You are on page 1of 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Daerah Batu Hijau terdiri dari batuan beku intrusi dan batuan vulkanik

dengan kondisi pengaruh struktur yang cukup kompleks. Kondisi geologi Batu

Hijau dimulai dari diterobosnya satuan batuan vulkanik oleh 3 kali intrusi, antara

lain intrusi diorit, tonalit, dan young tonalit. Sedangkan kondisi struktur geologi

tambang Batu Hijau mengalami dua perioda tektonik yaitu perioda kompresi dan

perioda relaksasi (Garwin, 2000).

Tambang Batu Hijau PT NNT menggunakan metode tambang terbuka

(open pit), sehingga kestabilan lereng menjadi hal sangat penting dalam

mewujudkan produksi tambang yang kontinu dan mendukung operasi

penambangan yang aman.

Upaya untuk menjaga lereng tetap stabil yaitu dengan mengurangi

tekanan air tanah terhadap dinding lereng, metode yang biasanya digunakan

adalah metode Dewatering Well dan pengeboran horizontal. Dari kedua metode

tersebut metode pengeboran horizontal merupakan cara yang paling efektif

dilakukan di tambang Batu Hijau.

1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini antara lain :

1. Bagaimana kondisi geologi daerah penelitian?

2. Bagaimana metode pengeboran horizontal daerah penelitian?

3. Bagaimana korelasi frekuensi kerapatan struktur terhadap jumlah debit air

yang diperoleh?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui kondisi geologi daerah penelitian.

2. Mengetahui metode horizontal drilling pada daerah penelitian.

3. Mengetahui korelasi dan hubungan frekuensi kerapatan struktur kekar

terhadap debit air pemboran horizontal.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini antara lain :

1. Memberikan kontribusi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang berkembang saat ini.

2. Menambah data Geoteknik PT. Newmont Nusa Tenggara sehingga dapat

menentukan titik pengeboran horizontal.

1.5 Kerangka Penelitian

Kerangka pemikiran penelitian ini, yaitu:

1. Menganalisa frekuensi kerapatan kekar pada dinding lereng

2
Mengumpulkan data mapping dan juga melakukan pengambilan

data kekar di pit Batu Hijau. Kemudian melakukan overlay data peta

lokasi mapping line dengan lokasi pengeboran horizontal menggunakan

pemodelan dari software Auto CAD.

2. Mengukur debit air (flowing rate) disetiap lubang pengeboran horizontal.

Data debit air yang akan digunakan adalah debit >0,1 L/detik.

Setiap lubang pengeboran horizontal menggunakan data perhitungan debit

air setelah dilakukan pengeboran sejauh ±300 meter.

3. Mencari hubungan frekuensi kerapatan kekar dengan korelasi debit air

pada pengeboran horizontal.

Data-data yang diperoleh tersebut dilakukan analisis dari

keterkaitan masing-masing variabel kedalam regresi variabel sederhana.

1.6 Metodelogi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan perhitungan frekuensi kerapatan struktur

kekar yang didapatkan melalui line mapping dinding pit Batu Hijau selanjutnya

dianalisis dengan menggunakan data debit air pengeboran horizontal (data yang

diambil adalah data Initial Yield dan Flowing Rate) menggunakan data yang

sudah ada sebelumnya.

1.7 Batasan Masalah

Adapun pembatasan masalahnya antara lain:

1. Pengambilan data kekar yang major dapat diidentifikasi.

2. Pengambilan data tidak pada elevasi yang sama.

3
3. Data pengeboran horizontal yang digunakan adalah lubang pengeboran

yang debit air ≥0 L/detik dan kedalaman pengeboran ±300 m.

4. Faktor lain yang mempengaruhi debit air selain frekuensi kekar diabaikan.

5. Panjang jalur lintasan mapping 100m tiap satu lokasi pengeboran

horizontal

1.8 Waktu Penelitian dan Lokasi

Penelitian yang dilakukan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini berlokasi

pada Tambang Terbuka Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara yang

dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan yaitu mulai 13 Juli sampai 21

September 2016.

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

Kegiatan Mei Juni Juli Agustus September Oktober

2016 2016 2016 2016 2016 2016

Persiapan Penelitian

Pengumpulan Data

Analisis Data

Penyusunan Laporan

Akhir

Masa Bimbingan

4
Kolokium

Lokasi penelitian terletak di daerah Batu hijau di bagian barat daya pulau

Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis daerah penelitian

terletak pada koordinat 116,400 BT – 116,550 BT dan 8,500 LS – 9,050 LS. Untuk

mencapai daerah penelitian dapat ditempuh melalui perjalanan darat dari Kota

Mataram selama ±2 jam menuju Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur.

Dilanjutkan dengan penyeberangan laut dengan menggunakan kapal milik PT.

Newmont Nusa Tenggara menuju pelabuhan Benete yang ditempuh ±1 jam 30

menit. Dari Pelabuhan Benete hingga daerah penelitian menempuh jarak ±22 Km.

Gambar 1.1 Peta Lokasi Daerah Penelitian Tambang Batu Hijau PT. NNT

You might also like