You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM PEMANENAN HASIL HUTAN

ACARA VII

TAKSIRAN PRODUKTIVITAS TRAKTOR

Disusun oleh :

Nama : Ellyssa Vegawati Waluyo Putrie

NIM : 15/380595/SV/08402

Kelompok :2

Co.Ass : Bayu Nanda Prasetio

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PENGELOLAAN HUTAN

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2017
ACARA VII

TAKSIRAN PRODUKTIVITAS TRAKTOR

I. Tujuan
1. Mempelajari analisa beban dan tenaga serta pemilihan kecepatan
traktor pada kegiatan penyaradan.
2. Menaksir produktivitas traktor sarad.

II. Tinjauan Pustaka


Menurut Conway (1978), kegiatan penyaradan adalah kegiatan
memindahkan kayu dari tempat pengumpulan ke tempat penimbunan
kayu, tempat pengolahan atau tempat pemasaran. Sedangkan menurut
Weckerman (1949) penyaradan adalah pemindahan kayu jarak pendek dari
tempat penebangan ke tempat pengumpulan kayu (TPn) di pinggir jalan
angkutan seperti jalan mobil, rel atau sungai. Secara umum, sistim
penyaradan kayu dibagi menjadi tiga macam berdasarkan sortimen kayu
yang disarad (Elias, 1988), yaitu :
1. Sistim Tarik Pendek (Short Wood System). Sistim ini menyarad kayu
dalam ukuran pendek. Pemotongan cabang dan tajuk serta pembagian
batang sudah dilakukan di tempat penebangan.
2. Sistim Tarik Panjang (Tree Length System). Kayu yang disarad
berukuran panjang. Pemotongan tajuk dan cabang dilakukan di tempat
penebangan. Pembagian batang setelah kayu disarad.
3. Sistim Tarik Seluruh Pohon (Full Tree System). Pada sistim ini
penyaradan dilakukan langsung setelah penebangan selesai dengan
tajuk dan seluruh cabang karena pemotongan tajuk dan cabang serta
pembagian batang dilakukan di tempat pengumpulan kayu di hutan.

Cara penyaradan kayu hingga saat ini menurut Elias (1988) adalah:

 Pemikulan dan penarikan kayu oleh manusia


 Penyaradan dengan bantuan gaya gerak gravitasi
 Penyaradan dengan traktor
 Penyaradan dengan kabel
 Penyaradan dengan balon
 Penyaradan dengan helicopter

Pemilihan cara penyaradan tergantung pada beberapa faktor seperti


kerapatan tegakan dan tumbuhan bawah (Conway, 1978). Sedangkan
faktor lain yang perlu diperhatikan menurut Simmons (1951) dalam
Purnama (2000) yaitu ukuran dan berat log, kondisi permukaan jalan
sarad, jumlah pohon yang ditebang persatuan luas serta total tebangan
untuk keseluruhan areal.

Traktor adalah alat yang dapat merubah tenaga mesin menjadi


tenaga traksi dan digunakan sebagai tenaga penarik atau pendorong
(Rahmanto, 1996). Juta (1954) membedakan traktor dari tipe bannya, yaitu
traktor berban karet (wheel tractor) dan traktor berban baja (crawler
traktor). Sedangkan menurut besarnya tenaga yang dimiliki, Simmons
(1951) membedakan traktor menjadi traktor ringan (17-25 hp), traktor
sedang (40-70 hp) dan traktor berat (>80 hp).

Elemen kerja penyaradan dengan traktor dibagi menjadi (Conway,


1982) :

1. Menuju tempat penyaradan (return). Kegiatan dimulai dari landing


sampai ke tempat penebangan. Membuat jalan sarad baru bila
diperlukan.
2. Pengumpulan (bunching) dan pemuatan (loading). Kegiatan dimulai
ketika traktor masuk areal tebangan, dilanjutkan dengan maneuver-
manuver persiapan menyarad seperti memasang capit, memasang
choker dan lainnya.
3. Menyarad (skidding), dimulai dari areal tebangan sampai tujuan yaitu
landing.
4. Pembongkaran muatan (unloading), kegiatan antara lain melepas kait,
penurunan muatan dan gerakan-gerakan lain untuk mengatur kayu
sebelum pengangkutan.
5. Waktu-waktu tertunda (delay), yang dapat terjadi pada setiap elemen
kerja penyaradan. Waktu tertunda produktif antara lain membuat jalan
sarad baru, sedang yang tidak produktif dimisalkan karena kerusakan
mesin dan menunggu alat lain membereskan log untuk disarad
(prebunching)

Simmons (1951) mengemukakan beberapa faktor ekonomi yang


harus diperhatikan dalam menggunakan traktor sebagai alat sarad, yaitu :

1. Investasi modal yang besar


2. Memerlukan kerja kontinyu untuk menghindarkan biaya penyusutan
yang besar
3. Penebangan dan pembagian batang harus ditingkatkan untuk
mengimbangi biaya traktor
4. Memerlukan tenaga kerja dengan keahlian tinggi
5. Tidak bekerjanya traktor lebih berakibat serius dibandingkan hewan
6. Traktor bisa bekerja dengan baik tanpa istirahat (dua atau tiga shift
sehari)
7. Dapat menarik beban yang lebih besar
8. Traktor bertenaga sarad lebih besar dibandingkan dengan tenaga
hewan,

Ada beberapa istilah digunakan dalam menyarad kayu dengan


traktor menurut Brown (1949) dan Conway (1976). Istilah tersebut adalah:

1. Hauling, yaitu pemindahan kayu dari dalam hutan ke tempat


penimbunan kayu (TPK ataupun logpond) atau ke tempat
penggergajian.
2. Bunching, yaitu pengumpulan kayu hasil tebangan dari tunggak ke
tempat pengumpulan sementara atau tempat pengumpulan kayu (TPn).
3. Skidding, yaitu proses pegumpulan kayu dari tunggak ke landing
dengan cara disarad oleh traktor, dimana kayu menyentuh tanah
seluruhnya atau sebagian.

III. Alat dan Bahan


1. Alat
1. Kalkulator
2. Alat tulis
2. Bahan
1. Spesifikasi traktor
2. Kurva drawbar pull dan travel speed
3. Status kawasan hutan yang ditebang (HP atau HPT)

IV. Cara Kerja

Menghitung tenaga kerja yang tersedia.

Menghitung beban tarik log.

Menghitung kapasitas tarik.


Menghitung kecepatan kerja.

Berdasarkan beban total traktor, mencari kecepatan kerja traktor


tersebut dengan menggunakan grafik drawpull vs travel speed.

Menghitung produktivitas kegiatan penyaradan dengan traktor sarad.


Brown, N. C. 1949. Logging. John Willey and Son Inc. New York. 418 hal.

Conway, S., 1976. Logging Practices: Principles of Timber Harvesting


Systems.Miller Freeman, San Francisco.

Conway, S. 1978. Logging Practice. Principal of Timber Harvesting System. San


Fransisco. USA. 416 hal.

Conway, S. 1982. Logging Practices. Revised Eition. Miller Freeman Publication


Inc. New York.

Elias. 1988. Pembukaan Wilayah Hutan. Diktat Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Tidak Dterbitkan.

Juta, E. P. 1954. Pemungutan Hasil Hutan. Timun Mas. Jakarta. 394 hal.

Rahmanto, Heriadi. 1996. Studi Analisis Biaya Penyaradan dengan Menggunakan


Traktor Caterpillar D7G di Hutan Bukit (PT. Ratah Timber, Kaltim).
Skripsi Mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan
IPB. Bogor. Tidak Diterbitkan.

Simmons, F. C. 1951. North Eastern Loggers Handbook. United States


Government Printing Office. Washington DC. 160 hal.

Wackerman, A. E. 1949. Harvesting Timber Crops. Mc. Grows-Hill Book


Company. New York. 437 hal.

You might also like