You are on page 1of 29

Apa itu BAS (Building

Automation System)?
Building automation system adalah sebuah pemrograman, komputerisasi,
intelligent network dari peralatan elektronik yang memonitor dan mengontrol
sistem mekanis dan sistem penerangan dalam sebuah gedung. Building
Automation Systems (BAS) mengoptimasi start-up dan performansi dari
peralatan HVAC dan sistem alarm. BAS menambah dalam jumlah besar
interaksi dari mekanikal subsistem dalam gedung, meningkatkan
kenyamanan pemilik, minimasi energi yang digunakan, dan menyediakan off-
site kontrol gedung. BAS berbasis kontrol komputer untuk mengkoordinasi,
mengorganisasi, dan mengoptimasi kontrol subsistem pada gedung seperti
keamanan, kebakaran/keselamatan, elevator, dan lain-lain.

Bagian dari sistem

1. Controller

Controller yang digunakan biasanya terdiri dari satu atau


lebih PLC (Programmable Logic Controllers), dengan pemrograman tertentu.
PLC dalam BAS digunakan untuk mengontrol peralatan yang biasanya
digunakan dalam sebuah gedung.

2. Occupancy Sensor

Occupancy (pemilikan) biasanya didasarkan pada waktu dari skedul


harian. Override(mengesampingkan) switch atau sensor dapat digunakan
untuk memantau occupancy pada beberapa daerah internal gedung.

3. Lighting

Lighting dapat dinyalakan maupun dimatikan dengan Building Automation


System berdasarkan waktu harian, atau pengatur waktu dan sensor. Contoh
sederhana sistem tersebut adalah menyalanya lampu pada suatu ruangan
setelah setengah jam orang terakhir keluar dari ruangan tersebut.

4. Air Handler

Air handler digunakan untuk mengatur keluar masuknya udara dalam gedung
(dumper buka tutup ducting). Pengaturan ini dilakukan untuk menjaga agar
udara tetap sesuai dengan kebutuhan serta kesehatan manusia yang ada
dalam gedung tersebut.

5. Central Plant

Central Plant dibutuhkan untuk menyuplai air-handling unit dengan air.

6. Alarms and Security

Banyak Building Automation System memiliki kemampuan alarm. Jika


sebuah alarm dideteksi, alarm tersebut dapat diprogram untuk
memberitahukan seseorang. Pemberitahuan dapat dilakukan melalui
komputer, pager maupun suara alarm. Sistem sekuriti dapat disambungkan
pada building automation system. Jika occupancy sensor ada, maka sensor
tersebut dapat juga digunakan sebagai alarm pencuri.

Topologi

Jaringan otomatis gedung terdiri dari primary dan secondary bus yang terdiri
dari Programmable Logic Controllers, input / output dan sebuah user
interface (human interface device). Primary dan secondary bus dapat berupa
kabel fiber optik, ethernet, ARCNET, RS-232, RS-485 atau wireless
network. Controller digunakan dengan software yang akan bekerja dengan
standar BACnet, LanTalk, dan ASHRAE. Input dan output berupa analog dan
digital (binary). Input analog digunakan untuk membaca pengukuran
variabel. Input digital mengindikasikan apabila device menyala atau tidak.
Output analog mengontrol kecepatan atau posisi dari peralatan,
seperti variable frequency drive, sebuah I-P transducer, atau sebuah
aktuator. Output digital digunakan untuk membuka dan menutup relay
dan switch.

Building Automation System

Di berbagai sektor industri dan komersial Perkembangan Building Automation System


pemakaian energi listrik merupakan persoalan
yang tidak mudah diselesaikan. Karena
menyangkut berbagai faktor tentang tenaga kerja,
peralatan, perawatan mesin, atau sistem
pengoperasian. Peralatan yang biasanya
memperbesar tagihan listrik,

 Air - Conditioning
 Motor Induksi 3 Phasa
 Air - Chiller HVAC
 Water Coller
 Colling Water Pump
 Lighting
 Escallator
 Water Heater
 AHU , biasanya membutuhkan sistem
operasi yang otomatis untuk
mempermudah pekerjaan.

Berbagai persoalan muncul karena minimnnya Building Automation System merupakan solusi energy,
pengendalian dan monitoring sistem, serta mis- security, fasilitas dan management, system video, HVAC,
informasi atau kurangnya pemahaman teknis, lighting / penerangan, fire alarm system serta beberapa kontrol
terutama persoalan kontrol otomatis dari berbagai gedung termasuk utility seperti genset, power panel room,
sistem pengendalian seperti pengendalian water treatment, lift, dan pump room.
temperatur, tekanan, flow, menjadi persoalan
utama pemborosan energi listrik. Beberapa perangkat system telah dilengkapi dengan
software dan hardware berbasis Web dan protocol komunikasi
Kontrol Start Stop Otomatis Lampu Penerangan Modbus dan BACnet. Dan system telah dikembangkan untuk
tujuan-tujuan dalam hal kontrol AHU, HVAC, Sequencial
control, alarm, beberapa fungsi schedule Start Stop.

Penarikan Kabel.

Instalasi building automation system dibagi dalam


beberapa sector area atau zona dimana unit unit chiller, AHU,
Water Heater, Cooling Tower atau yang lainnya terpasang
untuk memudahkan penarikan kabel. Instalasi kabel dari tiap
unit harus dilakukan dengan alamat dan kode sesuai dengan
zona atau unit bersangkutan agar memudahkan pelaksanaan
wiring baik ke modul kontrol ataupun ke sensor lapangan.

Beberapa perangkat modul kontrol telah ditambahkan


pada panel box ruang-ruang unit terdekat. Penarikan kabel baik
kabel sensor dan kabel data merupakan bagian pekerjaan
building automation system selain wiring modul kontroller , dan
setting konfigurasi modul, serta pemrograman komputer.
Panel lampu penerangan biasanya dibuat dalam Semua bagian instalasi kabel, wiring, setting perangkat dan
bentuk sistem switching manual dengan aktivitas pemrograman dilakukan sehingga tujuan kontrol dan
melibatkan beberapa push button, selector switch monitoring status unit bisa dilakukan.
dan beberapa relay atau magnetic contacor, yang
terhubung dengan perangkat lampu yang terbagi
dalam beberapa ruangan dalam gedung atau
pabrik.

Sistem kontrol dan


monitoring lampu penerangan otomatis dapat
dilakukan dengan menggunakan sistem BAS yang
bekerja berdasar pada perintah program otomatis.
Mengingat kontrol ON OFF tidak efisien maka perlu
dibuatkan sistem otomatis. Hal tersebut melibatkan
beberapa relay dan magnetic contactor dan
beberapa modul controller yang terhubung dengan
komputer yang sdh diprogram.

Hubungi kami untuk presentasi dan


demo produk : 0276-324189
atau 087805401860 atau 081218127854

atau kirim email ke kami :


admin@alfaperkasaengineering.com

System Kontrol Pompa Hydrant, Water Heater ,


Chiller , AHU dan Saving Energy.

Pemasangan Modul dan Wiring Panel

Panel kontrol merupakan beberapa kombinasi


peralatan power suplay, MCB, relay unit, magnetic contactor,
alat ukur / meter, variable speed drive, yang membentuk sistem
pengontrolan otomatis dan manual untuk tiap-tiap unit mesin
yang terdapat didalamnya.

Pembuatan building automation system dengan


melalui penambahan modul transmitter, thermocouple,
converter RS232/422/485 dan perangkat lain seperti meter
analog, digital meter, variable speed drive, sensor humidity, dan
lainnya merupakan unit system yang terintegrasi membentuk
sistem monitoring dan kontrol yang dibutuhkan dalam
menunjang operasional dan management gedung.

Modul Temperatur Control dan Inverter


Unit AC untuk bangunan atau gedung adalah
perangkat listrik yang menyerap energi listrik cukup  Memonitor dan mengontrol temperatur chiller, AHU,
besar atau 60% hingga 70% total pemakaian biaya water heater dan menurunkan pemakaian energi
listrik. Hal tersebut dikarenakan banyaknya listrik.
unit motor listrik serta sistem operasi dan  Menurunkan biaya operasional karyawan, down time
kontrol yang masih manual sehingga tidak dan kemudahan kontrol ON / OFF dari lokasi
effisien. Dan beberapa sistem kontrol masih pengontrolan
menggunakan prinsip lama yang dioperasikan start
delta yang tidak lagi bisa bekerja seimbang untuk
mengendalikan beban unit secara otomatis.
Bahkan sistem AHU atau Chiller tidak bekerja
berdasarkan volume kebutuhan pendinginan yang
dibutuhkan tapi selalu beroperasi sama baik
kebutuhan tinggi ataupun rendah. Penyebab lain
tingginya pemakaian listrik adalah sistem Chiller
atau AHU tidak bekerja berdasarkan sistem
teritegrasi dalam satu pengontrolan ( close loop )
antara unit pengontrol suhu ruangan dan unit
control chiller ataupun AHU.

Penggunaan sistem BAS akan memonitor


sistem operasi chiller AHU untuk mengendalikan
sistem pembebanan suhu ruangan otomatis atau Proses wiring dilakukan untuk mendapatkan data
mengontrol posisi start, stop, alarm atau energi panel yang hendak dimonitor untuk kemudian dapat pula
listrik dengan memanfaatkan perubahan dari dilakukan pengontrolan melalui sistem kontrol pusat
temperatur, tekanan, humidity ruangan secara dengan beberapa perintah pemrograman.
otomatis dengan sistem pemrograman komputer
yang terintegrasi.
Kami melakukan modifikasi sistem lama melalui proses wiring
panel, pemasangan sensor , penambahan kontrol pada unit
panel existing sesuai yang direncanakan sesuai tujuan Building
Automation System

Hubungi kami untuk presentasi dan demo produk :


0271-710953 atau 087805401860atau 081218127854

atau kirim email ke kami :


admin@alfaperkasaengineering.com

Apa yang kami tawarkan dari Building Automation


System :

Kami melakukan pemrograman, wiring


panel, pemasangan atau pemanfaatan sensor
temperatur , sensor tekanan, penambahan kontrol
pada sistem pompa, penambahan modul kontrol
dan membuat tampilan proses pada layar
komputer, sehingga proses atau sistem dapat
dilakukan secara mudah, otomatis, dalam rangka
pencapaian saving energy.

Kontrol dan Monitoring Temperatur Cooling


Tower, AHU dan Chiller

 Memberikan solusi saving energy dengan pemasangan


modul analog transmitter receiver 4-20mA untuk mengontrol
otomatis temperatur dan tekanan AHU serta pemasangan
pembuatan kontrol monitoring speed pada variable frequency
drive pada Unit Fan.
 Membuat sistem alarm ke ruang kontrol yang
mampu memberikan informasi tentang event / kejadian yang
Monitoring dan pengoperasian unit berlangsung secara real time pada unit mesin Water Heater,
pendinginan kadang masih melibatkan tenaga CoolingTower, AHU, ATS AMF. Dimana Anda akan secara
manusia saat hendak menentukan aktif dan mudah mengetahui dan menentukan apa yang sedang
tidaknya unit saat kebutuhan pendinginan berubah, terjadi dan melakukan antisipasi segera jika terjadi
bahkan seringkali tidak sempat memonitor dan overtemperatur, low temperatur, high low pressure dari
mengontrol seberapa banyak sistem yang boros sistem.
dalam pemakaian energi karena keterbatasan
panel pengendali.  Membuat lokal panel kontrol dan monitoring berikut
pemrograman yang akan mengatur schedule operasi unit mesin
Sistem building automation, menciptakan panel tertentu secara otomatis sehingga akan berdampak dalam
dan sistem kontrol dan monitoring yang effisiensi operasional, kemudahan setting, memperkecil
mengantisipasi keterbatasan pekerja dengan pemborosan energi yang akan terjadi. Program Scedular yang akan
menambahkan beberapa modul tambahan yang secara otomatis menghidupkan dan mematikan mesin secara
terintegrasi dengan unit komputer, mengukur, otomatis dan sangat mudah untuk setting untuk schedule operasi
menginformasikan dan mengendalikan unit-unit
sesuai keinginan tanpa petugas harian. Dapat dilakukan pada
yang rawan kontrol dan unit yang banyak
melibatkan pemborosan waktu, dan pemborosan pengaturan warming up Genset ( Start Stop Genset ), schedules
pemakain energi listrik. ON/OFF pada mesin AHU atau Chiller,

Hubungi kami untuk presentasi dan demo


produk bagaimana lakukan hal tersebut di
: 0276-324189
atau 087805401860atau 081218127854

atau kirim email ke kami :


admin@alfaperkasaengineering.com

Kontrol dan Monitoring Fire Alarm

Sistem monitoring fire alarm dari berbagai  Membuat laporan sistem untuk analisa
merk bisa dipergunakan sebagai pertimbangan sehingga mengurangi kesalahan dan mis-informasi yang
baik sistem addressable dan konvensional, dengan sering terjadi menyangkut data pemakaian listrik, operasi,
sistem telemetry atau local memudahkan
dan informasi lain yang dilakukan secara manual. Informasi
pemantauan indikasi kebakaran bisa diintegrasikan
dengan unit komputer untuk pengendalian secera data berupa tabel, grafik yang terkait dengan biaya,
keseluruhan dalam satu layar komputer yang performance, error system ditampilkan dalam bentuk pdf,
bersatu dengan sistem pengendalian Chiller, Excell, Word untuk menunjang sistem informasi yang
Colling Tower, AHU, Pump Room, Lighting secara dibutuhkan dalam jajaran management.
lebih effisien.  Menampilkan aktifitas seluruh perangkat utility gedung terutama
yang berhubungan dengan effiesiensi, kemudahan, dan
Intelligent addressable FACP dengan built in kelancarandalam layar komputer seperti temperatur ruangan,
communicator MS9200-UDLS merupakan tekanan pipa gas, sistem hidrant, fire alarm system, water
perangkat kontrol fire alarm yang dilengkapi treatment, pump room, sumpit, water tank, dsb .
dengan sistem telemetry jaringan telephone
otomatis yang menghubungkan unit fire alarmJadi apa yang Anda dapatkan dengan sistem BAS adalah :
dengan sistem central melalui penambahan modul
optional 411/411UD slave digital alarm
communicator, 411 UDAC, IPDACT-2/2UD,  Anda tidak perlu lagi menghidupkan dan mematikan unit peralatan
VisorAlarm Plus, dan IPGSM-4G merupakan gedung Anda secara manual
produk sistem monitoring yang baik yang mampu  Anda tidak perlu lagi mengukur jumlah arus, tegangan atau biaya
menampilkan kerja pengontrolan secara pemakaian listrik secara manual.
terintegrasi dengan unit komputer secara otomatis Anda tidak perlu mangalami Kasus Emergency and kasus kritis
dalam satu sistem pengontrolan. dengan tenaga maintenance. Kasus akan tertampil di layar
komputer dan terekam dalam CCTV pada saat kejadian. Sehingga
memudahkan Anda untuk menganalisa kejadian dan penyebabnya.

Apa Yang Harus Anda Lakukan Sekarang

Anda tidak bisa mengharapkan sistem kontrol manual dalam hal


monitoring seluruh unit elektrik, utility, power energi, dan fire alarm atau
boiler, dan unit pump room dan membutuhkan alat bantu yang memberikan
data informasi secara lengkap. Sistem Kontrol dan Monitoring terintegrasi
yang didukung dengan beberapa modul yang diletakkan ditempat -tempat
strategis atau berbahaya didesain untuk meringankan pekerjaan Anda.

Saatnya Modifikasi sistem ANDA

Modifikasi sistem meliputi pembuatan panel baru sebagai panel modul yang
akan menerima sinyal informasi dari beberapa perangkat seperti temperature
transducer, level transmitter, pressure transmitter, ampere, tegangan, baik
besaran analog ataupun besaran digital.

Manfaat Sistem Kontrol dan Monitoring Jarak Jauh


Beberapa sistem kontrol panel fire alarm
seringkali mengalami kerusakan modul utama dan
berdampak tidak lagi bekerja secara baik. Dan
membutuhkan perbaikan. Beberapa modul kadang
tidak lagi diproduksi dan dibutuhkan unit pengganti
baru. Komputer merupakan unit yang selalu
diproduksi secara masal dan bisa menggantikan
unit kontrol utama fire alarm dengan sedikit
pemrograman.

Hubungi kami untuk presentasi dan demo


produk bagaimana lakukan hal tersebut di
: 0276-324189
atau 087805401860atau 081218127854
Memperbaiki Effisiensi Kerja Mesin
atau kirim email ke kami :
admin@alfaperkasaengineering.com
Ketika sistem monitoring lemah maka akan terjadi
pemborosan waktu, un-effisiensi, lack-of target, trouble of
machines yang merupakan kerugian besar dalam hal
Genset, Trafo dan Power Room Panel biaya maintenance, operational dan investasi. Kami
merancang sistem untuk :

 melakukan tindakan koreksi pada saat terjadi


kesalahan dengan memberikan sinyal ke stasiun
pegendali
 memberikan effisiensi waktu kepada team untuk
memonitoring situasi dan melakukan banyak
tugas untuk perbaikan semua gejala abnormal
dari kejadian mesin.
 memberikan team cara monitoring peralatan
secara lebih efektif.

Penggunaan sistem BAS dimaksudkan untuk Kecepatan Informasi dan Kelengkapan


memberikan sistem yang handal dalam pemberian Data Monitoring
informasi dan kondisi semua peralatan,
mengendalikan proses dan aktifasi mesin sehingga
dalam keadaan apapun baik emegency ataupun
Kurangnya data informasi langsung dari lapangan
normal mampu bekerja secara baik dengan dan terbatasnya peralatan kontrol akan mengurangi
mengendalikan proses dan sistem yang ada. Data effisiensi peralatan dan pekerjaan. Pengendalian
kondisi genset, trafo, LVMDP, Fan, Blower, dan peralatan dan proses yang real time akan membantu
status panel serta beberapa parameter yang perencanaan dalam beberapa hal penting seperti gejala
dipantau bisa ditampilan dalam layar komputer dan abnormal, saving energy, management, dan kemudahan
diperlukan dalam menjaga sistem selalu standby lainnya. Namun beberapa kendala yang terjadi pada
dan kapanpun bekerja secara otomatis. sistem telemetry ini kebanyakan terletak pada biaya yang
tinggi meski manfaat cukup tinggi.
Monitoring Temperatur dan Lingkungan
Bagi pihak management seluruh data aktivitas dan
Pengoperasian listrik untuk system lighting, kondisi akhir proses produksi bisa dipantau secara online
chiller, genset, boiler, compressor, sumpit pump, melalui jaringan komputer yang menggambarkan
water pump tank, colling tower, fan, blower yang keadaan mesin, dan status operasi serta keadaan
digunakan pada suatu bangunan komersial atau mekanik atau elektrik, akan sangat membantu untuk
industri selama ini sebagian masih menggunakan
pembuatan keputusan dalam banyak bidang
system konvensional yaitu dengan kontrol panel
lokal . Dimana seluruh aktivitas pengoperasian dan
management.
monitoring ( menghidupkan dan mematikan unit,
memonitor pengukuran, troubleshooting, dan Hubungi kami untuk presentasi dan demo
pencatatan kejadian ) dilakukan secara manual
menggunakan panel lokal dan tenaga manusia. Hal
produk : 0271-710953 atau 087805401860
ini tentu saja berdampak pada effisiensi waktu, atau 081218127854
tenaga dan biaya listrik.
atau kirim email ke kami :
Sistem kontrol dan monitoring yang kami rancang admin@alfaperkasaengineering.com
adalah berupa pemasangan modul controller yang
akan mendeteksi unit, melakukan pengontrolan
Memberikan Informasi untuk Pengambilan
proses dan membuat schedule event operasional
unit dengan menggunakan software dimana unit Keputusan
akan bekerja secara otomatis dari ruang kontrol.
Dengan penggunaan monitoring produksi Anda dapat
Hubungi kami untuk presentasi meningkatkan effisiensi peralatan produksi yaitu dengan
dan demo produk : 0276-324189 identifikasi semua kesulitan vatal ( breakdown time, lost
atau 087805401860 atau 081218127854 of target, un-effisiensi ) dalam proses produksi Anda.
Anda akan dapat melihat mengevaluasi semua
kemampuan produksi dari semua mesin-mesin Anda.
Pekerjaan Yang Kami Lakukan
Sistem monitoring produksi juga akan membantu Anda
menilai performance mesin Anda dan menjadi dasar
 Pembuatan panel kontrol WLC analisa dalam membuat keputusan pengembangan
 Pembuatan panel kontrol Diesel mesin-mesin produksi.
 Pembuatan sistem monitoring Diesel
 Pembuatan dan perbaikan sistem kontrol
 Pembuatan Tombol Fungsi Operasi Mesin ( Start -
kebocoran gas
Stop , Auto, Manual, Run dsb ).
 Pemrograman dan pembuatan HMI -
 Pembuatan Monitoring Data Pengukuran Proses
SCADA
( Kwh meter, Ampere, Tegangan, Flow Meter,
Tekanan Gas, Level Tangki dsb )
Diesel Pump Warming Up  Pembuatan Record Data setiap Kejadian dalam
bentuk Database dari setiap aktivitas dan kejadian (
baik event atau alarm ) yang dilakukan atau terjadi
dalam gedung, atau bangunan.
 Pembuatan proses otomatisasi kontrol gedung untuk
effisiensi pekerjaan dan memudahkan pengontrolan
serta monitoring seluruh kegiatan dan proses kerja
sebuah gedung.
Water Pump Room

 Pelaporan kejadian secara real time ( pada saat itu


juga ) terhadap kerusakan, ketidaknormalan sistem
dan proses kerja sistem.

Keuntungan Langsung Penggunaan Variable Speed


Drive dan Teknologi Microprocessor

Penggunaan Variable Speed Drive telah banyak


Pengoperasian listrik untuk system sumpit dipakai selain sebagai pengontrol energy listrik, namun juga
pump, water pump tank, colling tower, fan, dipakai sebagai langkah untuk monitoring kondisi perangkat
blower yang digunakan pada suatu bangunan dan sistem mekanik yang terlibat didalam proses tersebut.
komersial atau industri selama ini sebagian masih Teknologi jaringan yang ditambahkan pada perangkat inverter
menggunakan system konvensional yaitu dengan telah menambah keuntungan dan monitoring distribusi dan
kontrol panel lokal . Dimana seluruh aktivitas solusi control dari berbagai aplikasi inverter.
pengoperasian dan monitoring ( menghidupkan
dan mematikan unit, memonitor pengukuran, Dengan upgrade yang sering dilakukan, variabel speed
troubleshooting, dan pencatatan kejadian ) drive telah dimodifikasi dalam beberapa fungsi mathematic
dilakukan secara manual menggunakan panel lokal untuk menaikkan kapasitas sistem. Artinya beberapa fungsi
dan tenaga manusia. Hal ini tentu saja berdampak kontrol yang dulu dilakukan oleh PLC sekarang sudah
pada effisiensi waktu, tenaga dan biaya listrik. digantikan dengan tambahan fungsi kontrol di dalam inverter itu
sendiri termasuk penyediaan kontrol PID secara internal.
Melalui penggunaan sistem BAS maka Teknology telah memungkinkan beberapa fungsi operasi logika
sistem pompa dapat dipergunakan baik untuk dan beberapa proses matematik yang menjadikan Inverter
operasi harian, maintenance ataupun untuk menjadi module cerdas yang dapat bekerja meski tanpa
emergency fire alarm. Melalui modifikasi panel bantuan PLC atau pemrograman komputer seperti sebelumnya.
kontrol, sistem dapat dibagi dalam 2 operasi yaitu
local dan remote. Operasi remote dimaksudkan
untuk sistem pompa otomatis dimana terjadi sinyal
kebakaran, atau terjadinya sinyal trigger dari flow
switch atau splinker dan push button.

SCOPE PEKERJAAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM

Variable Speed Drive Temperatur / Thermocouple Sensor


Harga: By Phone Harga: By Phone
Indicating Lamp
Mitsubhisi
Type : HC - 300 L
Type : FR-A740-00440-NA
Supply Voltage : 24 VDC
Frequency control
Multispeed selection
PID controller
Acceleration / Deceleration
CC-Link, Profibus

Honeywell MS9200-UDLS Pressure Transmitter

Harga: By Phone Harga: By Phone


On-board DACT Industrial Pressure Transmitter
optional modules : Type : PT124B-210 (Standart)
: Output : 4-20mA( two wire)
ANN-80(-W) Remote LCD Annunciator 0-10Vdc (three wire)
ANN-I/O LED Driver Input Voltage : 24Vdc
ANN-RLY Relay Module
ANN-LED Annunciator Module
ANN-RLED Annunciator Module
PID Temperatur Controller Humidity Sensor

Harga: By Phone Harga: By Phone


Supported Protocol Modbus RTU Humidity sensor
Input Type : mA, V, Thermistor Type :
Analog Output : 0-20 mA Output : 4-20mA( two wire)
Digital Input . Dry Contact 0-10Vdc (three wire)
Input Voltage : 24V DC

Ionization_Smoke _Detector Transmiter 4-20 mA

Harga: By Phone Harga: By Phone


Ionization Smoke Detector Current Loop Receiver Tranceiver 4-
Type : HC - 202 D 20mA
Supply Voltage : 24 VDC 4 channel ADC with 16 bit resolution
Up to 3.4 MHz communication Speed
On Board Power management
Up to 8 device per I2C port

Pompa Booster Master Control Fire Alarm

Harga: By Phone Harga: By Phone


Pompa Booster
Type : Esser 8000 Fire Alarm System
Up to 2, 7 40 esserbus loop
Brand : ( Taiwan) Networking up to 30 control panel
Error diagnostic via PC also remote
Kontrol Alarm Kebakaran dengan Sistem Komputer

Pengertian Alat Pemadam dan Fire Alarm :


Tujuan Utama :

Sistem pengindera api kebakaran atau yang umum


Mendapatkan alat pemadam, dan sistem
dikenal dengan fire alarm system adalah suatu sistem
pengaman kebakaran terbaik untuk
terintegrasi yang didesain dan dibangun untuk
mengidentifikasi api kebakaran dengan cepat dan
mendeteksi adanya gejala api kebakaran, untuk
tepat sehingga dapat mengatasi api kebakaran
dengan cepat. kemudian memberi peringatan (warning) dalam sistem
evakuasi dan ditindak lanjuti secara otomatis maupun
Penggunaan Komputer sebagai sistem alarm manual dengan menggunakan alat pemadam api
kebakaran atau dengan sistem instalasi pemadam
kebakaran (fire fighting system).
Dengan menggunakan komputer sebagai master
control api kebakaran dan sistem fire alarm kita
langsung dapat mengetahui lokasi titik api Peralatan utama yang menjadi pengendali sistem ini
kebakaran berada tanpa harus berlari-lari mencari disebut Main Control Fire Alarm (MCFA) atau Fire Alarm
zone yang ada ( seperti jika menggunakan type Control Panel (FACP) yang berfungsi menerima sinyal
sebelumnya ). Sistem alarm ini banyak masukan (input signal) semua detektor dan komponen
diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan pendeteksi lainnya, untuk kemudian memberikan sinyal
monitoring alarm pada unit-unit mesin ataupun
keluaran (output signal) melalui komponen keluaran
sistem berikut :
sesuai dengan setting yang telah diterap kan.

 Air - Conditioning
3 sistem pendeteksian dan pengendalian, yaitu :
 Fire Alarm Control Panel
 Automated Power Management
 Air - Chiller HVAC 1. Non addressable system :
 Water Coller
Sistem ini disebut juga dengan conventional sistem. Pada
sistem ini MCFA menerima sinyal api kebakaran, asap
 Chemical Tank
kebakaran, atau kebocoran gas langsung dari semua
 Colling Water Pump
detektor (biasanya jumlahnya sangat terbatas) tanpa
 Pumping Control
pengalamatan dan langsung memerintahkan’
 Remote Power Control
transponder, transmitter, atau adaptor module untuk
merespon force alarm, tanda kebakaran tersebut. Sistem
Perlu sekali untuk mengetahui prinsip kerja pemadam api ini umumnya digunakan pada
beberapa smoke / heat detector karena bangunan/area supervisi berskala kecil, seperti
sumber api kebakaran dan bagaimana api perumahan, pertokoan atau pada ruangan-ruangan
kebakaran timbul mempunyai beberapa tertentu pada suatu bangunan yang diamankan.
karakteristik. Penentuan jenis smoke / heat
detector yang dipakai yang paling tepat
adalah saat bangunan tersebut dibangun dan 2. Semi addressable system :
diketahui peruntukannya. Misalnya Pada sistem ini dilakukan pengelompokan/zoning pada
pemakaian smoke / heat detector akan detektor berdasarkan area pengawasan (supervisory
sangat berbeda antara bangunan yang area). Masing-masing zona ini dikendalikan (baik input
dipakai untuk gudang, gedung perkantoran maupun output) oleh zone controller yang
ataupun sebagai hotel mempunyai alamat/address yg spesifik. Pada saat
detektor atau alat penerima masukan lainnya
Ada beberapa tipe detector yaitu smoke ( memberikan sinyal, maka MCFA akan meresponnya (I/O)
yang terdiri dari ionization smoke detector berdasarkan zone controller yg mengumpankannya.
dan photoelectric detector ), heat detector Dalam konstruksinya tiap zona dapat terdiri dari :
dan gas detector. Apabila suatu detector
merupakan kombinasi dari semua sensor
 satu lantai dalam sebuah bangunan / gedung
diatas maka disebut multi criteria detector (
 beberapa ruangan yang berdekatan pada satu lantai di
Notifier menyediakan ) sebuah bangunan / gedung
 beberapa ruangan yang mempunyai karakteristik tai di
Sensor gas, api dan asap kebakaran sebuah bangunan / gedung

Pada display MCFA akan terbaca alamat zona yang


terjadi gejala kebakaran, sehingga dengan demikian
tindakan yang harus diambil dapat dilokalisir hanya pada
zona tersebut.

3. Full addressable system :


Merupakan pengembangan dari sistem semi
addressable. Pada sistem ini semua detector dan module
transponder mempunyai alamat yang spesifik, sehingga
proses identifikasi sinyal api kebakaran, atau asap
kebakaran atau kebocoran gas dapat diketahui secera
addressable dengan alamat ID tertentu. Proses
pemadaman dan evakuasi dapat dilakukan langsung
pada titik yang diperkirakan mengalami gejaka kebakara
atau kebocoran gas. .

Sensor ( Chamber ) pada detector ion terdiri Sistem ini mempunyai kemampuan mengontrol lebih
dari dua buah Plat yang bermuatan listrik dan dibanding hanya sebagai sistem control fire alarm,
bahan radioactive diantara plat positive dan sebagai contoh bisa dipakai untuk HVAC Chiller,
negative. Tumbukan antar molekul, keamanan, pintu elektronis untuk semua tipe alarm atau
menyebabkan terjadinya ion positif dan kondisi gangguan yang sedang terjadi.
negative. Ion tersebut akan tertarik kearah
kedua plat dan menyebabkan arus dengan Panel kontrol alarm kebakaran type addressable menerima satu
suatu nilai tertentu. Apabila chamber terkena atau lebih signal, tergantung dari jenis protocol yang
dipergunakan, dan dapat dipergunakan untuk mengontrol dan
asap maka partikel ion akan berubah sesuai
memonitor lebih dari seratus peralatan. Beberapa
asap yang masuk, masuknya asap sampai protocol dapat menerima setiap tipe detektor dan module input
suatu nilai tertentu akan detector bekerja. output, sementara protocol jenis lain mempunyai hanya 50%
kapasitas channel dari berbagai detektor dan sensor, dan 50%
. dari module input dan output.

Photoelectric Sensor 4. Full addressable system dengan Sistem Komputer


dan Teknologi Smartphone

Penggunaan teknologi informasi dan jaringan komputer serta


internet merupakan teknologi yang sudah berkembang
beberapa tahun lalu dalam bidang automation. Melalui
komunikasi berbasis TCP/IP sistem fire alarm cenderung lebih
cepat dalam menginformasikan kejadian serta memperbaiki
kelemahan sistem management fire alarm dan sistem
hydrant sebelumnya.

Photoelectric sensor secara terus menerus


memancarkan cahaya ke sebuah diode
penerima, apabila kekuatan cahaya
berkurang sampai nilai tertentu karena
terhalang oleh banyaknya asap yang masuk
kedalam detector akan terjadi alarm. Selain
cara tersebut ada photo smoke yang
memakai system pemantulan, apabila ada
asap yang masuk maka asap tersebut akan
memantulkan cahaya ke penerima. Apabila
cahaya yang diterima mencapai nilai tertentu
maka akan terjadi Alarm. Photo electric
sangat cepat bekerja pada partikel smoke
antara 0,3 sampai dengan 10 micron. Photo Beberapa teknologi smartphone ( iPhone ) mendukung sistem
smoke detector sangat peka pada smoke informasi secara cepat dan mampu dikombinasikan dengan
yang berwarna putih. Pada asap yang sistem jaringan komputer sehingga menciptakan perbaikan
performance sistem fire alarm dan sistem hydrant yang
berwarna hitam photosmoke mudah terjadi cenderung mengalami kegagalam karena lemahnya sistem
alarm palsu (false alarm). monitoring. Model sistem monitoring fire alarm dan hydrant
dapat dibuat secara terinterkoneksi melalui internet.
Heat Detector
Setting Awal Pengalamatan ( Adressing )

Setiap peralatan sensor atau detektor mempunyai alamat


tersendiri dalam kontrol panel alarm kebakaran, sehingga setiap
status yang terjadi dari setiap peralatan sensor dan detektor
dapat diketahui. Untuk proses setting initialisasi peralatan
input adalah terbagi untuk beberapa peralatan

 Smoke detectors
 Heat Detectors (Rate of Rise and Fixed Temperature)
 Manual call points or manual pull stations
 Notification appliances (Simplex systems with TrueAlert
signals only)
Heat detector ada dua macam yaitu ROR dan  Transponders
Fixed Detektor. ROR akan bekerja  Fire sprinkler system inputs
berdasarkan kenaikan suhu yang terjadi ,  Switches
sedang fixed detector mempunyai satu nilai o Flow control
tertentu untuk alarm ( misalnya 57 deg o Pressure
Celcius ). Untuk ruangan yang sudah cukup o Isolate
o Standard switches
panas ROR tidak cocok digunakan karena
mudah terjadi false alarm.
Perangkat output diperlengkapi dengan relai dan beberapa
perangkat lain
Beberapa tempat yang sangat cocok  Relai (Warning System/Bell)
dipasang smoke / heat detector adalah :  Relai Door Holder
 Auxiliary (Control Function) Relai

Relay dipergunakan untuk mengontrol berbagai variasi fungsi

 Switch on off fan


 Buka Tutup Pintu
 Mengaktifkan sistem pemadam api
 Mengaktifkan perangkat aplikasi gedung
 Mematikan peralatan industri
 Menghentikan elevators ke lantai emergensi
 Meangaktifkan panel alarm

Perancangan Fire Alarm dengan Sistem Komputerisasi

Penggunaan komputer dan modul kontroller sebagai alternatif lain kontrol


monitoring kebakaran ( fire alarm system ) adalah karena dengan
penggunaan komputer maka seluruh aktivitas detektor akan termonitor
 secara langsung dalam bentuk gambar, sinyal, alarm, record database, serta
Tempat yang mempunyai nilai tinggi
dan penting untuk dijaga event secara harian, jam atau detik dan secara real time termonitor dan
kelangsungan kerjanya, misalnyatercatat
: dalam database sistem komputer sehingga akan memudahkan
ruang telekomunikasi, power pelacakan / tracing kesalahan atau gangguan.
generator

 Tempat yang sangat sulit untuk


mendeteksi adanya asap, misalnya :
ruang server, ruang Panel Distribusi listrik
ataupun gudang yang tinggi

 Tempat yang sangat sulit untuk


melakukan maintenance, misalnya :
dalam ducts, ceiling, rest floor
maupun gudang yang tinggi ataupun
ruang produksi yang dibawahnya
terdapat mesin

 Tempat yang sangat sulit untuk


mendeteksi asap, misalnya : Power
Station, ruang yang sangat berdebu,
ruang yang berasap maupun ruang
yang terbuka.

 Ruang yang memakai Fire Suppression,


misalnya ruang server / EDP maupun
ruang telekomunikasi

Penggunaan Smartphone sebagai control


dan monitoring system fire alarm
Kelemahan sistem konvensional dan addressable
Kekurangan sistem fire alarm
sebelumnya sebelum menggunakan sistem
informasi smartphone ( iPhone ) dan Kekurangan sistem konvensional
komputerisasi seharusnya menjadi bahan  Tidak mempunyai identitas alamat yang khusus sehingga
modifikasi dan inovasi teknologi sistem fire alarm. menyulitkan pencarian detektor mana yang aktif.
 Titik deteksi hanya berdasarkan zona atau loop bukan titik detektor
 Jangkauan pengamatan kejadian alarm yang aktif.
yang hanya dalam satu ruang di dalam  Satu Loop atau Zona terdiri atas 5 bahkan 10 detektor sehingga
area yang terbatas seperti dalam satu menyulitkan detektor mana yang mendeteksi.
gedung atau bangunan tertentu saja.
 Keterlambatan pemberitahuan kejadianKekurangan sistem addressable
alarm.
 Peralatan announciator yang yang
berjangkau terbatas untuk secara cepat  agar bisa addressable maka membutuhkan Monitor Module
dan ke beberapa petugas di lain  sistem addressable masih tergolong mahal karena 1 module hanya
bangunan atau ruang tertentu dan bisa dipakai untuk 1 detector. ( kecuali untuk sistem semi-
mampu menjangkau beberapa petugas addressable )
atau departement.
 Tidak tersedianya perangkat komunikasiHardware dan Software untuk komputerisasi pemadam kebakaran.
diluar control room yang mampu
menjangkau secara luas ke beberapa Penggunaan modul analog dan digital telah menjadikan sistem yang lebih sederhana
user .
dan mudah dalam sistem monitoring baik pengkabelan maupun pemrograman telah
 Tidak tersedianya visualisasi keadaan
menjadi pilihan banyak industri dan komersial untuk mendapatkan fleksibilitas dan
kejadian kebakaran lewat komputer dan
kemampuan sistem kontrol dan monitoring. Hanya dengan menggunakan 1 module
informasi cepat ke smartphone (iPhone ). 8 atau 16 channel input dan atau output maka banyak pengguna telah
untuk
 Monitoring belum secara tepat dan murah
menghemat biaya.
untukmemanfaatkan sistem koneksi
internet yang mampu digunakan
Dengan module digital sebagai pengganti dari master control fire alarm yang sudah
beberapa pengguna.
ada sebelumnya, dan dengan tambahan software WinLog berbasis komputer HMI-
SCADA maka didapatkan sistem dengan kelebihan yang tidak didapat pada sistem
Fire alarm monitoring dengan control panel fire alarm sebelumnya. Kelebihan tersebut adalah :
menggunakan komputer dan smartphone
mempunyai beberapa keuntungan  Menggunakan Module dengan Ethernet/IP protocol.
dibanding dengan announciator.  Real Time Ethernet I/O
 RS- 485 ( 2 wire ) ke host
 IBM Compatible PC ( 200 MHz Pentium )
 Windows 98/NT/2000/XP

Hubungi kami untuk presentasi dan demo produk atau


perbaikan kerusakan serta modifikasi dan pekerjaan baru.
Silahkan menghubungi: 0271-710953 atau 087805401860
atau 081218127854
 Mempercepat informasi ke beberapa unit
management ( maintenance, teknisi,
safety dept, warehouse, mobil pemadam
kebakaran, dsb ) sehingga memperkecil
skala kerusakan akibat terlambatnya
informasi.
 Simple, Cepat dan murah dalam hal
instalasi dan sistem informasi kejadian
kebakaran.
 Addressable system dan Transparan
serta real time.
 Visualisasi gambar dan kejadian yang
detail.
Perangkat Sistem Fire Alarm

Addressable Sounder Base Analog_addressable_IDNet

Harga: By Phone Harga: By Phone


Indicating Lamp
Photoelectric Smoke Detector
Type : HC - 300 L
Type : HC - 206 A
Supply Voltage : 24 VDC
Supply Voltage : 24 VDC

Addressable Heat Detector Push Button 1

Harga: By Phone Harga: By Phone


Rate Of Rise Heat Detector Manual Push Button
Type : HC - 306 A Type : HC - 1 W ( with back cover)
Supply Voltage : 24 VDC Supply Voltage : 24 VDC

Fixed Heat Detector Push Button 2

Harga: By Phone Harga: By Phone


Fixed Temperature Heat Detector Manual Push Button
Type : HC - 407 A Type : HC - 2 W ( without back cover)
Supply Voltage : 24 VDC Supply Voltage : 24 VDC

Ionization_Smoke _Detector Alarm Bell

Harga: By Phone Harga: By Phone


Ionization Smoke Detector Motor Driven Alarm Bell
Type : HC - 202 D Type : HC - 624 B
Supply Voltage : 24 VDC Supply Voltage : 24 VDC
Sound Level : 95 dB @ 10 feet
Approval : UL, ULC, CE

Self Smoke Detector Master Control Fire Alarm

Harga: By Phone Harga: By Phone


Self Contained Smoke Detector Fire Alarm Panel Konvensional produk Hong Chang memiliki beberapa
Type : HC - 208 varian untuk Zone sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Zone yang
Supply Voltage : 9 VDC tersedia : 1, 2, 5, 10, 15, 20, 25, 30, 40, dan....
Brand : HONG CHANG ( Taiwan)
Keterangan :
Self Contained Smoke Detector merupakan Smoke
Detector yang....
Building Automation System tidak harus mahal
Beberapa kali mengamati dan melakukan pekerjaaan automation system untuk gedung atau pabrik, baik
berupa kontrol monitoring AHU, Cooling Water, Hot Water, Automatic Schedulling Ligthing, Pump room
control and monitoring, ataupun Fire Alarm sistem berbasis komputer ( dengan pemrograman
komputer ) dan beberapa permintaan secara langsung dari user ataupun lewat partner kerjasama saya
coba mengulas disini beberapa hal penting tentang persoalan pekerjaan sistem building automation
/intelligent building automation /smart building automation yang cukup penting dibahas. Coba bayangkan
saja jika hal ini tidak diamati secara serius akan muncul beberapa pertanyaan dari user atau pihak terkait
tentang persoalan berikut :

1. Pembuatan building automation system ( "smart building system ") terbilang investasi yang cukup
dibilang mahal ( bagi beberapa pihak yang memiliki asset yang terbatas. )
2. Pembuatan building automation / smart building system seharusnya datang dengan memberikan solusi
dan effisiensi dari produk, harga, ketepatan atau daya guna produk atau sistem yang ditawarkan. Namun
seringkali sistem atau produk yang ditawarkan tidak selalu menjawab kebutuhan dan permintaan yang
diinginkan ( harga, effisiensi alat / produk, tingkat efektifitas produk dan harga selalu muncul bersamaan
dengan kebutuhan atau tepat guna )
3. Building automation system kadang ditawarkan dengan sistem atau produk yang baku dan maaf
kadang tidak disesuaikan dengan situasi dan kondisi internal user yang tertarik dengan pemantaan
sistem otomatisasi gedung ( BAS ) dan menjadi berbalik tidak tertaik dengan sistem bas yang ditawarkan.
4. dan lain-lain yang bisa terjadi anggapan bahwa building automation belum waktunya dilakukan.

Kenapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana solusinya ?


Sebelum menjawab, coba simak apa saja sebenarnya yang dibutuhkan ketika seseorang menginginkan
pembuatan sistem building automation yang meliputi 9 sektor energi seperti digambarkan pada gambar
berikut :
 pembuatan kontrol monitoring temperatur dan humidity plumbing dan fire alarm sistem
 pembuatan scheduling lighting dan ahu
 pembuatan sistem kontrol monitoring flow baik flow switch pump ataupun flow switch spinkler fire
hydrant
 pembuatan kontrol monitoring temperatur ruang trafo, ruang EDP/ IT, atau ruang LVMDP
 pembuatan sistem deteksi kebocoran gas LPG, NH3, CO2, N2, O2 dalam gedung atau pabrik
serta kontrol monitoring
 pembuatan sistem kontrol monitoring level tangki dan pompa baik untuk pompa air bersih, air
kotor atau air untuk pengendalian atau pemadaman kebakaran.
 pembuatan sistem kontrol dan monitoring genset ( auto charging atau auto running for
emergency case, atau sinkronisasi )
 pembuatan sistem security, CCTV dan monitoring fire hydrant / fire alarm
 dan lain-lain

Untuk mencapai kesepakatan atau titik temu antara pemakai ( bicara soal perangkat, keandalan, harga,
effektifitas sistem diperlukan pendekatan beberapa hal penting berikut :

 penawaran produk alternatif yang lebih murah, dengan kemampuan pendukung aplikasi bas.
 pembuatan sistem yang disesuaikan dengan tingkat kondisi dan permasalahan yang ada. Tidak
harus semua sistem ditawarkan dengan produk kelas mahal tapi meski disesuaikan dengan
kapabilitas alat dan kondisi internal user.

Sistem BAS / smart building automation memang menarik untuk terus dikembangkan di tiap-tiap gedung
secara terintegrasi namun tetap disesuaikan. Pemilihan produk harus tetap jadi pilihan user dengan
beberapa spesifikasi teknis yang memenuhi syarat. Spesifikasi perangkat secara umum haruslah memiliki
beberapa fungsi kegunaan dengan kemampuan seperti hal-hal berikut :

 mempunyai kecepatan respon terhadap gangguan dalam menyampaikan data ke control room
 mempunyai komponen-komponen yang bisa tergantikan dengan produk lain.
 mempunyai kemudahan dalam setting konfigurasi apabila digantikan dengan produk lain.
 mempunyai kemudahan dalam rekonfigurasi, sistem maintenance, dan instalasi.
 dan beberapa hal lain..

Untuk mencapai tujuan-tujuan pembuatan sistem bas yang perlu dikembangkan adalah mengenai
beberapa pertimbangan berikut :
1. Bas tidak harus mahal dan tidak selalu berupa produk dengan kapasitas hebat, namun kalau bisa kecil
dan bermanfaat dan memenuhi level harga yang diinginkan.
2. Bas memerlukan kematangan pembuatan sistem dan harga, serta efektifitas perangkat dari teknisi
atau engineer atau consultant yang mengerti perkembangan sistem bas. Alhasil tidak selalu bas itu
mahal.

mudah-mudahan bermanfaat !!

Posted by Konstruksi, Desain, Otomatisasiat 10:05 PM

no comments:
Post a Comment
Newer PostOlder PostHome

Subscribe to: Post Comments (Atom)

palang pintu

gate barrier

Search This Blog

Follow by Email

Video Instalasi Panel

 Video Instalasi Start Stop


 Panduan instalasi panel motor
dijual gas detector wireless

Wireless Remote Control Data Monitoring

Control Monitoring Jarak Jauh

Pompa dan Kontrol Level WLC


Sensor Gas N2, O2, LPG, H2, CO2

Spesifikasi Pekerjaan Mekanikal Elektrikal Hydrant Sistem


Posted by Muhammad Taufan

I. PERSYARATAN TEKNIS UMUM


1.1. PERATURAN DAN STANDARD
 Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan-peraturan
Pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia..
 Selama pelaksanaan spesifikasi ini harus betul-betul ditaati, diikuti serta sesuai prosedure yang
diberlakukan Pengawas.
 Peraturan-peraturan berikut ini merupakan acuan dalam rangka perancangan maupun
pelaksanaan Instalasi Fire Hydrant
PERATURAN-PERATURAN
a. Perda Pemda setempat
Penanggulangan Bahaya Kebakaran Dalam Wilayah Setempat

b. Departemen Pekerjaan Umum, Skep Menteri Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

LITERATURE DAN / ATAU REFERENCE


a. National Fire Codes,
1. NFPA-10, Standard for Portable Fire Extinguisher

2. NFPA-13, Standard for The Installation of Sprinkler Systems

3. NFPA-14, Standard for The Installation of Standpipe and Hose Systems

4. NFPA-20, Standard for The Installation of Centrifugal Fire Pumps

5. SNI 03-1735-2000

6. SNI 03-1745-2000
b. Mc. Guiness, Stein & Reynolds

Mechanical & Electrical for Buildings

II. PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS

2.1. LINGKUP PEKERJAAN


a. Pengadaan dan pemasangan peralatan utama sistem fire fighting yang meliputi Electric Fire Pump, Diesel
Fire Pump dan Jockey Pump lengkap dengan panel kontrol, Hydrant Box, Hydrant Pillar beserta
pemipaannya.
b. Pengadaan dan pemasangan valve-valve dari sistem instalasi/pemipaan di setiap gedung sesuai
pentahapan pembangunan gedung tersebut.
c. Mengadakan Testing and Commissioning terhadap seluruh sistem fire hydrant sehingga berfungsi dengan
baik.
d. Mengurus proses perijinan serta persyaratan lain yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan bahwa
Instalasi sistem fire Fighting dapat dinyatakan baik dan layak pakai oleh Dinas Pemadam
Kebakaran .(TAHAP-2)
e. Pengadaan dan pemasangan system Instalasi listrik dari panel power ke unit panel control unit Fire
fighting dank e setiap peralatan pompa.
f. Mengadakan Training Operasional kepada Team Engineering pemilik proyek dan untuk waktu serta
kesiapannya akan ditentukan kemudian bersama Pemilik proyek/Pengawas.
2.2. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN UTAMA DAN INSTALASI
2.2.1. FIRE HYDRANT PUMPS.
Pompa fire Hydrant merupakan satu kesatuan yang terdiri dari pompa pembantu jockey pump, pompa
utama penggerak electric dan pompa utama penggerak engine.
a. Jockey Pump
Type pompa : Centrifugal multi stage pump
Kapasitas : 56 L/men.
Head pompa : 85 m
Putaran pompa : 2.900 rpm
Daya pompa : 3.0 kW
Karakteristik listrik : 380 V, 3 phase, 50 Hz, Variable Speed Drived
Jumlah : 1 (satu) unit.
Lengkap dengan panel kontrol Jockey Pump
b. Electric Fire Pump
Type pompa : Centrifugal End Suction
Kapasitas : 2850 l/men
Head pompa : 85 m
Putaran pompa : 2.900 rpm
Daya pompa : +75 kW
Karakteristik listrik : 380 V, 3 phase, 50 Hz, Star Delta Start
Jumlah : 1 (satu) unit.
Lengkap dengan Panel Kontrol Electric Fire Pump.
c. Diesel Fire Hydrant Pump
Type pompa : Centrifugal End Suction
Kapasitas : 2850 L/men
Head pompa : 85 m
Putaran pompa : 2.900 rpm
Type Engine : Diesel
Putaran : 2.900 rpm
Sistem Coupling : Direct Connected
Daya : + 90 HP
Jumlah : 1 (satu) unit
Power : Accu 24 volt, 80 Amp, 2 buah type maintenance free
Lengkap dengan Panel Kontrol Engine Fire Pump.
Perlengkapan Engine :
- Flexible coupling
- Coupling guard
- Heat exchanger loop
- Batteries
- Battery rack
- Battery cable
- Silencer
- Flexible ex hose connector
- Cooling water heater + thermostat.
Perlengkapan pemipaan / pompa, antara lain :
- Coumpond suction gauge
- Discharge pressure gauge
- Automatic air release valve
- Main relief valve
- Enclosed waste cone
- ± 165 gallon fuel tank
- Fuel system accessories
- Fitting package
- Setiap pompa dan sambungan pipa harus digrounding dan untuk pompa harus dilengkapi variable speed
drived.
- dan lain-lain.
2.2.2. FIRE PUMP CONTROLLER
Panel kontrol merupakan kelengkapan unit tiap-tiap fire Fighting pump yang dapat mengatur kerja pompa
secara automatic baik jockey pump sebagai pompa pembantu, pompa utama penggerak electric maupun
pompa penggerak engine masing-masingn mempunyai Fire Pump Controller tersendiri.
Khusus pompa penggerak engine akan bekerja secara automatic bila saluran daya listrik terputus pada saat
terjadi kebakaran.
Fire Pump Controller harus standard NFPA-20.
2.2.3. FIGHTING FIXTURES

a. Hydrant Pillar
- Jenis two-way, terbuat dari baja tuang diberi penguat pondasi beton secukupnya.
- Hydrant Pillar dicat merah dengan cat Duco ex Dana Paints atau cat ICI, (jenis exterior coating)
b. Fire Hydrant Box
- Box terbuat dari plat dengan tebal + 2 mm.
- Dimensi box : lihat gambar perencana.
- Seluruh box dan pintu dicat merah dengan cat Duco ex Dana Paints dan diberi tulisan Hydrant dengan
warna merah.
- Panjang fire hose tidak kurang dari 30 M' mudah digulung, tahan terhadap tekanan dan penyambungan
dengan sistem quick coupling.
- Nozzle variable (zet spray) diameter 65 mm semua dalam keadaan baru dan fabricated.
- Fire hose dari jenis black rubber lined yang memenuhi standard BS 6391.
c. Seamese Connection
- Digunakan seamese connection jenis two way type Y terbuat dari baja tuang.
- Dalam pemasangan unit seamese connection harus diberikan pondasi penguat sebagai dudukan.
- Lokasi seamese connection mudah dilihat dan dekat dengan jalan laluan mobil agar mudah untuk dipakai
bila diperlukan (lihat gambar perencanaan).
- Seamese Connection harus sesuai standard DPK, untuk penggunaan sistem coupling.
2.2.4. PIPA DAN VALVE
a. Pemipaan
 Material Pipa yang digunakan Black Steel Pipe Sch. 40, atau ASTM A 53 dan harus diusahakan semuanya
berasal dari satu merk.
 Demikian juga untuk fitting digunakan Black Steel Pipe class 15 K, Weld Type.
b. Valve - valve
Working Pressure : 300 psi (15 bar)
Gate Valve :

 Tipe bronze body, non rising stem, screwed bonnet, solid wedge disk, screwed end untuk valve sampai
dengan diameter 50 mm atau bisa digunakan tipe Butterfly untuk diameter 15 mm sampai dengan
diameter 25 mm.
 Tipe flanged or lugged body, stainless steel disk, stainless steel shaft, hand wheel operated with position
indicator untuk valve lebih besar dari diameter 50 mm dengan body material cast iron untuk tekanan 150
psi dan carbon steel untuk tekanan 300 psi.
Check Valve :
 Material bronze body, swing type, Y pattern, screwed cup, metal disk, screwed end untuk valve sampai
dengan diameter 50 mm.
 Swing silent type dengan stainless steel disk dengan body material cast iron untuk tekanan 300 psi dan
carbon steel untuk tekanan 300 psi.
 Khusus untuk pompa-pompa hydrophor digunakan dual plate wafer type check valve.
c. Tekanan Kerja Valve :

 Untuk keperluan fire fighting digunakan valve - valve dengan tekanan kerja minimum 300psi (15 bar).
2.3. SYARAT-SYARAT PEMASANGAN
2.3.1. PEMASANGAN UNIT POMPA
a. Seluruh unit pompa harus dipasang dan didudukkan diatas fondasi dengan kuat dan kokoh.
b. Metoda dan persyaratan instalasi pompa, pemipaan serta peralatan pemipaannya harus mengikuti dan
mengacu kepada Standard NFPA-20.
2.3.2. INSTALASI PEMIPAAN
a. Sistem Penyambungan Pipa

 Menggunakan sambungan ulir/screwed atau las untuk pipa berdiameter 75 mm ke bawah dan
menggunakan sambungan flanged untuk diameter pipa 100 mm ke atas dengan maximum dua batang
pipa serta pada belokan minimal 5 kali diameter pipa dari bahan yang sesuai dengan jenis bahan pipanya
(long elbow).

 Sambungan flanged dilakukan pada setiap belokan dan pada setiap dua batang pipa pada pipa lurus.
 Untuk mencegah terhadap kebocoran, penyambungan pipa dengan ulir harus terlebih dulu diberi lapisan
red lead cement atau pintalan khusus dari asbes.
Sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi ring dari karet secara homogen.
b. Penumpu Pipa
 Seluruh pipa harus diikat/ditetapkan, kuat dengan dudukan dan angker yang kokoh (rigit), agar
inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran dan gerakan.

 Pipa horizontal harus ditumpu dengan penyangga dengan jarak antara tidak lebih dari 2,5 m.
c. Pemasangan Fixtures dan Fitting
 Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran yang akan mengganggu
aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang dengan kokoh (Rigit) ditempatnya lengkap tumpuan yang
mantap.
 Semua fixtures, fitting, pipa-pipa hidrant dilaksanakan harus rapi.
 Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi (pipa induk), dipasang balok-balok dari beton dengan
campuran yang kuat (K.225) dan dipasang setiap ada sambungan pipa (tee, elbow, valve ) dan sebagainya.

 Tinggi pemasangan dari lantai + 20 cm (muka tanah jadi).


Perletakan engsel disesuaikan dengan keadaan setempat sehingga mudah untuk dibuka/tutup.
2.4. SYARAT-SYARAT PENERIMAAN
2.4.1. M A T E R I A L
a. Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru (New Product), bebas
dari defective material, improver material dan menjamin terhadap kualitas atau mutu barang sesuai
dengan tujuan spesifikasi.
b. Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan yang sesuai dan
dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah ditanda tangani berita acara penerimaan
barang.
c. Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material/peralatan menjadi tanggungan/beban Kontraktor.
2.4.2. CONTOH BARANG
a. Pemborong wajib mengirimkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan kepada
Pengawas atau Brosur-brosur dari alat-alat tersebut dan menunggu persetujuan dari pemilik
proyek/Pengawas/Perencana sebelum alat-alat tersebut dipasang.
b. Contoh barang dimasukkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diturunkannya SPK untuk
diperiksa Pemilik/Perencana dan Pengawas.
c. Contoh-contoh barang yang sudah disetujui oleh pemilik proyek/Pengawas/ Perencana harus disimpan di
Direksi Keet guna dijadikan Referensi bagi pemasangan di lapangan. Bila bahan-bahan tersebut diragukan
kualitasnya akan dikirimkan ke kantor penyelidikan bahan-bahan atas biaya Pemborong. Bila ternyata
terdapat bahan-bahan yang telah dinyatakan tidak baik/tidak bisa dipakai oleh Pengawas/ Perencana,
maka Pemborong harus mengangkut bahan-bahan tersebut ke luar lapangan dalam jangka waktu 3 (tiga)
hari, harus sudah tidak ada di lapangan (site).
2.4.3. PENGUJIAN INSTALASI PEMIPAAN
a. Sebelum dipasang fixtures-fixtures dari seluruh sistem distribusi, installasi pemipaan air harus diuji dengan
tekanan 20 kg/cm2, tanpa mengalami kebocoran dalam waktu minimum 24 jam tekanan tersebut tidak
turun/berubah. Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa
maximum 150 meter.
b. Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung jawab Pemborong/
Kontraktor. Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh Pengawas dan wakil dari pemilik
proyek/Perencana, selanjutnya apabila telah diterima/memenuhi syarat akan dibuatkan Berita Acaranya.
c. Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing dan "trial run" sistem instalasi ini haruslah pula dihadiri
pihak pemilik proyek/Perencana/Pengawas dan Ahli serta pihak-pihak lain yang bersangkutan. Untuk ini
hendaklah diberikan pula sertifikat pernyataan hasil pengujian oleh yang berwenang memberikannya.
2.4.4. PEMBERSIHAN LAPANGAN
a. Lapangan yang dipergunakan harus setiap hari setelah selesai bekerja dibersihkan oleh Pemborong.
b. Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan semua sisa bahan pekerjaannya dan
peralatannya kecuali yang masih diperlukan selama pemeliharaan.
2.4.5. P E N G E C A T A N
a. Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dililit dengan karung goni dan dilapisi dengan Tar (Tar
coated) untuk penahan Korosi atau dengan bahan anti karat sintesis yang dispesifikasi untuk keperluan
pemipaan bawah tanah. Sedangkan untuk pipa-pipa yang terlihat (exposed) harus diberi tanda dengan
warna atau cat yang warnanya akan ditentukan kemudian oleh Pengawas.
b. Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda warna/cat pada setiap jarak + 4 m
dengan arah aliran pada pipa-pipa induk, begitu pula pipa-pipa pada shaft dimana terletak pintu
pemeriksaan.
c. Sebagai patokan dipakai warna cat sebagai berikut :
Untuk jaringan pipa hydrant dipakai warna merah
d. Khususnya untuk identifikasi dan penentuan warna cat dari masing - masing instalasi Plumbing dan
Hydrant akan ditentukan kemudian bersama Pemilik / Pengawas.
2.4.6. SURAT KETERANGAN
Pemborong harus memberikan Surat Keterangan/Sertifikat dari Dinas Pemadam Kebakaran Daerah yang
menunjukkan bahwa Sistem tersebut dapat dipergunakan dan berfungsi dengan baik.
Surat Keterangan keagenan yang berada di Indonesia untuk material - material import.
2.4.7. DATA SUKU CADANG
Pemborong harus menjamin dan melengkapi dengan Surat Jaminan adanya suku cadang yang mudah
diperoleh pada peralatan-peralatan yang sekiranya akan mengalami gangguan atau kerusakan dalam
waktu tertentu, baik untuk peralatan utama maupun peralatan penunjang.
2.5. SYARAT-SYARAT OPERASIONAL

a. Pelayanan hydrant diluar/di dalam bangunan dan sprinkler menggunakan satu set pompa yang terdiri
dari jockey pump, electric hydrant pump dan diesel hydrant pump.
b. Pengaturan kerja pompa dilakukan secara automatic dengan pressure switch pump Control, control valve
serta panel-panel pengoperasian.
Semua ketentuan-ketentuan unit pompa beserta perlengkapannya harus mengikuti NFPA 20 standard.
2.6. SYARAT-SYARAT PEMELIHARAAN
2.6.1. SYARAT UMUM
a. Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya Pemborong harus menyerahkan gambar-gambar, data-data
peralatan petunjuk operasi dan cara-cara perawatan dari mesin-mesin terpasang di bawah Kontrak
ini. Data-data tersebut haruslah diserahkan kepada pemilik proyek/Pengawas sebanyak 4 (empat) set dan
kepada Perencana 1 (satu) set.
b. Pada saat penyerahan pertama harus diserahkan antara lain : Instruction Manual, Installation Manual,
Maintenance Manual, Operating Instruction, Trouble Shooting Instruction.
c. Hendaknya diberikan pula 2 (dua) set singkatan petunjuk operasi dan perawatan kepada Pemilik, sebuah
dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan ditempelkan di dinding dalam ruang mesin utama atau tempat
lain yang ditunjuk oleh pemilik proyek/Pengawas.
d. Pemborong harus memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan perawatannya kepada petugas-
petugas teknis (Team Engineering) yang ditunjuk oleh pemilik proyek secara cuma-cuma sampai cakap
menjalankan tugasnya.
e. Pemborong harus memberikan Surat Garansi dari pemakaian peralatan-peralatan utama kepada Pemberi
Tugas.
2.6.2. MATERI PEMELIHARAAN
Selama masa pemeliharaan, Pemborong wajib melakukan pemeliharaan secara berkala terhadap
seluruh Instalasi Sistem, baik peralatan utama maupun instalasi pemipaannya.
Pelaksanaan pemeliharaan menyangkut item-item dan tidak terbatas pada berikut ini :
a. Pemeriksaan terhadap :
- Fungsi dan mekanisme kerja kontrol
- Mekanisme kerja panel-panel kontrol
b. Pemeriksaan terhadap: Battery Charger, penggerak engine, minyak pelumas sistem pompa dan sistem
engine
c. Testing terhadap bekerjanya unit-unit sistem, yaitu pompa penggerak elektrik dan diesel
d. Bersihkan seluruh peralatan dari kotoran
e. Pembersihan tangki bahan bakar
f. Penggantian minyak pelumas.
2.6.3. PETUNJUK PEMELIHARAAN
a. Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan, Pemborong harus menyerahkan Buku Petunjuk
Pemeliharaan terhadap seluruh peralatan utama (pompa, motor, diesel, panel listrik, panel kontrol, dll.)
dan Instalasi serta daftar material/ komponen yang memerlukan penggantian secara berkala.
Buku yang diserahkan harus dalam bentuk edisi lux dan dijilid dengan rapih dan bagus.
Petunjuk pemeliharaan harus mencantumkan ringkasan dari pemeliharaan berkala yang
direkomendasikan oleh pabrik pembuat dan standard/aturan yang berlaku secara umum.
b. Di dalam buku pentunjuk pemeliharaan tersebut harus diuraikan secara jelas dan ringkas mengenai
tatacara/prosedur pemeliharaan, contoh data logbook pencatatan (harian, mingguan, bulanan dan
tahunan).
c. Jumlah buku yang harus disediakan oleh Pemborong sebanyak 5 (empat) set, masing-masing 3 set untuk
Pemilik Proyek, 1 set untuk Pengawas/MK dan 1 set untuk Perencana. Seluruh biaya yang diakibatkan oleh
pembuatan dan pengadaan buku tersebut ditanggung oleh Pemborong.

You might also like