Professional Documents
Culture Documents
DAERAH KALAPAGENEP
DIBUAT OLEH
WAHYUNAN ANDIKA
3515100051
KARTOGRAFI DIGITAL B
DOSEN PENGAMPU
DOSEN ASISTENSI
SURABAYA
2017
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................................................v
BAB I .......................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
I.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 1
I.2 Tujuan ............................................................................................................................................ 1
I.3 Batasan Masalah ............................................................................................................................ 1
BAB II ........................................................................................................................................................ 2
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................................................... 2
II.1 Peta ............................................................................................................................................... 2
II.2 Konversi Data Digital (Raster ke Vektor Dan Analog ke Digital) ............................................... 4
II.3 Transformasi Koordiant/Georefrensi (Rubbersheet) .................................................................... 5
II.4 Drawing Clean Up........................................................................................................................ 6
II.5 Topologi Data Vektor .................................................................................................................. 7
II.6 Raster dan Vektor ......................................................................................................................... 8
II.7 Edge Matching ............................................................................................................................. 9
II.8 Computed Aided Design (CAD) .................................................................................................. 9
BAB III ..................................................................................................................................................... 11
METODELOGI PRAKTIKUM ........................................................................................................... 11
III.1 Alat dan Bahan.......................................................................................................................... 11
III.2 Prinsip Kerja Alat ..................................................................................................................... 11
III.3 Langkah Pengerjaan .................................................................................................................. 12
BAB IV ..................................................................................................................................................... 14
HASIL DAN ANALISIS ...................................................................................................................... 14
IV.1 Tutorial Praktikum Rubbersheet ............................................................................................... 14
IV.2 Tutorial Praktikum Rubbersheet ............................................................................................... 14
BAB V ...................................................................................................................................................... 16
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................................ 16
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 16
5.2 Saran ........................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 17
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 …………………………………………………………………………6
Tabel 1 …………………………………………………………………………7
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. …………………………………………………………………………3
Gambar 2. …………………………………………………………………………4
Gambar 3. …………………………………………………………………………8
Gambar 4. …………………………………………………………………………9
Gambar 5. …………………………………………………………………………12
Gambar 6. …………………………………………………………………………16
v
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Peta merupakan gambaran dari muka bumi yang telah di proyeksikan dari 3 dimensi
ke 2 dimensi (bidang datar) yang memiliki skala tertentu dan di lengkapi oleh legenda-
legenda sebagai perjelas. Terdapat macam-macam peta berdasarkan bentuknya yaitu, peta
analog dan peta digital. Peta analog adalah peta yang berbentuk cetakan (tidak berbentuk
digital) atau sumber data peta yang digunakan untuk digitasi secara manual menggunakan
alat tambahan yaitu meja digitasi, contoh peta ini adalah atlas dan peta RBI. Dikarenakan
peta analog mudah robek, basah dan terbang, untuk memudahkan pembawaanya maka dari
itu lebih baik menggunakan peta digital.
Peta digital juga termasuk dalam macam-macam peta berdasarkan bentuk. Peta digital
adalah peta yang yang disimpan dalam untuk ditampilkan dan dianalisis dalam computer.
Peta analog dapat di konversikan ke peta digital salahs atu caranya yaitu dengan digitasi.
Digitasi dapat menggunakan meja digitasi namun karena zaman sudah modern digunakannya
software, salah software tersebut ialah autocad land desktop 2009.
I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :
3. Mahasiswa mampu membuat peta digital melalui digitasi dari peta analog yang di scan.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu yang
merepresentasikan dengan aslinya melalui suatu proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai
cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang
tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak
atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau
sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala
tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Peta
dibagi menjadi dua yaitu :
a. Peta Topografi
Peta topografi adalah representasi grafis dari bagian permukaan bumi yang ditarik ke
skala, seperti yang terlihat dari atas. Menggunakan warna, simbol, dan label untuk mewakili
fitur yang ditemukan pada permukaan bumi. Representasi yang ideal akan terwujud jika
setiap fitur dari daerah yang dipetakan dapat ditunjukkan dalam bentuk yang benar. Untuk
dapat dimengerti, peta harus diwakili dengan tanda konvensional dan simbol. Pada peta skala
1:250.000, simbol yang ditentukan untuk membangun mencakup areal seluas 500 meter
persegi di atas tanah, sebuah simbol jalan adalah setara dengan lebar jalan sekitar 520 kaki di
tanah, simbol untuk rel kereta api tunggal adalah setara dengan rel kereta api sekitar 1.000
kaki pada tanah. Pemilihan fitur yang akan ditampilkan, serta penggambaran legenda harus
sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Badan Pemetaan.
Peta topografi dibuat untuk memberikan informasi tentang keberadaan, lokasi, dan
jarak, seperti lokasi penduduk, rute perjalanan dan komunikasi. Peta topografi juga
menampilkan variasi daerah, ketinggian kontur, dan tingkat tutupan vegetasi. Dengan
kekuatan militer yang tersebar di seluruh dunia, maka militer bergantung pada peta untuk
memberikan informasi terhadap unsur-unsur tempur dan untuk menyelesaikan operasi
logistik. Mobilitas tentara dan material yang harus diangkut, disimpan, dan ditempatkan ke
dalam operasi pada waktu dan tempat yang tepat. Banyak dari perencanaan ini harus
dilakukan dengan menggunakan peta. Oleh karena itu, setiap operasi memerlukan pasokan
peta, namun meskipun kita memiliki peta terbaik, peta tidak akan berharga kecuali pengguna
peta tahu bagaimana cara membacanya.
2
Gambar 1. Peta Topografi Tegal
b. Peta Tematik
Peta Tematik adalah peta yang menyajikan tema tertentu dan untuk kepentingan
tertentu (land status, penduduk, transportasi dll.) dengan menggunakan peta rupabumi yang
telah disederhanakan sebagai dasar untuk meletakkan informasi tematiknya.Tujuan utamanya
adalah untuk secara spesifik mengkomunikasikan konsep dan data. Contoh peta tematik yang
biasa digunakan dalam perencanaan termasuk peta kadastral (batas pemilikan), peta zona
(yaitu peta rancangan legal penggunaan lahan), peta tata guna lahan, peta kepadatan
penduduk, peta kelerengan, peta geologi, peta curah hujan dan peta produktivitas
pertanian (Anonim, 1992).
Pemilihan sumber data disesuaikan dengan maksud dan tujuan pembuatan peta serta keadaan
medan yang dihadapi. Terdapat beberapa sumber data yang digunakan pada pemetaan yaitu
dengan pengamatan langsung di lapangan, dengan penginderaan jauh atau dari peta yang
sudah ada (base map). Secara khusus, peta pengelolaan hutan berisikan tentang kejelasan
pemilikan (batas-batas kadastral maupun administratif), wilayah itu sendiri dan hasil
inventarisasi yang menunjukkan unit-unit tegakan yang seragam. Karena kegiatan survey
lapangan umumnya sangat mahal, maka peta hutan biasanya digambarkan dari potret udara
dengan penafsiran. Kegiatan di lapangan hanya diperlukan untuk pembuktian apakan
penafsiran sudah betul atau belum dan juga melengkapi rincian di lapangan yang tidak dapat
dilihat secara langsung pada potret (Sumaryono, 1995).
3
Gambar 2. Peta Tematik
Vectorisasi adalah proses untuk mengubah format data raster hasil scanning peta
hardcopy atau foto udara atau citra satelit yang berupa pixel atau bahkan data analog ke
format vector. Vectorisasi bisa langsung dari data analog dengan menggunakan digitizer
Digitasi onscreen paling sering dilakukan karena lebih mudah, tidak memerlukan
tambahan peralatan lain dan lebih mudah untuk dikoreksi bila terjadi kesalahan
b. Analog Ke Digital
Digitasi adalah suatu proses mengkonversi data analog menjadi data digital dimana
dapat ditambahkan atribut yang berisikan informasi dari objek yang dimaksud. Pada saat ini
proses digitasi biasanya dilakukan dengan menggunakan komputer atau sering
4
disebut Digitasi on Screen dimana komputer tesebut dilengkapi dengan software pemetaan
seperti ArcGIS, ArcView atau yang lainnya.
Sumber data peta untuk digitasi dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain sebagai berikut:
Image Remote Sensing adalah data yang diperoleh dari sebuah citra satelit maupun
foto udara. Untuk dapat melakukan digitasi dari data seperti ini, dibutuhkan
kemampuan seorang pembuat peta untuk dapat menginterpretasi objek-objek pada
citra satelit.
Image Scanning adalah data Scan/ Cetak berbentuk file raster dari Atlas atau peta
analog lainnya. Sebelum melakukan digitasi pada data seperti ini, maka kita harus
melakukan tahap Georeferensi terlebih dahulu agar image hasil scan sudah memiliki
koordinat sesuai dengan aslinya.
Proses digitasi akan menghasilkan suatu file dengan format Shapefile (.Shp) yaitu format
data vektor yang digunakan untuk menyimpan lokasi , bentuk, dan atribut dari fitur geografis.
Format data Shp disimpan dalam satu set file terkait dan berisi dalam satu kelas fitur. Format
data ini berisikan tentang data referensi geografis yang didefinisikan sebagai objek tunggal
seperti jalan, sungai, landamark, dll.
Data yang disimpan dapat berupa titik (point), garis (polyline) dan poligon (polygon).
Penggunaan jenis data tersebut bergantung dari objek yang akan kita rekam.
1. Titik (point), digunakan untuk menggambarkan suatu objek dengan suatu pusat.
Contohnya kota, fasilitas umum, dan lokasi lain.
2. Garis (polyline), digunakan untuk menggambarkan suatu objek dengan bentuk
memanjang. Contohnya jaringan sungai dan jalan.
3. Poligon (polygon), digunakan untuk menggambarkan suatu objek yang memiliki
luasan atau wilayah. Contohnya wilayah kota, tutupan lahan, batas areal konsesi, blok,
petak, dll.
5
melakukan rubbersheet pada dua peta. Jika sudah menyiapkan system titik kontrol atau
monumen, maka gunakan data ini sebagai referensi untuk merrubbersheet peta lain.
Tabel Berikut menunjukan contoh masalah yang bisa diperbaiki oleh drawing clean up.
Beberapa Jenis Kesalahan harus diperbaiki sebelum membuat topologi. Tabel berikut
menunjukan kesalahan data yag harus dipertimbangkan sebelum membuat topologi jaringan
atau poligon.Topologi node biasanya tidak perlu pembersihan
6
Tabel 2. Clean up sbeelum topologi
Dalam model topologi , poligon didefinisikan sebagai oleh serangkaian busur . Arcs
dimulai dan berakhir pada node, yang terjadi di mana dua atau lebih busur bertemu. Setiap
busur didefinisikan oleh serangkaian pasang koordinat , masing-masing dengan awal dan
akhir simpul . Perangkat lunak GIS menyimpan definisi topologi dalam tiga tabel mewakili
fitur yang berbeda , yaitu titik , garis, bidang . Node tabel menyimpan informasi tentang
simpul dan busur yang terhubung. Tabel busur berisi informasi topologi tentang busur ,
termasuk awal dan akhir node dan poligon ke kanan dan kiri busur . Tabel poligon
mendefinisikan busur yang membentuk setiap ploygon .
Salah satu contoh penting tentang bagaimana GIS dapat digunakan untuk
model peristiwa dunia nyata adalah kemampuan untuk jaringan Model. Ada banyak
7
jaringan dalam data geografis, seperti kursus air dan jaringan jalan.Analisis
jaringan menggunakan pemodelan topologi untuk menganalisapotensi aliran di
sekitar jaringan ini, kemampuan yang berguna dalam analisis banjir atau temuan rute. Hal
ini hanya dapat dilakukan jika datamemiliki topologi jaringan yang benar.
a. Data Vektor
Data vektor adalah data yang diperoleh dalam bentuk koordinat titik yang
menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis
atau area (poligon). Terdapat tiga tipe bentuk data vektor (titik, garis, dan poligon) yang bisa
digunakan untuk menampilkan informasi pada peta. Titik bisa digunakan sebagai lokasi
sebuah tempat atau posisi tertentu dalam peta. Garis bisa digunakan untuk menunjukkan
route suatu perjalanan atau menggambarkan batas suatu wilayah dan juga batas suatu
kawasan hutan atau area tertentu. Poligon bisa digunakan untuk menggambarkan sebuah
danau atau sebuah luasan areal yang kemudia dapat analisis luasan pada areal-areal tersebut.
Contoh :
b. Data Raster
Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel
sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Foto digital seperti areal fotografi atau foto
satelit merupakan bagian dari data raster pada peta. Raster mewakili data grid continue.
Nilainya menggunakan gambar berwarna seperti fotografi, yang di tampilkan dengan level
merah, hijau, dan biru (RGB) pada proses analisis citra. Pada data raster, obyek geografis
direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut sebagai pixel (picture element).
Resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya, semakin kecil ukuran permukaan
bumi yang direpresentasikan oleh sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster dihasilkan dari
sistem penginderaan jauh dan sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah
secara gradual seperti jenis tanah, kelembaban tanah, suhu, bentuk tutapan lahan dan
pengelolaan kawasan hutan. Peta Raster adalah peta yang diperoleh dari foto suatu areal, foto
satelit atau juga dari hasil scan gambar peta, yang pada ilmu Kehutanan sering disebut
penginderaan jauh.
8
Gambar 4. Contoh Data Raster
II.8.1 Pengenalan
Computer Aided Design adalah suatu program komputer untuk menggambar suatu
produk atau bagian dari suatu produk. Produk yang ingin digambarkan bisa diwakili oleh
garis-garis maupun simbol-simbol yang memiliki makna tertentu. CAD bisa berupa gambar 2
dimensi dan gambar 3 dimensi.
Berawal dari menggantikan fungsi meja gambar kini perangkat lunak CAD telah berevolusi
dan terintegrasi dengan perangkat lunak CAE (Computer Aided Engineering) dan
CAM(Computer Aided Manufacturing. Integrasi itu dimungkinkan karena perangkat lunak
CAD saat ini kebanyakan merupakan aplikasi gambar 3 dimensi atau biasa disebut solid
9
modelling. Solid model memungkinkan kita untuk memvisualisasikan komponen dan rakitan
yang kita buat secara realistik. Selain itu model mempunyai properti seperti masa, volume
dan pusat gravitasi, luas permukaan dll.
Menuliskan angka perbandingan. Misalnya 1:5000, hal ini mempunyai arti jika 1 cm di peta
akan sama dengan 5000 cm di lapangan. Tipe skala ini disebut skala numeris.
Menuliskan secara grafis. Suatu garis lurus dibagi ke dalam bagian-bagian yang sama,
misalnya tiap bagian panjangnya 1 cm. Pada setiap ujung bagian garis dituliskan angka jarak
yang sebenarnya. Tipe skala ini disebut skala grafis.
Hal lain yang perlu diperhatikan selain skala adalah detail yang diperlukan sehingga
mampu memberikan gambaran mengenai hubungan antara titik-titik yang penting, obyek-
obyek yang penting, seraya memberi gambaran mengenai kekhususan bagian bumi yang
dilukiskan dalam peta, antara lain :
Bangunan-bangunan Langkah akhir adalah pemberian warna dan huruf untuk memperindah
tampilan peta.
Warna pada peta dibedakan menjadi dua, yaitu warna aditip (merah, hijau, dan biru)
dan warna substraktip (sian, kuning, dan magenta). Sedangkan huruf pada peta juga diuraikan
menjadi dua yaitu ukuran dan bentuknya. Bentuk dan ukuran huruf pada umumnya menurut
selera pembuat peta, namun diharapkan adanya harmoni antara besarnya gambar dan huruf
(baik tinggi maupun ketebalannya). (Yuwono, 2009)
10
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
III.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Komputer / Laptop.
4. Alat Tulis.
5. Scanner
6. Printer
12
didapatkan dari survey melalui udara bisa saja tidak akurat, ketidakakuratan ini
tergantung pada ketelitian jalur terbang dan lensa kamera. Dengan
membandingkan data ini dengan data surbey darat yang akurat maka data survey
udara (foto udara) dapat di rubbersheet terhadapat data yang akurat dengan
menggunakan titik kontol atau monument yang terdapat pada kedua yang ada.
b. Digitasi
Digitasi merupakan usaha untuk menggambarkan kondisi bumi kedalam sebuah
bidang datar dalam computer. Atau dapat disebut sebagai pengubahan data peta
hardcopy menjadi softcopy.
Proses digitasi secara umum dibagi dalam dua metode, yaitu :
a. Digitasi menggunakan Digitizer
Dalam proses ini menggunakan meja digitasi atau Digitizer.
b. Digitasi onscreen di layar monitor.
c. Drawing Clean Up
Drawing Clean Up adalah fitur AutoCAD yang berfungsi untuk membetulkan
kesalahan-kesalahan geometry dari peta digital. Fitur ini dapat membantu
meningkatkan akurasi dan menghapus objek-objek detil yang tidak diperlukan
dari sebuah peta yang kompleks. Peta digital yang dihasilkan dari survey
lapangan, digitasi, atau scanning biasanya mengandung kesalahan-kesalahan yang
harus diperbaiki. Autodesk Map memiliki 11 clen up action yang bisa digunakan
untuk melakukan drawing clean up yaitu:
1. Delete duplicate, berfungsi untuk menghapus objek yang berbagi proses yang
sama baik itu garis, titik, maupun teks.
2. Erase short objects, berfungsi untuk menghapus objek yang lebih pendek
berdasarkan toleransi yang ditentukan.
3. Break crossing objects, brfungsi untuk memecah atau membagi objek yang
menyilang satu sama lain dan kemudian menambahkan node di titik
persilangan tersebut.
4. Extend undershoots, berfungsi untuk memanjangkan garis yang seharusnya
bertemu dengan objek didepannya.
5. Apparent intersection, berfungsi untuk mempertemukan dua ujung garis
dengan cara memanjangkan masing-masing garis sampai perpotongan.
6. Snap clustered nodes, berfungsi untuk menggeser atau membetulkan node dari
banyak objek yang seharusnya berada di posisi node yang sama.
7. Dissolver pseudo nodes, berfungsi untuk menghilangkan node atau titik yang
tidak perlu dari sebuah bentuk geometry.
8. Erase dangling objects, berfungsi untuk menghapus objek garis yang
panjangnya melebihi titik yang seharusnya.
9. Simply objects berfungsi untuk mneyederhanakan atau mengurangi titik yang
tidak perlu dari sebuah bentuk geometry.
10. Zero length objects, berfungsi untuk menghapus objects line, arc, dan polyline
yang mempunyai panjang nol (zero).
11. Weed 3D polyline vertices berfungsi untuk menambah atau menghapus vertex
dari objek 3D polyline.
13
BAB IV
a. Digitasi
Proses digitasi dilakukan untuk mengubah data raster ke vektor atau
dari peta analog ke peta digital. Dalam proses ini terdapat bebrapa kesalahan
yang orang yang kurang teliti dalam mendigit, yang menyebabkan hasil digitasi
tidak sesuai dengan peta RBI. Selain itu juga dapat terjadi kesalahan yang
disebabkan oleh software yang tiba-tiba loading lama dan ngehank sewaktu-
waktu
b. Drawing Clean Up
14
Proses ini bertujuan untuk membenarkan hasil digitasi, yaitu dengan
beberapa menu yang tersedia diAutoCAD. Walaupun sudah melakukan proses
pembetulan tetapi masih juga terdapat kesaahan yang disebabkan oleh orang
dimana dalam proses ini orang tersebut kurang teliti sehingga tidakmengetahui
apa saja kesalahan yang terjadi. . Dan juga dapat terjadi kesalahan yang
disebabkan alat atau sofware AutoCAD yang dapat ngehank sewaktu waktu.
c. Topologi
Setelah melakukan beberapa proses maka dilakukan pengecekan apakah
hasil digitasi mengalamikesalahan atau tidak. Di dalam AutoCAD sudah tersedia
langsung menu topologi. Dengan menuini dapat melakukan pengecekan baik line,
point ataupun luasan. Dan dengan menu ini kesalahan bisadiketahuiantara
lain intersection, poligonnyaterbuka dan lain lain. Jika digitasi yang dilakukan
secara sembarangan maka kesalahan yang didapat semakin banyak. Kendala
dari proses inii adalah cara memperbaiki kesalahannya yang masih manual
sehingga memerlukan watu yang lama.
d. Kartografi
Kaidah kartografi secara umum
a. Judul, merupakan informasi untuk mengetahui fungsi dari peta dan wilayah
b. System Grid, grid merupakan jarak atau interval yang berkaitan dengan
system koordinat sehingga wilayah dalam peta diketahui keberadaannya
secara pasti, biasanya system grid dibagi menjadi Universal Transerve
Mercator (UTM) dan Geographic Coordinate System (GCS)
c. Keterangan, merupakan informasi pendukung dari objek-objek yang
ditampilkan pada peta.
d.
Legenda, ialah suatu deskripsi singkat dari penyajian warna, tekstur ataupun sym
bol untuk memberikan informasi dari peta
e. Skala, dalam penyajian pada peta skala merupakan komponen penting
untuk mengetahui ukuran sebenarnya terhadap ukuran yang ditampilkan pada
peta. Skala dibagi menjadi skala verbal, skala angka dan skala grafis (batang)
f. Arah mata angin, biasanya arah mata angin membantu dalam menentukan
orientasi pada saat pengamatan/pengukuran.
g.
Indeks Peta, berfungsi untuk mengetahui lokasi dari isi peta terhadap wilayah se
cara regional. Biasanya indeks peta digunakan pada peta yang memiliki
skala detail/ kecil.
h. Instansi, dalam membuat peta informasi dari instansi terkait dimuat
untuk mengetahui indentitas dari pembuat peta.
i. Sumber, hak cipta ataupun data yang disajikan harus memiliki dasar dan
akurasi yang baik sehingga dalam mengambil informasi dari peta perlu
memilih dari sumber terpercaya dan memiliki legalitas sehingga terhindar dari
pelanggaran hak cipta dan plagiasi dengan demikian keterangan sumber pada
peta wajib dimasukan dari setiap pembuatan peta.
j. Informasi tambahan lainnya seperti; revisi peta, grafika, riwayat peta dll.
Pada peta tematik penempatan dari kartografi tidak memiliki ketentuan yang
baku sehingga urut-urutan ataupun ukuran dari simbol, deskripsi biasanya
didasari estetika dan kesesuaian informasi.
15
BAB V
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah
1. Proses Digitasi ini menggunakan peta RBI Cirebon lembar 1309-
231 2. Dalam proses digitasi dilakukan dengan beberapa proses
a.
Rubbersheet
b. Digitasi
c. Drawing Clean
Up d. Topologi
e. Hatct
f. Plotting dan Scalling
3. Hasil dari praktikum adalah peta topologi dengan skala 1:25.000
5.2 Saran
Saran dari hasil praktikum ini adalah:
1. Sebaiknya dalam melakukan proses digitasi harus dilakukan dengan teliti
sehingga dapat mengurangi kesalahan
2. Dalam melakukan proses digitasi, lakukan sesuai denganprosedur atau
langkah-langkah yang benar dan urut sehingga dapat mengurangi kesalahan
3. Dalam proses topologi lakukan secara terus menerus untuk mengecek apakah
kesalahan masih terjadi
16
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu F.Y. 2014. Digitasi. https://www.academia.edu/8834404/Digitasi_Peta diakses pada
1 Maret 2017
http://www.bakosurtanal.go.id/peta-tematik/
https://knowledge.autodesk.com/support/autocad-map-3d/learn-
explore/caas/CloudHelp/cloudhelp/2016/ENU/MAP3D-Use/files/GUID-4F6E7302-73F3-
4C18-9EEE-CBC4E7BC8FF7-htm.html
http://www.geocomputation.org/1998/99/gc_99.htm
https://www.autodesk.com/solutions/cad-software
https://www.scribd.com/doc/197547247/DIGITASI-PETA-RBI-DAERAH-TARAKAN-
BESERTA-DATA-KONTUR-LONG-CROSS-SECTION-SERTA-VOLUME
17