Professional Documents
Culture Documents
Buku Ajar - Teknologi Bahan Alam - Agung Nugroho PDF
Buku Ajar - Teknologi Bahan Alam - Agung Nugroho PDF
i
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
BUKU AJAR
Agung Nugroho
Diterbitkan oleh:
Lambung Mangkurat University Press, 2017
d.a. Perpustakaan Pusat Universitas Lambung Mangkurat
Jl. H. Hasan Basry, Kayu Tangi, Banjarmasin 70123
Telp/Faks. 0511-3305195
Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang.
Dilarang Memperbanyak buku ini sebagian atau seluruhnya, dalam bentuk dan
cara apa pun, baik secara mekanik maupun elektronik, termasuk fotokopi,
rekaman, dan lain-lain tanpa izin tertulis dari penerbit.
xiv-155 h 18,2 x 25 cm
Cetakan pertama, Februari 2017
Lay out : Agung Nugroho
ISBN 978-602-6483-12-6
9 786026 483126
ii
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
PRAKATA
Buku Ajar Teknologi Bahan Alam ini disusun sebagai bahan pengajaran
pada mata kuliah Teknologi Minyak Atsiri, Rempah, dan Fitofarmaka bagi
mahasiswa Teknologi Industri Pertanian. Buku ini juga dapat dijadikan sebagai
bahan bantu bagi mahasiswa Farmasi dan Kimia untuk memahami tentang kimia
bahan alam, teknologi sediaan bahan alam, dan farmakognosi.
iii
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
Banjarbaru, Januari 2017.
Penulis
iv
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
DAFTAR ISI
PRAKATA iii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
1. BAHAN ALAM DAN METABOLIT SEKUNDER 1
1.1. Deskripsi Singkat 1
1.2. Relevansi 2
1.3. Kompetensi 2
1.4. Pengantar 3
1.5. Pengertian Bahan Alam (Natural Products) 3
1.6. Metabolit Sekunder dan Fitokimia 6
1.7. Agroindustri Bahan Alam 8
1.8. Rangkuman 10
1.9. Latihan 11
1.10. Bacaan Lanjutan yang Dianjurkan 11
2. KELOMPOK SENYAWA METABOLIT SEKUNDER 13
2.1. Deskripsi Singkat 13
2.2. Relevansi 13
2.3. Kompetensi 14
2.4. Pengantar 14
2.4.1. Terpenoid 14
2.4.1.1. Monoterpene 16
2.4.1.2. Sesquiterpene 17
2.4.1.3. Diterpene 18
2.4.1.4. Triterpene 19
2.4.1.5. Tetraterpene 20
2.4.1.6. Saponin 21
2.4.2. Alkaloid 22
2.4.3. Fenolik 24
2.4.3.1. Flavonoid 25
2.4.3.2. Non-flavonoid 32
2.5. Rangkuman 38
2.6. Latihan 38
2.7. Bacaan Lanjutan yang Dianjurkan 39
v
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
vi
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
vii
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
viii
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
DAFTAR TABEL
ix
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
DAFTAR GAMBAR
Gambar 6.8. Kolom kromatografi dengan sampel yang siap dielusi. 107
Gambar 6.9. Koleksi fraksi dari hasil elusi kromatografi kolom. 109
Gambar 6.10. Pengerjaan (spotting) TLC. 110
Gambar 6.11. Contoh TLC diamati di bawah sinar UV. 111
Gambar 6.12. Perbedaan prinsip normal phase dan reversed phase
pada kromatografi lapis tipis. 112
Gambar 7.1. Metode ekstraksi melalui destilasi dengan air. 120
Gambar 7.2. Metode ekstraksi melalui destilasi dengan air dan uap. 121
Gambar 7.3. Penyulingan minyak atsiri dengan teknik destilasi air
dan uap. 122
Gambar 7.4. Metode ekstraksi melalui destilasi dengan uap. 123
Gambar 7.5. Metode ekstraksi melalui pengepresan. 124
Gambar 7.6. Metode ekstraksi dengan pelarut organik. 125
Gambar 7.7. Metode ekstraksi dengan enfleurasi. 128
Gambar 7.8. Metode ekstraksi dengan maserasi lemak panas. 130
xii
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
Bahan alam secara khusus diartikan sebagai segala material organik yang
dihasilkan oleh alam yang telah dipelajari dan dibuktikan baik secara empiris
maupun secara tradisional melalui pengalaman penggunaan turun temurun
memiliki khasiat tertentu untuk kesehatan baik dalam bentuk segar, sediaan
kering, ekstrak, maupun senyawa tunggal hasil pemurnian. Pada era modern ini
ada kecenderungan pola hidup yang mengarah pada penggunaan bahan-bahan
alami sebagai zat berkhasiat baik untuk pengobatan, perawatan kesehatan dan
kebugaran, kosmetika, makanan fungsional, maupun untuk produk perawatan
tubuh sehari-hari. Fenomena ini semakin meningkatkan pamor bahan alam
sebagai pilihan karena dinilai lebih aman atau memiliki efek negatif yang lebih
rendah. Nilai ekonomis beberapa bahan alam pun semakin meningkat yang diikuti
dengan semakin berkembangnya berbagai penelitian untuk mengembangkan
produk-produk yang berbasis pada bahan alam. Saat ini, bidang penelitian dan
industri bahan alam menjadi salah satu bidang yang prospektif dan memiliki masa
depan yang baik karena kebutuhan akan bahan ini semakin meningkat.
1
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
bernilai tinggi menjadi sangat perlu untuk mahasiswa teknologi industri pertanian.
Sudah barang tentu, pengenalan dasar-dasar bahan alam ini perlu diberikan
sebagai landasan dalam mempelajari proses lanjut dari pemanfaatan bahan alam.
Pada bab ini dijelaskan mengenai pengertian dasar bahan alam dan juga
metabolit sekunder atau fitokimia yang merupakan komponen utama dari bahan
alam. Selain itu juga dijelaskan mengenai agroindustri pengolahan bahan alam
beserta contoh dan prospeknya.
1.2. Relevansi
Bab tentang pengetahuan dasar bahan alam dan metabolit sekunder ini
penting disajikan sebagai landasan untuk memahami metabolit sekunder sebagai
komponen utama bahan alam serta bagaimana mekanisme kerja metabolit
sekunder sehingga dapat memberikan manfaat bagi manusia.
1.3. Kompetensi
2
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
1.4. Pengantar
Bahan alam memiliki spektrum yang sangat luas. Mentimun yang kita
santap sebagai lalapan yang kita tujukan sebagai bahan serat yang akan
memperlancar pencernaan dan juga untuk menjaga tekanan darah dari potensi
darah tinggi adalah sebuah contoh pemanfaatan bahan alam, yaitu mentimun.
Senyawa menthol yang diformulasikan menjadi sebuah produk balsam yang
digunakan untuk melegakan dan menyegarkan dada dan tenggorokan juga
merupakan pemanfaatan bahan alam. Untuk itu pada bab ini dijelaskan mengenai
pengertian bahan alam, komponen utamanya, bagaimana komponen utama
tersebut bekerja dan apa saja efek-efeknya, serta bagaimana pemanfaatan bahan
alam sebagai komoditas agroindustri untuk dikembangkan menjadi produk
dengan nilai tambah lebih tinggi.
3
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
pengawetan, seperti pengeringan, (2) bagian dari organisme, seperti daun, bunga,
atau organ tertentu dari hewan, (3) ekstrak dari organisme atau bagian organisme,
serta (4) komponen tunggal (alkaloids, coumarins, flavonoids, lignans, glycosides,
terpenoids, steroids, dll.). Dalam praktiknya, istilah natural products lebih banyak
didefinisikan sebagai senyawa metabolit sekunder, dengan bobot molekul (BM)
rendah yang dihasilkan oleh organisme tertentu yang tidak diperuntukkan sebagai
nutrisi pokok dalam proses pertumbuhannya, tetapi lebih bersifat sebagai
komponen penunjang, seperti sebagai alat perlindungan atau sebaliknya sebagai
media penarik perhatian terhadap organisme lain (Cannell, 1998).
Sebagai contoh yang mudah adalah bahan pewarna alami, yaitu produk
pewarna yang dihasilkan dari proses isolasi, ekstraksi, ataupun pengeringan
bagian tertentu dari suatu bagian tumbuhan. Contoh pewarna alami dalam
bentuk senyawa tunggal adalah berberine, sumber warna kuning yang dapat
diisolasi dari beberapa tanaman, seperti akar kuning (Arcangelisia flava, Gambar
1.1) atau berberry (Berberis vulgaris). Selain memberikan efek warna kuning,
4
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
5
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
Dari segi pemanfaatannya bahan alam berbeda dengan bahan alam lainnya,
seperti bahan pangan (food atau nutritional food), di mana ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi pokok (karbohidrat, lemak, protein, asam amino),
atau produk perikanan, produk kerajinan, bahan tambang, produk minyak dan gas,
dan lain sebagainya, di mana sama-sama menggunakan bahan yang dihasilkan
oleh alam. Inilah yang membedakan bahan alam dengan bahan dari alam (natural
sources) lainnya.
Sementara itu, ada istilah lain yaitu fitokimia (phytochemicals). Dari asal
usul katanya, maka terdiri dari phyto dan chemicals. Fito (phyto) dalam bahasa
latin berarti tumbuhan, sedangkan chemicals berarti bahan-bahan kimia. Secara
harfiah dapat dikatakan fitokimia adalah bahan-bahan atau senyawa-senyawa
kimia yang dihasilkan oleh tumbuhan. Dalam penggunaannya terutama dalam
bidang kimia bahan alam, fitokimia diartikan sebagai metabolit sekunder yang
6
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
(http://science.marshall.edu/)
7
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
Metabolit sekunder dipelajari dalam bidang ilmu Kimia Bahan Alam atau Kimia
Organik Bahan Alam, sedangkan metabolit primer dipelajari pada bidang ilmu
Biokimia. Metabolit primer menjadi bahan dasar dalam biosintesis beberapa
kelompok metabolit sekunder, seperti terlihat pada Gambar 1.2.
Dari ilustrasi dan penjelasan di atas, dapat ditarik sebuah benang merah
bahwa industri merupakan sebuah kegiatan untuk memperoleh pendapatan
(income) baik dengan menjual produk maupun jasa, termasuk di dalamnya lisensi
atau disain produk. Industri sekunder dicirikan dengan adanya usaha pengolahan
(processing) untuk menciptakan nilai tambah (added value) dari bahan bakunya.
8
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
Sedangkan industri primer tidak melakukannya, kalaupun ada nilai tambah yang
diciptakan, persentasenya sangat kecil. Industri tersier memberikan pelayanan
jasa (service), sedangkan industri kuarter menghasilkan dan menjual lisensi atau
disain produk.
Dengan demikian, agroindustri atau industri agro atau industri pertanian
dalam lingkup khusus pemanfaatan bahan alam ini dapat didifinisikan sebagai
kegiatan industri yang ditujukan untuk menghasilkan pendapatan dengan cara
menciptakan nilai tambah dari suatu bahan alam, baik yang diperoleh melalui
proses budidaya/pertanian ataupun dengan cara mengambil secara langsung dari
alam (ekstraktif). Dengan demikian produk bahan alam adalah salah satu output
atau produk dari kegiatan agroindustri.
(http://www.nutraceuticalsworld.com/)
Di sisi lain, produk bahan alam juga dapat berperan sebagai input atau
material agroindustri, jika produk tersebut diproses lanjut menjadi produk dengan
nilai tambah yang lebih tinggi. Dengan demikian, berdasarkan bahan bakunya,
maka agroindustri dapat mencakup area yang sangat luas, yaitu produk kimia non
9
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
1.8. Rangkuman
10
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
1.9. Latihan
11
Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam
12