You are on page 1of 19

LAPORAN PRAKTIKUM

Uji Kemurnian Fisik Benih

Dosen Pengampu : Dr. Ir. Rahmat Ali Syaban, MSi


Teknisi :
1. Rina Sofiana, S.St
2. Prayitno SP.
Oleh :
1. Puji Dwi Maulani (A41191723)
2. Dea Meilinda Deliana Sari (A41191731)
3. Gracita Artha Caesarifany (A41191786)
4. Dian Farisa (A41191812)
5. Julia Salsabilla Putri (A41191836)
6. M. Zaki Ubaidillah Kholili (A41191839)
7. Romadona Akbar (A41191841)

Golongan C

PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2022/2023
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi benih adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai cara-cara


untukdapat memperbaiki sifat- sifat genetic dan fisik dari benih yang
mencakupkegiatan seperti pengembangan varietas, penilaian dan pelepasan
varietas, produksi benih, pengolahan, penyimpanan, serta sertifikasi benih.
Benih memilikitipe perkecambahan yang berbeda-beda. Terdapat dua tipe
perkecambahan yaituepigeal dan hipogeal. Pada tanaman dikotil kebanyakan
memiliki tipe perkecambahan epigeal sedangkan tanaman monokotil tipe
perkecambahan hypogeal.

Pengujian benih dapat dilakukan mengikuti aturan ISTA atau AOSA


dengan beberapa penyesuaian. Penyesuaian tersebut anatara lain
penyederhanaan prosedur pengujian benih, yang salah satunya ialah pengujian
mutu fisiologis benih. Pengujian kemurnian benih merupakan kegiatan –
kagiatan untuk mempelajari tentang kepositifan fisik komponen – komponen
benih termasuk persentasi berat dari benih murni (pure seed), benih tanaman
lain, benih varietas lain, biji – bijian herba (weed seed), dan kotoran – kotoran
pada masa benih.

Kemurnian benih sangat menentukan usaha bidang pertanian


(agribisnis), khususnya industry benih karena dengan penggunaan benih yang
murni akan dihasilkan produk yang terjamin, baik kualitas maupun
kuantitasnya. Kemurnian benih terdiri dari kemurnian fisik, fisiologis dan
genetif.

Benih murni yang merupakan salah satu komponen dalam pengujian


benih,sangat penting dalam menghasilkan benih yang berkualitas tinggi. Pada
pengujiandaya berkecambah, benih yang diuji diambil dari fraksi benih murni.
Dengandemikian hasil pengujian kemurnian benih dan daya kecambah
benihmempengaruhi nilai benih untuk tujuan pertanaman. Pengujian
kemurniandigunakan untuk mengetahui komposisi contoh kerja, kemurnian,
dan identitasnyayang akan mencerminkan komposisi lot benih yang didasarkan
pada beratkomponen pengujian.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pratikum :
1. Melakukan pengujian kemurnian fisik benih tanaman
2. Menghitung kandungan komponen benih murni, benih tanaman lain dan
kotoran benih
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Benih merupakan biji tanaman yang dipergunakan untuk


keperluan pengembangan usaha tani dan mempunyai fungsi agronomis. Benih yang
bermutuadalah benih yang telah dinyatakan sebagai benih yang bekualitas tinggi.
Benihyang baik dan bermutu akan sangat menunjang dalam peningkatan
produknya baik dari segi kuantitas maupun kualitas (Rineka, 1986).

Benih juga diartikan sebagai biji tanaman yang tumbuh menjadi


tanamanmuda (bibit),kemudian dewasa dan menghasilkan bunga. Melalui
penyerbukaan bunga berkembang menjadi buah atau polong, lalu menghasilkan bi
ji kembali.Benih dapat dikatakan pula sebagai ovul masak yang terdiri dari embrio
tanaman, jaringan cadangan makanan, dan selubung penutup yang berbentuk vege
tatif.Benih berasal dari biji yang dikecambahkan atau dari umbi, setek batang,
setekdaun, dan setek pucuk untuk dikembangkan dan diusahakan menjadi
tanamandewasa (Purwanti, 2004).

Kemurnian benih adalah tingkatan kebersihan benih dari materi-materi


non benih&serasah, atau benih varietas lain yang tidak diharapkan. Biasanya
kemurnian benih dinyatakan dalam persentase (%). Pengujian kemurnian benih ad
alah pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen benih murni,
benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung presentase dari
ketiga komponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian adalah untuk
menentukankomposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh benih yang
mewakili lot benih (Heddy, 2000).

Menurut Pujiasmanto (2000), Benih murni adalah benih yang sesuai dengan
pernyataan pengiriman atau secara dominan ditemukan di dalam contoh benih
termasuk benih – benih varietas lain dalam jenis tanaman tersebut, misalnya :

1. Benih utuh, benih muda, benih berukuran kecil, benih mengkerut dan
benih yang sedikit rusak.
2. Benih terserang penyakit atau benih yang mulai berkecambah, tapi
benih tersebut masih bisa dikenali sebagai benih yang dimaksud. Jika
sudah berubah karena adanya selerotia, smutt balls atau metode balls
maka termasuk dalam kotoran.
3. Pecahan benih dengan ukuran yang lebih besar dari ½ ukuran semula.
Khusus untuk family tertentu yang terkelupas kulit benihnya termasuk
dalam kotoran benih. Pada kacang – kacangan jika kotiledon terpisah
termasuk kriteria benih yang rusak atau kotoran benih.
4. Unit – unit kumpulan benih ( Multiple Seed Unit)
5. Unit benih (Seed Unit)
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Benih Politeknik Negeri Jember


pada hari Rabu 9 Maret 2022

3.2 Alat dan Bahan

- Alat : Timbangan Digital, Meja Kermunian, Gelas kaca kecil,


Spatula/Pinset, Alat tulis
- Bahan : Benih sebar padi varietas Inpari 43 dan jagung varietas BISI 2

3.3 Prosedur Penelitian

- Ambil benih yang sudah termasuk contoh kerja dalam praktikum minggu
sebelumnya
- Letakkan contoh kerja diatas meja kemurnian
- Pisahkan komponen benih murni, benih tanaman lain & kotoran benih
dengan bantuan pinset/spatula
- Timbang masing masing komponen

3.4 Rumus Penghitungan

BM
a. Benih Murni (BM) = BM+BTL+KB 𝑥 100%

BTL
b. Benih Tanaman Lain (BTL) = BM+BTL+KB 𝑥 100%

KB
c. Kotoran Benih (KB) = BM+BTL+KB 𝑥 100%
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

A. Hasil Kemurnian Benih Padi

Jenis Tanaman /Nama Latin : Padi ( Oryza Sativa )

Varietas : Inpari 43

Tanggal Panen : 17 April 2021

Kelas Benih : Stock Seed

Contoh Kirim : 1.497,0987 gr

Contoh Kerja : 73,34 gr Lolos Toleransi 5,0 % ≥

Berat Contoh Kerja Benih Benih Kotoran Berat


Murni Tanaman Benih Komponen
Lain/Campuran
Varietas Lain
Gram 73,34 gr 71,8748 gr 0,0201 gr 1,4160 gr 73,3109 gr
% 98,04 % 0,027% 1,99% 100,1%
Jenis Tanaman Jumlah
Jumlah dan 2 Varietas Lain
Nama Ilmiah
dari Benih
Tanaman Lain/
Campuran
Varietas Lain
(BTL/CVL)
Macam Kotoran 1. Kerikil
Benih ( KB) 2. Benih hampa
3. Benih terserang penyakit
4. Batang padi
BUKU KEMURNIAN FISIK BENIH

Tanggal No. Lab Berat Berat Komponen (gr) Total Persentase Komponen Total Keterangan*
Jenis Contoh Berat (%) Persentase
Tanaman Kerja Komponen Komponen
BM BTL KB BM BTL KB

9/3/2022 Padi 73,34 71,8748 0,0201 1,4160 73,3109 98,04 0,03 1,93 100,0 % Benih
(gr) Murni Padi
(Oryza
Sativa)
B. Hasil Kemurnian Benih Jagung

Jenis Tanaman /Nama Latin : Jagung ( Zea Mays )

Varietas : BISI 2

Tanggal Panen : 7 Februari 2021

Kelas Benih : Stock Seed

Contoh Kirim : 1.079,3086 gr

Contoh Kerja : 979,14 gr Lolos Toleransi 5,0 % ≥

Berat Contoh Benih Benih Kotoran Berat


Kerja Murni Tanaman Benih Komponen
Lain/Campura
n Varietas
Lain
Gram 979,14 gr 943,25 gr 0 35,71 gr 978,96 gr

% 96,35 % 0% 3,65% 100%

Jenis Tanaman Jumlah

Jumlah dan Tidak ada


Nama Ilmiah
dari Benih
Tanaman Lain/
Campuran
Varietas Lain
(BTL/CVL)

Macam Berupa benih jagung yang sudah rusak dan kelupasan benih
Kotoran Benih
( KB)
BUKU KEMURNIAN FISIK BENIH

Tanggal No. Lab Berat Berat Komponen (gr) Total Persentase Komponen Total Keterangan*
Jenis Contoh BM BTL KB Berat BM BTL KB Persentase
Tanaman Kerja Komponen Komponen
9/3/2022 Jagung 974,14 943,25 0 gr 35,71 978,96 gr 96,35% 0% 3,65% 100% Benih
gr gr gr Murni
Jagung (Zea
Mays)
4.2 Pembahasan

Pada praktikum uji mutu ini menggunakan benih padi dan jagung, untuk
mencari kemurnian benih maka dipisahkan menjadi 3 bagian yaitu benih murni,
benih varietas lain dan kotoran benih, semua bagian itu akan dicari presentasenya
agar dapat mengetahui kemurnian benih tersebut.

Pengujian mutu benih, yang meliputi pengujian mutu fisik, genetis dan
fisiologis. merupakan metode untuk menentukan nilai pertanaman di lapangan.
Dimana pengujian masing masing standar mutu kualitas benih memiliki standar
tolak ukur yang berbeda-beda. Oleh karena itu, komponen-komponen mutu benih
yang menunjukan korelasi dengan nilai pertanaman benih di lapang harus
dievaluasi dalam pengujian. Dalam pengujian benih mengacu dari ISTA, dan
beberapa penyesuaian telah diambil untuk mempertimbangkan kebutuhan khusus
(ukuran, struktur, pola perkecambahan) jenis-jenis yang dibahas di dalam petunjuk
ini. Beberapa penyesuaian juga telah dibuat untuk menyederhanakan prosedur
pengujian benih. Pengujian benih, salah satunya adalah pengujian mutu fisik benih.
Pengujian mutu fisik benih dapat dilakukan melalui analisis kemurnian benih.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan sampel yang mewakili lot benih
yang kemudian dipisahkan antara kotoran dan benih tanaman lain untuk dihitung
persentasenya dan dapat dihitung persentase kemurnian benihnya.

Benih murni merupakan salah satu komponen dalam pengujian benih sangat
penting dalam menghasilkan benih yang berkualitas tinggi. Pada pengujian daya
berkecambah, benih yang diuji diambil dari fraksi benih murni. Benih murni yang
merupakan salah satu komponen dalam pengujian benih, sangat penting dalam
menghasilkan benih yang berkualitas tinggi. Pada pengujian daya berkecambah,
benih yang diuji diambil dari fraksi benih murni. Dengan demikian hasil pengujian
kemurnian benih dan daya kecambah benih mempengaruhi nilai benih untuk tujuan
pertanaman. Pengujian kemurnian digunakan untuk mengetahui komposisi contoh
kerja. kemurnian, dan identitasnya yang akan mencerminkan komposisi lot benih
yang didasarkan pada berat komponen pengujian. Dalam pengujian kemurnian
contoh kerja kemurnian dipisahkan menjadi benih murni, biji tanaman lain, dan
kotoron (ISTA).

Penentuan kemurnian dilakukan untuk mengetahui komposisi contoh benih


yang diuji. yang mencerminkan komposisi kelompok benih yang diwakilinya.
Contoh kerja dipisah pisahkan ke dalam komponen benih murni, benih tanaman
lain dan kotoran fisik lainnya. Kemurnian ditentukan berdasarkan persentase berat
masing-masing komponen terhadap berat awal contoh kerja.

Pemurnian benih bertujuan :

1. Membuang benih spesies lain yang berbeda dengan spesies yang


diproduksi dan bahan bahan pengotor.
2. Memilih benih murni dari beni benih yang kecil, berwarna tidak
normal.dan benih-benih yang tidak sehat lainny Pemurnian benih tidak
dapat dilakukan dengan sembarangan karena masing-masing kelompok
benih mempunyai masalah yang harus dianalisis dan dipecahkan dengan
menggunakan perangkat mesin dengan cara yang benar.Untuk benih
yang sedikit pengayakan dapat dilakukan tetapi pada benih yang banyak
harus dilakukan dengan mesin penampi. Ketika dibersihkan, benih
dipisahkan dari kontaminan, tanah .debu, dan sekam dan benih yang
inferior (diluar ukuran lazim,keriput, retak-retak.dan berpenyakit).

Berdasarkan hasil yang didapatkan kemurnian benih padi sebesar 98,04%


hasil ini menunjukan kemurnian yang bagus. Namun masih banyak komponen lain
yang tidak diinginkan, seperti benih tanaman lain 0,027 % dan kotoran benih
sebesar 1,99 %. Minimal komponen benih murni adalah 95% jadi hasil yang didapat
pada kemurnian padi sudah mencukupi dari harapan kemurnian benih.

Berdasarkan hasil yang didapatkan kemurnian benih jagung sebesar 96,35%


hasil ini menunjukan kemurnian yang bagus. Namun masih banyak komponen lain
yang tidak diinginkan, seperti benih tanaman lain 0 % dan kotoran benih sebesar
3,65 %. Minimal komponen benih murni adalah 95% jadi hasil yang didapat pada
kemurnian padi sudah mencukupi dari harapan kemurnian benih.
Dari benih jagung dan padi tersebut didapatkan data memiliki presentasi
benih murni paling baik kemurnian benih padi sebesar 98,04 %. Pada kemurnian
benih kali ini menjukkan hasil yang bagus dan sesuai, untuk mendapatkan hasil
kemurnian yang bagus ada beberapa penyebabnya. Ini berarti faktor kehilangan
benih tidak lebih besar dari 5%, sehingga benih yang digunakan pada praktikum ini
termasuk benih yang bermutu fisik baik.. Semakin baik mutu fisik benih, akan
berpengaruh pada semakin baik mutu genetis dan fisiologis. Sebab murni benih
tersebut, maka daya kecambah dan campuran dari benih lain juga sedikit, sehingga
karakter benih terjaga dan tumbuh di lapangan dengan optimal.
BAB 5 KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

- Tujuan analisis kemurnian adalah untuk menentukan komposisi benih


murni, benih lain dan kotoran dari contoh benih yang mewakili lot
benih. Dengan mengetahui kemurnian benih kita dapat menentukan
mutu benih tersebut
- Pada benih Inpari 43 di dapat kemurnian benih 98,04%. Maka dapat
disimpulkan benih padi ini memiliki mutu benih baik.
- Pada benih Jagung BISI 2 di dapat kemurnian benih 96,35%. Maka
dapat disimpulkan benih ini memiliki mutu benih baik
- Faktor kehilangan benih dalam pengujian ini lebih kecil dari 5%,
sehingga pengujian ini dinyatakan lolos dan dapat dikatakan benih yang
digunakan pada praktikum ini bermutu fisik baik

5.2 Saran

Pengujian kemurnian benih sangat penting di lakukan untuk mengetahui


mutu fisik benih tersebut karena berkaitan dengan mutu genetis dan
fisiologis benih. Maka dari itu praktikum ini sangat penting untuk di
perhatikan oleh mahasiswa benih, Hendaknya dalam praktikum ini
mahasiswa lebih teliti lagi dalam mensortasi benih dan waktu praktikum
lebih di perpanjang.
DAFTAR PUSTAKA

Heddy, G. 2000. Biologi Pertanian. Rajawali Press: Jakarta


Pujiasmanto, B . 2000. Dasar Dasar Teknologi Benih. Universitas Sebelas Maret
:Surakarta.
Purwanti, S. 2004. Kajian suhu ruang simpan terhadap kualitas benih
kedelaihitam dan kedelai kuning. Jurnal Ilmu Pertanian 11(1)
Nurma Fauzaniar. 2010. Pengujian Kemurnian Benih. Fakultas Pertanian

Reza Maulana Muhammad. 2018. Uji Kemurnian Benih. Fakultas Pertanian.


Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Rineka Cipta. 1986. Teknologi Benih, Pengolahan benih dan tuntunan


praktikum.Jakarta : Rineka Cipta
Lampiran

You might also like