You are on page 1of 7

Intan

dan Rodiani| Wanita G2P0A1 Hamil 38 Minggu Inpartu Kala I Fase Laten dengan Preeklampsi Berat Janin
Gemelli Hidup Presentasi Kepala

Wanita G2P0A1 Hamil 38 Minggu Inpartu Kala I Fase Laten dengan


Preeklampsi Berat Janin Gemelli Hidup Presentasi Kepala

Intan Mayangsari, Rodiani
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Preeklampsia merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan hipertensi dan proteinuria setelah umur kehamilan 20
minggu dan dapat disertai dengan kerusakan organ. Preeklampsia disebabkan oleh interaksi faktor genetik, imunologik, gizi,
infeksi dan faktor-faktor resiko. Kriteria preeklampsia berat adalah tekanan darah 160/110 mmHg dan proteinuria 5
gram/liter, disertai tanda kerusakan organ. Kehamilan kembar dapat menyebabkan peningkatan insidensi hipertensi pada
kehamilan. Pasien wanita, 28 tahun diantar ke Rumah Sakit Abdul Moeloek oleh keluarganya dengan keluhan ingin
melahirkan dengan darah tinggi. Indeks gestosis pada pasien ini adalah 7. Diagnosis pada pasien ini adalah Gravida 2 Partus
0 Abortus 1 (G2P0A1) hamil 38 minggu inpartu kala I fase laten dengan preeklampsi berat janin gemelli hidup presentasi
kepala. Pasien mendapatkan penatalaksanaan aktif setelah mendapat terapi medikamentosa dan observatif. Terapi
medikamentosa terdiri atas MgSO4 dan nifedipine. Diagnosis dan penatalaksanaan pada kasus ini telah disesuaikan dengan
referensi.

Kata kunci: fase laten, gemelli, preeklampsia berat

Woman G2P0A1 Pregnant 38 Weeks Inpartu Latent Phase I with Severe
Preeclampsia and Gemelli Live Head Presentation

Abstract
Preeclampsia is a syndrome characterized by hypertension and proteinuria after 20 weeks of pregnancy and can be
accompanied by organ damage. Preeclampsia is caused by the interaction of genetic factor, immunology, nutrition,
infection and risk factors. The criteria for severe preeclampsia is blood pressure 160/110 mmHg and proteinuria 5
gram/liters, also the signs of organ damage. Twin pregnancy can lead to the increasing of hypertension incidence in
pregnancy. Woman, 28 years old, transferred to Rumah Sakit Abdul Moeloek by her family in labour and hypertension.
Gestosis index of this patient is 7. The patient’s diagnosis is Gravida 2 Partus 0 Abortus 1 (G2P0A1) pregnant 38 weeks
inpartu latent phase I with severe preeclampsia and gemelli live head presentation. Patient had an active management
after received medikamentosa and observatif therapy. Medikamentosa therapy consisted of MgSO4 and nifedipine.
Diagnosis and treatment in this case has been appropiated to the references.

Keywords: gemelli, latent phase, severe preeclampsia

Korespondensi: Intan Mayangsari, S.Ked, alamat Jl. Bukit raya, Perum bukit beringin raya, RE 30/ No 8, Kemiling, Bandar
Lampung, HP 085379460520, e-mail Intanm.sari@yahoo.com


Pendahuluan aktivasi penggumpalan dan fibrinolisis.
Preeklampsia merupakan kelainan Preeklampsia juga dihubungkan dengan
multisistem spesifik pada kehamilan, ditandai pembentukan blocking antibodies terhadap
oleh timbulnya hipertensi dan proteinuria antigen plasenta yang tidak sempurna. Faktor
setelah umur kehamilan 20 minggu. Kelainan genetik berperan atas terjadinya preeklampsia
ini dianggap berat jika tekanan darah dan karena preeklampsia hanya terjadi pada
proteinuria meningkat secara bermakna atau manusia dan terjadi peningkatan resiko
terdapat tanda-tanda kerusakan organ. preeklampsia pada anak-anak dari ibu yang
Preeklampsia merupakan sindrom yang menderita preeklampsia.3
muncul ditrimester kedua kehamilan yang Penyebab terjadinya preeklampsia tidak
selalu pulih diperiode postnatal.1,2 hanya disebabkan oleh satu faktor saja
Preeklampsia belum memiliki etiologi melainkan banyak faktor yang menyebabkan
yang jelas. Beberapa hipotesa etiologi terjadinya preeklampsia. Diabetes mellitus,
preeklampsia, antara lain genetik, imunologik, mola hidatidosa, kehamilan ganda, hidrops
gizi dan infeksi, serta adanya faktor-faktor fetalis, umur lebih dari 35 tahun dan obesitas
resiko. Pada preekelampsia, diduga terjadi merupakan faktor predisposisi untuk
kerusakan endotel vaskuler sehingga terjadi terjadinya preeklampsia.4 Beberapa faktor
penurunan produksi prostasiklin (PGI-2), resiko preeklampsia, seperti primigravida atau

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 63



Intan dan Rodiani| Wanita G2P0A1 Hamil 38 Minggu Inpartu Kala I Fase Laten dengan Preeklampsi Berat Janin
Gemelli Hidup Presentasi Kepala

>10 tahun sejak kelahiran terakhir, kehamilan Preeklampsia merupakan penyebab


pertama dengan pasangan baru, riwayat utama mortalitas dan morbiditas ibu dan
preeklampsia sebelumnya, riwayat keluarga janin. Menurut WHO pada tahun 2010 angka
dengan preeklampsia, kehamilan kembar, kematian ibu di dunia 287.000, WHO
kondisi medis tertentu, adanya proteinuria, memperkirakan ada 500.000 kematian ibu
umur >40 tahun, obesitas dan fertilitas in melahirkan di seluruh dunia setiap tahunnya.
vivo.5 Perempuan yang memiliki banyak faktor Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan
resiko dengan riwayat penyakit dan awitan Indonesia tahun 2012, angka kematian ibu di
preeklampsia sejak dini meningkatkan resiko Indonesia sebesar 359/100.000 kelahiran
terjadinya preeklampsia sebesar 20%.2 Ibu hidup.8
hamil dengan riwayat preeklampsia pada ibu Kehamilan kembar atau kehamilan
kandungnya memiliki resiko 26% akan multipel ialah suatu kehamilan dengan dua
mengalami preeklampsia juga.6 janin atau lebih. Kehamilan multipel dapat
Preeklampsia memiliki patofisiologi berupa kehamilan ganda (gemelli), triplet (3
yang kompleks dengan penyebab utamanya janin), kuadruplet (4 janin), quintiplet (5
adalah plasentasi abnormal. Invasi arteri spiral janin), dan seterusnya dengan frekuensi
oleh sel sitotrofoblas ke uterus tidak kejadian yang semakin jarang sesuai dengan
berlangsung secara sempurna pada hukum Hellin. Pada kehamilan kembar sering
preeklampsia. Resistensi arteri uterina yang terjadi distensi uterus berlebihan, sehingga
meningkat menimbulkan sensivitas yang lebih melewati batas toleransi dan seringkali terjadi
tinggi terhadap vasokonstriksi sehingga terjadi partus prematurus. Lama kehamilan gemelli
iskemik plasenta kronik dan stress oksidatif. rata-rata adalah 260 hari dengan berat lahir
Iskemik plasenta kronis menyebabkan rata-rata gemelli ±2500 gram. Penentuan
komplikasi janin, termasuk Intrauterine zigositas janin dapat ditentukan dengan
Growth Restriction (IUGR) dan Intrauterine melihat plasenta dan selaput ketuban pada
Fetal Death (IUFD). Stress oksidatif saat melahirkan. Bila terdapat satu amnion
menimbulkan substansi-substansi masuk ke yang tidak dipisahkan dengan korion, maka
dalam sirkulasi ibu, seperti radikal bebas, lipid bayi tesebut adalah monozigotik. Bila selaput
oksid, sitokin, dan growth factor endothelial. amnion dipisahkan oleh korion, maka janin
Abnormalitas tersebut bertanggung jawab tersebut bisa monozigotik tetapi lebih sering
sebagai penyebab disfungsi endotel dengan dizigotik. Pada kehamilan kembar dizigotik
hiperpermeabilitas vaskular, trombofilia, dan hampir selalu berjenis kelamin berbeda.9
hipertensi, sehingga menkompensasi terhadap Kehamilan kembar terjadi bila 2 atau
turunnya aliran darah arteri uterina karena lebih ovum mengalami pembuahan (dizigotik)
vasonkonstriksi perifer.6 atau bila satu ovum yang sudah dibuahi
Preeklampsia digolongkan menjadi mengalami pembelahan terlalu dini sehingga
preeklampsia ringan dan berat. Preeklampsia membentuk 2 embrio yang identik
ringan jika tekanan darah 140/90 mmHg- (monozigotik). Kembar monozygotik terjadi
160/110 mmHg, proteinuria kuantitatif 0,3 pada 2–4 per 1000 kehamilan pada semua
gram/liter atau ≥300 mg/24 jam, kualitatif 1+, jenis suku bangsa, 30% dari semua jenis
serta edema anasarka. Preeklampsia berat jika kehamilan kembar. Kembar dizigotik
tekanan darah 160/110 mmHg, proteinuria 5 (fraternal) adalah dua buah ovum yang
gram/liter, oligouria, adanya gangguan mengalami pembuahan secara terpisah, 70%
serebral, gangguan visus dan nyeri dari semua jenis kehamilan kembar.
epigastrium, terdapat oedem paru dan Morbiditas dan mortalitas mengalami
sianosis, trombositopenia berat, kerusakan peningkatan yang nyata pada kehamilan
hepatoseluler, serta pertumbuhan janin dengan janin ganda, oleh karena itu
intrauterin terhambat. Preeklamsia berat mempertimbangkan kehamilan ganda sebagai
dapat disebut preeklampsia berat dengan kehamilan dengan komplikasi bukanlah hal
impending eklamsia jika diserta gejala nyeri yang berlebihan.10
kepala, mata kabur, mual, muntah, nyeri Komplikasi pada ibu dan janin pada
epigastrium atau nyeri kuadran kanan atas kehamilan kembar lebih besar dibandingkan
abdomen.7 kehamilan tunggal. Angka kematian perinatal
pada kehamilan kembar cukup tinggi, dengan

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 64


Intan dan Rodiani| Wanita G2P0A1 Hamil 38 Minggu Inpartu Kala I Fase Laten dengan Preeklampsi Berat Janin
Gemelli Hidup Presentasi Kepala

kembar monozigotik 2,5 kali angka kematian Mongoloid), usia maternal (2% setelah 35
kembar dizigotik. Resiko terjadinya abortus tahun), paritas (2% setelah kehamilan
pada salah satu fetus atau keduanya tinggi. keempat), metode konsepsi (20% dengan
Pada trisemester pertama kehamilan induksi ovulasi), dan riwayat keluarga.
reabsorbsi satu janin atau keduanya Kehamilan kembar dapat menyebabkan
kemungkinan terjadi. peningkatan insidensi hipertensi pada
Anemia sering ditemukan pada kehamilan.9,10
kehamilan kembar oleh karena kebutuhan Ibu dengan kehamilan kembar
nutrisi yang tinggi serta peningkatan volume mempunyai resiko terjadi preeklampsia berat
plasma yang tidak sebanding dengan 1,5 kali dibandingkan dengan seorang ibu
peningkatan sel darah merah mengakibatkan dengan kehamilan tunggal. Rozikhan (2007)
kadar hemoblobin menjadi turun, keadaan ini juga mengungkapkan bahwa preeklampsia 2
berhubungan dengan kejadian edema kali lebih sering terjadi pada kehamilan ganda
pulmonum pada pemberian tokolitik yang dari 105 kasus kehamilan kembar didapatkan
lebih tinggi dibandingkan kehamilan kembar. 28,6% preeklampsia.12 Selain itu, wanita
Angka kejadian persalinan preterm (umur dengan kehamilan kembar bila dibandingkan
kehamilan kurang 37 minggu ) pada kehamilan dengan kehamilan tunggal maka
kembar 43,6% dibandingkan dengan memperlihatkan insidensi hipertensi
kehamilan tunggal sebesar 5,6%. gestasional (13%:6%) dan prekelampsia
Frekuensi terjadinya hipertensi yang (13%:5%) bermakna lebih tinggi.13
diperberat kehamilan, preklamsia dan
eklamsia meningkat pada kehamilan kembar. Kasus
Pendarahan antepartum oleh karena solutio Nyonya WR, usia 28 tahun diantar ke
plasenta disebabkan permukaan plasenta Rumah Sakit Abdul Moeloek oleh keluarganya
pada kehamilan kembar jelek sehingga pada tanggal 9 Juni 2016 dengan keluhan
plasenta mudah terlepas. Kematian satu janin perut mules yang menjalar ke pinggang hilang
pada kehamilan kembar dapat terjadi, timbul dan dirasakan makin lama makin sering
penyebab kematian yang umum adalah saling sejak 6 jam sebelum masuk Rumah Sakit.
membelitnya tali pusat. Bahaya yang perlu Pasien mengaku memiliki riwayat keluar darah
dipertimbangkan pada kematian satu janin lendir dan air-air. Pasien mengunjungi bidan,
adanya koagulopati konsumtif berat yang pasien mendapat informasi bahwa ia akan
dapat mengakibatkan terjadinya disseminated melahirkan dengan darah tinggi dan janin
intravascular coagulopathy. Selain itu, kembar sehingga pasien dirujuk ke Rumah
komplikasi yang pernah dilaporkan dapat Sakit Abdul Moeloek. Pasien tidak memiliki
terjadi pada janin. Pada bayi didapatkan riwayat darah tinggi, baik selama hamil
kematian pada bayi pertama pada persalinan maupun sebelum hamil. Namun, pasien
yang terlambat dilaporkan 41%. Kembar yang memiliki riwayat darah tinggi dalam keluarga.
berisiko biasanya terjadi pada bayi pertama Pasien menyangkal adanya sakit kepala,
dibandingkan bayi kedua yang mempunyai pandangan mata kabur, mual, muntah, dan
komplikasi interlocking. Angka kematian nyeri epigastrium. Pasien mengaku hamil
perinatal yang tinggi akibat dari keadaan ini cukup bulan dan gerakan anak masih
yang tidak terdiagnosis sampai akhir kala II dirasakan.
persalinan. Sementara, pada ibu tidak ada Pasien mengalami haid pertama kali
komplikasi yang dilaporkan.9-11 (menarche) pada umur 15 tahun dengan siklus
Beberapa faktor predisposisi yang haid yang tidak teratur, lama menstruasi 5
memungkin seorang ibu dapat melahirkan hari dengan jumlah yang normal. Hari
bayi kembar adalah usia ibu lebih dari 30 pertama haid terakhir pasien adalah 12
tahun, konsumsi obat untuk kesuburan, september 2014 dan taksiran persalinan
fertilisasi vitro, dan faktor keturunan. adalah 17 Juni 2015. Kehamilan ini adalah
Sedangkan menurut insidensi, kehamilan kehamilan kedua pasien, sedangkan
kembar bervariasi berdasarkan kelompok kehamilan pertama telah mengalami aborsi
etnik (1:50 kehamilan ras Afrika, 1:80 pada usia kehamilan 14 minggu. Pasien
kehamilan pada ras Caucasia, 1:50 kehamilan mengaku telah melakukan pemeriksaan
pada ras Asia dan paling sedikit pada ras kehamilan secara rutin ke bidan setiap bulan.

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 65



Intan dan Rodiani| Wanita G2P0A1 Hamil 38 Minggu Inpartu Kala I Fase Laten dengan Preeklampsi Berat Janin
Gemelli Hidup Presentasi Kepala

Pemeriksaan fisik pasien didapatkan dalam cairan RL sebanyak 500 cc dengan


kesadaran komposmentis. Tekanan darah frekuensi 10 tetes/menit dan nifedipine 3x10
180/120 mmHg, frekuensi nadi 89 x/menit, mg. Pada pasien ini dilakukan partus per
frekuensi pernapasan 22 x/menit, suhu 36,7 abdominal.
ºC. Status generalis pasien didapatkan kepala,
hidung, mulut, leher, jantung dan paru pasien Pembahasan
dalam batas normal. Pada pemeriksaan Pada pasien ini, diagnosis ditegakkan
ekstremitas, ditemukan edema pada kedua berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
tungkai. Pada pemeriksaan obstetri, tinggi pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis,
fundus uteri adalah 32 cm, bagian teratas pasien mengeluh perut mules menjalar ke
janin teraba dua bagian besar, bulat, tidak pinggang. Perut mules menjalar ke pinggang
melenting, lunak, kesan bokong. Bagian kanan merupakan tanda terjadinya kontraksi uterus
dan kiri teraba memanjang di kiri dan kanan, yang makin lama semakin sering. Keluar darah
kesan letak memanjang punggung kiri dan lendir dan air-air merupakan tanda terjadinya
kanan.Bagian terbawah janin teraba dua inpartu.
bagian besar, bulat, melenting, keras, kesan Pasien tidak mengeluhkan sakit kepala,
kepala/kepala yang sudah masuk pintu atas pandangan mata kabur, mual, muntah, dan
panggul (PAP) dengan penurunan 4/5. Uterus nyeri epigastrium. Keluhan ini dapat timbul
berkontraksi dengan frekuensi 2 kali dalam 10 pada preeklampsia berat dengan impending
menit dan lamanya 25 detik. Denyut jantung eklampsia. Pasien memiliki riwayat hipertensi
janin 155 x/menit dan 146 x/menit. dalam keluarga, hal ini merupakan salah satu
Pemeriksaan vaginal toucher, didapatkan faktor resiko terjadinya preekelampsia.
portio lunak, posterior, pendataran 10%, Frekuensi preeklamsia dan eklamsia juga
pembukaan 1 cm, ketuban masih utuh, bagian dilaporkan lebih sering pada kehamilan
terendah janin adalah kepala, penurunan kembar. Hal ini disebabkan oleh keregangan
Hodge I-II dan penunjuk belum bisa dinilai. uterus yang berlebihan dapat menyebabkan
Pasien menjalani pemeriksaan darah iskemia uteri. Pada pasien ini, faktor resiko
dan diperoleh nilai hemoglobin 10,8 gr/dl, terjadinya preeklampsia berat adalah
leukosit 13.800/μL, hematokrit 33%, kehamilan ganda (gemelli).
trombosit 197.000 /μL, Serum Glutamic Dari pemeriksaan fisik dan obstetri,
Oxaloacetik Transaminase (SGOT) 25 U/L, ditemukan bahwa terdapat peningkatan
Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) tekanan darah, edema tungkai dan janin
11 U/L, ureum 75 mg/dl, kreatinin 0,9 mg/dl gemelli hidup. Peningkatan tekanan darah dan
dan lactate dehydrogenase (LDH) 195 U/L. edema tungkai merupakan syarat diagnosis
Pada pemeriksaan urin ditemukan protein preeklampsia yang timbul karena adanya
300/uL (++). disfungsi endotel, sehingga menyebabkan
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan hipermermeabilitas vaskuler yang
pemeriksaan penunjang maka indeks gestosis berhubungan dengan rendahnya albumin
pada pasien ini adalah 7, berdasarkan tekanan serum sehingga menyebabkan edema,
darah sistol, tekanan darah diastole, edema khususnya pada kaki dan paru. Dari
dan proteinuri. Diagnosis pada pasien ini pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan
adalah G2P0A1 hamil 38 minggu inpartu kala I darah dan urine, didapatkan proteinuria. Hal
fase laten dengan preeklampsi berat janin tersebut sesuai dengan teori bahwa pada
gemelli hidup presentasi kepala-kepala. preeklampsia ditemukan proteinuria karena
bocornya protein yang seharusnya difiltrasi
Hasil oleh ginjal.
Penatalaksanaan untuk pasien ini Penatalaksanaan preeklampsia
adalah observasi tanda vital ibu, kontraksi tergantung pada kondisi ibu, janin dan hasil
uterus, denyut jantung janin, stabilisasi 1-3 pemeriksaan laboratorium. Pada
jam, pemasangan kateter menetap dengan penatalaksanaan aktif, kehamilan diakhiri
pencatatan input/output. Penatalaksanaan setelah mendapat terapi medikamentosa
medikamentosa yang diberikan adalah cairan untuk stabilisasi ibu. Pada penatalaksanaan
infus ringer lactate (RL) 20 tetes/menit, 4 aktif jika kehamilan kembar presentasi
gram MgSO4 40% lalu drip 6 gram MgSO4 40% vertex-vertex: dilahirkan per vaginam

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 66


Intan dan Rodiani| Wanita G2P0A1 Hamil 38 Minggu Inpartu Kala I Fase Laten dengan Preeklampsi Berat Janin
Gemelli Hidup Presentasi Kepala

dengan melakukan episiotomi mediolateral Kerja magnesium sulfat terhadap uterus


untuk mengurangi tekanan pada kepala bayi. sehingga terjadi relaksasi berbeda dengan
Jika presentasi vertex-non vertex: Siapkan SC, cara kerjanya terhadap otot bergaris. Kalau
atau partus per vaginam diikuti dengan pada otot bergaris, magnesium menghambat
persalinan bokong (Breech delivery), Partus pengeluaran asetilkolin pada terminal saraf
per vaginam diikuti ekstraksi bokong totalis motorik (motor end plate atau MEP).
atau melakukan internal podalic version, Menghambat/blokade sistem neuromuskular
partus pervaginam diikuti dengan melakukan perifer, hipermagnesemia menghalangi
eksternal version (versi luar) dimana hal ini pelepasan asetilkolin (ACh) oleh motor nerve
memerlukan pemantauan dengan USG impulses dan menurunkan sensitifitas motor
portable untuk melihat secara akurat letak end plate terhadap asetilkolin dan
bayi kedua; jika presentasi non vertex-vertex menurunkan potensial motor end plate. Zat ini
atau non vertex-non vertex: SC; jika hamil juga bekerja terhadap pembuluh darah tepi
kembar 3 atau lebih : SC.14 dengan efek vasodilatasi dan mempertinggi
Tindakan ini dilakukan dengan beberapa pengaliran darah ke dalam rahim. Mean
indikasi, baik dari ibu, janin maupun hasil arterial pressure trimester ketiga (MAP-3)
laboratorium. Indikasi ibu adalah adanya pada penderita preeklampsia jelas menurun
tanda-tanda atau gejala impending eklampsia, setelah 6 jam pemberian suntikan magnesium
kegagalan terapi medikamentosa, gangguan sulfat intramuskular, tetapi hal demikian tidak
fungsi hepar, gangguan funsi ginjal, dicurigai terdapat pada eklampsia. Tekanan darah
terjadi solusio plasenta, timbulnya onset sistolik dan diastolik sama-sama turun bila
partus, ketuban pecah dini atau perdarahan. dibandingkan dengan setelah 6 jam suntikan
Indikasi janin seperti usia kehamilan 37 magnesium sulfat pada penderita
minggu atau lebih, profil biofisik abnormal, preeklamsia, sebaliknya tekanan darah sistolik
timbulnya oligohidramnion atau adanya tanda maupun diastolik pada penderita eklampsia
IUGR. Indikasi laboratorium adalah adanya sekalipun menurun akan tetap tidak bermakna
hemolytic, elevated liver enzyme, low platelet secara statistik. Adapun pemberian
count (HELLP syndrome).6 magnesium sulfat dapat dilakukan dengan
Langkah pertama pada pengobatan cara Prichard, yaitu memberikan loading dose
preeklampsia ialah pemberian MgSO4 yang MgSo4 40% 8 gram IM (4 gram bokong kanan
bertujuan untuk mencegah terjadinya dan 4 gram bokong kiri), dilanjutkan dosis
kejang.Alasan penggunaan MgSO4 pada pemeliharaan 4 gram/6 jam jika syarat
preeklampsia adalah aman dengan efek terpenuhi. Syarat-syarat pemberian MgSO4
mengurangi kepekaan saraf pusat pada yaitu tersedia antidotum MgSO4 (calcium
hubungan neuromuskular. Obat ini gluconas 10%), refleks patella positif kuat,
menyebabkan vasodilatasi, meningkatkan frekuensi pernapasan lebih 16 x/menit dan
diuresis dan menambah aliran darah ke produksi urin lebih dari 100 cc dalam 4 jam
uterus. sebelumnya (0,5 cc/kgBB/jam).3,16
Efek dari magnesium sulfat dalam Kontraindikasi dari penggunaan MgSO4:
mengontrol kejang pada eklampsia secara hipersensitif terhadap magnesium, adanya
keseluruhan atau sebahagian, dengan blok pada jantung, penyakit addison,
menghambat reseptor N-metil-D-aspartat kerusakan otot jantung, hepatitis berat atau
(NMDA) di otak. Reseptor NMDA ini penting myasthenia gravis. Peringatan penggunaan
untuk masuknya kalsium kedalam neuron MgSO4: Selalu ada monitor adanya refleks
yang menyebabkan kerusakan sel. Hal ini yang hilang, depresi napas dan penurunan
memberi kesan bahwa magnesium sulfat urine output. Pemberian harus dihentikan bila
menghambat reseptor tersebut, menurunkan terdapat hipermagnesia dan pasien mungkin
masuknya kalsium dan melindungi neuron dari membutuhkan bantuan ventilasi. Depresi SSP
kerusakan.Karena kejang hipokampus dapat dapat terjadi pada kadar serum 6-8 mg/dl,
dihambat oleh magnesium, dengan blokade hilangnya reflek tendon pada kadar 8-10
influks kalsium neuron melalui saluran mg/dl, depresi pernapasan pada kadar 12-17
glutamat, maka diperkirakan bahwa reseptor mg/dl, koma pada kadar 13-17 mg/dl dan
N-metil-D-aspartat berperan dalam henti jantung pada kadar 19-20 mg/dl. Bila
eklampsia.15 terdapat tanda keracunan magnesium, dapat

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 67



Intan dan Rodiani| Wanita G2P0A1 Hamil 38 Minggu Inpartu Kala I Fase Laten dengan Preeklampsi Berat Janin
Gemelli Hidup Presentasi Kepala

diberikan kalsium glukonas 1 gram IV secara pemeriksaan fisik dan penunjang serta telah
perlahan.17 diberi penatalaksanaan yang sesuai dengan
Selain pencegahan terhadap terjadinya evidence based medicine.
kejang, untuk menurunkan tekanan darah
pasien dapat diberikan obat antihipertensi Daftar Pustaka
karena dengan menurunkan tekanan darah, 1. Lana K, Wagener MD. Diagnosis and
kemungkinan kejang dan apopleksia serebri management of preeklampsia.
menjadi kecil. Pemberian antihipertensi pada American Family Physician. 2004;
pasien ini sudah sesuai dengan teori, absorbsi 70(12):2317-24.
terbaik nifedipine adalah melalui saluran 2. Robson, Elizabeth S, Jason W. Patologi
cerna. Pemilihan nifedipine juga dikarenakan pada kehamilan. Jakarta: EGC; 2012.
beberapa jenis obat anti hipertensi lainseperti 3. Luciano EM, Villar J, Khan KS. Mapping
metildopa/clonidine, labetalol, metoprolol the theories of preeclampsia : the need
dan hidralazine, serta diuretikum tidak for systemetic reviews of mechanism of
dibenarkan untuk diberikan secara rutin disease. American J Obstet Gynecol.
karena memperberat penurunan perfusi 2006; 194(2): 317-21.
plasenta, memperberat hipovolemia dan 4. Putra Roni J. Hubungan faktor bilogis
meningkatkan hemokonsentrasi. terhadap kadar SELT-1 serum pada
Seksio sesarea dilakukan pada wanita hamil dengan Preeklamsia Berat
kehamilan gemelli jika janin pertama letak [Tesis]. Padang: Universitas Andalas.
lintang, terjadi prolap tali pusat, plasenta 2010.
previa pada kehamilan kembar atau janin 5. Bothamley, Judy, Boyle M. Patofisiologi
pertama presentasi bokong dan janin kedua Dalam Kebidanan. Jakarta: EGC; 2012.
presentasi kepala karena ditakutkan akan 6. Saifuddin AB, Rachimhadhi T,
terjadi interlocking dalam Winkjosastro GH. Ilmu Kebidanan.
perjalanan persalinan. Pada pasien ini, Jakarta: Yayasan Bina Sarwono
kehamilan harus segera diakhiri sudah sesuai Prawirohardjo; 2008.
dengan indikasi. Terminasi kehamilan yang 7. Kelompok Kerja Penyusunan Pedoman
dipilih sebaiknya adalah pervaginam. Sectio Pengelolaan Hipertensi dalam
caesar dilakukan hanya atas indikasi obstetri Kehamilan di Indonesia. Pedoman
secara umum dan atau bila induksi persalinan
Pengelolaan Hipertensi dalam
diperkirakan tidak akan berhasil. Pada pasien
ini sebenarnya dapat dilakukan persalinan Kehamilan di Indonesia. Edisi Ke-2.
pervaginam namun jika persalinan tidak maju Himpunan Kedokteran Fetomaternal
selama 2 jam maka dilakukan seksio sesarea, POGI; 2005.
setelah sebelumnya distabilisasi selama 3 jam 8. Kementrian Kesehatan RI. Profil
terlebih dahulu dan diberikan MgSO4 sebagai Kesehatan Indonesia Tahun 2014,
profilaksis kejang.16,17 Jakarta: Kementerian Kesehatan RI;
Pada pasien ini didapatkan risiko-risiko 2015.
yang menempatkan pasien ini pada keadaan 9. Shields JR, Medearis AL. Kehamilan
kehamilan dengan risiko tinggi, diantaranya ganda. Dalam: Christina Y, editor.
adanya gemelli, preeklamsi berat,serta infeksi Essensial Obstetri dan Ginekologi. Edisi
yang ditandai dengan jumlah leukosit yang ke-2. Jakarta: Hipokrates; 2001. hlm.
meningkat. Dengan memperhatikan kondisi di 268.
atas, maka sudah pada tempatnya kehamilan 10. Benson RC, Pemoll ML. Kehamilan
pada pasien ini diterminasi secara per multipel. Dalam: Buku Saku Obstetri
abdominam.18 dan Ginekologi. Jakarta: EGC; 2009.
11. Hood EL. Locked Twins. Johanenesburg:
Simpulan University of The Witwatersrand; 2006.
Telah ditegakkan diagnosis G2P0A1 12. Cunningham GF, Leveno KJ, Bloom SL,
hamil 38 minggu inpartu kala I fase laten Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. Williams
dengan preeklampsi berat janin gemelli hidup Obstetricd. Edisi ke-23. USA: The
presentasi kepala-kepala pada pasien wanita McGraw-Hill Companies. 2010
usia 28 tahun berdasarkan anamnesa,

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 68


Intan dan Rodiani| Wanita G2P0A1 Hamil 38 Minggu Inpartu Kala I Fase Laten dengan Preeklampsi Berat Janin
Gemelli Hidup Presentasi Kepala

13. Rozikhan. Faktor-faktor risiko terjadinya 16. Mathai M, Sanghvi H, Guidotti.


preeclampsia berat di Rumah Sakit Dr. Manajemen komplikasi kehamilan dan
H. Soewondo Kendal [Tesis]. Semarang: persalinan. Edisi 1. McCormickM,
Undip; 2007. editor. Jakarta: EGC; 2006.
14. Sibai Baha M. Diagnosis, Controversies, 17. Manoe, M, dkk. Pedoman Diagnosis dan
and Management of the Syndrome of Terapi Obstetri dan Ginekologi. Bagian
Hemolysis, Elevated Liver Enzymes, and Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Low Platelet Count. American College of Kedokteran Universitas Hasanudin
Obstetricians and Gynecologists 2007; Makasar. 2006.
16:419-24. 18. Kelompok kerja penyusunan “Pedoman
15. Profitasari, Hartanto H, Suyono YJ, pengelolaan hipertensi dalam
Yusna D, Kosasih AA, Drawira J, et al. kehamilan di Indonesia”. Pedoman
Gangguan hipertensi dalam kehamilan. pengelolaan hipertensi dalam
Dalam: Cuningham FG, Gant NF, Leveno kehamilan di Indonesia. Edisi 2.
KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom KD. Semarang: Himpunan kedokteran
Obstetri Williams, Alih bahasa Hartono fetomaternal perkumpulan obstetri dan
A, Suyono YJ, Pendit BU, Edisi 21. ginekologi Indonesia, 2005: 6-11.
Jakarta: EGC; 2006. hlm 624-73.

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 69

You might also like