Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Daerah Batu Hijau terdiri dari batuan beku intrusi dan batuan vulkanik
dengan kondisi pengaruh struktur yang cukup kompleks. Kondisi geologi Batu
Hijau dimulai dari diterobosnya satuan batuan vulkanik oleh 3 kali intrusi, antara
lain intrusi diorit, tonalit, dan young tonalit. Sedangkan kondisi struktur geologi
tambang Batu Hijau mengalami dua perioda tektonik yaitu perioda kompresi dan
(open pit), sehingga kestabilan lereng menjadi hal sangat penting dalam
tekanan air tanah terhadap dinding lereng, metode yang biasanya digunakan
adalah metode Dewatering Well dan pengeboran horizontal. Dari kedua metode
1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
yang diperoleh?
2
Mengumpulkan data mapping dan juga melakukan pengambilan
data kekar di pit Batu Hijau. Kemudian melakukan overlay data peta
Data debit air yang akan digunakan adalah debit >0,1 L/detik.
kekar yang didapatkan melalui line mapping dinding pit Batu Hijau selanjutnya
dianalisis dengan menggunakan data debit air pengeboran horizontal (data yang
diambil adalah data Initial Yield dan Flowing Rate) menggunakan data yang
3
3. Data pengeboran horizontal yang digunakan adalah lubang pengeboran
4. Faktor lain yang mempengaruhi debit air selain frekuensi kekar diabaikan.
horizontal
pada Tambang Terbuka Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara yang
September 2016.
Persiapan Penelitian
Pengumpulan Data
Analisis Data
Penyusunan Laporan
Akhir
Masa Bimbingan
4
Kolokium
Lokasi penelitian terletak di daerah Batu hijau di bagian barat daya pulau
terletak pada koordinat 116,400 BT – 116,550 BT dan 8,500 LS – 9,050 LS. Untuk
mencapai daerah penelitian dapat ditempuh melalui perjalanan darat dari Kota
menit. Dari Pelabuhan Benete hingga daerah penelitian menempuh jarak ±22 Km.
Gambar 1.1 Peta Lokasi Daerah Penelitian Tambang Batu Hijau PT. NNT