You are on page 1of 4

Dental Forensic Journal Vol.

3 No 2
Juli-Desember 2016; 1-4

Research Report
Estimasi usia anak dengan metode cameriere pada populasi anak di
surabaya
(Age estimation in children using cameriere method for children population in
surabaya)

Yosua Vincent Adinugroho1, Mieke Sylvia M.A.R.2, Susy Kristiani.2


1
Mahasiswa Pendidikan Dokter Gigi
2
Staff Pengajar Departemen Odontologi
Forensik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Airlangga Surabaya – Indonesia

ABSTRACT
Background: Teeth formation was widely used to assess maturity and predict age. This
information aids in diagnosis and treatment planning in clinical as well as in forensic
dentistry. Radiographic age estimation using teeth rely on developmental stages of teeth
especially in children. Aims: To find the estimated age of children using Cameriere
method to the population of children in Surabaya. Materials and Method: The present
study comprised of 30 subjects ranging from 5-12 years old. Dental age was assessed by
using Cameriere method based on 7 permanent left mandibular teeth. Panoramic
radiographs were taken for the measurement of open apices of individual tooth root.
Data was analyzed by using One Sample Kolmogorov-Smirnov Test and Paired SampleT-
test. Results: The difference between estimated age and chronological age of this
research is +0,047 year, thus it showed no statically difference in between, and for the
correlation coefficient showed 0.885. Conclusion: Cameriere method was reliable for age
estimation in our sample. Age of subjects therefore can be estimated with a good degree
of accuracy using this specific formula.

Keywords: Age Estimation, Chronological Age, Odontology Forensic, Panoramic Radiograph, Cameriere’s
method

ABSTRAK
Latar Belakang: Pembentukan gigi telah banyak digunakan untuk menilai maturitas dan memprediksi usia.
Informasi ini membantu dalam diagnosis dan perencanaan perawatan klinis serta dalam kedokteran gigi
forensik. Usia estimasi radiografi menggunakan gigi bergantung pada tahap perkembangan gigi, terutama pada
anak-anak. Tujuan: Untuk mengetahui bahwa metode Cameriere dapat digunakan untuk menentukan estimasi
usia anak pada populasi anak di Surabaya. Bahan dan Metode: Penelitian ini terdiri dari 30 subyek sampel
dengan rentang 5-12 tahun. Usia gigi dinilai dengan menggunakan metode Cameriere berdasarkan 7 gigi rahang
bawah kiri permanen. radiografi panoramik diambil untuk pengukuran apeks terbuka akar gigi individu. Data
dianalisis dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dan Paired SampleT-test. Hasil:
Perbedaan antara estimasi usia dan usia kronologis dari penelitian ini adalah +0,047 tahun tahun, sehingga tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan, dan untuk koefisien korelasi menunjukkan 0,885. Kesimpulan:
Metode Cameriere itu dapat digunakan untuk estimasi usia dalam sampel kami. Usia subyek dapat diperkirakan
dengan tingkat akurasi yang baik menggunakan formula khusus ini.

Kata kunci: Estimasi Usia, Usia Kronologis, Odontologi Forensik, Radiografi Panoramik, Metode Cameriere

Korespondensi (correspondence): Yosua Vincent Adinugroho, bagian Odontologi Forensik, Fakultas


Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Jl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 47 Surabaya 60132, Indonesia.
Email: yosuavincenta@gmail.com

1
Dental Forensic Journal Vol. 3 No 2
Juli-Desember 2016; 1-4

PENDAHULUAN untuk semua negara di Eropa. Telah


dilaporkan baru-baru ini oleh Guo et al
Estimasi usia pada anak adalah (2015) bahwa kelompok anak-anak metode
masalah mendasar dalam kedokteran Cameriere akurat dan sangat efisien untuk
forensik, endokrinologi pediatrik dan memperkirakan usia kronologis anak di
ortodontik. Salah satu bagian anatomis yang Eropa, Brazil, Meksiko, India dan Mesir.6
paling dapat digunakan untuk estimasi usia Namun demikian, berbagai metode
ini adalah gigi. Selama masa pertumbuhan estimasi usia berdasarkan gigi tidak
seseorang, odontologi, kraniologi, memberikan rumusan formula yang seragam
antropologi dan psikologi memungkinkan untuk seluruh dunia. Penelitian sebelumnya,
penetapan estimasi usia.1 formula yang cocok untuk sampel di Eropa
Identifikasi usia dalam ruang tidak dapat sepenuhnya diterapkan di India,
lingkup antropologi dan kedokteran gigi dan formula baru diperlukan. Hal ini
forensik dapat dilakukan dengan berbagai dipengaruhi oleh beberapa faktor berbeda
metode, antara lain melalui metode seperti etnis, sosial, dan nutrisi. 7 Namun,
karakteristik morfologi, morfometrik belum ada penelitian yang telah dilakukan di
(pengukuran), pemeriksaan histologis, serta Surabaya bahkan Asia Tenggara untuk
analisis DNA baik dari tulang maupun gigi. menilai penerapan formula Cameriere dan
Pada kasus tertentu, tulang tidak dapat untuk mengetahui apakah formula ini sesuai
memberikan hasil identifikasi yang optimal, untuk populasi di Surabaya juga. Oleh
lain halnya dengan gigi.2 Gigi digunakan karena itu, penelitian ini adalah tentang
sebagai media identifikasi karena gigi estimasi usia anak dengan metode Cameriere
merupakan bagian tubuh yang paling keras di Surabaya.
dan secara kimiawi merupakan jaringan
paling stabil dan paling tahan terhadap BAHAN DAN METODE
degradasi dan dekomposisi, sehingga
membuat gigi dapat bertahan untuk periode Jenis penelitian ini adalah
yang lama dibandingkan dengan jaringan observasional analitik dengan jumlah
tubuh lainnya. Gigi juga memiliki ketahanan sampel 30 yang terdiri anak-anak berusia 5-
terhadap temperatur yang tinggi sehingga 12 tahun yang berdomisili di Surabaya.
sangat bermanfaat dalam identifikasi pada Sampel penelitian menggunakan data
korban terbakar. Hal ini disebabkan sekunder radiografi panoramik. Penelitian
sedikitnya jaringan organik yang dilakukan dengan menggunakan teknik
dikandungnya, terutama lapisan enamel, purposive sampling dengan kriteria: (1)
yang merupakan jaringan paling keras pada anak-anak berusia 5-12 tahun yang sedang
tubuh manusia.3 mengalami fase pergantian geligi, (2)
Identifikasi individu dapat dilakukan berdomisili di Surabaya, (3) subyek tidak
melalui beberapa parameter, yaitu kehilangan satu atau lebih gigi di rahang
identifikasi usia, ras dan jenis kelamin. Usia bawah pada kedua sisi (bilateral), (4) status
dapat diperkirakan karena pertambahan usia ekonomi-sosio menengah ke atas, (5) tidak
seiring dengan meningkatnya tahap ada perkembangan anomali pada gigi geligi
pertumbuhan dan perkembangan struktur yang bisa dilihat pada foto panoramik.
tubuh berupa perubahan fisik yang konstan Setelah dilakukan pemilihan sampel
sehingga setiap tahap dari proses perubahan sesuai kriteria, waktu kelahiran sampel
tersebut dapat dihubungkan dengan usia kemudian dicatat, meliputi tanggal, bulan,
seorang individu.4 dan tahun. Setelah itu, mencatat waktu
Camerieremengembangkan formula pengambilan foto panoramik, mencakup
untuk estimasi usia kronologis pada anak- tanggal, bulan, dan tahun. Selanjutnya,
anak sesuai dengan hubungan antara usia untuk mendapatkan usia estimasi, data
dan pengukuran apikal terbuka di tujuh gigi sampel dihitung dengan menggunakan
permanen rahang bawah kiri pada anak metode cameriere, sementara untuk
Kaukasia di Italia, dan selanjutnya mendapatkan usia kronologis, data sampel
menambahkan sampel dari berbagai anak di dihitung dengan cara: (1) menghitung
negara Eropa.5 Hal ini kemudian jumlah hari dalam rentang waktu kelahiran
memberikan formula umum yang berguna dalam rentang waktu kelahiran hingga

2
Dental Forensic Journal Vol. 3 No 2
Juli-Desember 2016; 1-4

waktu pengambilan panoramik, (2) Usia kronologis, usia estimasi, selisih


selanjutnya hasil dibagi dengan 365 hari. usia, dan rata-rata selisih usia dikelompokkan
Penghitungan estimasi usia gigi berdasarkan rentang usia per tahun seperti
dilakukan dengan persamaan rumus yang terlihat pada tabel 2.
Cameriere:

Usia = 8,971 + 0,375 . g + 1,631 . x 5 + Tabel 2. Data Sampel


0,674 . N0 – 1,034 . s – 0,176 . s . N0

HASIL Rata-rata selisih usia estimasi dan usia


kronologis secara keseluruhan sebesar +0,047
Berdasarkan penelitian pada tanggal tahun (overestimated), sedangkan rata-rata
18-20 Juli 2016 terhadap 30 sampel yang selisih usia terbesar adalah pada kelompok
terdiri 14 anak laki-laki dan 16 anak usia 12 tahun sebesar +0,91 tahun
perempuan, didapatkan data seperti yang (overestimated). Rata- rata terkecil terdapat
telah diuji normalitasnya dengan pada kelompok usia 11 tahun, yakni sebesar
menggunakan one sample kolmogorov- -0,08 tahun (underestimated).
smirnov test dan dilanjutkan dengan uji
paired sample t-test. Setelah dilakukan uji PEMBAHASAN
normalitas pada masing-masing kelompok
penelitian didapatkan hasil data yang Cameriere mengembangkan metode
berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan estimasi usia berdasarkan pada hubungan
uji paired sample t-test dan hasil yang antara usia dan pengukuran apikal terbuka
didapatkan adalah tidak terdapat beda tujuh gigi permanen kiri rahang bawah pada
signifikan antara masing-masing kelompok anak-anak usia 5-12 tahun.8
penelitian (tabel 1). Hal ini menunjukkan Dalam penerapannya, metode
bahwa metode Cameriere dapat Cameriere ini cukup memberikan kendala
diaplikasikan secara langsung untuk pemenuhan syarat dalam mendapatkan sampel
memperkirakan usia anak pada populasi di penelitiannya. Syarat dari penggunaan metode
Surabaya. Cameriere ialah foto panoramik harus
memiliki kualitas yang baik seperti tidak
Tabel 1. Hasil Paired Sample T-Test terdapat distorsi dan penampakan jelas, selain
itu gigi-gigi yang dianalisa harus sehat tanpa
karies dan fraktur. Gigi-gigi dari regio kiri
Std.
Std. Sig. bawah juga harus lengkap untuk dapat
N Mean Error (2-
Deviation
Mean tailed)
menggunakan metode Cameriere ini dalam
menentukan usia estimasi. Ditambah lagi
fasilitas dental x-ray pada daerah-daerah
terpencil yang masih kurang sehingga metode
Estimasi 30 - .49712 .09076 .366 ini hanya dapat diaplikasikan pada sebagian
–kronolo .08333 kalangan saja di Indonesia.
gis
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat sampel sebanyak 30 anak
dengan usia kronologis 8,13 sampai dengan
12,09 tahun dan diperoleh usia estimasi 8,18
Rata sampai dengan 13 tahun dari perhitungan
Juml Rat
- rumus formula Cameriere. Pada sampel anak
Kelomp ah a-
Rata di Surabaya ini digunakan rumus formula yang
ok Usia Samp Rat
Selisi sama seperti yang telah digunakan Cameriere
el a
h pada sampel anak-anak di Eropa.
+0,1 Dalam hasil penelitian ini selisih
8 – 8,99 2
7 antara usia kronologis dengan usia estimasi
+0,2 anak menunjukkan rata-rata sebesar +0,047
9 – 9,99 9
3 tahun (overestimated). Selisih terkecil
10 - - +0,0 terdapat pada sampel nomor 16 yakni -0,03
9
10,99 0,12 47
11 – - 3
9
11,99 0,08
12 – +0,9
1
12,99 1
Dental Forensic Journal Vol. 3 No 2
Juli-Desember 2016; 1-4

tahun (underestimated) (11 hari) dan selisih 2. Syafitri, Kharlina, Elza Auekari, and
terbesar terdapat pada sampel nomor 5 yakni Winoto Suhartono. 2013. Metode
+1,12 tahun (overestimated) (409 hari atau 1 Pemeriksaan Jenis Kelamin Melalui
tahun, 1 bulan, 1 minggu, 5 hari). Menurut Analisis Histologis dan DNA dalam
Guo metode yang akurat artinya tidak bias. 9 Identifikasi Odontologi Forensik. Jurnal
Hal ini berarti bahwa selisih antara usia gigi PDGI. Volum 67. hlm 11-16.
dan usia kronologis idealnya nol, atau 3. Putri, Adisty Setyari, Benindra Nehemia,
mendekati nol. dan Nurtami Soedarsono. 2013. Prakiraan
Usia Individu Melalui Pemeriksaan Gigi
Untuk Kepentingan Forensik Kedokteran
Perbedaan diantara beberapa Gigi. Jurnal PDGI. Volum 67. hlm 55-63.
kelompok sampel yang ada dipengaruhi oleh 4. Putri, Adisty Setyari, Benindra Nehemia,
berbagai faktor yang diterima anak, seperti dan Nurtami Soedarsono. 2013. Prakiraan
faktor genetik, ras, nutrisi, jenis kelamin, Usia Individu Melalui Pemeriksaan Gigi
dan sebagainya dipercaya dapat Untuk Kepentingan Forensik Kedokteran
mempengaruhi adanya perbedaan besaran Gigi. Jurnal PDGI. Volum 67. hlm 55-63.
selisih pada suatu sampel dengan sampel 5. Cameriere, Roberto, Luigi Ferrante, dan
lainnya di suatu wilayah yang berbeda. Mariano Cingolani. 2006. Age Estimation
Uji paired sample t-test menjelaskan in Children by Measurement of Open
bahwa tidak adanya perbedaan yang Apices in Teeth. International Journal
signifikan antara usia kronologis dengan usia Legal Medical. Volume 120. hlm 49-52.
estimasi karena didapatkan nilai sig. (2- 6. Guo, Yu-cheng. 2015. Age Estimation in
tailed) lebih dari 0,05 yaitu 0,366. Hal ini Northern Chinese Children by
menunjukkan bahwa metode Cameriere Measurement of Open Apices in Tooth
melalui pengukuran apikal tujuh gigi Roots. International Journal Legal
permanen kiri rahang bawah dapat Medical. Volume 129. hlm 179-186.
diaplikasikan secara langsung untuk 7. Cameriere, Roberto, Balwant Rai, Luigi
memperkirakan usia anak usia 5-12 tahun di Ferrante, dan Mariano Cingolani. 2010.
Surabaya. Dari teori yang ada, pengamatan Age Estimation in Children by
maturasi gigi melalui tahap mineralisasi Measurement of Open Apices in Teeth:
ataupun kalsifikasi dapat digunakan untuk An Indian Formula. International Journal
menentukan usia gigi seseorang. Hasil yang Legal Medical. Volume 124. hlm 237-
didapatkan dalam penelitian ini 241.
menunjukkan hasil yang sesuai dengan teori 8. Cameriere, Roberto, Luigi Ferrante, dan
yaitu tidak adanya perbedaan yang Mariano Cingolani. 2006. Age Estimation
signifikan seperti pada penelitian Cameriere in Children by Measurement of Open
di Eropa.10 Apices in Teeth. International Journal
Dengan demikian penelitian ini Legal Medical. Volume 120. hlm 49-52.
menunjukkan bahwa Metode Cameriere 9. Guo, Yu-cheng. 2015. Age Estimation in
dapat digunakan untuk estimasi usia anak 5- Northern Chinese Children by
12 tahun pada populasi Surabaya dengan Measurement of Open Apices in Tooth
rata-rata selisih antara usia estimasi dengan Roots. International Journal Legal
usia kronologis sebesar +0,047 tahun Medical. Volume 129. hlm 179-186.
(overestimated). 10. Cameriere, Roberto, Luigi Ferrante,
Francesco Scarpino dan Mariano
DAFTAR PUSTAKA Cingolani. 2007. Age Estimation in
1. Cameriere, Roberto, Luigi Ferrante, dan Children by Measurement of Open Apices
Mariano Cingolani. 2006. Age Estimation in Teeth: a European Formula.
in Children by Measurement of Open International Journal Legal Medical.
Apices in Teeth. International Journal Volume 121. hlm 449-453.
Legal Medical. Volume 120. hlm 49-52.

You might also like