You are on page 1of 27

CV.

SEMOGA SUKSES SELALU


SSS3 GENERAL CONTRACTOR AND SUPPLIER
Alamat. Jl kadrie oening no 60 ATelpon 0541-7133098
Samarinda, Kalimantan Timur
email : cv_semogasukses@yahoo.co.id

RK3K
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

BAB I
LATAR BELAKANG

Masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) para tenaga kerja selama
berlangsungnya proyek konstruksi sering kali kurang mendapat perhatian dari
berbagai pihak, baik dari pemerintah atau pun dari kontraktor.
Kurangnya kesadaran akan pentingnya K3, inilah yang mengakibatkan banyak
terjadinya kecelakaan kerjabaikyang serius maupun yang tidak serius dan kematian
dalam proses pelaksanaan konstruksi setiap tahunnya.
Kecelakaan-kecelakaan kerja yang terjadi dalam proses konstruksi dapat
menghambat proses konstruksi sendiri sehingga tujuan manajemen proyek tidak
tercapai.

Sistem Manajemen K3 merupakan bagian dari dari sistem sistem manajemen


manajemen secara secara keseluruhan keseluruhan yang yang meliputi meliputi
struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses
dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, pencapaian, pengkajian
dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka
pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat

kerja yang aman, efisien dan produktif.


CV. SEMOGA SUKSES SELALU menunjukkan komitmennya
melalui:
1. Membentuk Organisasi K3
2. Menetapkan personel yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang yang
jelas dalam penanganan K3
3. Menyediakan anggaran, sarana dan tenaga kerja yang diperlukan dalam
bidang K3
4. Perencanaan K3 yang terkoordinasi
5. Melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3

Kebijakan K3 ;
a. Tertulis & bertanggal
b. Ditandatangani oleh pengusaha dan atau pengurus
c. Memuat pernyataan komitmen dan tujuan K3 perusahaan
d. Disosialisasikan/disebarluaskan
e. Bersifat dinamik dan ditinjau ulang agar tetap updated
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

Klasifikasi Kecelakaan KerjaKlasifikasi Kecelakaan Kerja (ILO : 2004)

Menurut tipe kecelakaan :

1. Orang jatuh
2. Terpukul benda jatuh Menurut benda :
3. Tersentuh/terpukul benda
yang tidak bergerak 1. Mesin
4. Terjepit diantara dua benda 2. Alat pengangkat dan
5. Gerakan yang dipaksakan sarana angkutan
6. Terkena suhu yang ekstrim 3. Perlengkapan lainnya
7. Tersengat arus listrik 4. Material bahan dan
8. Terkena bahan-berbahaya radiasi
atau radiasi 5. Lingkungan kerja
9. Lain-lain kecelakaan yang
tidak termasuk golongan ini

Menurut jenis luka-luka :

1. Fraktur / retak
2. Dislokasi
Menurut lokasi luka pada bagian : 3. Terkilir
4. Gegar otak dan luka dalam
1. Kepala 5. Amputasi
2. Leher 6. 6Luka-luka lainnya
3. Badan 7. Luka-luka ringan
4. Tangan 8. Memar dan remuk
5. Tungkai 9. Terbakar
6. Aneka lokasi 10. Keracunan akut
7. Luka-luka umum 11.
12. Pengaruh
Sesak nafas cuaca
8. Luka-luka lainnya
13. Akibat arus listrik
14. Akibat radiasi
15. Luka majemuk berlainan
16. Lain-lain luka
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

Penyebab sering terjadinya kecelakaan :

Faktor Manajemen :

1. Standart kerja yang kurang baik


2. Standart perencanaan
yang kurang tepat
3. Standart perawatan
yang kurang tepat
4. Standart pembelian peralatan
yang kurang tepat
Faktor Pekerja :
5. Keausan alat akibat keseringan
dipakai, dan pemakaian yang
1. Kurangnya
abnormal
pengetahuan pekerja
2. Kurangnya ketrampilan
pekerja
3. Motivasi yang kurang
4. Fisik yang tidak
mendukung
5. Masalah mental dan
stress fisik.
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

Hierarki Pengendalian Resiko

Menghilangkan

Penggantian

Engineering/rekayasa

Administrasi

Alat Pelindung Diri


CV. SEMOGA SUKSES SELALU
GENERAL CONTRACTOR AND SUPPLIER
SSS3 Alamat. Jl kadrie oening no 60 ATelpon 0541-7133098
Samarinda, Kalimantan Timur
email :cv_semogasukses@yahoo.co.id
PRA – RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
(PRA – RK3K)

1. KEBIJAKAN K3

Perusahaan memberikan prioritas pada keselamatan dan kesehatan kerja di dalam perusahaan, meliputi lingkungan kerja dan sumber
daya manusia yang ada di dalamnya. Perusahaan menerapkan sistem mana jemen keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan
dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.05/MEN/1996 mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Penerapan Sistem manajemen K3 ini dimaksudkan untuk mengurangi dan menghindari kecelakaan kerja yang terjadi. Peninjauan dan
evaluasi Sistem Manajemen K3 dilakukan secara berkala untuk mengikuti perubahan yang ada

2. PERENCANAAN
1) IdentifikasiBahaya danPengendalianRisiko Bahaya
NO JENIS / TYPEPEKERJAAN IDENTIFIKASIJENIS BAHAYA &RISIKO PENGENDALIANRISIKO K3
1 2 3 4

1 Mobilisasi dan Demobilisasi - Kecelakaan akibat bangunan sementara dan - Bangunan sementara dan rambu-rambu
rambu-rambu rusak dan tidak berfungsi, harus terpelihara agar tetap aman dan
- Bahaya akibat bahan dan kotoran yang tidak dalam kondisi pelayanan yang memenuhi
terpakai berceceran sehingga lalu lintas tidak aman. persyaratan,
- Bahaya akibat bangunan jalan dan jembatan - Pembersihan atas bahan-bahan yang
sementara rusak/roboh, tidak terpakai.
- Bahaya lalu lintas akibat jalan masuk ke lokasi - Bangunan harus dibuat dengan struktur
pekerjaan tidak tersedia atau tersedia tetapi dan kekuatan memenuhi syarat,
kurang memenuhi syarat. - Pengaturan lalu lintas sementara dengan
rambu-rambu yang memenuhi syarat.

2 Pematokan Dan Pengukuran - Luka terkena paku, kayu dan peralatan kerja lainnya - Pekerja harus memakai perlengkapan
- Terluka oleh alat penggeser kayu yang memenuhi syarat
- Terjadi kecelakaan atau pekerja tertabrak oleh - Pelepasan paku, baut dan lainnya harus
kendaraan yang berlalu lalang dilakukan dengan cara yang benar
- Terjadi gangguan lalu lintas - Memasang rambu-rambu pengaman serta
- Terluka akibat kondisi dan penggunaan meteran yang mengadakan pengaturan lalu lintas dan
salah, melakukan pekerjaan pada arah lalu lintas
- Kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan - Pastikan bahwa segala rambu permanen
peralatan, tidak menyesatkan/ membingungkan.
- Kecelakaan akibat metode pemasangan patok, Mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan
pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu

3 Penyiapan badan jalan - Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum - Harus menggunakan perlengkapan kerja yang
- Terluka akibat kondisi dan penggunaan meteran yang standar,
salah, - Pengukuran harus dilakukan dengan mengguna -
- Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas kurang baik, kan meteran yang sesuai dengan standar,
- Kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan - Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan
peralatan, standar,
- Kecelakaan akibat metode pemasangan patok, - Alat dan cara menggunakan harus benar sesuai
dengan standar,
- Pemasangan patok harus benar dan sesuai dengan
syarat,
- Bila pekerjaan dilakukan pada cuac a gelap atau
malam hari harus menggunakan lampu penerang -
an yang cukup,
- Operasional alat berat harus dilakukan sesuai
dengan standar,

4 Beton K250 - Terjadi iritasi pada kulit dan mata akibat perc ikan - Pekerja harus memakai baju kerja, sarung
adukan yang mengandung semen, tangan, helm, topi baja, kaca matapengaman
- Terluka atau kecelakaan akibat papan acuan dan sepatu yang sesuai dengan sta ndar, bila
pengecoran tidak kuat atau rusak, perlu untuk mencegah bahayaterhadap
- Terluka akibat terkena percikan beton pada saat gangguan paru-paru maka pekerja harus
penuangan beton dari bak muatan, memakai alat pengatur pernafasan(respirator)
- Kecelakaan oleh ambruknya beton yang sedang - Pencampuran bahan-bahan kering dari beton

mengeras akibat getaran, bahan kimia atau harus dilakukan pada ruang yangtertutup, debu
pembebanan, yang ditimbulkan harus dapat terbuang keluar,
- Terjadi kecelakaan atau terluka oleh mesin penggetar bila debu tidak dapatterbuang keluar, maka
ketika pengecoran dilakukan, para pekerja harus menggunakan alat
- Kecelakaan ataupun terluka oleh mesin pemompa pernapasan yang sesuaidengan standar,
beton, - Selama pengecoran papan acuan dan
- Terjadi kecelakaan oleh mesin penghampar dan penumpunyai harus kuat dan dicegah dari
pengaduk beton, kerusakan,
- Terluka oleh mesin Water Tanker - Bila beton sedang dituang dari bak muatan,
- Terjadi kecelakaan pada orang luar /bukan peke rja dan maka pekerja harus berada pada jarak yang
penduduk yang sedangmelintas, aman terhadap setiap percikan beton,
- Terjadi kecelakaan pekerja yang melakukan pekerjaan - Bila beton mulai mengeras mak a harus
pada kondisi gelap atau malam hari, dilindungi terhadap arus air yang mengalirkan
- Kecelakaan akibat papan lantai kerja sementara bahan-bahan kimia, dan getaran serta tidak
roboh, boleh meletakkan beban di atas beton yang
- Kecelakaan akibat pipa penyalur beton terlepas, sedang mengeras,
- Kecelakaan akibat pembersihan pipa pemompa beton. - Pelaksanaan penggetaran adukan beton harus
dilakukan oleh pekerja yang ahlidibidangnya
serta menjaga agar tidak ada orang luar maupun
pekerja lain yang tidak ahli berada di tempat
dimana dilakukan pengecoran,
- Operator mesin pompa beton harus sudah
berpengalaman dan ahli dibidangnya serta
senantiasa menjaga agar tidak ada orang luar
maupun pekerja lain yang tidak ahliberada di
tempat dimana dilakukan pengecoran,
- Pengadukan dan penghamparan beton harus
dilakukan oleh tenaga yang berpengalaman dan
ahli dibidangnya serta selalu menjaga agar tidak
ada orang luarmaupun pekerja lain yang tidak
ahli berada di tempat dimana dilakukan
pengecoran,
- Operator Water Tanker harus berpengalaman
dan ahli dibidangnya serta selalu menjaga agar
tidak ada orang luar maupun pekerja lain yang
tidak ahli berada di tempat dimanadilakukan
pengecoran,
- Membatasi daerah pekerjaan yang akan
dilakukan pengecoran dengan pagar atau rambu
yang informatif, menyiapkan jalan sementara
bagi penduduk sekitar untukmelintasi jalan,
- Menyiapkan penerangan yang memenuhi
syarat apabila harus bekerja pada malam hari,
- Lantai kerja sementara yang menahan pipa
pemompa beton harus kuat untuk menumpu
pipa yang sedang berisi dan semua pekerjaan
sekaligus pada waktu yang bersamaan,dan
mempunyai faktor pengaman sedikitnya 4,
- Pipa penyalur beton pompaan harus diangker
pada ujung dan lengkung-lengkungnya, diujung
atas diberi keran penyalur udara, terikat kuat
dengan ujung mulut penyemprot dengan
menggunakan kerah terpakau atau dengan cara
lain dengan kekuatan yangsebanding,
- Bila pipa pemompa beton seda ng dibersihkan
dengan air atau udara bertekanan tinggi,tidak
boleh disambung atau dalam keadaan terlepas. .
Bila pipa pemompa sedangdisemprot dengan
udara bertekanan tinggi maka pekerja-pekerja
yang tidakberkepentingan harus berada di
tempat yang aman

5 Beton Tak Bertulang ( B0) - Terjadi iritasi pada kulit dan mata akibat percikan - Pekerja harus memakai baju kerja, sarung
adukan yang mengandung semen, tangan, helm, topi baja, kaca matapengaman
- Terluka atau kecelakaan akibat papan acuan dan sepatu yang sesuai dengan sta ndar, bila
pengecoran tidak kuat atau rusak, perlu untuk mencegah bahayaterhadap
- Terluka akibat terkena percikan beton pada saat gangguan paru-paru maka pekerja harus
penuangan beton dari bak muatan, memakai alat pengatur pernafasan(respirator)
- Kecelakaan oleh ambruknya beton yang sedang - Pencampuran bahan-bahan kering dari beton
mengeras akibat getaran, bahan kimia atau harus dilakukan pada ruang yangtertutup, debu
pembebanan, yang ditimbulkan harus dapat terbuang keluar,
- Terjadi kecelakaan atau terluka oleh mesin penggetar bila debu tidak dapatterbuang keluar, maka
ketika pengecoran dilakukan, para pekerja harus menggunakan alat
- Kecelakaan ataupun terluka oleh mesin pemompa pernapasan yang sesuaidengan standar,
beton, - Selama pengecoran papan acuan dan
- Terjadi kecelakaan oleh mesin penghampar dan penumpunyai harus kuat dan dicegah dari
pengaduk beton, kerusakan,
- Terluka oleh mesin Water Tanker - Bila beton sedang dituang dari bak muatan,
- Terjadi kecelakaan pada orang luar /bukan pekerja dan maka pekerja harus berada pada jarak yang

penduduk yang sedangmelintas, aman terhadap setiap percikan beton,


- Terjadi kecelakaan pekerja yang melakukan pekerjaan - Bila beton mulai mengeras maka harus
pada kondisi gelap atau malam hari, dilindungi terhadap arus air yang mengalirkan
- Kecelakaan akibat papan lantai kerja sementara bahan-bahan kimia, dan getaran serta tidak
roboh, boleh meletakkan beban di atas beton yang
- Kecelakaan akibat pipa penyalur beton terlepas, sedang mengeras,
- Kecelakaan akibat pembersihan pipa pemompa beton. - Pelaksanaan penggetaran adukan beton harus
dilakukan oleh pekerja yang ahlidibidangnya
serta menjaga agar tidak ada orang luar maupun
pekerja lain yang tidak ahli berada di tempat
dimana dilakukan pengecoran,
- Operator mesin pompa beton harus sudah
berpengalaman dan ahli dibidangnya serta
senantiasa menjaga agar tidak ada orang luar
maupun pekerja lain yang tidak ahliberada di
tempat dimana dilakukan pengecoran,
- Pengadukan dan penghamparan beton harus
dilakukan oleh tenaga yang berpengalaman dan
ahli dibidangnya serta selalu menjaga agar tidak
ada orang luarmaupun pekerja lain yang tidak
ahli berada di tempat dimana dilakukan
pengecoran,
- Operator Water Tanker harus berpengalaman
dan ahli dibidangnya serta selalu menjaga agar
tidak ada orang luar maupun pekerja lain yang
tidak ahli berada di tempat dimanadilakukan
pengecoran,

- Membatasi daerah pekerjaan yang akan


dilakukan pengecoran dengan pagar atau rambu
yang informatif, menyiapkan jalan sementara
bagi penduduk sekitar untukmelintasi jalan,
- Menyiapkan penerangan yang memenuhi
syarat apabila harus bekerja pada malam hari,
- Lantai kerja sementara yang menahan pipa
pemompa beton harus kuat untuk menumpu
pipa yang sedang berisi dan semua pekerjaan
sekaligus pada waktu yang bersamaan,dan
mempunyai faktor pengaman sedikitnya 4,
- Pipa penyalur beton pompaan harus diangker
pada ujung dan lengkung-lengkungnya, diujung
atas diberi keran penyalur udara, terikat kuat
dengan ujung mulut penyemprot dengan
menggunakan kerah terpakau atau dengan cara
lain dengan kekuatan yangsebanding,
- Bila pipa pemompa beton seda ng dibersihkan
dengan air atau udara bertekanan tinggi,tidak
boleh disambung atau dalam keadaan terlepas. .
Bila pipa pemompa sedangdisemprot dengan
udara bertekanan tinggi maka pekerja-pekerja
yang tidakberkepentingan harus berada di

6 Baja Tulangan U 24 Polos - Terjadi gangguan fisik akibat pekerja tidak memakai - Para pekerja yang mengerjakan pemasangan
pakaian kerja atau perlengkapanlain yang memenuhi Besi tulangan harus memakai sarungtangan,
standar, helm, sepatu boot yang sesuai standar,
- Luka terkena besi tulangan yang menjorok ke luar dari - Besi tulangan yang menjorok k e luar dari lantai
lantai atau dinding, atau dinding harus diberi pelindung,
- Terjadi kecelakaan atau terluka pada saat melakukan - Pabrikasi besi tulangan harus dilakukan oleh
pemotongan atau pabrikasi besi tulangan, pekerja yang sudah berpengalaman
- Kecelakaan atau terluka akibat tertimpa oleh besi dibidangnya,
tulangan yang diletakkan padaperancah, - Besi tulangan tidak boleh disimpan pada
- Terjadi gangguan lau lintas. perancah atau papan acuan yang dapat
membahayakan kestabilannya,
- Mengatur lalu lintas agar tetap berjalan dengan
lancar dengan cara mengerjakanpekerjaan ½
bagian terlebih dahulu.

7 Baja Tulangan U 32 Ulir - Terjadi gangguan fisik akibat pekerja tidak memakai - Para pekerja yang mengerjakan pemasangan
pakaian kerja atau perlengkapa nlain yang memenuhi Besi tulangan harus memakai sarungtangan,
standar, helm, sepatu boot yang sesuai standar,
- Luka terkena besi tulangan yang menjorok ke luar dari - Besi tulangan yang menjorok ke luar dari lantai
lantai atau dinding, atau dinding harus diberi pelindung,
- Terjadi kecelakaan atau terluka pada saat melakukan - Pabrikasi besi tulangan harus dilakukan oleh
pemotongan atau pabrikasi besi tulangan, pekerja yang sudah berpengalaman
- Kecelakaan atau terluka akibat tertimpa oleh besi dibidangnya,
tulangan yang diletakkan padaperancah, - Besi tulangan tidak boleh disimpan pada
- Terjadi gangguan lau lintas. perancah atau papan acuan yang dapat
membahayakan kestabilannya,
- Mengatur lalu lintas agar tetap berjalan dengan
lancar dengan cara mengerjakanpekerjaan ½
bagian terlebih dahulu.
8 Penyediaan Tiang Pancang Kayu Ulin
Tanpa Pengawetan - Luka terkena material kayu saat penumpukan - Pekerja harus memakai baju kerja, sarung
- Luka akibat perlatan kerja tangan, helm, topi baja, kaca matapengaman
- Terjadi gangguan fisik akibat pekerja tidak memakai dan sepatu yang sesuai dengan standar, bila
pakaian dan peralatan yangsesuai dengan standar, perlu untuk mencegah bahaya terhadap
gangguan paru-paru maka pekerja harus
memakai alat pengatur pernafasan(respirator)
- Material ditumpuk kelokasi yang telah
ditentukan
- Peralatan kerja apabila tidak / sudah dipergunakan
diletakkan pada tempat penyimpanan alat

9 Pemancangan Tiang PancangKayu - Luka akibat kena pukul palu, luka akibat kena gergaji, - Pelaksanaan pengukuran, pemotongan dan
luka akibat kena paku, pematokan harus dilakukan oleh pekerjayang
- Gangguan pendengaran akibat suara pemancangan, terampil dan berpengalaman,
- Luka akibat meruncingkan bagian bawah cerucuk, - Para pekerja harus diberi sumbat telinga,
- Mengangkat bahan pancang. - Diusahakan sedemikian rupa peruncingan bagian
bawah dilakukan dengan hati-hati danpara
pekerja menggunakan sarung tangan,
- Pemancangan mengikuti prosedur yang berlaku.

10 Pasangan Pipa PVC 3/4" - Terjadi gangguan fisik akibat pekerja tidak memakai - Para pekerja yang mengerjakan pemasangan
pakaian kerja atau perlengkapa nlain yang memenuhi pipa harus memakai sarung tangan,
standar, helm, sepatu boot yang sesuai standar,
- Terjadi kecelakaan atau terluka pada saat melakukan - pipa yang menjorok k e luar dari lantai
pemotongan atau pabrikasi Pipa, atau dinding harus diberi pelindung,
- Kecelakaan atau terluka akibat tertimpa oleh Pipa PVC - Pabrikasi Pipa PVC harus dilakukan oleh
saat pemasangan dan penumpukan, pekerja yang sudah berpengalaman
- Terjadi gangguan lau lintas. dibidangnya,
- pipa pvc tidak boleh disimpan pada
perancah atau papan acuan yang dapat
membahayakan kestabilannya,
- Mengatur lalu lintas agar tetap berjalan dengan
lancar dengan cara mengerjakanpekerjaan ½
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

BAB II
MAKSUD, TUJUAN, DAN RU ANG
LINGKUP

2.1 Maksud dan Tujuan


1. Maksud Pedoman ini sebagai acuan bagi CV. SEMOGA SUKSES
SELALU dan Kontraktor/Konsultan Pengawas dalam Penyelenggaraan
Sistem Manajemen K3 pelaksanaan konstruksi dan pemeliharaan
konstruksi yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, terpadu dan
terkoordinasi serta ada peningkatan terus menerus.
2. Tujuan diberlakukannya Pedoman ini agar semua pemangku
kepentingan memahami dan menjalankan tugas dan kewajibannya dalam
Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi dalam mencegah terjadinya
kecelakaan kerja konstruksi dan penyakit akibat kerja konstruksi dan
pemeliharaan konstruksi.

2.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pedoman ini mengatur Penyelenggaraan K3 mulai


dari perencanaan dan pelaksanaan serta pengawasan pembangunan
konstruksi dan pemeliharaan konstruksi jalan yang melibatkan baik CV.
SEMOGA SUKSES SELALU dan Penyedia Barang/Jasa (jasa
Kontraktor dan jasa Konsultan Pengawas) serta kegiatan swakelola
yang terkait.
Tahapan yang berkesinambungan terus menerus yang dimaksud
dalam pedoman penyelenggaraan K3 konstruksi sesuai dengan urutan
dan siklus:
1. Kepemimpinan
2. Manajemen Risiko
3. Perundang-undangan dan Persyaratan K3
4. Sasaran dan Program Kerja

5.
6. Sumber Daya
Pengorganisasian dan Tanggung Jawab
7. Pelatihan dan Kompetensi
8. Komunikasi dan Konsultasi
9. Dokumentasi
10. Pengendalian Bahaya
11. Tanggap Darurat
12. Pengukuran dan Pemantauan Kinerja
13. Penyelidikan Kecelakaan dan Pelaporan
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

14. Audit Internal


15. Tinjauan Manajemen
16. Perbaikan Berkelanjutan
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

BAB III DAFTAR


ISTILAH

Dalam Pedoman ini, yang dimaksud dengan:


1. K3 adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan pengertian pemberian
perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja, yang
berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja
konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja.

2. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah


rangkaian proses manajemen yang sistematik dan terstruktur dengan fokus
pada keselamatan dan kesehatan kerja dan melibatkan seluruh sumber
daya, yang bertujuan untuk melindungi karyawan, pelanggan, aset dan
mitra kerja dari potensi bahaya yang mungkin terjadi.

3. K3 Konstruksi dan Pemeliharaan Konstruksi adalah Keselamatan dan


Kesehatan Kerja konstruksi yang berhubungan dengan kepentingan umum
(masyarakat) antara lain pekerjaan konstruksi: jalan, jembatan, bangunan
gedung fasilitas umum, sistem penyediaan air minum dan perpipaannya,
sistem pengolahan air limbah dan perpipaannya, drainase, pengolahan
sampah, pengaman pantai, irigasi, bendungan, bendung, waduk, dan
pemeliharaan bangunan konstruksi lainnya.
4. Ahli K3 Konstruksi adalah Ahli K3 yang mempunyai kompetensi khusus di
bidang K3 Konstruksi dalam menjalankan Sistem Manajemen K3 yang
dibuktikan dengan sertifikat dari yang berwenang.

5. Petugas K3 Konstruksi adalah petugas di dalam organisasi CV


.SEMOGA SUKSES SELALU dan/atau Organisasi Kontraktor/Konsultan
Pengawas yang telah mengikuti pelatihan/sosialisasi K3 Konstruksi dan
berpengalaman sedikitnya 2 (dua) tahun.

6. Tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering
dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat
sumber atau sumber-sumber bahaya baik di darat, di dalam tanah, di
permukaan air, di dalam air maupun di udara yang berada di dalam wilayah
kekuasaan hukum Republik Indonesia.

7. Bahaya K3 adalah suatu keadaan yang belum dikendalikan sampai pada


suatu batas yang memadai dan dapat diterima.

8. Risiko K3 adalah perpaduan/ perkalian antara peluang/ kemungkinan/


CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

frekuensi terjadinya peristiwa K3 dengan akibat/ keparahan yang


ditimbulkannya dalam kegiatan dan pemeliharaan konstruksi.

9. Kategori Risiko K3 dinyatakan berupa Risiko Tinggi, Risiko Moderat dan


Risiko Risiko,
kategori Rendah. Jika diambil
harus terjaditingkat
perbedaan pendapat
Risiko yang tentang
lebih tinggi. penentuan

10. Peluang/kemungkinan/frekuensi terjadinya peristiwa K3 dinyatakan


dalam tingkatan 1(satu) sampai dengan 5 (lima): adalah Sangat Kecil (SK),
Kecil (K), Sedang (S), Besar (B), dan Sangat Besar (SB) kemungkinannya.

11. Akibat/keparahan yang ditimbulkan terkait kepada 3 (tiga) faktor terhadap:


Orang/Jiwa, Harta Benda dan Lingkungan.

12. Orang/Jiwa dikaitkan akibat/keparahan terhadap Pekerja, Tamu, staf


konsultan, Pengguna, Suplier, Kontraktor, Pihak luar dengan tingkatan yang
berjenjang mulai dari 1 (satu) sampai dengan 5 (lima).

13. Harta Benda dikaitkan terhadap Peralatan, Perlengkapan, Kendaraan yang


dimiliki proyek dan pihak luar (yang ada di area kerja dan lingkungan kerja
serta pemanfaat konstruksi) dengan tingkatan yang berjenjang mulai dari 1
(satu) sampai dengan 5 (lima).
14. Lingkungan dikaitkan dengan Limbah (baik cair, padat dan gas), sisa
bahan, buangan, bekas dan komplain lingkungan serta dampak ikutannya
dengan tingkatan yang berjenjang mulai dari 1 (satu) sampai dengan 5
(lima).
15. Tabel Klasifikasi Tingkat Risiko adalah Pedoman untuk menghitung dan
menetapkan Tingkat Risiko Tinggi atau Risiko Moderat atau Risiko Rendah
yang dibuat oleh Biro Manajemen Mutu dan Risiko pada proyek konstruksi
dan pemeliharaan.
16. Audit Internal K3 adalah pemeriksaan secara sistematik dan independen
oleh Auditor K3 Konstruksi dalam kerangka pembinaan untuk memberikan
penilaian terhadap efektifitas penyelenggaraan K3 Konstruksi di lingkungan
kerja.
17. Audit Internal K3 Konstruksi oleh Penyedia Jasa adalah Audit K3
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang dilakukan oleh auditor internal
Penyedia Jasa.
18. RK3K (Rencana K3 Kontrak) adalah dokumen rencana penyelenggaraan
K3 Konstruksi yang dibuat oleh Kontraktor/Konsultan Pengawas dan
akhirnya disetujui oleh CV. SEMOGA SUKSES SELALU, untuk selanjutnya
dijadikan sebagai sarana interaksi antara Kontraktor/Konsultan dengan
Proyek/Pelaksana Kontrak dalam penyelenggaraan K3 Konstruksi hingga
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

pekerjaan selesai.
19. Monitoring dan Evaluasi K3 Konstruksi adalah kegiatan pemantauan
dan penilaian terhadap kinerja Penyelenggaraan K3 Konstruksi yang
meliputi pengumpulan data,analisa, penilaian, kesimpulan dan rekomendasi
tingkat penerapan K3 Konstruksi pada CV. SEMOGA SUKSES SELALU.
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

BAB IV
SASARAN DAN PROGRAM K3

A. Sasaran K3 :
a. Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa (zero fatal accident)
b. Tingkat penerapan element SMK3 minimal 80%
c. Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan resiko
pekerjaannya masing-masing

Input dalam menetapkan sasaran K3 adalah :


 Kebijakan K3, mencakup komitmen untuk melakukan perbaikan berkelanjutan
 Hasil dari identifikasi bahaya potensial, penilaian, dan pengendalian risiko
 Persyaratan hukum dan perundang-undangan
 Pilihan Teknologi
 Persyaratan Keuangan, operasional dan bisnis
 Pandangan dari pekerja dan pihak terkait
 Analisis kerja
 Rekaman-rekaman ketidaksesuaian K3
 Hasil dari tinjauan manajemen
 Komunikasi bersama antara pihak manajemen dengan karyawan.

B. Program K3 :
a. Melaksanakan K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, Rambu-
rambu,Spanduk,Poster,Pagar pengaman, Jaring pengaman, dsb) secara
konsisten
b. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya
c. Memastiakn semua pekerja mematuhi peraturan yang teleh ditetapkan

a) Tujuan
1. Mengidentifikasi risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang
dapat terjadi pada pekerjaan CETAK SAWAH ( BANTUAN
KEUANGAN PROVINSI ) .
2. Memberikan penilaian atas risiko-risiko K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) yang terjadi pada pekerjaan CETAK SAWAH (

3. BANTUAN KEUANGAN
Memberikan tindakan PROVINSI ).
pengendalian risiko terhadap risiko K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada pekerjaan CETAK
SAWAH ( BANTUAN KEUANGAN PROVINSI ) .
4. Menghitung analisis biaya untuk pengendalian risiko K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada pekerjaan CETAK
SAWAH ( BANTUAN KEUANGAN PROVINSI ) .
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

b) Ruang Lingkup
1. Penelitian dilakukan di Pekerjaan Pembangunan Beton Bertulang Jalan
Polsek - Tikah.
2. Kegiatan Pekerjaan Pembangunan Beton Bertulang Jalan Polsek -
Tikah,yang diteliti adalah mulai dari kegiatan penggalian, konstruksi
sampai dengan kegiatan finishing .
3. Masalah yang diteliti adalah K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Risiko yang diidentifikasi adalah risiko K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) yang berkaitan dengan aktivitas pada Pekerjaan
CETAK SAWAH ( BANTUAN KEUANGAN PROVINSI ) .
4. Responden adalah pegawai yang terkait dengan Pekerjaan
CETAK SAWAH ( BANTUAN KEUANGAN PROVINSI ) , khususnya
yang berkaitan dengan K3 yaitu safety officer, safety manager.

C. Organisasi K3
Chart organisasi K3 CV. SEMOGA SUKSES SELALUuntuk Pekerjaan

CETAK SAWAH ( BANTUAN KEUANGAN PROVINSI ) sebagai berikut :

Safety
Engineer

Bencana
Darurat Kebakaran Lingkungan
Alam

Flow Chart Organisasi K3 CV. SEMOGA SUKSES SELALU


CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

BAB V
TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
5.1 Biro Manajemen Mutu dan Risiko

Tugas dan Tanggung Jawab serta Wewenang di bidang K3 konstruksi, Biro


Manajemen Mutu dan Risiko, disamping fungsi utama, wewenang dan
tanggung jawab sesuai Standar Prosedur Operasional Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa meliputi :
1. Menyusun dan mengusulkan kepada Direksi Tabel Risiko K3 Konstruksi
sebagai dasar untuk menghitung Tingkat Risiko K3 Proyek
2. Menerima tembusan laporan kegiatan K3 sebagai dasar melakukan
monitoring serta evaluasi kegiatan K3 konstruksi dan pemeliharaan
konstruksi.
3. Melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis tentang Pedoman
Penyelenggaraan K3 Konstruksi.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pedoman
penyelenggaraan K3 Konstruksi baik secara sampling dan membuat
laporan keseluruhan kepada Direksi.
5. Melakukan rapat koordinasi tentang penerapan K3 untuk perbaikan terus
menerus dan melaporkan kegiatannya kepada Direksi.

5.2 Panitia Pengadaan Barang/Jasa

Tugas dan Tanggung Jawab serta Wewenang Panitia Pengadaan


Barang/Jasa, disamping fungsi utama, wewenang dan tanggung jawab
meliputi:
1. Menggunakan Tabel Risiko K3 Konstruksi sebagai pedoman untuk
menetapkan dan menjelaskan Tingkat Risiko K3 Proyek yang akan
ditawarkan kepada calon peserta lelang atau yang akan dipilih sebagai
Kontraktor/Konsultan Pengawas dengan melibatkan Ahli K3 Konstruksi.
2. Wajib melibatkan Ahli K3 Konstruksi dalam proses evaluasi kualifikasi
dan klarifikasi penawaran pada proyek konstruksi dan pemeliharaan
konstruksi yang telah ditetapkan mempunyai Risiko Tinggi K3.
3. Memberi penjelasan tentang Risiko K3 Konstruksi termasuk kondisi dan
bahaya yang dapat timbul dalam pelaksanaan pekerjaan pada rapat
saat penjelasan pekerjaan (aanwijzing) yang dilelangkan atau ditawarkan.
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

4. Memberi penjelasan tentang kewajiban Kontraktor/Konsultan pengawas


mematuhi dan melaksanakan Peraturan Eksternal dan Peraturan
Internal tentang K3 dalam pelaksanaan pekerjaan pada rapat saat

penjelasan pekerjaan (aanwijzing) yang dilelangkan atau ditawarkan.


5. Memasukkan materi Penyelenggaraan K3 Konstruksi dalam Dokumen
Kontrak dengan cara mewajibkan Kontraktor/Konsultan Pengawas untuk
mengikuti Pedoman ini dalam pelaksanaan pekerjaannya.
6. Dalam hal materi Penyelenggaraan K3 Konstruksi digunakan sebagai
salah satu bahan evaluasi (administrative dan atau teknis) dalam proses
Pemilihan Kontraktor/Konsultan Pengawas maka Panitia Pengadaan
wajib menyediakan acuannya.
7. Menerima Pra Rencana K3 Konstruksi yang diserahkan oleh calon
Kontraktor/Konsultan Pengawas sebagai bagian dari pemenuhan
persyaratan adminitrasi dan proses evaluasi.
8. Berwenang menggugurkan calon penyedia jasa yang tidak memenuhi
kewajiban menyerahkan pada tahap evaluasi kualifikasi.
9. Berwenang menggugurkan calon penyedia jasa yang tidak memenuhi
kewajiban menyerahkan pada tahap evaluasi kualifikasi.
10. Melakukan evaluasi kelayakan dari Pra Rencana K3 Konstruksi pada
saat KLARIFIKASI terhadap peserta urutan Peringkat I, Peringkat II dan
Peringkat III.
11. Meminta dan menerima Revisi Pra Rencana K3 dari calon Kontraktor
atau Konsultan Pengawas berdasarkan catatan koreksi pada serta
proses mendapatkan persetujuan RK3K dari Inisiator pada Lembar
Pengesahan.
12. Memasukkan Lembar Pengesahan Rencana K3 Kontrak (RK3K) dan
Lampiran berupa Dokumen RK3K, sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen kontrak dan meminta tandatangan
pengesahan Inisiator.

5.3 Proyek/Pelaksana Kontrak

Tugas dan Tanggung Jawab serta Wewenang Proyek/Pelaksana Kontrak


Pengadaan Barang/Jasa, disamping fungsi utama, wewenang dan tanggung
jawab meliputi :
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

1. Menerima dan menggunakan Rencana K3 Konstruksi yang telah


disahkan oleh Inisiator sebagai dasar pelaksanaan kontrak K3
Konstruksi.
2. Wajib melibatkan dan berkonsultasi dengan Ahli K3 Konstruksi dalam
penanganan proyek konstruksi dan pemeliharaan konstruksi yang telah
ditetapkan mempunyai Risiko Tinggi K3.
3. Meminta Kontraktor dan Konsultan Pengawas melakukan presentasi
RK3K yang telah disahkan pada rapat pertama pra-proyek.
4. Untuk Proyek Konstruksi dengan Kategori Risiko Tinggi, dalam
melibatkan Ahli K3 Konstruksi harus memperhatikan :
a. Ahli K3 Konstruksi yang dimaksud dapat berasal dari Konsultan
Pengawas atau pihak lain di luar CV. SEMOGA SUKSES
SELALUyang ditunjuk atau dapat berasal dari internal CV. SEMOGA
SUKSES SELALU.
b. Ahli K3 Konstruksi yang dimaksud tidak diperkenankan berasal dari
Kontraktor yang sedang terikat dalam pelaksanaan kegiatan yang
ditangani, agar tidak menimbulkan pertentangan kepentingan.
5. Proyek/Pelaksana Kontrak wajib melibatkan sekurang-kurangnya
Petugas K3 Konstruksi pada setiap paket pekerjaan yang mempunyai
Risiko K3 Moderat dan Risiko Rendah.
a. Petugas K3 Konstruksi tidak boleh merangkap pada paket
pekerjaan yang lain.
b. Petugas K3 Konstruksi dimaksud dapat berasal dari Konsultan
Pengawas atau pihak lain di luar CV. SEMOGA SUKSES
SELALUyang ditunjuk atau dapat berasal dari internal CV. SEMOGA
SUKSES SELALU.
c. Petugas K3 Konstruksi tidak diperkenankan berasal dari Kontraktor
yang sedang terikat dalam pelaksanaan kegiatan yang ditangani,

agar tidak menimbulkan pertentangan kepentingan.


6. Bertanggungjawab dan menyetujui hasil tinjau ulang RK3K yang
dilakukan oleh Kontraktor untuk butir-butir yang perlu diadakan tinjauan
ulang dan melaporkannya kepada Atasan Langsung dan Biro Manajemen
Mutu dan Risiko.
7. Mempunyai hak menerima dan mempelajari tembusan Laporan Rutin
Kecelakaan yang dibuat oleh Kontraktor ke Dinas Tenaga Kerja
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

setempat.
8. Merencanakan dan melaksanakan Inspeksi K3 dibantu oleh Ahli K3
Konstruksi/Petugas K3 Konstruksi secara bersama-sama dengan

Kontraktor dan Konsultan Pengawas sesuai program kerja RK3K.


9. Wajib melakukan evaluasi terhadap adanya kecelakaan kerja konstruksi
dan penyakit akibat kerja konstruksi yang telah terjadi pada kegiatan
di bawah kendalinya, dan menerbitkan rekomendasi untuk selanjutnya
dilaporkan kepada Inisiator.
10. Wajib melakukan evaluasi terhadap KEPATUHAN terhadap Perundangan
dan Standar serta Peraturan K3 internal CV. SEMOGA SUKSES SELALU
atas yang telah terjadi pada kegiatan di bawah kendalinya, untuk
selanjutnya dilaporkan kepada Inisiator.
11. Mempunyai hak memberi peringatan secara bertahap kepada
Kontraktor dan Konsultan Pengawas apabila menyimpang dari RK3K
dengan cara memberi surat peringatan ke-1 dan ke-2. Apabila
peringatan ke-2 tidak ditindaklanjuti, maka Proyek/ Pelaksana Kontrak
dapat menghentikan pekerjaan dan segala risiko akibat penghentian
pekerjaan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
12. Memberi surat keterangan Nihil Kecelakaan dan Sakit akibat Kerja
atau “Ze ro Accid ent ” kepada Kontraktor yang telah menyelenggarakan
K3 Konstruksi jika selesai tanpa terjadi kecelakaan kerja dan Sakit
akibat Kerja, dengan menggunakan pedoman.
13. Pengaturan untuk kegiatan swakelola atau kegiatan proyek rutin yang
diawasi langsung oleh Cabang/Unit Kerja PT Jasa Marga (Persero) Tbk
tanpa Konsultan Pengawas, maka wajib memperhatikan dan
menetapkan:
1. Pihak yang berperan sebagai penyelenggara langsung pada Kegiatan
Swakelola wajib membuat RK3K Kegiatan Swakelola.

2. Menyediakan sarana Alat Pengaman Kerja (APK) yang akan


digunakan oleh penyedia jasa atau pelaksana konstruksi atau
pemeliharaan konstruksi.
3. Memastikan Sarana Alat Pelindung Diri (APD) disediakan dan
digunakan oleh Kontraktor dalam pelaksanaan konstruksi atau
pemeliharaan konstruksi.
4. Menunjuk Ahli K3 atau Petugas K3 sesuai dengan Tingkat Risiko
K3 untuk melakukan Pengawasan Langsung di lapangan.
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

5. Mewajibkan Kontraktor mengisi Surat Ijin Kerja dan melakukan


evaluasi serta menyetujuinya sebelum pekerjaan dilaksanakan.

5.4 Inisiator

Tugas dan Tanggung Jawab serta Wewenang Inisiator, disamping


fungsi utama, wewenang dan tanggung jawab meliputi:
1. Menerima Laporan penyelenggaraan K3 Konstruksi yang diserahkan
Proyek/ Pelaksana Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
2. Melakukan analisis, kesimpulan, memberikan rekomendasi dan
rencana tindak lanjut terhadap laporan penyelenggaraan K3 Konstruksi
yang diserahkan Proyek/Pelaksana Kontrak Pengadaan Barang/Jasa.
3. Memberikan teguran/sanksi jika Proyek/Pelaksana Kontrak menyimpang
dan tidak menjalankan tugasnya dalam penyelenggaraan K3
Konstruksi sesuai dengan Pedoman K3 ini.

5.5 Kontraktor/Pelaksana Konstruksi


Tugas dan Tanggung Jawab serta Hak yang dimiliki oleh Kontraktor/
Pelaksana Konstruksi dalam menjalankan siklus dan manajemen K3
Konstruksi sebagai berikut:
1. Mempunyai hak memperoleh informasi dari CV. SEMOGA
SUKSES SELALU tentang Tingkat Risiko K3 Konstruksi termasuk
kondisi dan potensi bahaya yang dapat terjadi
2. Mempunyai hak mengajukan tanggapan atas Tingkat Risiko K3
Konstruksi yang disampaikan termasuk kondisi dan potensi bahaya
yang dapat terjadi pada saat pejelasan pelelangan.
3. Bertanggung jawab memastikan biaya penyelenggaraan K3 Konstruksi
dalam harga penawaran pengadaan jasa konstruksi. Perhitungan biaya

penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum tersebut


sudah merupakan satu kesatuan dengan biaya pelaksanaan konstruksi
yang diperhitungkan dalam Analisa Harga Satuan pada setiap jenis
pekerjaan yang mengandung risiko K3.

4. Mematuhi dan melaksanakan Peraturan Eksternal dan Peraturan Internal


CV. SEMOGA SUKSES SELALUtentang penerapan K3 dalam
pelaksanaan pekerjaan.
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

5. Wajib menyerahkan kepada Panitia Pengadaan barang/jasa:


a. Foto copy Sertifikat Sistim Manajemen K3 (SMK3) bagi perusahaan
yang telah memilikinya.

a. Mengisi dan menyerahkan Pernyataan tertulis kesanggupan untuk


menjalankan siklus K3 .
b. Foto Copy Surat Keterangan atau Pernyataan Pelanggan bahwa
calon penyedia jasa pernah mempunyai pengalaman kerja dengan
penyelesaian K3 dengan “Zero Accident” atau Tanpa kecelakaan. (jika
ada)
6. Wajib membuat “praRK3K” sebagai salah satu kelengkapan penawaran
lelang dalam proses pengadaan barang / jasa yang diikuti sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
7. Wajib menyusun Tingkat Risiko K3 kegiatan yang akan dilaksanakan
untuk dibahas dengan Panitia Pengadaan Barang/jasa.
8. Tugas membuat Pra RK3K sebagaimana instruksi Panitia Pengadaan,
dengan ketentuan:
a. Dibuat pada awal kegiatan.
b. Harus mencantumkan kategori Tingkat Risiko K3 masing-masing
pekerjaan utama dan Perhitungan Tingkat Risiko K3 secara Umum
atau Keseluruhan dan cara-cara pengendaliannya.
c. Pada proses klarifikasi, wajib mempresentasikan Pra RK3K kepada
Panitia Pengadaan Barang/jasa dalam proses klarifikasi.
9. Wajib melakukan presentasi RK3K yang telah disahkan pada rapat
pertama praproyek bersama-sama dengan presentasi Konsultan
Pengawas.
10. Wajib mengajukan Tinjauan ulang terhadap RK3K (pada bagian yang
memang perlu dilakukan kaji ulang) dilakukan setiap bulan secara

berkesinambungan selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi


berlangsung.
11. Wajib melibatkan Ahli K3 Konstruksi pada setiap paket pekerjaan yang
mempunyai Risiko K3 tinggi atau melibatkan sekurang-kurangnya
Petugas K3 Konstruksi pada setiap paket pekerjaan yang mempunyai
Risiko K3 Moderat atau Risiko K3 Rendah.

12. Melakukan kerja sama untuk membentuk kegiatan SMK3 Konstruksi bila
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

ada dua atau lebih Penyedia Jasa yang bergabung dalam satu kegiatan.
Dan Kerja sama kegiatan SMK3 Konstruksi tersebut dipimpin oleh
penanggung jawab utama Penyedia Jasa.
13. Berwenang dan bertindak sebagai Koordinator K3 jika pada proyek
yang dikerjakannya terdapat supplier ataupun subkontraktor yang
ditunjuk langsung oleh CV. SEMOGA SUKSES SELALUoleh karena
pertimbangan tertentu.
14. Wajib membentuk P2K3 (Panitia Pembina K3) bila:
a. Mengelola pekerjaan yang mempekerjakan pekerja dengan jumlah
paling sedikit 100 orang.
b. Mengelola pekerjaan yang mempekerjakan pekerja kurang dari
100 orang, akan tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi
yang mempunyai Risiko yang besar akan terjadinya peledakan,
kebakaran, keracunan dan penyinaran radioaktif.
c. Wajib melapor ke Dinas Tenaga Kerja dan Jamsostek setempat
sesuai ketentuan yang berlaku.

15. Wajib membuat Laporan Rutin Kegiatan P2K3 ke Dinas Tenaga Kerja
setempat dan tembusannya disampaikan kepada Proyek Pelaksana
Kontrak Konstruksi.
16. Wajib melaksanakan Audit Internal K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum sebagaimana jika memiliki Sertifikat Sistem Manajemen K3
Perusahaan.
17. Menyediakan informasi terbaru, dan selalu diperbaharui tentang
kegiatan K3 di tempat kerja.
18. Wajib menindak-lanjuti rekomendasi CV. SEMOGA SUKSES SELALU
tentang K3 Konstruksi dalam rangka:
a. Hasil Inspeksi terhadap Kondisi Nyaris (Nearmiss) dan Kejadian K3
walaupun tanpa celaka/cidera.
b. Pencegahan Kecelakaan Kerja dan Penyakit akibat kerja.
c. Peningkatan derajat kesehatan pekerja.

5.6 Konsultan Pengawas


Tugas dan Tanggung Jawab serta Hak Konsultan Pengawas dalam
menjalankan siklus dan Manajemen K3 Konstruksi sebagai berikut:
1. Memperoleh informasi dari CV. SEMOGA SUKSES SELALUtentang
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

Tingkat Risiko K3 Konstruksi termasuk kondisi dan potensi bahaya yang


dapat terjadi.
2. Mengajukan tanggapan atas Tingkat Risiko K3 Konstruksi yang
disampaikan
termasuk kondisi dan potensi bahaya yang dapat terjadi.
3. Memastikan biaya penyelenggaraan K3 (Alat Pelindung Diri dan Alat
Pengaman Kerja) Konstruksi dalam harga penawaran pengadaan jasa
konstruksi dan perhitungan biaya penyelenggaraan SMK3 Konstruksi.
4. Mematuhi dan melaksanakan Peraturan Eksternal dan Peraturan Internal
CV. SEMOGA SUKSES SELALUtentang penerapan K3 dalam
pelaksanaan pekerjaan.
5. Wajib membuat “pra RK3K” Pengawasan Teknik sebagai salah satu
kelengkapan Penawaran dan pada proses klarifikasi, wajib
mempresentasikan Pra RK3K kepada Panitia Pengadaan Barang/jasa
dalam proses klarifikasi.
6. Wajib menyusun tingkat risiko K3 kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
dibahas dalam rapat K3 Konstruksi.
7. Wajib melakukan presentasi RK3K yang telah disahkan pada rapat
pertama pra proyek bersama-sama dengan presentasi Kontraktor.
8. Wajib merencanakan dan melakukan inspeksi yang melibatkan peran
inspeksi Proyek/Pelaksana kontrak minimal setiap minggu.
9. Menyediakan informasi terbaru tentang kegiatan K3 di tempat kerja pada
kegiatan Konstruksi, dengan menggunakan/berpedoman pada Lampiran
No. 2.20, 2.21 dan 2.22 berupa:
a. Daftar Simak Pra Aktifitas Proyek Konstruksi.
b. Daftar Simak Program K3 Konstruksi.
c. Daftar Simak Penilaian Akhir K3 Konstruksi.
10. Memastikan setiap Ijin Kerja yang berpotensi berbahaya yang
diajukan oleh Kontraktor, sudah dilampirkan Lembar IJIN KERJA dan
Safety Analisis.
11. Dalam keadaan memaksa yang berbahaya/darurat dapat menghentikan
kegiatan konstruksi, JIKA berpendapat bahwa telah timbul keadaan
Darurat yang akan mengancam keselamatan hidup manusia,
kelangsungan pekerjaan, harta milik di sekitar tempat pekerjaan, maka
Konsultan Pengawas dapat memerintahkan Kontraktor untuk
melaksanakan segala tindakan atau usaha menurut pendapatnya.
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

BAB IV KETENTUAN/
SYARAT PERUNDANG-
UNDANGAN

Pedoman K3 Proyek Konstruksi CV. SEMOGA SUKSES SELALU ini mengikuti


dan melengkapi khususnya bidang K3 pada Pedoman Standar Prosedur
Operasional Pelaksanaan Pengadaan Barang/jasa di lingkungan CV.
SEMOGA SUKSES SELALU, dan Keputusan Direksi mengenai Struktur
Organisiasi CV. SEMOGA SUKSES SELALU dan mengikuti setiap perubahan-
perubahannya.

Pedoman K3 Proyek konstruksi CV. SEMOGA SUKSES SELALUini


berdasarkan peraturan-perundangan secara minimal dan mengikuti perubahan
seperti :
1. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Pasal 13 :
“Barangsiapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan mentaati

semua
yang petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat perlindungan diri
diwajibkan”
2. UU No 18 tentang Jasa Konstruksi Peraturan Menteri PU No. 09/PRT/M/2008
tentang Pedoman Sistem Manajemen
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja, No. PE-05/MEN/1996, Kesehatan, Sistem
Menejemen Keselamatan
5. UU No.13 Tahun 2003, tentang Ketenaga-kerjaan
Pasal 87 :
“Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan
CV. SEMOGA SUKSES SELALU PRA-RENCANA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK
PEDOMAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI (PRA-RK3K)

BAB V
PENUTUP

Permasalahan K3 pada jasa konstruksi yang bertumpu pada tenaga kerja

berkarakteristik,
dilakukan tentunya
di negara tidak dapat
maju. Langkah ditangani
pertama dengan
perlu segera cara-cara
diambil adalahyang umum
keteladanan
pihak Pemerintah yang mempunyai fungsi sebagai pembina dan juga “the biggest
owner.” Pihak pemilik proyek lah yang memiliki peran terbesar dalam usaha
perubahan paradigma K3 konstruksi.

Pedoman K3 Proyek Konstruksi ini diberlakukan sesuai dengan tanggal


ditetapkan oleh Direksi CV. SEMOGA SUKSES SELALU.

Ditetapkan di : Samarinda
Pada tanggal :
DIREKSI

M K NUZUL ZACHRI
Direktur

You might also like