You are on page 1of 10

ANALISIS SEDIMENTASI PADA BANGUNAN JETTY MUARA SUNGAI

KETAHUN, KABUPATEN BENGKULU UTARA

Arief Fahmi 1), Muhammad Fauzi 2), Besperi 3)


1)
Mahasiswa Progran Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik UNIB,JL. W. R. Supratman,
KandangLimun, Bengkulu 38371, Tlpn. (0736)344087
2.3)
Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik UNIB, Bengkulu

ABSTRACT

Siltation due to sedimentation is one of the problems that occur in estuar of Ketahun
River, Bengkulu Utara. The purpose of this study is to analyze the sedimentation particles
and sediment discharge (bed load) at the mouth of Ketahun River. The location of this
research is divided into three measurement points located on the downstream (facing the
sea), the mouth of the river, and upstream (overlooking the river). The technique used to
determine the sedimentation particle is by sieve analisis with various diameters (8,35
mm; 4,76 mm; 2,63 mm; 2,0 mm; 0,84 mm; 0,6 mm; 0,3 mm; 0,149 mm;, 0,074 mm). The
percentage is calculated based on the weight of each sample with the results of
sedimentation characteristic 0.3 mm smooth sand grains. To determine the basic
sediment discharge (bet load) measurement is done directly in the mouth of the Ketahun
River to get the river’s morphology and riverbed sediment samples. The samples were
then examined in the laboratory, based on sieve analysis test to get the size of a grain
diameter (D_35, D_50, D_60, D_90) and sediment specific gravity. The data obtained
was then analyzed using empirical formulas-Peter Mayer and Einstein. From the analysis
of sediment discharge at the river mouth to year basis obtained results: for method-Peter
Mayer with Q_ukur = 2,596 x 10-6 m3 / s and for the method of Einstein Q_ukur = 4,615 x
10-6 m3 / sec. Results of the analysis shows that basic sediment discharge increases inline
with the increasing river flow.

Keywords : Riverbed sedimentation, Sedimentation, Ketahun River

PENDAHULUAN ribuan pulau kecil sehingga memiliki


wilayah pantai yang sangat panjang
Indonesia merupakan negara kepulauan
80.000 km dengan muara sungai yang
yang memiliki lima pulau besar dan
cukup banyak.

Jurnal Inersia Volume 7 No.1 April 2015 33


Daerah muara sungai sebagai daerah besar intensitas angkutan sedimen yang
pengeluaran air sungai terutama pada terjadi pada muara sungai Ketahun.
saat debit banjir, akibatnya adanya
METODELOGI PENELITIAN
angkutan sedimen yang besar dari hulu
akan mengalami pengendapan (karena Lokasi penelitian
kecepatan aliran yang mendekati nol) Lokasi penelitian ini berada di Muara
akan sangat besar sehingga tidak mampu Sungai Ketahun yang terletak di pasar
secara optimal melakukan fungsinya. Ketahun Kecamatan Ketahun Kabupaten
Banyaknya endapan di muara sungai Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu
mengakibatkan tampang alirannya dapat dilihat pada Gambar 1.
menjadi kecil yang dapat mengganggu
pembuangan debit sungai ke laut.
Apabila permasalahan ini terjadi secara
terus menerus tanpa adanya suatu
penanganan maka lambat laun muara
akan tertutup sedimen sehingga dapat
menghambat aliran sungai dan menaikan
muka air di hulu muara.
Kabupaten Bengkulu Utara memiliki
Gambar 1.Lokasi Penelitian
beberapa muara sungai, salah satunya
muara sungai Ketahun. Adapun dari Metode pengumpulan data
beberapa muara sungai yang berada Prosespenelitianinidilakukandenganpeng
pada wilayah Kabupaten Bengkulu ambilan data sebagaiberikut:
Utara belum adanya penanganan yang
serius untuk mengatasi sedimentasi pada 1. Data primer
muara sungai akibatnya muara sungai Data primer adalah data yang diperoleh
pada wilayah ini banyak terjadinya langsung dari lokasi penelitian:
pendangkalan yang mengakibatkan
1. Kecepatanaliran
mulut muara menjadi tertutup kemudian
berpindah tempat. Sedangkan pada Kecepatan aliran rata-rata pada suatu
muara sungai Ketahun pada tahun 2008 penampang melintang dapat diperoleh
PT. Injatama melakukan pembuatan dengan cara mengukur kecepatan aliran
bangunan jetty sebagai penanganan pada beberapa titik dari beberapa titik
untuk memperbaiki muara sungai dan vertikal yang ditentukan dengan
mengatasi pengendapan sedimentasi menggunakan alat ukur arus (current
yang terjadi pada muara sungai Ketahun, meter).
maka dari itu perlu dilakukan kajian 2. Kedalamanaliran
seberapa besar intensitas angkutan
sedimen pada bangunan jetty muara Parameter kedalaman aliran pada
sungai Ketahun. penampang diperoleh melalui
pengukuran langsung di lapangan
Rumusan masalah dengan menggunakan mistar ukur.
Berdasarkan keadaan yang ada 3.Penampang melintang (Cross Section)
dilapangan, maka rumusan masalah
yang dapat diambil adalah seberapa Gambar penampang melintang sungai
diperoleh dengan menghubungkan titik-

Jurnal Inersia Volume 7 No.1 April 2015 34


titik pengukuran kedalaman yang sebuah grafik distribusi ukuran butir
diperoleh dari pengukuran di lapangan sedimen.
secara berurutan (1, 2, 3, …n).
2. Data sekunder
4. Kemiringan dasar sungai
Data sekunder dalam penelitian ini
Kemiringan dasar sungai merupakan adalah peta topografi muara sungai
parameter penting pada setiap metode Ketahun dan data pasang surut diperoleh
hitung yang akan digunakan dalam dari BMKG Bengkulu Utara.
perhitungan besarnya angkutan sedimen.
Analisis data
Kemiringan dasar muara sungai Ketahun
yang dinotasikan I. 1. Analisis jenis dan ukuran butir

5.Sedimen Analisisjenis dan ukuran sedimentasi bet


load, meggunakan metode analisa
Pengambilan sample sedimen dasar pada
saringan dimana no saringanan yang
muara sungai Ketahun dilakukan dengan
digunakan No 0,25 inch, 4 inch, 8 inch,
tujuan untuk mengetahui diameter
10 inch, 30 inch, 50 inch, 100 inch, 200
butiran, beratisi dan berat jenis sedimen.
inch. Sebelum dilakukan pengayakan
6.Analisa saringan sampel ditimbang bardasarkan ketentuan
yang digunakan kemudian sampel
Pengujian sedimen dasar muara sungai
dioven untuk proses pengeringan
berupa analisa saringan. Analisis ukuran
selama 12 jam.
butir sedimen ini sesuai ASTM
(American Society for Testing and Proses pengayakan dilakukan selama 15
Materials)menggunakan metode ayak menit setiap sampelnya Setelah diayak
(sieve net) dalam kondisi kering. sampel sedimentasi bed load yang
tertinggal pada setiap ukuran saringan
Saringan disusun dari atas kebawah
ditimbang masing-masing berat
dengan susunan semakin kebawah
fraksinya sehingga diperoleh distribusi
saringan semakin rapat dan berakhir di
berat fraksi sedimen berdasarkan
pan. Kemudian sampel sedimen yang
rentang ukuran kerapatan jaring
telah kering dituangkan pada susunan
saringan, Perhitungan persentase berat
saringan lalu ditutup dan selanjutnya
fraksi sedimen dihitung dengan
diletakkan pada sieve shaker untuk
menggunakan persamaan:
mulai disaring hingga setiap friksi
ukuran sedimen yang berbeda terpisah Persen berat= X100%
selama ±15 menit. Setelah sieve shaker
berhenti, turunkan susunan saringan Data yang diperoleh selanjutnya
secara perlahan. Pisahkan saringan satu disajikan dalam bentuk table dan
per satu lalu timbang sedimen yang dianalisis secara deskriptif dengan
tertahan pada tiap saringan dengan menghubungkan dengan kondisi yang
timbangan digital, catat berat sedimen ada di lapangan dan literatur yang
yang tertahan pada tiap saringan pada tersedia, kemudian tentukan
form yang telah disiapkan. sedimenentasi bed lood yang dominan
yang mengendap pada muara sungai
Lakukan analisa saringan seperti di atas
Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara,
pada seluruh sampel sedimen. Setelah
Provinsi Bengkulu.
itu, olah data yang didapatkan ke dalam

Jurnal Inersia Volume 7 No.1 April 2015 35


2.Perhitungan sedimentasi bed load Peter dan Einstien yang mana
rumusnya sebagai berikut:
Perhitungan sedimentasi bed load pada
a. Metode Mayer-Peter
muara sungai Ketahun Kabupaten
Bengkulu Utara, Perovinsi Bengkulu S= Φ (Δ x g x )1/2
b. Metode Einstein
diperlukan data-data yang didapatkan
dari hasil pemeriksaan uji fisis S= Φ (Δ x g x )1/2
laboratorium sedimentasi bed loadyang
terjadi pada muara sungai Ketahun. Alat dan bahan
Langkah- langkah perhitungan
Peralatan dan bahan penelitian untuk
sedimentasi bed load adalah sebagai
mengambil data-data yang diperlukan
berikut :
dalam penelitian ini adalah :
1. Sebelum menghitung sedimentasi
1. Meteran 100 meter dan tali
bad loadyang terjadi pada muara
Meteran dan tali ini digunakn untuk
sungai Ketahun terlbih dahulu
mengukur panjang sungaidan lebar
diperlukan data-data seperti luas
sungai dan beda tinggi untuk
penampang sungai, kedalam
mengukur kemiringan dasar
sungai, kemiringan dasar sungai,
2. Current meter
kecepatan rata-rata aliran sungai
Alat ini digunakan untuk mengukur
yang diambil berdasarkan stasiun
kecepatan aliran sungai
yang ditentukan.
3. Kalkulator, alat tulis dan komputer
2. kemudian untuk mengetahui
Digunakan untuk pengolahan data-
perhitungan sedimentasi bed load data
dilakukan Pengambilan sampel
sedimentasi bed load langsung pada Adapun alat yang digunakan dalam
pengujian sedimen yaitu:
muara sungai Ketahun dimana
sampel yang diambil dari tiga 1. Satu set saringan (saringan no 1/4,
Stasiun yang ditentukan, kemudian no.4, no.8,no.10, no.20, no.30,
no.50, no.100, no.200, dan pan) dan
sampel yang telah di dapat
kuas
dilakukan pengujian di 2. Sieve shaker
laboratorium untuk pengujian 3. Timbangan digital
analisa saringan, berat jenis dan 4. Talam – talam, spidol dan label
berat isi. 5. Form isian untuk pengujian di
3. Kemudian setelah dilakukankannya laboratorium dan pulpen
pengujian analisa saringan di Bagan aliran penelitian
dapatkan untuk hasil diameter Proses pengerjaan penelitian ini
butiran sedimentasi bed loodyang dilakukan dengan langkah pekerjaan
terjadi pada muara sungai Ketahun, yang dijelaskan pada gambar flowchart
didapat pula berat jenis pada Gambar 2.
sedimentasi, dan berat isi
sedimentasi.
4. Kemudian setelah mendapatkan
semua variebel uji fisis peroses
perhitungan sedimentasi bed load
dapat dihitung dengan
menggunakan dua metode Mayer-

Jurnal Inersia Volume 7 No.1 April 2015 36


FLOWCHART STANDAR SARINGAN (US STANDARD SIEVE)
Nomor Saringan Ukuran Lubang Saringan (Inchi)
HIDROMETER

11/2
100
200

1/4
1/2

3/4
10
80

50

30
20
40

1
4

2
3
0.074

0.149
0.177

12.7
0.84
0.42

2.00

8.35

19.1

25.4

50.8
4.76

30.1

76.1
mm
0 100

10 90

20 80

PERSEN TETAHAN (DALAM BERAT)

PERSEN LOLOS (DALAM BERAT)


30 70

40 60

50 50

60 40

70 30

80 20

90 10

100 0

0.002

0.005
0.001

0.02

0.05
0.01

100
2

20
0.2

0.5
0.1

10
1

50
Halus Sedang Kasar Halus Kasar
LEMPUNG LANAU
PASIR KERIKIL

Gambar 3.Grafik Analisa Saringan


Data hasil analisi fraksi sedimen pada
setiap stasiun yang diambil langsung
pada sungai Ketahun sudah melalu
pengujian di laboratorium disajikan
Gambar 2. Bagan Aliran Penelitian dalam Tabel 1, 2, 3.
Tabel 1. Hasil Analisis Sedimen Dasar
Sungai Ketahun Kawasan Hilir
PEMBAHASAN
A. Fraksi Sedimentasi Dasar
Sedimentasi dasar merupakan partikel
yang bergerak pada dasar sungai dengan
cara berguling, meluncur dan meloncat.
Sedimen diklasifikasikan kedalam Sumber :Hasil Olahan Sendiri, 2015
empat fraksi besar yaitu, batu, kerikil,
pasir, dan lumpur yang terdiri dari Dari hasil pengujian di laboratorium
lempung dan koloid. Analisis ukuran yang disajikan pada tabel 1 untuk
butir pada penelitian ini menggunakan kawasan hilir sungai yang menghadap
ukuran saringan dengan no 0,25, 4, 8, ke laut terlihat bahwa ukuran butir yang
10, 20, 30, 50, 100, 200. terjadi sebesar 0,3 (29,3 dan 26,3)
Pengklasifikasian bentuk ukuran butir Setelah dimasukan pada grafik
sedimen dapat dilihat pada Gambar 4.1 hidrometer untuk sedimentasi yang
terjadi pada hilir sungai yang
menghadap ke laut dominasi dengan
material pasir halus.
Tabel 2. Hasil Analisis Sedimen Dasar
Kawasan Mulut Sungai

Sumber : Hasil Olahan Sendiri, 2015

Jurnal Inersia Volume 7 No.1 April 2015 37


Dari hasil pengujian di laboratorium Kemiringan dasar saluran (I)
yang di sajikan pada tabel 2untuk =0,0026
kawasan mulut sungai terlihat bahwa
Kecepatan rata-rata (v) = 0,25
ukuran butir yang terjadi sebesar 0,3
(26,8 dan 25,6) Setelah dimasukan pada Porositas = 0,54
grafik hidrometer untuk sedimentasi Ukuran D sedimen = 0,3mm
yang terjadi pada mulut sungai dominasi
dengan material pasir halus. Diameter efektif(D90) = 3,8960 mm
=3,89 x 10-3 m
Tabel 3. Hasil Analisis Sedimen Dasar
Sungai Ketahun Kawasan Diameter efektif (Dm)(d50-d60)
Hulu = 0,3509 mm = 3,509 x 10-4m

1. MenghitungkoefisienChezy (C)
C =
Sumber :Hasil Olahan Sendiri, 2015
C =
Dari hasil pengujian di laboratorium
yang disajikan pada tabel 3 untuk = 3,24 m/det
kawasan hulu yang menghadap ke
sungai terlihat bahwa ukuran butir yang C’ =18 log
terjadi sebesar 0,3 (23,4 dan 25) Setelah
dimasukan pada grafik hidrometer untuk =18 log
sedimentasi yang terjadi pada hulu yang
menghadap ke sungai dominasi dengan = 69,75 m/det
material pasir halus. 2. MenghitungRipple Factor (
Secara keseluruan dapat dikatakan
=(
sedimentasi yang terjadi pada muara
sungai ini di dominasi material pasir
=(
halus. Klasifikasi sedimen yang
diperoleh pada setiap stasiun, asal = 0,00906
usulnya berkaitkan dengan aliran air
yang membuat abrasi, pergerakan arus, 3. Menghitung Δ
aktifitas sekitar lokasi perairan Δ =(ρs – ρw)/ ρw
sertakeadaan morfologi asli lingkungan = (2655 -1000)/1000
dan bentuk lereng dasar perairan = 1,655
tersebut. Faktor-faktor tersebut yang
kemudian membawa sedimen ke dalam
kawasan perairan. Ukuran butiran dan 4. Menghitung Gaya Geser ψ
variasi gradasi penting dalam
ψ= Δ
perkembangan perancangan bangunan
sungai.
ψ=
Perhitungan sedimentasi dasar
= 0,099
1. Perhitungan sedimentasi dengan
metode Mayer-Peter 5. MenghitungintensitasangkutanSedim
en(Φ)
Diketahui data saluran sebagai berikut :
Φ= ψ
Lebar rata-rata = 190 m
Jari-jari hidrolis (R) =2,44m Φ=
Φ= 0,0948

Jurnal Inersia Volume 7 No.1 April 2015 38


6. Menghitung Volume Total Angkutan = (2655 -1000)/1000
Sedimen (S)
= 1,655
S = Φ (Δ x g x ) 1/2
4. Menghitung Gaya Geser(ψ)
S=0,098 (1,655 x 9,81 x
)1/2 ψ= Δ

S=2,596x10-6m3/dtk=19m3/hari ψ=
Jadi, berdasarkan metode Mayer-Peter,
= 0,081
volume total angkutan sedimen bed load
adalah 2,596 x 10-6m3/dtk. 5. MenghitungIntensitasAngkutanSedi
men(Φ)
2. Perhitungan Sedimentasi dengan
Metode Einstein Φ= 0,044638 + 0,36249ψ –
0,226795
Diketahui data saluran sebagai berikut :
ψ + 0,036 ψ
Lebar rata-rata = 190 m
Jari-jari hidrolis = 2,443 m Φ= 0,044638 + 0,36249 (0,081) –

Kemiringan dasar saluran (I)= 0,0026 0,226795 +

Kecepatan rata-rata (v) = 0,258 m/s Φ = 0,072

Porositas = 0,54 6. Menghitung Volume Total Angkutan


Sedimen (S)
Ukuran diameter sedimen = 0,3 mm
S = Φ (Δxgx )1/2
Diameter (D35)= 0,3569 mm
S =0,072 (1,655 x
= 0,3569 x 10-4 m 9,81x )1/2
Diameter (D65)= 0,6325 mm S =4,615 x 10-6 m3/dtk
= 0,6325 x 10-4 m Jadi, berdasarkan metode Mayer-Peter,
1. MenghitungKoefisienChezy (C) volume total angkutan sedimen bed
load adalah 4,615 x 10-6 m3/dtk.
C=
Untuk perhitungan selanjutnya
dilakukan rekapitulasi hasil perhitungan
C=
volume angkutan sedimenbed
= 3,24 m/det loaddengan dua metode yaitu Mayer-
Peter dan Einsten, dapat dilihat pada
C’=18 log Tabel 4.
Tabel 4. Perhitungan Volume
=18 log Sedimentasi Bed Load
= 83,98 m/det
Metode Volume Angkutan
2. MenghitungRipple Factor ( Sedimen Bed Loat
=( Mayer-Peter 2,596 x 10-6
m3/dtk.
=(
Einstein 4,615 x 10-6
= 0,00758
m3/dtk.
3. Menghitung Δ
Rata –rata 3,6055x 10-3
Δ= ( ρs – ρw)/ ρw

Jurnal Inersia Volume 7 No.1 April 2015 39


m3/dtk. kecil diameter butiran semakin besar
volume sedimentasi yang terjadi.Sama
Sumber: Hasil Perhitungan Sendiri, halnya hasil yang didapatkan oleh
2015 penelitian sebelumnya metode Einstein
lebih tinggi dibandingkan metode
Mayer-Peter.
Tabel 4. Perhitungan Volume Sedimentasi ini sangat besar apabila
Sedimentasi Bed dibiarkan saja tanpa adanya penanganan
untuk mengatasinya,Fungsi jetty yang
Load Pertahun seharusnya tidak akan bekarja
Metode Volume semestinya jika terjadi pendangkalan
Angkutan pada muara sungai yang diakibatkan
Sedimen Bed Loat sedimentasi yang terjadi sehingga pada
musim hujan tiba muara sungai pada
Mayer-Peter 3,3346 x 104 bangunan jetty tidak dapat menampung
m3/thn air yang datang. Dengan adanya
pendangkalan yang terjadi pada muara
Einstein 5,9290 x 104 sungai perlu dilakukan pengerukan
m3/thn secara berkala agar pendangkalan yang
diakibatkan sedimentasi yang terjadi
Rata –rata 4,6318 x 104 dapat diatasi.
m3/thn PENUTUP

Sumber: Hasil Perhitungan Sendiri, A. Kesimpulan


2015 Hasil penelitian yang telah dilakukan
tentang sedimentasi pada bangunan jetty
S= muara sungai Ketahun, Kabupaten
Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu
=3,3346 x 104 m3/thn
dapat disimpulkan:
S= = 1. Sedimendasar yang mendominan
5,9290 x pada muara sungai ini berukuran
0,03mm, yang tergolong jenis
104 m3/thn fraksi pasir halus. Laju sedimentasi
Berdasarkan perhitungan volume serta ukuran butiran sedimen
sedimentasi dengan menggunakan dipengaruhi oleh topografi dan
metode Mayer-Peter dan Einstein morfologi sungai, arus dan
tampak jelas perhitungan dengan gelombang, aktifitas sepanjang
menggunakan Mayer-Pater lebih besar sungai dan sekitar lokasi
dibandingkan dengan Einstein dengan pengamatan.
intensitas volume sedimentasi bed load 2. Berdasarkan rumus empiris dengan
untuk Mayer-Peter = 3,3346 x 104 metode Mayer-Peter dan metode
m3/thn sedangkan Einstein= 5,9290 x Einstein memberikan hasil untuk
104 m3/thn. Faktor yang mempengaruhi metode Mayer-Peter volume
volume sedimentasi bed load dengan sedimentasi yang terjadi
menggunakan dua metode Mayer-Peter sebesar2,596 x 10-6 m3/dtk,
dan Enstein yaitu pada perhitungan Sedangkan dengan metode Einstein
Mayer-Peter menggunakan diameter 4,615 x 10-6 m3/dtk. Maka hasil
efektif D50 dan D90 sedangkan Einsten perhitungan volume angkutan
menggunakan diameter butiran D35untuk sedimentasi yang terjadi pada
parameter angkutan. Kemudian untuk muara sungai Ketahun diperoleh
kekerasan digunakan D65. Semakin bahwa metode Einsten memberikan

Jurnal Inersia Volume 7 No.1 April 2015 40


hasil yang paling besar.Perbedaan Tesis.Magister Teknik Sipil.
tersebut disebabkan oleh Universitas Diponegoro
penggunaan diameter ukuran yang Semarang.
berbeda antara metode mayer-peter
dan Einstein, Mayer-Peter Bagiono, D., 2010. Analisis Morfologi
menggunakan diameter ukuran (d90, Sungai Pada Pola Distribusi
d50) sedangkan Einstein Sedimentasi. Jurnal, Fakultas
menggunakan diameter ukuran Matematika dan Ilmu
yang lebih kecil (d60 ,d35).
Pengetahuan Alam, Institut
B. Saran Teknologi Sepuluh Nopember
Selama melakukan penelitian, saran Surabaya
yang dapat disampaikan oleh peneliti
Feirani Vironita., Rispiningtati.,
adalah sebagai berikut:
Suwanto Marsudi., 2005.
1. Kepada pemerintah setempat, untuk Analisis Stabilitas Penyumbatan
lebih menegaskan peraturan daerah
Muara Sungai Akibat Fenomena
tentang penambangan/penggalian
hasil bumi. Seperti lebih Gelombang, Pasang Surut,
memperhatikan pengaruh Aliran Sungai Dan Pola
pencemaran dan sedimentasi yang Pergerakan Sedimen Pada
dilakukan oleh kegiatan Muara Sungai Bang, Kabupaten
penambangan. Malang. Jurnal. Jurusan Teknik
2. Dengan mengetahui sumber- Sipil. Universitas Brawijaya.
sumber sedimentasi dan volume
sedimentasi yang terjadi, maka Jatmoko, H., 1999. Konstruksi Jeti
dapat dilakukan penelitian (Sebagai Alternatif Penanganan
lanjutan, tentang bagaimana Muara Sungai).Jakarta :
mengurangi volume
Departeman Permukiman
sedimentasi, serta dampak yang
terjadi diperairan ini, danPrasarana Wilayah.
dilakukannya pengerukan secara Musrifin. 2012. Berkala Perikanan
berkala agar sedimentasi yang Terubuk, pekanbaru
terjadi pada muara sungai dapat
teratasi, sehingga tidak Mokonia, O., Mananoma, T., Tanudjaja,
mengalami pendangkalan pada L., Binilang, A., 2013. analisis
muara sungai yang Sedimentasi Di Muara Sungai
mengakibatkan muara tidak
Saluwangko Di Desa Tounelet
berfungsi semestinya.
Kecamatan Kakas Kabupaten
Minahasa.Jurnal Sipil Statik
DAFTAR PUSTAKA Vol.1 No.6,(452-458) ISSN:
2337-6732. Fakultas Teknik,
Anasiru, T., 2006.Angkutan Sedimen Jurusan Sipil, Universitas Sam
Pada Muara Sungai Palu, Jurnal Ratulangi.
smartek, Vol. 4, no. 1. Jurusan teknik Sembiring, A. E., Mananoma, T., Halim,
sipil, Universitas Tadulako, Palu. F., Wuisan, E. M., 2014.
Baskoro, W. A., 2009.Kajian Pengaruh AnalisisSedimentasi Di Muara
Pembangunan Jetty Terhadap Sungai Panasen. Jurnal Sipil
Kapasitas Sungai Muara Way Statik Vol.2 No.3, (148-154)
Kuripan Kota Bandar Lampung. ISSN: 2337-6732. Fakultas

Jurnal Inersia Volume 7 No.1 April 2015 41


Teknik Jurusan Sipil Universitas
Sam Ratulangi Manado.
Saud, I., 2008. Prediksi Sedimentasi
Kali Mas Surabaya. Jurnal
Aplikasi ISSN,1907-753x. Staft
Pengajar Program Studi D-III
Teknik Sipil FTSP - ITS
Triatmodjo, Bambang. 1999. Teknik
Pantai. Yogyakarta : Beta Offset.

Jurnal Inersia Volume 7 No.1 April 2015 42

You might also like