You are on page 1of 1

Nama: Nailil Muna Dinura

NPM: 1608109010018
Tugas 2 analisa farmasi

Soal. Bagaimana penentuan koefisien distribusi dari perumusan yang telah diperoleh?

Jawab: Hukum distribusi atau partisi. Cukup diketahui berbagai zat-zat tertentu lebih mudah larut
dalam pelarut-pelarut tertentu dibandingkan dengan pelarut-pelarut yang lain. Jadi iod jauh lebih
dapat larut dalam karbon disulfida, kloroform, atau karbon tetraklorida. Lagi pula, bila cairan-
cairan tertentu seperti karbon disulfida dan air, eter dan air, dikocok bersama-sama dalam satu
bejana dan campuran kemudian dibiarkan, maka kedua cairan akan memisah menjadi dua lapisan.
Cairan-cairan seperti itu dikatakan sebagai tak-dapat-campur (karbon disulfida dan air) atau
setengah-campur (eter dan air), bergantung apakah satu ke dalam yang lain hampir tak dapat larut
atau setengah larut. Jika iod dikocok bersama suatu campuran karbon disulfida dan air kemudian
didiamkan, iod akan dijumpai terbagi dalam kedua pelarut. Suatu keadaan kesetimbangan terjadi
antara larutan iod dalam karbon disulfida dan larutan iod dalam air (Vogel. 1986 : 145).

Menurut hukum distribusi Nerst, bila ke dalam kedua pelarut yang tidak saling bercampur
dimasukkan solut yang dapat larut dalam kedua pelarut tersebut maka akan terjadi pembagian
kelarutan. Kedua pelarut tersebut umumnya pelarut organik dan air. Dalam praktek solutakan
terdistribusi dengan sendirinya ke dalam dua pelarut tersebut setelah di kocok dan dibiarkan
terpisah. Perbandingan konsentrasi solut di dalam kedua pelarut tersebut tetap, dan merupakan
suatu tetapan pada suhu tetap. Tetapan tersebut disebut tetapan distribusi atau koefisien distribusi.
Koefisien distribusi dinyatakan dengan berbagai rumus sebagai berikut :

𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐴
KD= 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐵
Menurut saya hal ini berdasarkan pada hukum distribusi Nerst yang dinyatakan bahwa koefisien
distribusi ini adalah perbandingan antara 2 pelarut yang berbeda dari satu jenis campuran yang
sama. Hal ini juga berdasar dari kelarutan atau polarisasi suatu larutan yang menyatakan di polar,
atau non polar.

Vogel. 1986. Buku Teks Analisis Secara Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta : PT. Kalman
Media Pustaka.

You might also like