Professional Documents
Culture Documents
Abstract: The implementation of occupational safety and health program is one of the efforts
to create a workplace that is safe, healthy and free from environmental pollution, so as to
prevent or reduce rather than workplace accidents. The purpose of this research is 1) To
determine the level of awareness and understanding of occupational health and safety
programs, 2) To find out how the implementation of occupational safety and health program,
and 3) To find out what kind of risk of work accidents happened at the project site . The scope
of this study is limited to the study of occupational safety and health is applied to the
construction of dams Krueng keurueto jobs in North Aceh district. The research was
conducted by distributing questionnaires to 65 respondents who were directly involved in the
work of this dam. Data processing is performed by analysis of frequency and relative
importance index (RII). The object of research is a director of the Company; Project Manager;
Field Executive; Field Supervisors and Workers / heavy equipment operator involved in
Krueng Dam construction work Keureuto In North Aceh District. Based on the results of data
processing and discussion, it has been able to research appropriate research objectives,
namely: the level of awareness and understanding of the elements of safety and health
programs of work "provision of the box first aid Workplace" occupies the most weight as high
as: 4.86, for the implementation of the program health and safety "Use of Personal Protective
Equipment (PPE) which is becoming a necessity among workers" with a weight of 4.79, the
type of work hazard the most common is "irritation of the eyes when transporting the ground"
with a weight of 2:19 while the types of risks accidents that are rare are "accidents caused by
heavy equipment operational" with a weight of 1.89.
Keywords : occupational safety and health , dam Krueng keureuto.
Abstrak: Pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja adalah salah satu bentuk
upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat serta bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mencegah ataupun mengurangi dari pada kecelakaan kerja. Tujuan
penelitian adalah 1) Untuk mengetahui tingkat kesadaran dan pemahaman terhadap program
keselamatan dan kesehatan kerja, 2) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan 3) Untuk mengetahui apa saja jenis risiko kecelakaan
kerja yang terjadi di lokasi proyek. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada kajian
keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan pada pekerjaan pembangunan bendungan
krueng keurueto di kabupaten Aceh Utara. Penelitian dilaksanakan dengan penyebaran
kuesioner kepada 65 responden yang terlibat langsung dalam pekerjaan bendungan ini.
Pengolahan data dilakukan dengan analisis frekuensi dan relative importance index (RII).
Objek penelitian adalah Direktur Perusahaan; Project Manager; Pelaksana Lapangan;
Pengawas Lapangan dan para Pekerja / operator alat berat yang terlibat pada pekerjaan
Pembangunan Bendungan Krueng Keureuto Di Kabupaten Aceh Utara. Berdasarkan hasil
pengolahan data dan pembahasan, maka telah di dapat hasil penelitian sesuai tujuan penelitian
yaitu: tingkat kesadaran dan pemahaman terhadap elemen-elemen program keselamatan dan
kesehatan kerja ”Penyediaan kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) ditempat kerja”
menempati bobot paling tinggi yaitu: 4.86, Untuk pelaksanaan program keselamatan dan
kesehatan kerja “Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang menjadi keharusan dikalangan
pekerja” dengan bobot 4.79, jenis risiko kecelakaan kerja yang paling sering terjadi adalah
“iritasi pada mata saat pengangkutan tanah” dengan bobot 2.19 sedangkan jenis risiko
kecelakaan kerja yang jarang terjadi adalah “kecelakaan akibat opersional alat berat” dengan
bobot 1.89.
Manusia yang bekerja disebuah institusi Dan ketiga, untuk mengetahui apa saja jenis
maupun lokasi proyek sangat terkait dengan risiko kecelakaan kerja yang terjadi di lokasi
keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Pada kerja.
dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja Melalui penelitian ini diharapkan dapat
sangat penting dilaksanakan karena untuk menjadi acuan bagi perusahaan konstruksi
memastikan bahwa pekerja dan orang-orang dalam mempertimbangkan dan mengembang-
yang terlibat didalam sebuah kontruksi tetap kan program K3, sebagai metode untuk
berada dalam kondisi yang aman sepanjang meminimalisasikan kecelakaan kerja atau
waktu mereka bekerja. Dalam pelaksanaan yang sering disebut dengan zero accident.
sebuah kontruksi memiliki tingkat pekerjaan
KAJIAN KEPUSTAKAAN
paling berbahaya yang dapat menyebabkan
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah
kematian yang paling banyak, dibandingkan
suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan
dengan sektor pekerjaan non kontruksi.
aman baik itu bagi pekerjanya, perusahaan
Berdasarkan permasalahan keselamatan
maupun bagi masyarakat dan lingkungan
dan kesehatan kerja sebagaimana diuraikan
sekitar tempat kerja tersebut. Menurut
tersebut, maka kondisi yang terjadi adalah
Undang-undang No.I tahun 1970 tentang
belum diketahuinya tingkat kesadaran dan
keselamatan kerja, setiap tenaga kerja berhak
pemahaman kontraktor terhadap program
mendapat perlindungan atas keselamatannya
keselamatan kerja, masih minimnya informasi
dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahte-
tentang pelaksanaan program keselamatan
raan dan meningkatkan produksi serta produk-
kerja pada pekerjaan pembangunan bendun-
tivitas nasional dan setiap orang lainnya yang
gan krueng keureuto, dan apa saja jenis risiko
berada ditempat kerja perlu terjamin pula
kecelakaan kerja di lokasi pekerjaan pemban-
keselamatannya.
gunan bendungan krueng keureuto.
K3 adalah suatu konsep berpikir berisi
Adapun tujuan dari penelitian ini,
upaya nyata dalam bentuk perlindungan yang
pertama adalah untuk mengetahui tingkat
ditujukan untuk orang lain agar selalu dalam
kesadaran dan pemahaman terhadap elemen-
keadaan selamat dan sehat maka dari itu
elemen program keselamatan kerja, seperti
diperlukan sistem manajemen K3 (SMK3)
jaminan keselamatan dan kesehatan kerja,
sebagai suatu sistem manajemen yang
pelatihan K3 dan alat pelindung diri yang
berupaya dalam penerapan keselamatan dan
dilaksanakan oleh kontraktor dalam pekerjaan
kesehatan kerja (Ramli, 2010).
pembangunan bendungan krueng keureuto.
Kedua, untuk mengetahui bagaimana Pengertian Keselamatan dan Kesehatan
pelaksanaan program Keselamatan dan Kerja
Kesehatan Kerja (K3) pada pekerjaan Hadiguna (2009) menyebutkan bahwa,
pembangunan bendungan krueng keureuto. keselamatan kerja berarti proses merencana-
kecelakaan Kuesioner
- Setiap kecelakaan dianalisa Menurut Riduwan (2007), kuesioner atau
angket adalah daftar pertanyaan yang
Metode Pengambilan Sampel
diberikan kepada orang lain yang bersedia
Nasir (2003) menjelaskan bahwa, metode
memberikan respon (responden) sesuai
pengambilan sampel ada dua yaitu sampel
dengan permintaan pengguna. Tujuan
besar dan sampel kecil. Sampel besar adalah
penyebaran angket adalah mencari informasi
sampel dengan jumlah responden sebanyak 30
yang lengkap mengenai suatu masalah dari
orang atau lebih. Sedangkan sampel kecil
responden tanpa merasa khawatir bila
adalah sampel dengan jumlah responden
responden memberikan jawaban yang tidak
kurang dari 30 orang.
sesuai dengan kenyataan dalam pengisian
Sugiyono (2005) juga mengemukakan
daftar pernyataan.
bahwa jumlah anggota sampel sering
dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah Analisis Relative Importance Index
sampel 100% mewakili populasi adalah sama (RII)
dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Penentuan tingkat kepentingan yang
Jumlah anggota sampel yang paling tepat ditunjukkan oleh pihak-pihak yang terkait
digunakan dalam penelitian tergantung pada digunakan untuk mengukur nilai relative
tingkat kesalahan yang dikehendaki. Dengan importance index dari masing-masing faktor
kata lain semakin sedikit jumlah sampel makin (Narbuko dan Achmadi, 2004). Rumus yang
besar tingkat kesalahan dan begitu juga digunakan adalah sebagai berikut:
sebaliknya, semakin besar jumlah sampel
maka semakin kecil tingkat kesalahan. Relative importance index (RII) =
Riduwan (2007) menjelaskan bahwa, ∑
(2)
untuk menentukan pengambilan sampel ∑
(apabila populasi sudah diketahui) digunakan
dengan rumus slovin dengan persamaan Dimana :
sebagai berikut : i = indeks kategori respon (1,2,3,4 dan 5 )
Wi = bobot yang dihubungkan dengan nilai
respon ke-I (1,2,3,4,5 berurutan)
N
Xi = frekuensi dari respon ke i sebagai persentase
dari total responden untuk setiap
n= 1+(N.e²) (1)
variabel/faktor.
MULAI
START
Perumusan Masalah
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
- Analisis Frekuensi
- Analisis Relatif Importance Index
SELESAI
yang diperoleh dari pengolahan data adalah Tabel 1. Karakteristik Umur Responden
N Kisaran Umur Frekuensi Persen-
analisis frekuensi untuk menghitung frekuensi o (Tahun) tase
setiap variabel dan relative imfortance index 1 < 20 0 0
2 20 - 40 27 42.54
untuk menghitung tingkat kepentingan setiap 3 > 40 38 58.46
variabel tingkat kesadaran dan pemahaman Jumlah 65 100.00
Pada tabel di atas terlihat bahwa pada Di Kabupaten Aceh Utara adalah sebagai
variabel pelaksanaan program keselamatan berikut:
dan kesehatan kerja yang umum dilakukan 1. Tingkat kesadaran dan pemahaman
oleh kontraktor, variabel “Penggunaan Alat terhadap keselamatan dan kesehatan
Pelindung Diri (APD) yang menjadi kerja, yang berkategori paling penting
keharusan dikalangan pekerja” adalah variabel adalah variabel: Penyediaan kotak
yang paling banyak responden memberi pertolongan pertama pada kecelakaan
jawaban “Paling Penting” dengan bobot 4.79. (P3K) di tempat kerja dengan bobot 4,86;
Penggunaan alat pelindung diri (APD) Mewajibkan setiap pekerja memiliki
merupakan modal yang sangat besar didalam
asuransi tenaga kerja dengan bobot 4,79;
menciptakan keselamatan dalam bekerja.
kemudian Merancang dan mengadakan
Tabel 4. Jenis Risiko Kecelakaan Kerja program-program keselamatan kerja
No Variabel Bobot Jawaban
dengan bobot 4,36.
C7 Iritasi pada mata 2.49 Sering
saat penganggkutan 2. Evaluasi pelaksanaan program keselama-
tanah
tan dan kesehatan kerja pada Pembangu-
C3 Tangan terpukul 2.08 Jarang
palu saat mema- nan Bendungan Krueng Keureuto, yang
sang bekisting
C1 Terjadi kecelakaan 1.89 Jarang berkategori paling penting adalah varia-
akibat operasional
alat berat bel : Penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) yang menjadi keharusan dikalan-
Analisa terhadap kuesioner untuk
gan pekerja dengan bobot 4,79; Kebera-
variabel jenis risiko kecelakaan kerja yang
daan K3 dalam dunia kontruksi khusus
terjadi di lokasi pekerjaan pembangunan
pada Pembangunan Bendungan Krueng
bendungan krueng keureuto, dilakukan dengan
Keureto dengan bobot 4,71; Mewajibkan
melihat bobot dari responden yang memberi-
setiap pekerja memiliki asuransi tenaga
kan jawaban untuk tiap subvariabel, subvaria-
kerja dengan bobot 4,64; dan
bel “Iritasi pada mata saat pengangkutan tanah”
3. Berdasarkan hasil pengolahan data dan
adalah subvariabel yang paling banyak
pembahasan yang telah dilakukan, maka
responden memberi jawaban “Sering” dengan
telah diketahui jenis risiko kecelakaan
bobot 2,49 berdasarkan skor Relative
kerja yang berada dalam katagori sering
Importance Index (RII) dan interpretasi
terjadi dilakosi proyek pada pekerjaan
jawaban dapat dilihat pada Tabel 4.
Pembangunan Bendungan Krueng
SIMPULAN DAN SARAN Keureuto yaitu:
Simpulan Jenis risiko kecelakaan kerja pada
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembangunan bendungan, yang
hasil penelitian terhadap kajian keselamatan sering terjadi adalah “iritasi pada mata