You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 MAKSUD & TUJUAN


Maksud dari diadakannya acara ekskursi pada daerah Gunung Kidul adalahagar praktikan
dapat mengetahui rupa permukaan bumi melalui foto udara dan yangada pada di lapangan,
mengetahui bentuklahan yang terdapat pada setiap stopsitemelalui foto udara dan lapangan
dan mengetahui satuan batuan yang ada padastopsite melalui foto udara dan yang ada pada di
lapangan.
Tujuan dari acara ini dan yang ingin dicapai pada kegiuatan kerja lapangan iniadalah agar
praktikan :
1. Dapat melakukan urutan pemetaan geologi dengan menggunakan foto udaradan
akhirnya mampu membuat peta geomorfologi dan peta geologi.
2. Mempunyai pengalaman melakukan tahap pre field check, field check dan post field
check dalam pemetaan geomorfologi dan geologi dengan foto udara.
3. Akhirnya dapat mengenali kelebihan dan kekurangan pembuatan peta geomorfologi
dan peta geologi dengan menggunakan foto udara.

1.2 LOKASI DAN PENYAMPAIAN LOKASI


Lokasi dari tempat kegiatan kerja lapangan geologi citra penginderaan jauhadalah berada
pada jalur Patuk dan seterusnya. Penyampaian lokasi ditempuh denganmengunakan bus dan
berangkat dari kampus UPN “Veteran” Yogyakara pukul 07.00 WIB dan sampai di stopsite
pertama pada pukul 07.30 WIB.

1.3 PENELITI TERDAHULU


Daerah latihan Patuk-Mangunan dipilih setelah dilakukan evaluasi
terhadap beberapa latihan sebelumnya sejak tahun 1981, yaitu daerah Kulonprogo sekitarnya,
Wonogiri sekitarnya, Yogyakarta-Wonosari sekitarnya dan jalur Yogyakarta-Mangunan-
Parangtritis. Daerah latihan di sepanjang jalur Patuk-Mangunan memiliki kelebihan
dibanding daerah/jalur lainnya. Secara umum, fisiografi Jawa Tengah bagian selatan-timur
yang meliputi kawasan Gunungapi Merapi, Yogyakarta. Surakarta dan Pegunungan Selatan
dapat dibagi menjadi dua zona, yaitu ZonaSolo dan Zona Pegunungan Selatan (Bemmelen,
1949). Zona Solo merupakan bagian dari Zona Depresi Tengah (Central Depression Zone) Pulau
Jawa. Zona ini ditempati oleh kerucut G. Merapi (± 2.968 m). Kaki selatan-timur gunung api
tersebut merupakan dataran Yogyakarta-Surakarta ( ± 100 m sampai 150 m) yang tersusun
oleh endapan aluvium asal G. Merapi.Di sebelah barat Zona Pegunungan Selatan, dataran
Yogyakarta menerus hingga pantai selatan Pulau Jawa, yang melebar dari P. Parangtritis
hingga K. Progo.Aliran sungai utama di bagian barat adalah K. Progo dan K. Opak,
sedangkan disebelah timur ialah K. Dengkeng yang merupakan anak sungai Bengawan
Solo(Bronto dan Hartono, 2001).Satuan perbukitan terdapat di selatan Klaten, yaitu
Perbukitan Jiwo.Perbukitan ini mempunyai kelerengan antara 40 – 150 dan beda tinggi 125 -
264 m. Beberapa puncak tertinggi di Perbukitan Jiwo adalah G. Jabalkat (± 264 m) di
Perbukitan Jiwo bagian barat dan G. Konang (lk. 257 m) di Perbukitan Jiwo bagian timur.
Kedua perbukitan tersebut dipisahkan oleh aliran K. Dengkeng. Perbukitan Jiwo tersusun
oleh batuan Pra-Tersier hingga Tersier (Surono dkk, 1992).
BAB II
GEOMORFOLOGI

2.1 GEOMORFOLOGI DAERAH PENELITIAN


Geomorfologi yang ada pada daerah tersebut memiliki beragam bentuk asaldan bentuk lahan,
meliputi : Bentukkan Asal Vulkanik : Jenjang Vulkanik (Volcanic Neck ), Dataran Fluvial
Vulkanik, dan Lereng Vulkanik bentukkan Asal Struktural :Gawir garis sesar, perbukitan
homoklin, lembah homoklin, lereng homoklin, danlembah sesarr bentukkan asal Fluvial :
dataran aluvial, dataran antar bukit, gosongsungai, tubu sungai, dan point bar, bentukkan asal
Denudasional : Bukit Sisa danBukit terisolir, bentukkan Asal Karst : Perbukitan Karst
Bentukkan asal Aeolian :Gumuk Pasir. Bentukkan Asal Marine : Beting Pantai.

2.2 BENTUK ASAL


1.Bentuk asal Vulkanik
Kegiatan gunung api akan membentuk morfologi yang sangat khas,tergantung pada jenis
magma dan type letusannya. Misal type merapi (strato), typeletusannya eksplosit
menimbulkan awan panas ( wedus gembel ), menimbulkan morfologi kerucut gunung api
yang sangat spesifik, sehingga dalam
mempelajari bentuk lahan di daerah gunungapi sangat berkaitan dengan type latusan (aktivita
s gunng api), material yang dikeluarkan serta jenis magmanya.

Analisa Bentuklahan
Bentuk asal vulkanik antara lain kerucut gunung api, kaldera, kerangkavulkanik, dike, sill,
batholit, lava, vulkanik, neck, dsb.Bentang alam gunungapi mempunyai bentuk yang sangat
khas sehinggamudah di kenal melalui foto udara atau peta topografi. Kumpulan bentuk –
bentukgunung api di bangun oleh aliran lava yang telah membeku sesuai dengan bentukalam
itu sendiri. Bentuk – bentuk ini disamping melalui tahapan rangkaian erosi dari muda hingga
tua, juga sangat dipengaruhi oleh tipe – tipe kerangka dan material yang dikeluarkan. Hal ini
akan dicerminkan oleh tektur morfologi yang lebih kasar yang
berarti pengikisan lebih lanjut. Tekstur gunungapi yang yang lebih halus menandakan adanya
timbunan rempah – rempah yang lebih muda. Semua ini dapat dicerminkan dari variasi pola
kontur pada peta topografi dari penafsiran perbedaan umur relatifsatuan morfologi
gunungapi. Demikian untuk gunungapi yang berdekatan atau pada kawah ganda dengan
material yang dikeluarkan, pada kedua kawah tersebut akan nampak saling memotong pola
konturnya.

Jenis-jenis Erupsi Gunung Api


Gunung Api yang kita kenal mempunyai beberapa tipe letusan, antara lain :
a. Eksplosif, dicirikan oleh tekanan gas yang tinggi, menghasilkan material lepasyang
cenderung membentuk gunung api kerucut.
b. Effusif, dicirikan dengan tekanan gas rendah, cenderung menghasilkangunungapi
strato.
c. Campuran, terjadi antara letusan eksplosif dan effusive.
Tipe- tipe gunung api, yaitu :
 Tipe Icelendic, adalah erusi rekahan dengan aliran magma basa yangmengandung
sedikit gas, dengan volume lava besar.
 Tipe Hawaian, bentuk retakan,kaldera, lubang-lubang letusan, dan lavamengandung
gas dan mengalir menimbulkan bunga-bunga api serta abukemudian mengendap
membentuk kubah lava.
 Tipe Strombolian, eksploitasnya secara terus menerus dengan pelepasan gas-gasserta
lava beku yang merupakan bomb, rombakanlava dan semburan abu awanlava yang
menjulang tinggi.
 Tipe Vulkanian, bentukan ini ditandai dengan bentuk kerucut berlapis
dengan pipa sentral sebagai pusat erupsi, yang mengeluarkan lava kental, gas, abu
dan awan panas, pumice, bomb.materi yang dilontarkan membentuk bunga kol yang
tegak menjulang vertical, pengendapan abu sepanjang lereng dinamakan
“Pseudovulkanis”
 Tipe Vesuvian, hembusan berulang-ulang yang berbahay bersumber dari
dapurmagmna, kawah kepundean yang relative sempit dan pipa
stratoconemembentuk awan bunga kol yang menjulang abu tinggi sehingga
menimbulkanhujan.
 Tipe Plinian, Hembusan gas yang membawa aliran secara vertical dengan
tinggi bermil-mil dengan pangkal yang sempit, mengembang ke atas.
 Tipe Pelean, mempunyai lava yang sangat kental, dihamparkan oleh letusan
eksplosif.
Batasan Pada Bentang Alam Gunungapi
a. Bentuk timbulan dipermukaan bumi yang dibangun oleh timbunan rempahvulkanik.
b. Tempat munculnya batuan lelehan dan rempah lepas gunungapi yang berasaldari
gunungapi.
c. Sebagai jenis atau kegiatan magma yang sedang berlangsung.
d. Hasil proses vulkanisme (tenaga endogen) ini merupakan bentukkonstruksional.
e. Bentuk positif dari permukaan bumi sebagai akibat aktivitas magmatis.
f. Tempat atau lokasi erupsi.

Morfologi Gunungapi
Morfologi ini bertujuan untuk melengkapi usaha penelitian geologi didaerah gunung api
terutama dalam penentuan perkembangan atau evolusi gunungapi. Pola kontur morfologi
gunung api pada umumnya konsentrik dengan berbagai variasi yangtergantung pada tingkat
aktivitas stadia, jenis gunung api, pusat erupsi.
a. Kerucut, sering dijumpai pada gunung api berlapis.
b. Kubah, dijumpai pada gunungapi lava.
c. Maar, pada gunungapi gas.
d. Plateu, terutama dijumpai pada gunungapi lava, suatu dataran yang relatifmenonjol
dibadingkan sekitarnya, disusun oleh lava yang bertektur halus.
e. Barranco, alur – alur pada tubuh gunungapi yang kasar dan tidak teraturdisebabkan oleh
erosi dan sesar.
f. Kawah, bentuk negatif pada puncak gunungapi berukuran ratusan meter.
g. Kaldera, bentuk negatif yang besar berbentuk bulat atau lonong berukuranlebih besar
dari kawah dengan diameter sampai belasan kilometer, terjadiakibat letusan, runtuhan,
erosi.
Produk Gunungapi
a. Cider cones,adalah bentuk kerucut yang dibentuk dari hasil letusan yang berupa tufa
dan breksi vulkanik, dengan kemiringan kerucut lebih dari 400.
b. Adventive cones, adalah bentuk kerucut yang hasil pembentukannya berhubungan
langsung dengan kegiatan aktivitas gunungapi.
c. Composite cones atau strato vulkanik, adalah bentuk kerucut yang
dibentuk bergantian antara erupsi letusan dan aliran lava.
d. Gunungapi sekunder, sebagai hasil gunungapi yang baru tumbuh didasarkaldera.
e. Gunungapi tahapan tua, kadang – kadang menghasilkan vulkanik neck.
f. Bentuk instrusi :- Konkordan : siil, lacolit, lapolit, pacolit.- Diskordan :
Dike, ring dike, batholit, stock, sumbat vulkanik / vulkanikneck.

2. Bentuk asal Struktural


Struktur geologi yang kita kenal ada tiga, yaitu lipatan, sesar, kekar. Untukmengenal struktur
geologi tersebut kita harus mengenal dan memahami sifat dariketiganya.
Analisa Bentuklahan
Bentukan asal structural antara lain Blok sesar, gawir sesar pegunungan
antiklin, perbukitan antiklin, perbukitan sinklin, pegunungan monoklin, perbukitan monoklin
pegunungan dome ( kubah), dataran tinggi (plateu), cuesta, hogblack, bentuk seterika (flat
iron), lembah antiklin, lembah sinklin jembah subsekuen, perbukitan lipatankompleks.

Penafsiran Struktur Geologi


Pada dasarnya strutur geologi (lipatan, sesar, kekar) dapat ditafsirkankeberadaanya melalui
pola atau sifat garis kontur pada peta topografi. Lapisanhorizontal dicirikan oleh permukaan
yang datar dengan garis kontur yang jarang,tebing – tebingnya biasanya terjal, bervariasi
atau berundak (tergantung resistensi batuannya) dengan pola kontur yang menyesuaikan dan
relatif sama.Struktur lipatan, unsure – unsure yang terdapat pada struktur ini dapat
diketahuidengan menafsirkan kedudukan lapisan batuannya. Kedudukan lapisan batuan
ataukemiringan lapisan batuan pada peta topografi akan berlawanan dengan
kenampakankerapatan konturnya, dimana lapisan miring dicirikan oleh adanya gawir – gawir
terjal(ditunjukkan dengan pola kontur yang rapat) yang memotong lapisan. Arah kemiringan
lapisan batuan searah dengan kemiringan landai dari topografinya (biasanya diperlihatkan
dengan punggungan yang landai). Hal ini pada peta topografiditinjukkan dengan garis kontur
yang renggang. Kemiringan satu arah ditunjukkan dengan kemiringan lapisan batuan
yangmengarah / menuju pada pola kontur / daerah landai. Kemiringan dua arah
(lipatan),mempunyai arah kemiringan lapisan batuan yang berlawanan. Kemiringan tiga
arah(lipatan menunjam), mempunyai tiga arah kemiringan lapisan batuan yang
berbeda.Kemiringan kesegala arah, mempunyai arah kemiringan lapisan batuan kesegala
arah,misalnya dome, gunung api.Struktur sesar, dapat ditafsirkan dari peta topografi dengan
ditandai olehkenampakan – kenampakan sebagai berikut : pola kontur yang panjang lurus
danrapat, arah aliran sungai yang membelok secara tiba – tiba dan menyimpang dari pola
arah umum, jajaran triangular facet, jajaran mata air, Off – set morfologi, pelengkungan
kelurusan.Struktut kekar, struktur ini pada peta topografi ditandai oleh adanya
kelurusangawir, lembah bukit dan celah – celah. Dapat pula dilihat dari pola
perkembangansungainya.
Prinsip – Prinsip yang digunakan

a. Prinsip – prinsip struktur geologi.


b. Prinsip – prinsip sifat garis kontur.
c. Prinsip – prinsip hubungan antara morfologi yang terbrntuk dengan resistensi
batuandan struktur geologi.

3. Bentukasal FluvialAnalisa Bentuklahan


Bentukan asal fluvial antara lain : dataran banjir, dataran alluvial, kipas alluvial,sungai
berkelok – kelok (Meandering), gosong sungai, sungai teranyam, dsb. Prosesfluvial ini
bersifat merusak dan membangun. Proses yang merusak ini
meliputi pelapukan, erosi dan denudasi hingga transportasi dan mengakibatkan terbentuknya
bentuk lahan yang berupa lembah – lembah sungai. Proses yang brsifat konstruktifmeliputi
proses transportasi hingga sedimentasi dan membangun bentuk – bentuk positif hasil
sedimentasi. Pada akhir proses tersebut akan membentuk suatu dataran.Didalam proses
geologi maupun geomorfologi, air memegang peranan pentingkarena kemampuan sebagai
proses pelapukan, erosi yang dapat mengukir
permukaan bumi, media transportasi dan proses sedimentasi. Aliran permukaan dapat
menyebabkan terjadinya erosi dan berkembang dari bentukan splash erosion, rillerosion,
gulley erosion, valley erosion dan sheet erosion.

Bentuk Erosi Oleh Air


 Splash erosion
, erosi ini umumnya terjadi pada daerah yang beriklim sedangatau tropis. Terjadi pada waktu
hujan jatuh ke permukaan bumi dan mampumengadakan benturan tau pukulan – pukulan
sehingga mampu membentuk relief berupa lubang – lubang.
 Rill Erosion yaitu perluasan dari splash erosion yang berhubungan
dengancekungan yang berbentuk linier, sedikit mengalami pembelahan
atau pengembangan. Rill erosion ini merupakan awal terbentuknya sungai (initialriver
), erosi ini umumnya terdapat pada daerah dengan kemiringan lereng lebih besar dari
18o.
 Gulley e r o s i o n suatu pengembangan rill erosion atas dasar
terjadinya perkembngan lembah yang bersifat melebar kearah samping (widen valley)
.Gulley erosion merupakan perkembangan lembah, ada dua yaitu pemanjanganyang
berasal rill lembah dan pelebaran lembah.
 V a l l e y E r o s i o n merupakan kegiatan erosi hasil pertemuan gulley erosion
dengan proses meander berjalan sangat kompleks bahkan sedimentasinya berjalanden
gan sangat hebat.
 Sheet Erosion merupakan pertemuan dengan valley erosion dengan prosesdeepen of
valley yang dipengaruhi oleh sedimentasi secara efektif diangkut olehaliran
berkembang pada suatu tempat mengalirnya air secara alamiah denganmembentuk
pola tertentu yang disebut dengan sungai. Faktor – faktor yang mempengaruhi
kecepatan erosi :
a. Kuantitas atau volume air yang mengalir dipermukaan.
b. Jenis batuan atau tanah.
c. Topografi atau kemiringan lereng.
d. Kuantitas vegetasi penutup (convered vegetation).
e. Peran manusia (artefak).
4. Bentukasal Denudasional
Proses denudasi merupakan kesatuan dari preoses pelapukan, gerakan tanah,erosi dan
kemudian diakhiri oleh proses pengendapan.
Analisa Bentuklahan
Dalam analisa bentuk asal denudasi berada pada tengah
bagian pengamatan dengan luasan 1% dengan bentuk lahannya bukitterisolasi.morfologi pada
daerah ini menampakan keadaan lereng yang miring.Gawir yang terdapat sepanjang jalur
dapat dikatakan sebagai denudasi hanyasaja structural lebih sangat berperan disana. Dengan
lithologi berupa batupasir, breksi dan batulempung.Bentukasal denudasional antara lain :
perbukitan terikis, pegununganterkikis, ,bukit sisa, bukit terisolasi, dataran nyaris, dsb.

5. Bentukasal Marine
Pantai merupakan daerah yang terletak di bagian tepi dari kontinental(daratan).Yang sangat
berpengaruh terhadap pembentukan model pantai adalahgelombang (wave) dan arus
(current), sedangkan gelombang pasang surut (tides)kecil pengaruhnya. Gelombang terbentuk
antara lain karena adanya pergerakan air, besar kecilnya kecepatan angin berpengaruh
terhadap besar kecilnya gelombang.
Analisa Bentuklahan
Bentang alam pantai di kontrol oleh aksi alamiah yang berkelda secara terusmenerus. Pada
dasarnya dapat dikelompokkan dua macam alksi alamiah yaituyang bersifat menghancurkan
(desdruktif) dan yang bersifat membangun dengancara pengendapan
(konstruktif/depositional).
Beberapa kenampakan hasil Erosi Pantai :
a. Dataran abrasi, suatu datarn hasil pengendapan dari abrasi gelombang laut.
b. Geos, yaitu suatu celah sempit dan dalam yang terdapat pada tepi pantai.
c. Lengkungan alamiah yang terbentuk sebagai akibat hempasan gelombanglaut.
d. Stack, yaitu gelombang alamiah yang terpisah dari daratan karena runtuh.
e. Goa Pantai yang terbentuk karena hempasan gelombang laut yangmenghantam zona –
zona lemah pada tebing pantai.Aktifitas marine yang utama adalah abrasi,
sedimentasi, pasang surut,dan pertemuaan trumbu karang. Bentuk
lahan yang dihasilkan berada dikawasan pesisir yang melampar sejajar pada garis
pantai. Bentuk asal marinini berada pada selatan peta dan berbatasan dengan bentuk
asal Aeolian dankarst tetapi dapat dibedakan karena bentuk yang terjadi akibat
kegiatan pantai. Bentuk morfologi curam berada pada bgian timur dan landai berada p
ada bagian barat dekat dengan gumuk pasir. Pada bentuk asal ini mempunyailuasan
1%. dengan lithologi berupa batugamping
6. Bentukasal Karst
Karst sering diidentifikasikan sebagai suatu daerah yang terdiri
dari batugamping, yang sering memperlihatkan topografi karst. Tetapi tidak berarti
setiap tempat yang terdapat batugamping akan terbentuk karst. Proses pelarutan kimiawi terse
but di kontrol oleh struktur kekar serta jenis batugamping.
Analisa Bentuklahan
Didalam proses geomorfologi, air memegang peranan penting karenakemampuannya dalam
proses pelapukan, erosi yang dapat mengukir permukaan bumi, media transportasi dan
sedimentasi.Pantai merupakan daerah yang terletak di bagian tepi dari kontinental9daratan).
Gelombang (wave) dan Arus (current) berpengaruh terhadap pembentukan model pantai
sedangkan pasang surut (tides) kecil pengaruhnya.Gelombang terbentuk karena adanya
pergerakan angin yangt bersinggungandengan permukaan air laut.Gumuk pasir merupakan
akumulasi pasir lepas berupa gundukandimana bentuknya teratur dan dihasilkan oleh
transportasi angin. Gumuk pasirini umumnya terbentuk di daerah gurun, tetapi dapat juga
terbentuk di daerahlain yang memenuhi syarat terbentuknya gumuk pasir.Proses
Pembentukan lahan Karst
a. Proses kimia ialah pelarutan dan pengendapan kembali.
b. Proses fisik, ialah corrosi, runtuh (collapse), erosi dan deposition.Bentuk lahan karst
dengan fenomenanya adalah akibat proses kimia
yang berupa pelarutan batuan yang mudah larut oleh air (soluble
rock) maupun prosesfisika yang terjadi, dengan memiliki syarat – syarat :
a. harus terdapat pada batuan yang mudah larut, pada permukaan atau
bawah permukaan, batuan terbaik adalah batugamping.
b. Mempunyai curah hujan rendah.
c. Batu mempunyai banyak kekar dan lebih baik berlapis tipis.
d. Terdapat lembah – lembh utama, pada ketinggian yang kebih rendah dari batuan
yang mudah larut.
Ciri – ciri bentang alam karst :
a. Terdapat sejumlah cekungan atau depresi dengan bentuk dan ukuran
yang bervariasi, cekungan – cekungan tersebut digenangi air atau tanpa
air,kedalaman dengan jarak yang berbeda – beda.
b. Bukit – bukit kecil yang merupakan sisa – sisa erosi akibat pelarutankimia pada
batugamping, sehingga terbentuk bukit – bukit (conical hill).
c. Sungai tidak mengalami perkembangan pada permukaan
d. Terdapat sungai – sungai bawah permukan, adanya gua – gua kapur pada permukaan
atau bawah permukaan atau stalagmit dan stalagtit.
e. Terdapat tanah lempung tak larut berwarna merah kecoklatan sebagaiendapan residul
akibat pelarutan batugamping oleh air tanah.
f. Permukaan yang kasar, pecah – pecah atau lubang – lubang karena pelarutan air
tanah pada batugamping yang tidak tertutup oleh terrarosa.

Bentuk Fenomena karst Yang Nampak pada permukan Bumi


1. Tanah Regolith
2. Lapies
3. Alur air permukaan (surface drainage)
4. Ponor/lubang/sumur.
5. Sinkhole
6. Doline
7. Uvala
8. Polve
9. Hum, Magote, Kubah, Hog nock
10. Vaucluse.
Bentuk lahan Karst dihasilkan oleh proses pelarutan
pada batugamping, sehingga mempunyai karakteristik relif dan pola pengaliranyang khas
yang disebabkan oleh keterlarutan batuan yang tinggi.
BAB III
GEOLOGI STRUKTUR

III.1 GEOLOGI STRUKTUR REGIONAL


Geologi Struktur pada daerah tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh sesarnormal / sesar
turun yang memanjang. Dan juga terdapat kekar-kekar pada daerahgunung sidomoro dimana
terdapat vulkanik neck. Menurut Sujanto dan Roskamil (1975), tektonik daerah Jawa Tengah
bagian selatan dipengaruhi oleh adanya
zona penunjaman yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Samodra (1981)mengemukakan
bahwa struktur yang berkembang di Jawa Tengah mempunyai poladengan arah Timurlaut –
Baratdaya, struktur ini berasosiasi dengan PegununganMeratus di Kalimantan. Prihatmoko
dkk., (2002) mengemukakan di daerah JawaTengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta terbagi
menjadi 5 struktur utama, yaitu:Citandui, Pati, Yogyakarta, Baribis dan Kendeng.

III.2 GEOLOGI STRUKTUR DAERAH TELITIAN


Geologi Struktur daerah telitian sebagian besar juga terdapat sesar normal yangmemanjang
hingga membentuk gawir sesar. Dimana sesar ini disebut sesar Opakyang menerus dari
sungai Opak. Sesar Opak ini memiliki arah relative utara selatan,dimana sesar Opak ini
memotong sesar oyo yang mana sesar oro memiliki arahrelative timur – barat, Selain itu pula
pada daerah ini terjadi pengangkatan padazaman tersier.

You might also like