Professional Documents
Culture Documents
436 774 1 SM
436 774 1 SM
Soleha
323
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
324
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
bahkan umat manusia.3 Seseorang yang dalamnya. Bila makna hidup ini berhasil
memiliki rasa hidup bermakna akan ditemukan dan dipenuhi akan
memiliki sebuah komitmen untuk hidup menyebabkan kehidupan dirasakan
yang berarti dan berguna, baik untuk diri bermakna dan berharga yang pada
sendiri, orang lain, keluarga, maupun gilirannya akan menimbulkan perasaan
masyarakat.4 Komitmen adalah keadaan bahagia6.
seseorang yang memegang teguh akan Dengan demikian dapat diketahui
tujuan yang dicapainya suatu saat nanti. bahwa berbagai krisis yang menimpa
Untuk mencapai suatu kehidupan yang kehidupan manusia mulai dari krisis
bermakna maka perlu adanya tujuan dan sosial, krisis struktural, sampai krisis
komitmen dalam hidup individu. Setiap spiritual, semuanya bermuara pada per-
individu pasti memiliki rasa keber- soalan makna hidup manusia. Modernitas
maknaan dalam hidupnya. Dalam men- dengan segenap kemajuan teknologi dan
capai sebuah tujuan akan hidup, mereka pesatnya industrialisasi membuat manu-
hidup untuk apa dan apa yang akan sia kehilangan orientasi. Kekayaan materi
dilakukan dalam hidupnya untuk menuju kian menumpuk, tapi jiwa mengalami
hidup yang lebih bermakna.5 kekosongan. Seiring dengan logika dan
Bustami menyatakan bahwa makna orientasi yang kian modern, kerja dan
hidup merupakan suatu yang dianggap materi lantas menjadi aktualisasi
penting, benar dan didambakan serta kehidupan masyarakat. Gagasan tentang
7
memberi nilai khusus bagi seseorang. makna hidup ini menjadi pedoman dan
Makna hidup bila berhasil ditemukan dan gagasan dalam menentukan kehidupan
dipenuhi akan menyebabkan kehidupan yang optimal dalam menuju kebahagiaan
ini terasa begitu berarti dan beharga. dalam menjalankan kehidupan.
Pengertian makna hidup menunjukkan
Tarekat Qodiriyah Wan
bahwa di dalamnya terkandung juga
Naqsyabandiyah Di Desa Sungai Pasir
tujuan hidup, yakni hal-hal yang perlu
a. Sejarah Tarekat Qodiriyah Wan
dicapai dan dipenuhi. Maka hidup ini
Naqsyabandiyah
benar-benar terdapat dalam kehidupan
Tarekat adalah gerakan sufi di mana
itu sendiri, walaupun dalam kenyataan-
umat Islam mengamalkan aktivitas
nya tidak mudah ditemukan karena
keagamaan dengan menjalankan wirid
sering tersirat dan tersembunyi di
tertentu. Kata tarekat merupakan serapan
dari bahasa Arab, thariqah, yang secara
3Victor E. Frankl, Logoterapi Terapi harfiyah berarti jalan untuk mendekatkan
Psikologi Melalui Pemaknaan Eksistensi, Terj. Man’s
Search Meaning: An Introduction to Logotherapy, diri pada Allah. Para anggota tarekat
Jogjakarta: Kreasi Wacana, 2006, h. vii-viii.
4H.D. Bastaman, Logoterapi: Psikologi Untuk 6Ibid.,.h.
45-47.
Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup 7Said Agil Siraj, Tasawuf Sebagai Krisis
Bermakna, Jakrta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, Sosial Mengedepankan Islam Sebagai Inpirasi
h. 42. Bukan Aspirasi, Bandung: PT Mizan Pustaka, 2006,
5Ibid., h.153. h. 48.
325
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
326
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
dakwah dan kerjasama, serta para pengikut atau yang disebut murid.
pengembangan pemikiran Islam dalam Namun di desa sungai pasir ini belum
rangka mereaktualisasikan ajaran Islam memiliki daftar anggota beserta struktur
Ahlussunnah Wal Jamaah untuk yangdisusun secara rigid, karena
mewujudkan nilai-nilai Islam yang kebanyakan dari kegiatan dan aktivitas
Rahmatan lil alamin dalam kehidupan yang dilakukan berdasarkan atas kultural
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. serta hubungan antara murid dan Guru
Ada dua kriteria utama bagi tarekat saja. Hal ini seperti yang disampaikan
untuk bisa disebut mu’tabarah. Pertama, oleh salah satu pengikut tarekat :
ajaran-ajaran tarekat harus sesuai dengan “Mengenai struktural yang ada di
syari’ah Agama Islam serta lebih berhati- lembaga kami belum disusun secara rapi,
hati dalam menjalankan hukum Allah Swt. serta angota-anggotanya belum ada
Kedua, wirid dzikir yang diamalkan harus daftar. Namun untuk membuat struktur
berasal dari mata rantai yang tidak dan mendata anggota tarekatnya, disini
terputus antara mursyid dengan Nabi sudah dilakukan, namun belum ada
Muhammad. Arti mu’atabarah sendiri secara resmi di bukukan hanya sebatas
adalah terikat yang bersambung ancangan sementara untuk kelancaran
sanadnya sampai pada Rasulullah Saw, di pelaksanaan kegiatan ini saja, padahal
mana beliau menerima dari Malaikat Jibril dengan adanya struktur keanggotaan
as., dan Malaikat Jibril as. Berasal dari akan lebih mudah, hal ini bertujuan untuk
Allah swt. 10 mewadai warga tarekat salah satunya bila
b. Struktur Tarekat Qodiriyah Wan teroganisir akan lebih mudah dilindungi
Naqsyabandiyah oleh pemerintah. Namun di sini belum
Secara umum struktur tarekat di dibuat mengenai strukturnya, namun
desa sungai pasir terdiri dari pemimpin masih diusahakan.” 11
dan pengikut. Pemimpin dalam tarekat Juga dikatakan oleh bapak Husain
dinamakan Mursyid yang bertindak bahwa:
selaku pembimbing utama dalam “Para pengikut tarekat di desa
berbagai aktivitas tarekat. Mursyid sungai pasir terdiri dari para
mempunyai pembantu yang disebut masyarakat di daerah sekitar
sebagai khalifah, yang tugasnya Kalimantan tengah. Para
menggantikan tugas-tugas mursyid jika masyarakat secara keseluruhan
berhalangan. Selain sebagai pemimpin tidak diwajibkan menjadi jama’ah
dalam berbagai aktifitas tarekat, mursyid tarekat, akan tetapi lebih diarahkan
bertugas memberi ijazah bai’at kepada untuk mengikutinya, mereka yang
memiliki kehendak menjadi anggota
10Lihat dari kitab Pembinaan Moral Untuk tarekat, maka ikut bai’at terlebih
Menjadikan Manusia Seutuknya Oleh Jam’iyah
Ahlith Thoriqoh Mu’tabaroh Qodiriyah Wan 11Wwancara dengan Bapak Syahrudin
Naqsyabandiyah, Cabean Kejayan Pasuruan Jawa salah satu jama’ah tarekat pada Rabu, 31 Oktober
Timur Indonesia, h. 58. 2012.
327
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
328
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
4. Sayyid Aly bin Abi Tholib 38. As Syekh Ahmad Hasbullah r.a.
Karromallahu Wajha 39. As Syekh Asnawi Banten r.a.
5. Sayyid Khusaini bin Fatimatuz Zuhro. 40. As Syekh Kholil Rejoso Jombang r.a.
r,a. 41. As Syekh Abdul Latif Banten r.a.
6. As Syekh Zainul ‘Abidin. r.a. 42. As Syekh Romli Tamim r.a.
7. As Syekh Mumammad Al Baqir. r.a. 43. As Syekh Muslich Abdur Rohman r.a.
8. As Syekh Ja’far Shadiq r.a. 44. As Syekh Muhammad Adlan Aly r.a.
9. As Syekh Musa Al Kadhim r.a. Cukir Jombang.
10. As Syekh Abil Hasan ‘Aly bin Musa Ar 45. KH. Muhammad Aly Bahruddin Pon
Ridho r.a. Pes “AT TAQWA” Cabean Kraton
11. As Syekh Ma’ruf Karkhi r.a. Pasuruan Jawa Timur Indonesia.14
12. As Syekh Sri Saqoti r.a. Dari uraian silsilah yang diterima
13. As Syekh Abil Qosim Junaidi Al KH Muhammad Aly Bahruddin dari
Baqhdadi r.a. gurunya Syeikh Muhammad Adlan Aly
14. As Syekh Abi Bakar As Syibli r.a. seorang ulama kharismatik dan banyak
15. As Syekh Abdul Wahid At Tamimi r.a. menelurkan bayak ulama besar di antara
16. As Syekh Abil Faroj Al Turtusi r.a. salah satunya adalah KH Muhammad Aly
17. As Syekh Abil Hasan Al Hakari r.a. Bahruddin.
18. As Syekh Abi Sa’id Al Mubarok Al d. Tujuan Tarekat Qodiritah Wan
Muhzir r.a. Naqsyabandiyah
19. Sayyidul Auliya’ As Syekh Abdul Adapun tujuan didirikannya tarekat
Qodir Jaelani r.a. di Desa Sungai Pasir, adalah sebagai
20. As Syekh Abdul Aziz r.a. beikut:
21. As Syekh Muhammad Hattak r.a 1. Membaca (mengamalkan) kalimat al-
22. As Syekh Samsuddin r.a. Qur’an, sebab lafadz la ilaha illa Allah
23. As Syekh Syarofuddin r.a. itu , kalimat al-Qur’an.
24. As Syekh Zainuddin r.a. 2. Taubat: sebab lafadz la ilaha illa Allah
25. As Syekh Nuruddin r.a. untuk melebur dosa.
26. As Syekh Waliyuddin r.a. 3. Tawasul dengan berdzikit dan
27. As Syekh Hisyamuddin r.a. Menjalankan perintah Allah yang ada
28. As Syekh Yahya r.a. di dalam Al-Qur’an, sebab orang-orang
29. As Syekh Abi Bakar r.a. yang beriman diperintahkan untuk
30. As Syekh Abdur Rochim r.a. banyak berdzikir.
31. As Syekh Ustman r.a. 4. Menjalankan amalan dan perintah
32. As Syekh Kamaluddin r.a. kanjeng Nabi , sebab Nabi ahli dzikir,
33. As Syekh Abi Fatah r.a.
14Sumber dokumen Lihat dari kitab
34. As Syekh Murod r.a. Pembinaan Moral Untuk Menjadikan Manusia
35. As Syekh Syamsuddin r.a. Seutuknya Oleh Jam’iyah Ahlith Thoriqoh
36. As Syekh Akhmad Khatib Sambas r.a. Mu’tabaroh Qodiriyah Wan Naqsabandiyah Cabean
Kejayan Pasuruan Jawa Timur Indonesia. h. 149-
37. As Syekh Abdul Karim Banten r.a. 152.
329
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
dan selalu berdzikir setiap waktu 1. Diakui sebagai murid Syaikh Abdul
dengan sebanyak-banyaknya. Dan Qodir al-Jaelani r.a.
membersihkan hati baik dhahir 2. Ditolong dan dibela di dunia dan
maupun batin dari sifat-sifat madz- akhirat oleh Syaikh Abdul Qodir al-
mudah yang merusak amal dunia dan Jaelani r.a.
akhirat. Supaya bisa istiqomah 3. Dimintakan maaf kepada Allah oleh
menjalankan syari’at Agama dengan Syaikh Abdul Qodir al-Jaelani r.a.
hati yang ihlas. 4. Dikumpulkan dengan Abdul Qodir al-
5. Dapat menguatkan iman, Jaelani r.a di akhirat kelak.16
menghilangkan sifat munafik dan Adapun yang melatar belakangi
membentengi diri dari godaan syaithan setiap orang yang akan menjadi pengikut
dan menyelamatkan dari neraka. tarekat merupakan faktor yang
6. Dapat meneruskan/mensiarkan berpengaruh secara signifikan. Hampir
amalan kanjeng Nabi, para wali-wali seluruh informan mengakui bahwa
terutama syaikh Abdul Qodir Jaelani sebelum mengambil keputusan untuk
r.a, supaya mendapat pembelaan dan masuk atau tidak menjadi pengikut
pertolongan dan digolongkan di dalam Thariqah Qadiriyah Wan
surganya. sebab thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah, terjadi suatu keadaan
dan Naqsabandiyah dari Nabi negatif yang menimpanya dan sangat sulit
menyambung kemalaikat Jibril dan dihadapi dan dicari jalan keluarnya.
berasal dari Allah. Keadaan negatif yang dialami oleh satu
7. Belas kasihan kepada keluarga kita individu dengan individu lainnya sangat
yang telah meninggal, dengan beragam sesuai dengan sumber kejadian
berdzikir kalimat la ilaha illa dan keadaan masing-masing. Oleh karena
Allah/Allah-Allah. Dan mengamalkan itu, secara sederhana dapat dikatakan
dan membiasakan diri dengan berdikir bahwa pengetahuan seseorang tentang
kepada Allah, yang paling utama, yaitu thariqah Qadiriyah Wan Naqsabandiyah
la ilaha illa Allah. hanya dianggap sebagai faktor penarik
8. Menjauhkan diri dari rekayasa / sifat- dan pembimbing dalam pengambilan
sifat syaitan, Supaya dapat beribadah keputusan. Adapun keadaan khusus yang
dengan hati ikhlas, istiqomah dan menimpa individu sebelum mengambil
menjadi orang yang bertaqwa. Dengan keputusan, dianggap sebagai faktor
menenangkan hati, merukunkan pendorong dalam proses pertimbangan
keluarga, menenteramkan desa, untuk mengambil keputusan apakah
mengamankan Negara, mensukseskan seseorang menjadi pengikut thariqah
tujuan. 15 Qadiriyah wan Naqsabandiyah.
Adapun faedah tarekat sangat besar, Secara teknis, seseorang yang akan
antara lain: menjadi pengikut thariqah Qadiriyah wan
330
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
331
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
332
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
tarekat di Desa Sungai Pasir, pada Jum’at, 02 ﴾ صلًِّ َعلًَْ َس ٌِّ ِد َنا م َُح َّم ِد َو َعلًَ اَ ِل م َُحمَّد
َ ﴿ اَللَّ ُھ َّم
November 2012. Setelah bacaan lafadz itu selesai,
20Khirqah adalah “jumlah tambalan” yang
menjadi symbol bagi salik (sang penumpuh jalan maka mursyid membaca dzikir nafi itsbat
spiritual, jubah ini diberikan oleh mursyid kepada laailaha illalah ( ) الالھاالهللsebanyak tiga
muridnya ketika ia mulai ditasbihkan kedalam
kali yang diikuti oleh murid. Setelah
tarekat atau ketika ia telah menyelesaikan
perjalan ( suluk) nya. Khirqah hakiki adalah membaca dzikir nafi itsbat itu prosesi
menutupi diri dengan penghambaan dan bai’at diakhiri dengan membaca lafadz
menengelamkan diri dalam cinta (‘isyq). Lihat,
Amatullah Amsrong, Kunci Memasuki Dunia Muhammad al-Rasulullah ( ) محمدرسوللله
Taswuf, (Bandang: Mizan, Cet. II, 1998), h. 146- dan sholawat munjiyat yang dibaca oleh
147. Yang terdapat di dalam buku karangan mursyid dan murid.21
Zainul Adzfar, Epistimologi Pengalaman
Keagamaan Dalam Tradisi Tarekat (Stadi
Pengalaman Keagamaan Ikhwan Tarekat 21Proses
bai’at pertam kali yang
Qodiriyah Wa Naqsabandiyah (TQN) Di Suryalaya), dilakukan di desa Sungai Pasir oleh KH.
2006, h. 156. Muhammad Ali Bahruddin terhadap seseprang
333
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
334
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
335
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
setelah melaksanakan shalat lima waktu. yaitu "tidak ada Tuhan yang berhak
Cara membacanya dengan suara keras disembah selain Allah".
(Dzikir Jahr) secara bersama-sama atau Setelah melafadzkan dzikir itu
sendirian. Sebelum melalui membaca kemudian mengucapkan lafadz kalimah
Dzikir Qadiriyah didahului membaca “Muhammad al Rasulullah” ( محمد الرسول هلل
istighfar sebanyak tiga kali atau lebih dan ) kemudian membaca do’a shalawat
membaca shalawat kepada Nabi munjiyat dan di akhiri membaca do’a25:
Muhammad saw tiga kali. ك َم ْطلُ ْوبِى اًعْ طِ نِى َ ﴿ اَللَ ُھ َّم اَ ْنتَ َم ْقص ُْودِى َو ِر
َ ضا
Adapun kaifiyah (tata cara) ﴾كَ ك َو َمعْ ِر َف َت
َ َم َح َّب َت
mengucapkan lafadz laa ilaaha illa Allah Sesudah berdo’a dilanjutkan dengan
adalah sebagai berikut: berwasilah dengan membaca surat Al-
Dzikir “laa ilaaha illa Allah” Fatihah yang ditujukan kepada ahli
sebanyak 165 X dengan sikap: duduk silsilah tarekat Qadiriyah khususnya
(kebalikan dari duduk tasyahud akhir Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dan Abi Al
dalam shalat), kepala merunduk, mata Qasim Junaid Al Baghdadi. Kaifiyah (tata
terpejam, tangan kanan memegang cara) mengawali dzikir Naqsyabandiyah
tasbeh diletakan diatas lutut kanan untuk sama dengan tata cara memulai dzikir
hitungan (165 X), tangan kiri diletakan tarekat Qadiriyah, yaitu diawali dengan
diatas lutut kiri dan di tengadakan ke atas melakukan tawasul. Urutan dalam
untuk mengharapkan rahmat Allah Swt melakukannya adalah sebagai berikut :
dan didepan mata yang terpejam sambil a. Duduk (kebalikan dari duduk tasyahud
membayangkan wajahnya guru yang akhir dari shalat).
membai’at dan guru yang membai’at b. Membaca fatehah pertama ditujukan
membanyangkan wajahnya guru silsilah kepada junjungan Nabi yang terpuji
sampai Syech Abdul Qodir Al-Jaelani RA., yaitu Nabi Muhammad Saw, keluarga
hingga sampai Nabi Muhammad Saw. dan para sahabatnya.
Karena beliau membantu menghantarkan c. Membaca fatehah kedua ditujukan
dzikir kita kehadirat Allah Swt dan kepada guru silsilsh Thariqah
membantu mengusir syaithan juga Qodiriyah Wan Naqsabandiyah
membersihkan selaput hati kita dari khususnya kepada pimpinan wali
kotoran dosa dan sifat Madzmudah jenis Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani dan
syara’. Syekh Abil Qosim Junaidi Al-Baqdadi
Setelah itu menahan nafas, lalu Qoddasalahu.
Memanjangkan lafadz laa ( ) الdengan d. Membaca fatehah ketiga ditujaukan
memusatkan fikiran, ditarik dari pusat kepada bapak ibu kita dan bagi semua
hingga ke otak; kemudian lafadz ilaaha ( ( orang islam laki-laki dan bagi orang
ا لهke kanan; dan lafadz ilallaah ) ( اال للا islam perempuan baik yang masih
dijatuhkan kearah kiri dengan
memelihara hati agar senantiasa ingat
akan esensi kalimat musyarraqah itu, 25Kitab Pembina Moral…., h. 112
336
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
hidup maupun yang sudah meninggal perhatian pada lathifah al khaffi, yaitu
dunia (mati). halusnya nafsu yang tepat berada di dada
e. Membaca istighfar sebanyak tiga kali kanan seberah kiri sekitar dua jari yang
atau lebih, membaca surat Al- Ikhlas direntangkan miring ke dada, kemudian
sebanyak tiga kali atau lebih, dan mengalihkan pusat perhatian pada
membaca shalawat Ibrahimiyah. lathifah al akhfa, yaitu halusnya nafsu
Sesudah bertawasul kepada masing- yang lebih samar (halus) yang berada
masing yang tersebut di atas, kemudian tepat ditengah dada, kemudian
memulai membaca dzikir mengalihkan perhatian pada lathifah al
Naqsyabandiyah. Urutan dan tata cara nafsi, yaitu halusnya otak yang posisinya
melakukannya adalah sebagai berikut : berada di antara dua mata dan dua alis,
Menghadapkan hati kepada Allah dengan kemudian mengalihkan perhatian pada
wasithah kepada para guru mursyid lathifah al qalib, yaitu halusnya
(menggunakan perantara mursyid) yang keseluruhan anggota badan mulai dari
telah memberikan ijazah dengan ujung kepala hingga ujung telapak ke dua
menghadirkan wajahnya dalam kaki, pada posisi tersebut berdzikir sirri
penglihatan hati yang seakan-akan dengan lafadz Allah ( ) هللsebagaimana
berada di depannya. pada lathifah yang lain.
Dzikir sirri (hati) lafadz Allah ( )هلل Pada dasarnya, lathifah-lathifah
dengan fikiran dihadapkan pada lathifah disini merupakan tempat illuminasi
al qalb, yaitu halusnya hati yang (pancara tetan ketuhanan), pusat
bertempat dibawah dada kiri, sekitar dua “realitas”. Dalam tarekat elemen ini
jari agak miring ke kiri dengan mengingat diaktifkan sebagai “pencarian diri”, juga
dzat Allah yang sempurna, seraya sebagai sebuah teori keadaan fisik
menempatkan lidah pada langi-langit badaniyah, yang pada umumnya tetap
mulut dengan memejamkan mata dan mengacu “dimana pusat dari kekuatan
menundukkan kepala. Setelah merasakan yang sejati”.
berubahnya dzikir pada lathifah al qalb, Setelah selesai melaksanakan dzikir
kemudian mengalihkan pusat perhatian dan dapat merasakan perubahan yang
pada lathifah ruh, yaitu halusnya ruh terjadi, maka aktifitas dzikir
pada dada sebelah kanan, sekitar dua jari Naqsyabandiyah diakhiri dengan
agak miring ke kanan, kemudian membaca do’a yang sama dengan do’a
melakukan dzikir seperti pada lathifah al dibaca ketika mengakhiri dzikir dalam
qalb. tarekat Qodiriyah. 26
Kemudian beralih kepada lathifah Amaliyah-amaliyah dalam TQN di
sirri, yaitu halusnya rasa yang berada desa Sungai Pasir sudah terorganisir
pada dada kiri sebelah kanan sekitar secara baik putarannya, menejemen dan
rentangan dua jari yang miring pada jadwal pelaksanaany. Hal ini menunjukan
dada, kemudian setelah merasakan
perubahan perasaan mengalihkan 26 Ibid., h. 115.
337
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
antusias dari para ikhwan terhadap Muhammad, kepada Syaikh Abd Qodir
amalan tarekatnya sangat besar. Jaelani, kepada keluarga besar Tarekat
Adapun kegiatan yang dilakukan Qodiriyah Wan Naqsabandiyah, membaca
jama’ah tarekat di desa Sungai Pasir ini, Astagfirullaha Ghafururrahim tiga kali,
dilakukan setiap hari setelah membaca surat Al-Ikhlas tiga kali, surat
melaksanakan shalat lima waktu, dan al-Alaq dan an-Nas satu kali, membaca
seminggu sekali pada hari jum’at, solawat Ibrohim, serta dilanjutkan
dilaksanakan ba’da shalat jum’at secara dengan berdzikir dengan kalimat “Allah”
berjama’ah, pada jum’at legi dilaksanakan di dalam hati, sabil duduk kebalikan
secara bergantian dari masjid satu duduk tawaruk pada waktu tahiyat pada
kemasjid yang lain. Juga dilaksanakan shalat, bibir dirapatkan, lidah dilipat
sebulan sekali penaqiban pada tagal 11 kebagian mulut paling dalam, gigi
Hijriyah, serta Haulan Kubro setahun dirapatkan tidak ada bergerak dan
sekali, biasanya pada bulan Robiul Awal menahan nafas sekuatnya, tangan diatas
(bulan maulud). Dengan mendatangkan paha tangan yang kanan memegang
seorang guru/mursyid dari ponpes At- tasbih agar mudah untuk menghitungnya
Taqwa pasuruan Jatim. Dengan tujuan dan tangan yang kiri ditelantangkan,
untuk membimbing spiritual kerohanian kepala ditundukan ksebelah kiri (latifah
bagi masyarakat setempat dalam al-Qolbi), serta fikiran selalu
menempuh kehidupan yang lebih membayangkan wajah guru yang
berguna dan bermakna, semata-mata membai’atnya., dan hati selalu berdzikir
dalam rangka menjalankan ibadah Allah hingga menyatu keseluruh tubuh.
kepada Allah. Karena dengan adanya Kemudian di akhiri dengan membaca:
bimbingan tersebut seseorang lebih (ك َ ك َم ْطلُ ْو ِبى َم َح َّب َت َك َو َمعْ ِر َف َت َ َم ْقص ُْودِى َو ِر
َ ضا
mudah memahami arti kehidupan yang ) اَللَ ُھ ّم اَ ْنتَ اًعْ طِ نِى
sesungguhnya, dapat dengan mudah Namun apabila ada yang
dalam mengamalkan tuntunan syari’at. berhalangan, bertugas atau berada yang
Adapun amalan dzikir bagi ikhwan tidak memungkinkan maka cukup dengan
yang dilakukan secara rutin terbagi membaca kalimat Tayyibah tiga kali, dan
menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu: di kerjakan pada waktu yang luang.27
a) Aktivitas Harian b) Aktivitas Mingguan (Khususiyah)
Aktivitas harian dilaksanakan setiap Aktivitas mingguan bagi para
selesai melaksanakan shalat fardhu, yang jama’ah tarekat di Desa Sungai Pasir di
berupa pembacaan dzikir yang harus istilahkan dengan Khususi adalah suatu
dilaksanakan para jama’ah tarekat setiap jama’ah yang ada amalan khusus thatiqah
hari, harus tartil, tidak boleh tergesa-gesa. Qadiriyah wan Naqsyabandiyah.
Untuk materi dzikir harian, yaitu: Aktifitasnya dilaksanakan setiap
melafadzkan kalimat laa ilaaha illa Allah
tiga kali dengan suara keras, kemudian 27Wawancara
dengan Bapak Amrullah
membaca fatehah kepada nabi pada Rabu, 31 Oktober 2012.
338
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
seminggu sekali atau tujuh hari sekali 4. Membaca surat al Ikhlas sebanyak
pada hari Jum’at siang, setelah 100 kali.
melaksanakan shalat jam’at. yang diikuti 5. Membaca surat al Fatihah yang
secara khusus oleh masyarakat pengikut ditujukan kepada semua guru
Tarekat Qodiriyah Wan Naqsabandiyah tarekat satu kali.
setempat. Sebelum aktivitas yang berupa 6. Membaca shalawat Nabi seperti
beberapa amalan dzikir dimulai di yang nomor 1.
berikan dulu pengajian mengenai kitab- 7. Membaca “Allahumma yaa Qadhiyal
kitab tasawuf seperti Al-Hikam karangan haajat.” Wahaia Dzat yang
Ibn Ath’illah yang membahas sifat-sifat mengabulkan berbagai permintaan,
terpuji serta bagaimana cara untuk hidup sebanyak 100 kali.
di akhir zaman. Amalan khususi tersebut 8. Membaca “Allahumma yaa kaasifal
kalau kita berhalangan tidak hadir bisa muhimmat” Wahai Dzat yang
kita amalkan dirumah sendiri/ditempat- mencukupi kehendak, sebanyak 100
tempat lain dalam waktu yang kali.
senggang. 28 Setelah pengajian selesai 9. Membaca “Allahumma yaa raafi’ al
mursyid atau penganti (badal) mulai darajat” Wahai Dzat yang
membaca lafadz-lafadz dzikir yang diikuti meninggikan beberapa derajat,
oleh para jama’ah. sebanyak 100 kali.
Adapaun urutan dari dzikir yang 10. Membaca Allahumma yaa daf’ul
dibaca dalam aktivitas khususiyah ini balliyaat, Wahai Dzat yang menolak
adalah sebagai berikut : bebrapa bencana, sebanyak tiga kali.
1. Membaca surat al Fatihah sebanyak 11. Membaca Allahumma yaa muhillal
delapan kali yang ditujukan kepada msykilaat, Wahai Dzat yang
Nabi Muhammad, para sahabat membebaskan berbagai kesukaran,
Nabi, silsilah ahli tarekat Qadhiriyah sebanyak 100 kali.
wa Naqsyabandiyah, kepada para 12. Membaca “Allahumma yaa
guru dan semua muslim baik yang mujibadda’waat” Wahai Dzat yang
masih hidup maupun yang sudah mengabulkan beberapa
meninggal. permohonan, sebanyak 100 kali.
2. Membaca shalawat Nabi, yaitu: 13. Membaca Allahumma yaa Syaafiyal
“Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa amraad, Wahai Dzat yang
Muhammadin nabiyyil ummiyi menyembuhkan berbagai penyakit,
wa’alaa‘aalihii wa shahbihi wa sebanyak 100 kali.
sallim”. Sebanyak 100 kali. 14. Membaca Allahumma yaa arhamar
3. Membaca surat “alam Nasyrah” rahimin, Wahai Dzat yang
sebanyak 79 kali. mempunyai kasih sayang, sebanyak
100 kali.
28Kitab
15. Membaca shalawat Nabi seperti
Pembinaan Moral..., h. 90.
nomor 1.
339
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
340
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
Menjadikan Manusia Seutuhnya Oleh Jam’iyah Desa Sungai Pasir setiap bulan sekali, wawancara
Ahlith Thoriqoh Mu’tabaroh Qodiriyah Wan dengan Ustadz Sya’roni pada senin, 12 agustus
Naqsyabandiyah Cabean Kejayan Pasuruan Jawa 2012.
Timur Indonesia. h. 149-152. 31Dari data lapangan dan pengamatan
yang dilihat.
341
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
kisahnya dalam manakib Sekh Abdul teguh pada ketentuan Allah SWT”.
Khadir Al-Jaelani, kalau dalam tarekat An- 34
342
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
343
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
344
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara