Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang Ekosistem Laut ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu
Dosen mata kuliah Wawasan Kemaritiman yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari
sampah, dan juga bagaimana membuat sampah menjadi barang yang berguna.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Muhamad Fiqri
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat Penulisan
D. Tujuan Penulisan
E. Manfaat Penulisan
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Ekosistem Air Laut
B. Ciri-Ciri Ekosistem Air Laut
C. Pembagian Ekosistem Air Laut
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
B. Penutup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan
nonhayati yang membentuk sistem ekolog. Ekosistem merupakan suatu interaksi
yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-
macam ekosistem. Salah satunya adalah ekosistem air laut.. Dan dalam makalah
ini, kami akan cantumkan tentang ekosistem air laut. Ekosistem air laut
merupakan ekosistem yang paling luas di bumi ini. Luas ekosistem air laut hampir
lebih dari dua per tiga dari permukaan bumi. Ekosistem ini biasa juga disebut
dengan Ekosistem Bahari Ekosistem air laut seperti halnya ekosistem air tawar,
pada ekosistem air laut merupakan media internal dan eksternal bagi organisme
yang hidup didalamnya. Air merupakan zat yang mengelilingi seluruh organisme
laut. Air laut sekaligus juga merupakan bagian penyusun atau pembentuk tubuh
tumbuh-tumbuhan dan binatang bianatang laut (Dr. Abdul Razak, M.Si, dan DR. H. Armin Arief,
M.PH,2006:65)
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah yang kami susun ini, dengan judul “Ekosistem Air Laut” ada
beberapa yang menjadi rumusan masalah diantaranya:
1. Apa pengertian ekosistem air laut ?
2. Bagaimana ciri-ciri ekosistem air laut ?
3. Mendeskripsikan pembagian ekosistem air laut ?
C. Tujuan Penulisan
Dalam penulisan makalah maka tentulah memiliki suatu tujuan. Adapun tujuan
dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui pengertian ekosistem air laut
2. Untuk mengetahui ciri-ciri ekosistem air laut
3. Untuk mengetahui pembagian ekosistem air laut
D. Manfaat Penulisan
Ketika kita menulis makalah maka tentu ada manfaat yang dapat kita ambil, baik
dari penyusun sendiri maupun bagi para pembaca. Adapun beberapa manfaat yang
dapat ambil yaitu dapat mengetahui ilmu tentang ekosistem air laut, baik dari
pengertiann, cici-cirinya, pembagiannya, maupun manfaat dari ekosistem air laut
itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan
daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut
laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat
melekat erat di substrat keras. Adapun pembagian daerah pantai terbagi atas 3,
yaitu :
1. Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini
dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi
bagi kepiting dan burung pantai.
2. Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah
ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora
dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.
3. Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini
dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut. Komunitas tumbuhan
berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai berikut :
a. Formasi pes caprae
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir
adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang
dan angin; tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah
Spinifex littorius (rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canaualia martina.
Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus
tectorius (pandan), dan Scaeuola Fruescens (babakoan).
b. Formasi baringtonia
Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia,
Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan Erythrina. Bila tanah di daerah pasang surut
berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Akar
napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen.
Selain berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai
penahan dari pasang surut gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau
antara lain Nypa, Acathus, Rhizophora, dan Cerbera. Jika tanah pasang surut tidak
terlalu basah, pohon yang sering tumbuh adalah: Heriticra, Lumnitzera, Acgicras,
dan Cylocarpus.
3. Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari
sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.
Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas
ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari
sungai memperkaya estuari.
Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam,
ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing,
kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut
yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju
habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata
semi air, yaitu unggas air.
4. Terumbu Karang
a. Pengertian terumbu karang
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis
dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Terumbu karang
termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel.
Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau
Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul,
Morfologi dan Fisiologi. Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang
disebut Polip. Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu polip saja yang
mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas
dan dikelilingi oleh Tentakel. Namun pada kebanyakan Spesies, satu individu
polip karang akan berkembang menjadi banyak individu yang disebut koloni.
Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa serta dapat
menghasilkan CaCO3. Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesies
tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum
diketahui. Terumbu karang secara umum dapat dinisbatkan kepada struktur fisik
beserta ekosistem yang menyertainya yang secara aktif membentuk sedimen
kalsium karbonat akibat aktivitas biologi (biogenik) yang berlangsung di bawah
permukaan laut. Bagi ahli geologi, terumbu karang merupakan struktur batuan
sedimen dari kapur (kalsium karbonat) di dalam laut, atau disebut singkat dengan
terumbu. Bagi ahli biologi terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang
dibentuk dan didominasi oleh komunitas koral.
b. Habitat terumbu karang
Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang masih
terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan laut. Beberapa
tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak memerlukan cahaya,
namun terumbu karang tersebut tidak bersimbiosis dengan zooxanhellae dan tidak
membentuk karang.
Ekosistem terumbu karang sebagian besar terdapat di perairan tropis, sangat
sensitif terhadap perubahan lingkungan hidupnya terutama suhu, salinitas,
sedimentasi, Eutrofikasi dan memerlukan kualitas perairan alami (pristine).
Demikian halnya dengan perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan global
yang melanda perairan tropis di tahun 1998 telah menyebabkan pemutihan karang
(coral bleaching) yang diikuti dengan kematian massal mencapai 90-95%. Selama
peristiwa pemutihan tersebut, rata-rata suhu permukaan air di perairan Indonesia
adalah 2-3 °C di atas suhu normal.
Untuk dapat bertumbuh dan berkembang biak secara baik, terumbu karang
membutuhkan kondisi lingkungan hidup yang optimal, yaitu pada suhu hangat
sekitar di atas 20oC. Terumbu karang juga memilih hidup pada lingkungan
perairan yang jernih dan tidak berpolusi. Hal ini dapat berpengaruh pada penetrasi
cahaya oleh terumbu karang.
2. Berdasarkan letaknya
A. Kesimpulan
Ekosistem air laut merupakan ekosistem yang paling luas di bumi ini. Luas
ekosistem air laut hampir lebih dari dua per tiga dari permukaan bumi ( + 70 % ),
karena luasnya dan potensinya sangat besar, ekosistem laut menjadi perhatian
orang banyak, khususnya yang berkaitan dengan revolusi biru.
Ekosistem air laut dibedakan atas lautan/laut, pantai, estuari, dan terumbu karang.
Laut adalah merupakan air yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan
umumnya mengandung garam dan berasa asin. Ekosistem pantai letaknya
berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut. Estuari (muara)
merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh
lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Salinitas air berubah
secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Terumbu karang adalah
sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang
disebut zooxanhellae.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini
dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://ekosistem-air-laut.blogspot.co.id/2013/12/makalah-ekosistem-air-
laut.html
http://ciahh.blogspot.co.id/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://asfarsyafar.blogspot.com/2013/10/makalah-wawasan-sosial-budaya-
maritim.html