You are on page 1of 24

Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

MAKNA HIDUP BAGI PENGIKUT AJARAN TAREKAT QADIRIYAH WA


NAQSYABANDIYAH (TQN) DI SUKAMARA KALIMANTAN TENGAH

Soleha

Forum Studi Islam dan Isu-isu Lokal (FOSIIL) Sukamara-Kalimantan Tengah


Alumni Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin UIN Walisongo
e-mail: soleha@gmail.com

Abstrak: Tarekat Qadiriyah wan Naqsyabandiyah yang ada di desa


Sungai Pasir Kecamatan Pantai Lunci Kabupaten Sukamara
Kalimantan Tengah merupakan salah satu komunitas tarekat yang
memiliki ruang gerakan dalam menyebar luaskan serta melestarikan
ajaran sufi dengan menggunakan metode dzikir sebagai bentuk
pelaksanaan dari ajaran tasawuf. Selain menjalankan aktifitas ritual
para anggota tarekat ini juga memiliki dimensi kehidupan yang salah
satunya adalah melakukan pemahaman terhadap kehidupan
bermakna. Hal ini menjadi sebuah tolak ukur penting dalam meneliti
perkembangan keagamaan yang ada di Indonesia. Komunitas tarekat
yang ada di desa Sungai Pasir pada dasarnya memiliki ikatan
emosional sesama anggota tarekat dengan ikatan normatif yang ada
di dalam kelompok mereka sesuai dengan ajaran yang ada di dalam
tasawuf. Namun demikian mereka juga memiliki tujuan dari sebuah
komunitas yang salah satunya adalah mencapai ridha Tuhan.

Keywords: Sukamara, Makna Hidup, Victor Frankl, Guru, murid,


manaqiban, dzikir.

323
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

A. Pendahuluan tarekat merupakan kesatuan sikap dan


Tarekat adalah suatu metode atau ajaran yang tidak bertentangan dengan
penghayatan khazanah kerohanian (eso- syari’at islam.
terisme)1, dalam Islam dan salah satu Dengan adanya kegitan tarekat ter-
pusaka keagamaan yang penting, yang sebut, masyarakat mengalami perubahan
harus ditempuh seorang salik (orang yang dan kemajuan yang pesat baik dalam
meniti kehidupan sufistik), dalam rangka pemahaman, penghayatan, peng-amalan
membersihkan jiwanya sehingga dapat ajaran Agama yang bersifat ukhrawi saja
mendekatkan diri kepada Allah. karena tetap juga teraflikasi pada aspek
tarekat mampu mempengaruhi perasaan kehidupan duniawi. Hal ini dengan sendi-
dan pikiran kaum muslimin serta rinya mengantarkan pada upaya untuk
memiliki peranan yang sangat penting menjauhi segala larangan Allah dan
dalam proses pembinaan mental ber- menjalankan semua perintah-Nya secara
agama masyarakat yang selama ini suka rela. Ini yang kemudian dipahami
merasa terbelenggu oleh berbagai kecen- sebagai pengaruh tak langsung menemu-
derungan materialistik dan nihilism kan kebermaknaan hidup. Tandanya
modern yang orientasinya mengacu adalah mereka bisa menghargai hidup
kepada kemudahan, kenyamanan dan dan memanfaatkannya dengan perilaku
fasilitas hidup yang menyenagkan serta dan perbuatan yang sesuai dengan ajaran
dapat menikmati dengan leluasa yang Islam. Firman Allah Swt:
pada kenyataannya tidak selalu men-
      ...
datangkan kesejahteraan dan kebahagia-
an umat. Namun justeru pada sebagian
orang yang menganutnya menimbulkan “Barangsiapa yang mengerjakan suatu
kebajikan dengan kerelaan hati, maka
ketenangan jiwa dan kemampuan spiri-
sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri
tual bagi dirinya.2
kebaikan lagi Maha Mengetahui”. (QS.
Studi tentang tarekat ini merupakan al-Baqarah/2 : 158).
angapan bahwa pola-pola pikiran dan
kegiatan tarekat disini dianggap sebagai Menurut Frankl, kebermaknaan
bagian dari Agama Islam yang me- hidup adalah sebuah kehidupan manusia
ngandung sistim kenyakinan (iman), untuk memilih sebuah komitmen
sistim peribadatan (syari’at), dan sistim kehidupan. Maka, hidup ini bermula
akhlak dan budi pekerti (ihsan), sesuai dengan adanya alasan, mengapa se-
dengan kenyakinan para pengamal seorang tetap hidup. Kebermaknaan
tarekat di Desa Sungai Pasir ini, bahwa hidup dapat diwujudkan pada nilai guna
bagi orang lain, apakah anak, istri,
1Asmaran As, Pengantar Studi Tasawuf, keluarga dekat, komunitas negara atau
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994, h. vii
2Muchsin Jamil, Terekat dan Dinamika

Sosial Politik: Tafsir Sosial Sufi Nusantara,


Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005, h. 43.

324
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

bahkan umat manusia.3 Seseorang yang dalamnya. Bila makna hidup ini berhasil
memiliki rasa hidup bermakna akan ditemukan dan dipenuhi akan
memiliki sebuah komitmen untuk hidup menyebabkan kehidupan dirasakan
yang berarti dan berguna, baik untuk diri bermakna dan berharga yang pada
sendiri, orang lain, keluarga, maupun gilirannya akan menimbulkan perasaan
masyarakat.4 Komitmen adalah keadaan bahagia6.
seseorang yang memegang teguh akan Dengan demikian dapat diketahui
tujuan yang dicapainya suatu saat nanti. bahwa berbagai krisis yang menimpa
Untuk mencapai suatu kehidupan yang kehidupan manusia mulai dari krisis
bermakna maka perlu adanya tujuan dan sosial, krisis struktural, sampai krisis
komitmen dalam hidup individu. Setiap spiritual, semuanya bermuara pada per-
individu pasti memiliki rasa keber- soalan makna hidup manusia. Modernitas
maknaan dalam hidupnya. Dalam men- dengan segenap kemajuan teknologi dan
capai sebuah tujuan akan hidup, mereka pesatnya industrialisasi membuat manu-
hidup untuk apa dan apa yang akan sia kehilangan orientasi. Kekayaan materi
dilakukan dalam hidupnya untuk menuju kian menumpuk, tapi jiwa mengalami
hidup yang lebih bermakna.5 kekosongan. Seiring dengan logika dan
Bustami menyatakan bahwa makna orientasi yang kian modern, kerja dan
hidup merupakan suatu yang dianggap materi lantas menjadi aktualisasi
penting, benar dan didambakan serta kehidupan masyarakat. Gagasan tentang
7

memberi nilai khusus bagi seseorang. makna hidup ini menjadi pedoman dan
Makna hidup bila berhasil ditemukan dan gagasan dalam menentukan kehidupan
dipenuhi akan menyebabkan kehidupan yang optimal dalam menuju kebahagiaan
ini terasa begitu berarti dan beharga. dalam menjalankan kehidupan.
Pengertian makna hidup menunjukkan
Tarekat Qodiriyah Wan
bahwa di dalamnya terkandung juga
Naqsyabandiyah Di Desa Sungai Pasir
tujuan hidup, yakni hal-hal yang perlu
a. Sejarah Tarekat Qodiriyah Wan
dicapai dan dipenuhi. Maka hidup ini
Naqsyabandiyah
benar-benar terdapat dalam kehidupan
Tarekat adalah gerakan sufi di mana
itu sendiri, walaupun dalam kenyataan-
umat Islam mengamalkan aktivitas
nya tidak mudah ditemukan karena
keagamaan dengan menjalankan wirid
sering tersirat dan tersembunyi di
tertentu. Kata tarekat merupakan serapan
dari bahasa Arab, thariqah, yang secara
3Victor E. Frankl, Logoterapi Terapi harfiyah berarti jalan untuk mendekatkan
Psikologi Melalui Pemaknaan Eksistensi, Terj. Man’s
Search Meaning: An Introduction to Logotherapy, diri pada Allah. Para anggota tarekat
Jogjakarta: Kreasi Wacana, 2006, h. vii-viii.
4H.D. Bastaman, Logoterapi: Psikologi Untuk 6Ibid.,.h.
45-47.
Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup 7Said Agil Siraj, Tasawuf Sebagai Krisis
Bermakna, Jakrta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, Sosial Mengedepankan Islam Sebagai Inpirasi
h. 42. Bukan Aspirasi, Bandung: PT Mizan Pustaka, 2006,
5Ibid., h.153. h. 48.

325
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

melakukan sebuah aktivitas yang dinamai spiritual keagamaan dalam


wirid dzikir (laa ilaaha illallah/Allah- mendekatkan diri pada Allah Swt. Serta
Allah) di lisan dan di hati. Tujuan wirid mengamalkan nasehat guru yang dapat
dikarenakan tersebut untuk membangun dalam menjalankan
menempatkan diri mereka lebih dekat ibadah kepada Allah Swt.
bersama Allah. Dzikir adalah suatu 3) Tekun dan selalu mengamalkan dzikir
bentuk ibadah sufi khusus sebagai bentuk TQN di desa Sungai Pasir (dzikir khafi
amalan wirid, yang berarti mengingat dan jahr) sebagai yang diajarkan oleh
Allah.8 tarekat melalui guru dan selalu
sejarah Thariqah Qadiriyah Wan bersedia mengamalkan dan mengikuti
Naqsabandiyah di Desa Sungai Pasir kegiatan-kegiatannya. Seperti
kecamatan Pantai Lunci kabupaten Khususiyah dan Manaqib.
Sukamara Kalimantan Tengah, yang Kebahagiaan lahir batin bagi
dipimpin oleh Syeikh KH Muhammad Aly jama’ah TQN di desa Sungai Pasir adalah
Bahruddin yang berasal dari PONPES At- mengamalkan ajaran tarekat secara
Taqwa Cabean Kejayan Pasuruan Jawa sungguh-sungguh, yang berintikan pada
Timur. Beliau lahir di Desa Cabean dzikir, serta amalan-amalan yang sudah
Kejayan Pasuruan pada tahun 1962. di dapat di tarekat.9
Tarekat yang dibawanya memilki mata Tarekat Qodiriyah Wan
rantai langsung dari Nabi Muhammad Naqsyabandiyah di desa Sungai Pasir ini,
Saw. Beliau menerima bai’at langsung merupakan salah satu Jam’iyyah Ahlith
dari gurunya, Syekh Muhammad Adlan Thariqah Mu’tabarah Qodiriyah Wan
Aly r.a. Cukir Jombang. Naqsabandiyah. Jam’iyyah ini terbentuk
Bagi jama’ah TQN di desa Sungai pada tanggal 20 Juli 2004 M. Tarekat
Pasir, para jama’ah tidak terlepas dari Qadhiriyah wan Naqsyabandiyah yang di
Islam, Iman, ihsan atau yang biasa disebut ajarkan oleh KH Muhammad Aly
dengan syari’ah, tarekat dan hakiqah. Bahruddin adalah merupakan tarekat
Serta mereka mempunyai kemauan yang yang berada di bawah naungan Jamiyyah
keras untuk mengamalkan tarekat dan Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An
mempunyai sikap sebagai berikut:: Nahdiyyah,
1) Percaya bahwa TQN di desa Sungai Jam’iyah Ahlith Thariqah Al
Pasir itu sebagi tarekat yang benar Mu’tabarah An Nahdliyyah adalah sebagai
untuk mendekatkan diri kepada Allah organisasi yang modern, profesional,
Swt. berdaya guna serta mampu
2) Percaya pada guru TQN di desa Sungai memberdayakan jama’ah melalui
Pasir sebagai orang yang bisa konsolidasi dan pengembangan
membimbing dalam menapaki jalan organisasi, pendidikan dan pengkaderan,

8Endang Turmudi, Perselingkuhan Kiai


dan Kekuasaan, (Yogyakarta. LKIS: 2004), h. 62- 9 Wawancara dengan beberapa jama’ah di
63. desa Sungai Pasir, Jum’at 09 November 2012.

326
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

dakwah dan kerjasama, serta para pengikut atau yang disebut murid.
pengembangan pemikiran Islam dalam Namun di desa sungai pasir ini belum
rangka mereaktualisasikan ajaran Islam memiliki daftar anggota beserta struktur
Ahlussunnah Wal Jamaah untuk yangdisusun secara rigid, karena
mewujudkan nilai-nilai Islam yang kebanyakan dari kegiatan dan aktivitas
Rahmatan lil alamin dalam kehidupan yang dilakukan berdasarkan atas kultural
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. serta hubungan antara murid dan Guru
Ada dua kriteria utama bagi tarekat saja. Hal ini seperti yang disampaikan
untuk bisa disebut mu’tabarah. Pertama, oleh salah satu pengikut tarekat :
ajaran-ajaran tarekat harus sesuai dengan “Mengenai struktural yang ada di
syari’ah Agama Islam serta lebih berhati- lembaga kami belum disusun secara rapi,
hati dalam menjalankan hukum Allah Swt. serta angota-anggotanya belum ada
Kedua, wirid dzikir yang diamalkan harus daftar. Namun untuk membuat struktur
berasal dari mata rantai yang tidak dan mendata anggota tarekatnya, disini
terputus antara mursyid dengan Nabi sudah dilakukan, namun belum ada
Muhammad. Arti mu’atabarah sendiri secara resmi di bukukan hanya sebatas
adalah terikat yang bersambung ancangan sementara untuk kelancaran
sanadnya sampai pada Rasulullah Saw, di pelaksanaan kegiatan ini saja, padahal
mana beliau menerima dari Malaikat Jibril dengan adanya struktur keanggotaan
as., dan Malaikat Jibril as. Berasal dari akan lebih mudah, hal ini bertujuan untuk
Allah swt. 10 mewadai warga tarekat salah satunya bila
b. Struktur Tarekat Qodiriyah Wan teroganisir akan lebih mudah dilindungi
Naqsyabandiyah oleh pemerintah. Namun di sini belum
Secara umum struktur tarekat di dibuat mengenai strukturnya, namun
desa sungai pasir terdiri dari pemimpin masih diusahakan.” 11
dan pengikut. Pemimpin dalam tarekat Juga dikatakan oleh bapak Husain
dinamakan Mursyid yang bertindak bahwa:
selaku pembimbing utama dalam “Para pengikut tarekat di desa
berbagai aktivitas tarekat. Mursyid sungai pasir terdiri dari para
mempunyai pembantu yang disebut masyarakat di daerah sekitar
sebagai khalifah, yang tugasnya Kalimantan tengah. Para
menggantikan tugas-tugas mursyid jika masyarakat secara keseluruhan
berhalangan. Selain sebagai pemimpin tidak diwajibkan menjadi jama’ah
dalam berbagai aktifitas tarekat, mursyid tarekat, akan tetapi lebih diarahkan
bertugas memberi ijazah bai’at kepada untuk mengikutinya, mereka yang
memiliki kehendak menjadi anggota
10Lihat dari kitab Pembinaan Moral Untuk tarekat, maka ikut bai’at terlebih
Menjadikan Manusia Seutuknya Oleh Jam’iyah
Ahlith Thoriqoh Mu’tabaroh Qodiriyah Wan 11Wwancara dengan Bapak Syahrudin
Naqsyabandiyah, Cabean Kejayan Pasuruan Jawa salah satu jama’ah tarekat pada Rabu, 31 Oktober
Timur Indonesia, h. 58. 2012.

327
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

dahulu dan mempertangung wajib mengamalkan dan menjaga


jawabkannya”.12 amalan-amalan yang ada di dalam
Kebanyakan yang mengikuti aktivitas tarekat tersebut.
thariqah ini adalah sudah berkeluarga Sedangkan tugas seorang penganti
atau orang yang sudah tua, Baik dari dalam menjalankan aktivitas
kalangan menengah kebawah atau tarekat, apabila sang mursyid tidak
ekonomi tingkat atas. Sedangkan istilah- ada di tempat atau berhalangan.” 13
istilah dalam thariqah ini adalah; mursyid, c. Silsilah Tarekat Qodiriyah Wan
murad, syaikh, pir, badal (pengganti), Naqsyabandiyah
khalifah (maksudnya juga pengganti), Ajaran tarekat yang diikuti dan
pengikut atau murid, fakir, atau sering dikembangkan di desa Sungai Pasir
disebut darwisy. Seperti itulah yang adalah tarekat Qadiriyah wan
digambarkan pada thariqah di desa Naqsyabandiyah, seperti yang terlihat
sungai pasir. Kemudian ajaran thariqah pada jalur silsilah yang diikutinya.
diajarkan kepada muridnya dengan Silsilah dalam dunia Tarekat
melalui bai’at (janji) untuk diberikan menghantarkan sanadnya (mata rantai)
tanggung jawab. Seperti yang dikatakan menghubungkan mursyid yang satu
bapak Husain bahwa: dengan mursyid yang lainnya hingga
“Adapun yang menjadi penganti Rasulullah Saw, bahkan sampai kepada
mursyid di desa Sungai Pasir ini Allah Swt. Mursyid atau guru tarekat di
adalah Ustadz Sya’roni, Ustadz desa Sungai Pasir ini adalah KH
Budiono, dan Bapak Padlam, karena Muhammad Aly Bahruddin, mengambil
mereka yang sudah dianggap tarekat dari Syeikh Muhammad Adlan Aly
mampu untuk mengamalkan dan Jombang, dan menempati urutan silsilah
menjaga amalan terekat tersebut, yang ke- 45 apabila dihitung dari
maka diangkat sebagai penganti matarantai pertama Allah Swt.
dalam mengamalkan aktivitas Secara skematis sanad silsilah
ajaran tarekat di desa ini. dari Tarekat Qodiriyah Wan Naqsabandiyah
sinilah pengganti-pengganti itu yang ada di Desa Sungai Pasir ini dapat
mulai mengajarkan aktivitas ajaran dilihat sebagai berikut:
thariqah Qadiriyah Wan 1. Robbul Arbaabi wa Mu’tiqu Riqoobi
Naqsabandiyah kepada para Allah Swt.
pengikutnya. Akan tetapi masalah 2. Sayyiduna Jibril ‘Alaih al-Salam.
pembe’atan pertama kali tetap sang 3. Sayyidul Mursalin Sayyiduna
mursyid yang membe’atnya, maka Muhammad Saw.
seorang yang sudah ikut bai’at,
sudah menjadi pengikut tarekat dan
13Wawancara dengan bapak Husain salah
12Wawancara dengan Bapak Padlam salah satu pengikut tarekat Qodiriyah Wan
satu jama’ah tarekat pada Rabu, 08 September Naqsyabandiyah di Desa Sungai Pasir pada Senin,
2012. 05 November 2012.

328
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

4. Sayyid Aly bin Abi Tholib 38. As Syekh Ahmad Hasbullah r.a.
Karromallahu Wajha 39. As Syekh Asnawi Banten r.a.
5. Sayyid Khusaini bin Fatimatuz Zuhro. 40. As Syekh Kholil Rejoso Jombang r.a.
r,a. 41. As Syekh Abdul Latif Banten r.a.
6. As Syekh Zainul ‘Abidin. r.a. 42. As Syekh Romli Tamim r.a.
7. As Syekh Mumammad Al Baqir. r.a. 43. As Syekh Muslich Abdur Rohman r.a.
8. As Syekh Ja’far Shadiq r.a. 44. As Syekh Muhammad Adlan Aly r.a.
9. As Syekh Musa Al Kadhim r.a. Cukir Jombang.
10. As Syekh Abil Hasan ‘Aly bin Musa Ar 45. KH. Muhammad Aly Bahruddin Pon
Ridho r.a. Pes “AT TAQWA” Cabean Kraton
11. As Syekh Ma’ruf Karkhi r.a. Pasuruan Jawa Timur Indonesia.14
12. As Syekh Sri Saqoti r.a. Dari uraian silsilah yang diterima
13. As Syekh Abil Qosim Junaidi Al KH Muhammad Aly Bahruddin dari
Baqhdadi r.a. gurunya Syeikh Muhammad Adlan Aly
14. As Syekh Abi Bakar As Syibli r.a. seorang ulama kharismatik dan banyak
15. As Syekh Abdul Wahid At Tamimi r.a. menelurkan bayak ulama besar di antara
16. As Syekh Abil Faroj Al Turtusi r.a. salah satunya adalah KH Muhammad Aly
17. As Syekh Abil Hasan Al Hakari r.a. Bahruddin.
18. As Syekh Abi Sa’id Al Mubarok Al d. Tujuan Tarekat Qodiritah Wan
Muhzir r.a. Naqsyabandiyah
19. Sayyidul Auliya’ As Syekh Abdul Adapun tujuan didirikannya tarekat
Qodir Jaelani r.a. di Desa Sungai Pasir, adalah sebagai
20. As Syekh Abdul Aziz r.a. beikut:
21. As Syekh Muhammad Hattak r.a 1. Membaca (mengamalkan) kalimat al-
22. As Syekh Samsuddin r.a. Qur’an, sebab lafadz la ilaha illa Allah
23. As Syekh Syarofuddin r.a. itu , kalimat al-Qur’an.
24. As Syekh Zainuddin r.a. 2. Taubat: sebab lafadz la ilaha illa Allah
25. As Syekh Nuruddin r.a. untuk melebur dosa.
26. As Syekh Waliyuddin r.a. 3. Tawasul dengan berdzikit dan
27. As Syekh Hisyamuddin r.a. Menjalankan perintah Allah yang ada
28. As Syekh Yahya r.a. di dalam Al-Qur’an, sebab orang-orang
29. As Syekh Abi Bakar r.a. yang beriman diperintahkan untuk
30. As Syekh Abdur Rochim r.a. banyak berdzikir.
31. As Syekh Ustman r.a. 4. Menjalankan amalan dan perintah
32. As Syekh Kamaluddin r.a. kanjeng Nabi , sebab Nabi ahli dzikir,
33. As Syekh Abi Fatah r.a.
14Sumber dokumen Lihat dari kitab
34. As Syekh Murod r.a. Pembinaan Moral Untuk Menjadikan Manusia
35. As Syekh Syamsuddin r.a. Seutuknya Oleh Jam’iyah Ahlith Thoriqoh
36. As Syekh Akhmad Khatib Sambas r.a. Mu’tabaroh Qodiriyah Wan Naqsabandiyah Cabean
Kejayan Pasuruan Jawa Timur Indonesia. h. 149-
37. As Syekh Abdul Karim Banten r.a. 152.

329
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

dan selalu berdzikir setiap waktu 1. Diakui sebagai murid Syaikh Abdul
dengan sebanyak-banyaknya. Dan Qodir al-Jaelani r.a.
membersihkan hati baik dhahir 2. Ditolong dan dibela di dunia dan
maupun batin dari sifat-sifat madz- akhirat oleh Syaikh Abdul Qodir al-
mudah yang merusak amal dunia dan Jaelani r.a.
akhirat. Supaya bisa istiqomah 3. Dimintakan maaf kepada Allah oleh
menjalankan syari’at Agama dengan Syaikh Abdul Qodir al-Jaelani r.a.
hati yang ihlas. 4. Dikumpulkan dengan Abdul Qodir al-
5. Dapat menguatkan iman, Jaelani r.a di akhirat kelak.16
menghilangkan sifat munafik dan Adapun yang melatar belakangi
membentengi diri dari godaan syaithan setiap orang yang akan menjadi pengikut
dan menyelamatkan dari neraka. tarekat merupakan faktor yang
6. Dapat meneruskan/mensiarkan berpengaruh secara signifikan. Hampir
amalan kanjeng Nabi, para wali-wali seluruh informan mengakui bahwa
terutama syaikh Abdul Qodir Jaelani sebelum mengambil keputusan untuk
r.a, supaya mendapat pembelaan dan masuk atau tidak menjadi pengikut
pertolongan dan digolongkan di dalam Thariqah Qadiriyah Wan
surganya. sebab thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah, terjadi suatu keadaan
dan Naqsabandiyah dari Nabi negatif yang menimpanya dan sangat sulit
menyambung kemalaikat Jibril dan dihadapi dan dicari jalan keluarnya.
berasal dari Allah. Keadaan negatif yang dialami oleh satu
7. Belas kasihan kepada keluarga kita individu dengan individu lainnya sangat
yang telah meninggal, dengan beragam sesuai dengan sumber kejadian
berdzikir kalimat la ilaha illa dan keadaan masing-masing. Oleh karena
Allah/Allah-Allah. Dan mengamalkan itu, secara sederhana dapat dikatakan
dan membiasakan diri dengan berdikir bahwa pengetahuan seseorang tentang
kepada Allah, yang paling utama, yaitu thariqah Qadiriyah Wan Naqsabandiyah
la ilaha illa Allah. hanya dianggap sebagai faktor penarik
8. Menjauhkan diri dari rekayasa / sifat- dan pembimbing dalam pengambilan
sifat syaitan, Supaya dapat beribadah keputusan. Adapun keadaan khusus yang
dengan hati ikhlas, istiqomah dan menimpa individu sebelum mengambil
menjadi orang yang bertaqwa. Dengan keputusan, dianggap sebagai faktor
menenangkan hati, merukunkan pendorong dalam proses pertimbangan
keluarga, menenteramkan desa, untuk mengambil keputusan apakah
mengamankan Negara, mensukseskan seseorang menjadi pengikut thariqah
tujuan. 15 Qadiriyah wan Naqsabandiyah.
Adapun faedah tarekat sangat besar, Secara teknis, seseorang yang akan
antara lain: menjadi pengikut thariqah Qadiriyah wan

15Ibid., h. 59-67. 16 Kitab Pembina Moral….., h. 70.

330
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

Naqsabandiyah, sekurang-kurangnya Keempat, jika sudah mantap, ia


harus melalui lima tahap. diminta untuk menyatakan
Pertama, seseorang telah kesanggupannya untuk menaati semua
menunjukkan niatnya untuk menjadi ajaran dan ketentuan thariqah.
pengamal ajaran thariqah Qadiriyah Wan Pernyataan kesanggupannya ini antara
Naqsabandiyah. dia diperbolehkan ikut lain dilakukan dalam bentuk janji untuk
serta dalam setiap aktivitas yang tidak akan murtad. Hal ini didasarkan
diselenggarakan oleh komunitas thariqah pada satu keyakinan bahwa barang siapa
Qadiriyah Wan Naqsabandiyah. Melalui yang keluar dari thariqah Qadiriyah Wan
tahapan ini, seorang pengikut dapat mulai Naqsabandiyah, ia harus berani
memahami beberapa sifat dasar yang menanggung akibat buruk berupa siksa
dimiliki oleh ajaran thariqah Qadiriyah Allah Swt.
Wan Naqsabandiyah. Kelima, atau tahap terakhir, setelah
Kedua, setelah ia merasa cocok, keempat tahapan di atas dilalui, ia
pada tahap berikutnya, mulai diberikan ditalqin dan dituntun oleh guru untuk
penjelasan kepadanya tentang ajaran membaca istighfar (minta ampun kepada
thariqah secara lebih mendalam. Seorang Allah), membaca tahlil, shalawat, dan al-
guru menjelaskan beberapa hal Fatihah masing-masing sebanyak seratus
berkenaan dengan ajaran thariqah kali. Oleh karena itu, meskipun masih ada
Qadiriyah Wan Naqsabandiyah, tetapi peluang untuk tidak melanjutkan
tetap memberikan kebebasan kepada kejamaahannya dalam komunitas
pengikut untuk menentukan sendiri, thariqah Qadiriyah Wan Naqsabandiyah,
apakah ia akan melanjutkannya ke tahap proses talqin merupakan pintu gerbang
berikutnya, atau masih membutuhkan isyarat masuknya seseorang ke dalam
orientasi, atau bahkan mengakhiri thariqah Qadiriyah Wan Naqsabandiyah.
keterlibatannya dalam aktivitas tersebut. Setelah mengikuti proses talqin, seperti
Ketiga, setelah menetapkan niatnya diakui oleh beberapa orang pengikut,
untuk terus bergabung, ia disuruh muncul kesadaran spiritual baru yang
melaksanakan shalat istikharah untuk mengantarkan pengalaman religiusitas
memperoleh petunjuk dari Tuhan. yang tidak dirasakan sebelum melakukan
Dengan bimbingan seorang guru atau talqin.17
badal seorang pengikut memohon Pada sisi lain, diketahui pula bahwa
petunjuk Allah. Selain dimaksudkan sebagian besar pengikut thariqah
untuk mendapat petunjuk dan Qadiriyah Wan Naqsabandiyah adalah
memperoleh barakah, secara psikologis lapisan masyarakat kecil, seperti
melalui tahapan ini seorang pengikut juga pedagang, petani, nelayan, yang kurang
bisa memperoleh dukungan moril
sehingga niatnya semakin kuat dan penuh 17Wawancara dengan beberapa jama’ah

keyakinan. tarekat Qadiriyah Wan Naqsyabandiyah yang


telah melaksanakan kegiatan tarekat ini pada
Jum’at, 02 Nopember 2012.

331
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

mampu ekonominya dan latar belakang Sesungguhnya setiap orang adalah


pendidikan sangat rendah. Demikian pula faqir dalam arti memerlukan pertolongan
pada aspek pengetahuan agamanya, Allah, juga disebut darwisy dalam bahasa
mereka dapat digolongkan masih awam. Persia yang mempunyai arti sama dengan
Rata-rata memperoleh pendidikan agama faqir.18 Karena gerakan thariqah- thariqah
di tempat-tempat pengajian yang biasa yang dipimpin seorang kiai atau guru
diadakan di lingkungan rumahnya. meliputi daerah yang sangat luas, maka
Bahkan, ada sebagian yang baru mulai perlu diangkat wakil-wakil setempat yang
mempelajari agama beberapa waktu disebut dengan badal (pengganti) atau
sebelum atau pada saat menjadi pengikut khalifah (juga sebagai pengganti). Seperti
thariqah Qadiriyah Wan Naqsabandiyah. yang di ungkapkan oleh beberapa anggota
Dengan demikian, selain belajar wirid, tarekat di Desa Sungai Pasir bahwa:
mereka juga belajar shalat yang baik serta “Beberapa anggota yang
ibadah-ibadah mahdlah lainnya. Sekali- memutuskan masuk thariqah Qadiriyah
pun demikian, secara praktis, mereka Wan Naqsabandiyah mengaku bahwa,
termasuk penganut agama mapan ilmu tujuannya menjadi pengikut merupakan
agamanya meningkatkan supaya bisa upaya untuk membebaskan diri dari
menjalankan ibadah kepada Allah dengan ketegangan-ketegangan yang muncul di
baik. lingkungan sosial mereka, yang banyak
Permulaan seseorang menjadi diwarnai persaingan dan suasana
pengikut/anggota suatu perkumpulan ketidaknyamanan. Gejala ini banyak
thariqah adalah bai’at atau janji setia terjadi, terutama di kalangan masyarakat
dengan guru. Dalam kesempatan janji yang relatif langka suasana sosial
setia itulah guru atau kiai menyampaikan keagamaan. Sebagian besar dari waktu
“rahasia” suluk amalannya. Setelah hidupnya lebih banyak digunakan untuk
menerima rahasia suluk ini dia kini memenuhi kepentingan materiil. Sebagian
menjadi seorang ihwan atau saudara di antara mereka merasakan bahwa
sesama anggota perkumpulan. Di kehidupan yang dialaminya penuh
Indonesia khususnya Jawa pemimpin dengan dosa dan kesalahan. Mereka mulai
thariqah it u disebut guru atau kiyai. Di mencari jawaban atas ketidakpastian itu
Timur Tengah mereka disebut Mursyid dan banyak di antaranya yang
(pemberi petunjuk), murad (orang yang menemukan alternatif jawabannya
dikehendaki atau dicari), syaykh (syeikh, setelah masuk menjadi pengikut thariqah
orang tua), pir (bahasa persia, juga berarti Qadiriyah Wan Naqsabandiyah. Dengan
orang tua). Pengikutnya disebut dengan mengamalkan ajaran-ajaran thariqah
murid (orang yang menuntut atau Qadiriyah Wan Naqsabandiyah, mereka
mencari kebenaran), faqir (orang miskin, dapat berusaha melepaskan diri dari rasa
maksudnya miskin rohani sebagai lawan
18Nurcholid Madjid, Bilik-Bilik Pesantren
dari Allah yang bersifat ghani yang berarti
(Sebuah Potret Perjalanan), (Jakarta: Paramadina,
kaya). 1997), h. 61.

332
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

bersalah yang menekan. Dengan Adapun tata cara dalam proses


demikian, zikir sebagai salah satu bentuk bai’at / talqin dzikir itu ditandai dengan
amalan thariqah, dapat dipandang diucapkannya lafadz-lafadz do’a secara
sebagai terapi psikologis dalam menye- bersama-sama antara mursyid dan para
lesaikan masalah-masalah rohaniah”.19 pengikut (murid). Lafadz-lafadz do’a yang
Begitulah potret kecil yang melatar- dimaksud adalah:
belakangi seseorang memasuki dan a. Bismillah al rahman al rahim.
mengikuti ajaran thariqah Qadiriyah Wan Allahumma iftahlii bi futuhil ‘arifin
Naqsabandiyah di Desa Sungai Pasir Sebanyak tujuh kali.
tersebut. ‫حٌ ِْم اَللَّ ُھ َّم ِا ْف َتحْ لًِْ بِفُ ُت ْو ِح‬
ِ ‫﴿ بِسْ ِم للاِ الرَّحْ َم ِن ال َّر‬
Amalan dan Ajaran Tarekat Qodiriyah ﴾ ‫ارفٌِ َْن‬ ْ
ِ ‫ال َع‬
Wan Naqsyabandiyah di desa Sungai b. Bismillah al rahman al rahim,
Pasir alhamdulillahi wa al shalatu wa
1. Bai’at (Talqin Dzikir) alsalamu ‘alaa sayidina Muhammad al
Bai’at atau ‘ahad adalah haadi ila shirat al mustaqiim
kesanggupan dan kesetiaan seorang ِ ‫حٌ ِْم ا ْل َح ْم ُدللاِ َوالصَّال ِة َوالس‬
ًَْ‫َّالم َعل‬ ِ َّ‫﴿ ِبسْ ِم للاِ الرَّحْ َم ِن الر‬
murid dihadapan gurunya untuk ْ َ
‫َس ٌِّ ِد نا م َُح َّم ِد ال َھدِي‬
mengamalkan dan mengerjakan segala ﴾ ‫ِالًَ الص َِّراطِ ْالمُسْ َتقٌِ ِْم‬
kebajikan yang diperintahkan. Sedangkan c. Bismillah al rahman al rahim,
talqin adalah pengajaran guru kepada astaghirullah al ‘adhi, Sebanyak tiga
murid. Upacara pemberian Khirqah20 atau kali.
pentahbisan seseorang untuk menjai
murid atau pengikut ajaran tarekat ini َ ‫﴿ ِبسْ ِم للاِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحٌ ِْم اَ ْش َت ْغفِ ُر‬
﴾ ‫للا اْلعَظِ ٌ ِْم‬
disebut dengan mubaya’at atau pen d. Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa
talqiman dzikir. muhammad wa ‘alaa ‘aali Muhammad,
Sebanyak tiga kali.
19Wawancara dengan beberapa anggota

tarekat di Desa Sungai Pasir, pada Jum’at, 02 ﴾ ‫صلًِّ َعلًَْ َس ٌِّ ِد َنا م َُح َّم ِد َو َعلًَ اَ ِل م َُحمَّد‬
َ ‫﴿ اَللَّ ُھ َّم‬
November 2012. Setelah bacaan lafadz itu selesai,
20Khirqah adalah “jumlah tambalan” yang

menjadi symbol bagi salik (sang penumpuh jalan maka mursyid membaca dzikir nafi itsbat
spiritual, jubah ini diberikan oleh mursyid kepada laailaha illalah ( ‫ ) الالھاالهلل‬sebanyak tiga
muridnya ketika ia mulai ditasbihkan kedalam
kali yang diikuti oleh murid. Setelah
tarekat atau ketika ia telah menyelesaikan
perjalan ( suluk) nya. Khirqah hakiki adalah membaca dzikir nafi itsbat itu prosesi
menutupi diri dengan penghambaan dan bai’at diakhiri dengan membaca lafadz
menengelamkan diri dalam cinta (‘isyq). Lihat,
Amatullah Amsrong, Kunci Memasuki Dunia Muhammad al-Rasulullah ( ‫) محمدرسوللله‬
Taswuf, (Bandang: Mizan, Cet. II, 1998), h. 146- dan sholawat munjiyat yang dibaca oleh
147. Yang terdapat di dalam buku karangan mursyid dan murid.21
Zainul Adzfar, Epistimologi Pengalaman
Keagamaan Dalam Tradisi Tarekat (Stadi
Pengalaman Keagamaan Ikhwan Tarekat 21Proses
bai’at pertam kali yang
Qodiriyah Wa Naqsabandiyah (TQN) Di Suryalaya), dilakukan di desa Sungai Pasir oleh KH.
2006, h. 156. Muhammad Ali Bahruddin terhadap seseprang

333
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

Peranan guru kerohanian, yang salaing member pendidikan yang baik


biasa disebut syaikh, mursyid, murad atau terhadap perkembangan dalam demensi
pir22 adalah untuk menumbuhkan kerohanian.
kelahiran rohani dan perubahan yang Oleh karena itu seorang mursyid
menjadikan seseorang ada pertalian tidak hanya memiliki kesempurnaan diri,
melalui mata rantai (silsilah) dengan nabi tapi juga mampu mengantar orang lain
Muhammad Saw. Tugas seorang mursyid kepada kesempurnaan; ia harus menjadi
terhadap murid adalah untuk mendidik orang yang “terilluminasi” (Nurani) serta
dan membimbing, karena itu menjadi “mengulluminas” (nurbakhsy), tipe guru
priritas utama dalam tarekat. Oleh karena mistily adalah “kamil Muqallid” seorang
itu hubungan antara mursyid dan murid syaikh yang sempurna lagi
sering kali dilukiskan sebagai hubungan menyempurnakan, hanya saja
antara kedua orang tua dan anak. Yang kemampuannya mengantarkan orang lain
kepada kesempurnaan masih bertaqlid
yang inggin mengikuti tarekat, baik secara kepada syaikh yang benar-benar
individu maupun berjamaah. Akan tetapi yang
dilakukan di desa Sungai Pasir ini, di lakukan sempurna lagi menyempurnakan. Hal ini
dengan cara berjamaah. di utarakan oelha Ust. karena ia mampu membebaskan manusia
Sya’roni pada tanggal 24 Oktober 2012. dari pembatasan-pembatasan dunia
22Bagi seorang mursyid disyaratkan
memiliki tanggung jawab terhadap muridnya. a. kebendaan yang sempit menuju ruang
Seorang mursyid haruslah seorang yang alim. b. rohani yang terang dan tak terbatas.
Seorang mursyid haruslah’arif. c. Seorang mursyid
Bahkan guru bisa menjadikan adanya
harus sabar dan mempunyai rasa belas kasihan
yang tinggi kepada murid-muridnya. d. Seorang kematian dan kelahiran rohani yang
mursyid harus pandai menyimpan rahasia murid- terjadi karena barakah yang ada dalam
muridnya. e. Seorang mursyid tidak boleh
menyalahgunakan kedudukan sebagai seorang dirinya.23
guru spiritual atau orang yang paling tinggi Talqin harus dilakukan atau
martabatnya dalam tarekat. f. Seorang mursyid dipimpin oleh seorang Mursyid atau wakil
haruslah bijaksana. g. Seorang mursyid harus
disiplin. h. Menjaga lisan dan nafsu keeduniaan. i. talqin. Hal ini dilakukan karena makna
Seorang mursyid harus mempunyai hati yang talqin yang paling dalam adalah
ikhlas. j. Selalu menjaga jarak antara dirinya
dengan muridnya. k. Memelihara harga diri,
membangun “ruh qudsi” seseorang. Oleh
wibawa dan kehormatan. l. Mursyid harus bisa karena itu tidak sembarang orang boleh
memberi petunjuk tertentu pada situasi tertentu melakukannya.
kepada muridnya. m. Merahasakan hal-hal
istimewa. n. Mursyid selalu mengawasi muridnya 2. Dzikir
dalam kehidupan sehari-hari. o. Merahasiakan Ajaran dalam tarekat adalah dzikir
segala gerak gerik kehidupannya. p. Seorang
yang lebih utama, Dzikir adalah sebuah
mursyid harus mencegah berlebihan dalam makan
dan minum. q. Seorang mursyid harus media untuk mendekatkan diri kepada
menyediakan tempat berkhalwat bagi murid- sang Khalik. Dzikir juga cara termudah
muridnya. r. Menutup pergaulan murid dengan
mursyid lainnya. Lihat dalam kitab Sabilus Salikin dan paling dinamis untuk membersihkan
Jalan Para Salik, panduan bagi salik thariqat diri dari beban, dzikir juga merupakan
Naqsabandiyah mujaddadiyah khalidiyah, oleh
Bahrudi Zakaria, Segonagung: pondok pesantren
ngalah, 2012, h. 102-105. 23Zainul Adzfar Epistimologi…, h. 160.

334
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

penawar racun apapun selain kebutuhan Dengan demikian, ajaran dzikir


akan Allah, memberikan kekuatan diri dalam tarekat ini selain bernilai ukhrawi,
menuju kesadaran yang tidak terjebak juga sangat bermanfaat menghindarkan
dualitas, penghubung langsung kepada diri dari berbagai penyakit baik fisik
Allah, membawa energy yang bisa maupun batin. Yang sekarang banyak
melepaskan belenggu kehidupan dunia, diderita oleh masyarakat modern, dengan
karena semuanya selalu mengigatkan demikian dzikir dapat difungsikan
bahwa semuanya kepunyaan Allah sebagai metode psikoterapi, karena
semata. Hal demikian, dapat memun- dengan banyak melakukan dzikir jiwa
culkan rasa kebebasan dan kekuatan seseorang akan menjadi tentram, serta
untuk mencapai sebuah tujuan yang lebih tidak mudah terombang-ambing oleh
tinggi dalam mengarungi hidup yang lingkungan dan budaya global. Dengan
penuh berarti. Dengan berdzikir hati membaca dzikir menurut kaidahnya dan
menjadi tenang dan tentram, firman sebanyak-banyaknya maka akan
Allah ‫( االبذكرللا تطمئن القللؤب‬ketahuilah, berdampak:
dengan berdzikir hati menjadi tenang). 1) Mencegah dari segala sesuatau yang
Dzikir adalah sebagai sarana akan membahayakan.
terpenting dalam melakukan mi’raj 2) Menyebabkan seseorang akan menjadi
rahani (pendakian spiritual), dan upaya pemurah terhadap orang lain dan
pendekatan diri mereka kepada Allah melakukan hal-hal yang bermanfaat
Swt. Dzikir dalam TQN ini dilakukan bagi orang lain.
setelah melaksanakan ibadah wajiban. 3) Menghilangkan semua rasa cemas dan
Karena ibadah wajib merupakan rasa takut serta menghilangkan
penjabaran Syari’ah sedangkan dzikir kemunafikan.
merupakan pengalaman aspek batin dari 4) Menghilangkan dan menghancurkan
Syari’ah yang dalam tasawuf disebut kekuatan syetan.
tarekat. Syari’at dan tarekat ini diamalkan 5) Menarik mata pencaharian dan
secara seimbang dalam upaya mencari menjadikan peribadi yang terhormat.
hakikat. Sebagai nalar bagi intuisi, 6) Jalan menuju untuk dekat kepada
sebagai iman terhadap penglihatan, dan Allah.
merupakan kepatuhan yan penuh di 7) Sebagai obat bagi segala macam
dalam berserah diri kepada Allah Swt.24 penyakit
Dzikir dapat berupa lantunan kalimat 8) Dapat memberi pertolongan terhadap
syahadat, yaitu la ilaha ilallah (tidak ada manusia dunia akhirat.
Tuhan selain Allah Swt), atau kalimat- Adapun tata cara dzikir dalam
kalimat yang lainnya, seperti tasbih, do’a, thariqah Qadiriyah Wan Naqsabandiyah
dan lainnya. sebagai berikut:
Ajaran pokok Tarekat Qadiriyah
24Abdul Hak Ansari, Antara Sufisme dan adalah membaca dzikir laa ilaaha illa
Syari’ah, terj. Ahmad Nashir Budiman,
(Jakarta:Rajawali,1990), h. 274. Allah )‫ (ال اله اال للا‬sebanyak 165 kali

335
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

setelah melaksanakan shalat lima waktu. yaitu "tidak ada Tuhan yang berhak
Cara membacanya dengan suara keras disembah selain Allah".
(Dzikir Jahr) secara bersama-sama atau Setelah melafadzkan dzikir itu
sendirian. Sebelum melalui membaca kemudian mengucapkan lafadz kalimah
Dzikir Qadiriyah didahului membaca “Muhammad al Rasulullah” ( ‫محمد الرسول هلل‬
istighfar sebanyak tiga kali atau lebih dan ) kemudian membaca do’a shalawat
membaca shalawat kepada Nabi munjiyat dan di akhiri membaca do’a25:
Muhammad saw tiga kali. ‫ك َم ْطلُ ْوبِى اًعْ طِ نِى‬ َ ‫﴿ اَللَ ُھ َّم اَ ْنتَ َم ْقص ُْودِى َو ِر‬
َ ‫ضا‬
Adapun kaifiyah (tata cara) ﴾‫ك‬َ ‫ك َو َمعْ ِر َف َت‬
َ ‫َم َح َّب َت‬
mengucapkan lafadz laa ilaaha illa Allah Sesudah berdo’a dilanjutkan dengan
adalah sebagai berikut: berwasilah dengan membaca surat Al-
Dzikir “laa ilaaha illa Allah” Fatihah yang ditujukan kepada ahli
sebanyak 165 X dengan sikap: duduk silsilah tarekat Qadiriyah khususnya
(kebalikan dari duduk tasyahud akhir Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dan Abi Al
dalam shalat), kepala merunduk, mata Qasim Junaid Al Baghdadi. Kaifiyah (tata
terpejam, tangan kanan memegang cara) mengawali dzikir Naqsyabandiyah
tasbeh diletakan diatas lutut kanan untuk sama dengan tata cara memulai dzikir
hitungan (165 X), tangan kiri diletakan tarekat Qadiriyah, yaitu diawali dengan
diatas lutut kiri dan di tengadakan ke atas melakukan tawasul. Urutan dalam
untuk mengharapkan rahmat Allah Swt melakukannya adalah sebagai berikut :
dan didepan mata yang terpejam sambil a. Duduk (kebalikan dari duduk tasyahud
membayangkan wajahnya guru yang akhir dari shalat).
membai’at dan guru yang membai’at b. Membaca fatehah pertama ditujukan
membanyangkan wajahnya guru silsilah kepada junjungan Nabi yang terpuji
sampai Syech Abdul Qodir Al-Jaelani RA., yaitu Nabi Muhammad Saw, keluarga
hingga sampai Nabi Muhammad Saw. dan para sahabatnya.
Karena beliau membantu menghantarkan c. Membaca fatehah kedua ditujukan
dzikir kita kehadirat Allah Swt dan kepada guru silsilsh Thariqah
membantu mengusir syaithan juga Qodiriyah Wan Naqsabandiyah
membersihkan selaput hati kita dari khususnya kepada pimpinan wali
kotoran dosa dan sifat Madzmudah jenis Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani dan
syara’. Syekh Abil Qosim Junaidi Al-Baqdadi
Setelah itu menahan nafas, lalu Qoddasalahu.
Memanjangkan lafadz laa ( ‫ ) ال‬dengan d. Membaca fatehah ketiga ditujaukan
memusatkan fikiran, ditarik dari pusat kepada bapak ibu kita dan bagi semua
hingga ke otak; kemudian lafadz ilaaha ( ( orang islam laki-laki dan bagi orang
‫ ا له‬ke kanan; dan lafadz ilallaah ) ‫( اال للا‬ islam perempuan baik yang masih
dijatuhkan kearah kiri dengan
memelihara hati agar senantiasa ingat
akan esensi kalimat musyarraqah itu, 25Kitab Pembina Moral…., h. 112

336
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

hidup maupun yang sudah meninggal perhatian pada lathifah al khaffi, yaitu
dunia (mati). halusnya nafsu yang tepat berada di dada
e. Membaca istighfar sebanyak tiga kali kanan seberah kiri sekitar dua jari yang
atau lebih, membaca surat Al- Ikhlas direntangkan miring ke dada, kemudian
sebanyak tiga kali atau lebih, dan mengalihkan pusat perhatian pada
membaca shalawat Ibrahimiyah. lathifah al akhfa, yaitu halusnya nafsu
Sesudah bertawasul kepada masing- yang lebih samar (halus) yang berada
masing yang tersebut di atas, kemudian tepat ditengah dada, kemudian
memulai membaca dzikir mengalihkan perhatian pada lathifah al
Naqsyabandiyah. Urutan dan tata cara nafsi, yaitu halusnya otak yang posisinya
melakukannya adalah sebagai berikut : berada di antara dua mata dan dua alis,
Menghadapkan hati kepada Allah dengan kemudian mengalihkan perhatian pada
wasithah kepada para guru mursyid lathifah al qalib, yaitu halusnya
(menggunakan perantara mursyid) yang keseluruhan anggota badan mulai dari
telah memberikan ijazah dengan ujung kepala hingga ujung telapak ke dua
menghadirkan wajahnya dalam kaki, pada posisi tersebut berdzikir sirri
penglihatan hati yang seakan-akan dengan lafadz Allah ( ‫ ) هلل‬sebagaimana
berada di depannya. pada lathifah yang lain.
Dzikir sirri (hati) lafadz Allah ( ‫)هلل‬ Pada dasarnya, lathifah-lathifah
dengan fikiran dihadapkan pada lathifah disini merupakan tempat illuminasi
al qalb, yaitu halusnya hati yang (pancara tetan ketuhanan), pusat
bertempat dibawah dada kiri, sekitar dua “realitas”. Dalam tarekat elemen ini
jari agak miring ke kiri dengan mengingat diaktifkan sebagai “pencarian diri”, juga
dzat Allah yang sempurna, seraya sebagai sebuah teori keadaan fisik
menempatkan lidah pada langi-langit badaniyah, yang pada umumnya tetap
mulut dengan memejamkan mata dan mengacu “dimana pusat dari kekuatan
menundukkan kepala. Setelah merasakan yang sejati”.
berubahnya dzikir pada lathifah al qalb, Setelah selesai melaksanakan dzikir
kemudian mengalihkan pusat perhatian dan dapat merasakan perubahan yang
pada lathifah ruh, yaitu halusnya ruh terjadi, maka aktifitas dzikir
pada dada sebelah kanan, sekitar dua jari Naqsyabandiyah diakhiri dengan
agak miring ke kanan, kemudian membaca do’a yang sama dengan do’a
melakukan dzikir seperti pada lathifah al dibaca ketika mengakhiri dzikir dalam
qalb. tarekat Qodiriyah. 26
Kemudian beralih kepada lathifah Amaliyah-amaliyah dalam TQN di
sirri, yaitu halusnya rasa yang berada desa Sungai Pasir sudah terorganisir
pada dada kiri sebelah kanan sekitar secara baik putarannya, menejemen dan
rentangan dua jari yang miring pada jadwal pelaksanaany. Hal ini menunjukan
dada, kemudian setelah merasakan
perubahan perasaan mengalihkan 26 Ibid., h. 115.

337
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

antusias dari para ikhwan terhadap Muhammad, kepada Syaikh Abd Qodir
amalan tarekatnya sangat besar. Jaelani, kepada keluarga besar Tarekat
Adapun kegiatan yang dilakukan Qodiriyah Wan Naqsabandiyah, membaca
jama’ah tarekat di desa Sungai Pasir ini, Astagfirullaha Ghafururrahim tiga kali,
dilakukan setiap hari setelah membaca surat Al-Ikhlas tiga kali, surat
melaksanakan shalat lima waktu, dan al-Alaq dan an-Nas satu kali, membaca
seminggu sekali pada hari jum’at, solawat Ibrohim, serta dilanjutkan
dilaksanakan ba’da shalat jum’at secara dengan berdzikir dengan kalimat “Allah”
berjama’ah, pada jum’at legi dilaksanakan di dalam hati, sabil duduk kebalikan
secara bergantian dari masjid satu duduk tawaruk pada waktu tahiyat pada
kemasjid yang lain. Juga dilaksanakan shalat, bibir dirapatkan, lidah dilipat
sebulan sekali penaqiban pada tagal 11 kebagian mulut paling dalam, gigi
Hijriyah, serta Haulan Kubro setahun dirapatkan tidak ada bergerak dan
sekali, biasanya pada bulan Robiul Awal menahan nafas sekuatnya, tangan diatas
(bulan maulud). Dengan mendatangkan paha tangan yang kanan memegang
seorang guru/mursyid dari ponpes At- tasbih agar mudah untuk menghitungnya
Taqwa pasuruan Jatim. Dengan tujuan dan tangan yang kiri ditelantangkan,
untuk membimbing spiritual kerohanian kepala ditundukan ksebelah kiri (latifah
bagi masyarakat setempat dalam al-Qolbi), serta fikiran selalu
menempuh kehidupan yang lebih membayangkan wajah guru yang
berguna dan bermakna, semata-mata membai’atnya., dan hati selalu berdzikir
dalam rangka menjalankan ibadah Allah hingga menyatu keseluruh tubuh.
kepada Allah. Karena dengan adanya Kemudian di akhiri dengan membaca:
bimbingan tersebut seseorang lebih (‫ك‬ َ ‫ك َم ْطلُ ْو ِبى َم َح َّب َت َك َو َمعْ ِر َف َت‬ َ ‫َم ْقص ُْودِى َو ِر‬
َ ‫ضا‬
mudah memahami arti kehidupan yang ‫) اَللَ ُھ ّم اَ ْنتَ اًعْ طِ نِى‬
sesungguhnya, dapat dengan mudah Namun apabila ada yang
dalam mengamalkan tuntunan syari’at. berhalangan, bertugas atau berada yang
Adapun amalan dzikir bagi ikhwan tidak memungkinkan maka cukup dengan
yang dilakukan secara rutin terbagi membaca kalimat Tayyibah tiga kali, dan
menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu: di kerjakan pada waktu yang luang.27
a) Aktivitas Harian b) Aktivitas Mingguan (Khususiyah)
Aktivitas harian dilaksanakan setiap Aktivitas mingguan bagi para
selesai melaksanakan shalat fardhu, yang jama’ah tarekat di Desa Sungai Pasir di
berupa pembacaan dzikir yang harus istilahkan dengan Khususi adalah suatu
dilaksanakan para jama’ah tarekat setiap jama’ah yang ada amalan khusus thatiqah
hari, harus tartil, tidak boleh tergesa-gesa. Qadiriyah wan Naqsyabandiyah.
Untuk materi dzikir harian, yaitu: Aktifitasnya dilaksanakan setiap
melafadzkan kalimat laa ilaaha illa Allah
tiga kali dengan suara keras, kemudian 27Wawancara
dengan Bapak Amrullah
membaca fatehah kepada nabi pada Rabu, 31 Oktober 2012.

338
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

seminggu sekali atau tujuh hari sekali 4. Membaca surat al Ikhlas sebanyak
pada hari Jum’at siang, setelah 100 kali.
melaksanakan shalat jam’at. yang diikuti 5. Membaca surat al Fatihah yang
secara khusus oleh masyarakat pengikut ditujukan kepada semua guru
Tarekat Qodiriyah Wan Naqsabandiyah tarekat satu kali.
setempat. Sebelum aktivitas yang berupa 6. Membaca shalawat Nabi seperti
beberapa amalan dzikir dimulai di yang nomor 1.
berikan dulu pengajian mengenai kitab- 7. Membaca “Allahumma yaa Qadhiyal
kitab tasawuf seperti Al-Hikam karangan haajat.” Wahaia Dzat yang
Ibn Ath’illah yang membahas sifat-sifat mengabulkan berbagai permintaan,
terpuji serta bagaimana cara untuk hidup sebanyak 100 kali.
di akhir zaman. Amalan khususi tersebut 8. Membaca “Allahumma yaa kaasifal
kalau kita berhalangan tidak hadir bisa muhimmat” Wahai Dzat yang
kita amalkan dirumah sendiri/ditempat- mencukupi kehendak, sebanyak 100
tempat lain dalam waktu yang kali.
senggang. 28 Setelah pengajian selesai 9. Membaca “Allahumma yaa raafi’ al
mursyid atau penganti (badal) mulai darajat” Wahai Dzat yang
membaca lafadz-lafadz dzikir yang diikuti meninggikan beberapa derajat,
oleh para jama’ah. sebanyak 100 kali.
Adapaun urutan dari dzikir yang 10. Membaca Allahumma yaa daf’ul
dibaca dalam aktivitas khususiyah ini balliyaat, Wahai Dzat yang menolak
adalah sebagai berikut : bebrapa bencana, sebanyak tiga kali.
1. Membaca surat al Fatihah sebanyak 11. Membaca Allahumma yaa muhillal
delapan kali yang ditujukan kepada msykilaat, Wahai Dzat yang
Nabi Muhammad, para sahabat membebaskan berbagai kesukaran,
Nabi, silsilah ahli tarekat Qadhiriyah sebanyak 100 kali.
wa Naqsyabandiyah, kepada para 12. Membaca “Allahumma yaa
guru dan semua muslim baik yang mujibadda’waat” Wahai Dzat yang
masih hidup maupun yang sudah mengabulkan beberapa
meninggal. permohonan, sebanyak 100 kali.
2. Membaca shalawat Nabi, yaitu: 13. Membaca Allahumma yaa Syaafiyal
“Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa amraad, Wahai Dzat yang
Muhammadin nabiyyil ummiyi menyembuhkan berbagai penyakit,
wa’alaa‘aalihii wa shahbihi wa sebanyak 100 kali.
sallim”. Sebanyak 100 kali. 14. Membaca Allahumma yaa arhamar
3. Membaca surat “alam Nasyrah” rahimin, Wahai Dzat yang
sebanyak 79 kali. mempunyai kasih sayang, sebanyak
100 kali.
28Kitab
15. Membaca shalawat Nabi seperti
Pembinaan Moral..., h. 90.
nomor 1.

339
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

16. Membaca surat al Fatihah yang masyarakatnya, diamankan


dihadiahkan kepada Imam negaranya dan diberi keturunan
Khawajikan satu kali. yang bisa meneruskan amal
17. Membaca surat al Fatihah yang kebaikannya juga jadi kebanggaan
ditujukan kepada Sheikh Abdul kita di duni dan akhirat. Dan
Qadir al Jailani satu kali. diwafatkan husnul khatimah dan
18. Membaca shalawat Nabi seperti dimasukan surga tanpa hisab. Amin
nomor 1. ya Rabbal ‘Alamin dan kita merasa
19. Membaca Hasbunallahu ni’mal paling rendah-rendahnya makhluk
wakiil, sebanyak 450 kali. serta menganggap diri kita berada
20. Membaca shalawat Nabi seperti dibawah telapak kaki semua
nomor 1. makhluk. Setelah selesai bacaan do’a
21. Membaca surat al Fatihah yang tersebut, mursyid mengakhiri
ditujukan kepada Syaikh Abdul membaca do’a yang diikuti oleh
Qadir al Jailani satu kali. dan para murid, yaitu;
Membaca surat al Fatihah yang َ ‫ك َو َمعْ ِر َف َت‬
(‫ك‬ َ ‫ك َم ْطلُ ْو ِبى َم َح َّب َت‬ َ ‫َم ْقص ُْودِى َو ِر‬
َ ‫ضا‬
ditujukan kepada semua guru ‫) اَللَ ُھ ّم اَ ْنتَ اًعْ طِ نِى‬
tarekat sat kali. Kemudian mursyid dan para murid
22. Membaca shalawat Nabi seperti melanjutkan membaca dzikir
nomor 1. berikutnya, yaitu:
23. Membaca Laa haula wa laa 25. Membaca surat al Fatihah pada guru
quwwata illaa billaahi, sebanyak silsilah Tharqoh mu’tabaroh
400 kali. Qodiriyyah wan Naqsabandiyyah
24. Membaca shalawat Nabi seperti satu kali.
nomor 1. 26. Membaca shalawat Nabi seperti
Setelah bacaan ini, mursyid nomor 1.
memberikan perintah kepada 27. Membaca yaa Lathiif, sebanyak 129
jama’ah untuk berhenti sejenak, kali.
sambil menundukan kepala dengan 28. Membaca shalawat Nabi seperti
mata memejam sambil hatinya nomor 1.
bergetar “Allah-Allah” dengan 29. Membaca surat al Fatihah yang
memohon ampun untuk keluarga ditujukan kepada Nabi Muhammad,
dan semua jam’iyah tarekat semoga para keluarganya, dan para
semua keluarga diampuni dosanya, sahabatnya, serta para guru-guru dan
diterima segala amalnya dan semua umatnya 1 kali.
dihasilkan semua tujuannya, di 30. Membaca dzikir Qodiriyah yaitu: la
selamtkan dari malapetaka di dunia ilaha illa Allah, sebanyak 165 kali.
dan di akhirat dan ditakdirkan bisa 31. Dzikir Naqsabandiyyah yaitu getaran
haji ke Baitullah. Dan semoga hati kalimat Allah-Allah, sebanyak
ditentramkan keluarganya, 1000 kali.

340
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

Masuknya getaran hati kalimat ‘abdi al Qaadiril Jilaani. Aktifitas ini


Allah-Allah dengan tata cara tersebut dilaksanakan setiap satu bulan, yaitu
diatas. Setelah urutan pembacaan dzikir tanggal sebelas menurut perhitungan
yang dibaca secara bersama antara tahun Hijriyah, bertepatan dengan
mursyid dan murid selesai, aktifitas wafatnya Syeikh Abdul Qadir al Jilani.
khususiyah diakhiri dengan pembacaan Seperti yang diutarakan oleh ustadz
do’a khushusuyah oleh mursyid.29 Sya’roni : “Kegiatan tarekat adalah
Dengan tata cara dzikir tersebut, pembacaan manaqib Syaikh Abdul Qadir
maka sama halnya dengan mengamalkan Al-Jailani dan Istighasah yang dilakukan
amalan-amalan para guru dan pahalnya setiap tanggal sebelas bulan hijriyah.”30
disamakan oleh Allah seperti pahalnya Aktifitas ini biyasanya diikuti oleh
para guru, dan mendapat faedah yang para pengikut tarekat di Desa Sungai
sempurna dengan apa yang sudah Pasir. Selain aktifitas rutin yang
dijanjikan oleh Allah dan diwahyukan dilaksanakan setiap bulan, pada tangal 11
Nabi Muhammad Saw. Dan akan hijriyah, peringatan wafatnya Syeikh
dikumpulkan diakhirat bersama orang- Abdul Qadhir al Jailani di Desa Sungai
orang yang selamat. Pasir juga diadakan setiap tahun (yang
c) Aktivitas Bulanan (Manaqiban) disebut haul Akbar). Dalam acara tahunan
Pembacaan manaqib adalah ini melibatkan semua anggota tarekat
pembacaan mengenai biografi sejarah Qadhiriyah wan Naqsyabandiyah di
atau riwayat hidup Syeikh Abdul Qadir al daerah Kalimantan Tengah terutama di
Jailani yang berbentuk bahasa arab. Tata Desa Sungai Pasir.31
cara pembacaannya adalah mursyid Tujuan dari pembacaan manaqib ini
membaca lafadz-lafadz manaqib, adalah sebagai bukti kecintaan dan
sedangkan para jama’ah mendengarkan penhormatan para murid tarekat
dengan seksama sambil sesekali secara terhadap gurunya yaitu Syeikh Abdul
bersama-sama menirukan lafadz yang Qadir al-Jailani, yang telah memberikan
diucapkan oleh mursyid. Lafadz yang pengajarannya. dengan segenap
dibaca itu adalah Yaa hadiyu yaa ‘alimu perjuangan sehingga saat ini sangat
yaa khabiru yaa mubin. dan lafadz yaa bermanfaat bagi umat. Seperti halnya
rabbana bil haikali al nurooni, al baari yang telah ditegaskan oleh ustadz
Sya’roni :
29Penjelasan wirid khataman/khususiyah “Tanda-tanda yang lain seorang
tharekat mu’tabaroh qodiriyyah wan
murid akan senang membaca kisah-kisah
naqsabandiyyah, yan berada di desa sungai pasir,
yan dibawa oleh syekh M. Aly Bahruddin dari Gurunya, kalau kodiriyah senag membaca
pesantren at taqwa (pesat) cabean pasuruan
(cakep). Lihat Kitab Pembinaan Moral Untuk 30Aktivitas yang dilakukan masyarakat di

Menjadikan Manusia Seutuhnya Oleh Jam’iyah Desa Sungai Pasir setiap bulan sekali, wawancara
Ahlith Thoriqoh Mu’tabaroh Qodiriyah Wan dengan Ustadz Sya’roni pada senin, 12 agustus
Naqsyabandiyah Cabean Kejayan Pasuruan Jawa 2012.
Timur Indonesia. h. 149-152. 31Dari data lapangan dan pengamatan

yang dilihat.

341
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

kisahnya dalam manakib Sekh Abdul teguh pada ketentuan Allah SWT”.
Khadir Al-Jaelani, kalau dalam tarekat An- 34

Naksabandiyah senag membaca Dengan adanya kegiatan Tarekat di


manakibnya atau kisahnya Sekh Bahaudin desa ini akan lebih mudah bagi kita dalam
pendiritarekat tersebut, dan sebagai menjalani kehidupan, karena disitu sudah
umatnya Nabi Muhammad senag ada tata cara yang mudah untuk kita
membaca solawat dan tibak yang pahami dan kita mengerti untuk lebih
didalamnya mengandung hikayah- mudah dalam mendekatkan diri kepada
hikayah Nabi Muhammad saw.” Dalam Allah Swt. Sementara itu abang Amri
acara tahunan ini materi acaranya bukan mengatakan bahwa:
hanya pembacaan manaqib, namun “Makna hidup adalah apa yang
dirangkai dengan acara yang lain seperti dapat dijalankan di dunia dengan
khatmil Qur’an, Pembacaan tahlil, benar dan sungguh-sungguh dalam
pembacaan shalawat, dan pengajian menempuh hidup yang mulia dan
umum.32 Makna hidup setiap manusia dapat
Pemahaman Anggota Tarekat ditentukan sendiri olehnya, karena
Terhadap Kehidupan Bermakna manusia memiliki kebebasan yang
Sesuai dengan data yang terdapat di hampir tidak terbatas. Dari
lapangan, didapat suatu kesimpulan, kebebasannya manusia dapat
bahwa pengikut thariqah Qadiriyah Wan memilih makna atas setiap
Naqsabandiyah di Desa Sungai Pasir peristiwa yang terjadi dalam diri,
sangat beragam menanggapi tentang apakah itu makna positif atupun
makna (arti) hidup itu sendiri, misalnya makna yang negatif. Dan makna
ibu Hastatik mengatakan bahwa: positif ini lah yang dimaksud
“Yang dinamakan makna hidup dengan hidup bermakna.35 Lain
dalam kehidupan adalah sesuatu halnya dengan Ibu Maimunah
yang dikembangkan dalam mengatakan bahwa makna hidup
kehidupan sehari-hari, dengan adalah perjalanan hidupnya
bersungguh-sungguh dengan niat manusia banyak sekali merekam
menjalankan perintah dan menjauhi pengalaman dalam sepanjang
larangan Allah SWT.33 Sedangkan hidupnya, baik atau buruknya
menurut bapak Juhan makna hidup pengalaman itu semua terekam
adalah sesuatu yang dipahami, dan dalam otak kita. Dari pengalaman-
bagaimana menjalankannya dengan pengalam itu ada sebagian orang
hidup yang benar dan berpegang
34Wawancara dengan Bapak Juhan selaku
32 Wawancara dengan Ustadz Sya’roni. jama’ah tarekat di desa Sungai Pasir pada Jum’at,
33Wawancara dengan Ibu Hastatik sebagai
02 september 2012 di masjid Ihsanul Aqso.
salah satu pengikut tarekat Qadiriyah Wan 35Wawancara dengan Bang Amri selaku
Naqsyabandiyah Desa Sungai Pasir Kecamatan jama’ah tarekat di desa Sungai Pasir pada Senin,
Pantai Lunci Kabupaten Sukamara pada Selasa, 30 29 oktober 2012 .
oktober 2012.

342
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

yang belajar dari pengalaman setelah mendapat bae’at (talqin


tersebut dan ada yang menjadi dzikir) terlebih dahulu”.37
terpuruk dengan kejadian masa Hubungan antara Guru dan Murid
lalunya atau biasa kita sebut trauma. Seperti halnya pembahasan di atas,
Namun dari kesemuanya itu tarekat yang ada di desa Sungai Pasir
sebenarnya ada suatu hal akan akan secara umum belum memiliki struktural
dapat memotivasi manusia untuk yang terbentuk dengan jelas. Nilai
menyikapi semua permasalah, kegiatan yang dijalankan hanya masih
cobaan yang menimpanya.36 berdasarkan atas nilai kultur yang terikat
Dengan data yang di dapat dari dalam tradisi yang dilakukan. Pada
beberapa masyarakat di desa Sungai pembahasan hubungan antara guru dan
Pasir, bahwa Pengalaman makna hidup murid tarekat ini merupakan pelengkap
dalam aktivitas tarekat Qodiriyah Wan dalam menjelaskan unsur bentuk ajaran
Naqsabandiyah berakar pada kerangka yang memiliki pengaruh terhadap proses
kehidupan yang penuh dengan pembentukan anggota tarekat dalam
keagamaan, dimana peruses pencapaian memahami kehidupan. Ikatan antar Guru
tujuan ini diperoleh melalui peruses Mursyid dengan murid, menjadi salah
latihan mujahadah yang maksimal dan satu hubungan yang disakralkan, namun
selalu mendekatkan diri kepada Allah bukan merupakan sebuah penglihatan
Swt. Seperti dikatakan Ust. Sya’roni buta. Hal ini diyakini sebagai sebuah
bahwa: perilaku yang mulia atau yang disebut
“Khususnya TQN di desa Sungai dengan akhlakul kharimah. Lebih lanjut
Pasir, para pengikut terekat dijelaskan oleh Ust. Budiono bahwa:
mengamalkan ajaran TQN dalam “Sebagai murid tarekat hanya satu
rangka ibadah dengan penuh yang dilakukan yaitu sam’an
keikhlasan dan kesungguhan dalam watoatan, taat terhadap Guru
membersihkan hati, karena melebihi taat terhadap yang lain
kebersihan hati adalah wujud maksudnya guru sebagi ulama yang
eksistensi manusia, cara benar-benar diyakini sebagai
membersihkan hati dengan cara pewaris para nabi. Yang dilakukan
berdzikir yang benar dan tepat. oleh orang yang ikut tarekat sangat
Dengan rangkaian amalan tarekat beratsebenarnya, karena mereka
adalah dzikruAllah, baik dzikir jahr wajib benar-benar menjaga adhap
maupun dzikir khofi , dzikir tersebut terhadap Guru, perkataannya tidak
sudah diatur dan dilaksanakan boleh dibantah, siapapun murid
tarekat yang mengucapkana

37Wawancara dengan Ust. Sya’rini selaku


36Wawancara dengan Ibu Maimunah pada badal mursyid di desa Sungai Pasir Pada Jum’At,
Minggu, 28 oktober 2012. 10 November 2012

343
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

terhadap Gurunya, maka murid Ansari, Abdul Haq, Muhammad, Antara


semacam itu tidak akan selamat”. 38 Sufisme dan Syari’ah, (Jakarta :
Demikian halnya mengenai Rajawali, 1990).
Al-Faqir, Sabilus Salikin, Jalan Para Salik;
prasangka terhadap guru juga harus
Panduan Bagi Salik Thatekat
didasarkan pada prasangka yang selalu Naqsabandiyah Kujaddadiyah
mengarah pada sikap positif. Dan apapun Khalidiyah, (Pandean
yang diperintahkan oleh guru mursyid Sengonagung Porwosari
dipandang sebagai suatu bentuk anjuran Pasuruan,: Pondok Pesantren
yang harus dilaksanakan. Demikian Ngalah, 2012 ).
halnya dijadikan sebagai sebuah bentuk Algar, Hamis, “Silent Vokal Dhikr in the
Naqsabandi Order”, dalam
pendidikan untuk selalu memberikan
“Akten des VII Kongreses fir
perilaku perseptual yang positif di Arabistik und Islam
masyarakat. Pola hubungan seperti ini wissenschat Gottingen”, ed.
bisa dikategorikan sebagai indicator dari Albert Dietrich (Gottingen,
fungsi doktrinal tarekat, yang 1976).
berhubungan dengan fungsi tarekat Al-qathani, Said bin musfir, buku putih
secara umum yaitu menjaga kesina- Syaikh abdul qodir jailani, cel.
1. Terj. Munirul abidin,
mbungan antara agama dan masyarakat.
(Jakarta: pt darul falah, 2003).
Abdullah Haddad, Allamah Sayid,
Thariqah Menuju Kebahagiaan,
DAFTAR PUSTAKA trj. Risalah al-Mu’awanah Wal
Mudzaharah Wal Muwazarah
At-Tafzani, Abu al-Wafa’, Sufi dari Zaman Lir-Raghibin Minal Mukminin
Ke Zaman: Suatu Pengantar Fi Suluk Thariq al-Akhirah,
Tentang Tasawuf, (Bandung: (Bandung: Mizan, 1986).
PUSTAKA, 1997). Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian;
, Sumbangan Tasawuf pada Suatu Pendekatan Praktik,
Pendidikan Medium (Malaysia: (Jakarta: Rineka Cipta, 1992).
tp.,). Ardhani, Muhammad, Tarekat dan
Aceh, Abu Bakar, Pengantar Ilmu Tarekat, Kejawen Sepentas Tentang
( Solo: Ramadhani, 1996). Tasawuf dan kebatinan Jawa,
, Kunci Pembuka Dada, terj. A. dalam Pesantren. (Jakarta:
Shahibul Wafa Tajul Arifn, P3M).
Miftah al- Shudur Juz I, Adi, Rianto, Metodologi Penelitian Social
(Sukabumi: Kotamas, t.th). Dan Hokum, edisi 1. (Jakarta:
Abu Abdillah Muhammad ibn Isma’il al- Granit, 2004).
Bukhari, Shahih Bukhari, Juz Asmaran As, Pengantar Studi Tasawuf,
III, (Semarang: Thaha Putra, (Jakarta: PT Raja Grafindo
T.th). Persada, 1994).
Amsrong, Amatullah, Kunci Memasuki
38Wawancara dengan Ust. Budiono selaku
Dunia Taswuf, (Bandang:
badal mursyid di desa Sungai Pasir Pada Senin, 13 Mizan, Cet. II, 1998).
November 2012

344
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

Bruinessen, Martin van, Tarekat Heru Adi Sutomo, Perbandingan Ajaran


Naqsyabandiyah di Indonesia Sufi Dengan Kebatinan Jawa,
(Bandung: Mizan, 1994). (Surabaya: Bina Indra Karya.
Bastaman, H.D., Logoterapi: Psikologi 1987).
Untuk Menemukan Makna Hasan, Iqbal, Analisis Data Penelitian
Hidup dan Meraih Hidup Dengan Statistik, (Jakarta: PT.
Bermakna, (Jakrta: PT Raja Bumi Aksara, 2008).
Grafindo Persada, 2007). Hajar, Ibnu, Dasar-Dasar Metodologi
Bastaman, Hanna Djumhana, Integrasi Penelitian Kuantitatif Dalam
Psikologi Dengan Islam Menuju Penelitian, (Jakarta: Raja
Psokologi Islam, (Yogyakarta: Grafindo Persada, 1996).
Kerja Sama Antara Yayasan Hasan, purwakania, Aliah B., Psikologi
Insan Kamil & Pustaka Pelajar, Perkembangan Islam:
1995). Menyingkap Rentang
Baihaqi, MIF, Pisikologi Pertumbuhan: Kehidupan Manusia Dari
Kepribadian Sehat Untuk Prakelahiran Hingga
Mengembangkan Oftimesme, Pascakematian, Ed. 1. (Jakarta:
(Bandung: PT Remaja PT Raja Grafindo Persada,
Rosdakarya, 2008). 2006).
Boeree, George C., Personality Theories: Rasyidi H.M. Islam Untuk Disiplin Ilmu
Melacak Kepribadian Anda Filsafat. (Jakarta: Proyek
Bersama Psikoloqg Dunia, Pembinann Pendidikan
(Jogjakarta: Prismasophie, Perguruan tinggi umum.
2010). 1984).
Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Jamil, Muchsin, Tarekat dan Dinamika
Sosial, (Surabaya: Air Langga, Sosial Politik : Tafsir Sosial Sufi
2001). Nusantara, (Yogyakarta:
Bakker, Anton, Metode Penelitian Filsafat, Pustaka Pelajar, 2005).
(Yogyakarta: Kanisius, 1990). Kitab Pembinaan Moral Untuk Menjadikan
Dasuki, Ensiklopedi Islam IV, (Jakarta. P.T. Manusia Seutuknya Oleh
Ikhtiar Baru Van Hoeve, 1993). Jam’iyah Ahlith Thoriqoh
Endang, Turmudi,,Perselingkuhan Kiai Mu’tabaroh Qodiriyah Wan
dan Kekuasaan. (Yogyakarta. Naqsabandiyah Cabean
LkiS : 2004). Kejayan Pasuruan Jawa Timur
Fathurahman, Oman, Menyoal Wahdatul Indonesia.
Wujud, (Bandung : Mizan, Kafie, Jamaluddin, Tasawuf Kontemporer,
1999). (Jakarta: Mutiara Al Amien
Frankl, E.Victor, Logoterapi Terapi Prenduan, 2003).
Psikologi Melalui Pemaknaan Layla binti Abdillah, Mewaspadai Tasawuf,
Eksistensi, Terj. Man’s Search (Jakarta: PT. Wacanalazuardi
Meaning: An Introduction to Amanah 1995).
Logotherapy, ( Jogjakarta: Moloeng, Lexy J., Metodologi Penelitian
Kreasi Wacana, 2006). Kualitatif, (Bandung: Remaja
Franz Magnis Suseno, Kuasa dan Moral, Rosdakarya, 2007, cet. XXIV).
(Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2001).
345
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara

Mulyati, Sri, Tarekat -Tarekat Muktabarah Tarekat dan Nahdhatul Ulama


di Indonesia, (Jakarta : Dalam Konteks Komunikasi
Kencana, 2004). Politik 1955-2004,
Mir Valiuddin, Zikir dan Kontemplasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajat,
dalam Tasawuf, (Bandung: 2008).
Pustaka Hidayah, 1996). Sulyati, Sri, et’al., “Mengenal Dan
Madjid, Nurcholid, Bilik-Bilik Pesantren: Memahami Thariqah-thariqah
Sebuah Potret Perjalanan, Muktabarah di Indonesia”,
(Jakarta: Paramadina, 1997). (Jakarta: Prenada Media,
Nasution, Harun, Tarekat Qodriyah 2004).
Naqsabandiyah; Sejarah, Asal- Solihin M., Melacak Pemikiran Tasawuf Di
Usul, dan Perkembangannya, Nusantara, (Jakarta: PT Raja
Institut Agama Islam Latifah Grafindo Persada, 2005).
Mubaroqiyyah (IAILM) Schimmel, Annemarie, Mystical
Tasikmalaya-indonesia, Dimension of Islam, Terj. S.
(Bandung: PT. Remaja Djoko Damono, dkk, dengan
Rosdakarya, 1991). judul Dimennsi Mistik dalam
Praja, Juhaya S., Model Tasawuf Menurut Islam, (Jakarta: Pustaka
Syari’ah, (Tasikmalaya :PT Firdaus, 1986).
Latifah Press,: Pondok Sofiatun, Umi, Skripsi “Kekhusyu’an Shalat
Pesantren Suryalaya.cet Pada Pengikutthariqah
I.1995). Qadiriyah Naqsabandiyah
Penelitian Kolektif, Yang Ditulis Oleh (Studi Kasus di Desa Babadan
Seorang Dosen Ushuluddin Limpung Kecamatan Limpung
Iain Walisongo Semarang, Kabupaten Batang)” Fakultas
Zainul Adzfar yang berjudul Ushuluddin, (Semarang, 2007).
“Epistemologi Pengalaman Syaikh Muhammad bin Yahya At-Tadafi
Keagamaan Dalam Tradisi Syaikh Abdul Qodir Jailani:
Tarekat (Stady Pengalaman Mahkota Para Aulia Kemuliaan
Keagamaan Ikhwan Tarekat Hamba yang Ditampakan-Nya,
Qadiriyah Wa Naqsabandiyah (Jakarta: Prenada, 2005).
(TQN) di Suryalaya)”,( Skripsi Anik Handayani, Konsep Dzikir
Semarang: 2006). Dalam Tarekat Qodiriyah Wan
Riyanto, Yatim, Metodologi Penelitian Naqsabandiyah, th 1999.
Pendidikan Suatu Tinjauan Tohir, Moenir Nahrowi, Menjelajahi
Dasar, (Surabaya: SIC, 1996). Eksistensi Tsawuf Meniti Jalan
Rasihon Anwar & Mukhtar Solihin, Ilmu Menuju Tuhan, (Jakarta: PT.
Tasawuf, (Bandung: CV. As-Salam Sejahtera, 2012).
Pustaka Setia, 2000). Umari, Barnawi, Sistematik Tasawuf,
Siraj, Agil, Said, Tasawuf Sebagai Krisis (Solo. Ramadhani.1994).
Sosial Mengedepankan Islam Zohar, D. & Marshall, SQ: Memanfaatkan
Sebagai Inpirasi Bukan Kecerdasan Spiritual dalam
Aspirasi, (Bandung: PT Mizan Berpikir Integralistik dan
Pustaka, 2006). Holistik untuk Memaknai
Shodiq, Ja’far, Pertemuan Antara Tarekat Kehidupan., (Bandung:
dan NU Stadi Hubungan Penerbit Mizan, 200).
346
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015

You might also like