Professional Documents
Culture Documents
LAJU REAKSI
Apa yang dimaksud dengan laju reaksi? Di dalam reaksi kimia pereaksi
berubah menjadi hasil reaksi. Laju dari perubahan zat adalah ukuran jumlah
perubahan zat yang terjadi tiap satuan waktu. Bagaimana cara mengukur laju
reaksi ini? Untuk mempelajarinya perhatikan ilustrasi berikut.
Pada Gambar. 1, air dialirkan dari botol besar ke gelas kimia. Lubang
untuk aliran kedua botol tersebut berbeda. Pada botol yang mana laju aliran
air yang lebih cepat? Dari percobaan ini, laju dapat ditentukan dengan dua
cara yaitu dengan mengukur volum air yang berkurang dari botol per satuan
waktu dan volum air yang bertambah pada gelas kimia per satuan waktu.
Dari ilustrasi tersebut maka untuk mengukur laju reaksi dapat
ditentukan dengan dua cara yaitu dengan mengukur:
1. jumlah pereaksi yang digunakan atau bereaksi per satuan waktu, dan
2. jumlah hasil reaksi yang terbentuk per satuan waktu.
Misalnya pada saat mereaksikan logam magnesium dengan asam klorida
dengan reaksi: Mg(s) + 2 HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)
Laju reaksi dapat dihitung dengan mengukur jumlah magnesium atau
asam klorida yang digunakan dalam waktu tertentu atau jumlah magnesium
klorida atau gas hidrogen yang terbentuk dalam waktu tertentu. Bagaimana
cara mengukur jumlah pereaksi atau hasil reaksi dalam suatu reaksi? Dalam
beberapa reaksi, pereaksi dan hasil reaksi dalam keadaan bercampur dan
dalam wujud yang sama. Untuk memisahkannya cukup sulit. Oleh karena itu,
pengukuran laju reaksi akan lebih mudah pada reaksi yang wujud hasil
reaksinya berbeda dengan pereaksi. Pengukuran laju reaksi yang
menghasilkan gas dapat dilakukan dengan mengukur volum gas yang terjadi
dalam waktu yang ditentukan atau menguku massa setelah beberapa waktu
yang ditentukan.
r ≈[A]x [B]y
r = k [A]x [B]y
Selain harga k, pada persamaan laju reaksi juga ada orde reaksi. Apa orde
reaksi itu? Orde reaksi adalah pangkat molaritas pada persamaan laju reaksi.
Orde reaksi disebut juga tingkat reaksi. Berarti x merupakan orde reaksi A
Contoh soal
4=2𝑎
Perbandingan laju reaksi 3 dengan laju reaksi 2
𝑟3 𝑘[𝐴]𝑎
=
𝑟2 𝑘[𝐴]𝑎
48𝑥10−4 𝑚𝑜𝑙 𝐿−1 𝑑𝑒𝑡 −1 [0,2 𝑚𝑜𝑙 𝐿−1 ]𝑎
=
12𝑥10−4 𝑚𝑜𝑙 𝐿−1 𝑑𝑒𝑡 −1 [0,1 𝑚𝑜𝑙 𝐿−1 ]𝑎
4=2𝑎
b. Tetapan laju reaksi Harga tetapan reaksi dapat dihitung dengan cara
memasukkan nilai orde reaksi yang telah ditemukan ke dalam salah satu
persamaan hasil eksperimen.
Misal dari eksperimen nomor 1
𝑟1= 𝑘[𝐴]𝑎
3𝑥10−4 𝑚𝑜𝑙 𝐿−1 𝑑𝑒𝑡 −1= 𝑘[0,05 𝑚𝑜𝑙 𝐿−1 ]2
3𝑥10−4 𝑚𝑜𝑙 𝐿−1 𝑑𝑒𝑡 −1
k= 25𝑥10−4 [𝑚𝑜𝑙 𝐿−1 ]2
c. Persamaan laju reaksi Karena orde reaksi terhadap A=2 dan k= 0,12 [mol L-1]3
det-1, maka persamaan reaksi aA → bB mempunyai persamaan laju reaksi
r = 0,12 [A]2
Jadi, persamaan laju reaksinya adalah r = 0,12 [A]2.
Orde reaksi dapat ditentukan dari persamaan laju reaksi. Misalnya, pada
reaksi 2 H2(g) + 2 NO(g) 2 H2O(g) + N2(g) dengan persamaan laju reaksi
r = k[H2][NO]2, orde reaksi terhadap H2 = orde satu, orde reaksi terhadap NO
= orde dua, dan orde reaksi total adalah tiga. Untuk lebih memahami cara
menentukan orde reaksi dan rumus laju reaksi, perhatikan contoh soal
berikut.
CONTOH :
Gas nitrogen oksida dan gas klor bereaksi pada suhu 300 K menurut
persamaan 2NO(g) + Cl2(g) 2 NOCl(g). Laju reaksi diikuti dengan
a. Tentukan orde reaksi terhadap NO, terhadap Cl2, dan orde reaksi total!
b. Tulis rumus laju reaksi.
c. Hitung harga k.
Penyelesaian:
a. Orde reaksi terhadap NO (gunakan data nomor 1 dan 2)
Orde reaksi dapat juga ditentukan melalui kecenderungan dari data suatu
percobaan yang digambarkan dengan grafik. Berikut ini dijelaskan
penentuan orde reaksi melalui grafik.
D. Teori Tumbukan
Salah satu teori yang menjelaskan proses terjadinya reaksi adalah teori
tumbukan. Menurut teori tumbukan, reaksi kimia terjadi karena adanya partikel-
partikel yang saling bertumbukan. Tumbukan terjadi jika dua molekul atau lebih
permukaannya saling bersentuhan pada satu titik. Pengertian satu titik disini adalah
jika dianggap bentuk molekul bulat seperti bola, maka pada pertemuan tersebut
jarak antarpusat inti sama dengan diameternya untuk jenis molekul yang
mempunyai ukuran sama. Tetapi, tidak semua tumbukan akan menghasilkan reaksi
kimia. Tumbukan yang dapat menghasilkan reaksi kimia dikenal dengan istilah
tumbukan efektif.
Gambar 5. a. Tumbukan molekul untuk molekul yang sama. b. Tumbukan antarmolekul yang
berbeda diameternya.
Misal tumbukan antara gas hidrogen dengan gas oksigen, seperti reaksi
berikut. 2H2(g) + O2(g) H2O(l) + H2O(l)
Apa yang dapat kalian simpulkan dari Gambar 3.7? Dari diagram terlihat
bahwa suatu reaktan untuk dapat menjadi produk kimia harus mempunyai
energi aktivasi sebesar Ea. Jika Ea tidak terlampaui, maka tidak akan
dihasilkan suatu produk. Dari diagram tersebut juga akan terlihat apa reaksi
bersifat eksoterm (mengeluarkan panas) atau endoterm (menyerap panas).
Reaksi bersifat eksoterm jika energi potensial dari reaktan lebih tinggi
daripada energi potensial produk. Sebaliknya reaksi bersifat endoterm jika
energi potensial reaktan lebih rendah daripada energi produk.
Gambar 3.7
a. Diagram energy untuk reaksi eksoterm.
b. Diagram energy untuk reaksi endoterm.
k = Ae-Ea/RT
Gambar
Jika ukuran
kubus diperkecil,
maka luas
permukaan total
semakin besar
jika kubus diperkecil menjadi kubuskubus yang lebih kecil sehingga ukuran
rusuknya menjadi 1 mm.
Jika ukuran partikel suatu benda semakin kecil, maka akan semakin
banyak jumlah total permukaan benda tersebut. Oleh karena itu, luas
permukaan semakin banyak maka kemungkinan terjadinya tumbukan
antarpermukaan partikel akan semakin sering. Hal ini dapat mempercepat
terjadinya reaksi.
Aktivitas kimia
Alat
- tabung reaksi
- stopwatch/arloji
Bahan
- batu pualam (CaCO3) berupa serbuk
- batu pualam (CaCO3) sebesar jagung
- larutan asam klorida (HCl) 1 M
Cara kerja
1. Masukkan 15 mL larutan HCl ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 0,5 g batu pualam (CaCO3) sebesar jagung.
3. Hidupkan stopwacth saat batu pualam masuk dalam larutan HCl.
4. Catat waktu yang diperlukan sampai batu pualam larut sempurna.
5. Ulangi langkah (1) sampai (4) sebanyak dua (2) atau tiga (3) kali.
6. Ulangi langkah (1) sampai (5) dengan mengganti batu pualam yang telah dihaluskan
(serbuk).
Hasil pengamatan Buat dan lengkapi tabel di bawah ini pada buku kerja kalian.
NO. REAKSI WAKTU KETERANGAN
1. Batu pualam sebesar jagung + ... ...
HCl
2. Serbuk batu pualam + HC ... ...
Pernahkah kalian minum es teh? Mengapa es teh dibuat dari air teh panas
ditambah gula baru kemudian diberi es batu? Mengapa tidak dari air teh
dingin baru ditambah gula? Jika kalian tanyakan hal itu kepada penjual es teh
tentu akan dijawab bahwa gula akan lebih cepat larut dalam air panas
dibandingkan dengan air dingin, mengapa? Demikian halnya dengan reaksi
kimia. Reaksi kimia cenderung berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih
tinggi. Demikian pula sebaliknya, kita juga bisa memperlambat reaksi dengan
menurunkan suhu. Misal proses pembusukan makanan atau buah-buahan
dapat diperlambat dengan mendinginkannya di lemari es atau freezer.
Mengapa dengan semakin tinggi suhu, laju reaksi semakin cepat? Suhu
mempunyai hubungan linear dengan gerakan molekul. Jika suhu semakin
tinggi, maka molekul-molekul dalam materi akan semakin cepat bergerak.
Akibatnya frekuensi terjadinya tumbukan semakin besar. Hal ini dapat
mempercepat laju reaksi.
Aktivitas kimia
Aktivitas kimia
Gambar
Partikel reaktan dalam
a. molaritas rendah,
b. molaritas tinggi
Aktivitas kimia
Aktivitas kimia
Cara kerja
1. Masukkan 50 mL Na2S2O3 0,15 M ke dalam erlenmeyer.
2. Gambar huruf “X” di kertas putih, letakkan di bawah erlenmeyer yang berisi
Na2S2O3.
3. Ambil 5 mL HCl 2 M, masukkan ke dalam 50 mL Na2S2O3 0,15 M tadi. Pada waktu
yang sama ukur waktu yang diperlukan sampai terjadi reaksi. Reaksi terjadi ditandai
dengan terbentuknya endapan kuning dan huruf X pada kertas tidak terlihat. Catat
waktunya.
4. Ulangi aktivitas kalian dengan menggunakan larutan Na2S2O3 0,15 M yang sudah
ditambah akuades, berdasarkan tabel berikut.
Aktivitas 1 2 3 4 5
Volume 5 5 5 5 5
HCl 2 M
(mL)
Volume 50 40 30 20 10
Na2S2O3
0,15 M
(mL)
Volume 0 10 20 30 40
H2O (mL)
Hasil pengamatan
Buat dan lengkapi tabel di bawah ini pada buku kerja kalian.
Aktivitas Waktu yang Diperlukan (detik)
1 ...
2 ...
3 ...
4 ...
5 ...
4. Katalis
Katalisator merupakan zat yang mampu mempengaruhi laju reaksi. Dalam
kerjanya katalisator akan ikut bereaksi dengan zat-zat reaktan, tetapi diakhir
proses reaksi katalisator tersebut akan memisah kembali. Katalis ada dua
macam, yaitu katalis yang bersifat positif dan katalis negatif. Katalis bersifat
positif dapat mempercepat laju reaksi. Katalis bersifat negatif merupakan
katalisator yang memperlambat laju reaksi, katalisator ini dinamakan inhibitor.
Adanya katalis positif dalam reaksi kimia mengakibatkan energi aktivasi reaksi
semakin kecil. Dengan demikian, kemungkinan terjadinya reaksi semakin
besar. Bayangkan jika kalian ingin menuju suatu tempat yang dihalangi sebuah
gunung. Jalan yang satu harus mendaki gunung, sedangkan jalan yang lain
melewati terowongan yang menembus gunung, mana yang lebih cepat? Jalan
yang harus mendaki gunung digambarkan sebagai jalan tanpa katalis,
sedangkan jalan melalui terowongan adalah jalan dengan katalis. Dalam hal ini
terowongan merupakan suatu katalis
.xx
Apa yang dapat kalian simpulkan dari Gambar ? Pada gambar terlihat bahwa
pada Š
Jalur
I A + B →AB→C
Jalur ini merupakan jalur reaksi yang berjalan tanpa katalisator
sehingga memerlukan energi aktivasi yang tinggi. Akibatnya reaksi
berjalan lambat.
Jalur II
A + B →XAB→ C
Jalur ini dengan katalisator. Adanya katalisator mengakibatkan energi
aktivasi rendah, sehingga reaksi berjalan cepat. Larutan non elektrolit adalah
larutan yang tidak dapat Contohnya adalah reaksi penguraian H2O2. Larutan
hidrogen peroksida (H2O2) dapat terurai menurut persamaan reaksi berikut.
2H2O2(aq) → 2H2O(l) + O2(g)
Pada suhu kamar, reaksi penguraian berjalan lambat jika ditambah
mangan (IV) oksida reaksi dapat berjalan lebih cepat.
Aktivitas kimia
UJI KOMPETENSI
A. Pilihan Berganda
1. Pada reaksi 2P + 2Q R + 2S diperoleh data sebagai berikut. Berdasarkan
data tersebut maka persamaan laju reaksinya adalah ….
a. r = k[P][Q]
b. r = k[P]2[Q]2
c. r = k[P]2[Q]
d. r = k[P][Q]2
e. r = k[P][Q]½
2. Jika pada suhu tertentu kecepatan penguraian N2O5 menjadi NO2 dan O2
adalah 2,5 × 10-6 mol L–1 det–1, maka kecepatan pembentukan NO2 adalah
…mol L–1 det–1.
a. 1,3 × 10-6 d. 5,0 × 10-6
b. 2,5 × 10-6 e. 6,2 × 10-6
c. 3,9 × 10-6
a. v = k[2A].[B]
b. v = k[A]2.[B]
c. v = 2k[A]2.[B]
[C]
d. v = k
[A]2.[B]
[A]2.[B]
e. v = k
[C]
7. Suatu reaksi kimia aA + bB → C. Ketika konsentrasi kedua reaktan A dan B
dinaikkan dua kali lipat, laju reaksi meningkat menjadi empat kali lipat.
Ketika hanya konsentrasi A yang dinaikkan dua kali lipat dan konsentrasi B
dibiarkan tetap, laju reaksi menjadi dua kali lipat. Berdasarkan data tersebut,
maka persamaan laju reaksinya adalah ....
a. v = k[A].[B] d. v = k[A]2.[B]2
b. v = k[A]2.[B] e. v = k[A].[B]2
c. v = k[A]2.[2B]
8. Di bawah ini merupakan tabel data percobaan laju reaksi untuk reaksi
A + B → C.
a. v = k[A]2.[B] d. v = k[A]3.[B]
b. v = k[A]2.[B]2 e. v = k[A].[B]3
c. v = k[A].[B]2
9. Reaksi 2A + B → C + D memiliki persamaan laju reaksi v = k[A] 2.[B]. Jika
konsentrasi A dinaikkan dua kali lipat dan konsentrasi B dinaikkan tiga kali
lipat, maka lajunya menjadi ....
c. 11 kali semula
10. Data berikut merupakan data laju reduksi nitrogen monoksida (NO) oleh
gas hidrogen. 2NO + 2H2 → N2 + 2H2O
B. Esay
1. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
2. Reaksi A + B C + D, pada suhu 25 oC berlangsung sempurna dalam
waktu 12 menit. Jika setiap kenaikan 10 oC laju reaksinya menjadi 2 kali
semula, maka tentukan waktu yang diperlukan agar reaksi berlangsung
sempurna pada 55 oC.
3. Laju reaksi awal dari reaksi orde dua adalah 5,0 × 10-7 M detik–1 dan
molaritas awal reaktannya adalah 0,2 M. Tentukan tetapan laju reaksi.
4. Laju reaksi tertentu bertambah menjadi 2 kali lipat untuk tiap kenaikan
temperatur 10 oC. Berapa kali lebih cepat reaksi berlangsung pada 100 oC,
jika dibandingkan dengan suhu 20 oC?
5. Pada percobaan reaksi A + B AB diperoleh data-data percobaan sebagai
berikut.
Tentukan:
a. orde reaksi terhadap A d. harga tetapan k
b. orde reaksi terhadap B e. persamaan laju reaksi
c. orde reaksi total
d. harga tetapan k
e. persamaan laju reaksi
f. besarnya laju reaksi bila [A] dan [B] sebesar 0,5 M