You are on page 1of 29

JAWABAN DISKUSI BAB 3

PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN

1. Jelaskan pengertian akuntansi sebagai seperangkat pengetahuan dan proses!


Jawab :
Pengertian teori akuntansi sangat bergantung pada pengertian atau pendefinisian
akuntansi sebagai suatu bidang pengetahuan. Artinya, kedudukan akuntansi
dalam tatanan (taksonomi) pengetahuan juga akan menentukan pengertian dan
lingkup teori akuntansi. Sebagai seperangkat pengetahuan, akuntansi dapat
didefinisi sebagai: “seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan
penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam
suatu lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian (pelaporan) informasi
tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan ekonomik.
Dalam arti sempit sebagai proses, fungsi, atau praktik, akuntansi dapat didefinisi
sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran, pengakuan, dan penyajian suatu
objek pelaporan keuangan dengan cara tertentu untuk menyediakan informasi
relevan kepada pihak yang berkepentingan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan ekonomik. Halaman 99-100.
2. Sebutkan kata-kata kunci yang terkandung dalam definisi akuntansi!
Jawab :
Perekayasaan penyedia jasa, informasi keuangan, unit organisasi, pihak
berkepentingan, dengan cara tertentu, dan pengambilan keputusan. Halaman 100.
3. Apakah yang dimaksud dengan pelaporan keuangan dan apa bedanya dengan
statemen atau laporan keuangan?
Jawab:

Pelaporan keuangan adalah struktur dan proses tentang bagaimana informasi


keuangan untuk semua unit usaha dan pemerintah harus disediakan dan
dilaporkan dalam suatu negara untuk tujuan pengambilan keputusan ekonomik.
Financial Accounting Standards Board (FASB) mengartikan pelaporan keuangan
sebagai sistem dan sarana penyampaian informasi tentang segala kondisi dan
kinerja perusahaan terutama dari segi keuangan dan tidak terbatas pada apa yang
dapat disampaikan melalui statemen keuangan. Laporan keuangan hanya salah
satu medium dalam penyampaian informasi. Halaman 101.
4. Apa yang dimaksud dengan perekayasaan pelaporan keuangan?
Jawab :
Pelaporan keuangan sebagai sistem nasional merupakan hasil perekayasaan
akuntansi di tingkat nasional. Proses perekayasaan ini pada dasarnya adalah
proses untuk menjawab pertanyaan mendasar yaitu bagaimana suatu kegiatan
operasi perusahaan disimbolkan dalam bentuk statemen keuangan sehingga orang
yang dituju dapat membayangkan operasi perusahaan secara finansial tanpa harus
menyaksikan secara fisis operasi perusahaan (misalnya mengunjungi
kantor/pabrik). Halaman 103.
5. Sebut dan jelaskan proses perekayasaan keuangan!
Jawab :
Proses perekayasaan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Tujuan ekonomik dan sosial negara
b. Tujuan pelaporan keuangan yaitu menyediakan informasi keuangan untuk
dasar pengambilan keputusan ekonomik dan sosial.
c. Pertanyaan-pertanyaan perekayasaan, seperti:
Konsep-konsep dasar apa yang relevan?
Siapa subjek pelapor (entitas pelapor)?
Siapa yang dituju oleh informasi?
Informasi apa yang dilaporkan?
Simbol atau elemen apa yang digunakan untuk melaporkan?
Dasar pengukuran apa untuk mengkuantifikasi?
Apa saa kriteria pangakuan hasil pengukuran?
Medium apa yang digunakan untuk melaporkan?
Bagaimana informasi disajikan dalam medium?
d. Rerangka konseptual, yaitu dijabarkan dalam standar akuntansi dan acuan
lainnya sehingga membentuk prinsip akuntansi berterima umum (PABU).
e. Media pelaporan (bentuk, isi, dan jenis)
f. Informasi akuntansi
Halaman 102.
6. Hal-hal penting apa yang harus dijawab dalam proses perekayasaan?
Jawab :
Hal-hal penting yang harus dijawab dalam proses perekayasaan adalah :
Konsep-konsep dasar apa yang relevan?
Siapa subjek pelapor (entitas pelapor)?
Siapa yang dituju oleh informasi?
Informasi apa yang dilaporkan?
Simbol atau elemen apa yang digunakan untuk melaporkan?
Dasar pengukuran apa untuk mengkuantifikasi?
Apa saa kriteria pangakuan hasil pengukuran?
Medium apa yang digunakan untuk melaporkan?
Bagaimana informasi disajikan dalam medium?
Halaman 102.
7. Apakah hasil akhir perekayasaan pelaporan keuangan?
Jawab :
Hasil dari perekayasaan pelaporan keuangan diberitakan melalui media informasi
(bentuk, isi, dan jenis) berupa informasi akuntansi agar dapat dimengerti oleh
para pemakai informasi laporan keuangan tersebut. Halaman 102.
8. Apa yang dimaksud bahwa merekayasa pelaporan keuangan dapat dianologi
dengan membuat undang-undang dasar?
Jawab :
Maksudnya adalah proses pemikiran dan pertimbangan dalam pembuatan
undang-undang dasar atau konstitusi dapat disebut sebagai perekayasaan.
Pembuatan undang-undang dasar melibatkan pertanyaan-pertanyaan mendasar
seperti apa ideologi dan tujuan negara, apa bentuk pemerintahan, apa syarat untuk
menjadi kepala pemerintahan, siapa pemegang kedaulatan rakyat, apa sistem
ekonomi yang dianut, dan sebagainya. Halaman 103.
9. Jelaskan langkah-langkah perekayasaan sebagai proses deduktif!
Jawab :
Langkah-langkah perekayasaan sebagai proses deduktif :
a. Penentuan konsep dasar atau postulat. Pernyataan postulat yang
menggambarkan karakteristik unit-unit usaha (entitas pelapor) dan
lingkungannya.
b. Penetapan tujuan pelaporan. Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan
yang diturunkan dari pernyataan postulat.
c. Pengidentifikasian pihak yang dituju oleh pelaporan. Evaluasi tentang
kebutuhan informasi oleh pihak yang dituju (pemakai) dan kemampuan
pemakai untuk memahami, menginterpretasi, dan menganalisis informasi
yang disajikan.
d. Pemilihan dan penentuan informasi yang diperlukan. Penentuan atau
pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan.
e. Penentuan cara menyampaikan informasi. Evaluasi tentang pengukuran dan
proses penyajian untuk mengkomunikasi informasi tentang perusahaan dan
lingkungannya.
f. Pengidentifikasian kendala-kendala pelaporan. Penentuan dan evaluasi
terhadap kendala-kendala pengukuran dan deskripsi unit usaha beserta
lingkungannya.
g. Penyusunan dokumen resmi dalam bentuk pernyataan konsep. Pengembangan
dan penyusunan pernyataan umum yang dituangkan dalam bentuk suatu
dokumen resmi yang menjadi pedoman umum dalam menyusun standar
akuntansi.
h. Penetapan standar akuntansi dan perancangan sistem akuntansi dalam rangka
penetapan standar. Perancangbangunan struktur dan format sistem informasi
akuntansi (prosedur, metoda, dan teknik) untuk menciptakan, menangkap,
mengolah, meringkas, dan menyajikan informasi sesuai dengan standar atau
prinsip akuntansi berterima umum.
Halaman 104.
10. Siapakah yang seharusnya merekayasa pelaporan keuangan di suatu negara?
Jawab :
Orang/badan yang dianggap ahli di bidang akuntansi.
Orang/badan yang mempunyai kekuasaan untuk menentukan peraturan
pada tingkat nasional (badan legislatif dalam hal ini DPR).
Tim yang khusus dibentuk untuk merekayasa, seperti Security and
Exchange Commission (SEC), Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM), Organisasi Profesi atau Unit/Dinas Kepemerintahan.
Halaman 105.
11. Jelaskan proses semantik dalam perekayasaan pelaporan keuangan!
Jawab :
Proses semantik adalah memilih dan menyimbolkan objek-objek fisis kegiatan
perusahaan yang relevan menjadi objek-objek (disebut elemen-elemen) statemen
keuangan, sehingga para pemakai laporan keuangan dapat mempunyai gambaran
mengenai kegiatan fisis perusahaan tanpa harus menyaksikan kegiatan fisis
tersebut. Halaman 107.
12. Apakah esensi perekayasaan dari aspek semantik?
Jawab :
Persoalan yang harus dijawab oleh perekayasa adalah bagaimana suatu kegiatan
fisis perusahaan yang kompleks disimbolkan dalam bentuk statemen keuangan
sehingga pihak yang dituju dapat membayangkan operasi perusahaan dari segi
keuangan tanpa harus menyaksikan secara fisis operasi perusahaan. Esensi aspek
semantik dalam perekayasaan adalah memilih dan menyimbolkan objek-objek
fisis kegiatan perusahaan yang relevan menjadi objek-objek (disebut elemen-
elemen) statemen keuangan, sehingga para pemakai laporan keuangan dapat
mempunyai gambaran mengenai kegiatan fisis perusahaan tanpa harus
menyaksikan kegiatan fisis tersebut. Contoh model penyimbolan tersebut seperti
aliran fisis operasi, penyimbolan dalam bentuk elemen-elemen statemen
keuangan, aliran informasi (hasil pengukuran), dan sistem informasi akuntansi.
Halaman 106-108.
13. Perekayasaan dan penyusunan standar harus dilaksanakan melalui proses
saksama. Apa yang dimaksud dengan proses saksama dan tunjukkan langkah-
langkah harus ditempuh.
Jawab :
Pada halaman 109 untuk mencapai kualitas yang tinggi dan andal, proses
perekayasaan harus dilakukan melalui tahap-tahap dan prosedur yang saksama
dan teliti. Hal ini diperlukan mengingat dokumen yang dihasilkan akan
mempunyai status sebagai pernyataan resmi atau statemen (statements)yang
mempunyai tingkat keautoritafifan tinggi. Prosedur ini berlaku dalam penyusunan
baik kerangka konseptual dan standar akuntansi berstatus statemen.
Berikut ini adalah proses saksama (due process) yang dilaksanakan FASB dalam
menyusun pernyataan resmi:
 Mengevaluasi masalah ( preliminary evaluation).
 Mengadakan riset dan analisis.
 Menyusun dan mendistribusi Memorandum Diskusi (Discussion
Memorandum) kepada setiap pihak yang berkepentingan.
 Mengadakan dengar pendapat umum (public hearing) untuk membahas
masalah yang diungkapkan dalam Memorandum Diskusi.
 Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan publik atas
Memorandum Diskusi (baik dari dengar pendapat maupun dari tanggapan
tertulis).
 Menerbitkan draf awal standar yang diusulkan yang dikenal dengan nama
Exposure Draft (ED) untuk mendapatkan tanggapan tertulis dalam waktu
30 hari setelah penerbitan.
 Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan tertulis terhadap ED.
 Memutuskan apakah jadi menerbitkan suatu statemen atau tidak .
 Menerbitkan statemen yang bersangkutan.
14. Jelaskan pengertian informasi semantik akuntansi dan tunjukkan komponen yang
membentuk informasi semantik tersebut.
Jawab :
Pada halaman 111-112 salah satu kata kunci penting dalam definisi akuntansi
adalah informasi keuangan. Nilai informasiadalah kemampuan kemampuan
informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan pemakai dalam
pengmbilan keputusan. Simbol-simbol (elemen-elemen) yang termuat dalam
seperangkat statemen keuangan sebenarnya tidak mempunyai makna kalau tiap
elemen diinterpretasi sebagai objek yang berdiri sendiri melainkan harus
diinterpretasi sebagai satu kesatuan. Dalam teori komunikasi, informasi
semantiklah yang ingin disampaikan kepada pemakai sehingga terjadi efek
pemengaruhan. Informasi semantik yang ingin disampaikan adalah likuiditas,
solvensi, profitabilitas, dan sebagainya. Informasi semantik ini harus ditangkap
secara kontekstual melalui tiga komponen sebagai satu kesatuan, yaitu: elemen
atau objek (objects), ukuran dalam unit moneter (size), dan hubungan
(relationship).
15. Jelaskan pengertian rerangka konseptual menurut FASB.
Jawab :
Pada halaman 112 rerangka konseptual sebagai dokumen resmi hasil
perekayasaan sering disebut pula sebagai seperangkat prinsip umum (a set of
broad principles), seperangkat doktrin ( a body of doctrine), atau suatu struktur
konsep-konsep yang terpadu atau saling berkaitan (a structure or scheme of
interrelated ideas). Secara resmi, Financial Accounting Standards Board (FASB)
mendeskripsi rerangka konseptual sebagai semacam konstitusi bagi profesi,
rerangka konseptual akan menjadi landasan untuk memecahkan masalah-masalah
perlakuan akuntansi.
16. Sebut dan jelaskan manfaat-manfaat rerangka konseptual bagi pemakai dan
penyusun statemen keuangan serta bagi penyusun standar akuntansi.
Jawab :
Pada halaman 113 sebagai suatu kesatuan konsep-konsep koheren yang
menetapkan sifat dan fungsi pelaporan keuangan, Kam (1990) menguraikan
manfaat-manfaat rerangka konseptual sebagai berikut:
 Memberi pengarahan atau pedoman kepada badan yang bertanggung
jawab dalam peyusunan/penetap standar akuntansi.
 Menjadi acuan dalam memecahkan masalah-masalah akuntansi yang
dijumpai dalam praktik yang peraturannya belum diatur dalam standar
atau pedoman spesifik.
 Menentukan batas-batas pertimbangan (bounds for judgment) dalam
penyusunan statement keuangan.
 Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan dan
meningkatkan keyakinan terhadap statemen keuangan.
 Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antarperusahaan.
17. Apa yang dapat terjadi dalam pelaporan keuangan tanpa rerangka konseptual?
Jawab :
Tanpa rerangka konseptual sebagai “konstitusi”akan sangat sulit bagi penyusun
standar untuk mengevaluasi argumen bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih
baik dalam menggambarkan realitas ekonomi atau untuk menilai bahwa
perlakuan akuntansi tertentu lebih efektif daripada perlakuan yang lain dalam
rangka mencapai tujuan sosial atau ekonomik. Tanpa rerangka konseptual, tidak
dapat dihindari kemungkinan para penyusun standar untuk menggunakan konsep-
konsep menurut selera sendiri tanpa suatu haluan yang jelas sehingga ada
kemungkinan “ganti dewan ganti standar”. Akibatnya, standar akuntansi yang
diterbitkan tidak pernah konsisten.
Tiadanya rerangka konseptual dapat mengakibatkan penyusun standar akuntansi
diperalat oleh pihak tertentu untuk menghasilkan standar yang menguntungkan
pihak tersebut. Dengan kata lain, rerangka konseptual melindungi profesi
akuntansi dari politisasi untuk kepentingan pihak yang tidak semestinya sehingga
kepentingan umum dikorbankan. Halaman 113.
18. Sebutkan komponen-komponen yang biasanya membentuk rerangka konseptual
dan tunjukkan hubungan komponen-komponen tersebut.
Jawaban: Pada halaman 115 rerangka konseptual yang dikembangkan oleh FASB
memuat empat komponen konsep penting:
a) Tujuan pelaporan keuangan
b) Kriterian kualitas informasi
c) Elemen-elemen statemen keuangan
d) Pengukuran dan pengakuan

Empat komponen tersebut membentuk satu kesatuanyang saling berkaitan. FASB


menuangkan empat komponen tersebut dalam beberapa dokumen resmi berupa
pernyataan (Statements of Financial Accounting Concept/SFAC) yaitu:

 SFAC No. 1: Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises


 SFAC No. 2: Qoualitative Characteristics of Accounting Information
 SFAC No. 3: Elements of Financial Statements of Business Enterprises
 SFAC No. 4: Objectives of Financial Reporting Nonbusiness
Oeganizations
 SFAC No. 5: Recognition and Measurement in Financial Statements of
Business Enterprises
 SFAC No. 6: Elements of Financial Statements
 SFAC No. 7: Using Cash Flow Information and Present Value in
Accounting Measurement.

Komponen (a) dituangkan secara resmi dalam bentuk SFAC No. 1 dan No.4.
Dimasukkannya tujuan untuk organisasi nonbisnis dalam rerangka konseptual
yang luas mencakupi operasi kedua jenis organisasi tersebut. Komponen (b)
dituangkan dalam SFAC No. 2. Komponen (c) dituangkan dalam SFAC No. 3
yang telah diganti dengan SFAC No. 6. Komponen (d) dicakupi dalam SFAC No.
5 dan No.7.

19. Apa yang dimaksud bahwa statement keuangan merupakan ciri sentral (central
feature) pelaporan keuangan?
Jawab:
Statemen keuangan adalah media utama atau ciri sentral pelaporan keuangan.
Pengukuran dan pengakuan menentukan lingkup pelaporan keuangan yang wajib
disajikan melalui seperangkat penuh statemen keuangan. Dalam pelaporan
keuangan, pengendalian secara automatis dicapai dengan ditetapkanya suatu
pedoman pelaporan keuangan yaitu prinsip akuntansi berterima umum/ PABU
(generally accepted accounting principles/GAAP) termasuk di dalamnya standar
akuntansi (accounting standards). PABU akhirnya menentukan bentuk, isi,dan
susunan laporan atau statemen keuangan sebagai suatu medium utama atau ciri
sentral (a central feature) pelaporan keuangan.(Halaman 100)
20. Identifikasilah beberapa perbedaan antara rerangka konseptual versi FASB dan
IASC!

Jawab:

Kedua struktur rerangka konseptual versi FASB dan IASC, memiliki unsur-unsur
yang sama. Namun ada beberapa perbedaan prinsip dalam kedua model tersebut,
yaitu:

 Untuk komponen tujuan, IASC menyebutkan sebagai tujuan statemen


keuangan, sedangkan FABS menyebutkannya sebagai tujuan pelaporan
keuangan. Meskipun IASC enegaskan bahwa statemen keuangan merupakan
bagian dari proses pelaporan keuangan.
 Lingkup penerapan IASC adalah internasional, sehingga karakteristik
lingkungan negara menjadi tidak relevan. Sedangkan FABS menerapkan
konsep lingkungan. Karena faktor lingkungan dalam penyusunannya,
kerangka konseptual versi FABS lebih menggambarkan suatu hasil proses
perekayasaan yang merupakan konsekuensi dari pengertian akuntansi sebagai
tekhnologi. Olehkarena itu rerangka konseptual milik FABS lebih cocok untu
dijadikan suatu model perekayasaan dalam pengembangan rerangka
konseptual untuk suatu negara karena memuat penalaran dan argumen yang
relevan.
 Asumsi yang mendasari penyusunan laporan keuangan dan konsep modal dan
mempertahankan modal secara eksplisit dinyatakan dalam IASC. Sedangkan
asumsi pelandasan dan konsep pemertahanan kapital tidak disajikan oleh
FABS sebagai komponen konsep karena kedua hal tersebut merupakan
bagian dari konsep dasar yang digunakan FABS di dalam
penjelasan,argumen,dan penalaran yang menyertai tiap komponen
konsep.(Halaman 117-118)
21. Manakah yang lebih unggul untuk tujuan pendidikan antara rerangka konseptual
versi FASB dan versi IASC? Jelaskan alasannya.
Jawab :
Rerangka konseptual versi FASB alasannya karena FASB mencanangkan agar
rerangka konseptual mengandung aspek kependidikan kepada pemakai
(educational aspect), FASB memasukkan deskripsi, Dengan demikian, penalaran
dan argumen yang melekat dalam tiap penjelasan konsep-konsep dalam rerangka
konseptual versi FASB membentuk seperangkat pengetahuan (knowledge) yang
dapat dipandang sebagai suatu teori deduktif-normatif untuk memahami (to
understand better) mengapa konsep tertentu dipilih bukan yang lain dan apa
implikasinya. validitas teori ini dapat dievaluasi/diverifikasi atas dasar penalaran
logis yang melandasi tiap argumen. Oleh karena itu, sebagai suatu pengetahuan
untuk pembelajaran atau sebagai teknologi berpikir untuk pengembangan
rerangka konseptual baru di suatu negara, rerangka konseptual FASB lebih
unggul dibanding rerangka konseptual versi IASC. Dengan kata lain, bila transfer
teknologi (dalam pengertian penalaran logis) untuk pembelajaran teori akuntansi
harus dipilih versi FASB merupakan sumber yang tepat. Di bidang akademik,
rerangka konseptual merupakan materi yang sangat berharga dalam pengajaran
teori akuntansi yang mempunyai dampak dalam perbaikan atau pemajuan praktik.
Pada halaman 118-119.
22. Apakah pengertian dan perbedaan antara prinsip akuntansi, standar akuntansi, dan
prinsip akuntansi berterima umum.
Jawab :
Pada halaman 121- 122 dijelaskan bahwa terdapat tiga istilah atau konsep penting
yang sangat berbeda maknanya, yaitu:
 Prinsip akuntansi (accounting principles),adalah segala ideologi,
gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur, metoda, dan teknik
akuntansi yang tersedia baik secara teoretis maupun praktis yang
berfungsi sebagai pengetahuan (knowlegde). Tersedia secara teoritis
artinya prinsip tersebut masih dalam bentuk gagasan akademik yang
belum dipraktikan tetapi mempunyai manfaat dan potensi yang besar
untuk diterapkan.
 Standar akuntansi (accounting standards), adalah konsep, prinsip,
metoda, teknik, dan lainnya yang sengaja dipilih atas dasar rerangka
konseptual oleh badan penyusun standar (atau yang berwenang) untuk
diberlakukan dalam suatu lingkungan dan negara dan dituangkan dalam
bentuk dokumen resmi guna mencapai tujuan pelaporan keuangan negara
tersebut. Standar akuntansi ditetapkan untuk menjadi pedoman utama
dalam memperlakukan (pendefinisian, pengukuran, pengakuan, penilaian,
dan penyajian) suatu objek, elemen, atau pos pelaporan.
 Prinsip akuntansi berterima umum (generaly accepted accounting
principles/ PABU), adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas
standar akuntansi dan sumber-sumber lain yang didukung berlakunya
secara resmi (yuridis), teoritis dan praktis.
23. Gambarkan dan jelaskan hubungan prinsip akuntansi, standar akuntansi dan
PABU ?
Jawab:

24.
25.
26.

Hubunganya adalah, standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metode, teknik dan
yang lainnya yang sengaja dipilh dan diberlakukan dalam suatu lingkungan atau
Negara dan dituangkan dalam bentuk dokumen resmi (pernyataan) untuk
dijadikan pedoman utam praktik akuntansi.
Prinsip adalah, segala ideology, gagasan, asumsi.Konsep postulat, kaidah,
prosedur, metoda, teknik akuntansi yang tersedia baik secara teknis maupun
praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan.
PABU adalah, suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansindan
sumber-sumber lainnya yang didukung berlaku secara resmi, yuridis, teoritis dan
praktis.PABU member pedoman tentang definisi, pengukuran, penilaian,
pedoman, pengakuan, penyajian dan pengungkapan objek elemen atau pos.
(HAL 123)
24 Mengapa dalam laporan auditor independen ukuran kewajaran penyajian
statement keuangan adalah prinsip akuntansi beterima umum bukan standar
akuntansi?
Jawab:
Laporan keuangan dan audit perusahaan harus mampu memberi informasi
dan menjawab semua kebutuhan para penggunanya. Lembaga pemeritah yang
berkepentingan dalam informasi dari laporan keuangan dan audit adalah pihak
BAPEPAM, Bank Indonesia, Direktorat Jendral Lembaga Keuangan dan Dirjen
Pajak.
PABU ini dibentuk oleh 2 pedoman yaitu: pedoman yang ditentukan secara
resmi oleh badan yang berwenang dalam bentuk standar akuntansi/juga pedoman-
pedoman yang baik. Pedoman ke 2 tengah banyak dipraktikkan dapat digunakan
sebagai acuan bila hal tersebut tidak bertentangan dengan rerangka
konseptual/didukung berlakunya secara autoritatif. Peran PABU dalam laporan
keuangan yaitu memberi batasan/definisi berbagai elemen, pos, objek statemen
keuangan/istilah yang digunakan dalam pelaporan keuangan agar tidak terjadi
kesalahan klasifikasi oleh penyusun dan kesalahan interpretasi oleh pemakai.
Salah satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi yaitu
auditing, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan
keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini yang
masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya mengenai kewajaran dan kesesuaiannya
dengan Prinsip Akuntansi yang Berterima Umum (PABU). PABU membantu
para akuntan dalam menerapkan prinsip-prinsip yang konsisten pada organisasi
yang berbeda. Sebenarnya PABU banyak memberi bantuan bagi semua pihak
yang akan membuat keputusan dan membuat susunan laporan keuangan.
(Halaman 140)
25 Apakah makna “berlaku umum” sama dengan makna “berterima umum”?
Jawab :
Terdapat pada halaman 120 Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (PABU)
dan Prinsip Akuntansi Berterima Umum merupakan rerangka pedoman untuk
menentukan perlakuan akuntansi yang tepat atau wajar dalam suatu lingkungan
akuntansi (negara). PABU ini dibentuk oleh 2 pedoman yaitu: pedoman yang
ditentukan secara resmi oleh badan yang berwenang dalam bentuk standar
akuntansi atau juga pedoman-pedoman yang baik dan tengah banyak dipraktikkan
dapat digunakan sebagai acuan bila hal tersebut tidak bertentangan dengan
rerangka konseptual atau didukung berlakunya secara autoritatif. PABU memberi
batasan atau definisi berbagai elemen, pos, atau objek statemen keuangan atau
istilah yang digunakan dalam pelaporan keuangan agar tidak terjadi kesalahan
klasifikasi oleh penyusun dan kesalahan interpretasi oleh pemakai. Prinsip
Akuntansi yang berlaku umum (PABU) adalah seperangkat prinsip akuntansi,
standar dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk menyusun laporan
keuangan mereka. PABU adalah kombinasi standar otoritatif (yang ditetapkan
oleh dewan pembuat kebijakan) dan hanya cara yang diterima secara umum
pencatatan dan pelaporan informasi akuntansi.Prinsip akuntansi berterima umum
(PABU) adalah sekumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi,
kebiasaan serta praktik yang dipilih berterima secara umum serta dijadikan
pedoman umum di lingkungan ataupun Negara tertentu.
26 Carilah laporan auditor standar versi AICPA dalam Bahasa inggris (SAS,
AU508.08) dan laporan auditor standar versi SPAP (SA.Seksi 508.4). Bandingkan
dan evaluasilah apakah makna kedua laporan auditor tersebut sama?
Jawab :
Laporan auditor standar versi SPAP

Kantor Akuntan Publik Andri, Sentau dan Rekan

Akuntan Publik Terdaftar

Gedung Luxe

Jalan Jendral Kamio

Jakarta

Laporan Auditor Independen

Kepada

Para Pemegang saham PT. Roda Lingkar

Kami telah mengaudit neraca PT. Roda Lingkar tanggal 31 Desember 200A dan
200B, dan laporan rugi laba, perhitungan laba ditahan, dan laporan arus kas
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan
adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah
pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan tersebut berdasarkan auditing
kami.

Kami melaksanakan auditing berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh


Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk
merencanakan dan melaksanakan auditing agar kami memperoleh keyakinan
yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material.
Suatu auditing meliputi auditing, atas dasar pengujian, bahan bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan mengungkap dalam laporan keuangan. Auditing
juga meliputi penilaian standar akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan
penting yang di buat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa auditing kami
memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Roda
Lingkar per 31 Desember 200A dan 200B, dan hasil usaha serta arus kas untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Andri lrawan

Akuntan Register Negara No.D-1236

5 Maret 2000
Laporan auditor standar versi AICPA
Makna dari kedua laporan tersebut sama, karena dalam laporan auditor bentuk baku
(standar), IAI telah mereduksi makna standar pengauditan berterima umum dengan
digunakannya frasa “standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia”.
Frasa tersebut dapat diartikan pedoman-pedoman resmi dalam bentuk pernyataan yang di
Amerika disebut Statement on Auditing Standars (SAS) padahal yang dimaksud GAAS
lebih dari sekedar pernyataan standar pengauditan. StaPABU (GAAS) meliputi pula
landasan konseptual yang di dalamnya memuat konsep tentang independensi sikap
mental (independence of mental attitude). Sikap mental ini dideskripsi secara rinci dalam
etika profesi. Dengan reduksi tersebut, dapat terjadi bahwa akuntan publik hanya akan
memenuhi standar sebatas yang diatur secara operasional tetapi tidak berusaha untuk
mencapai kualitas dan etika tinggi yang dituju oleh landasan konseptual.

27. Apakah yang dimaksud dengan The House of GAAP ?


JAWAB :
Pada halaman 127 dijelaskan bahwaThe House of GAAP terdiri atas fondasi dan
empat tingkatan yang memiliki otoritas. Hierarki dilukiskan sebagai lantai rumah
bertingkat dengan fondasi berupa landasan konseptual. Tiap lantai menggambarkan
tingkat keautoritatifan dengan lantai paling bawah (first floor) berisi sumber yang
paling autoritatif. Makin ke atas, suatu sumber makin berkurang tingkat
keautoritatifannya.Berikut ini diuraikan secara ringkas isi dari fondasi dan tiap
tingkat bangunan GAAP tersebut:
Dalam hal ini yang menjadi fondasi pada the house of GAAP adalah konsep dasar
dan prinsip-prinsip umum yang melandasi pelaporan keuangan. Seperti halnya dalam
membangun rumah fondasi menjadi dasar untuk memperkuat bangunan sehingga
menjadi bangunan yang kokoh.
28. Gambarkan dan jelaskan rerangka pedoman PABU menurut :
a. Accounting principle board
b. SAS No. 43
c. SAS No. 69
d. SPAP

JAWAB :

a. Accounting principle board


Terdapat pada halaman 126

Rerangka PABU Versi APB

Lingkungan Akuntansi Keuangan


(The Environment of Financial Accounting)

Tujuan Akuntansi Keuangan dan Statemen Keuangan


(Objectives of Financial Accounting and Financial Statement)

Ciri Dasar dan Elemen Dasar Akuntansi Keuangan


(Basic Features and Basic Elements of Financial Accounting)

Prinsip mendasar
(Pervasive Principles)

GAAP
Prinsip Operasi Umum
(Board Operating Principles)

Prinsip Terinci
(Detailled Principles)
APB Statemen No. 4 memuat komponen-komponen rerangka konseptual yang
ditunjukkan gmbar diatas dalam tiga kotak pertama di atas GAAP. Komponen
penting dalam gambar tersebut adalah tujuan akuntansi keuangan dan elemen dasar
statemen keuangan. Kedua komponen ini pada dasarnya berisi hal yang sama dengan
komponen dalam rerangka konseptual FASB. Komponen karakteristik kualitatif
informasi dalam rerangka konseptual FASB diakupi oleh tujuan akuntansi keuangan
dalam APB Statement No.4 dan disebut sebagai tujuan kualitatif (qualitative
objectives). Komponen pengukuran dan pengakuan dalam rerangka konseptual
FASB dimuat dalam prinsip mendasar (pervasif) dan operasi umum dalam APB
Statemen No. 4. Sementara itu, ciri dasar yang dikemukakan dalam APB Statement
No.4 tersebar dalam berbagai komponen konsep versi FASB sebagai basis
penelaran,penjelasan, dan argumen.

b. SAS no.43
Terdapat pada halaman 128

The Houses of GAAP

AICPA other FASB textbooks


fourth APB
issues proffesional concept and
floor Statements
papers pronouncements statements articels

FASB technical
third floor AICPA accounting interpretations pravelent industry practies
bulletins

second AICPA industry audit AICPA statements of


AICPA industry accounting guides
floor guides position

FASB AICPA accounting research


first floor FASB interpretations APB opinions
statements bulletins

Includes the going concern assumption, subtance over form, neutrality, the accrual basis,
Foundation
concervatism, materiality
PABU bukan merupakan satu buku atau dokumen tetapi lebih merupakan rerangka
pedoman yang terdiri atas berbagai sumber dengan berbagai tingkat keautortifan
yang membentuk uatu hiererki. Steven Rubin menganalogi hierarki tersebut dengan
suatu bentuk bangunan rumah ( disebut Thr Housebof GAAP) seperti gambar diatas.
Gambar tersebut sebenarnya merupakan cara menyajikan secara visual pengertian
PABU sebagai rerangka pedoman ( a framework of GAAP) yag dideskripsikan oleh
AICPA dalam SAS No.43 yang sekarang sudah diganti dengan SAS No. 69.Hierarki
dilukiskan sebagai lantai rumah bertingkat dengan fondasi berupa landasan
konseptual. Tiap lantai menggambarkan tingkat keautoritatifan dengan lantai paling
bawah (first floor) berisi sumber yang paling autoritatif. Makin ke atas, suatu sumber
makin berkurang tingkat keautoritatifannya.
c. SAS No. 69

Terdapat pada halaman 129

Kategori Hierarki Nongoverments Entitles State and local goverments

(a) Ketetapan atau FASB : Statements and GASB : statements and


pengumuman resmi oleh Interpretasions interpretasions
badan resmi penyusun APB : Opinions FASB : Applicable
standar melalui prosedur AICPA : Accounting Research pronouncements
saksama. Bulletins AICPA : Applicable
pronouncements

(b) Ketetapan oleh badan FASB : Technical Bulletins GASB : Technical Bulletins
ahli atau komite yang telah AICPA : Indistry audit and AICPA : Applicable industry audit
dipublikasi secara resmi accounting guides and accounting guides and
untuk dikomentari dan AICPA : statements of positions statements of positions
badan penyusun standar
resmi.
(c) Ketetapan oleh badan FASB Emerging issues task force: GASB Emerging issues task force:
seperti (b) tetapi belum Consensus Positions Consensus Positions
dipublikasikan secara resmi AICPA : practice bulletins AICPA : practice bulletins
untuk dikomentari.
(d) Praktik atau ketetapan FASB staff: “questions and GASB staff: “questions and
yang berterima umum answers” answers”
karena banyak dianut dalam AICPA : Accounting Widely recognized and prevalent
industri tertentu atau karena interpretations industry practices
merupakan cara Widely recognized and prevalent
mengaplikasi suatu industry practices
ketetapan resmi dalam
kondisi khusus
(e) Literatur atau sumber FASB : Concept statements GASB : Concept statements
akuntansi lainnya AICPA : Issue papers Applicable pronouncement (a)
IASC : Statements through of nongovermental entities
GASB : Statements, interpretations, FASB : Concept statements
and technical bulletins GASB : Statements, interpretations,
Other professional associations or and technical bulletins
regulatory agencles : AICPA : Issue papers
pronouncements IASC : Statements
AICPA : Technical practices aids Other professional associations or
Accounting textbooks, handbooks, regulatory agencles :
and articles pronouncements
AICPA : Technical practices aids
Accounting textbooks, handbooks,
and articles

Dalam gambar diatas, kategori (a) sampai dengan (d) disebut sebagai prinsip akuntansi
tetapan (astablished accounting principles) sedangkan kategori (e) disebut dengan
literatur akuntansi lainnya (other accounting literature). Hierarki tersebut menunjukkan
bahwa standar akuntansi hanya merupakan bagian atau komponen dari GAAP.
d. SPAP
Terdapat pada halaman 131

Rerangka PABU di Indonesia

praktik, konvensi, dan


tingka buku teks/ajar, dan
kebiasaan pelaporan
t3 pendapat ahli
yang sehat

Landasan pedoma
peraturan simpulan
Operasiona buleti n atau
tingka pemerinta riset
l atau n praktik
t2 h untuk akuntans
Landasan teknis akuntans
industri i
Praktik i industri

interpretasi pernyataan
tingka pernyataan standar
standar akuntansi
t1 akuntansi keuangan
keuangan

Rerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan


Landasan Konseptual
Keuangan

Jadi, adopsi di atas sebenarnya belum lengkap karena belum memasukkan sumber-
sumber pedoman untuk organisasi kepemerintahan. IAI sebenarnya sudah dilengkapi
dengan kopartemen akuntansi sektor publik yang berkepentingan dengan penentuan
rerangka konseptual dan standar akuntansi untuk entitas sektor publik (state and
local governments). Dengan rerangka pedoman diatas, makna PABU hanya dibatasi
untuk entitas nonkepemerintahan sehingga ukuran kewajaran penyajian statemen
keuangan untuk entitas kepemerintahan belum jelas. Artinya, belum jelas apakah
fras “menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di
Indonesia” masih dapat dipakai.
29. Bacalah artikel “Kerangka Kerja Prinsip Akuntansi Berterima Umum Indonesia”
oleh Suwardjono dalam akuntansi edisi Februari 1991. Bandingkanlah kerangka
tersebut dengan kerangka SPAP versi 2001!
JAWAB :
Pada halaman 130-131 dijelaskan bahwa Standar profesional akuntan publik (SPAP)
disusun dari dua sumber yaitu American Institute od Certified Public Accountants
(AICPA), Codification of Statements an Auditing Standards (SAS) dan International
Federation of Accountnats (IFA), International Standards on Auditing. Rerangka
pedoman PABU Indonesia secara struktural diadopsi sumber pertama yaitu AU $
411 yang beresal dari SAS No. 69 tetapi hanya diambil untuk entitas
nonkepemerintahan (bisnis dan nonbisnis).

Rerangka Pedoman SPAP Versi 2001

Rerangka PABU di Indonesia

praktik, konvensi, dan


tingka buku teks/ajar, dan
kebiasaan pelaporan
t3 pendapat ahli
yang sehat

Landasan pedoma
peraturan simpulan
Operasiona buleti n atau
tingka pemerinta riset
l atau n praktik
t2 h untuk akuntans
Landasan teknis akuntans
industri i
Praktik i industri

interpretasi pernyataan
tingka pernyataan standar
standar akuntansi
t1 akuntansi keuangan
keuangan

Rerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan


Landasan Konseptual
Keuangan
Jadi, adopsi di atas sebenarnya belum lengkap karena belum memasukkan sumber-
sumber pedoman untuk organisasi kepemerintahan. IAI sebenarnya sudah dilengkapi
dengan kopartemen akuntansi sektor publik yang berkepentingan dengan penentuan
rerangka konseptual dan standar akuntansi untuk entitas sektor publik (state and
local governments). Dengan rerangka pedoman diatas, makna PABU hanya dibatasi
untuk entitas nonkepemerintahan sehingga ukuran kewajaran penyajian statemen
keuangan untuk entitas kepemerintahan belum jelas. Artinya, belum jelas apakah
fras “menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di
Indonesia” masih dapat dipakai.
Dalam artikel “Kerangka Kerja Prinsip Akuntansi Berterima Umum Indonesia”
dalam akuntansi edisi Februari 1991, dalam artikel ini Suwardjono menambah satu
lagi di bawah landasan konseptual yaitu landasan ideologi dan konstitusional yang
melandasi rerangka konseptual. Rerangka konseptual tidak dapat lepas dari
karakteristik lingkungan negara berupa ideologi dan konstitusi negara.

Rerangka Pedoman edisi Februari 1991


30. Mengapa rerangka pedoman PABU versi SAS No.43 perlu dimodel kembali menjadi
SAS No. 69? Petunjuk: Bacalah artikel “Remodeling the House of GAAP” oleh
Douglas Sauter dalam Journal of Accountancy (July 1991).
JAWAB :
Pada halaman 128 dan 130 dijelaskan bahwa Rerangka pedoman PABU versi Rubin
hanya ditujukan untuk entitas nonkepemerintahan sebagaimana tertuang dalam SAS
No.43 yaitu bahwa entitas bisnis (khususnya swasta) entitas nonbisnis atau nonlaba
(nonprofit atau not-for-profit) keduanya diacu sebagaientitas nonkepemerintahan
(nongovernmental) sabagai pasangan entitas kepemerintahan (governmental
entities). Karena tujuan karakteristik, dan jurisdiksi operasi entitas kepemerintahan
yang berbeda, diperlukanlah laporan keuangan yang berbeda pula. Untuk itu,
dibentuklah Governmental Accounting Standards Board (GASB) yang
bertanggungjawab untuk menentukan PABU (terutama standar akuntansi) untuk
entitas kepemerintahan. Dengan kata lain, entitas nonkepemerintahan berada
dibawah jurisdiksi (lingkup/kekuasaan hukum) FASB dan entitas kepemerintahan di
bawah jurisdiksi GASB.
Dengan adanya dua badan penyusun standar tersebut, lingkup GAAP sebagai
rerangka pedoman perlu direvisi dan diperluas. SAS No. 43 belum memisahkan
sumber-sumber prinsip yang berlaku bagi entitas nonkepemerintahan dan
kepemerintahan. Pengumuman resmi (pronouncements) dari FASB dapat
mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi atau mengubah GAAP entitas
kepemerintahan kecuali kalau GASB menegasinya (mengeluarkan apa yang sering
disebut “negetive standars”). Hal ini sangat merepotkan GASB dan membingungkan
para praktisi yang berkecimpug dalam entitas kepemerintahan.
Untuk mengatasi hal tersebut diatas, Fianancial Accounting Foundation (FAF), yaitu
badan yang membawahkan FASB dan GASB, meminta untuk mengubah hierarki
GAAP sehingga FASB dan GASB mesing-masing mempunyai tanggung jawab
utama dalam penyusunan standar untuk entitas yang berada di bawah jurisdiksinya.
Dengan pemisahan tanggung jawab ini, suatu entitas yang berada di bawah jurisdiksi
GASB tidak harus mengubah prinsip pelaporannya sebagai akibat dari standar yang
dikeluarkan oleh badan yang lain (FASB), demikian pula sebaliknya. Tuntutan ini
melahirkan SAS No. 69 (pengganti SAS No. 43) yang mendeskripsi GASB sebagai
dua hierarki paralel, satu untuk entitas nonkepemerintahan dan yang lain untuk
entitas kepemerintahan.
31. Apakah entitas kepemerintahan (governmental entities) sama denga entitas nonbisnis
(nonbusines entities)? Sebaliknya, apakah entitas nonkepemerintahan dengan
sendirinya merupakan entitas bisnis? Termasuk entitas manakah badan usaha milik
negara (BUMN), kepemerintahan atau bisnis?
Jawaban :
Pada halaman 163 dikatakan entitas kepemerintahan meliputi pemerintah pusat dan
daerah yang berada di bawah jurisdiksi GASB. Sedangkan entitas nonkepemeritahan
meliputi entitas bisnis dan nonbisnis yang pelaporan keuangannya berada di bawah
jurisdiksi FASB. BUMN merupakan milik perusahaan akan tetapi bergerak di bidang
bisnis negara.

32. Bukalah buku Standar Akuntansi Keuangan per 1 April 2002. Pilihlan dan
pelajarilah salah satu pernyataan kemudian dari pernyataan tersebut tunjukkan
manakah ketentuan yang memberi pedoman tentang:
a. Definisi
b. Pengukuran
c. Pengakuan
d. Penyajian
e. Pengungkapan
Jawaban :

Dari buku Standar Akuntansi Keuangan per 1 april 2002 berisi tentang penyajian.
Dalam menyusun SAK mengacu pada IFRS dengan mempertimbangkan pula faktor
lingkungan usaha di Indonesia. Pengembangan SAK yang belum diatur dalam IFRS
dilakukan dengan berpedoman pada Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan, kondisi lingkungan usaha di Indonesia dan standar akuntansi
yang berlaku di negara lain.

33. Apakah perbedaan antara Prinsip Akuntansi BerterimaUmum (PABU) dan


Pengauditan Berterima Umum (StaPBU).

Jawab :

(Pada halaman 142) PABU adalah suatu kerangka pedoman yang terdiri atas standar
akuntansi dan sumber-sumber lain yang didukung berlakunya secara resmi, yuridis,
teoritis dan praktis. PABU memberikan pedoman tentang definisi,pengukuran,
penilaian, pengakuan, penyajian dan pengungkapan objek, element atau pos.
Sedangkan StaPBU merupakan suatu rerangka pedoman yang terdiri atas landasan
konseptual dan operasional. (Halaman 140)
34. Mengapa beberapa kerangka pedoman PABU menempatkan kerangka konseptual
bukan sebagai fondasi tetapi sebagai bagian dari hierarki yang paling rendah tingkat
keautoritatifannya?
Jawab:
Pada halaman 135 dijelaskan bahwa hal seperti ini terjadi lantaran sejarah
pengembangan standar profesional di Amerika. Karena kerangka konseptual
dirancang untuk perbaikan masa depan, penyusunan tidak memperhatikan standar
akuntansi yang telah di berlakukan. Jadi banyak diantisipasi bahwa akan ada banyak
standar akuntansi yang tidak sesuai lagi dengan diberlakukannya kerangka
konseptual. Oleh karena itu, kedudukan atau autoritas kerangka konseptual
ditetapkan dengan sangat hati-hati oleh FABS dalam tiap pengantar pernyataan
konsep.

35. Apakah yang dimaksud oleh FASB bahwa rerangka konseptual tidak menetapkan
atau menciptakan standar akuntansi?

Jawab :

Yang dimaksud oleh FASB bahwa rerangka konseptual tidak menetapkan atau
menciptakan standar akuntansi adalah bahwa SFAC tidak dengan sendirinya
membatalkan standar yang sudah ada yang bertentangan dengan standar yang cara
implisit melekat dalam atau yang diturunkan dari SFAC. Standar akuntansi yang
berjalan hanya dapat diganti dengan standar baru yang disusun melalui prosedur
seksama. Dengan kata lain, standar yang diturunkan dari SFAC harus dirumuskan
dalam bentuk Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) untuk dapat
mengganti standar yang sekarang berlaku.

(HALAMAN 135)
36. Aspek apa saja yang dapat dijelaskan atau digambarkan oleh struktur akuntansi?

Jawab :

Aspek yang dapat dijelaskan atau digambarkan oleh struktur akuntansi, yaitu:

 Bidang Studi
Struktur akuntansi dapat menjadi basis untuk mengenali mata kuliah apa saja
yang harus ditawarkan dalam program studi akuntansi serta kompetensi apa
yang harus dicapai oleh tiap mata kuliah. Jadi, struktur akuntansi dapat dijadikan
rerangka untuk menyusun kurikulum inti (core) program studi akuntansi.
 Bidang Profesi
Bila dipandang dari profesi atau pekerjaan yang ditawarkan oleh akuntansi,
struktur akuntansi juga dapat digambarkan kesempatan karier bagi mereka yang
menguasai seperangkat pengetahuan akuntansi.
 Fungsi Auditor Independen
Hal penting yang dapat digambarkan oleh struktur akuntansi adalah fungsi
auditor independen (akuntan publik) dalam pelaporan keuangan. Karena pihak
pemakai biasanya terpisah dengan pihak manajemen baik secara administratif
maupun secara operasional, keterpisahan kedua pihak ini menempatkan pemakai
statemen sebagai pihak luar yang tidak dapat secara langsung ikut dalam proses
penyediaan data dan penyusunan statemen keuangan.
(HALAMAN 139-140)
37. Sejauh mana Aturan Etika 203 dalam “Aturan Etika Kompartemen Akuntan
Publik” dalam Standar Profesional Akuntan Publik dapat diterapkan dalam kasus
penyimpangan atau kesalahan istilah oleh badan penetap standar (IAI)?
Jawaban :
Kode Etik Profesi Akuntan Publik (sebelumnya disebut Aturan Etika Kompartemen
Akuntan Publik) adalah aturan etika yang harus diterapkan oleh anggota Institut
Akuntan Publik Indonesia atau IAPI (sebelumnya Ikatan Akuntan Indonesia -
Kompartemen Akuntan Publik atau IAI-KAP) dan staf profesional (baik yang
anggota IAPI maupun yang bukan anggota IAPI) yang bekerja pada satu Kantor
Akuntan Publik (KAP). Beberapa pengertian tentang kode etik yaitu :
Kode yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau benda
yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu
berita, keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi.Kode juga dapat berarti
kumpulan peraturan yang sistematis.
Kode etik ; yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu
sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
Kode Etik Profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai
seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi.

38. Bila profesi akuntansi di Indonesia (IAI) memutuskan untuk mengadopsi secara
penuh standar pelaporan keuangan internasional (international financial rporting
standards/IFRS) yang dikeluarkan oleh International Accounting Standards Board
(IASB), apa implikasinya terhadap perekayasaan pelaporan keuangan dan pendidikan
akuntansi di tingkat perguruan tinggi di Indonesia?
Jawaban :
Akuntansi dipandang sebagai pelaksanaaan dan penerapan standar untuk menyusun
seperangkat laporan keuangan. Dari sudut profesi atau praktisi, akuntansi
berkepentingan dengan aspek “bagaimana”. Prinsip Akuntansi Berterima
Umum/PABU (Generally Accepted Accounting Principles/GAAP) merupakan
pedoman yang lebih luas dari pada standar akuntansi karena tidak semua perlakuan
akuntansi secara eksplisit diatur dalam standar akuntansi. PABU berisi standar
akunatansi ditambah dengan sumber-sumber acuan lain yang didukung berlakunya.
Di lain pihak, sebagai objek pengetahuan di perguruan tinggi. Akademisi
memandang akuntansi sebagai dua bidang kajian yaitu bidang praktik dan teori.
Dengan demikian pendidikan akuntansi di perguruan tinggi harus mampu mengubah
praktik akuntansi yang dijalankan menjadi lebih baik. Namun dalam kenyataannya,
proses pengajaran di perguruan tinggi tidak selalu dapat terlaksana karena berbagai
faktor.

You might also like