Professional Documents
Culture Documents
FRAKTUR
Disusun Oleh:
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
SATUAN ACARA PENGAJARAN
Fraktur merupakan hilangnya kontinuitas tulang, baik yang bersifat total atau
sebagian yang disebabkan oleh trauma fisik, kekuatan sudut, tenaga, keadaan tulang, dan
jaringan lunak (Price & Wilson, 2006). Keluhan utama yang sering ditemukan pada pasien
fraktur adalah nyeri (Helmi, 2013).
Nyeri merupakan sensasi ketidaknyamanan yang bersifat individual. Nyeri tidak lagi
dipandang sebagai kondisi alami dari cidera atau trauma yang akan berkurang secara bertahap
seiring waktu, karena nyeri yang tak mereda dapat menyebabkan komplikasi, peningkatan
lama rawat inap di rumah sakit dan distress (Helmi, 2013).
Perawat mempunyai peran penting dalam pemberian pereda nyeri yang adekuat, yang
prinsipnya mencakup mengurangi ansietas, mengkaji nyeri secara regular, memberi analgesik
dengan tepat untuk meredakan nyeri secara optimal, dan mengevaluasi keefektifannya
(Kneale, 2011). Penatalaksanaan nyeri yang efektif adalah aspek penting dalam asuhan
keperawatan (Kozier & Erb, 2009). Penatalaksanaan nyeri meliputi dua tipe dasar intervensi
keperawatan: intervensi farmakologi dan non farmakologi.
Manajemen nyeri merupakan suatu proses atau tindakan keperawatan yang dilakukan
baik secara kolaboratif ataupun secara individu pada pasien pasca pembedahan guna
mengontrol atau mengurangi nyeri serta mengendalikan rasa nyeri yang di rasa oleh pasien.
Manajemen nyeri penting dilakukan dan paling tidak harus mendapat perhatian dari petugas
perawat atau petugas kesehatan lainnya untuk mengurangi keluhan nyeri pada pasien.
Pengendalian nyeri pada pasien pasca pembedahan dapat mengurangi keluhan serta resiko
lain akibat dari nyeri. Manajemen secara individu dapat dilakukan dengan cara mengajarkan
teknik distraksi dan relaksasi berupa nafas dalam dan teknik pengalihan perhatian guna
mengurangi resiko nyeri pada pasien. Dapat juga menggunakan teknik mendengarkan bunyi-
bunyian untuk menurunkan ketegangan, relaksasi dengan menggunakan imajiner (imagenery-
assisted relakxation), mendengarkan musik santai serta cahaya yang tentram (Bobak, 2005).
Ruang rawat inap khusus bedah memiliki peranan penting untuk menangani masalah
nyeri pada pasien terutama pasien post operasi. Ruang Jasmine sebagai salah satu ruang rawat
inap bedah juga memiliki tanggung jawab dalam pemulihan kondisi pasien post operasi.
Keluhan nyeri yang sering muncul pada pasien post operasi menandakan kurangnya
pengetahuan pasien ataupun keluarga untuk menanggulangi atau kiat-kiat untuk mangatasi
atau mengontrol nyeri. Hal ini perlu diperhatikan agar nyeri pasien sedini mungkin dapat di
kontrol atau di atasi untuk penyembuhan yang seoptimal mungkin.
Pokok Bahasan
1. Pengertian nyeri
2. Tanda dan gejala nyeri
3. Cara penanganan nyeri akibat fraktur
Materi Penyuluhan
Terlampir
Strategi Intruksional
Metode Pengajaran
- Ceramah
- Tanya jawab
Kegiatan Penyuluhan
Evaluasi
Pertanyaan:
1. Definisi
Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita
mengalami cedera atau kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit, panas,
gemetar, kesemutan seperti terbakar, tertusuk, atau ditikam. Nyeri (Pain) adalah
kondisi perasaan yang tidak menyenagkan. Sifatnya sangat subjektif karna perasaan
nyeri berbeda pada setiap orang baik dalam hal skala ataupun tingkatannya dan hanya
orang tersebutlah yang dapat menjelaskan dan mengefakuasi rasa nyeri yang
dialaminya (Hidayat, 2008). Internasional Association for Study of Pain (IASP),
mendefenisikan nyeri sebagai suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang
tidak menyenagkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang bersifat akut yang
dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan (Potter & Perry, 2005).
Nyeri adalah pengalaman sensori nyeri dan emosional yang tidak menyenangkan yang
berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual dan potensial yang tidak menyenagkan
yang terlokalisasi pada suatu bagian tubuh ataupun sering disebut dengan istilah
distruktif dimana jaringan rasanya seperti di tusuk-tusuk, panas terbakar, melilit,
seperti emosi, perasaan takut dan mual (Judha, 2012).
Distraksi
Macam-macam Distraksi
a. Distraksi Visual
Pertama distraksi secara visual, yaitu teknik pengalihan perhatian dengan
memanfaatkan indra pengelihatan seperti menikmati pemandangan, menonton tv,
atau membaca buku.
b. Distraksi Pendengaran
Distraksi pendengaran bisa dilakukan dengan mendengarkan musik, lebih
disarankan musik yang lembut untuk mengalihkan respon nyeri namun untuk
mengalihkan suasana hati yang kurang kondusif bisa dengan mendengarkan musik
favorit masing-masing.
c. Distraksi relaksasi
Jenis atau teknik distraksi releksasi merupakan kombinasi antara distraksi dan
releksasi, salah satu contohnya adalah pijat atau menenangkan pikiran lewat
meditasi.
d. Distraksi pernafasan
Teknik distraksi pernafasan salah satunya yoga dan menyanyi
e. Distraksi kognitif
Jenis distraksi ini lebih memanfaatkan sisi intelektual seperti bermain catur atau
mengisi teka-teki silang.
Relaksasi
Teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi rasa tidak
nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri Sejumlah teknik relaksasi dapat
dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri ibu dengan meminimalkan aktivitas
simpatik dalam system saraf otonom .
Manfaat Relaksasi
a. Mengurangi nyeri
b. Ketenangan batin bagi individu.
c. Mengurangi rasa cemas, khawatir dan gelisah.
d. Mengurangi tekanan dan ketegangan jiwa.
e. Mengurangi tekanan darah, detak jantung jadi lebih rendah dan tidur menjadi
nyenyak.
f. Memberikan ketahanan yang lebih kuat terhadap penyakit.
g. Kesehatan mental dan daya ingat menjadi lebih baik.
h. Meningkatkan daya berfikir logis, kreativitas dan rasa optimis atau keyakinan.
i. Bermanfaat jika perasaan lelah dan tidak
Kozier, B., & Erb,G., (2009). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis. Alih Bahasa: Eny
Meiliya, Esty Wahyuningsih, dan Devi Yulianti. Jakarta: EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimul, 2008, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta: Salemba
Medika
International Association for the Study of Pain (IASP) (2002). What causes cancer
pain? Retrieved April 2018, from http://www.iasppain.org/PCU02- 2.html
Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata
Komalasari,dkk.Jakarta:EGC.2005