. Amonia dapat mengambil
bentuk cairan atau gas yang berbau tajam. Amonia terdiri dari nitrogen dan hidrogen.
Amonia, atau azane, adalah senyawa nitrogen dan hidrogen dengan rumus NH₃.
Amonia adalah senyawa yang stabil yang paling sederhana dari unsur-unsur dan
berfungsi sebagai bahan awal untuk produksi senyawa nitrogen yang penting secara
komersial. Amonia merupakan senyawa yang terdiri atas unsur nitrogen dan
hidrogen serta dikenal memiliki bau menyengat yang khas. Molekul ammonia
terbentuk dari ion nitrogen bermuatan negatif dan tiga ion hidrogen bermuatan positif
dengan rumus kimia NH3. Amonia dapat terjadi secara alami atau dapat diproduksi.
Amonia alami yang hadir dalam jumlah jejak di atmosfer berasal dari dekomposisi
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA
bahan organik. Metode alami produksi amonia melibatkan serangkaian proses kimia
yang menggabungkan bersama-sama ion nitrogen dan hidrogen. Produksi amonia
buatan melibatkan serangkaian proses kimia untuk menggabungkan ion nitrogen
dan hidrogen.
Sifat Amonia
Amonia (NH3) mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
Gas yang tidak berwarna
Titik didih: -28,01 ° F (-33,34 ° C)
Titik lebur: -107,9 ° F (-77,73 ° C)
Gas yang menyengat dengan bau tajam yang khas
Massa molar: 17,031 g / mol
Kepadatan: 0.73 kg / m³
Dengan larutan natrium hidroksida, sejumlah gas amonia dilepaskan saat pemanasan
dilakukan.
Dari terbentuknya uap ammonium klorida bila sebuah pengaduk kecil kaca
Dari fakta bahwa gas ini menyebabkan kertas lakmus merah berubah warna
Dari baunya dengan cara mencium uap setelah mengangkat tabung uji atau
(I) nitrat menjadi hitam. Dalam uji ini terbentuk campuran merkurium(II)
amidonitrat (endapan putih) dan merkurium (endapan hitam): 2NH3 + Hg22+ +
NO3- Hg(NH2)NO3 (g) + Hg + NH4
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA
Kertas saring yang dibasahi larutan mangan (II) klorida dan hidrogen peroksida
memberi warna coklat. Hal ini karena terjadinya oksidasi terhadap mangan oleh
larutan basa yang terbentuk tersebut.
Pembuatan AmoniA
Amonia dibuat dengan proses Haber-Bosch, pada suhu 370 – 540 °C dan tekanan 10
– 1.000 atm, dengan menggunakan katalis Fe3O4. Katalis berfungsi untuk memperluas
kisi dan memperbesar permukaan aktif, sedangkan suhu tinggi dilakukan untuk
mendapatkan laju reaksi yang diinginkan.
Kegunaan Amonia
1. Amonia merupakan gas yang tidak berwarna namun berbau sangat menyengat.
2. Sangat mudah larut dalam air, dalam keadaan standar, 1 liter air mampu
melarutkan 1180 liter amonia.
3. Amonia mudah mencair, amonia cair membeku pada suhu (-)78 derajat celsius
dan mendidih pada suhu 33 derajat celsius.
4. Amonia bersifat korosif pada tembaga dan timah.
5. Amonia digunakan sebagai bahan alat kecantikan seperti bahan campuran pada
cat rambut, meluruskan rambut
Bahan :
a. Sebilah kayu
b. Kristal NaNO2
c. Kristal NH4Cl
d. Larutan HCl pekat
e. Ca(OH)2
f. Larutan amilum
g. Larutan KI
h. Larutan ammonia pekat
i. Gas H2S (dari HCl dan Pirit)
j. Penutup karet sesuai tabung
k. Larutan H2SO4 pekat
l. Larutan H2SO4 1M ; 0,1 M
m. Larutan FeSO4 0,2 M
n. Larutan HNO3 pekat
o. Larutan HCl 0,1 M
p. Indikator PP
q. Larutan NH4OH 2 M ; 0,1 M
r. Bunga belerang
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA
Gas
- di tampung di dalam gelas ukur yang berisi
air penuh dengan diletakkan terbalik
- diukur volume gas
- diuji dengan sebilah kayu yang menyala
-diamati
Hasil Pengamatan
2. Percobaan 2
0,25 g NaNO2
- dilarutkan dalam 2,5 ml aquades
- dibagi menjadi dua tabung
Tabung 1
Tabung 2
-ditambah 2,5 mL
-ditambahkan
aquades
2 tetes H2SO4 1
-dibagi 2
HasilM
pengamatan
Tab. a Tab. b
-ditambah 2,5 mL aquades
-dikocok
-dibagi 2
Tab. c Tab. d
-diambil
-+ 2 tetes KI, + 2 tetes amilum, + 2 tetes
H2SO4 1M
Hasil Pengamatan
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA
3. Percobaan 3
Cincin
4. Percobaan 4
1 mL larutan NH4OH 2M
Residu Filtrat
-diamati warna larutan
-+ HCl encer sampai terbentuk endapan
(lakukan di lemari asam)
-diamati
Endapan
5. Percobaan 5
Lar. NH4Cl 4M (1 mL) + Ca(OH)2 setengah sendok
Gas
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA
6. Percobaan 6
5 mL NH4OH
pekat
-dimasukkan keerlenmeyer 100 mL
-dipanaskan perlahan-lahan
-ditampung gas dengan tabung reaksi kering yang
ditutup dengan penutup karet
-diuji
-uji 1 -uji 2
Gas Gas
Hasil Pengamatan
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA
2.
0,25 g NaNO2 Sebelum - NaNO2 (s) + H2O (l) → -NaNO2 dapat bereaksi
-NaNO2: kristal putih NaNO3 (aq) dengan H2SO4
- dilarutkan dalam 2,5 ml aquades
-Aquades: tidak berwarna Tabung 1 menghasilkan gas NO2 .
- dibagi menjadi dua tabung -H2SO4: tidak berwarna - NaNO2 (s) + H2O (l) → -NaNO2 dapat bereaksi
-Lar. KI: tidak berwarna NaNO2 (aq) dengan KI menghasilkan
Tabung 1 -Lar. Amilum: tidak - NaNO2 (aq) + H2SO4 (aq) gas NO.
Tabung 2
berwana → HNO2 (aq) + Na2SO4 (aq)
-ditambahkan Sesudah -3HNO2 (aq) → HNO3 (aq) +
2 tetes H2SO4 1 - NaNO2 dilarutkan: 2NO (g) + H2O (l)
larutan tidsk berwarna -2NO (g) + H+ ↔HNO3
M Tab. a Tab. b
Hasil Tabung 1 -2NO (g) + O2 → 2NO2
pengamatan
- Diamati uap -ditambah 2,5 -+ H2SO4: jernih tidak (coklat bening kekuningan)
mL aquades berwarna dan timbul -3HNO2 (aq) → HNO2 (aq)
yang terjadi -dikocok gelembung + 2NO2 (g) + H2O (l)
& warna -dibagi 2 Tabung 2 Tabung 2
cairannya -+ aquades: tidak - 2NaNO2 (aq) + 2KI (aq) +
Tab. c Tab. d berwarna 4H2SO4 (aq) → 4KHSO4 (aq)
-+ lar. KI: tidak berwarna + I2 (aq) + 2NO (g) + 2H2O
-diambil
-+ Amilum: Ungu (-) (l)
-+ 2 tetes KI, + 2
-+ H2SO4 encer: Ungu
tetes amilum, +
(++) atau ungu kehitaman
2 tetes H2SO4
1M
Hasil Pengamatan
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA
Gas
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA
Secara teori dijelaskan bahwa volume gas nitrogen yang dihasilkan sebesar:
Diketahui : massa NaNO2 = 0,3 gram; Mr NaNO2 = 69 g/mol
V N2 = mol N2 x 22,4 L
= 0,00432 mol x 22,4 L
= 0,0974 L
= 97,4 mL
Gas N2 yang dihasilkan tidak sesuai dengan teori, yakni sebesar 43 mL. padahal secara
teori, gas N2 yang diperoleh sebesar 97,4 mL. Hal ini mungkin disebabkan oleh pemanasan
yang dilakukan menggunakan api yang kecil, sehingga menyebabkan proses reaksi
berjalan lebih lambat dari yang seharusnya, akibatnya volume gas yang dihasilkan sedikit.
Percobaan 2
0.2 gram NaNO2 dilarutkan dalam 2.5 mL air dan dibagi menjadi dua tabung.
NaNO2(s) + H2O(l) NaNO2(aq)
Kemudian larutan yang dihasilkan dimasukkan ke dalam dua tabung reaksi. Pada tabung
reaksi pertama ditambahkan beberapa tetes H2SO4 1M berupa larutan tidak berwarna,
kemudian mengamati uap yang terbentuk, dan dihasilkan larutan tidak berwarna, timbul
gelembung gas, dan uap yang terbentuk berwarna kekuningan. Persamaan reaksi kimia
yang terjadi adalah sebagai berikut:
Pada tabung reaksi kedua, langkah yang dilakukan adalah dengan mengencerkan 4
kali larutan NaNO2 dengan menggunakan 2 mL aquades. Kemudian menambahkan
beberapa tetes larutan KI berupa larutan tidak berwarna serta ditambahkan amilum berupa
larutan tidak berwarna menghasilkan campuran yang tidak berwana, kemudian dilakukan
penambahan H2SO4 encer berupa larutan tidak berwarna menghasilkan perubahan warna
pada campuran, dimana semula larutan tidak berwarna menjadi berwarna biru (+). Fungsi
penambahan amilum sebagai indikator adanya I2 dalam larutan, yang mana jika bereaksi
dengan KI akan menghasilkan perubahan warna menjadi biru. Reaksi yang terjadi adalah
reaksi reduksi-oksidasi (redoks) sebagai berikut:
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA
+3 oksidasi +2
2NaNO2(aq) + 2KI(aq) + 4H2SO4(aq) 4KHSO4(aq) + I2(aq) + 2NO(g) + 2H2O(l)
-1 reduksi 0
Berdasarkan reaksi tersebut terlihat bahwa terjadi reaksi reduksi dan oksidasi, dimana
senyawa NaNO2 mengalami reaksi reduksi menjadi NO, yang disertai dengan perubahan
bilangan oksidasi dari + 3 menjadi +2, sehingga senyawa NaNO2 merupakan oksidator,
sedangkan KI mengalami oksidasi I2 yang ditandai dengan perubahan bilangan oksidasi
dari -1 menjadi 0, sehingga senyawa KI merupakan reduktor. Sehingga jika KI telah
teroksidasi menjadi I2, maka secara bersamaan NaNO2 akan tereduksi menjadi NO(g), yang
dibuktikan dengan perubahan warna pada larutan menjadi biru (+).
Gas yang terbentuk sesuai reaksi diatas adalah gas NO. Gas ini akan segera
bereaksi dengan I2 yang terbentuk membentuk nitrosil iodida. Hal ini menyebabkan pada
tabung 2 tidak muncul warna gas coklat seperti pada tabung pertama, meski ada kontak
dengan udara, namun gas NO bereaksi lebih dahulu dengan halogen membentuk nitrosil
iodide menghasilkan larutan berwarna biru (+), sesuai dengan persamaan reaksi berikut:
2NO(g) + I2(aq)2NOI(aq)
Percobaan 3
Pada percobaan ketiga bertujuan untuk membuktikan bahwa nitrogen dapat membentuk
senyawa kompleks dengan Fe, hal ini ditandai dengan terbentuknya cincin tengguli yang
berwarna coklat kekuningan . Langkah yang dilakukan adalah dengan memasukkan 1 mL
HNO3 encer berupa larutan tidak berwarna ke dalam tabung reaksi dan mencampurkannya
dengan 1 mL H2SO4 pekat berupa larutan tidak berwarna menghasilkan larutan tidak
berwarna serta dinding tabung reaksi terasa hangat karena terjadi reaksi eksoterm sehingga
melepaskan panas pada lingkungan oleh sebab itu larutan didinginkan terlebih dahulu
sebelum ditambahkan ±0,5 ml FeSO4 0,2 M. Setelah dingin larutan ditambah 0,5 ml FeSO4
0,2 M berupa larutan berwarna kuning melalui dinding tabung reaksi dan terbentuk cincin
cokelat di tengah larutan. Cincin yang terbentuk ini merupakan senyawa kompleks dari
Nitrogen dan Fe yaitu ion [Fe(NO)]2+ yang dinamakan cincin tengguli. Reaksi tersebut
dituliskan sebagai berikut:
Percobaan 4
Pada percobaan keempat yaitu 1 mL NH4OH 2 M berupa larutan tidak berwarna ke dalam
tabung reaksi. Selanjutnya dialiri gas H2S (yaitu dengan mereaksikan FeS bongkahan kecil
yang berwarna hitam ditambah dengan HCl pekat) melalui selang, dengan persamaan
reaksi sebagai berikut:
FeS(s) + 2HCl(aq) FeCl2(aq) + H2S↑(g)
Larutan NH4OH 2M setelah dialiri gas H2S tetap tidak berwarna, sesuai dengan persamaan
reaksi berikut:
Setelah ditambahkan NH4OH dan dikocok dengan bunga belerang berupa serbuk berwarna
kuning, larutan berubah warna menjadi kuning. Kemudian disaring dan dihasilkan filtrat
berupa larutan berwarna kuning dan residu berupa endapan kuning, dengan persamaan
reaksi sebagai berikut:
Selanjutnya ditambahkan larutan HCl beberapa tetes dan terbentuk endapan melayang
diatas tabung berdasarkan reaksi yang terjadi adalah:
Percobaan 5
Pada percobaan ini yaitu pertama memasukkan NH4Cl 4 M dalam tabung reaksi dan
menambahkan seujung sendok kecil Ca(OH)2 berupa serbuk putih dan dihasilkan larutan
berwarna putih. Kemudian larutan tersebut dipanaskan dan diuji dengan kertas lakmus
merah dan biru serta pengaduk yang telah dicelupkan dalam HCl pekat. Saat dipanaskan,
larutan berwarna putih keruh dan timbul gelembung gas, yakni gas NH3 yang dapat
membirukan kertas lakmus merah, dam kertas lakmus biru tetap berwarna biru, yang
artinya gas tersebut bersifat basa. Proses pemanasanan juga menghasilkan bau yang
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA
menyengat yang menandakan terbentuknya gas NH3. Dengan persamaan reaksi sebagai
berikut:
Selanjutnya, pengaduk yang telah dicelupkan HCl pekat dimasukkan ke dalam tabung
reaksi., dan terbentuk asap putih serta larutannya menjadi jernih (endapan turun kedasar
tabung). Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut :
Percobaan 6
Pada Percobaan keenam langkah yang dilakukan adalah dengan merangkai alat,
selanjutnya 5 mL NH4OH pekat berupa larutan tidak berwarna dimasukkan ke dalam
erlenmeyer 100 mL dan dipanaskan perlahan-lahan menghasilkan larutan tidak berwarna,
dan terbentuk gas NH3, sesuai dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
dipanas kan
NH4OH(aq) NH3↑(g) + H2O(l)
Gas yang terbentuk selanjutnya ditampung dalam tabung reaksi kering yang ditutup
dengan karet penutup yang dihubungkan dengan selang. Setelah gas terbentuk maka
dilakukan pengujian yang pertama di uji dengan menggunakan pengaduk kaca yang sudah
dicelupkan pada HCl pekat menghasilkan asap berwarna putih. Hal tersebut membuktikan
bahwa dalam tabung reaksi tersebut terdapat gas NH3. Persamaan reaksinya adalah :
Pengujian yang kedua adalah dengan mengalirkan gas yang dihasilkan ke dalam air yang
sudah diberi indikator Phenophtalein. Air berubah dari tak berwarna menjadi merah muda.
Hal ini menunjukkan bahwa NH3 bersifat basa, indicator PP ini akan bekerja hanya pada
larutan basa. Yang mengubah warna larutan basa menjadi merah muda, sesuai dengan
persamaan reaksi berikut:
X. DISKUSI
Pada percobaan ke-4 yaitu 1mL larutan NH4OH dimasukkan dala tabung reaksi lalu dialiri
gas H2S ditambah 1 mL amonium 0.1 M laruta dikocok dengan belerang dan disaring,
filtrat ditambah HCl encer sampei terbentuk endapan. Dalam percobaan yang kami
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA
lakukan tidak terbentuk endapan, dikarenakan penambahan HCl yang berlebih sepertinya
idak cukup untuk membuat endapan belerang, kemungkinan besar diperlukan proses
pemanasan sehingga terbentuk endapan. Kemungkinan yang lain adalah alat-alat yang
dipakai oleh praktikan belum dibersihkan secara sempurna, misalnya masih
terkontaminasi oleh zat-zat lainnya sehingga mengakibatkan zat bereaksi dengan tidak
tepat. Reaksi yang terjadi :
XI. KESIMPULAN
Kesimpulan yang kami dapat dari percobaan ini yaitu sebagai berikut :
1. Terbentuknya gas N2, yaitu reaksi antara NaNO2 dan NH4Cl yang apabila gas tersebut
diuji dengan sebilah kayu menyala maka api padam.
2. NaNO2 dapat bereaksi dengan H2SO4 menghasilkan gas NO2. NaNO2 dapat bereaksi
dengan KI menghasilkan gas NO.
3. Terbentuk cincin tengguli [Fe(NO)3]2+ berwarna kuning.
4. (NH4)2S tidak dapat diendapkan oleh HCl menjadi endapan belerang.
5. Terbentuknya gas amonia yang bersifat basa.
6. Terbentuknya gas amonia dari pemanasan NH4OH bersifat basa berubahnya warna
ketika ditetesi indikator PP menjadi merah muda.
Selain diperoleh dari pemanasan senyawa azida, nitrogen juga dapat dihasilkan dari
pemanasan secara perlahan – lahan amonium nitrit (NH4NO2).
dipanaskan
NH4NO2(aq) 2H2O(l) + N2(g)
oksigen cair. Uap nitrogen ini, kemudian ditampung. Selain itu, pembuatan gas
ammonia di Laboratorium juga dapat dibuat dengan memanaskan larutan NH4OH. Gas
yang adalah gas amonia, agar dapat diperoleh gas amonia yang cukup banyak, sistem
harus diisolasi, tempat keluarnya gas harus dihubungkan dengan selang dan dibuat agar
tidak ada gas yang dapat keluar. Reaksinya adalah:
dipanaskan
NH4OH(aq) NH3(g) + H2O(aq)
2. Jelaskan sifat-sifat kimia nitrogen!
Tidak berbau. Gas nitrogen tidak mengeluarkan bau, jadi untuk kita tidak dapat
mengetahui gas nitrogen dihasilkan attau tidak dari baunya.
Tidak terbakar. Gas nitrogen ini tidak mudah terbakar, sehingga aman. Karenanya
kami menggunakan pembakar spirtus saat membuat gas ini.
Tidak berasa. Gas nitrogen tidak mempunyai rasa yang spesifik.
Tidak beracun. Gas nitrogen tidak bersifat toksik atau beracun, sehingga apabila kita
menghirup gas ini, tidak akan membahayakan tubuh.
Nitrogen adalah gas inert, sangat stabil dan non-polar.
Pada suhu rendah elemen nitrogen berkemampuan reaktif sangat rendah.
Dengan adanya katalisator dan suhu menengah, nitrogen bereaksi dengan hidrogen
membentuk amoniak. Pada suhu di atas 1800 °C, Nitrogen, Karbon dan Hidrogen
bergabung membentuk Hidrogen Sianida.
3. Tulislah semua persamaan reaksi semua percobaan diatas!
Percobaan 1:
NaNO2(aq) + NH4Cl(aq) NaCl(aq) + N2(g) + 2H2O(l)
Percobaan 2:
NaNO2(s) + H2O(l) NaNO2(aq)
2NaNO2(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + 2NO2(g) + H2(g)
2NaNO2(aq) + 2KI(aq) +4H2SO4(aq) 4KHSO4(aq) + I2(aq) + 2NO(g) + 2H2O(l)
Percobaan 3:
4HNO3(aq) + 2H2SO4(aq) 4NO2(g) + O2(g) + 2H2SO4(aq)
2NO3-(aq) + 4H2SO4(aq) + 6Fe2+(aq) 2No(g) + 4SO42-(aq) + 4H2O(l)
Fe2+(aq) + NO(g) [Fe(NO)]2+(aq)
Percobaan 4:
2NH4OH(aq) + H2S(g) (NH4)2S(aq) + 2HO(l)
(NH4)2S(aq) + S(s) (NH4)2S2(s)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015.Sifat-Sifat Ammonia Dan Kegunaan Ammonia Bagi Manusia. (online)
(http://tatangsma.com/2015/03/sifat-sifat-amonia-dan-kegunaan-amonia-bagi-
manusia.html , diakses pada tanggal 6 Mei 2016 pukul 10.28 WIB)
Anonim. 2013.Sifat Kimia dan Fisika Golongan VA. (online)
(http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/07/sifat-kimia-dan-fisika-
golongan-va-5a.html, diakses pada tanggal 6 Mei 2016 pukul 10.30 WIB)
Anonim. 2015.Sifat Nitrogen Beserta kegunaannya Bagi Manusia. (online)
(http://tatangsma.com/2015/03/sifat-nitrogen-beserta-kegunaannya-bagi-
manusia.html , diakses pada tanggal 6 Mei 2016 pukul 21.02 WIB)
Lee, J.D.. 1996. Concise Inorganic Chemistry 4th edition. London: Chapman & Hall.
Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I.
Edisi ke-5. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian
II.Edisi ke-5. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Tim penyusun. 2016. Kimia Anorganik Unsur-Unsur Golongan Utama. Surabaya: Fakultas
MIPA-Universitas negeri Surabaya
Tim Dosen Kimia Anorganik. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II: Unsur-unsur
Golongan Utama. Surabaya: Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA
LAMPIRAN I : FOTO
Foto Alur Keterangan
Percobaan 1
Menimbang 0.3 gram Proses penimbangan
NaNO2 + 10 mL aquades NaNO2 sebanyak 0.3 gram
Percobaan 2
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA
Percobaan 3
Mengambil beberapa mL Proses pengambilan HNO3
HNO3 kemudian kedalam tabung reaksi 1
dimasukkan dalam tabung
reaksi dan ditambahkan
H2SO4
Percobaan 4
Hasil dari percobaan adalah
larutan berwarna kuning
Percobaan 5
Bebrapa mL NH4Cl NH4Cl dimasukkan dalam
dimasukkan dalam tabung tabung reaksi
reaksi
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA
Percobaan 6
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II | NITROGEN DAN AMONIA