You are on page 1of 8

1.

Ayat alkitab dikuduskan lah namamu

Suatu siang, saya berdiskusi dengan seorang sahabat sekaligus


pembina rohani saya tentang penyebutan nama Allah dengan
sembarangan. ”Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan
sembarangan,” demikian bunyi perintah Allah yang ketiga (Kel. 20:7).
Kita mungkin berpikir bahwa hal itu hanya melarang kata umpatan
yang menyebut nama Allah atau memakai nama-Nya dengan
sembarangan atau tidak hormat. Namun, pembina rohani saya selalu
punya cara untuk mengajarkan saya tentang iman yang sejati. Ia
menantang saya memikirkan perbuatan lain yang dapat
mencemarkan nama Allah.

Ketika saya menolak nasihat orang lain dengan berkata, “Allah yang
menghendakiku melakukan hal ini,” itu berarti saya menyebut nama-
Nya dengan sembarangan jika yang saya lakukan hanyalah mencari
pembenaran atas nafsu diri saya sendiri.

Ketika saya mencomot ayat-ayat Alkitab untuk mendukung ide yang


saya anggap benar, saya sedang menyebut nama Allah dengan sia-sia.

Ketika saya mengajarkan, menulis, atau mengkhotbahkan isi Kitab


Suci secara gegabah, saya menyebut nama-Nya dengan sembarangan.

Penulis John Piper membagikan perenungannya tentang arti dari


menyebut nama Allah dengan sembarangan: “Intinya ialah . . .
‘jangan menghampakan nama-Nya.’ . . . Jangan menghampakan bobot
dan kemuliaan Allah.” Menurut Piper, kita menyebut nama-Nya
dengan sembarangan, ketika kita “berbicara tentang Allah dengan
cara yang membuat Allah menjadi hampa makna.”
Saya ditantang untuk menghormati nama Allah dan lebih berhati-hati
dan saksama dalam menggunakan firman-Nya. Tidak berbuat
demikian sama saja dengan merendahkan-Nya.

2. Ayat alkitab tentan jangan membawa kami kedalam pencobaan

3. JANGAN MEMBAWA KAMI KEDALAM


PENCOBAAN, Matius 6:13
Tanya :

4.
Apa arti kalimat "Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan" dalam Doa Bapa Kami
yang diajarkan oleh Tuhan Yesus? Bukankah Yak 1:13 mengatakan bahwa Allah tidak
mencobai siapapun?
5.

Jawab :

6. * Matius 6:13
LAI TB, dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah
kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan
kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)
KJV, And lead us not into temptation, but deliver us from evil: For thine is the
kingdom, and the power, and the glory, for ever. Amen.
TR, και μη εισενεγκης ημας εις πειρασμον αλλα ρυσαι ημας απο του πονηρου οτι
σου εστιν η βασιλεια και η δυναμις και η δοξα εις τους αιωνας αμην
Translit, kai {dan} mê {janganlah} eisenegkês {membawa} hêmas {kami} eis
{ke dalam} peirasmon {godaan} alla {tetapi}rusai {Engkau melepaskanlah}
hêmas {kami} apo {dari} tou {yang} ponêrou {jahat} hoti {karena} sou
{Engkau} estin {adalah} hê basileia {kerajaan} kai {dan} hê dunamis {kuasa}
kai {dan} hê doxa {kemuliaan} eis tous aiônas {sampai selama-lamanya} amên
{amin}
7.
Pertama-tama dalam memahami makna "pencobaan" dalam Matius 6:13, harus
kita pahami kata tersebut dalam satu kalimat yang tak terpisahkan sbb:
"janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari
pada yang jahat."

Dan, dalam pemahaman tsb, ada beberapa konsep yang perlu ditelaah:

Pertama, bagi banyak orang masa kini kata "menggoda" sering dianggap
kurang baik karena kata ini selalu berarti "berusaha menggota atau membujuk
untuk berbuat jahat". Di dalam Alkitab -- khususnya Perjanjian Baru -- hanya ada
satu kata saja untuk itu yaitu πειραζω - 'peirazô', kata bendanya πειρασμος -
'peirasmos' yang diterjemahkan dengan "pencobaan".

Di dalam Perjanjian Baru, kata πειραζω - 'peirazô' dipakai bukan dalam arti
menggoda seseorang agar berbuat jahat, melainkan lebih dalam lagi karena
mencakup makna menguji atau mencoba ketahanan, kesetiaan serta
kecakapannya untuk pekerjaan pelayanan.

Beberapa contoh:

8. * Matius 4:1
LAI TB, Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai ('peirazô')
Iblis.
KJV, Then was Jesus led up of the spirit into the wilderness to be tempted of the
devil.
TR, τοτε ο ιησους ανηχθη εις την ερημον υπο του πνευματος πειρασθηναι υπο
του διαβολου
Translit, tote {kemudian} ho iêsous {Yesus} anêkhthê {dibawa naik} eis {ke} tên
herêmon {padang gurun} hupo {oleh} tou pneumatos {itu
Roh} peirasthênai {untuk digoda} hupo {oleh} tou diabolou {iblis}

* Matius 16:1
LAI TB, Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai
('peirazô') Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari
sorga kepada mereka.
KJV, The Pharisees also with the Sadducees came, and tempting desired him
that he would shew them a sign from heaven.
TR, και προσελθοντες οι φαρισαιοι και σαδδουκαιοι πειραζοντες επηρωτησαν
αυτον σημειον εκ του ουρανου επιδειξαι αυτοις
Translit, kai {kemudian} proselthontes {datang mendekati} hoi pharisaioi
{orang2 farisi} kai {dan} saddoukaioi {orang2 saduki} peirazontes {yang
mencoba menggoda/ menjebak} epêrôtêsan {memintai} auton {Dia} sêmeion
{suatu tanda (ajaib)} ek {dari} tou ouranou {surga} epideixai {menunjukkan}
autois {kepada mereka}
9.

Jika kita membaca cerita pencobaan Yesus di padang gurun, kita temukan
kata 'peirazô'. Jika kata "dicobai" di situ kita pahami dalam arti dibujuk untuk
berbuat dosa, tentulah tidak tepat. Di dalam Alkitab, kita akan sering menjumpai
kata "mencoba" ('peirazô' dalam segala bentuknya) bukan utamanya dalam arti
membujuk untuk berbuat dosa, melainkan dalam arti menguji.

Jadi, inilah konsep pertama tentang "pencobaan" yaitu bukan dimaksudkan agar
kita jatuh, melainkan agar kita menjadi orang-orang yang lebih kuat dan lebih
baik. Bukan dimaksudkan agar kita menjadi orang-orang berdosa, melainkan
sebaliknya. Kita mungkin gagal di dalam ujian atau pencobaan itu, tetapi tujuan
utamanya bukanlah agar kita gagal.

Kedua, adalah kenyataan hidup yang pahit dan tragis, bahwa pencobaan itu
justru datang dari orang yang mengasihi kita. Inilah pencobaan yang paling
berat untuk dilawan. Ada orang yang mungkin merasa terpanggil untuk
melakukan tugas tertentu, tetapi untuk melakukan hal itu ia akan menanggung
akibat kehilangan popularitas, karena tugas tersebut memang tidak umum dan
tidak akan membawa popularitas.

Dalam keadaan seperti itu, mungkin terjadi, bahwa orang-orang yang


mengasihinya (keluarga, teman/ sahabat, dll) berdatangan dan memberikan
nasehat serta membujuknya untuk tidak memilih tugas itu. Akhirnya orang itu
tetap memilih melakukan tugas yang dipandangnya benar dan harus dikerjakan.

Contoh ayat:

10. * Matius 10:36


LAI TB, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.
KJV, And a man's foes shall be they of his own household.
TR, και εχθροι του ανθρωπου οι οικιακοι αυτου
Translit, kai ekhthroi tou anthrôpou hoi oikeiakoi autou
11.
Inilah pencobaan yang paling pahit yang justru datang dari suara kasih.

Ketiga, pencobaan yang datang dari dalam diri sendiri. Di dalam diri kita ada
beberapa titik lemah dan pada titik-titik itulah pencobaan mengarahkan
serangannya. Kekuatan dan kelemahan seseorang tidak sama dengan orang lain.
Ada orang yang sangat lemah sehingga pencobaan yang kecil saja sudah
menggugurkannya. Ada pula orang yang kuat, sehingga pencobaan yang besar
tidak mampu melumpuhkannya. Namun demikian, tetap saja ada titik-titik lemah
yang jika tidak diawasi akan berakibat fatal.

Oleh karena itulah Yesus Kristus mengajar kita berdoa, "janganlah membawa
(memimpin) kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang
jahat." Intinya adalah "penyertaan" Tuhan. Kehadiran dan penyertaan Yesus
Kristus dalam hidup kita menyebabkan kita memiliki pertahanan yang paling kuat
untuk melawan pencobaan yang ingin melumpuhkan kita, atau pun pencobaan
yang menguji daya tahan kita.

Selanjutnya, karena doa yang diajarkan itu berhubungan antara "pencobaan"


(peirasmos) dan "jahat" ('poneros'), tentu yang dimaksud bahwa setiap orang
percaya merupakan sasaran khusus dari permusuhan Iblis dan maksudnya yang
jahat. Oleh karena itu, kita sekali-kali tidak boleh lupa untuk berdoa agar kita
dibebaskan dari kuasa dan rencana
jahatnya.

Satu ayat lagi, barangkali dapat Anda pelajari sendiri apa makna yang
terkandung di situ.

12. * Lukas 22:40


LAI TB, Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya
kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."
KJV, And when he was at the place, he said unto them, Pray that ye enter not
into temptation.
TR, γενομενος δε επι του τοπου ειπεν αυτοις προσευχεσθε μη εισελθειν εις
πειρασμον
Translit, genomenos de epi tou topou eipen autois proseukhesthe mê eiselthein
eis peirasmon
13.

-----

Sedangkan mengenai ayat dalam Yakobus, kita baca selengkapnya :

14. Yakobus 1:12-15


1:12 LAI TB, Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab
apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan
Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
KJV, Blessed is the man that endureth temptation: for when he is tried, he shall
receive the crown of life, which the Lord hath promised to them that love him.
TR, μακαριος ανηρ ος υπομενει πειρασμον οτι δοκιμος γενομενος ληψεται τον
στεφανον της ζωης ον επηγγειλατο ο κυριος τοις αγαπωσιν αυτον
Translit, makarios anêr hos hupomenei peirasmon hoti dokimos genomenos
lêpsetai ton stephanon tês zôês hon epêggeilato ho kurios tois agapôsin auton

1:13 LAI TB, Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini
datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia
sendiri tidak mencobai siapa pun.
KJV, Let no man say when he is tempted, I am tempted of God: for God cannot
be tempted with evil, neither tempteth he any man:
TR, μηδεις πειραζομενος λεγετω οτι απο του θεου πειραζομαι ο γαρ θεος
απειραστος εστιν κακων πειραζει δε αυτος ουδενα
Translit interlinear, mêdeis {janganlah satupun} peirazomenos {(ketika) dicobai/
diuji} legetô {mengatakan} hoti apo {oleh} tou theou {Allah} peirazomai {aku
dicobai/diuji} ho gar {sebab} theos {Allah} apeirastos {yang tidak dapat digoda}
estin {adalah} kakôn {oleh hal2 yg jahat} peirazei {Dia mencobai/ menguji} de
{maka} autos {sendiri} oudena {tidak satu (orang) pun}

1:14 LAI TB, Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia
diseret dan dipikat olehnya.
KJV, But every man is tempted, when he is drawn away of his own lust, and
enticed.
TR, εκαστος δε πειραζεται υπο της ιδιας επιθυμιας εξελκομενος και δελεαζομενος
Translit, hekastos de peirazetai hupo tês idias epithumias exelkomenos kai
deleazomenos

1:15 LAI TB, Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan
apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
KJV, Then when lust hath conceived, it bringeth forth sin: and sin, when it is
finished, bringeth forth death.
TR, ειτα η επιθυμια συλλαβουσα τικτει αμαρτιαν η δε αμαρτια αποτελεσθεισα
αποκυει θανατον
Translit, eita hê epithumia sullabousa tiktei hamartian hê de hamartia
apotelestheisa apokuei thanaton
15.
Yakobus menulis surat khususnya pasal 1:12-15 agar pembacanya sadar
terhadap pencobaan. Perawaan tawar hati disebabkan hebatnya pencobaan
menimbulkan pertanyaan tentang asal-usul pencobaan itu, bahkan ada yang
berdalih bahwa ia merasa terbujuk oleh kejahatan.

Perhatikan bagian pertama Yakobus 1:13, "Apabila seorang dicobai, janganlah ia


berkata: 'Pencobaan ini datang dari Allah!'".
Coba Anda ganti kata "pencobaan" menjadi "dosa", tentu saja bukan dengan
maksud mengubah isi Alkitab melainkan untuk menelaah lebih lanjut makna
kalimat yang ada. Jika kita ganti kata "pencobaan" itu menjadi "dosa" sehingga
berbunyi "dosa ini datang dari Allah".

Sedangkan ungkapan dalam Matius 6:13, "janganlah membawa kami ke dalam


pencobaan", 'mê {tidak} eisenegkês {engkau memimpin} hêmas {kami} eis {ke
dalam} peirasmon {pencobaan}', tidak berdiri sendiri melainkan masih berlanjut
dengan bagian berikutnya yaitu "tetapi lepaskanlah kami dari pada yang
jahat", 'alla {melainkan/ tetapi} rusai {Engkau melepaskanlah} hêmas {kami}
apo {dari} tou {yang} ponêrou {jahat}'.

Jelas bahwa "pencobaan" (Yunani, πειρασμος - 'peirasmos') berkaitan erat


dengan "kejahatan" (πονηρος - 'ponêros'), apalagi karena dihubungkan dengan
konjungsi (kata sambung) αλλα - 'alla' yang berfungsi mempertentangkan dua
konsep.

Saya kutip pemakaian kata sambung 'alla' ini dalam beberapa ayat sebagai
contoh:

16. "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi ('alla') dari setiap firman yang keluar
dari mulut Allah." (Matius 4:4)

"orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah


gantang, melainkan ('alla') di atas kaki dian ..." (Matius 5:15)

"Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan ('alla') untuk


menggenapinya." (Matius 5:17)

"Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat


kepadamu, melainkan ('alla') siapapun yang menampar pipi kananmu..." (Matius
5:39)
17.
Dari empat contoh di atas, jelas terlihat bahwa kita tidak dapat memenggal
kalimat hingga pada kata 'alla' (melainkan/ tetapi), karena kalimat sesudah
kata 'alla' justru memperjelas makna.
Oleh karena itu Matius 6:13 "janganlah membawa kami ke dalam
pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat."adalah merupakan
satu kalimat yang tak terpisahkan.
18. “Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: “Berdoalah supaya
kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.” – Lukas 22:40

19. “Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan
yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa
terjadi atas kamu.” – I Petrus 4:12

20. “Maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari
pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari
penghakiman,” – 2 Petrus 2:9

21. “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat
dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang
menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.” – I Timotius
6:9

22. “Aku akan bersorak-sorak dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab
Engkau telah menilik sengsaraku, telah memperhatikan kesesakan jiwaku.” –
Mazmur 31:8

23. “Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas
kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam
segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang
berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami
terima sendiri dari Allah.” – 2 Korintus 1:3-4

24. “TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia
mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya dan menyeberangkan
mereka pada waktu banjir. Ia menghabisi sama sekali orang-orang yang bangkit
melawan Dia, dan musuh-Nya dihalau-Nya ke dalam gelap.” – Nahum 1:7-8

25.

You might also like