Professional Documents
Culture Documents
RK3K
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)
BAB I
LATAR BELAKANG
Masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) para tenaga kerja selama
berlangsungnya proyek konstruksi sering kali kurang mendapat perhatian dari
berbagai pihak, baik dari pemerintah atau pun dari kontraktor.
Kurangnya kesadaran akan pentingnya K3, inilah yang mengakibatkan banyak
terjadinya kecelakaan kerjabaikyang serius maupun yang tidak serius dan kematian
dalam proses pelaksanaan konstruksi setiap tahunnya.
Kecelakaan-kecelakaan kerja yang terjadi dalam proses konstruksi dapat
menghambat proses konstruksi sendiri sehingga tujuan manajemen proyek tidak
tercapai.
Kebijakan K3 ;
a. Tertulis & bertanggal
b. Ditandatangani oleh pengusaha dan atau pengurus
c. Memuat pernyataan komitmen dan tujuan K3 perusahaan
d. Disosialisasikan/disebarluaskan
e. Bersifat dinamik dan ditinjau ulang agar tetap updated
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)
1. Orang jatuh
2. Terpukul benda jatuh Menurut benda :
3. Tersentuh/terpukul benda
yang tidak bergerak 1. Mesin
4. Terjepit diantara dua benda 2. Alat pengangkat dan
5. Gerakan yang dipaksakan sarana angkutan
6. Terkena suhu yang ekstrim 3. Perlengkapan lainnya
7. Tersengat arus listrik 4. Material bahan dan
8. Terkena bahan-berbahaya radiasi
atau radiasi 5. Lingkungan kerja
9. Lain-lain kecelakaan yang
tidak termasuk golongan ini
1. Fraktur / retak
2. Dislokasi
Menurut lokasi luka pada bagian : 3. Terkilir
4. Gegar otak dan luka dalam
1. Kepala 5. Amputasi
2. Leher 6. 6Luka-luka lainnya
3. Badan 7. Luka-luka ringan
4. Tangan 8. Memar dan remuk
5. Tungkai 9. Terbakar
6. Aneka lokasi 10. Keracunan akut
7. Luka-luka umum 11.
12. Pengaruh
Sesak nafas cuaca
8. Luka-luka lainnya
13. Akibat arus listrik
14. Akibat radiasi
15. Luka majemuk berlainan
16. Lain-lain luka
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)
Faktor Manajemen :
Menghilangkan
Penggantian
Engineering/rekayasa
Administrasi
1. KEBIJAKAN K3
Perusahaan memberikan prioritas pada keselamatan dan kesehatan kerja di dalam perusahaan, meliputi lingkungan kerja dan sumber
daya manusia yang ada di dalamnya. Perusahaan menerapkan sistem mana jemen keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan
dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.05/MEN/1996 mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Penerapan Sistem manajemen K3 ini dimaksudkan untuk mengurangi dan menghindari kecelakaan kerja yang terjadi. Peninjauan dan
evaluasi Sistem Manajemen K3 dilakukan secara berkala untuk mengikuti perubahan yang ada
2. PERENCANAAN
1) IdentifikasiBahaya danPengendalianRisiko Bahaya
NO JENIS / TYPEPEKERJAAN IDENTIFIKASIJENIS BAHAYA &RISIKO PENGENDALIANRISIKO K3
1 2 3 4
1 Mobilisasi dan Demobilisasi - Kecelakaan akibat bangunan sementara dan - Bangunan sementara dan rambu-rambu
rambu-rambu rusak dan tidak berfungsi, harus terpelihara agar tetap aman dan
- Bahaya akibat bahan dan kotoran yang tidak dalam kondisi pelayanan yang memenuhi
terpakai berceceran sehingga lalu lintas tidak aman. persyaratan,
- Bahaya akibat bangunan jalan dan jembatan - Pembersihan atas bahan-bahan yang
sementara rusak/roboh, tidak terpakai.
- Bahaya lalu lintas akibat jalan masuk ke lokasi - Bangunan harus dibuat dengan struktur
pekerjaan tidak tersedia atau tersedia tetapi dan kekuatan memenuhi syarat,
kurang memenuhi syarat. - Pengaturan lalu lintas sementara dengan
rambu-rambu yang memenuhi syarat.
2 Pematokan Dan Pengukuran - Luka terkena paku, kayu dan peralatan kerja lainnya - Pekerja harus memakai perlengkapan
- Terluka oleh alat penggeser kayu yang memenuhi syarat
- Terjadi kecelakaan atau pekerja tertabrak oleh - Pelepasan paku, baut dan lainnya harus
kendaraan yang berlalu lalang dilakukan dengan cara yang benar
- Terjadi gangguan lalu lintas - Memasang rambu-rambu pengaman serta
- Terluka akibat kondisi dan penggunaan meteran yang mengadakan pengaturan lalu lintas dan
salah, melakukan pekerjaan pada arah lalu lintas
- Kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan - Pastikan bahwa segala rambu permanen
peralatan, tidak menyesatkan/ membingungkan.
- Kecelakaan akibat metode pemasangan patok, Mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan
pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu
3 Penyiapan badan jalan - Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum - Harus menggunakan perlengkapan kerja yang
- Terluka akibat kondisi dan penggunaan meteran yang standar,
salah, - Pengukuran harus dilakukan dengan mengguna -
- Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas kurang baik, kan meteran yang sesuai dengan standar,
- Kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan - Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan
peralatan, standar,
- Kecelakaan akibat metode pemasangan patok, - Alat dan cara menggunakan harus benar sesuai
dengan standar,
- Pemasangan patok harus benar dan sesuai dengan
syarat,
- Bila pekerjaan dilakukan pada cuac a gelap atau
malam hari harus menggunakan lampu penerang -
an yang cukup,
- Operasional alat berat harus dilakukan sesuai
dengan standar,
4 Beton K250 - Terjadi iritasi pada kulit dan mata akibat perc ikan - Pekerja harus memakai baju kerja, sarung
adukan yang mengandung semen, tangan, helm, topi baja, kaca matapengaman
- Terluka atau kecelakaan akibat papan acuan dan sepatu yang sesuai dengan sta ndar, bila
pengecoran tidak kuat atau rusak, perlu untuk mencegah bahayaterhadap
- Terluka akibat terkena percikan beton pada saat gangguan paru-paru maka pekerja harus
penuangan beton dari bak muatan, memakai alat pengatur pernafasan(respirator)
- Kecelakaan oleh ambruknya beton yang sedang - Pencampuran bahan-bahan kering dari beton
mengeras akibat getaran, bahan kimia atau harus dilakukan pada ruang yangtertutup, debu
pembebanan, yang ditimbulkan harus dapat terbuang keluar,
- Terjadi kecelakaan atau terluka oleh mesin penggetar bila debu tidak dapatterbuang keluar, maka
ketika pengecoran dilakukan, para pekerja harus menggunakan alat
- Kecelakaan ataupun terluka oleh mesin pemompa pernapasan yang sesuaidengan standar,
beton, - Selama pengecoran papan acuan dan
- Terjadi kecelakaan oleh mesin penghampar dan penumpunyai harus kuat dan dicegah dari
pengaduk beton, kerusakan,
- Terluka oleh mesin Water Tanker - Bila beton sedang dituang dari bak muatan,
- Terjadi kecelakaan pada orang luar /bukan peke rja dan maka pekerja harus berada pada jarak yang
penduduk yang sedangmelintas, aman terhadap setiap percikan beton,
- Terjadi kecelakaan pekerja yang melakukan pekerjaan - Bila beton mulai mengeras mak a harus
pada kondisi gelap atau malam hari, dilindungi terhadap arus air yang mengalirkan
- Kecelakaan akibat papan lantai kerja sementara bahan-bahan kimia, dan getaran serta tidak
roboh, boleh meletakkan beban di atas beton yang
- Kecelakaan akibat pipa penyalur beton terlepas, sedang mengeras,
- Kecelakaan akibat pembersihan pipa pemompa beton. - Pelaksanaan penggetaran adukan beton harus
dilakukan oleh pekerja yang ahlidibidangnya
serta menjaga agar tidak ada orang luar maupun
pekerja lain yang tidak ahli berada di tempat
dimana dilakukan pengecoran,
- Operator mesin pompa beton harus sudah
berpengalaman dan ahli dibidangnya serta
senantiasa menjaga agar tidak ada orang luar
maupun pekerja lain yang tidak ahliberada di
tempat dimana dilakukan pengecoran,
- Pengadukan dan penghamparan beton harus
dilakukan oleh tenaga yang berpengalaman dan
ahli dibidangnya serta selalu menjaga agar tidak
ada orang luarmaupun pekerja lain yang tidak
ahli berada di tempat dimana dilakukan
pengecoran,
- Operator Water Tanker harus berpengalaman
dan ahli dibidangnya serta selalu menjaga agar
tidak ada orang luar maupun pekerja lain yang
tidak ahli berada di tempat dimanadilakukan
pengecoran,
- Membatasi daerah pekerjaan yang akan
dilakukan pengecoran dengan pagar atau rambu
yang informatif, menyiapkan jalan sementara
bagi penduduk sekitar untukmelintasi jalan,
- Menyiapkan penerangan yang memenuhi
syarat apabila harus bekerja pada malam hari,
- Lantai kerja sementara yang menahan pipa
pemompa beton harus kuat untuk menumpu
pipa yang sedang berisi dan semua pekerjaan
sekaligus pada waktu yang bersamaan,dan
mempunyai faktor pengaman sedikitnya 4,
- Pipa penyalur beton pompaan harus diangker
pada ujung dan lengkung-lengkungnya, diujung
atas diberi keran penyalur udara, terikat kuat
dengan ujung mulut penyemprot dengan
menggunakan kerah terpakau atau dengan cara
lain dengan kekuatan yangsebanding,
- Bila pipa pemompa beton seda ng dibersihkan
dengan air atau udara bertekanan tinggi,tidak
boleh disambung atau dalam keadaan terlepas. .
Bila pipa pemompa sedangdisemprot dengan
udara bertekanan tinggi maka pekerja-pekerja
yang tidakberkepentingan harus berada di
tempat yang aman
5 Beton Tak Bertulang ( B0) - Terjadi iritasi pada kulit dan mata akibat percikan - Pekerja harus memakai baju kerja, sarung
adukan yang mengandung semen, tangan, helm, topi baja, kaca matapengaman
- Terluka atau kecelakaan akibat papan acuan dan sepatu yang sesuai dengan sta ndar, bila
pengecoran tidak kuat atau rusak, perlu untuk mencegah bahayaterhadap
- Terluka akibat terkena percikan beton pada saat gangguan paru-paru maka pekerja harus
penuangan beton dari bak muatan, memakai alat pengatur pernafasan(respirator)
- Kecelakaan oleh ambruknya beton yang sedang - Pencampuran bahan-bahan kering dari beton
mengeras akibat getaran, bahan kimia atau harus dilakukan pada ruang yangtertutup, debu
pembebanan, yang ditimbulkan harus dapat terbuang keluar,
- Terjadi kecelakaan atau terluka oleh mesin penggetar bila debu tidak dapatterbuang keluar, maka
ketika pengecoran dilakukan, para pekerja harus menggunakan alat
- Kecelakaan ataupun terluka oleh mesin pemompa pernapasan yang sesuaidengan standar,
beton, - Selama pengecoran papan acuan dan
- Terjadi kecelakaan oleh mesin penghampar dan penumpunyai harus kuat dan dicegah dari
pengaduk beton, kerusakan,
- Terluka oleh mesin Water Tanker - Bila beton sedang dituang dari bak muatan,
- Terjadi kecelakaan pada orang luar /bukan pekerja dan maka pekerja harus berada pada jarak yang
6 Baja Tulangan U 24 Polos - Terjadi gangguan fisik akibat pekerja tidak memakai - Para pekerja yang mengerjakan pemasangan
pakaian kerja atau perlengkapanlain yang memenuhi Besi tulangan harus memakai sarungtangan,
standar, helm, sepatu boot yang sesuai standar,
- Luka terkena besi tulangan yang menjorok ke luar dari - Besi tulangan yang menjorok k e luar dari lantai
lantai atau dinding, atau dinding harus diberi pelindung,
- Terjadi kecelakaan atau terluka pada saat melakukan - Pabrikasi besi tulangan harus dilakukan oleh
pemotongan atau pabrikasi besi tulangan, pekerja yang sudah berpengalaman
- Kecelakaan atau terluka akibat tertimpa oleh besi dibidangnya,
tulangan yang diletakkan padaperancah, - Besi tulangan tidak boleh disimpan pada
- Terjadi gangguan lau lintas. perancah atau papan acuan yang dapat
membahayakan kestabilannya,
- Mengatur lalu lintas agar tetap berjalan dengan
lancar dengan cara mengerjakanpekerjaan ½
bagian terlebih dahulu.
7 Baja Tulangan U 32 Ulir - Terjadi gangguan fisik akibat pekerja tidak memakai - Para pekerja yang mengerjakan pemasangan
pakaian kerja atau perlengkapa nlain yang memenuhi Besi tulangan harus memakai sarungtangan,
standar, helm, sepatu boot yang sesuai standar,
- Luka terkena besi tulangan yang menjorok ke luar dari - Besi tulangan yang menjorok ke luar dari lantai
lantai atau dinding, atau dinding harus diberi pelindung,
- Terjadi kecelakaan atau terluka pada saat melakukan - Pabrikasi besi tulangan harus dilakukan oleh
pemotongan atau pabrikasi besi tulangan, pekerja yang sudah berpengalaman
- Kecelakaan atau terluka akibat tertimpa oleh besi dibidangnya,
tulangan yang diletakkan padaperancah, - Besi tulangan tidak boleh disimpan pada
- Terjadi gangguan lau lintas. perancah atau papan acuan yang dapat
membahayakan kestabilannya,
- Mengatur lalu lintas agar tetap berjalan dengan
lancar dengan cara mengerjakanpekerjaan ½
bagian terlebih dahulu.
8 Penyediaan Tiang Pancang Kayu Ulin
Tanpa Pengawetan - Luka terkena material kayu saat penumpukan - Pekerja harus memakai baju kerja, sarung
- Luka akibat perlatan kerja tangan, helm, topi baja, kaca matapengaman
- Terjadi gangguan fisik akibat pekerja tidak memakai dan sepatu yang sesuai dengan standar, bila
pakaian dan peralatan yangsesuai dengan standar, perlu untuk mencegah bahaya terhadap
gangguan paru-paru maka pekerja harus
memakai alat pengatur pernafasan(respirator)
- Material ditumpuk kelokasi yang telah
ditentukan
- Peralatan kerja apabila tidak / sudah dipergunakan
diletakkan pada tempat penyimpanan alat
9 Pemancangan Tiang PancangKayu - Luka akibat kena pukul palu, luka akibat kena gergaji, - Pelaksanaan pengukuran, pemotongan dan
luka akibat kena paku, pematokan harus dilakukan oleh pekerjayang
- Gangguan pendengaran akibat suara pemancangan, terampil dan berpengalaman,
- Luka akibat meruncingkan bagian bawah cerucuk, - Para pekerja harus diberi sumbat telinga,
- Mengangkat bahan pancang. - Diusahakan sedemikian rupa peruncingan bagian
bawah dilakukan dengan hati-hati danpara
pekerja menggunakan sarung tangan,
- Pemancangan mengikuti prosedur yang berlaku.
10 Pasangan Pipa PVC 3/4" - Terjadi gangguan fisik akibat pekerja tidak memakai - Para pekerja yang mengerjakan pemasangan
pakaian kerja atau perlengkapa nlain yang memenuhi pipa harus memakai sarung tangan,
standar, helm, sepatu boot yang sesuai standar,
- Terjadi kecelakaan atau terluka pada saat melakukan - pipa yang menjorok k e luar dari lantai
pemotongan atau pabrikasi Pipa, atau dinding harus diberi pelindung,
- Kecelakaan atau terluka akibat tertimpa oleh Pipa PVC - Pabrikasi Pipa PVC harus dilakukan oleh
saat pemasangan dan penumpukan, pekerja yang sudah berpengalaman
- Terjadi gangguan lau lintas. dibidangnya,
- pipa pvc tidak boleh disimpan pada
perancah atau papan acuan yang dapat
membahayakan kestabilannya,
- Mengatur lalu lintas agar tetap berjalan dengan
lancar dengan cara mengerjakanpekerjaan ½
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)
BAB II
MAKSUD, TUJUAN, DAN RU ANG
LINGKUP
5.
6. Sumber Daya
Pengorganisasian dan Tanggung Jawab
7. Pelatihan dan Kompetensi
8. Komunikasi dan Konsultasi
9. Dokumentasi
10. Pengendalian Bahaya
11. Tanggap Darurat
12. Pengukuran dan Pemantauan Kinerja
13. Penyelidikan Kecelakaan dan Pelaporan
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)
6. Tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering
dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat
sumber atau sumber-sumber bahaya baik di darat, di dalam tanah, di
permukaan air, di dalam air maupun di udara yang berada di dalam wilayah
kekuasaan hukum Republik Indonesia.
pekerjaan selesai.
19. Monitoring dan Evaluasi K3 Konstruksi adalah kegiatan pemantauan
dan penilaian terhadap kinerja Penyelenggaraan K3 Konstruksi yang
meliputi pengumpulan data,analisa, penilaian, kesimpulan dan rekomendasi
tingkat penerapan K3 Konstruksi pada CV. SEMOGA SUKSES SELALU.
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)
BAB IV
SASARAN DAN PROGRAM K3
A. Sasaran K3 :
a. Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa (zero fatal accident)
b. Tingkat penerapan element SMK3 minimal 80%
c. Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan resiko
pekerjaannya masing-masing
B. Program K3 :
a. Melaksanakan K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, Rambu-
rambu,Spanduk,Poster,Pagar pengaman, Jaring pengaman, dsb) secara
konsisten
b. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya
c. Memastiakn semua pekerja mematuhi peraturan yang teleh ditetapkan
a) Tujuan
1. Mengidentifikasi risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang
dapat terjadi pada pekerjaan CETAK SAWAH ( BANTUAN
KEUANGAN PROVINSI ) .
2. Memberikan penilaian atas risiko-risiko K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) yang terjadi pada pekerjaan CETAK SAWAH (
3. BANTUAN KEUANGAN
Memberikan tindakan PROVINSI ).
pengendalian risiko terhadap risiko K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada pekerjaan CETAK
SAWAH ( BANTUAN KEUANGAN PROVINSI ) .
4. Menghitung analisis biaya untuk pengendalian risiko K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada pekerjaan CETAK
SAWAH ( BANTUAN KEUANGAN PROVINSI ) .
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)
b) Ruang Lingkup
1. Penelitian dilakukan di Pekerjaan Pembangunan Beton Bertulang Jalan
Polsek - Tikah.
2. Kegiatan Pekerjaan Pembangunan Beton Bertulang Jalan Polsek -
Tikah,yang diteliti adalah mulai dari kegiatan penggalian, konstruksi
sampai dengan kegiatan finishing .
3. Masalah yang diteliti adalah K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Risiko yang diidentifikasi adalah risiko K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) yang berkaitan dengan aktivitas pada Pekerjaan
CETAK SAWAH ( BANTUAN KEUANGAN PROVINSI ) .
4. Responden adalah pegawai yang terkait dengan Pekerjaan
CETAK SAWAH ( BANTUAN KEUANGAN PROVINSI ) , khususnya
yang berkaitan dengan K3 yaitu safety officer, safety manager.
C. Organisasi K3
Chart organisasi K3 CV. SEMOGA SUKSES SELALUuntuk Pekerjaan
Safety
Engineer
Bencana
Darurat Kebakaran Lingkungan
Alam
BAB V
TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
5.1 Biro Manajemen Mutu dan Risiko
setempat.
8. Merencanakan dan melaksanakan Inspeksi K3 dibantu oleh Ahli K3
Konstruksi/Petugas K3 Konstruksi secara bersama-sama dengan
5.4 Inisiator
12. Melakukan kerja sama untuk membentuk kegiatan SMK3 Konstruksi bila
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)
ada dua atau lebih Penyedia Jasa yang bergabung dalam satu kegiatan.
Dan Kerja sama kegiatan SMK3 Konstruksi tersebut dipimpin oleh
penanggung jawab utama Penyedia Jasa.
13. Berwenang dan bertindak sebagai Koordinator K3 jika pada proyek
yang dikerjakannya terdapat supplier ataupun subkontraktor yang
ditunjuk langsung oleh CV. SEMOGA SUKSES SELALUoleh karena
pertimbangan tertentu.
14. Wajib membentuk P2K3 (Panitia Pembina K3) bila:
a. Mengelola pekerjaan yang mempekerjakan pekerja dengan jumlah
paling sedikit 100 orang.
b. Mengelola pekerjaan yang mempekerjakan pekerja kurang dari
100 orang, akan tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi
yang mempunyai Risiko yang besar akan terjadinya peledakan,
kebakaran, keracunan dan penyinaran radioaktif.
c. Wajib melapor ke Dinas Tenaga Kerja dan Jamsostek setempat
sesuai ketentuan yang berlaku.
15. Wajib membuat Laporan Rutin Kegiatan P2K3 ke Dinas Tenaga Kerja
setempat dan tembusannya disampaikan kepada Proyek Pelaksana
Kontrak Konstruksi.
16. Wajib melaksanakan Audit Internal K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum sebagaimana jika memiliki Sertifikat Sistem Manajemen K3
Perusahaan.
17. Menyediakan informasi terbaru, dan selalu diperbaharui tentang
kegiatan K3 di tempat kerja.
18. Wajib menindak-lanjuti rekomendasi CV. SEMOGA SUKSES SELALU
tentang K3 Konstruksi dalam rangka:
a. Hasil Inspeksi terhadap Kondisi Nyaris (Nearmiss) dan Kejadian K3
walaupun tanpa celaka/cidera.
b. Pencegahan Kecelakaan Kerja dan Penyakit akibat kerja.
c. Peningkatan derajat kesehatan pekerja.
BAB IV KETENTUAN/
SYARAT PERUNDANG-
UNDANGAN
semua
yang petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat perlindungan diri
diwajibkan”
2. UU No 18 tentang Jasa Konstruksi Peraturan Menteri PU No. 09/PRT/M/2008
tentang Pedoman Sistem Manajemen
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja, No. PE-05/MEN/1996, Kesehatan, Sistem
Menejemen Keselamatan
5. UU No.13 Tahun 2003, tentang Ketenaga-kerjaan
Pasal 87 :
“Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)
BAB V
PENUTUP
berkarakteristik,
dilakukan tentunya
di negara tidak dapat
maju. Langkah ditangani
pertama dengan
perlu segera cara-cara
diambil adalahyang umum
keteladanan
pihak Pemerintah yang mempunyai fungsi sebagai pembina dan juga “the biggest
owner.” Pihak pemilik proyek lah yang memiliki peran terbesar dalam usaha
perubahan paradigma K3 konstruksi.
Ditetapkan di : Samarinda
Pada tanggal :
DIREKSI
M K NUZUL ZACHRI
Direktur