You are on page 1of 7

3.

ALAT PENGOLAH TANAH

Sebagaimana diuraikan di atas bahwa pengolahan tanah adalah suatu usaha


untuk mempersiapkan lahan bagi pertumbuhan tanaman dengan cara
menciptakan kondisi tanah yang siap tanam. Walaupun pengolahan tanah sudah
dilakukan oleh manusia sejak dahulu kala dan sudah mengalami perkembangan
yang demikian pesat baik dalam metode maupun peralatan yang digunakan,
tetapi sampai saat ini pengolahan tanah masih belum dapat dikatakan sebagai
ilmu yang pasti (eksakta) yang dapat dinyatakan secara kuantitatif. Belum ada
metode yang memuaskan yang tersedia untuk menilai hasil olah yang dihasilkan
oleh suatu alat pengolah tanah tertentu, serta belum dapat ditentukan suatu
kebutuhan hasil olah yang khusus untuk berbagai tanaman untuk lahan kering
(Bainer, et al, 1960).
Beberapa hasil penelitian menyimpulkan bahwa masalah pengolahan tanah
merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan produksi pertanian yang
optimal. Kondisi tanah yang baik adalah salah satu faktor berhasilnya produksi
tanaman, dan untuk mencapai kondisi tanah yang baik diperlukan alat-alat
pertanian.
Akhir-akhir ini masalah yang utama didalam pembukaan dan pengolahan tanah
adalah bagaimana agar didapatkan efisiensi yang optimal. Hal ini dimaksudkan
dari pengertian minimal tillage yaitu pengolahan yang seminimal mungkin, tetapi
menghasilkan tanah yang baik dan pertumbuhan tanaman yang optimal dengan
biaya yang rendah.
Pekerjaan pengolahan tanah dapat dibagi menjadi pengolahan tanah pertama dan
pengolahan tanah kedua. Peralatan pengolahan tanah pertama disebut juga
pembajakan.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Traktor digunakan untuk berbagai keperluan. Penggunaan yang paling banyak ialah
untuk pengolahan tanah, karena memang pekerjaan pengolahan tanah adalah pekerjaan
pertanian yang relatif membutuhkan daya yang besar dibanding pekerjaan lainnya. Selain itu
traktor juga digunakan untuk penanaman, untuk pemeliharan tanaman, untuk memutar pompa
irigasi, untuk pemanen (dengan memasang pisau reaper), untuk memutar perontok padi, serta
untuk pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasil pertanian Dari asal
katanya, traktor berarti alat penghela. Memang fungsi utama traktor ialah untuk menghela
sesuatu. Itulah sebabnya semua traktor tentu pada bagian belakangnya dilengkapi dengan
sambungan untuk tempat menggandeng alat yang akan dihela tersebut. Pengertian traktor
ialah kendaraan bermesin yang khusus dirancang untuk menjadi penghela. Dari sejarahnya,
traktor memang dirancang awalnya untuk mengganti hewan hela dengan mesin yang lebih
kuat.
Traktor adalah alat/mesin penarik beban yang bersumberdaya mekanis.
Klasifikasi traktor dibedakan menjadi dua macam, yaitu berdasarkan kegunaan
dan jenis roda penggeraknya.
1. Traktor Berdasarkan Kegunaannya
a. General purpose tractor
Traktor ini dirancang untuk melaksanakan pekerjaan yang bersifat umum. Berdaya
kecil sampai berdaya besar. Kedudukan poros roda relative rendah.
b. Special purpose tractor
Traktor ini dirancang untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih khusus. Mudah
dirangkai dengan peralatan yang khusus (misalnya dipasang alat/ mesin pengolah tanah,
pemeliharaan tanaman, pemanen, untuk traktor khusus pertanian). Kedudukan poros roda
(ground clearance) tinggi, jarak roda kiri dan kanan (wheel base) dapat diatur.
c. Industrial tractor
Traktor ini dirancang khusus untuk keperluan industry atau kegiatan pembangunan.
Kekhususannya antara lain; ukuran roda depan dan belakang hampir sama atau sama dan
bergandan ganda.karena ukuran roda yang hampir sama, maka kemampuan tarik traktor
besar.
d. Plantation tractor
Traktor ini dirancang untuk dapat dengan mudah dan aman digunakan pada lahan
yang banyak tanamannya. Dibuat dengan konstruksi pusat titik berat rendah sehingga dapat
digunakan pada lahan yang mempunyai kemiringan tinggi. Berdaya besar dan dilengkapi
dengan pelindung (atap).
e. Garden tractor
Disebut juga traktor kebun yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan ringan
(misalnya pertanian kecil atau pemangkas rumput).
2. Traktor Berdasarkan Jenis Roda Penggeraknya
A. Traktor roda krepyak (crawler tractor)
a. Standard crawler tractor
Traktor ini mempunyai ground preassure (tekanan ke tanah) yang kecil (0,8 kg/cm²)
sehinnga kemugkinan traktor terbenam ke dalam tanah kecil. Sering digunakan untuk
meratakan atau menimbun tanah pada pekerjaan pembukaan hutan.
b. Low ground preassure tractor
Traktor ini digunakan pada tanah yang agak lembab. Ground preassurenya sebesar
0,6 kg/cm². GP sebesar itu diperoleh dengan memperlebar trak (luasan kontak roda dengan
tanah) danmenghilangkan komponen-komponen yang kurang bermanfaat.
c. Swam crawler tractor
Traktor jenis ini mempunyai ground preassure sebesar 0,25 kg/cm², sehingga dapat
digunakan pada tanah yang sangat lembek atau basah.
d. Special application crawler tractor
Traktor jenis ini digunakan untuk menarik peralatan pertanian yang berat.
B. Traktor roda karet (ban)
a. Single axle
Traktor ini mempunyai satu poros roda (dua roda) sering disebut dengan traktor
tangan dan dayanya kurang dari 12,5 Hp. Cara pengendalian: operator tidak naik di atas
traktor , tetapi berjalan di belakang traktor.
b. Double axle
1. Three cycle (traktor roda tiga)
Roda depan terdiri dari satu roda atau dua roda yang dipasang
berhimpitan an roda belakang dua buah. Traktor ini cocok untuk
pekerjaan penanaman, pemeliharaan tanaman atau panen.
2. Four wheel tractor (traktor roda empat)
Traktor ini mempunyai empat roda yang masing-masing dua pada poros depan dan
dua pada poros belakang. Cocok untuk menarik beban berat seperti pengolahan tanah
(pembajakan, penggaruan). Berdasarkan dayanya dibedakan menjadi:
- Mini traktor : berdaya 12,5-20 HP
- Four Wheel drive tractor : berdaya diatas 20 HP
3. . Macam-Macam Traktor Pertanian
Traktor pertanian didefinisikan sebagai suatu kendaraan yang mempunyai daya
penggerak sendiri, minimum mempunyai sebuah poros roda yang diracang untuk menarik
serta menggerakkan alat/ mesin pertanian. Atas dasar bentuk dan ukuran traktor, maka traktor
pertanian dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
A. Traktor besar
Merupakan traktor yang mempunyai dua poros roda (beroda empat atau lebih),
panjangnya berkisar 2650-3910 mm, lebar berkisar 1740-2010 mm dan dayanya bekisar 20-
120 HP.
B. Traktor mini
Merupakan traktor yang mempunyai dua poros roda (beroda empat). Traktor ini
memiliki panjang bekisar 1790-2070 mm, lebar berkisar 995-1020 mm dan dayanya berkisar
12,5-20 HP. Pada elemennya traktor jenis ini digerakkan oleh motor diesel dua silinder atau
lebih, mempunyai 6 kecepatan (versneling) maju dan 2 kecepatan mundur, yang dibedakan
menjadi 4 macam kecepatan rendah (termasuk kecepatan mundur) dan 4 macam kecepatan
tinggi (termasuk kecepatan mundur). Kecepatan kerja berkisar antara 0,94-4,79 km/jam dan
kecepta transport antara 7,54-13,31 km/jam. Traktor jenis ini sudah dilegkapi dengan PTO
(power take off), three point hitch (tiga titik penggandengan/system mounted). Pada
umumnya konstruksi traktor mini tidak banyak berbeda dengan traktor besar, perbedaannya
hanya pada dayanya saja
C. Traktor tangan
Traktor tangan merupakan traktor yang hanya mempunyai sebuah poros roda (beroda
dua). Traktor ini mempnyai panjang berkisar 1740-2290 mm, lebar berkisar 710-880 mm dan
dayanya berkisar 6-10 HP. Sebagai daya penggerak utamanya menggunakan motor diesel
silinder tunggal. Prinsip kerja traktor tangan adalah mesin pengolah tanah dengan
menggunakan tenaga penggerak motor bakar yang pada umumnya motor diesel. Sebagai
mesin pengolah tanah, traktor digunakan untuk menarik peralatan pengolahan tanah, seperti
bajak piring, garu piring. Berfungsi pula untuk menggerakkan peralatan stasioner, seperti
generator listrik, mesin pompa air, mesin penggilingan gabah (Nawawi, 2001).
4. Peralatan Tambahan Pada Traktor
A. Pengunci differensial
Diferensial (gardan) berfungsi untuk merubah sudut putaran mesin menjadi 90º.
Selain itu juga untuk memungkinkan putaran roda kanan dan kiri berbeda (saat membelok).
Pengunci diferensial diperlukan untuk membebaskan traktor dari slip. Alat ini menyamakan
putaran roda kanan dan kiri. Ada dua macam tipe pengunci diferensial:
a. Pengunci diferensial mekanik
Digerakkan dengan pedal yang diinjak kaki dan langsung diteruskan ke pengunci
diferensial pada gardan.
b. Pengunci diferensial hidrolis
Digerakkan dengan sistem hidrolis.
B. Final driver
Fungsi final drive adalah mereduksi atau mengurangi lebih lanjut putaran poros roda
belakang. Selain untuk menambah traksi, final drive juga berfungsi untuk meninggikan badan
traktor.
C. Power take off
Merupakan keluaran daya dari mesin traktor yang berupa putaran yang bisa digunakn
untuk menggerakkan pralatan lain. Poros PTO dihubungkan secara langsung dengan poros
setelah kopling, kemudian PTO sendiri menggunakan versneling tersendiri untuk mengatur
kecepatan putaran PTO agar sesuai dengan kebutuhan.
D. Sistem hidrolis
Sistem hidrolis adalah sistem penerusan daya dengan menggunakan aliran fluida tak
mampat (minyak pelumas/oli). Minyak pelumas dipompakan dari bak penampung (reservoir)
untuk selanjutnya disalurkan ke silinder penekan hidrolis. Sistem hidrolis banyak digunakan
pada bagian-bagian traktor, misalnya system steering (power steering), sistem pengereman,
pengunci diferensial, sistem pengangkatan dan penggandengan.
E. Sistem penggandengan
Traktor merupakan sumberdaya penarik sehingga traktor dilengkapi dengan sistem
peggandengan yang berfungsi untuk menggandengkan alat/mesin pertanian. Sistem
penggandengan alat/mesin pertanian terdiri atas dua macam, yaitu:
1. Sistem penggandengan satu titik (trailing)
Sistem ini sering digunakan untuk penggandengan peralatan transportasi. Bagian yang
digandengakan mempunyai roda sendiri, sehingga beban tidak disangga oleh traktor. Perlatan
tambahan pada traktor untuk penggandengan sistem trailing disebut drawbar.
2. Sistem penggandengan tiga titik (mounted)
Sistem ini menggunakan tiga titik penggandengan yang terdiri dari dua titik
penggandengan bawah (low link). Sistem ini dilengkapi dengan sistem hidrolis yang
berfungsi untuk mengangkat dan menurunkan alat/mesin pertanian yang digandeng.
Alat/mesin pertanian yang digandengkan tidak dilengkapi roda, sehingga berat alat/mesin
yang digandengkan dibebankkan kepada traktor. Sistem ini biasanya digunakan untuk
menggandeng bajak, garu, alat penyiang dll.
F. Double gas throttle (gas ganda)
Traktor sering digunakan pada medan yang tidak rata, sehingga diperlukan
gas yang tidak berubah karena guncangan. Traktor dilengkapi dengan gas tangan
selain gas kaki.
G. Double brake
Pada traktor, rem kiri dan rem kanan dipisah dengan tujuan untuk membantu pada
saat pembelokkan. Dengan pengereman salah satu roda, maka putaran belok akan semakin
kecil, sehingga memudahkan pengoperasian traktor di lapangan.
H. Penyetelan jarak antar roda (wheel gauge)
Jarak antar roda kanan dan kiri dapat dirubah menurut kebutuhan, sehingga roda
traktor tidak merusak tanaman jika digunakan untuk kegiatan pemeliharaan tanaman.
pengaturan jarak roda kanan dan kiri disesuaikan dengan jarak antar tanaman.
I. Pemberat (ballast)
Traktor dilengkapi dengan ballast yang dipasang di bagian depan traktor yang
berfungsi untuk mecegah roda depan traktor terangkat jka digunakan untuk menarik beban
yang berat.
J. Telapak roda khusus
Ada empat macam tipe telapak roda traktor, yaitu:
1. Tipe standard (general purpose cleat)
Mempunyai telapak roda dengan bentuk V biasa. Tipe ini sering digunakan untuk
kegiatan pertanian.
2. Tipe high cleat
Tipe ini memberikan traksi yang besar jika digunakan di tanah yang berlumpur.
Tetapi telapak ini akan cepat halus jika digunakan di tanah yang keras atau jalan aspal.
3. Tipe non directional
Telapak roda ini memberikan traksi yang besar jka digunakan di tanah yang berpasir,
mempunyai umur yang lebih panjang jika digunakan di jalan yang beraspal.
4. Tipe industrial lug
Tipe ini dapat digunakan untuk pekerjaan di jalan raya atau di tanah pertanian (lahan)
dan juga untuk pekerjaan transportasi.
K. Bajak
Bajak merupakan alat pertanian yang paling tua, telah dipergunakan sejak 6000th SM
di Egypt. Pada awal mulanya bajak sepenuhnya ditarik oleh Peralatan pengolahan tanah
tenaga manusia, dengan bntuk yang sangat sederhana. Kemudian Thomas Jefferson
merancang secara istimewa dengan prinsip perhitungan matematika. Untuk pertama kalinya
alat pengolahan tanah ini dibuat dari kayu kemudian dari besi tuang sebagai bahan utamanya,
selanjutnya dibuat dari baja. Penggunaan sistem dua mata bajak (bottom) dimulau sejak tahun
1865, kemudian diikuti dengan pemakaian tiga mata bajak dan seterusnya, tergantung pada
besarnya daya penarik yang digunakan. Banyak dijumpai berbagai bentuk rancangan bajak,
hal ini pada umumnya dimaksudkan untuk dapat memperoleh penyesuaian antara tujuan
pengolahan tanah dan peralatan yang dipergunakan. Berdasarkan bentuk dan kegunaannya,
secara garis besar bajak dibedakan atas beberapa jenis, yaitu:
1. Bajak singkal (mold board plow)
2. Bajak piringan (disk plow)
3. Bajak rotari atau bajak putar (rotary plow)
4. Bajak pahat (chisel plow)
5. Bajak tanah bawah (sub soil plow)

a.Alat pertanian tradisional


No Nama alat Fungsi Prinsip kerja
untuk menggarap lahan, Cangkul terbuat dari
yaitu untuk mencangkul besi atau baja, bemata
tanah, menggali tanah, tajam,
1 cangkul
meratakan tanah, bergagang. Kayu
menghancurkan tanah, yang agak panjang.
dan membersihkan rumput
berguna sekali untuk Bagian besi yang
memotong kayu-kayu tajam dikenakan
2 Parang atau Golok yang berukuran kecil, dengan bagian yang
menebang bambu dll akan dipotong dengan
mengayunnya agak
kencang
untuk membabat semak- Bentuknya yang agak
semak, alang-alang, dan melekung
rerumputan. Dalam mempermudah
3 Parang Babat membuka lahan baru, alat menyiangi rumput
ini banyak digunakan dengan sedikit
mengerat yang akan
di tebas
menebang kayu yang bagian yang tajam
berukuran besar.Dalam pada alat ini
4 Kampak pembukaan lahan sangat dikenakan pada
berguna untuk menebang bagian kayu akan
pohon dipotong
untuk memotong dan dengan mendorong
membalikkan tanah yang kearah depan bagian
berukuran besar. besi yang tajam akan
5 Bajak
menghancurkan atau
memotong tanah.

Susunan paku yang


mendapat gaya
Menggemburkan tanah tarikan ke depan akan
dan memotong sisa – sisa Menyebabkan paku –
6 Garu Paku
tanaman yang tertinggal. paku tersebut
menghancurkan bong
kahan tanah yang
habis di bajak
memasukkan bagian
yang tajam yang
untuk menanam benih berguna
7 kuku kambing
disawah melobangi,sekali gus
memasukkan benih
kedalam lobang
untuk membersihkan Untuk membersihkan
8 Tajak rumput pada posissi rumput pada posissi
berdiri berdiri
untuk memindahkan mendorong gagang
9 Sekop tanah, atau pun sampah sekop kearah bawah
dan mengangkatnya
Ani-ani untuk memotong padi bagian pisau yang
10
memotong batang
bulir satu persatu

KESIMPULAN
 Tujuan diadakannya praktikum alat mesin pertanian yaitu untuk mengetahui berbagai jenis
bentuk dan fungsi berbagai alat dan mesin pertanian, mulai dari kegiatan prapanen sampai
panen.
 Dalam menggunakan dan menyesuaikan mesin yang menpunyai efisiensi tinggi, maka kita
perlu menyesuaikan fungsi yang sesuai untuk digunakan di lapangan.
 Alat dan mesin pertanian dalam perkembangannya dapat dikelompokan dalam
beberapa kelompok, diantaranya : alat dan mesin pengolahan tanah, penanaman,
pemeliharaan tanaman, panen dan pasca panen.
 Didalam melakukan pengolahan tanah kita memerlukan beberapa alat pertanian yang
menunjang proses kegiatan tersebut, misalnya bajak, cangkul, traktor dan lain-lain.
 Alat-alat dan mesin pertanian yang digunakan oleh petani ada yang bersifat tradisional dan
modern. Namun kebanyakan dari para petani menggunakan alat tradisional karena adanya
keterbatasan biaya.

You might also like