Professional Documents
Culture Documents
Golongan C
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pratikum :
1. Melakukan pengujian kemurnian fisik benih tanaman
2. Menghitung kandungan komponen benih murni, benih tanaman lain dan
kotoran benih
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Pujiasmanto (2000), Benih murni adalah benih yang sesuai dengan
pernyataan pengiriman atau secara dominan ditemukan di dalam contoh benih
termasuk benih – benih varietas lain dalam jenis tanaman tersebut, misalnya :
1. Benih utuh, benih muda, benih berukuran kecil, benih mengkerut dan
benih yang sedikit rusak.
2. Benih terserang penyakit atau benih yang mulai berkecambah, tapi
benih tersebut masih bisa dikenali sebagai benih yang dimaksud. Jika
sudah berubah karena adanya selerotia, smutt balls atau metode balls
maka termasuk dalam kotoran.
3. Pecahan benih dengan ukuran yang lebih besar dari ½ ukuran semula.
Khusus untuk family tertentu yang terkelupas kulit benihnya termasuk
dalam kotoran benih. Pada kacang – kacangan jika kotiledon terpisah
termasuk kriteria benih yang rusak atau kotoran benih.
4. Unit – unit kumpulan benih ( Multiple Seed Unit)
5. Unit benih (Seed Unit)
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
- Ambil benih yang sudah termasuk contoh kerja dalam praktikum minggu
sebelumnya
- Letakkan contoh kerja diatas meja kemurnian
- Pisahkan komponen benih murni, benih tanaman lain & kotoran benih
dengan bantuan pinset/spatula
- Timbang masing masing komponen
BM
a. Benih Murni (BM) = BM+BTL+KB 𝑥 100%
BTL
b. Benih Tanaman Lain (BTL) = BM+BTL+KB 𝑥 100%
KB
c. Kotoran Benih (KB) = BM+BTL+KB 𝑥 100%
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Varietas : Inpari 43
Tanggal No. Lab Berat Berat Komponen (gr) Total Persentase Komponen Total Keterangan*
Jenis Contoh Berat (%) Persentase
Tanaman Kerja Komponen Komponen
BM BTL KB BM BTL KB
9/3/2022 Padi 73,34 71,8748 0,0201 1,4160 73,3109 98,04 0,03 1,93 100,0 % Benih
(gr) Murni Padi
(Oryza
Sativa)
B. Hasil Kemurnian Benih Jagung
Varietas : BISI 2
Macam Berupa benih jagung yang sudah rusak dan kelupasan benih
Kotoran Benih
( KB)
BUKU KEMURNIAN FISIK BENIH
Tanggal No. Lab Berat Berat Komponen (gr) Total Persentase Komponen Total Keterangan*
Jenis Contoh BM BTL KB Berat BM BTL KB Persentase
Tanaman Kerja Komponen Komponen
9/3/2022 Jagung 974,14 943,25 0 gr 35,71 978,96 gr 96,35% 0% 3,65% 100% Benih
gr gr gr Murni
Jagung (Zea
Mays)
4.2 Pembahasan
Pada praktikum uji mutu ini menggunakan benih padi dan jagung, untuk
mencari kemurnian benih maka dipisahkan menjadi 3 bagian yaitu benih murni,
benih varietas lain dan kotoran benih, semua bagian itu akan dicari presentasenya
agar dapat mengetahui kemurnian benih tersebut.
Pengujian mutu benih, yang meliputi pengujian mutu fisik, genetis dan
fisiologis. merupakan metode untuk menentukan nilai pertanaman di lapangan.
Dimana pengujian masing masing standar mutu kualitas benih memiliki standar
tolak ukur yang berbeda-beda. Oleh karena itu, komponen-komponen mutu benih
yang menunjukan korelasi dengan nilai pertanaman benih di lapang harus
dievaluasi dalam pengujian. Dalam pengujian benih mengacu dari ISTA, dan
beberapa penyesuaian telah diambil untuk mempertimbangkan kebutuhan khusus
(ukuran, struktur, pola perkecambahan) jenis-jenis yang dibahas di dalam petunjuk
ini. Beberapa penyesuaian juga telah dibuat untuk menyederhanakan prosedur
pengujian benih. Pengujian benih, salah satunya adalah pengujian mutu fisik benih.
Pengujian mutu fisik benih dapat dilakukan melalui analisis kemurnian benih.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan sampel yang mewakili lot benih
yang kemudian dipisahkan antara kotoran dan benih tanaman lain untuk dihitung
persentasenya dan dapat dihitung persentase kemurnian benihnya.
Benih murni merupakan salah satu komponen dalam pengujian benih sangat
penting dalam menghasilkan benih yang berkualitas tinggi. Pada pengujian daya
berkecambah, benih yang diuji diambil dari fraksi benih murni. Benih murni yang
merupakan salah satu komponen dalam pengujian benih, sangat penting dalam
menghasilkan benih yang berkualitas tinggi. Pada pengujian daya berkecambah,
benih yang diuji diambil dari fraksi benih murni. Dengan demikian hasil pengujian
kemurnian benih dan daya kecambah benih mempengaruhi nilai benih untuk tujuan
pertanaman. Pengujian kemurnian digunakan untuk mengetahui komposisi contoh
kerja. kemurnian, dan identitasnya yang akan mencerminkan komposisi lot benih
yang didasarkan pada berat komponen pengujian. Dalam pengujian kemurnian
contoh kerja kemurnian dipisahkan menjadi benih murni, biji tanaman lain, dan
kotoron (ISTA).
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran