Professional Documents
Culture Documents
Laporan Rumah Barbie
Laporan Rumah Barbie
RUMAH BARBIE
OLEH :
1. AUDREY ARINDRA ALFIONITA (03)
2. EGIK ARDIATMAJAYA (09)
3. OKTAVIA ISANUR MAGHFIROH (23)
4. WIDIYANTI AYU NILASARI (28)
5. ZAKIYYA HANA FIRDAUS MUCHTAR (30)
6. ZANUAR PURNAMA (32)
SMAN 3 JOMBANG
TAHUN AJARAN 2017/2018
BAB I
LATAR BELAKANG
Rumah adalah tempat untuk berlindung atau bernaung dari pengaruh keadaan alam
sekitarnya ( Hujan, Matahari, dll ) Serta merupakan tempat beristirahat setelah bertugas untuk
memenuhi kebutuhan sehari- hari. Namun, pengertian rumah juga dapat ditinjau lebih jauh
secara fisik dan psikologis. Secara Fisik, berarti suatu bangunan tempat kembali dari
berpergian, bekerja, tempat tidur dan beristirahat memulihkan kondisi fisik dan mental yang
letih dari melaksanakan tugas sehari-hari. Secara Psikologis berarti suatu tempat untuk
tinggal dan untuk melakukan hal-hal tersebut di atas, yang tentram, damai, menyenangkan
bagi penghuninya. rumah dalam pengertian psikologis ini lebih mengutamakan situasi dan
suasana daripada kondisi dan keadaan fisik rumah itu sendiri.
Miniatur adalah suatu tiruan sebuah objek seperti tempat, bangunan, makanan, dan
objek lainnya yang dapat dilihat dari segala arah atau biasa disebut benda 3
dimensi. Miniatur biasanya dibuat untuk suatu pameran atau acara kesenian yang
membutuhkan sebuah peragaan. Miniatur dapat ditemukan pada iklan-iklan di pusat
perbelanjaan yang memang membutuhkan tiruannya, seperti tiruan lokasi dan detail rumah-
rumah di sebuah perumahan, mobil, dan semacamnya.
Berdasarkan hal di atas, maka kami membuat miniatur rumah dan bila diaplikasikan di
dunia nyata dapat menjadi benda hias yang memiliki nilai estetik didalamnya.
Oleh karena itu, kami juga membuat laporan ini sebagai penjelasan dari mulai bahan
yang digunakan, proses pengerjaan miniatur rumah karya kami dari awal pengerjaan sampai
menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis dan nilai estetik. Selain itu, laporan ini juga
dibuat untuk memenuhi tugas “prakarya”.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Agenda
2.3 Foto
2.3.1 Foto Desain
2.3 Foto
2.3.1 Foto Produk
2.4 Tahap
2.4.1 Alat
1. Gunting kayu
2. Gunting kertas
3. Penggaris
4. Cutter
5. Setrika
6. Kuas
2.4.2 Bahan
1. Kertas karton
2. Kertas kado
3. Double tipe
4. Isolasi bening
5. Lem kertas
6. Lem G
7. Lem tembak
8. Kain flannel hijau muda
9. Kain flannel hijau tua
10. Stick ice cream
11. Cat kayu coklat
12. Tiner
13. Triplek bekas
14. Kain perca
15. Benang jahit
16. Tusuk sate bekas
17. Kertas hvs putih
18. Kertas lipat
19. Koran bekas
20. Tutup botol bekas
21. Tanaman kering
22. Sedotan bekas
23. Plastik bekas
24. Benang wol
2.5 Biaya
2.5.1 Biaya Alat dan Bahan
No. Bahan Jumlah Harga
1 Karton 7 Rp. 45.500
2 lem G 5 Rp. 27.500
3 lem tembak 10 Rp. 6.000
4 kertas kado 12 Rp. 20.000
5 cat warna coklat 1 Rp. 16.000
6 tiner 1 Rp. 10.000
7 kain flanel 2 Rp. 3.000
10 stik es krim 250 Rp. 12.500
11 double tip 3 Rp. 9.000
Jumlah 291 Rp. 149.500
2.5.2 Biaya Tenaga Kerja
1. Kesimpulan
Miniatur rumah berbie ini telah membuat kami menjadi lebih kreatif, teliti, fokus,
selain itu kita juga menjadi lebih mengenal tentang desain interior maupun eksterior
dalam sebuah bangunan. Tugas ini juga membuat kami mengerti keterampilan dalam
bidang miniatur yang bisa dijadikan bekal disaat kita membutuhkan.
Tugas ini juga telah menumbuhkan kebersamaan dan kekompakan kami sehingga
bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Teliti dan fokus membuat tugas ini
memiliki nilai ekonomis dan estetik, sehingga tidak hanya untuk dinilai tugas ini juga
bisa digunakan sebagai benda hias ataupun mainan anak-anak.
Rasa syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang pada akhirnya kami bisa
menyelesaikan tugas ini dengan hasil yang baik dan terselesainya tugas ini yang juga
berarti kami telah menyelesaikan tugas akhir dari prakarya dan kewirausahaan.
2. Evaluasi
Dalam pembuatan miniatur rumah ini, kami mendapatkan banyak sekali kendala
seperti :
- Kurangnya pengetahuan kami dalam pembuatan desain maupun kerangka serta
material yang diguanakan sehingga kami membuat dua kali karena kegagalan pada
kerangka dan material. Jadi, kami harus mencari dahulu ilmu bagaimana cara
membuat miniatur rumah yang baik dan benar
- Waktu yang cukup lama untuk proses pengerjaan karena minimnya waktu yang
benar-benar kosong untuk berkelompok. Sehingga, pada saat ada waktu yang
kosong kami selalu memaksimalkan pengerjaan ini.
- Minimnya dana sehingga kami kesulitan untuk mendapatkan hasil yang
memuaskan, yang pada akhirnya kami memanfaatkan bahan-bahan bekas yang ada
dan mencari bahan yang sekiranya cukup atau sesuai dengan dana kami.
Jadi, dengan adanya kendala-kendala tersebut membuat kami kesulitan dalam
pengerjaan miniatur rumah ini, namun dengan tumbuhnya ide-ide kreatif kami bisa
tahu yang sesuai untuk mengatasi kendala ini.