Professional Documents
Culture Documents
*I’ROB ISIM*
Irob untuk isim dibagi menjadi 2 yaitu : isim yang murob dan isim yang mabniy
*I’ROB FI’IL*
Setiap mengirob fi’il maka wajib kita cari fa’ilnya. Jika fa’ilnya bersambung
pada fi’ilnya, maka harus disertakan dlm irob fi’ilnya.
*FI’IL MADHI*
1*Fi’il madhi yg tidak bersambung dengan apapun*
فعل ماض مبني على الفتح maka irobnyaو /ي jika shohih akhir atau mu’tal dgn
الظهر على آخره
فعل ماض مبني على الفتح المقدر منع من ظهوره التعذر jika mu’tal dgn alif maka irobnya
فعل ماض مبني على الفتح و الفاعل ضمير مستتر جوازا jika fa’ilnya orang ketiga tunggal :
تقديره هو/هي
فعل ماض مبني على (الفتح/السكون/الضم) و ( التاء /واو الجماعة/النون/األلف) yang selainnya :
) فاعل مبني على (الضم/الكسر/السكون/الفتح
… فعل ماض مبني للمجهول مبني على 3*fi’il madhi majhul* maka irobnya :
و التاء عالمة التأنيث 4. jika pada *fi’il ada alamat ta’nits* wajib ditulis :
**FI’IL AMR
Pada fi’il amr semua *fa’ilnya ada pada fi’ilnya*.
*Format penulisannya*:
فعل أمر مبني على السكون و 1.untuk *fa’ilnya orang ke-2 tunggal*, maka irobnya :
الفاعل ضمير مستتر وجوبا تقديره أنت
فعل أمر مبني عل الفتح التصاله بنون التوكيد الثقيلة و 2. yang *bersambung nun taukid* :
)(النون ال محل لها من اإلعراب
فعل أمر مبني على (السكون/حذف النون /حذف حرف العلة) و ( ياء 3. yang selainnya :
) المخاطبة /واو الجماعة/النون/األلف) ضمير متصل فاعل مبني على (السكون/الفتح
**FI’IL MUDHORI
Semua fi’il mudhori adalah murob , *kecuali*:
–yang bersambung dengan nun niswah maka dimabnykan dgn sukun.
فعل مضرع مبني على السكون و النون ضمير متصل فاعل مبني على الفتحة في محل رفع Irob :
فعل مضارع مرفوع و عالمة رفعه الضمة المقدرة منع من ظهورها التعذر /الثقل mu’tal akhir :
فعل مضارع مرفوع و عالمة رفعه bersambung dengan fa’il dhomir muttashil
(الضمة/ثبوت النون) و (األلف/واو الجماعة/ياء المخاطبة) ضمير متصل فاعل مبني على السكون في محل
رفع
فعل مضارع مرفوع و عالمة رفعه الضمة bersambung dengan fa’il dhomir mustatir
)وفاعله ضمير مستتر (جوازا/وجوبا) تقدره (هو/هي/أنا/أنت/نحن
… أن ،كي ،لن :فعل مضارع منصوب ب( …) و عالمة نصبه untuk amil
ال التعليل :فعل مضارع منصوب بأن مضمرة جوازا بعد الم التعليل untuk amil
فعل مضارع منصوب بأن مضمرة وجوبا بعد (الم untuk yang selain keduanya
… )الجحود/حتى/فاء السببية/واو معية/أو) و عالمة نصيه (الفتحة/حذف النون
إسم/حرف شرط جازم يجزم فعلين األول فعل الشرط و الثاني جوابه amil jazmnya diirob sbg :
وجزاؤه
… فعل مضارع فعل الشرط مجزوم ب( …) وعالمة جزمه fi’il awal diirob sbg fi’il syarat
… جواب شرط ،فعل مضارع مجزوم ب( …) وعالمة جزمه fi’il kedua sbg jawab syarat
Irob Tambahan
Irob Murodu Lafdzihi ()مراد لفظه
Irob مراد لفظهdipakai saat kita mengirob kutipan teks, baik itu berupa hurf,
isim, fi’il, atau jumlah
Karena berupa kutipan maka keadaannya akan selalu mabniy tapi bisa
menempati kedudukan rafa/nashob/jar sesuai posisinya dalam kalimat.
مراد لفظهDituliskan ①
، مضاف إليه، ) خبرDituliskan kedudukannya dalam kalimat ②…)
رفع/نصب/ مبني في محل ( جرDituliskan keadaannya ③)
Khusus untuk murodu lafdzihi yang berupa jumlah maka terlebih dahulu
kita irob jumlah tersebut sesuai kedudukannya, setelah itu baru kita
tambahkan irob مراد لفظه-nya : …) مراد لفظه، المبتدأ و الخبر/ و الجملة من (الفعل و الفاعل
جر/نصب/ …) مبني في محل ( رفع، مضاف إليه،)( خبر
Contoh irob
و الجملة من كان و اسمها و خبرها ( كان زيد مدرسا) مراد لفظه اسم مجرور ب(في) مبني في محل جر
الفعل :خبر المبتدإ مرفوع و عالمة رفعه الضمة الظاهرة في آخره
atau fi’il lain yangقال adalah jumlah/kalimat yang datang setelah fi’il
حدث ،ذكر semakna dengannya seperti
tersebut kita irob terlebihمقول القول Dalam irobnya maka isi dari jumlah
dahulu kemudian di akhirnya kita irob keseluruhan jumlah tersebut sebagai
مقول القول
و الجملة من المبتدإ و الخبر (أنا مدرس) مقول القول في محل نصب مفعول به
وعالمة رفعه الضمة الظاهرة، مرفوع بالمبتدأ،َم ْس ِلم " خبر لمبتدأ
Isim&Khabar Kaana
وعالمة نصبه الفتحة الظاهرة،قَ ِديْرا " خبر كان منصوب بها
Isim&Khabar Inna
ع ِليم
َ للا
َ إِن
"INNA ALLAHA 'ALIIMUN" Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
ا َ ْل َبيْته َك ِبيْر
=( أَنbahwasanya), =( َكأَنseolah-olah), =( لَ ِكنakan tetapi), =( لَعَلagar supaya),
َ=( لَيْتandaisaja), َ=( الtidak, tidak ada).
س ِعيْد
َ هم َحمد
َ َما زَ ا َل هم َحمد
س ِعيْدا
(=Muhammad bahagia)
ار
َ ص َ أ َ ْم/ ظل
َ / َ َبات/ سى ْ َ أ/ ص َب َح
َ / ض َحى ْ َ =( أmenjadi),
=( َما زَ ا َلsenantiasa), ام َ =( لَيtidak).
َ =( َما َدselama), =( َماtidak), ْس
Pahamilah baik-baik semua kaidah-kaidah yang terdapat dalam pelajaran
ini sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya.
Apakah yang dimaksud I'rob dalam ilmu nahwu? i'rab adalah perubahan
akhir kata atau kalimat karena disebabkan ada amil yang masuk
sebelumnya. Amil yang masuk pada tiap-tiap kalimat, dapat menyebabkan
suatu harokat atau bentuk kalimatnya bisa berubah. Contoh I'rob : - َجـا َء زيَـْد
َم َر ْرته ِبزَ يْد- َرأيْته زَ يْدا
2. Ada yang di i'rab dengan huruf. Suatu kalimat berubah dari bentuk
hurufnya saja.
Macam-macam i'rab
1. I'rab rofa'
2. I'rab Nashab
3. I'rab Khafad/Jar
3. I'rab Jazm
Mari kita belajar cara mengi'rab dalam ilmu nahwu.
I'rab :
= َجـا َءFi'il madhi mabni fathah. Dibaca fathah karena fi'il madhi shahih akhir
dan tidak bersambung dengan sesuatu pada akhirnya.
= زيَـْدsebagai fa'il yang dibaca rofa'. Adapun tanda rofa'nya ialah dengan
harokat dhammah. Dibaca dhammah karena isim mufrad.
َ ون ِم ْن هك ْم َم ْر
2. ضى َ ع ِل َم أ َ ْن
سيَ هك ه َ (QS. Al Muzammil 20)
I’rob :
س
َ = huruf istiqbal sebagai fashl.
سيَ هك ه
ون َ = Fi’il Mudhari’ yang dibaca Marfu’. Tanda rofa’nya dengan
dhammah, termasuk fi’il yang merofa’kan isimnya dan menashabkan
khobarnya.
= ِم ْن هك ْمKhobarnya ون
يَ هك هmuqoddam/yang didahulukan.
= نَب َْر َحFi’il Mudhari yang dibaca nashab. tanda nashabnya ialah dengan
fathah yang terang. Termasuk dari saudara Kaana. Isimnya berupa dhamir
mustatir wujuban takdirnya Nahnu, khobarnya adalah َعا ِكفِين َ
I’rob :
= هك ْمHuruf Kaf Dhamir Muttashil mahal Nashab menjadi Maf’ul Bih, huruf
Mim tanda jamak.
I’rob :
= ِل َكي َْالLI huruf jar, KAY huruf mashdariyah dan amil nawashib, LAA huruf
Nafi.
Irob :
ِ = بِﺴْﻢSusunan Jar majrur,
= الﺒاﺀhuruf jar
= اسﻢmajrur dengan huruf ba'. tanda i'robnya dengan harokat kasroh yang
terang, karena isim mufrad.
الﺮحﻴﻢ: Na’at kedua dari lafadz Jallalah, mengikuti lafadz اللّه. tanda i’robnya
adalah harokat kasroh.
Irob:
ِّ = رَبNa’at bagi lafadz ِاللَّه, yang mengikuti irob jer, dan tanda i’robnya
adalah kasroh karena isim mufrad munshorif.
= الْعالَﻤِﻴﻦMudhaf ilaih yang dibaca jar, tanda jarnya adalah dengan huruf ya
karena merupakan mulhaq jamak mudzakar salim.
َ ْالقه ْرآنialah maf’ul bih yang dibaca nashob. tanda nashobnya dengan
harokat fathah karena isim mufrad
ا
Dan sebaik –baik kitab nahwu yang begitu kecil , yaitu satu kuras yang
begitu tipis dan terkenal
Di negara Arab dan Ajam, juga dikerajaan Rum , yang dikarang oleh
seorang yang alim yaitu IBNU AJURUM
Maka aku nadhomkan kitab jurumiah dengan nadhom yang indah serta
mengikuti kitab asalnya untuk memudahkan orang yang mulai belajar ilmu
nahwu
Aku telah membuang sebagian yang kurang perlu , dan aku tambahkan
beberapa faedah yang cukup penting
Aku diminta untuk membuat nadhom oleh beberapa sahabat dekat yang
bisa memahami ucapanku dengan tekat yang kuat
Dan semoga memberikan manfaat ilmu nadhom ini bagi siapa saja yang
telah berusaha menghafal dan memahaminya
باب الكالم
Kalimah dibagi atas kalimah isim , fiil , dan huruf . dan kalimah ketiga ini
berkumpul sebagai kalim
Qoul adalah lafad yang berfaedah secara mutlaq seperti lafad قم- قدdan ان
زيداارتق
Kalimah isim ditandai dengan tanwin – I’rob jer –huruf jer danال
Ta’nya lafad (فعلتta’ fail ) secara mutlaq seperti lafad–جئت لىnun( taukid )
contohافعلنdan ya’ ( muanas mukhotobah ) contohافعلى
Kalimah huruf adalah kalimah yang tidak pantas mempunyai tanda selain
keadaanya yang memang tidak bisa menerima tanda
باب االعراب
Pembagian I’rob ada 4 secara jelas yaitu rofa’ , nashob , jer , jazem
Semua I’rob bisa masuk pada kalimah isim selain I’rob jazem dan
semuanya juga bisa masuk pada kalimah fiil selain I’rob jer
Isim isim yang tidak serupa dengan kalimah huruf secara dekat disebut
isim mu’rob
Selain isim isim ( yang disebut di atas ) di sebut isim mabni kecuali fiil
mudlori’ yang sunyi dari setiap nun ( baik nun taukid / nun jama’ niswah)
Tanda dari I’rob rofa’ yaitu dlommah , wawu , alif , dan tetapnya nun yang
tidakterbuang
كالصالحون هم اولوالمكارم
Wawu ( menjadi tanda I’rob rofa’ ) bertempat pada jama’ mudhakar salim
seperti lafadالصالحون هم الوالمكارم
ذو, فو, حم, اح, ابyang berlaku dalam bentuk mudhof , mufrod serta
mukabbar
Alif ( menjadi tanda I’rob rofa’ ) bertempat pada isim tasniyah seperti
lafadزيدانdan nun ( menjadi tanda I’rob rofa’ ) bertempat dalam fiil mudhori’
yang di ketahui
I’rob nashobnya isim tasniyah dan jama’ mudhakar salim adalah memakai
ya’
Af’alul khomsah jika di baca nashob maka , dengan membuang ,nun rofa’
secara mutlak
باب عالمات الخفض
Tanda I’rob jer yang sudah di tetapkan adalah kasroh , ya’ , dan fatkhah
Jerkanlah dengan ya’ pada setiat isim yang dinashobkan dengan ya’ serta
pada asmaul khomsah yang telah memenuhi syarat
Jerkanlah dengan fatkah pada setiap isim ghoiru munshorif yaitu isim yang
mempunyai kesamaan dengan sifat fiil
Demikian juga ta’nis tanpa alif apabila isim qhoiru munshorif di mudhofkan /
kemasukanالmaka kembali munshorhif
I’rob jer yang masuk dalam kalimah fiil ditandai dengan sukunatau
membuang huruf illat / nun
Jazemkanlah dengan sukun pada fiil modlore’ yang selamat huruf akirnya
dari huruf illat
Baik berupa wawu / ya’ / alif dan i’rob jazemnya fiil mudlore’ mu’tal akhir
adalah dengan membuang huruf illat
Tanda nashob fiil mudlore’ mu’tal wawi dan mu’tal ya’I di baca jelas (
fatkhah ) sedangselain I’rob nashob dalam fiil tiga ( mu’tal wawi , ya’I , alif )
dikira-kirakan
Huruf illat kalimah isim adalah ya’dan alif sedang lafadقاض & الفتىtelah di
ketahui kemasukan huruf illat
I’robnya setiap isim mu’tal ya’ & alif di kira- kirakan dengan huruf illat tetapi
I’rob nashobnya . lafadقاضdijelaskan
Orang arab mengira-ngirakan tiga I’rob ( rofa’ , nashob , jer ) pada huruf
mim yang jatuh sebelum ya’nya lafadغالمى
فصل
Bagian pertama dari kalimah mu’rob ( yang di tandai dengan harokat ) ada
4 . yaitu di tandai dengan dhomah , ketika di baca rofa’
Semua fiil mu’tal ketika di jazemkan di tandai dengan membuang huruf illat
Isim-isim mu’rob yang di tandai dengan huruf ada 4 yaitu isim tasniyah dan
jama’ mudhakar
Dengan jama’ shoheh seperti yang lalu dan asmaul khomsah dan af’alul
khomsah
Adapun isim tasniyah tanda rofa’nya dengan alif , ketika nashob dan jernya
di tandai dengan ya’
Seperti halnya isim tasniyah adalah jama’ mudhakar salim ketika tingkah
nashob & jer . sedang I’rob rofa’nya memakai wawu
Asmaul khomsah juga seperti jama’ mudhakar salim ketika di baca rofa’
dan jer , namun nashobkanlah dengan tanda alif
Selain isim nakiroh disebut isim ma’rifat dan di bagi 6 yang pertama isim
dhomir
Yaitu isim yang di buat kinayah dari isim dlomir : maka isim dlomir ada
yang menunjukan ghoib , hadlir dan takalum
Yang kedua isim ma’rifat adalah isim alam seperti lafad الحرم- مكه- جعفر
Yang ke tiga dari isim ma’rifat adalah isim isyaroh seperti lafadذاdanذىyang
ke empatnya isim ma’rifat adalah isim maushul seperti lafadالذى
Yang ke enam isim ma’rifat adalah isim yang di mudhofkan pada salah
satu golongan isim ma’rifad di atas
Fiil menurut mereka ( ulama’ nahwu ) di bagi 3 yaitu fiil madhi , amar ,
mudlore’
Fiil madhi di baca fathah huruf akirnya jika terputus dari dhomir mahal rofa’
mutaharik
Jika fiil madhi bertemu dengan dlomir rofa’ mutaharik , maka di baca sukun
dan jika bertemu wawu jama’ maka tentu di baca dhomah
Fiil amar hukumnya mabni sukun / membuang huruf illat / nun ( alamat
Rofa’ )
Yaitu huruf hamzah , nun , ya’ ,dan ta’ yang berkumpul dalam ucapanانيت
وحيث كانت فى رباعى تضم
Sekira fiil mudhori’ itu dari fiil ruba’I maka huruf mudhori’nya didhomah ,
jika tidak berbentuk ruba’i maka huruf mudhori’nya wajib di baca fathah
Rofanya Fiil mudlori’ yang sepi dari amil yang menashobkan dan yang
menjazemkan itu abadi ( selamanya )
103
104
Sertakan jawab dengan fa’ jika perabotnya terhalang dari tempatnya syarat
Isim yang di baca rofa’ ada 7 yang akan aku datangkan dengan keterangan
dari tiap babnya
Isim fiil di baca rofa’ secara mutlaq oleh fi’ilnya yang terletak sebelum fa’il
Para ahli nahwu membagi fail menjadi 2 yaitu fail isim dhohir dan fail isim
dhomir , adapun fail isim dhohir adalah lafadz yang sudah disebutkan
Ini adalah isim dlomir muttsil seperti dlomir muttasil yaitu dlomir munfasil
dan selain kedua contoh ini bisa di ketahui kiasnyaلم يقم اال انتم\لم يقم االاناSeperti
باب نائب الفاعل
Tempatkan maf’ul pada tempatnya fa’il yang dibuang pada setiap alasan
yang telah di ketahui
Atau masdar / dhorof / jer majrur apabila maf’ulnya yang sudah di sebut
tidak ditemukan
Huruf pertama fi’il di baca dhomah . dan huruf sebelum akhir wajib di
kasroh
Yaitu dalam fiil madhi dan dalam fiil mudlori’ huruf sebelum akhir dibaca
fathah contoh :ادعى \ يدعى
Huruf pertamanya fi’il semisal (باعmu’tal ain ) di baca kasroh ini adalah
pendapat yang mashur
Naibul fa’il ada kalanya berupa isim dlomir adakalnya isim dhohir contoh :
yang kedua ( isim dhohir ) sepertiيكرم المبشر
اما الضمير فهو نحو قولنا
دغيت ,ادعى .مادعى االاناAdapun isim dlomir adalah seperti ucapan kita
Mubtada’ adalah isim yang di baca rofa’ selamanya , dan di sunyikan dari
amil lafdhi
’Khobar adalah isim yang di baca rofa’ yang di sandarkan pada mubtada
dengan menyesuaikan lafadznya
Mubtada’ adakalanya berupa isim dhohir seperti contoh yang lalu dan ada
انت اهل للقضyang berupa isim dlomir seperti
134
Khobar ada yang berbentuk mufrod dan qhoiru mufrod yang pertama (
khobar mufrod ) adalah lafadz yang sudah di sebutkan dalam nadhom
yang sudah lalu
Khobar ghoiru mufrod di ringkas menjadi 4 tidak lebih yaitu dhorof – jer
majrur
كان واخواتها
ارفع بكان المبتدااسما والخبر
Dan semua lafadz yang kamu tashrif dari lafadz yang sudah disebutkan
baik dari masdar atau selainya itu samakan ( dikategorikanhukumnya )
ان واخواتها
واستــــعملوالكن فىاستدراك
Dan lafadz la’alla untuk faedah tarajji atau tawaqu’ seperti perkataan orang
arab( mudah – mudahan kekasihku datang )
ظن واخواتها
جعلته اتخذتهdan semua fi’il – fi’il yangtelah anda tasrif, maka ketahuilah
seperti ucapan orang arab “ (“ظننت زيدا منجداaku telah menduga zaid telang
menolong )- (واجعل لنا هذا المكان مسجداjadikan untukku tempat ini sebagai masjid
)
باب النعت
Yang pertama dari dua bagian itu, ikutkanlah man’utnya terhadap empat
hal dari sepuluh perkara
Pada salah satu dari segi I’robnya yaitu rafa’ atau jer atau nashob
Seperti ucapan kita “ (”جاء الغالم الفاضلtelah datang anak muda yang utama
) (وجاء معه نسوة حواملdan datang bersamanya para wanita hamil )
Yang nomor dua dari dua bagian itu ( na’at sababi )’mufradkan na’at
walaupun man’utnya berlaku tidak mufrad
Contohnya na’at ( sababi )(منطلق زوجهما العبدانقد جاء حرتانsungguh telah datang
dua wanita merdeka yang kedua suaminya sebagai hamba telah pergi )
باب العطف
واتبعواالمعطوف بالمعطوف
Sama antara kalimah isim dan fi’il dalam hal itba’ apabila di athofkan pada
sejenisnya
Dengan huruf wawu, fa’, au, am, tsumma, hatta, bal, la, lakin, imma
(اكرم زيدا وعمرا بالقا والمطعمmuliakanlah zaid dan umar dengan pertemuan dan
hidangan )
باب التوكيد
Lafadz taukid yang terkenal ada empat yaitu nafsun, ainun, kullun, ajmaun
(جاء زيد نفسهzaid datang sendiri )(ارى جيش االمير كله تأخرsaya melihat pasukan
raja semuanya mundur )
(وطفت حول القوم اجمعيناaku keliling mengitari kaum semuanya ) dengan diikuti
lafadzاكتعين
apabila kamu membuat taukid dari kalimah maka ulangilah lafadzitu seperti
ucapanmu :انتهى انتهى
باب البدل
Seperti (جاءنى زيد اخوكtelah datang zaid kepadaku yakni saudaramu ) اكل عندى
(رغيفا نصفهauku makan roti yang ada didekatku yakni separuhnya )
(وقد وصل الى زيد علمهtelah sampai zaid kepadaku yakni ilmunya ) قد ركبت اليوم
(بكرا الفرسsungguh hari ini aku naik Bakar yakni kuda )
Tiga dari isim isim yang sudah disebutkan diatas ( yakni khabar kana –
isimnya inna – maf’ul dhonna ) itu dinashobkan dan berikut ini yang
sepuluh lagi
Maf’ul bih itu adalah isim yang dibaca nashob yang menjadi sasaran
perbuatan, seperti (احذروا اهل الطمعtakutlah pada ahli tamak )
Maf’ul bih terbagi menjadi maf’ul bih isim dhohir dan maf’ul bih isim dhomir,
dan contoh maf’ul bih isim dhohir sudah lalu
Selain maf’ul bih isim dhohir ( yakni maf’ul bih isim dlomir ) ada dua bagian
lagi yaitu maf’ul bih isim dlomir muttasil seperti جأنا, جأنىdan maf’ul bih
dlomir munfasil
مثــــــــــاله اياى او ايانا
Contohnya
Kiaskan dengan dua contoh ini pada maf’ul bih dlomir munfasil dan dengan
dua contoh sebelumnya pada maf’ul bih dlomir muttasil
باب المصدر
Apabila masdar sesuai dengan fi’ilnya didalam lafadz dan maknanya maka
dinamakan masdar lafdzi
Atau sesuai maknanya saja yakni tidak sesuai dengan lafadz fi’ilnya maka
dinamakan masdar maknawi
maka ucapkanفقم قياماdari golongan pertama ( yakni masdar lafdzi )dan وقم
وقوفاdari golongan yang mendekati ( kedua yakni masdar maknawi )
باب الظرف
Dhorof adalah nama bagi sebuah waktu atau tempat yang dibaca nashob
yang semua dengan mengira ngirakan maknanya “ fi “menurut orang arab
Dhorof dinashobkan oleh fiil yang maknanya berlaku pada dhorof tersebut
seperti lafadz :سرت ميالsaya berjalan 1 mil – dan lafadzاعتكفت اشهراsaya I’tikaf
dalam satu bulan
Atau : berdirilah diwaktu pagi atau disore hari atau diwaktu sahur atau
dipagi hari atau dipagi pagi benar sampai waktu bepergian
Atau malam Senin atau hari Ahad atau puasalah padahari esok atau
selamanya
Atau bersama dia atau disisinya atau didekatnya atau arah bawahnya atau
sebelumnya atau sesudahnya
باب الحال
Hal adalah isim sifat yang dibaca nashob yang menjelaskan keadaan (
shohibul hal ) yang belum jelas
Dan hal itu didatangkan berupa lafadz yang dinakirohkan dan umumnya
hal didatangkan di akhirkan
Seperti contoh : (جاء زيد راكبا ملفوفاzaid datang dengan berkendara dan
berselimut ) dan contoh ( sungguh aku memukul hamba sahayanya zaid
yang terikat )
Hal terkadang berada di awal kalam dan terkadang berupa isim jamid yang
dita’wil ( dengan isim mustaq nya )
Dan shohibul hal itu ditetapkan dari isim ma’rifat dan terkadang juga
berupa isim nakiroh
باب التمييز
Definisi tamyiz adalah isim yang dibaca nashob yang menjelaskan nisbat
atau dzat suatu jinis yang masih samar
Saya membeli 4 ekor kambing – saya membeli seribu kati kayu jati
Atau = saya menjual padanya satu takar beras – atau kira kira satu depa
atau satu hasta sutera
باب االستـــثــناء
Contoh : (قام كل القوم اال واحداsemua kaum berdiri kecuali satu orang )- وقد رايت
(القوم اال خالداsaya telah melihat semua kaum kecuali zaid )
Apabila mustasna ( dengan )االdi dalam kalam yang tam dan manfi maka
jadikanlah badal dari mustasna minhu atau dibaca nashob ( tarkib
istisnaiyah ) tetapi hukumnya lemah
هذااذااستثنيته من جنسه
Contoh : (لن يقوم القوم اال جعفرsemua kaum tidak berdiri kecuali Ja’far ) sedang
membaca nashob didalam lafadz (اال بعيراistisna’ Munqoti’ ) itu hukumnya
lebih banyak
وان يكن من ناقص فاال
Contoh :لم يقم اال ابوك اوالtidak berdiri kecuali ayahmu -وال ارى اال اخاك مقبالtidak
aku lihat kecuali saudaramu
Mustasna yang jatuh setelah salah satu perabot istisna’ yang tujuh berikut
ini secara mutlak boleh dibaca jer ( menjadi mudhof ilaih )
Dan bagi orang yang ingin membaca nashob juga boleh apabila jatuh
setelah perabotما خال وما عدا وما حشا
Tetapi jikaالdi ulang ulang yang isimnya berupa mudhof atau sibeh mudhof
maka hukumالada dua wajah yaitu beramal atau tidak beramal ( ilgho’ )
Seperti lafadz :ال اخ وال ابmaka juga bisa nashobkan lafadz (اباyang kedua )
dan apabila lafadzاخاkamu rofa’kan maka jangan menashobkan lafadzابا
Seperti (ال على حاضر وال عمروtidaklah Ali datang dan tidak pula umar itu
datang ) - (واللنا عبد والمايدخرkita tidak punya budak dan juga tidak punya
sesuatu yang disimpan )
باب النداء
خمس تنادى وهى مغرد علم
Isim munada ada lima yaitu : mufrod ‘alam – mufrod nakiroh maqsudah
Dua munada yang awal ( mufrod alam dan nakiroh maqsudah )wajib
dimabnikan sesuai tanda rofa’nya yang sudah diketahui
Yaitu tidak ditanwin secara mutlaq adapun 3 munada yang lain di baca
nashob
Contoh : (يا على ياغالمى بى انطلقMunada mufrod alam : Hai Ali )(ياغالمى بى انطلق
Munada nakiroh maqsudah : Hai Pemuda pergilah denganku ) -
(ياغافال عن ذكر ربه افقMunada nakiroh ghoiru maqsudah : Hai orang yang lupa
tuhan-nya ! inagtlah )
Syaratnya maf’ul li ajlih adalah : antara masdar dan amilnya sama didalam
waktunya dan sama didalam failnya
Contoh : (قم لزيد اتقاء شرهberdirilah ( untuk hormat ) kepada Zaid karena
menjaga keburukanya - (واقصد عليا ابتغاء برهmenujulah kepada ali untuk
mencari kebaikanyas
Definisi maf’ul ma’ah adalah : kalimah isim ( yang dibaca nashob ) yang
terletak setelah wawu ( maiyah ) yang menjelaskan orang atau sesuatu
yang pekerjaan orang lain itu bersamaan denga orang atau sesuatu
tersebut
Yang mengejerkan kalimah isim ada 3yaitu : huruf jer – Mudhof – tabi’ lil
majrur
Adapun huruf jer di bab ini adalah :عن على- والم-فى- وكاف- باء- الى-من
Demikian juga Wawu – Ba’ – Ta’ ( untuk sumpah )مذ منذdanواو ربyang
dibuang
Contoh : (سرت من مصر الى العراقsaya berjalan mulai negeri Mesir sampai
negeri Iraq ) (جئت للمحبوب باشتياقaku datang kepada kekasih dengan / sebab
hati yang sangat gembira )
باب االضافة
من المضاف اسقط التنوين
(مكر الليل او غالمtipu daya ( di dalam ) waktu malam – atau (غالم زيدPembantu (
milik ) zaid )
Atau Hamba Sahaya ( Milik ) zaid – Tempat ( dari ) kaca – baju ( dari )
sutra – Pintu ( dari ) kayu Jati
Hukum Tabi’ Lil Matbu’ sudah lewat dijelaskan panhjang lebar di dalam
empat isim yang mengikuti
Pada bulan jumadi tsani yaitu bulan ke enam hijriyah tahun 970 H
Segala puji selamanya bagi Allah atas anugrah dan nikmat-Nya yang
agung
Dan lebih utama sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada
nabi terpilih dan yang mulia
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pembelajaran Bahasa Arab, kata terbagi menjadi tiga yaitu Isim, Fi’il, dan
Huruf. Namun pada makalah ini akan dibahas tentang isim. Isim adalah kata yang
bermakna namun tidak terikat dengan waktu. Fi’il adalah kata kerja. Dan Huruf
adalah kata penghubung.
3
Isim Berdasarkan Jenisnya
Isim berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua bagian yaitu isim mudzakkar (laki-
laki) dan isim muannats (perempuan), masing-masing bagian tersebut ada yang
faktanya berjenis kelamin laki-laki (hakiki) dan perempuan (hakiki) dan ada yang
hanya lafadznya saja, sedangkan faktanya sama sekali tidak diketahui jenis
kelaminnya (benda). Mudzakkar hakiki dan muannats hakiki sangat mudah
dibedakan dan tidak memerlukan ciri-ciri khusus, sedangkan yang lafdzi untuk
membedakannya diperlukan ciri-ciri serta cakupannya.
diakhiri dengan ta’ marbuthoh ( )ةCiri Muannats Lafdzi:
Contoh : ال َمد َْر َسةه، النافِ َذة ه
Cakupan Muannats Lafdzi meliputi :
Alat tubuh yang berpasangan
Contoh: ِرجْ ل، أهذهن، َيد، عيْن َ
Benda yang tidak dapat dihitung
Contoh: ار الن ه، ِريْح، س َحاب َ
Oleh orang Arab digolongkan muannats (sima’i)
Contoh: ا َ ْرض، س ْمش َ ، س ْوق
َ ، قَ َمر، َدار، ط ِريْق الن ْف ه
ه، الس َما هء، س
Seluruh benda yang jumlahnya lebih dari dua satuan (jamak).
Kaidahnya: ( هك ُّل َج ْمع هم َؤنثsetiap jamak adalah muannats)
Contoh: ( اَب َْوابpintu-pintu) ( ن ََوافِذهjendela-jendela)
Apabila tidak terdapat ciri muannats dan tidak tercakup dalam isim muannats
seperti di atas, maka isim tersebut adalah Mudzakkar.
4
Isim Berdasarkan Jumlah Benda
Berdasarkan jumlah bendanya isim dibagi menjadi tiga, yaitu isim mufrod, isim
mutsanna dan isim jamak. Isim mufrod adalah isim yang jumlah bendanya satu
satuan (satu biji, satu helai, satu pohon dan sebagainya), biasanya ditandai
dengan dhommah, fathah, kasroh. Isim mutsanna adalah isim yang jumlah
bendanya dua satuan. Tanda khas yang mudah diketahui dari isim ini adalah
akhirannya …ان ِ َْatau … َْ ي ِْنuntuk mudzakkar dan َان ِ تatau تَي ِْنuntuk muannats. Isim
jamak adalah isim yang jumlah bendanya lebih dari dua satuan. Isim jamak ini
dibagi tiga bagian, yaitu jamak mudzakkar salim () َج ْم هع ْال هم َذك ِر الس ِل ِم, jamak muannats
ِ ) َج ْم هع ْال هم َؤنdan jamak taksir () َج ْم هع الت ْك ِسي ِْر.
salim (ث الس ِل ِم
Isim jamak mudzakkar salim berasal dari isim mudzakkar mufrod dan rangkaian
hurufnya tidak ada yang diubah hanya ditambah ( َ )ـ ه ْونatau ( َ )ـِيْنdi akhirnya.
Contoh : َ هم ْس ِل هم ْونatau َ هم ْس ِل ِم ْينberasal dari هم ْس ِلم
Isim jamak muannats salim berasal dari isim muannats mufrod dan rangkaian
hurufnya tidak ada yang dirubah hanya ta’ marbuthoh di akhir kata yang menjadi
ciri isim muannats dipisahkan dulu dengan menambah alif mati menjadi ـَاتatau
ـَات.
Isim jamak taksir dapat berasal dari isim mudzakkar mufrod atau isim muannats
mufrodah, akan tetapi rangkaian hurufnya terjadi pemecahan baik ditambah atau
dikurangi. Isim ini tidak memiliki aturan dan tanda
5
khas, sehingga harus dihafal.
Contoh : اَب َْوابberasal dari ن ََوافِذه, بَابberasal dari نَافِ َذة
Berdasarkan Terdefinisi (Khusus) atau Tidak Terdefinisi (Umum)
Berdasarkan umum dan khususnya isim dibagi menjadi dua, yaitu isim nakiroh
(umum) dan isim ma’rifat (khusus).
Isim nakiroh ditandai dengan adanya tanwin ( ــ، ــ، ) ــ
Contoh : ِكت َاب، ههدى
Isim ma’rifat mencakup tujuh jenis, yaitu :
Isim yang diawali dengan Al ()ال
Contoh : َاب
ال ِكت ه، ال هه َدى
Isim dhomir (kata ganti)
Isim isyaroh (kata tunjuk)
Isim maushul (kata sambung)
Isim alam (nama)
Isim munada (yang dipanggil)
Isim idhofat (yang disandarkan)
Masing-masing jenis isim tersebut, akan dibahas berikut ini.
Isim Dhomir
Kata ganti ini digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya untuk
menggantikan isim tertentu.
Berdasarkan penampakkannya dalam tulisan, isim dhomir dibagi dua, yaitu isim
dhomir bariz (tampak dalam tulisan) dan isim dhomir mustatir (tidak tampak
dalam tulisan). Pada bab ini hanya dibahas isim dhomir bariz, sedangkan isim
dhomir mustatir dibahas setelah membahas kalimat sempurna.
Isim dhomir bariz dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu isim dhomir bariz muttashil
(tersambung dengan kata lain) seperti : َل+ لَ هك ْم = هك ْمdan isim dhomir bariz
munfashil (berdiri sendiri) seperti : هه َو، َا َ ْنت
6
b. Isim isyaroh ( َار ِة َ ) اِ ْس هم االِ ش
Kata tunjuk digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya untuk menunjuk
isim-isim tertentu.
Kata tunjuk ini berbeda sesuai dengan Ietak isim yang ditunjuk serta jenis dan
jumlahnya. Perbedaan kata tunjuk ini antara isim dekat (qorib) dengan jauh
(ba’id) yaitu ha tanbih ( ) هَـdi awal untuk qorib dan adanya dhomir mukhotob di
akhir untuk isim ba’id ( َ ك، هك َماatau ) هك ْم. Selain isim isyaroh ada yang dikaitkan
dengan letak, jenis dan jumlahnya, ada juga isim isyaroh yang dikaitkan dengan
letaknya saja.
Seperti : َ ههنَالِك، َ ههنَاك، ههنَا
c. ) ِا ْس هم ْال َم ْو ه
Isim Maushul ( ص ْو ِل
Isim maushul ini digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya untuk
mengkhususkan suatu isim tertentu dengan kalimat yang ada sesudahnya.
Selain isim maushul yang digunakan untuk menghubungkan isim berdasarkan
jenis dan jumlahnya, ada pula isim maushul yang sifatnya umum (tidak dilihat
mudzakkar atau muannats-nya) yang digunakan untuk yang berakal atau yang
tidak. Yaitu ( َماapa-apa, apa saja) digunakan untuk isim yang tidak berakal ( اِ ْس هم
ص ْو ِل ِلغَي ِْر ا ِْلعَاقِ ِل
) ال َم ْو هdan ( َم ْنsiapa saja/barang siapa) digunakan untuk isim yang
berakal ( ص ْو ِل ِل ِْ ْل َعاقِ ِل ) اِ ْس هم ال َم ْو ه.
9
Berdasarkan huruf akhir dan sakal akhirnya isim dibagi 4 jenis, yaitu isim shohih
akhir, isim mu’tal akhir, asmaul khomsah dan isim ghoiru munshorif.
Isim shohih akhir ini sudah dibahas pada bab-bab sebelumnya, terdiri dari isim
mufrod, mutsanna, jamak taksir, jamak mudzakkar salim dan jamak muannats
salim.
Isim mu’tal akhir artinya isim yang huruf akhirnya berupa huruf illat yaitu alif mati
atau ya’ mati ( ى ْ atau ي ْ ). Jika akhirnya alif mati disebut isim maqshur ( االِ ْس هم
ص ْو هر ) ال َم ْق هseperti : هه َدى، سى َ هم ْو, dan jika akhirnya ya’ mati disebut isim manqus ( االِ ْس هم
ص ) ال َم ْنقه ْو هseperti : اض ْي ِ َ الق، ِيْ ال َهاد
Asmaul khomsah (isim yang lima) adalah isim yang jumlahnya lima buah, yaitu :
ذه، ف ه، َحم، اَخ، اَب.
Kelimanya memiliki kesamaan bentuk yaitu diakhiri dengan wawu jika rofa’
seperti : ذه ْو َمال، َ فه ْوك، َ َح هم ْوك، َ ا َ هخ ْوك، َاَب ْهوك
Diakhiri dengan alif jika nashob, seperti : َذا َمال، َ فَاك، َ َح َماك، َ ا َ َخاك، َا َ َباك
Diakhiri dengan ya’ jika majrur, seperti : ِذ ْي َمال، َ فِيْك، َ َح ِميْك، َ ا َ ِخيْك، َاَبِيْك
Isim ghoiru munshorif (isim yang tidak menerima tanwin).
Ada beberapa isim yang tidak ber ” ” الdan bukan sebagai mudhof, akan tetapi
tidak dapat menerima tanwin. Isim semacam ini disebut isim ghoiru munshorif.
Yang termasuk isim ghoiru munshorif adalah :
Sebagian besar nama orang yang bukan bentukan dari kata lain, seperti : ، اط َمةه ِ َف
ع َم هر
ه، ان عثْ َم ه
هdll.
Shighot muntahal jumuk ( ) صغة منتهى الجموع, bentuk jamak yang sama dengan
َمفَا ِع هلdan َمفَا ِع ْي هل, seperti : اج هدِ س َ َم
Mengandung alif ta’nits mamdudah ( ) الف التأنيث الممدودةseperti : ، ئ س ْو َدا ه
َ ، صحْ َرا هءَ
َح ْم َرا هء
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Isim adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang dikategorikan
benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah
waktu.
Isim memiliki ciri-ciri yaitu berharakat kasroh, bertanwin (fathahtain, kasrohtain
dan dhommahtain), terdapat الpada awal kata, terletak setelah huruf jer dan
idhofah atau penyandaran.
Isim berdasarkan jenisnya terbagi dua, yaitu Muannats dan Mudzakar. Isim
berdasarkan jumlah benda terbagi tiga, yaitu Isim Mufrod, Isim Mutsanna dan
Isim Jamak. Isim berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi (umum)
terbagi dua, yaitu Isim Nakiroh dan Isim Ma’rifat. Isim berdasarkan huruf akhir
dan sakal (tanda) terbagi empat, yaitu isim shohih akhir, isim mu’tal akhir, asmaul
khomsah dan isim ghoiru munshorif.