You are on page 1of 8

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP


BERSIH DAN SEHAT SEBAGAI UPAYA UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT
DIARE PADA SISWA DI SD N KARANGTOWO KECAMATAN
KARANGTENGAH KABUPATEN DEMAK

Nia Indriana Sari*), Bagoes Widjanarko **), Aditya Kusumawati ***)


*)Mahasiswa Peminatan PKIP FKM UNDIP
**)Dosen Bagian PKIP FKM UNDIP
***)Dosen Bagian PKIP FKM UNDIP
e-mail : niaindrianasari@gmail.com

Abstract

In 2014 diarrhea cases at Puskesmas Karang Tengah reached 1624 cases with
490 a case that occurred in primary school age children namely 5-14 years.
Research aims to understand factors that deals with the clean and healthy living
to their students in elementary school of Karangtowo The kind of research this is
quantitative with cross sectional approach. Population in this research 367
respondents with the sample of the 51 respondents. Data analysis using
chisquare.The research results show that clean and healthy behaviors to the
prevention of disease diarrhea in students 33.3 % of good. While 66.7 % have
the clean and healthy living a less well. The knowledge students 52.9 % less
than good while 47,1 % good . Attitude students 58,8 % less than good while
41.2 %. As many as 25,5 % of schools support and as many as 74.5 % schools
were not supporting a clean and healthy behaviors for the prevention of diarrhea.
Facilities infrastructures to do the clean and healthy living owned as many as
27.5 % and infrastructure which is not possessed as many as 72,5 %. The results
showed that the correlated with students in elementary school of Karangtowo
include knowledge ( p = 0.037 ), support the school ( p = 0.016 ), and
infrastructure ( p = 0.038 ). While factors that does not affect clean and healthy
life behavior in elementary school of Karangtowo is the age ( p = 0.593 ), sex ( p
= 0.763 ) and attitude ( p = 0.836 ).

Keywords : school, clean and healthy behavior, diarrhea, knowledge,


attitude, support, infrastructure,

PENDAHULUAN suatu respons seseorang terhadap


stimulus atau objek yang berkaitan
Perilaku manusia merupakan dengan sehat- sakit, penyakit dan
hasil dari segala macam pengalaman faktor-faktor yang mempengaruhi
serta interaksi manusia dengan kesehatan seperti pelayanan
lingkungannya yang terwujud dalam kesehatan, makanan, minuman dan
bentuk pengetahuan, sikap dan lingkungan.1,2
tindakan. Perilaku merupakan
respon/reaksi seorang individu Pembentukan perilaku
terhadap stimulus yang berasal dari kesehatan sejak dini di institusi
luar maupun dari dalam pendidikan lebih mudah
dirinya.Perilaku kesehatan adalah pelaksanaannya daripada setelah

1051
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

anak menginjak usia dewasa. Di tahun 2014 jumlah kasus diare yang
Indonesia terdapat lebih dari 250.000 ditemukan sekitar 8.713.537 kasus
sekolah negeri, swasta maupun penderita dengan jumlah penderita
sekolah agama dari berbagai yang ditangani 8.490.976 kasus.6,7
tingkatan, jumlah anak sekolah
diperkirakan mencapai 30% dari total Menurut Riskesdas 2013,Insiden
penduduk Indonesia atau sekitar 73 diare untuk seluruh kelompok umur di
juta orang. Anak usia sekolah Jawa Tengah adalah 3,3 persen. Lima
merupakan aset atau modal utama kabupaten/kota dengan insiden dan
pembangunan di masa depan yang period prevalence diare tertinggi
perlu dijaga, ditingkatkan dan adalah Tegal (6,2% dan 11,6%),
dilindungi kesehatannya. Sekolah Magelang (5,3% dan 10,2%), Jepara
merupakan rumah kedua bagi anak, (5,2% dan 8,9%), Demak (4,6% dan
sehingga dapat berperan dalam upaya 10,5%), dan Purbalingga (4,5% dan
optimalisasi kembang anak usia 7,7%)7
sekolah dengan upaya promotif dan
preventif.3 Menurut data profil kesehatan
PHBS di sekolah adalah upaya Indonesia di Jawa Tengah tahun 2014,
untuk memperdayakan siswa, guru, jumlah perkiraan kasus diare adalah
dan masyarakat lingkungan sekolah sebesar 701.488 kasus. Sedangkan
agar tahu, mau, dan mampu jumlah penderita diare yang ditangani
mempraktikkan PHBS dan berperan sebanyak393.829kasus8
aktif dalam mewujudkan sekolah
sehat. PHBS harus ditanamkan sejak Kabupaten Demak merupakan
dini agar bisa terbawa hingga usia salah satu kabupaten di Jawa Tengah
dewasa. Usia anak sekolah adalah yang banyak ditemukan kasus diare.
usia yang masih muda, mereka masih Pada tahun 2014 jumlah kasus diare
membutuhkan bantuan dari orang di sebanyak 28.333 dengan prevalensi
sekitar lingkungan terdekat yaitu, 2,41%.Angka kesakitan diare di
orang tua, guru dan teman.Anak usia wilayah kerja Puskesmas Karang
sekolah merupakan kelompok umur 6- Tengah selalu menduduki peringkat
12 tahun yang rawan terhadap tinggi tiap tahunnya dibanding wilayah
masalah kesehatan.4 kerja puskesmas lainnya di Kabupaten
Kurang sadarnya masyarakat Demak. Pada tahun 2014 kasus diare
akan pentingnya PHBS sering di puskesmas karang tengah
menimbulkan masalah kesehatan, mencapai 1624 kasus dengan 490
seperti Diare, ISPA, penyakit kulit, kasus yang terjadi pada anak usia
DHF (Dengue Hemmoragik fever), dan sekolah dasar yaitu 5-14 tahun.9
kecacingan. Mencuci tangan secara
tepat dengan menggunakan sabun
Berdasarkan latar belakang
dapat mengurangi resiko penyakit
diatas, maka peneliti merumuskan
diare sebesar 42 sampai 47 %.5
masalah sebagai berikut : “ Apa saja
Diare masih menjadi masalah
faktor-faktor yang berhubungan
kesehatan hingga saat ini terutama di
dengan perilaku hidup bersih dan
negara negara berkembang.Angka
sehat sebagai upaya untuk
kejadian diare pada anak di dunia
pencegahan penyakit diare pada siswa
mencapai 1 miliar kasus tiap tahun,
di SD N Karangtowo Kecamatan
dengan korban meninggal sekitar 4
Karang Tengah Kabupaten Demak?”
juta jiwa. Menurut data profil
Tujuan dari penelitian ini adalah
kesehatan Indonesia menyebutkan
untuk menganalisis faktor-faktor yang

1052
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

berhubungan dengan perilaku hidup Kabupaten Demak adalah


bersih dan sehat sebagai upaya untuk salah satu Kabupaten di Jawa
pencegahan penyakit diare pada siswa Tengah yang terletak pada
di SD N Karangtowo Kecamatan 6º43'26" - 7º09'43" LS dan
Karang Tengah Kabupaten Demak. 110º48'47" BT dan terletak sekitar
25 km di sebelah timur Kota
METODOLOGI PENELITIAN Semarang.Kabupaten Demak
memiliki luas wilayah seluas ±
Jenis penelitian ini adalah 1.149,07 km², yang terdiri dari
kuantitatif dengan pendekatan survei daratan seluas ± 897,43 km², dan
analitik karena peneliti berupaya lautan seluas ± 252,34 km². Di
mencari hubungan antara variabel Kabupaten Demak terdapat 625
yang satu dengan yang lainnya.10 sekolah dasar dengan jumlah SD
Negeri sebanyak 480, sedangkan
Pengumpulan data dilakukan SD swasta sebanyak 145 sekolah.
dengan desain cross sectional yaitu Di Kecamatan Karang tengah
penelitian untuk mempelajari dinamika terdapat 34 SD dengan jumlah SD
korelasi antara faktor-faktor resiko negeri 29 dan SD swasta
dengan efek dengan cara pendekatan, sebanyak 5.
observasi atau pengumpulan data SDN Karangtowo adalah
sekaligus pada suatu saat (Point time salah satu SD negeri yang berada
approach).11 di Kecamatan Karang Tengah
Kabupaten Demak yang
Subyek penelitian dalam merupakan salah satu SD standar
penelitian ini adalah siswa kelas IV SD nasional yang diminati oleh
N Karangtowo Kecamatan Karang banyak siswa. Sekolah ini memiliki
Tengah Kabupaten Demak yang jumlah siswa sebanyak 362 siswa,
berjumlah 51 siswa. 1 kepala sekolah, 22 guru kelas, 1
guru olahraga, 1 guru agama serta
1 tukang kebun. Luas dari SD
VariabelpenelitianterdiridariVariab
Karangtowo adalah 120 m x 150
elindependen, yang meliputi :
m.
b. Karakteristik Responden
Predisposing factors (karakteristik Pada penelitian ini, karakteristik
responden berupa umur responden, responden yang diteliti adalah
jenis kelamin responden), umur dan jenis kelamin.
pengetahuan responden dan sikap, Umur dibedakan menjadi dua
reinforcing factors: dukungan kategori yaitu anak-anak (2-10
lingkungan sekolah, serta enabling tahun) dan remaja (11-20 tahun).
factors : sarana prasarana. Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan bahwa sebanyak 47
Variabel dependen atau responden (92,2,1%) termasuk
variable terikat dari penelitian ini dalam kategori anak-anak, dan
adalah PHBS sebagai upaya untuk sebanyak 4 responden (7,8%)
pencegahan penyakit diare. termasuk dalam kategori remaja.
Dalam penelitian ini pemilihan
HASIL DAN PEMBAHASAN pengelompokkan umur
berdasarkan Elizabeth B. Hurlock.
a. Gambaran Umum Lokasi Anak-anak yang dalam masa
pertumbuhan dan perkembangan

1053
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

memiliki rasa keingintahuan yang 1. Pengetahuan


besar terhadap lingkungan sekitar. Dari hasil penelitian
Hal ini ditandai dengan banyaknya didapatkan bahwa sebagian
pertanyaan yang diajukan mereka. besar responden kelas IV SD
Rasa ingin tahu tersebut N Karangtowo memiliki
memberikan kesempatan kepada pengetahuan yang kurang baik
anak dalam belajar mengenal tentang perilaku hidup bersih
sesuatu.12 dan sehat (52,9%). Sedangkan
Pada usia remaja (11-20 responden yang
tahun), terjadi perubahan jasmani berpengetahuan baik sebesar
yang sangat pesat dan 47,1 %.
perkembangan intelektual yang Berdasarkan hasil
sangat intensif sehingga minat crosstab didapatkan nilai p
terhadap dunia luar sangat besar. sebesar 0,037 atau p < 0,05
Pada saat ini remaja tidak mau yang berarti Ha diterima Ho
dianggap sebagai anak-anak lagi, ditolak.
namun belum bisa meninggalkan Notoatmodjomengungkapkan
pola kekanak-kanakan.13 pengetahuan adalah hasil tahu
Remaja pada umur ini sudah dan ini terjadi setelah orang
dapat berfikir dan melakukan pengindraan
mempertimbangkan sesuatu untuk terhadap suatu obyek tertentu.
mulai bertindak dan dapat Pengetahuan merupakan
menentukan pilihan hidupnya, domain yang sangat penting
tetapi tetap harus ada dalam bentuk tindakan
pengawasan dari orang disekitar. seseorang.2
Jenis kelamin dibedakan
menjadi dua kategori yaitu laki-laki Hasil penelitian ini
dan perempuan. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian yang
menunjukkan bahwa sebanyak 30 dilakukan oleh Mulyadi (2014)
responden (58,8%) berjenis dengan judul “Tingkat
kelamin laki-laki, dan sebanyak 21 pengetahuansiswa terhadap
responden (43,1%) berjenis penerapanperilaku hidup
kelamin perempuan. bersihdansehat di SD
Menurut penelitian Lisafatur N197Palembang tahun2014”
anak dengan jenis kelamin laki- menyebutkan bahwa
laki biasanya lebih cepat dapat adahubungan antara
berfikir dan memutuskan pengetahuan
permasalahan namun lemah denganperilakuhidupbersihdan
dalam hal kedisiplinan dan sehat.15
ketelatenan, termasuk dalam hal
perilaku PHBS yang seharusnya 2. Dukungan Lingkungan
diterapkan terhadap dirinya Sekolah
sendiri. Anak laki-laki biasanya Dukungan sekolah yang
malas untuk memperhatikan dimaksud dalam penelitian ini
PHBS dan biasanya lebih memilih meliputi dukungan guru,
untuk berperilaku yang simpeldan kepala sekolah. Adapun
mudahsaja.14 dukungan dari sekolah untuk
c. Faktor yang berhubungan dengan melakukan perilaku hidup
PHBS sebagai upaya pencegahan bersih dan sehat sebanyak
penyakit diare 25,5% dan sebanyak 74,5%

1054
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

sekolah tidak mendukung dan prasarana atau fasilitas


adanya perilaku hidup bersih kesehatan bagi anak-anaknya
dan sehat sebagai upaya seperti air bersih, tempat
untuk pencegahan penyakit pembuangan sampah,
diare ketersediaan jamban, dan
Hasil uji statistik makanan yang bergizi.
didapatkan nilai p sebesar Fasilitas ini pada hakikatnya
0,016 atau p < 0,05 yang mendukung atau
berarti Ha diterima Ho ditolak. memungkinkan terwujudnya
Kecenderungan perilaku hidup bersih dan
anakmeniruperilaku sehat.2
orangdewasa dan selain
orang tua si anak, guru di Hasil penelitian tersebut
sekolah·merupakan orang sesuai dengan penelitian yang
dewasa terdekat kedua bagi dilakukan oleh Suryadi(2012)
mereka. “Faktor-faktor yang
Guru mempunyai peran berhubungan dengan PHBS
yang sangat besar terhadap pada murid SD Negeri 1 Kota
pelaksanaan PHBS disekolah, Subulussalam Tahun 2011”
karena guru merupakan orang menyebutkan bahwa ada
tua yang berada di sekolah. hubungan antara fasilitas dan
Guru bertugas untuk sarana dengan PHBS dengan
memberikan pengertian pvalue 0,03.17
tentang cara berperilaku hidup
bersih dan sehat serta d. Faktor yang tidak berhubungan
memberi contoh pelaksanaan dengan PHBS sebagai upaya
PHBS di sekolah. pencegahan penyakit diare
Penelitian ini sesuai 1. Sikap
dengan penelitian yang
dilakukan oleh Muhammad Dari hasil penelitian
Mahfudz Adznan dengan judul didapatkan dari 51 responden
“Faktor-faktor yang dalam hal ini siswa SD N
berhubungan dengan praktik Karangtowo Kecamatan
perilaku hidup bersih dan Karang Tengah Kabupaten
sehat (PHBS) pada siswa SD Demakyang duduk dikelas
N Kedungmundu IVsebagian besar termasuk
Semarang”.16 dalam kategori umur anak-anak,
3. Sarana Prasarana yaitu pada rentang umur 2-10
Hasil uji statistik tahun sebanyak 47 responden
didapatkan nilai p sebesar (92,2%). Sedangkan responden
0,038 atau p < 0,05 yang yang termasuk dalam kategori
berarti Ha diterima, Ho ditolak. remaja sebanyak 4 responden
(7,8%)
Menurut L Green dalam
Notoatmojo faktor pemungkin Hasil uji statistik
merupakan faktor-faktor yang didapatkan nilai p sebesar
memungkinkan atau 0,593 atau p > 0,05 yang
memfasilitasi perilaku atau berarti Ha ditolak Ho diterima.
tindakan. Faktor-faktor ini Pada usia sekolah dasar (SD)
mencakup ketersedian sarana anak perlu mendapat

1055
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

pengawasan kesehatan, Oktapiana R dalam utami


karena pada tahap ini (2009) juga mengatakan dalam
merupakan proses tumbuh penelitian yang dilakukandi
kembang yang teratur. Anak SD N 013 Sunter Agung
pada usia ini 5-6 hari dalam Jakarta Utara yang
seminggu akan pulang dan menyatakan tidak ada
pergi ke sekolah dengan hubungan yang bermakna
melewati berbagai macam antara jenis kelamin dengan
kondisi lalulintas dan praktik Perilaku Hidup Bersih
lingkungan yang mengalami dan Sehat (PHBS).19
polusi, sumber penyakit, 3. Sikap
bergaul dengan teman yang
semuanya rawan tertular Sikap merupakan reaksi
18
berbagai penyakit. atau respon yang masih
Penelitian ini tidak tertutup dari seseorang
sesuai dengan penelitian yang terhadap stimulus atau objek.2
dilakukan oleh Lisafatur tahun Hasil uji statistik didapatkan
2012 dengan judul “Hubungan nilai p sebesar 0,836 atau p >
karakteristik dan pengetahuan 0,05 yang berarti Ha ditolak Ho
tentang kebersihan perorangan diterima.
denganperilaku hidupbersihdan
sehat (PHBS) di MI Matholiul Hasil penelitian ini tidak
UlumI Imenco Wedung sesuai dengan penelitian yang
Demak”.14 dilakukan oleh Zitty dkk tahun
2. Jenis Kelamin 2014 dengan judul “Hubungan
Responden laki-laki antara pengetahuan dan sikap
berjumlah 30 (58.8%) dengan perilaku hidup bersih
sedangkan responden berjenis dan sehat (PHBS) pada pelajar
kelamin perempuan berjumlah di SD Inpres Sukur Kecamatan
21 (41,2%). Penerapan Airmadi di Kabupaten Minahasa
perilaku hidup bersih dan sehat Utara”.18
baik laki-laki maupun
perempuan mempunyai hak Tabel rekapitulasi faktor yang
yang sama karena kesehatan berhubungan dengan PHBS
diperlukan tidak hanya
perempuan atau laki-laki saja. No. Variabel p
Hasil uji statistik 1. Umur 0,593
didapatkan nilai p sebesar 2. Jenis Kelamin 0,763
0,763 atau p > 0,05 yang 3. Pengetahuan 0,037
mengenai PHBS
berarti Ha ditolak Ho diterima.
4. Sikap mengenai 0,836
Hasil penelitian PHBS
Utami(2009) menunjukkan 5. Dukungan lingkungan 0,016
bahwa laki-laki dan perempuan sekolah untuk
mempunyai andil yang sama melakukan PHBS
6. Sarana prasarana 0,038
dalam upaya meningkatkan untuk melakukan
kesehatannya yang mana PHBS
dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari melalui
berperilaku hidup bersih dan
sehat sedangkan menurut

1056
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

KESIMPULAN penyuluhan kesehatan terutama


1. Sebanyak 33,3 % responden mengenai masalah pencegahan
mempunyai perilaku hidup bersih penyakit diare secara rutin setiap
dan sehat sebagai upaya untuk bulan
pencegahan penyakit diare yang
baik. Sedangkan 66,7% DAFTAR PUSTAKA
mempunyai perilaku hidup bersih
dan sehat yang kurang baik untuk 1. Sarwono S. Sosiologi Kesehatan.
pencegahan penyakit diare seperti Jakarta : Rineka Cipta. 2004
praktek mencuci tangan, 2. Notoatmodjo, S. Promosi
praktekmembuang sampah, Kesehatan dan Perilaku
praktek jajan serta praktek buang Kesehatan. Jakarta : PT Rineka
air besar Cipta. 2012
2. Sebanyak 47 responden (92,2%) 3. Simon, A. Jurnal Kesehatan
termasuk dalam kategori umur “Lomba Sekolah berbudaya
anak-anak sedangkan kategori Lingkungan Sehat Sekolah Dasar
remaja sebanyak 4 responden Propinsi Jawa Barat“. 2007.
(7,8%). Responden yang berjenis diambil dari website
kelamin laki-laki sebanyak 30 http://wordpress.com [diakses
(58,8%) dan sebanyak 21 tanggal 25 Januari 2016].)
responden berjenis kelamin 4. Departemen Kesehatan RI.
perempuan (41,2%). Panduan Promosi Kesehatan di
3. Faktor-faktor yang berhubungan Sekolah. Jakarta : Depkes RI.
dengan perilaku hidup bersih dan 2007
sehat pada siswa di SDN 5. UNICEF Indonesia. PHBS Dalam
Karangtowo antara lain Kedaruratan. From
pengetahuan(p=0,037), dukungan http://www.unicef.org/indonesia/P
lingkungan sekolah (p= 0,016), HSDalamKedaruratan.pdf diakses
dan sarana prasarana (p=0,038) pada tanggal 9 Oktober 2015
4. Faktor-faktor yang tidak 6. Departemen Kesehatan RI. Profil
berhubungan dengan perilaku Kesehatan Indonesia 2013.
hidup bersih dan sehat pada siswa Jakarta: Departemen Kesehatan
di SDN Karangtowo antara lain RI. 2014.)
umur (p=0,593), jenis kelamin 7. Departemen Kesehatan RI. Profil
(p=0,763), dan sikap mengenai Kesehatan Indonesia 2014.
PHBS (p=0,836) Jakarta: Departemen Kesehatan
RI. 2015
SARAN 8. Dinas kesehatan Jawa Tengah.
Profil Dinas Kesehatan Jawa
1. Disarankan bagi sekolah Tengah 2014. Jawa Tengah:
meningkatkan pengetahuan siswa Dinkes Jawa Tengah. 2015.
mengenai perilaku hidup bersih 9. Dinas Kesehatan Kabupaten
dan sehat (PHBS) melalui media Demak. Profil Kesehatan
visual, guru memberikan contoh Kabupaten Demak 2014. Demak :
dan mengawasi pelaksaan PHBS Dinas kesehatan. 2015.
disekolah dengan menerapkan 10. Sastroasmoro, S, Ismael, S.
peraturan mengenai PHBS, serta Dasar-dasar Metodologi Penelitian
perbaikan sarana prasarana. Klinis. cetakan keempat. Jakarta :
2. Puskesmas bekerja sama dengan Binarupa Aksara : 2011
sekolah untuk mengadakan

1057
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

11. Notoatmojo, Soekidjo. Metodologi Semarang :Universitas


Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Muhammadiyah Semarang. 2013
Rineka Cipta 2010 17. Suryadi. Faktor-Faktor yang
12. Elizabeth B. Hurlock. berhubungan dengan Perilaku
Perkembangan Anak Jilid 2 Hidup Bersih dan Sehat pada
cetakan keenam , Jakarta: Murid SD Negeri 1 Kota
Erlangga. 2013 SubulussalamTahun 2011.
13. Kartono, K. Psikologi 2011/02/abstrak-
Perkembangan Anak. Bandung : fkm.html/www.skripsi-
CV. Mender.1990 tesis.com/Faktor-Faktor-
14. LisfaturRohmah. Manuscript: yangberhubungan-dengan
Hubungan karakteristik dan Perilaku-Hidup-Bersih-dan-Sehat-
pengetahuan tentang kebersihan pada-Murid-SDNegeri-1-Kota-
perorangan dengan perilaku hidup Subulussalam-Tahun-2011 di
bersih dan sehat (PHBS) studi unduh 18 April 2016.
pada madrasah Ibtidaiyah 18. Zitty dkk. Hubungan antara
Matholiul UlumII Menco Wedung pengetahuan dan sikap dengan
Demak. Semarang. Ilmu perilaku hidup bersih dan sehat
Keperawatan Fakultas (PHBS) pada pelajar di SD Inpres
Keperawatan Dan Kesehatan Sukur Kecamatan Airmadidi
Universitas Muhammadiyah Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal
Semarang. 2012 Ilmiah Farmasi–UNSRATVol. 4
15. Mulyadi. 2014. Tingkat No. 4 November2015 ISSN2302–
pengetahuan siswa terhadap 2493. 2014
penerapan perilaku hidup bersih 19. Isni Utami. Skripsi : Hubungan
dan sehat di SDN 197 Palembang anatara pengetahuan gizi ibu
tahun2014. Jurnal Kesehatan mengenai susu dan faktor lainnya
JurnalKesehatanBina Husada dengan riwayat konsumsi susu
Vol.10 No.4 Januari2015 selama masa usia sekolah dasar
16. Adznan MM. Faktor-Faktor yang pada siswa kelas 1 SMP negeri
Berhubungan dengan Praktik 102 dan SMP I PB Sudirman
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Jakarta Timur tahun 2009. FKM
(PHBS) pada Siswa SD Negeri UI. 2009
Kedungmundu Semarang.

1058

You might also like