You are on page 1of 5

I.

Alat
1) Kertas saring
2) Gelas Bekas Air mineral
3) Klip penjepit Kertas
4) pensil

II. Bahan
1) Air secukupnya
2) Spidol dengan warna :
 Hitam
 Merah
 Biru
 Hijau

III. Alur Percobaan

Kertas Saring

- Dipotong sebesar 4 cm × 8 cm.


- Tandai dari tepi bawah (1,5 cm)
dan tepi atas (1 cm).

Kertas Kertas Kertas Kertas


Saring 1 Saring 2 Saring 3 Saring 4

- Taruh tinta - Taruh tinta - Taruh tinta biru - Taruh tinta hijau
hitam 2 cm merah 2 cm 2 cm diatas garis 2 cm diatas garis
diatas garis diatas garis batas. batas.
batas. batas. - Amati noda - Amati noda
- Amati noda - Amati noda yang terbentuk. yang terbentuk.
yang terbentuk. yang terbentuk.

Hasil Hasil Hasil Hasil

IV. Hipotesis
Jika tinta spidol yang berwarna dikenai air aquades dalam fase gerak dan fase diam
(stationer), maka warna dari tinta tersebut akan terurai sesuai komponen dengan warna –
warna dari komponen penyusunnya.

V. Variabel
 Variabel Kontrol : Jenis kertas, gelas, air, pensil, klip penjepit kertas.
 Variabel Manipulasi : Warna tinta spidol.
 Variabel Respon : Warna noda yang tebentuk.
VI. Data Hasil Pengamatan
VII.
Jenis Warna Noda yang Jarak eluen Jarak Noda
No RF
Tinta/Spidol Terbentuk (cm) (cm)
1. Merah Merah muda 8 3,7 0.46
Jingga 5,1 0.64
Kuning 7,1 0.89
2. Biru Ungu 7,5 6,5 0.87
Biru 7,5 1
3. Hijau Hijau 8,3 7,8 0.94
Biru 8 0.96
Kuning 8,2 0.99
4. Hitam Biru 7,9 6,7 0.85
Hitam 6,9 0.87
Coklat 7,1 0.9
Ungu 7,8 0.99

Perhitungan
1. Fase gerak: akuades
a. Sampel: tinta hitam
Rf ungu pudar: 3/8 = 0,375
Rf ungu tua: 1,7/8 = 0,2125
Rf ungu violet: 1/8 = 0,125
Rf oranye: 0,9/8 = 0,1125
Rf hujai tua: 0,4/8 = 0,05
Rf kuning: 0,4/8 = 0,05
Rf biru: 0,7/8 = 0,0875
b. Sampel: tinta merah
Rf ungu: 4,8/8 = 0,6
Rf merah muda: 2,7/8 = 0,3375
Rf kuning: 0,5/8 = 0,0625

2. Fase gerak: isopropyl alcohol


a. Sampel: tinta hitam
Rf biru muda: 0,3/8 = 0,0375
Rf ungu muda: 1,1/8 = 0,1375
b. Sampel: tinta merah
Rf merah muda: 4,1/8 =0,5125
Rf ungu: 1,8/8 = 0,225

Pembahasan
Dari Hasil Percobaan yang kami lakukan, pada kromatografi kertas yang digunakan
sebagai zat pendukung (zat inert) disini ialah kertas saring yang sifatnya kapiler. Eluen yang
sering digunakan ialah eluen organic, pada percobaan ini digunakan isopropyl alcohol dan
akuades karena cepat menyerap sehingga akan naik lebih cepat, akan tetapi pada kesempatan kali
ini kami akan menggunakan air sebagai eluen.
Kromatografi kertas ini dipakai untuk memisahkan zat warna dasar tinta, karena diketahui
warna tinta terdiri dari beberapa komponen warna penyusun. Kromatografi juga mempunyai arti
teknik pemisahan suatu zat yang didasarkan pada perbedaan migrasi, komponen-komponen yang
dipisahkan antara dua fase.
Pemisahan dengan cara kromatografi dibedakan dalam dua fase yaitu fase diam dan fase
gerak. Sehingga dapat dikatakan bahwa kromatografi ialah teknik pemisahan yang didasarkan
pada perbedaan kecepatan migrasi komponen-komponen yang dibedakan atas dua fase yaitu fase
gerak dan fase diam. Apabila dua fase tersebut tidak ada maka proses kromatografi tidak akan
berjalan. Oleh karena itu pada kromatografi selalu ada fase yaitu:
Zat yang dianalisis merupakan fase mobile (bergerak)
Fase stationer (diam) tempat dimana zat (sampel) bergerak.
Polaritas dalam kromatografi memegang peranan sangat penting karena dalam
kromatografi sifat polaritas khususnya digunakan sebagai petunjuk sifat zat terlarut, adsorben,
dan senyawa yang akan dipisahkan. Air yang termasuk zat eluen konfigurasi elektronnya dan
geometri molekulnya dapat menghasilkan dipol permanen yang sangat kuat. Oleh karena itu air
dianggap memilki polaritas yang sangat kuat.
Pada percobaan kami, langkah pertama yakni memotong kertas saring dengan ukuran yang
sama (8 cm × 4 cm) yang sengaja dibuat sebagai variabel kontrol, lalu kita taruh tinta spidol
dalam kertas saring, dengan ketentuan 2 cm dari atas garis tepi bawah. Harus digunakan pensil
karena pensil tidak akan ikut terelusi sehingga tidak mengkontaminasi zat yang sedang diteliti.
Perhatikan juga bahwa keadaan kertas saring harus lurus agar proses terjadi elusi tidak terganggu
dan juga totolan tinta jangan sampai tercelup ke dalam eluen atau fase gerak, apabila sampai
tercelup maka terjadinya elusi akan dua arah, yatu ke atas dan ke bawah juga. Serta akan
tercampur dengan eluen, sehingga terjadi kontaminasi dan praktek akan gagal. Pada percobaan
kali ini kami menggunakan 4 macam warna tinta spidol, yakni hitam, merah, biru, dan hijau.
Dari percobaan yang kami lakukan didapatkan bahwa warna tinta hitam akan membentuk
bermacam-macam warna noda, antara lain, Biru, hitam, coklat, ungu. Pada warna tinta merah
akan terurai membentuk warna noda merah muda, jingga, kuning. Pada warna tinta biru akan
terurai membentuk warna noda ungu dan biru, dan pada warna tinta hijau, akan terurai
membentuk warna noda hijau, biru, dan kuning.
Dari hasil praktikum spot noda terbentuk kemudian diukur dari panjang masing-masing
spot noda. Dan Rf atau waktu tambat dapat diketahui. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga
Rf adalah jarak yang ditempuh komponen dan jarak yang ditempuh eluen. Faktor ini didapat dari
rumus harga Rf yaitu:
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑑𝑖𝑎𝑚
𝑅𝑓 =
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘
Dari hasil percobaan didapat harga Rf untuk eluen air dengan tinta hitam harga Rf berturut-turut
adalah 0.85; 0.87; 0.9; dan 0.99. Warna tinta merah Rf berturut 0.46; 0.64; dan 0.89. Harga Rf
untuk Warna tinta biru berturut-turut adalah 0.87 dan 1 dan dengan tinta hijau harga Rf berturut-
turut adalah 0.94; 0.96; dan 0.99.
Prinsip dari kromatografi kertas yaitu berdasarkan perbedaan koefisien dari zat-zat terhadap dua
fase tetapi sebagai pendukung disini adalah kertas saring yang sifatnya kapiler. Eluen yang
sering digunakan ialah eluen yang cepat menyerap sehingga akan naik lebih cepat. Metode
kromatografi kertas ini digunakan karena peralatan yang dipakai tidak perlu alat-alat yang teliti
dan mahal. Dimana hasil-hasil yang lain dapat diperoleh dengan peralatan dan materi-materi
yang sangat sederhana. Jadi dengan metode kromatografi kertas kita sudah dapat melakukan
percobaan dengan hasil yang baik.

Kesimpulan
Kromatografi kertas merupakan kromatografi dengan kertas saring sebagai penunjang fase diam
dan fase geraknya yang berupa cairan yang terserap diantara struktur pori kertas saring.
Untuk eluen air pada sampel tinta hitam terbentuk komponen warna yaitu warna tinta hitam akan
membentuk bermacam-macam warna noda, antara lain, Biru, hitam, coklat, ungu. Pada warna
tinta merah akan terurai membentuk warna noda merah muda, jingga, kuning. Pada warna tinta
biru akan terurai membentuk warna noda ungu dan biru, dan pada warna tinta hijau, akan terurai
membentuk warna noda hijau, biru, dan kuning. Dan dengan semua nilai Rf dari kami 0 ≤ Rf ≤ 1

Perhitungan
Menghitung nilai Rf pada kromatografi kertas
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑑𝑖𝑎𝑚
𝑅𝑓 =
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘
 Warna tinta spidol hitam.
 Merah muda
3.7
𝑅𝑓 = = 0.46
8
 Jingga
5.1
𝑅𝑓 = = 0.64
8
 Kuning
3.7
1. 𝑅𝑓 = = 0.46
8

Kromatografi Kertas II

2.4 Pembahasan
1)

You might also like