You are on page 1of 3

Nama : Natasha Sheila Suhendro

NIM : 00000013236

Ringkasan 6 - Diselamatkan oleh Anugerah, Bab 11 – Bab 13 (Hoekema)

Setelah kita mengalami pertobatan secara total kepada Allah maka iman kita juga akan
Pengudusan adalah karya Roh Kudus yang juga melibatkan manusia secara total dan
keseluruhan. Kemampuan untuk hidup kudus dianugerahkan Allah sehingga kita
mampu secara bertanggung jawab memelihara iman dan kekudusan tersebut. Hal ini
bertujuan agar kita menjadi serupa dengan Kristus. Saat kita beriman kepada Allah dan
hidup kita dibenarkan, kita dikuduskan Allah sekali untuk selamanya tetapi pengudusan
itu pun berlangsung terus menerus selama orang percaya hidup di dunia dan bergumul
dengan dosa. Oleh karena itu, tidak benar adanya anggapan bahwa manusia dapat
mencapai hidup yang sempurna pada masa hidupnya dengan melakukan perbuatan
baik. Pemeliharaan kekudusan ini akan tampak dalam ketekunan seseorang memelihara
imannya yang sejati. Saat seseorang telah hidup dalam komunitas orang percaya yang
sejati, tentu masih bergumul dengan dosa. Meskipun begitu, jaminan keselamatan itu
tidak akan hilang dari umat pilihan Tuhan. Dalam hal ini, orang percaya diberikan
kemampuan untuk terus bertekun dan bertahan hingga kesudahannya. Orang-orang
percaya yang sejati ini hidup dalam rasa syukur akan keselamatannya, senantiasa
dipelihara Allah melalui sarana pengembalaan sehingga tidak terseret atau murtad.
Dengan demikian, ajaran tentang ketekunan orang-orang percaya yang sejati ini adalah
sebuah anugerah dan sebuah tantangan yang harus dijalani selama berada di dunias
bertumbuh semakin kuat dan besar di dalam Dia, maka sekarang di bab 11-13 ini
manusia akan beroleh pembenaran dan kepastian keselamatan dari Allah, maka Allah
menuntut kita untuk hidup kudus dan berkenan di mataNya.

Doktrin ketekunan orang-orang percaya sejati merupakan salah satu ajaran Alkitab yang
paling menghibur. Kita belajar dari doktrin Allah dengan kuasa-Nya menjaga umat-Nya
agar tidak undur dari-Nya, bahwa Kristus tidak akan membiarkan siapa pun merebut
mereka dari tangan-Nya dan bahwa Roh Kudus memeteraikan mereka untuk hari
penebusan kelak. Bapa sorgawi kita menopang kita dengan aman dalam
genggaman-Nya; itu- lah penghiburan terbesar bagi kita di dalam hidup dan mati. Kita
pada akhir- nya bersandar bukan pada pegangan kita pada Allah, melainkan bersandar
pada pegangan Allah pada diri kita. Akan tetapi doktrin ini juga mendorong kita untuk
bertekun di dalam iman dan ini merupakan tantangan bagi kita. Kita hanya dapat
bertekun melalui kekuatan Alkitab dan anugerah-Nya. Tetapi mengajarkan doktrin ini
sedemikianrupa sehingga hanya menyajikan penghiburannya dan tidak
menyajikan tantangannya, hanya jaminan dan tanpa ada nasihat, merupakan
ajaran yang berat sebelah. Alkitab memperingatkan kita terhadap ajaran yang berat
sebelah seperti ini. menegaskan pemeliharaan. Kita ingat bagaimana Paulus, walaupun
Allah atas orang-orang percaya, tetapi berkata mengenai dirinya sendiri di 1 Korintus
9:26-27, "Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang
sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya
seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri
ditolak." Hanya dengan terus mendisiplinkan diri nya seperti itulah Paulus merasa benar
untuk mengklaim jaminan rohani baginya di dalam Kristus. Dia tidak berani mengklaim
berkat ini sementara ia hidup secara ceroboh dan malas dalam memerangi dosa setiap
harinya Dan kita pun tidak boleh bersikap demikian. Di dalam ayat 2 Korintus 13:5
Paulus seolah-olah mengarahkan tatapan matanya yang tajam terhadap diri kita dan
berkata "Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah
dirimu!" Bagaimana kita dapat tahu bahwa kita berada di dalam iman yang benar?
Kita hanya dapat menge tahuinya melalui kesetiaan kita di dalam kehidupan iman
itu,melalui kete- kunan kita, keteguhan pendirian kita sampai akhirnya. John Murray me
nyatakannya dengan baik: "Kita bisa menikmati iman tentang jaminan kita di dalam
Kristus hanya jika kita bertekun di dalam iman dan kekudusan sampai pada akhirnya
Maka doktrin ketekunan orang- orang percaya sejati adalah suatu peng hiburan dan
sekaligus suatu tantangan. Tetapi tantangan ini didasarkan pada penghiburan. Kita
dapat yakin bahwa kita mampu bertekun sampai akhirnya hanya karena Allah telah
berjanji untuk memampukan kita bertekun. Dan dengan demikian kita bersandar pada-
Nya, untuk saat ini dan sampai ke an, dengan mengetahui bahwa Dia tidak akan

membiarkan kita terhilang.

Refleksi :

Ketika hidup saya sudah diperbaharui oleh Tuhan maka saya tentunya tidak memiliki
kewenangan untuk mengotori ataupun berbuat dosa lagi, dengan melihat pengorbanan
Yesus untuk ke sekian kalinya, maka tentunya kita tidak akan meyalibkan Yesus untuk
kedua kalinya. Di sini lah saya didasari dengan pembenarasn oleh -karya Tuhan yang
membuat saya harus memperteguh iman sehingga hidup kita serupa dengan Allah dan
memiliki hidup yang kudus. Dengan kekudusan yang diajarkan Yesus kepada kita
maka kita harus tekun dan berusaha menjaga kekudusan tersebut . Bagai vas bunga
yang sangat indah ketika semua rangkaian proses telah dipenuhi dengan baik, namun
vas bunga yang dibiarkan di atas meja dan tidak pernah di lap maka akan sangat kotot
dan berdebu. Sehingga vas itu tidak akan menarik lagi. Sama degan roh kudus yang ada
di dalam hidup kita, jika sehari-hari nya saya diasupi ayat Alkitan maka iman saya pun
bertambah besar. Setelah membaca bab ini, saya akan berjanji untuk lebih rutin
membaca Alkitab dan selalu mengutamakan Allah dalam hidup saya.

You might also like