You are on page 1of 3

Renungan, 09 Oktober 2022

Thema : Menegur dan ditegur


Nats : Kolose 3:16

Pendahuluan
Saudara-saudara yang di berkati Tuhan , Menegur dan ditegur adalah suatu hal yang
mungkin sulit kali kita lakukan, mungkin sering kali kita takut menegur orang, karena takut
timbulnya suatu perselisihan, timbulnya suatu konflik, ketersinggungan, kemarahan, dan
sebagainya. Perasaan sungkan atau masa bodo adalah hal terbesar yang menyebabkan kita
sulit untuk menegur, dan sifat yang bebal merupakan hal yang terbesar untuk kita sulit
ditegur, dan ada dua tipe orang yaitu ada orang yang suka menegur tapi sulit ditegur serta
ada orang yang suka menegur orang tapi tidak pada tempatnya . Saudara-saudara, hal ini
merupakan yang harus kita perhatikan Ketika kita menegur orang lain, sebab Ketika kita
menegur orang lain di depan umum dan tidak pada tempatnya kita akan menyakiti hati
orang lain, sebab apa? Kita dapat membuat orang tersebut malu dan sebagainya, Karena
tidak semua orang dapat ditegur secara langsung atau di tegur di tempat umum, sebab ada
jenis orang yang bisa langsung menerima teguran dan ada orang-orang tertentu yang sulit
menerima teguran, Jadi cukup jelas saudara-saudara yang di berkati Tuhan, Ketika kita
menegur orang pun kita harus memperhatikan dan mengerti cara menegur orang yang
sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, bisa kita lihat bersama-sama dalam Injil Matius
18:15 mengatakan “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata.
Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.” Saudara-saudara,
disini kita dapat melihat Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita bahwa Ketika kita
menegur seseorang haruslah kita menegurnya dengan empat mata. Dan juga , Saudara-
saudara yang diberkati Tuhan, sering kali kita salah mengartikan maksud ketika kita sedang
ditegur oleh orang lain, kaka tingkat, adik tingkat dan sebagainya, mungkin kita yang penuh
dengan keegoisan kita berkata “ buat apa sih dia negur gua, udah kaya paling bener aja”, ini
merupakan suatu pola fikir yang salah untuk kita sebagai anak-anak Tuhan di tempat ini,
sebab apa saudara-saudara? Paulus di dalam 1 Korintus 4:14 mengatakan “ Hal ini
kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anak
yang ku kasihi”. Jadi Saudara-saudara yang di berkati oleh Tuhan, Ketika kita di tegur oleh
orang lain, kaka tingkat, adik tingkat, dan sebagainya. Yang harus kita tanamkan di dalam
hati dan pikiran kita adalah bahwa orang itu sedang mengasihi kita, bahwa orang tersebut
tidak ingin kita salah atau jatuh dalam dosa.
Pembahasan
Poin yang pertama, sebelum menegur orang lain, kita perlu menegur diri.
Kenapa? Saudara-saudara, Karena ada banyak orang suka sekali menegur orang tetapi tidak
mengoreksi diri…
Misalnya : Orang-orang farisi, mereka suka menegur orang, mereka selalu perintahkan
orang Yahudi untuk taati hukum taurat, tapi mereka sendiri tidak melakukannya.. makanya
Yesus mengatakan mereka itu munafik… Yesus mengatakan kepada mereka, bahwa mereka
seperti kuburan yang berlabur putih di luarnya tapi di dalamnya bangkai…
Kita orang Kristen terkadang mempunyai sikap yang sama seperti orang farisi, kita lebih suka
tegur orang, apa yang kita omong kita harus diikuti, jika hari ini kita mempunyai sikap yang
sama maka kita juga munafik seperti orang farisi..
Poin yang kedua, apa yang kita omong, apa yang kita pikirkan dan apa yang kita lakukan
harus selaras.
Kenapa ? Saudara-saudara , Karena terkadang kita banyak bicara tapi tidak melakukan,
banyak bicara tapi tidak ada aksi. Sebenarnya ini merupakan suatu masalah, kita adalah
pemimpin-pemimpin di masa depan yang Tuhan persiapkan… maka mulailah dari sekarang
untuk berusaha mengoreksi diri setiap hari, atau mempebaharui diri setiap hari…

Poin yang ketiga, hamba Tuhan harus siap di tegur.


Kenapa ? Saudara-saudara, ada banyak orang yang suka dengar hal yang baik-baik saja, dan
ada banyak orang yang suka di puji, tetapi Ketika dia di cibir orang, dia cepat panas, cepat
tersinggung, dan tidak sedikit orang Kristen yang lari dari pelayanan. Ini menunjukan bahwa
kita belum dewasa secara rohani. Siapa pun kita, kita tidak ada yang sempurna kecuali
Tuhan, oleh karena itu, kita pasti punya titik kesalahan jika kita salah harus siap di tegur, di
koreksi, supaya kita saling melengkapi sebagai anak-anak Tuhan.

Kesimpulan
Biarlah dari ketiga poin ini, kita belajar untuk menegur dan siap ditegur, karena kita butuh
orang-orang di sekitar kita untuk membentuk dan mengoreksi kita, dan yang harus kita
tanam dalam hati dan pikiran kita adalah teguran yang baik itu merupakan suatu tindakan
seseorang mengasihi kita. seperti dalam Amsal mengatakan “Lebih baik teguran yang nyata-
nyata dari pada kasih yang tersembunyi”. Mari kita terus melakukan kebenaran firman
Tuhan ini di dalam kehidupan kita, Amin.
Doa Penutup :
Tuhan Yesus, terimakasih pada waktu yang singkat ini, kami sungguh mengucap syukur
dan berterima kasih, karena kami dapat bersama-sama mendengarkan isi dari wahyu-Mu,
kiranya dari kebenaran firman-Mu ini kami dapat mengaplikasikannya di dalam
kehidupan kami, agar kami terus menjadi pelaku firman-Mu ya Tuhan, kiranya hal yang
kami pelajari ini semua semata-mata hanya demi hormat dan kemuliaan bagi nama
Tuhan. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami telah berdoa dan mengucap syukur, haleluya,
Amin.

Doa Pembuka :
Selamat Pagi Tuhan Yesus, di waktu yang singkat ini kami senantiasa mengucap syukur,
dan berterima kasih atas kasih setia-Mu terhadap kami, kiranya pada pagi ini kami akan
mendengarkan isi dari wahyu-Mu , berilah kami pemahaman agar kami terus selalu
menjadi pelaku firman-Mu ya Allah, pakailah hamba-Mu yang amat terbatas ini ya Tuhan,
mulai dari tutur kata maupun tindakan. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami telah berdoa,
haleluya, Amin.

You might also like