You are on page 1of 12

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

KIMIA TERAPAN
ANALISIS AIR KRISTAL

DISUSUN OLEH:
1. NURUL KOMARIAH (061540411563)
2. R.A DWI PUTRI ANANDA S.R (061540411564)
3. RENI PUSPITASARI (061540411898)
4. TIARA DWI PUTRI (061540411566)
5. YOGA DWI PANGESTU (061540411567)
6. YUNIAR BALQIS (061540411568)

KELAS : 1.EG.A
KELOMPOK : III
PROGRAM STUDI : Teknik Energi
INSTRUKTUR : Ir.Fatria,M.T
NIP : 196602211994032001

POLITEKNIK NEGRI SRIWIJAYA PALEMBANG


TAHUN PELAJARAB 2015-2016
ANALISIS AIR KRISTAL

Tujuan Percobaan
Mahasiswa mampu menganalisis secara kualitaif dan kuantitatif suatu air Kristal

2. Dasar Teori
Pada umumnya Kristal suatu senyawa kimia bila diletakkan beberapa lama di udara
akan mengadsorbsi air pada permukaannya. Jumlah air yang diadsorbsi relative kecil dan
bergantung pada kelembapan udara. Hal ini dapat dilihat dari permukaanya yang basah.
Terdapat pula Kristal yang mengandung sejumlah air yang terikat secara kimia dalam
Kristal tersebut. Kristal-kristal ini, biasanya merupakan garam ionic. Air yang terdapat di
dalamnya disebut air Kristal dan biasanya berikatan dengan kationnya.
Air Kristal yang terdapat pada senyawa, mempunyai jumlah tertentu dan relatif
mudah dihilangkan melalui pemanasan pada suhu diatas titik didih air . sebagai contoh
adalah hidrat tembaga (II) klorida yang dapat diubah menjadi tembaga (II) klorida melalui
pemanasan pada suhu 100oC.
Reaksi penghilangan air Kristal pada pemanas :
o
110 C

CuCl2.xH2O → CuCl2 + H2O


Reaksi diatas dikenal dengan reaksi dehidrasi. Pada dehidrasi, terjadi perubahan
Kristal dan warnanya. Perubahan ini juga bergantung pada pemanasannya, apakah
sempurna atau tidak. Sebagai contoh Kristal CoCl2.6H2O bewarna merah, jika dipanaskan
sampai CoCl2.6H2O akan bewarna violet, tetapi jika dipanaskan sempurna dia akan
berubah menjadi biru.
Adanya senyawa hidrat apabila diletakkan di udara terbuka akan melepaskan air.
Banyak air yang dilepaskan bergantung pada kelembapan udara., makin besar makin
sedikit air yang dilepaskan. Proses pelepasan air ini disebut efflorescence, misalnya
CoCl2.6H2O. tetapi ada juga senyawa yang bila diletakkan di udara akan menyerap air
dan mencair bila diletakkan lebih lama lagi. Senyawa yang demikian disebut
deliquescence, misalnya Kristal NaOH. Tidak hanya air di udara, tetapi dapat juga
menyerap air dari laruatan sedemikian rupa sehingga larutan tersebut bebas air. Senyawa
yang demikian disebut desicant atau zat pengering. Jadi desicant menyerap air tidak hanya
di udara tetapi dilarutan juga.
Beberapa senyawa juga menghasilkan air pada saat pemanasan, tetapi senyawa
tersebut bukan senyawa hidrat yang sebenarnya. Air yang dihasilkan tersebut merupakan
proses penguraian dan bukan merupakan proses penghilangan air melalui dehidrasi.
Senyawa-senyawa organic terutama bersifat tersebut diatas.
Penguraian dengan menghasilkan air, bukan merupakan proses reversible.
Penambahan air kedalam senyawa yang terurai tersebut, tidak akan mengembalikan
senyawa ke bentuk asalnya. Senyawa yang merupakan senyawa hidrat yang sebenarnya,
akan mengalami dehidrasi secara reversible. Penambahan air kedalam CoCl anhidirida,
akan menghasilkan CoCl.2H2O. Bila cukup air yang ditambahkan, maka akan diperoleh
larutan yang mengandung hidrat ion Cu2+ .
Semua hidrat ionic larut dalam air dan dapat diperoleh kembali melalui kristalisasi
dan larutannya. Jumlah air yang terikat bergantung kepada cara pembuatan hidrat
tersebut.

3. Daftar Alat yang Digunakan


 Tabung reaksi
 Bunsen
 Kaca arloji
 Rak tabung reaksi
 Cawan penguap
 Krus porselin + tutup
 Desikator
 Segitiga dan kaki tiga
 Penjepit kayu
 Spatula

4. Bahan yang Digunakan


4.1 Identifikasi Hidrat
 K2Cr2O7
 BaCl2
 Boraks
4.2 Reversibillitas Hidrat
 CoCl2.x H2O
4.3 Deliquescence dan Efflorescence
 Na2CO3.10 H2O
 CuSO4.5 H2O
 Kal(SO4)2.10 H2O
 CaCl2

4.4 Jumlah Air Kristal


 CuCl2.x H2O

5. Gambar Alat (TERLAMPIR)

6. Keselamatan Kerja
Jangan menyentuh Kristal langsung dengan tangan, gunakan spatula untuk menaganinya.

7. Langkah Kerja
7.1 Identifikasi Hidrat
1. Memanaskan sejumlah air Kristal 0.5 gr di dalam tabung reaksi
2. Mencatat jika ada tetesan air di dinding tabung
3. Mencatat perubahan yang terjadi
4. Melarutkan dalam air (amati warna), jika perlu dipanaskan

7.2 Reversibilitas Hidrat


1. Memanaskan lebih kurang 0,3 gr, Kristal di dalam cawan penguapan sampai warnanya
berubah sempurna
2. Melarutkan residu dengan air di dalam cawan penguapan
3. Memanaskan larutan sampai mendidih dan kering
4. Mencatat perubahan warna
5. Membiarkan dan mencatat perubahan warna

7.3 Deliquescence dan Efflorescence


1. Memempatkan tiap Kristal berikut di kaca arloji yang terpisah
2. meletakkan senyawa-senyawa tersebut ke cawan penguapan
3. mencatat perubahan yang terjadi warna dan kelembapannya
4. mengamati sample selama dilaboratorium

7.4 Jumlah Air Kristal


1. Membersihkan porselin krusibel dan tutupnya dengan HNO3 6M
2. membilas dengan aquadest
3. memanaskan krusibel beserta tutupnya di atas segitiga dan sampai kemerahan selama 2
menit
4. menimbang setelah dingin dengan ketelitian 0,001 gr
5. memasukkan 1 gr sampel yang tidak diketahui ke dalam krusibel
6. timbang krusibel serta isinya
7. meletakkan krusibel di segitiga dengan tutup yang jauh dari pusat, panaskan lagi
8. menunggu selama 10 menit, pusatkan lagi tutupnya dan dinginkan
9. menimbang lagi sampai diperoleh berat konstan
10. mengamati residu yang diperoleh, menambahkan air kedalm krusibel sampai 2/3 bagian
terisi air
bila residu tidak larut, maka panaskan perlahan-lahan

8. Data Pengamatan
a. Identifikasi Hidrat
Zat Apakah Warna residu Apakah larut Apakah
terdapat H2O dalam air? mempunyai air
pada dinding? Kristal?
K2Cr2O7 Tidak Merah Larut Tidak ada
kecoklatan
BaCl2 Ya Putih Larut Ada
Boraks Ya Putih Tidak larut Ada

b. Beri kesimpulan dari pengamatan Anda !


Apakah dehidrasi dan hidrasi CoCl2, reversible?

Hasil Pengamatan :
Warna awal CoCl2.x H2O adalah ungu, setelah dipanaskan di dalam cawan penguapan
warnanya berubah menjadi biru. Setelah dialrutkan dengan air warnanya kembali menjadi
warna ungu. Saat dipanaskan sampai mendidih berubah warna menjadi biru, lama-
kelamaan berubah menjadi ungu, setelah kering berubah kembali menjadi biru.
Dapat disimpulkan bahwa CoCl2. x H2O adalah zat yang reversible

c. Deliquescence dan Efflorescence


Zat / senyawa Berat Arloji Arloji + zat
Na2Co3.10 H2O 9,22 gr 10,35 gr
CuSO4.5 H2O 16,51 gr 18,62 gr
Kal(SO4)2.10 H2O 42,22 gr 42,82 gr
CaCl2 32,67 gr 33,31 gr

Setelah pengamatan di dapat data :


Zat Pengamatan Kesimpulan
Na2Co3.10 H2O Larutan melepaskan air, hal ini dibuktikan Efflorescence
dengan pengurangan berat yang
terjadi.setelah pengamatan
CuSO4.5 H2O Larutan melepaskan air, hal ini dibuktikan Efflorescence
dengan pengurangan berat yang
terjadi.setelah pengamatan
Kal(SO4)2.10 H2O Larutan melepaskan air, hal ini dibuktikan Efflorescence
dengan pengurangan berat yang
terjadi.setelah pengamatan
CaCl2 Larutan menyerap air dan mencair saat lebih Deliquescence
lama diletakkan di udara terbuka, zar
tersebut bersifat hidroskopis

Berat senyawa sebelum dan sesudah pengamatan :


Zat / senyawa sebelum sesudah
Na2Co3.10 H2O 10,35 gr 10,34 gr
CuSO4.5 H2O 18,62 gr 18,60 gr
Kal(SO4)2.10 H2O 42,82 gr 42,90 gr
CaCl2 33,31 gr 33,39 gr

d. Jumlah Air Kristal


 Massa krusibel + tutup = 51,88 gr
 Massa krusibel + tutup + hidrat = 52,88 gr
 Massa krusibel + tutup + residu = 52,42 gr
 Massa hidrat padat = 1 gr
 Massa residu = 0,54 gr
 Massa H2O yang hilang = 0,46 gr
 % H2O dalam residu = 46 %
 Jumlah air Kristal = 6,1238
 Rumus molekul dari hidrat = CoCl2.6 H2O
PERHITUNGAN

KAl(SO4)2. 12 H2O yang menyebabkan berat setelah pengamatan berubah massa H2O
yang hilang = 1 gr – 0,54 gr
= 0,46 gr

H2O dalam residu = Massa H2O yang hilang x 100%


Massa hidrat padat
= 0,46 gr x 100%
1 gr
= 46 %

Jumlah air Kristal = CoCl2.x H2O → CoCl2+x H2O


Mol CoCl2 = mol CoCl2
gram CoCl2.x H2O = gram CoCl2
Mr CoCl2.x H2O Mr CoCl2

1 gr = 0,54 gr
129,83 + 18,06 x gr/mol 129,83 gr/mol

X =59,7218 mol
9,7524 mol
= 6,1238

% kesalahan = praktek – teori x100


praktek
= 6,1238 – 6 x 100
6,1238
= 2,0216206
9. Pertanyaan
1) Tuliskan macam-macam air Kristal ?
2) Tuliskan 10 zat yang mengandung air Kristal?
Jawab :
1) - Hidratasi adalah air yang oleh ion-ion dalam Kristal dan berbentuk H2O
- Konstitusi adalah air yang merupakan bagian mol zat padat tetapi tidak berbentuk H2O
2) CaCl2, boraks, Kal(SO4)2, NaOH, CuCl2, K2Cr2O7, CoCl2, BaCl2, Na2Co3, dan CuSO4

10.Analisis Percobaan
K2Cr2O7 yang berwarna orange dipanaskan,kemudian pada dinding tabung reaksi
tidak terdapat tetesan H2O,dan zat BaCl dan boraks terdapat tetesan H2O pada diding
tabung reaksi. Hidrat yang dipanaskan menjadi abu-abu,kemudian setelah diberi larutan
aquadest kembali berwarna biru dan kembali membentuk serbuk berwarna abu-abu
setelah dipanaskan sampai kering.
Dan ketiga zat yang dibiarkan diudara terbuka yaitu Na2CO3,CuSO4 dan
Kal(SO4)3 ternyata tidak mencair dan zat CaCl2 mencair setelah dibiarkan lama diudara
terbuka. Ternyata Na2CO3,CuSO4 dan Kal(SO4)2 bersifat efflorescence dan CaCl2 bersifat
deliquescence

11. Kesimpulan :

 Deliquescence adalah senyawa yang bila diletakkan di udara akan menyerap air dan
mencair bila diletakkan lebih lama lagi.
Contoh : CaCl2
 Efflorescence adalah larutan atau senyawa yang melepaskan air, dengan ditandai
denganpengurangan berat
Contoh : Na2Co3.10 H2O, CuSO4.5 H2O, Kal(SO4)2.10 H2O
 BaCl2 dan boraks mempunyai air Kristal itu dapat dibuktikan dari hasil pengamatan. Saat
dipanaskan BaCl2 langsung menggumpal, dan terdapat tetesan air di dinding tabung. dan
Boraks saat dipanaskan lama kelamaan zat menggumpal dan terdapat tetesan air di
dinding tabung.
 Larutan Reversibel adalah larutan yang dapat berubah kembali dari produk menjadi
reaktan. contoh : CoCl2.x H2O
 % H2O dalam residu dapat dicari dengan menggunakan rumus :
H2O dalam residu = Massa H2O yang hilang x 100%
Massa hidrat padat
 Perhitungan dari hasil praktek :
o % H2O dalam residu = 46 %
o Jumlah air Kristal = 6,1238
o Rumus molekul dari hidrat = CoCl2.6 H2O
o % kesalahan = 2,0216206 %

12.DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet Kimia Terapan 2015 Jurusan Teknik Kimia Program studi


http://scribd.com/ doc/98183796/Analisis-Air-Kristal.html?m=1
Emil J.Swwinsky,woynl wolles, willion L. Mosterlan , chemical principal
Sarjana terapan Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya
In Laboratory with Qualitives analisis-Japan
GAMBAR ALAT

RAK TABUNG REAKSI PENJEPIT KAYU

SEGITIGA KAKI TIGA DESIKATOR

SPATULA KACA ARLOJI


Tabung reaksi bunsen

Kurs porselin+tutup

You might also like