You are on page 1of 7

ANALISIS KESALAHAN SISWA PADA MATERI RELASI DAN

FUNGSI DIKELAS VIII SMPN 3 X KOTO SINGKARAK


Wiza Puspita Sari1, Fazri Zuzano1
1
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta
E-mail :Wiza@yahoo.co.id

formal error, the error class VIII SMPN 3 X Koto Singkarak in using concepts, principles,
numerikdan verbal. Formulation of the problem in this research is how the percentage of
errors using the concepts, The error in question in this research is untruth students in working
on the problems and the types of principles, numerical and verbal committed students of
SMPN 3 X Koto Singkarak on the material relations and functions and what are the causes of
class VIII SMPN 3 X Koto Singkarak make mistakes concepts, principles, Numerical and
verbal in understanding the material relations and functions.This study aims to determine the
types and the factors that cause errors grade students of SMPN 3 X Koto Singkarak in
resolving the problems of relations and functions.This type of research is descriptive.
Population of this research subject is a whole class VIII SMPN 3 X Koto Singkarak. While
the 25 research subjects were chosen by 4 people with mistakes made varied reasons. Data
collected by the test method, and interviews. Data used qualitative data, while the data source
of this research is the source of primary data and secondary data. The procedure of this study
is the preparation phase, the implementation phase and completion phase.Data error
percentage of the student learning in class VIII SMPN 3 X Koto Singkarak concept of 45.91%,
14.29% principle, numeric 23, 47%, 16.32% verbal .Berdasarkan the results of the research
obtained a factor mistakes made by the students, who factor of the (1) did not master the
material prerequisites, (2) a less precise way of learning, (3) lack of exercise intensity work on
the problems, and external factors (1) the way teachers teach.
Keywords : Students’ Error in Learning, Test Study

Pendahuluan bidang studi matematika SMPN 3 X Koto


Banyak orang memandang Singkarak yang penulis lakukan pada
matematika sebagai bidang studi yang tanggal 15 Juli 2011 sampai dengan tanggal
sulit.Meskipun demikian, semua orang harus 18 Juli 2011 menunjukkan bahwa pada hari
mempelajari karena merupakan sarana untuk pertama peneliti melakukan observasi siswa
menyelesaikan masalah kehidupan sehari- hanya menperhatikan guru menerangkan
hari.Seperti halnya bahasa, membaca, dan pelajaran didepan kelas. Sedangkan hari
menulis, kesulitan belajar matematika harus kedua peneliti melakukan observasi tidak ada
diatasi sedini mungkin. Kalau tidak, siswa siswa yang bertanya kepada guru dan hari
akan menghadapi banyak masalah karena ketiga pada guru memberikan latihan tentang
hampir semua bidang studi memerlukan materi yang diajarkan, banyak siswa yang tak
matematika yang sesuai.Berdasarkan hasil dapat menyelesaikan soal matematika dengan
wawancara dan observasi dengan guru baik dan mengakibatkan siswa tidak mengerti
apa yang dijelaskan guru dikarenakan mereka tersinggung, pemarah, kurang gembira
kurang menguasai konsep, prinsip, numerik dan lain-lain
dan verbal. Armiati (1997:5) mengatakan bahwa:
Dari kesalahan yang ada, penulis “kesalahan adalah penyimpangan dari hal
ingin mengetahui lebih jauh tentang bentuk- yang benar yang bersifat sistematis,
bentuk kesalahan yang dialami yang dihadapi konsisten, maupun isedental pada daerah
siswa dalam mempelajari materi relasi dan tertentu”.Ada beberapa jenis kesalahan yang
fungsi.Berdasarkan kenyataan diatas, penulis dilakukan siswa dalam mengerjakan suatu
tertarik untuk melakukan penelitian yang soal, sehingga dapat mempengaruhi nilai
berjudul “Analisis Kesalahan Siswa pada yang diperoleh siswa dalam tes yaitu
Materi Relasi dan Fungsi di Kelas VIII kesalahan konsep, prinsip, numerik dan
SMPN 3 X Koto Singkarak.” verbal .
Menurut Ahmadi (2004:94) ciri a. Kesalahan dalam menggunakan konsep
tingkah laku yang merupakan manifestasi Menurut Gagne yang dikutip oleh
gejala kesulitan belajar adalah sebagai Ruseffendi (1988: 165) konsep adalah
berikut: pengertian (ide) abstrak yang memungkinkan
1. Menunjukkan hasil belajar yang rendah seseorang mengelompokkan benda-benda
di bawah rata-rata nilai yang dicapai atau objek-objek ke dalam contoh dan non
oleh kelompoknya atau di bawah potensi contoh.Sedangkan menurut Abdurrahman
yang dimilikinya (2009:254) konsep menunjukan pada
2. Hasil belajar yang dicapainya tidak pemahaman dasar.
seimbang dengan usaha telah dilakukan b. Kesalahandalam menggunakan prinsip
3. Lambat melakukan dan menyelesaikan Prinsip adalah rangkaian konsep-
tugas-tugas kegiatan belajar konsep beserta hubungannya
4. Menunjukkan sikap yang kurang wajar (Depdiknas,2008: 11) sedangkan menurut
seperti acuh tak acuh, menentang, Gagne yang dikutip oleh Ruseffendi (1988:
berpura-pura dan sebagainya 165) “prinsip adalah objek yang paling
5. Menunjukkan tingkah laku yang abstrak “prinsip biasanya berupa sifat dalil
berlainan seperti membolos, datang atau teori.
terlambat dan mengganggu teman, tidak c. Kesalahan Numerik
mengerjakan tugas dan lain sebagainya Kesalahan numerik adalah
6. Menunjukkan gejala emosional yang kesalahan yang terjadi karena salah
kurang wajar seperti pemurung, mudah perhitungan.pengetahuan lain.

2
d. Kesalahan Memecahkan Soal Berbentuk Populasi dan Subjek Penelitian
Verbal Dalam penelitian ini populasi yang akan
Memecahkan soal berbentuk verbal diteliti adalah seluruh siswa kelas VIII
berarti menerapkan pengetahuan yang SMPN 3 X Koto Singkarak. Subjek
dimiliki secara teoritis untuk memecahkan penelitian ditentukan dengan menggunakan
persoalan nyata atau keadaan sehari-hari. teknik bertujuan atau purposive
Menurut Soejono (1984:7) beberapa sebab sampling.Dalam teknik bertujuan menurut
siswa sulit memecahkan soal berbentuk sukardi (2007:64) untuk menentukan
verbal: seseorang jadi sampel atau tidak didasarkan
1. Tidak mengerti apa yang dibaca, akibat pada tujuan tertentu, misalnya dengan
kurang pengetahuan siswa tentang pertimbangan professional yang dimiliki oleh
konsep atau beberapa istilah yang tak sipeneliti dalam usahanya memperoleh
diketahui informasi yang relevan dengan tujuan
2. Tak dapat mengubah soal berbentuk penulisan.Subjek penelitian diambil
verbal tersebut menjadi model berdasarkan hasil tes analisis dan
matematika dan hubungannya berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan
3. Tak mampu menetapkan variabel untuk siswa, total subjek penelitian adalah 25 orang.
menyusun persamaan biasanya siswa Subjek penelitian dipilih 4 orang yang akan
menetapkan apa yang ditanyakan sebagai diwawancara dari total subjek penelitian
variable yang berjumlah 25 orang.
4. Siswa mencoba menggunakan prinsip Data Penelitian
yang tak relevan Jenis data yang digunakan adalah:
5. Ketidakmampuan siswa menghayati yang Data Kualitatif, yaitu jawaban tes analisis
diceritakan dalam soal, akibat kejadian dan hasil wawancara dengan siswa Kelas
dalam soal yang tak sesuai dengan VIII SMPN 3 X Koto Singkarak
pengalaman siswa matematika Semester 1 siswa Kelas VIII
SMPN 3 X Koto Singkarak Tahun pelajaran
Metodologi 2011/2012
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Sumber DataSumber data dari
Fakta yang akan diteliti pada penelitian ini penelitian ini adalah:Sumber data primer
adalah kesalahan belajar matematika pada adalah dari siswa kelas VIII SMPN 3 X Koto
materi pokok relasi dan fungsi, sedangkan Singkarak
subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII
SMPN 3 X Koto Singkarak.
3
Sumber data sekunder adalah dari guru Singkarak. Melaksanakan tes analisis
bidang studi matematika kelas VIII SMPN 3 sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
X Koto Singkarak 2. Memeriksa jawaban hasil tes analisis
Prosedur Penelitian masing-masing siswa dan
Tahap Persiapan mengidentifikasi kesalahan belajarnya.
Sebelum melakukan penelitian yang harus 3. Menentukan subjek penelitian yang akan
dilakukan peneliti adalah: di wawancara.
1. Menetapkan jadwal penelitian yang 4. Menetapkan jadwal wawancara
dilaksanakan di semester genap. Melaksanakan wawancara untuk
2. Menelaah kurikulum dan membuat kisi- mengidentifikasi penyebab kesalahan
kisi soal untuk tes analisis pada materi belajar yang dialami siswa.
relasi dan fungsi. 5. Menyimpulkan penyebab kesalahan
3. Menyiapkan soal tes analisis dan belajar siswa berdasarkan hasil
menyiapkan kunci jawaban. wawancara.
4. Menentukan sekolah uji coba, yaitu
sekolah SMPN 5 X KOTO Tahap Penyelesaian
SINGKARAK yang telah selesai Sebagai tahap akhir peneliti
mempelajari materi relasi dan fungsi menyimpulkan kesalahan belajar yang
sebelum sekolah tempat penelitian dialami siswa dan penyebabnya. Sebagai
dilaksanakan, Menetapkan jadwal uji saran, selanjutnya peneliti akan mencoba
coba soal tes analisis Melakukan uji coba mencarikan solusi yang cocok untuk
tes analisis di salah satu kelas pada mengatasi kesalahan belajar yang dialami
sekolah uji coba. siswa.
5. Melakukan analisis soal tes analisis yang Instrumen Penelitian
terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, Dalam penelitian ini digunakan dua
uji daya pembeda, dan uji tingkat instrumen sebagai alat pengumpul data
kesukaran soal. yaitu lembar tes analisis dan lembar
6. Merevisi soal tes analisis berdasarkan pedoman wawancara.
hasil analisis soal yang telah dilakukan.
Tahap Pelaksanaan Hasil Penelitian
1. Menetapkan jadwal tes analisis di Hasil tes akan dideskripsikan dalam
sekolah tempat penelitian dilaksanakan. bentuk persentase kesalasan yang dilakukan
Tes analisis diberikan kepada seluruh siswa, yang berupa kesalahan konsep, prinsip,
siswa Kelas VIII SMPN 3 X Koto
4
numeric dan verbal.seperti yang tergambar purporsive sampling. Subjek wawancara
dalam table berikut diambil 5 orang dari setiap kesalahan untuk
Tabel I :Jumlah dan Persentase Kesalahan masing-masing kelas. Jadi jumlah subjek
Konsep, Prinsip, Numerik dan Verbal yang
wawancara untuk setiap kesalahan adalah 20
Dilakukan oleh Siswa Kelas VIII SMPN 3 X
Koto Singkarak dalam Menvelesaikan Soal. orang..
Tes Analisis
Berdasarkan hasil wawancara dengan
Jenis Jumlah Total
persentase siswa ditemukan bahwa faktor penyebab
kesalahan kesalahan kesalahan
Konsep 90 196 45,91%
kesulitan belajar siswa beserta jumlah dan
Prinsip 28 196 14,29% persentase siswa yang mengalaminya adalah
Numerik 46 196 23,47% seperti yang terdapat dalam tabel di bawah
Verbal 32 196 16,32% ini:
Siswa yang mengalami kesulitan TabelII :Faktor Penyebab Kesalahan Belajar
Siswa yang mengalami kesulitan dalam yang Dialami "Siswa Kelas VIII SMPN 3 X
Koto Singkarak Beserta Jumlah dan
menggunakan konsep, prinsip, numerik dan Persentase Siswa yang Mengalaminya
verbal dilihat dari kesalahan yang dilakukan Faktor
Penyebab
dalam menjawab soal tes analisis yang Jumlah Persentase
Kesulitan
diberikan. Siswa yang melakukan kesalahan Belajar
konsep, berarti mengalami kesulitan dalam Dari dalam:
menggunakan konsep, siswa yang melakukan 1. Kurang 18 orang 72%

kesalahan prinsip berarti mengalami menguasai


materi
kesulitan dalam menggunakan prinsip, begitu
prasyarat 15 orang
juga dengan siswa yang melakukan 2. Cara belajar 60%
kesalahan verbal, berarti mengalami yang kurang
kesulitan dalam menggunakan verbal dan tepat

siswa yang melakukan kesalahan numerik, 3. Kurangnya


intensitas
berarti mengalami kesulitan dalam
latihan 13 orang 52%
menggunakan numerik Jumlah kesalahan mengerjakan
konsep, prinsip, numerik dan verbal dapat soal
dilihat pada lampiran Dari luar:

Sebelum wawancara dilakukan untuk 1. Cara mengajar 10 orang 40%


guru
mengetahui penyebab kesalahan belajar
siswa dalam menggunakan konsep, prinsip,
numerik dan verbal terlebih dahulu dilakukan
pengambilan subjek wawancara secara
5
Kesimpulan menguasai materi prasyarat.

Berdasarkan hasil penelitian dan


Saran
pembahasan dapat penulis simpulkan bahwa:
Saran yang dapat penulis berikan agar
1. Persentase kesalahan belajar yang siswa
hasil belajar matematika siswa lebih
kelas VIII SMPN 3 Koto Singkarak pada
meningkat adalah sebagai berikut:
materi relasi dan fungsi dalam
1. Terlebih dahulu materi prasyarat yang
menggunakan :
berhubungan dengan materi yang akan
Konsep adalah 45,91%
diajarkan dibahas sehingga, siswa
Prinsip adalah 14,29%
mengingat kembali materi tersebut.
Numerik adalah 23,47%.
2. Memberikan latihan kepada siswa secara,
Verbal adalah 16,32%
terprogram dengan jumlah soal yang
2. Kesulitan belajar yang paling banyak
sesuai, yaitu tidak terlalu banyak dan
dialami siswa kelasVIII SMPN 3 X Koto
tidak terlalu sedikit.
Singkarak pads materi relasi dan fungsi
3. Soal latihan yang diberikan dibahas,
adalah kesulitan belajar dalam
sehingga siswa termotivasi jika dia benar
menggunakan konsep.
dan terbantu dalam meemukan
3. Faktor penyebab kesulitan belajar yang
kesalahannya jika dia. salah.
dialami siswa kelas VIII SMPN 3 X Koto
4. Laksanakan pembelajaran dengan metode
Singkarak pads materi relasi dan fungsi
balajar yang membuat siswa lebih aktif
adalah:
dan termotivasi dalam menger akan soal
a. Dari dalam
ataupun dalam pembelajaran.
1) Kurang menguasai materi prasyaiat
5. Tanamkan kepada siswa untuk belajar
sebesar 72%
secara bermakna melalui pemahaman
2) Cara belajar yang kurang tepat
terhadap konsep-konsep dqsar sehingga
sebesar 60%
konsep tersebut tinggal di ingatan siswa.
3) mengerjakan soal sebesar 52%
b.Dari luar
Daftar Pustaka
1) Cara mengajar guru sebesar 40%
4. Kurangnya intensitas latihanFaktor Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan
Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:
penyebab kesulitan belajar yang dialami Rineka Cipta
siswa kelas VIII SMPN 3 X Koto
Ahmadi.Abu & Supriyono.Widodo. 2004.
Singkarak pada materi relasi dan fungsi Psikologi Belajar (edisi revisi).
Jakarta: PT Rineka Cipta
yang paling dominan adalah karena tidak

6
Armiati, 1997.Analisis Kesalahan yang Ruseffendi, E. T. 1988. Pengantar Kepada
dibuat Mahasiswa FPMIPA IKIP Membantu Guru Mengembangkan
Padang dalam Mesta Kuliah Kalkulus Kompetensinya Dalam Pengajaran
1. Penelitian: IKIP Padang Matematika Untuk Meningkatkan
CBSA.Bandung : Tarsito
Depdiknas.2008. Panduan Analisis Butir Soal.
Jakarta: Depdiknas Soejono. 1984. Diagnoses Kesulitan Belajan
dan Pengajaran Remedial. Jakarta:
Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Depdikbud. P2LPPTK
Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

You might also like