You are on page 1of 5

SUSUNAN ACARA

PERTEMUAN PEMBENTUKAN KELOMPOK PENDUKUNG ASI EKSKLUSIF

DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KUALA LEMPUING

Pada Tanggal

1. PEMBUKAAN
2. LAPORAN DARI PANITIA PENYELENGGARA
Yang akan disampaikan oleh Ketua panitia
3. ARAHAN DARI KEPALA PUSKESMAS KUALA LEMPUING
Yang akan disampaikan oleh dr. Fitri Desimilani sekaligus membuka acara secara resmi
4. Dilanjutkan :
o PEMBERIAN MATERI OLEH NARASUMBER :
 PENGERTIAN DAN MANFAAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
 HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ASI
 CARA MENYUSUI YANG BAIK
 KONSELING ASI BAGI IBU
 STRUKTUR KEPENGURUSAN KELOMPOK PENDUKUNG ASI
o HAL-HAL YANG DIANGGAP PENTING

Demikianlah susunan acara Pembentukan Kelompok Pendukung ASI Eksklusif UPTD


Puskesmas Kuala Lempuing.

Bengkulu, 2017
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMBENTUKAN KELOMPOK PENDUKUNG ASI
EKSKLUSIF

DI WILAYAH PUSKESMAS KUALA LEMPUING KOTA BENGKULU


TAHUN 2017-10-23

UNIT ESELON I/II : DINAS KESEHATAN KOTA BENGKULU

PROGRAM : PEMBINAAN KEPADA KADER POSYANDU

HASIL : MENINGKATKAN WAWASAN BAGI KADER TENTANG


PENTING NYA ASI EKSKLUSIF DAN TERBENTUKNYA
KELOMPOK PENDUKUNG ASI

KEGIATAN : PEMBENTUKAN KELOMPOK PEDULI ASI EKSKLUSIF

INDIKATOR KERJA : MENINGKATKAN PREVALENSI ASI EKSKUSIF PADA


BAYI UMUR 0-6 BULAN

KELUARAN : TERBENTUKNYA KELOMPOK YANG MENDUKUNG ASI


EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN

VOLUME : 10 ORANG

A. LATAR BELAKANG
 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
 INPRES no.1 dan 3 tahun 2010, tentang Percepatan Pembangunan Kesehatan
 Peraturan Presiden Nomor 247 tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014
 Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 331/Menkes/SK/V/2006 tentang Rencana
Strategis Departemen Kesehatan RI Tahun 2005 – 2009
 Peraturan Presiden Nomor 1 dan 3 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014
 Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
 Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 450/Menkes/SK/VIII/2004 tahun 2004 tentang
ASI Eksklusif
Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan
dilakukan disegala bidang. Pembangunan di bidang kesehatan yang merupakan bagian
interaksi dari pembangunan nasional yang secara keseluruhan nasional yang secara nasional
perlu digalakan pula.
Hal ini telah digariskan dalam sistem kesehatan nasional antara lain disebutkan
bahwa sebagai tujuan pembangunan nasional adalah tercapainya kempuan hidup sehat bagi
penduduk aau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan pembangunan nasional, khsusunya
di dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut
erat kaitannya dengan pembinaan dan pengmebangan SDM (SUMBER DAYA MANUSIA)
sebagai modal dasar pembangunan nasional.
Puskesmas Kuala Lempuing memiliki 6 Posyandu yang tersebar di wilayah Kuala
Lempuing yaitu posyandu indah 1, posyandu indah 2, posyandu indah 3, posyandu indah 4,
posyandu indah 5, posyandu indah 6. Disetiap posyandu terdapat 4 orang kader, sehingga
jumlah kader seluruhnya adalah 24 orang. Posyandu dilakukan secara rutin tiap bulan
dengan kegiatan penimbangan bayi dan balita, pengisian KMS, imunisasi dan penyuluhan.

B. GAMBARAN UMUM
Resolusi World Health Assembly (WHA) Nomor 55.25 tahun 2002 tentang infant
and young child feeding dan resolusi WHA Nomor 58.32 tahun 2005 tentang infant and
young child nutrition, menekankan pentingnya pola pemberian makan terbaik untuk bayi dan
anak sampai usia 2 (dua) tahun, yaitu: )1) inisiasi menyusu dini dalam 30 sampai 60 menit
setelah bayi lahir: (2) memberikan ASI secara eksklusif kepada bayi sejak lahir sampai usia
6 bulan; (3) mulai memberikan makanan pendamping ASI sampai anak berusia 2 tahun atau
lebih. Data survei sosial ekonomi nasional (SUSENAI) tahun 2005 dan 2006 menunjukan
telah terjadi peningkatan cakupan ASI eksklusif 6 bulan, yaitu dari 18,1% tahun 2005
meningkat menjadi 21,2% pada tahun 2006 dan naik kembali menjadi 30,2% pada tahun
2010. Kondisi ini memperlihatkan kenaikan cakupan ASI eksklusif yang berarti selama 5
tahun terakhir. Dalam rencana strategis Depkes 2009 – 2014 ditetapkan target cakupan
pemberian ASI secara eksklusif pada bayi 0 – 6 bulan pada tahun 2011 sebesar 67% dan
70% pada tahun 2012.
Untuk mencapai target tersebut, upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif yang
selama ini telah dilaksanakan perlu dilanjutkan dan terus ditingkatkan. Ketersediaan
konselor menyusui di sarana pelayanan kesehatan merupakan salah satu upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan cakupan inisiasi menyusu yang selanjutnya meningkatkan
cakupan pemberian ASI eksklusif. Sehubungan dengan hal tersebut, akan dilakukan
pelatihan konseling menyusui bagi tim konseling menyusui di provinsi dan kabupaten/kota
serta puskesmas.
Pemberian ASI secara eksklusif dapat mempercepat penurunan angka kematian bayi
dan meningkatkan status gizi balita sehingga akan meningkatkan status gizi masyarakat.
Pentingnya ASI eksklusif memang harus menjadi perhatian dan tanggung jawab sebagai
orang tua untuk menyadari akan dampak pada bayi jika ASI eksklusif tidak diberikan pada
bayi dengan maksimal.
Dari pencapaian di Puskesmas Kuala Lempuing lebih rendah dibandingkan dengan
target sehingga menjadikan ASI eksklusif sebagai program gizi di Puskesmas Kuala
Lempuing. Dari hasil wawancara dan observasi yang kami lakukan, baik di Posyandu
maupun di Puskesmas, rendahnya pencapaian ASI eksklusif dipengaruhi oleh beberapa hal.
Dintaranya adalah kurangnya pengetahuan kader dan ibu-ibu tentang ASI eksklusif dan
dampak bagi bayi jika tidak diberikan secara baik, faktor sosial dan ekonomi dimana
wilayah kerja Puskesmas Kuala Lempuing mayoritas ekonomi menengah ke bawah sehingga
pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI eksklusif masih kurang. Faktor psikologis dimana
ibu-ibu takut memiliki payudara yang buruk (kusut) setelah menyusui anak, dan pojok ASI
yang tidak dimanfaatkan bagi ibu menyusui untuk memberikan ASI eksklusif untuk anaknya
ketika bekerja.

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan prevalensi ASI eksklusif pada ibu-ibu menyusui
2. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan cakupan ASI eksklusif pada ibu-ibu menyusui
2. Meningkatkan pengetahuan kader dan ibu – ibu menyusui tentang pengertian ASI
eksklusif
3. Meningkatkan pengetahuan kader dan ibu – ibu menyusui tentang manfaat ASI
eksklusif
4. Meningkatkan pengetahuan kader dan ibu – ibu menyusui tentang cara memperoleh
ASI
5. Meningkatkan pengetahuan kader dan ibu – ibu menyusui tentang menyusui dengan
benar
6. Terbentuknya kelompok Peduli ASI eksklusif

D. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan yang akan dilaksanakan berasal dari 6 kader Posyandu

E. PERSYARATAN PESERTA
Peserta merupakan kader posyandu
F. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
1. Narasumber pertemuan ini berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi Kota Bengkulu
2. Metode Pelaksanaa, pelaksanaan dilakukan dengan metode presentasi, diskusi dan tanya
jawab
3. Waktu dan tahapan pelaksanaan

G. JADWAL KEGIATAN
1. Pendaftaran Peserta
2. Pembukaan
3. Dilanjutkan :
o Pemberian materi tentang :
 Pengertian dan Manfaat ASI eksklusif
 Cara menyusui dengan baik
 Konseling ASI pada ibu
 Hal – hal yang mempengaruhi produksi ASI
 Struktur Pengurus Kelompok Peduli ASI

H. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya kegiatan ini dibebankan pada BOK UPTD Puskesmas Kuala Lempuing Tahun
Anggaran 2017

You might also like