You are on page 1of 3

LULUH PARU (DESTROYED LUNG)

` Luluh paru unilaretal adalah penyebab morbiditas dan komplikasi yang sering
ditemukan. Tumor paru primer, massa di mediastinum, abnormalitas vaskular, dan infeksi
pulmonal destruktif progresif diduga menjadi faktor predominan dari kelainan paru ini.
Tuberculosis menjadi 83,3 % penyebab luluh paru.6

Perkejuan, liquefaksi, pembentukan kavitas, penghancuran paru progresif, dan fibrosis


adalah pertanda khas dari tuberkulosis reinfeksi.Apikal dan sub apikal adalah area yang
rentan dimana tuberkel-tuberkel bertahan hidup dan menyebabkan lesi destruktif.6

Tuberkulosis apikal terjadi umumnya pada reaktivasi endogen maupun reaktivasi


eksogen. Destruksi jaringan tidak hanya terbatas pada lobus atas saja dan destruksi paru
masiv unilateral ditemukan terjadi setelah infeksi TB primer maupun infeksi berulang.6

Berikut adalah penyebab-penyebab terbanyak luluh paru/destroyed lung:6

 Tuberkulosis paru (83,3%)


 Karsinoma bronkogenik (12,1%)
 Tumor mediastinum (3%)
 Aneurisma aorta

Destruksi paru tuberkulosis unilateral dapat merupakan infeksi primer atau reinfeksi.
Pasien-pasien tersebut dapat dilaporkan pada saat pertama diagnosis atau setelah
menyelesaikan pengobatan atau tidak merespon pada pengobatan anti- tuberculosis
karena resistensi obat.6

TB paru jarang menyebabkan kerusakan paru yang ekstensif dan progresif, baik pada 1
ataupun 2 paru. Luluh paru tuberkulosis dihasilkan dari TB progresif selama bertahun-
tahun dan pengobatan yang tidak adekuat, dan biasanya mengarah pada obstruksi bronkus
dengan kombinasi kollaps distal, nekrosis dan infeksi sekunder. Destruksi parenkim
ekstensif karena TB dan pengurangan volume paru dan jalan napas biasa dijumpai pada
pasien dengan luluh paru.6

Manifestasi klinisnya adalah dyspnea progresif, hemoptisis, dan penurunan berat badan.
Pasien TB dengan luluh paru memiliki manifestasi klinis serupa dengan PPOK tapi
berbeda patofisiologinya.6

0
Penyebab kematian pada TB dengan luluh paru adalah hemoptisis masif dan gagal napas
pada TB yang tereaktivasi dan/atau superinfeksi bakteri, dan mortalitasnya biasanya
tinggi.6

Gambaran radiologik yang menunjukkan kerusakan jaringan paru yang berat, biasanya
secara klinis disebut luluh paru . Gambaran radiologik luluh paru terdiri dari atelektasis,
ektasis/ multikaviti dan fibrosis parenkim paru. Sulit untuk menilai aktiviti lesi atau
penyakit hanya berdasarkan gambaran radiologik tersebut.
Kehilangan volume paru-paru pada pasien dengan tdl dapat dijelaskan dalam pandangan
sifat fibrosing merusak dan menyebabkan overdistention pulmonalis tb paru. Penyakit
paru-paru obstruktif mungkin disebabkan oleh TB keterlibatan pohon berhubungan dgn
cabang tenggorokan, dengan endobronchial peradangan, bronchiectatic lesi yang
disebabkan oleh TB, atau emphysematous parenchymal perubahan traksi karena luas
jaringan parut Dalam studi kami, semua 16 pasien dengan TDL benar-benar memiliki
paru-paru dengan TB scar dan perubahan fibrotic bukan murni emfisema pada HRCT
scan. Selain itu, tingkat respons positif Bronkus yang lebih rendah pada pasien dengan
TDL mungkin karena irreversibility anatomi saluran udara penyempitan dalam TDL.7

1
DAFTAR PUSTAKA

1. Isbaniyah, Fattiyah dkk. 2011. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Tuberkulosis


di Indonesia. Jakarta:PDPI
2. Brooks,Geo F.dkk. 2008. Mikrobiologi Kedokteran Jawetz, Melnick, & Adelberg
Edisi 23.Jakarta: EGC
3. SITUASI EPIDEMIOLOGI TB INDONESIA. Terdapat di:
http://tbindonesia.or.id/pdf/Data_tb_1_2010.pdf. Diakses pada: 21 Agustus 2012
4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2002. Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkulosis.
5. Aditama,TY.dkk. 2009. IPD’s Compendium of Indonesian Medicine 1st Edition
2009. Jakarta:PT Medinfocom
6. Rajasekaran et al. 1999. UNILATERAL LUNG DESTRUCTION : A COMPUTED
TOMOGRAPHIC: EVALUATION. Ind. J. Tub., 1999, 46,183
7. Seo YK, Lee CH, et al. 2011.Differences between Patients with TB-Destroyed Lung
and Patients with COPD Admitted to the ICU. Tuberc Respir Dis 2011;70:323-329

You might also like