Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
selingan/snack agar kadar gula tetap terkontrol baik sehingga konsentrasi
terhadap pelajaran dan aktivitas lainnya dapat tetap dilaksanakan.
Menurut Sihadi (2004) kebiasaan jajan yang sudah menyebar di
kalangan anak sekolah tidak perlu dihilangkan, karena makanan jajanan
merupakan wahana yang baik untuk menambah asupan zat gizi. Baik
orangtua maupun pihak sekolah cukup mengawasi dan memberitahu jenis
makanan jajanan yang baik dikonsumsi bagi kesehatan dapat melengkapi
atau menambah kebutuhan gizi anak. Disamping itu juga untuk mengisi
kekosongan lambung, karena setiap 3-4 jam sesudah makan, lambung mulai
kosong. Maka makanan jajanan yang dikonsumsi harus bergizi baik dan
paling sedikit mengandung 150-200 kalori (Tarwotjo, 1998).
Winarno (1997) menjelaskan makanan jajanan atau street food
merupakan makanan dan minuman yang dapat langsung dimakan atau
dikonsumsi, telah terlebih dan dipersiapkan atau dimasak ditempat produksi
atau tempat berjualan. Umumnya dipersiapkan dan atau dijual oleh
pedagang kaki lima di jalanan atau tempat-tempat keramaian umum lainnya.
Makanan jajanan memiliki aneka jenis dan variasi dalam bentuk, keperluan
dan harga.
Makanan jajanan seringkali lebih banyak mengandung unsur
karbohidrat dan hanya sedikit mengandung protein, vitamin atau mineral.
Karena ketidaklengkapan gizi dalam makanan jajanan, maka pada dasarnya
makanan jajanan tidak dapat menggantikan sarapan pagi atau makan siang.
Anak-anak yang banyak mengkonsumsi makanan jajanan perutnya akan
merasa kenyang karena padatnya kalori yang masuk kedalam tubuhnya.
Sementara zat gizi seperti protein, vitamin dan mineral masih sangat kurang
(Khomsan, 2006).
Oleh karena itu, pada praktikum ini akan dilakukan pengembangan
resep snack anak sekolah untuk memenuhi kebutuhan zat gizi anak dan agar
anak tidak jajan makanan yang berbahaya di sekolah. Snack dapat sebagai
makanan selingan, sebagai makanan yang menyumbang penuh 1/3
kebutuhan zat gizi untuk anak yang tidak membawa makan siang ataupun
2
sebagai makanan yang memenuhi kebutuhan sarapan pagi untuk anak yang
tidak sempat makan pagi di rumah.
Snack anak sekolah yang dibuat adalah Bakso ikan goring dengan
singkong dan sayuran (BasKanSiran), disajikan dengan stik es krim dengan
dilengkapi saos tomat yang berwarna merah. Snack tersebut merupakan
modifikasi makanan terkenal dari Indonesia yaitu Bakso ayam goring
krispi.dengan memodifikasi ayam diganti dengan ikan gabus yang kaya akan
protein serta ditambahkan sayuran yang kaya akan serat serta vitamin dan
mineral, dan ditambahkan pula singkong untuk menambah nilai gizi
terutama energy dari snack anak tersebut serta juga menambah nilai jual
singkong. Modifikasi resep ini diharapkan akan meningkatkan rasa, aroma,
tekstur dan kenampakan, serta zat gizi yang terkandung. Selain itu juga
dapat menjadi alternatif bagi ibu yang khawatir dengan jajanan anak di
sekolah, dengan diberikan Bakso ikan goring dengan singkong dan sayuran
(Bakso ikan goring dengan singkong dan sayuran )diharapkan anak tidak
jajan makanan berbahaya di sekolah serta dapat memenuhi kebutuhan zat
gizi yang penting untuk tumbuh kembang anak.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
bagi laki-laki. Anak SD dibagi menjadi dua bagian, yaitu kelas rendah yang
berumur 6-9 tahun dan kelas tinggi yang berumur 10-12 tahun.
Karakteristik anak usia sekolah dasar menurut Adriani dan
Wirjatmadi, 2012 adalah :
1. Karakteristik fisik/jasmani anak usia sekolah :
Pertumbuhan lambat dan teratur
Berat badan dan tinggi badan anak wanita lebih besar daripada
anak laki-laki pada usia yang sama
Pertumbuhan tulang
Pertumbuhan gigi permanen
Nafsu makan besar
Timbul haid pada masa ini
2. Karakteristik emosi anak usia sekolah :
Suka berteman
Rasa ingin tahu
Tidak peduli terhadap lawan jenis
Karakteristik sosial anak usia sekolah
Suka bermain
Sangat erat dengan teman-teman sejenis, laki-laki dan wanita
bermain sendiri
3. Karakteritik intelektual anak usia sekolah :
Suka berbicara dan mengeluarkan pendapat
Minat besar dalam belajar dan keterampilan
Ingin coba-coba dan selalu ingin tahu sesuatu
Perhatian terhadap sesuatu sangat singkat
Kelompok anak usia sekolah merupakan kelompok rentan gizi, kelompok
masyarakat yang paling mudah menderita kelainan gizi, bila masyarakat
terkena kekurangan penyediaan bahan makanan. Pada umumnya kelompok
ini berhubungan dengan proses pertumbuhan yang relatif pesat, yang
memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah relatif besar (Sediaoetama, 2004).
Masalah kesehatan yang sering timbul pada kelompok anak usia sekolah
dasar antara lain berat badan rendah, obesitas, anemia, gondok, dan karies
5
gigi. Masalah ini timbul karena golongan usia ini waktu yang dimiliki lebih
banyak dihabiskan di luar rumah baik di sekolah maupun tempat bermain
yang menghabiskan banyak tenaga. Dipihak lain, anak kelompok ini
kadang-kadang nafsu makannya menurun. Dengan demikian terjadi ketidak-
seimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar atau
konsumsi makanan tidak seimbang dengan kalori yang diperlukan
(Notoatmodjo, 2003)
6
terhadap makanan kesukaan anak sangat dipengaruhi oleh teman,
orangtua,dan juga media massa melalui iklan/reklame.
Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi dalam Mariana (2006)
jenis makanan jajanan dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:
1. Makanan jajanan yang berbentuk panganan, seperti kue kecil-kecil, pisang
goreng dan sebagainya.
2. Makanan jajanan yang diporsikan (menu utama), seperti pecal, mie bakso,
nasi goreng dan sebagainya.
3. Makanan jajanan yang berbentuk minuman, seperti es krim, es campur, jus
buah dan sebagainya.
Menurut Suhardjo (1989) makanan jajanan yang umumnya digemari anak-
anak adalah berupa kue-kue yang biasanya dibuat sebagian besar dari tepung
dan gula.Dengan mengonsumsi jajanan ini anak semata-mata mendapat
7
tambahan energy sedangkan tambahan zat pembangun dan pengatur sangat
sedikit.Kadangkala produk yang ditawarkan bukan makanan yang
menyehatkan, malah membahayakan kesehatan dan tidak menyehatkan bagi
tubuh karena miskin zat gizi dan mengandung bahan yang berbahaya bagi
tubuh (Siswanti 2004).Sebaiknya jajan dibuat sedemikian rupa hingga tidak
hanya mengandung karbohidrat saja, tetapi juga mengandung protein
ataupun vitamin. Misalnya, jajan yang dibuat dari singkong atau umbi-
umbian lain, dicampurkan dengan kacang-kacangan, tempe atau tahu, dll.
Agar mengandung vitamin, dapat dicampur dengan sayuran atau
buahbuahan (Tarwotjo, 1998).
8
disediakan di rumah dan dari makanan jajanan. Bagi anak sekolah
penting untuk mengonsumsi makanan selingan/snack agar kadar gula
tetap terkontrol baik sehingga konsentrasi terhadap pelajaran dan
aktivitas lainnya dapat tetap dilaksanakan.
Menurut Sihadi (2004) kebiasaan jajan yang sudah menyebar di
kalangan anak sekolah tidak perlu dihilangkan, karena makanan
jajanan merupakan wahana yang baik untuk menambah asupan zat
gizi. Baik orangtua maupun pihak sekolah cukup mengawasi dan
memberitahu jenis makanan jajanan yang baik dikonsumsi bagi
kesehatan dapat melengkapi atau menambah kebutuhan gizi anak.
Disamping itu juga untuk mengisi kekosongan lambung, karena
setiap 3-4 jam sesudah makan, lambung mulai kosong. Maka
makanan jajanan yang dikonsumsi harus bergizi baik dan paling
sedikit mengandung 150-200 kalori (Tarwotjo, 1998).
Winarno (1997) menjelaskan makanan jajanan atau street food
merupakan makanan dan minuman yang dapat langsung dimakan
atau dikonsumsi, telah terlebih dan dipersiapkan atau dimasak
ditempat produksi atau tempat berjualan. Umumnya dipersiapkan
dan atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan atau tempat-
tempat keramaian umum lainnya. Makanan jajanan memiliki aneka
jenis dan variasi dalam bentuk, keperluan dan harga.
Makanan jajanan seringkali lebih banyak mengandung unsur
karbohidrat dan hanya sedikit mengandung protein, vitamin atau
mineral. Karena ketidaklengkapan gizi dalam makanan jajanan,
maka pada dasarnya makanan jajanan tidak dapat menggantikan
sarapan pagi atau makan siang. Anak-anak yang banyak
mengkonsumsi makanan jajanan perutnya akan merasa kenyang
karena padatnya kalori yang masuk kedalam tubuhnya. Sementara
zat gizi seperti protein, vitamin dan mineral masih sangat kurang
(Khomsan, 2006).
Menurut Irianto (2007) makanan jajanan adalah makanan yang
banyak ditemukan dipinggir jalan yang dijajakan dalam berbagai
9
bentuk, warna, rasa serta ukuran sehingga menarik minat dan
perhatian orang untuk membelinya.
Forum Koordiansi PMT-AS Tingkat Pusat (1997)
menyebutkan makanan tambahan yang diberikan pada anak SD
dalam bentuk snack/kudapan minimal 3x/mingggu/anak selama 108
hari pemberian dalam satu tahun ajaran harus mengandung 300
kalori energi dan 5 gram protein per hari.
2.5.2 Snack Anak Sekolah Sebagai Selingan
Snack anak sekolah sebagai selingan berfungsi untuk
menambah zat gizi yang kurang diperoleh pada saat makan utama.
Jumlah kalori yang rendah yaitu 150-200 kkal menyebabkan
makanan selingan tidak dapat menggantikan waktu makan pagi,
siang maupun malam.Waktu pemberian makanan selingan adalah
diantara dua waktu makan, tepatnya diantara waktu makan pagi dan
makan malam yaitu pada jam 9-10 (selingan pagi) dan jam 16-17
(selingan ssdeore).
Syarat makanan selingan anak, yaitu:
a Memberikan kalori dan zat gizi yang cukup
b Diberikan porsi dan tidak mengenyangkan
c Mudah dicerna dan tidak merangsang alat cerna
d Diberikan dalam waktu yang tidak terlalu dekat dengan
waktu makan
e Disajikan semenarik mungkin
f Hindari penggunaan bahan makanan tambahan
g Tidak mengandung terlalu banyak gula/lemak
h Hindari makanan selingan yang rendah zat gizi (keripik,
chiki)
i Hindari makanan selingan yang mengandung lemak trans
(biscuit, crackers)
2.5.3 Snack Anak Sekolah Penyumbang Penuh 1/3 Kebutuhan Zat Gizi
(Anak yang Tidak Membawa Makan Siang)
10
Snack ini dibuat sama seperti makan siang biasa yang dibuat
oleh orangtua di rumah hanya bentuk dan cara penyajiannya yang
berbeda. Dari kebutuhan energi sehari seorang anak sekolah diambil
sebanyak 30% untuk pemenuhan kebutuhannya di siang hari.
Padatnya kegiatan sekolah membuat anak kadang memilih makanan
yang salah dimana dari makanan yang dikonsumsi mengandung
lebih banyak sumber karbohidrat dan lemak, sehingga perlu sekali di
sekolah membuat kantin yang menyediakan makanan sehat dan
bergizi untuk pemenuhan makan siang siswa-siswinya. Perhatian
dari orangtua dan bimbingan yang baik akan membantu anak dalam
memilih makanan yang diperlukan untuk pemenuhan nutrisinya.
Untuk menyusun menu makan siang yang perlu diperhatikan yaitu :
cukup mengenyangkan, mengandung gizi yang diperlukan tubuh,
sedapat mungkin ada sayuran. Menu makan siang merupakan
hidangan yang lengkap yaitu terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk,
kerupuk dan sambal (tidak harus disediakan), sebagai pencuci mulut
yaitu buah. Karena itu snack yang diberikan harus kaya zat gizi yang
dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
mineral bagi anak. Olahan yang baik dengan kreasi yang menarik
akan membuat anak menyukai menu yang dibuat. Menu makan siang
praktis dan sehat tidak perlu menggunakan bahan yang mahal dan
proses yang lama. Karena menu makanan yang sehat bisa dibuat juga
dari bahan bahan sederhana yang bisa ditemukan setiap hari dengan
mudah, dan cara memasak yang praktis.
2.5.4 Snack Anak Sekolah untuk Memenuhi Kebutuhan Sarapan Pagi
(Anak yang Tidak Sempat Makan Pagi di Rumah)
Anak-anak cenderung jarang makan pagi dirumah sehingga
saat di sekolah mereka membeli makanan yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan zat gizi dan hal ini sering berakibat pada
penurunan konsentrasi belajar. Karenanya sangat diperlukan
perhatian dan kepedulian orangtua dalam memberikan pemahaman
pada anak untuk memilih makanan yang baik bagi mereka terutama
11
saat pagi hari. Untuk susunan menu makan pagi perlu
dipertimbangkan antara lain yaitu mudah pengolahannya, mudah
penyajiannya, tidak terlalu berat dan mengandung unsur gizi yang
cukup.
Hidangan yang dapat disajikan untuk mkan pagi seperti : nasi
goreng lengkap, nasi uduk, bubur ayam, bubur kacang hijau, lontong
lengkap (Dra. Ari Fadiati WS, 1988. P.70). Minumannya seperti teh
manis, susu, coklat yang dilengkapi dengan susu.
Syarat-syarat menu yang baik, yaitu:
a Mengandung Gizi
b Hidangan dapat menimbulkan selera makan
c Kombinasi makanan harus baik
d Perlu diadakan pergantian / perubahan menu agar tidak
membosankan
12
Kebutuhan energi golongan umur 10-12 tahun lebih besar
daripada golongan 7-9 tahun, karena pertumbuhannya lebih cepat,
terutama penambahan tinggi badan. Mulai umur 10-12 tahun
kebutuhan gizi anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak laki-
laki lebih banyak melakukan aktivitas fisik sehingga membutuhkan
energi lebih banyak sedangkan perempuan biasanya sudah mulai
haid sehingga memerlukan protein dan zat besi lebih banyak
(RSCM & Persagi 1990).
Menurut Hardinsyah dkk (2002), kebutuhan gizi antarindividu yang
berat badannya relatif sama dan berasal dari kelompok umur yang
sama dapat bervariasi. Namun variasi kebutuhan energi lebih kecil
dibanding dengan variasi kebutuhan protein dan zat gizi lainnya pada
kelompok umur yang sama. Hal ini dikarenakan energi dapat disimpan
di dalam tubuh dalam bentuk lemak yang dapat diubah kembali
menjadi energi dan digunakan pada kesempatan lainnya bila
kekurangan energi.
Perhitungan angka kebutuhan energi (AKE) lebih tepat
menggunakan pendekatan pengeluaran energi karena dalam
perhitungannya menggunakan angka metabolisme basal berdasarkan
kelompok umur, jenis kelamin, berat badan dan aktivitas fisik (FAO
2001).
b. Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang Dianjurkan
Penetapan kebutuhan individu untuk energi dan zat gizi juga
dapat diturunkan dari angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan.
AKG adalah suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi
hampir semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran
tubuh, dan aktivitas untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
(Muhilal dkk 1994). Menurut Hardinsyah dan Martianto (1994)
angka kecukupan gizi (AKG) sudah memperhitungkan variasi
kebutuhan rata-rata ditambah jumlah tertentu untuk mencapai tingkat
aman (save level). Berdasarkan hasil Widyakarya Nasional Pangan
13
danGizi VIII tahun 2004 angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi
anak usiasekolah berikut ditampilkan pada Tabel 1.
Tabel 1 Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Anak Sekolah
berdasarkan WNPG 2004
14
serta rusak, memproduksisubstansi tertentu misalnya enzim, hormon
dan antibodi. Zat gizi dapat dibagi menjadi kelompok makronutrien
yang terdiri atas karbohidrat, lemak serta protein, dan kelompok
mikronutrien yang terdiri atas vitamin dan mineral (Hartono 2004).
Perbandingan antara konsumsi zat gizi dengan angka kecukupan
gizi yang dianjurkan disebut sebagai tingkat kecukupan gizi. Klasifikasi
tingkat kecukupan energi dan protein menurut depkes (1996) diacu
dalam Sukandar (2007) adalah : (1) defisit tingkat berat (<70% AKG);
(2) defisit tingkat sedang (70-79% AKG); (3) defisit tingkat ringan
(80-89% AKG); (4) normal (90-119% AKG); (5) kelebihan ( 120%
AKG). Klasifikasi tingkat kecukupan vitamin dan mineral menurut
Gibson (2005) yaitu (1) kurang (<77% AKG); (2) cukup (77% AKG).
a. Energi
Tenaga yang mampu melaksanakan suatu pekerjaan dinamakan
energi. Energi (tenaga) diperoleh dari hasil pembakaran bahan makanan
di dalam tubuh, terutama dari makanan sumber karbohidrat, protein
dan lemak. Energi dinyatakan dalam satuan kalori (Nasoetion 1995).
Energi merupakan salah satu hasil metabolisme darikarbohidrat,
protein dan lemak. Energi berfungsi sebagai zat tenaga untuk
metabolisme, pertumbuhan, pengaturan suhu dan kegiatan fisik.
Kelebihan energi disimpan tubuh sebagai cadangan energi dalam
bentuk glikogensebagai cadangan energi jangka pendek dan dalam
bentuk lemak sebagai cadangan jangka panjang (Hardinsyah &
Tambunan 2004).
Kebutuhan energi bayi dan anak relatif lebih besar bila
dibandingkan dengan orang dewasa, karena untuk pertumbuhan.
Kebutuhan energi sehari anak pada tahun pertama kurang lebih 100-
120 kkal/kg berat badan. Untuk tiap 3 tahun pertambahan umur
kebutuhan energi turun kuranglebih 10 kkal/kg berat badan. Selain itu,
pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia remaja
membutuhkan energi yang lebih besar (RSCM & Persagi1990).
15
Kebutuhan energi seorang sehari ditaksir dari kebutuhan
energi untuk komponen-komponen sebagai berikut: 1) Angka
Metabolisme Basal/AMB; 2) Aktifitas fisik; 3) pengaruh Dinamik
Khusus Makanan/SDA (dapat diabaikan). Kebutuhan energi terbesar
pada umumnya diperlukan untuk metabolisme basal. Kebutuhan energi
basal atau AMB pada dasarnya ditentukan oleh ukuran dan
komposisi tubuh serta umur. AMB per kg berat badan lebih tinggi
pada orang pendek dan kurus serta lebih rendah pada orang tinggi dan
gemuk. Penggunaan energi di luar AMB bagi bayi dan anak selain untuk
pertumbuhan adalah untukbermain dan sebagainya. Pada usia remaja
(10-18 tahun), terjadi proses pertumbuhan jasmani yang pesat serta
perubahan bentuk dan susunan jaringan tubuh, juga aktifitas yang tinggi
(Almatsier 2003).
b. Protein
Istilah protein berasal dari bahasa yunani, didefinisikan sebagai
senyawa dalam pangan yang mengandung nitrogen. Protein sangat
penting bagi fungsi tubuh, karena tanpa senyawa ini, kehidupan tidak
mungkin terjadi (Riyadi 2006).
Protein merupakan zat gizi yang sangat penting bagitubuh, karena
protein selain berfungsi sebagai sumber energi juga berfungsi
sebagai zat pembangun (Nasoetion 1995).
Menurut Hartono (2006) protein terbentuk dari asam-asam
amino yang dirangkaikan oleh ikatan peptida. Fungsi protein antara lain
membangun jaringan tubuh baru, memperbaiki jaringan tubuh,
menghasilkan senyawa esensial, mengatur tekanan osmotik, mengatur
keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa,menghasilkan pertahanan
tubuh, menghasilkan mekanisme transportasi, dan menghasilkan
energi.
Kebutuhan protein pada anak usia sekolah dibedakan menurut
jenis kelamin dan umur. Pada umumnya kebutuhan protein pria
sedikit lebih tinggi dibanding wanita (Hardinsyah & Martianto
1992). Kebutuhan protein bayi dan anak relatif lebih besar bila
16
dibandingkan dengan orang dewasa. Angka kebutuhan protein
tergantung pula pada mutu protein. Semakin baik mutu protein,
semakin rendah angka kebutuhan protein. Mutu protein bergantung pada
susunan asam amino yang membentuknya, terutama asam amino
esensial. Kecukupan protein yang diperlukan oleh anak umur 10-18
tahun adalah 1-1,5 g/kg BB (RSCM & Persagi 1990). Menurut
Nasoetion (1995) protein lengkap yaitu protein yang mengandung
semua asam amino esensial, terdapat pada semua protein hewani.
Prinsip mutu protein yang baik adalah apabila suatu protein
mengandung asam amino esensial yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Protein hewani mempunyai mutu protein yang lebih baik dibanding
protein nabati, karena susunan asam aminonya lebih lengkap. Meskipun
begitu manusia dapat memenuhi kebutuhan protein tubuh dari pangan
nabati, akan tetapi dalam jumlah yang cukup dan mengandung asam
amino yang diperlukan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan sumbernya, protein dibedakan sebagai protein hewani
dan protein nabati. Sumber protein hewani antara lain daging, dan organ-
organ dalam seperti hati,pankreas, ginjal paru-paru, jantung dan
jeroan (babat, usus halus, dan usus besar). Susu dan telur termasuk
juga sumber protein hewani berkualitas tinggi. Selain itu, ikan, kerang
dan jenis udang merupakan kelompok sumber protein yang baik
karena mengandung sedikit lemak (Nilawati 2008).
Menurut Almatsier (2003) sumber protein nabati adalah
kacang kedelai dan hasilnya, seperti tempe dan tahu, serta kacang-
kacangan.
c. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan unsur gizi yang diperlukan tubuh
dalam jumlah besar untuk menghasilkan energi atau tenaga.
Kebutuhan yang besar akan karbohidrat terjadi karena zat gizi ini
merupakan sumber energi utama dan tidak dapat di daur ulang, akan
tetapi hanya dapat diubah dan disimpan sebagai cadangan energi
(Hartono 2004).
17
Menurut Nasoetion (1995) karbohidrat berfungsi sebagai sumber
energi utama bagi otak dansusunan syaraf terutama glukosa. Oleh karena
itu ketersediaan glukosa harustetap terjaga, agar terhindar dari
kerusakan otak atau kelainan syaraf. Menurut Almatsier (2003) satu
gram karbohidrat menghasilkan 4 Kal. Sebagian dari karbohidrat
disimpan dalam tubuh sebagai glukosa untuk keperluan energi segera,
sebagian disimpan dalam otot dan hati sebagai glikogen, sebagian
lagi diubah menjadi lemak sebagai cadangan energi. Seseorang yang
mengkonsumsi karbohidrat berlebih akan menjadi gemuk.
Sumber utama karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan
(nabati) dan hanya sedikit yang berasal dari hewani. Di dalam
tubuh manusia, karbohidrat merupakan salah satu sumber energi.
Dari tiga sumber energi utama (yaitu karbohidrat, lemak, protein),
karbohidrat merupakansumber energi yang paling murah. Karbohidrat
yang tidak dapat di cerna memberikan volume kepada isi usus.
Rangsangan mekanis yang terjadi melancarkan gerak bubur
makanan melalui saluran pencernaan dan memudahkan pembuangan
tinja (Nilawati 2008).
d. Lemak
Lemak dalam makanan biasanya juga disebut lipid. Lipid seperti
halnya karbohidrat juga mengandung unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen. Menurut Hartono (2006) lemak dan minyak merupakan zat
gizi kedua yang digunakan sebagai bahan bakar dalam menghasilkan
energi. Kebutuhan lemak tidak dinyatakan dalam angka mutlak.
Kebutuhan lemak yang dianjurkan 15-20% jumlah energi total berasal
dari lemak. Bayi dan anak dianjurkan 1-2% dari kebutuhan energi
total berasal dari asam lemak esensial (asam linoleat). Asam lemak
esensial dibutuhkan untuk pertumbuhan dan untuk memelihara
kesehatan kulit (RSCM & Persagi 1990).
Menurut sumbernya kita membedakan lemak nabati dan lemak
hewani. Lemak nabati berasal dari tumbuh-tumbuhan, sedangkan lemak
hewani berasal dari hewan, termasuk ikan, telur dan susu. Fungsi
18
lemak dalam makanan memberikan rasa gurih, terutama makanan
yang digoreng, serta memberi kandungan kalori yang tinggi dan
memberikan sifat empuk (lunak) pada kue yang dibakar. Lemak dalam
tubuh berfungsi sebagai cadangan energi dalam bentuk jaringan
lemak yang ditimbun ditempat-tempat tertentu (Sediaoetama 2006).
e. Vitamin
Vitamin didefinisikan sebagai bahan-bahan organik, yang
dibutuhkan tubuh dalam jumlah sangat sedikit, yang melakukan
paling sedikit satu fungsi metabolik spesifik dan harus diberikan dalam
makanan.
Terdapat dua golongan vitamin, yaitu vitamin larut lemak dan
vitamin larut air. Vitamin yang larut lemak adalah vitamin A, D,
E, dan K, sedangkan vitamin yang larut air adalah vitamin B
kompleks (tiamin, riboflavin, niasin, asam folat, dan vitamin B12)
dan C (Riyadi 2006).
Menurut Almatsier (2003) vitamin berperan dalam beberapa tahap
reaksi metabolisme energi, pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh,
pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari enzim.
Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim, yaitu
vitamin yang terikat dengan protein. Selain itu menurut Moehji (1982)
vitamin digunakan untuk mengatur fungsi faal dari alat-alat tubuh.
Setiap vitamin mempunyai fungsi dan sumber pangan sendiri.
f. Mineral
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan
penting dalam pemeliharaaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel,
jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Mineral juga
berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai
kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim.
Mineral dibedakan menjadi mineral makro dan mineralmikro
(Almatsier 2003). Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh
dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro
dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari. Hingga saat ini dikenal
19
sebanyak 24 mineral yang dianggap esensial (Almatsier 2003).
Menurut Riyadi (2006) mineral yang tergolong ke dalam mineral
makro adalah kalsium (Ca), fosfor (P), dan magnesium (Mg), sedangkan
mineral yang tergolong ke dalam mineral mikro antara lain besi (Fe),
iodium (I), seng (Zn), selenium (Se), dan fluor (F).
20
berkualitas. Dengan disertai pola asuh yang baik, anak-anak akan tumbuh
dan berkembang secara optimal menjadi generasi yang sehat dan cerdas
(Khomsan 2004).
a. Singkong
21
mg, dan Serat 1,8 g. Berikut kandungan gizi per 100g singkong mentah
menurut USDA: Vitamin: Kandungan vitamin tertinggi ubi kayu adalah
Folat (vitamin B9) 27 mg, Vitamin C 20,6 mg, dan Vitamin K 1,9 mg.
Selebihnya adalah Niacin 0.854 mg, Pyridoxine 0.088 mg, Riboflavin
0.048 mg, Thiamin 0,087 mg, Vitamin A 13 IU <, dan Vitamin E 0,19
mg. Mineral: Sodium 14 mg, Kalium 271 mg, Kalsium 16 mg 1,6, Zat
Besi 0,27 mg, magnesium 21 mg, mangan 0,383 mg, fosfor 27 mg, dan
zinc 0.34 mg. Manfaat singkong bagi kesehatan yaitu :
1. Sumber energi bagi tubuh
2. Mencegah anemia
22
3. Menjaga kesehatan tulang dan gigi
5. Mencegah kanker
23
sendiri dikenal sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Pertumbuhan
bakteri baik dalam usus manusia dapat meningkatkan kekebalan dengan
membatasi jumlah mikroorganisme patogen dalam tubuh.
b. Ikan Gabus
c. Bayam
24
d. Tepung Panir
e. Wortel
25
itu, wortel juga mampu menghilangkan bercak hitam atau yang biasa
disebut dengan flek hitam pada wajah.
3. MenjagaKesehatan Mata. Wortel sudah sangat terkenal dapat
menjaga kesehatan mata, vitamin A yang terkandung dalam wortel
inilah yang sangat baik untuk kesehatan mata.
4. Membuat Awet Muda. Beta karoten yang terdapat pada buah wortel
ini berfungsi sebagai antioksidan yang dapat membantu tubuh kita
untuk melawan pengaruh negatif dari radikal bebas. Untuk itu wortel
sangat baik dikonsumsi agar terhindar dari beberapa penyakit.
5. Mampu Mencegah Stroke. Ada sebuah penelitian terbukti bahwa
wortel mampu menurunkan resiko terserang penyakit stroke. Cukup
hanya dengan mengkonsumsi wortel sebanyak 6 buah setiap hari.
Bagi yang jarang mengkonsumsi wortel, mungkin ini akan berat.
6. Wortel juga bermanfaat untuk menurunkan kloesterol, minum air
parutan/jus wortel kemudian minum rutin setiap hari. Untuk
menurunkan kolesterol, konsumsi air wortel ini pun harus rutin.
f. Tepung Meizena
26
ditambah sedikit tepung maizena maka hasilnya adalah gorengan yang
lebih renyah bila dibandingkan dengan gorengan tanpa maizena.
Tepung Maizena adalah tepung yang dihasilkan dari pati biji
jagung yang memiliki kandungan gizi, protein, karbohidrat, kalsium, zat
besi. Tepung maizena merupakan salah satu bahan untuk membuat
adonan kue kering atau kue basah yang akan menghasilkan tekstur yang
sempurna. Kita bisa membuat adonan kue tanpa menggunakan tepung
maizena tapi hanya kue – kue tertentu yang tidak menggunakan tepung
maizena. Masih banyak manfaat tepung maizena lainnya dalam proses
memasak :
g. Bawang putih
27
sampai 30 menit,jangan terlalu banyak bergerak,maka kulit akan panas
dan kutil akan menghitam.Besoknya anda terbebas dari kutil.
28
sebagainya. Kedua, minyak yang digunakan dalam industri non makanan
(non edible oils) misalnya minyak kayu putih, minyak jarak (Ketaren,
1986).
Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan
atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan
biasanya digunakan untuk menggoreng makanan. Minyak goreng dari
tumbuhan biasanya dihasilkan dari tanaman seperti kelapa, biji-bijian,
kacang-kacangan, jagung kedelai dan kanola. Minyak goreng berfungsi
sebagai penghantar panas, penambah rasa gurih dan penambah nilai
kalori bahan pangan. Minyak goreng umumnya berasal dari minyak
kelapa sawit. Minyak kelapa dapat digunakan untuk menggoreng karena
struktur minyaknya yang memiliki ikatan rangkap sehingga minyaknya
termasuk lemak tak jenuh yang sifatnya stabil.
Lemak tak jenuh pada umunya berwujud cair pada suhu ruangan
dan di dalam lemari pendingin. Apabila lemak tak jenuh ganda dipakai
sebagai pengganti lemak jenuh dalam memasak, maka dapat berefek
membantu menurunkan kadar kolesterol darah.
Selain itu, lemak tak jenuh ganda juga dapat membantu
menurunkan jumlah deposit kolesterol di dalam pembuluh darah arteri.
Lemak tak jenuh ganda banyak ditemukan pada minyak nabati, seperti
minyak jagung, minyak biji bunga matahari, minyak kedelai dan minyak
biji kapuk.
Salah satu jenis lemak tak jenuh ganda adalah golongan asam
lemak omega 3. Golongan asam lemak omega 3 yang terkenal adalah
asam dokosaheksaenoat (DHA) dan asam eikosapentaenoat (EPA). Asam
lemak tak jenuh ganda golongan ini memiliki peran penting bagi
kesehatan.
Berdasarkan hasil penelitian, asam lemak omega 3 berperan
menurunkan resiko serangan jantung, mencegah denyut jantung yang
tidak normal dan menurunkan tekanan darah. Asam lemak omega 3 juga
dapat mencegah beberapa jenis kanker.
29
Kebutuhan tubuh akan omega 3 dapat dipenuhi dengan
mengkonsumsi 2-3 porsi ikan per minggu. Namun dengan meningkatnya
tingkat pencemaran lingkungan saat ini, maka wanita hamil, atau wanita
yang berencana untuk mengandung hendaknya membatasi asupan ikan
air laut dalam tiap minggunya. Hal ini untuk mencegah dari adanya
kemungkinan kontaminasi merkuri.
i. Telur ayam
j. Saos Tomat
30
Penampilan saus dari bahan baku umumnya adalah kental (Anonim,
2008).
Saus tomat adalah cairan kental pasta yang terbuat dari bubur buah
berwarna menarik (biasanya merah), mempunyai aroma dan rasa yang
merangsang. Walaupun mengandung air dalam jumlah besar, saus
memiliki daya simpan panjang karena mengandung asam, gula, garam,
dan seringkali diberi pengawet. Saus tomat dibuat dari campuran buah
tomat dan bumbuh-bumbuh. Dan pasta yang digunakan berwarna merah
muda sesuai dengan warna tomat yang digunakan (Rukmana dan Rahma,
1994).
Tomat mengandung gizi seperti vitamin dan mineral yang cukup
lengkap diantranya vitamin A, vitamin C, zat besi, kalsium, dan memiliki
likopen yang tinggi. Likopen ini merupakan pigmen yang menyebabkan
tomat berwarna merah.
31
system ini sudah banyak dibakukan dan dijadikan sebagai alat bantu dalam
laboratorium dan bidang lainnya. Namun, hasil yang didapat tidak 100 %
menjamin kebenaran, karena di dalamnya hanya di perlihatkan perlakuan
yang terbaik atau yang paling disenangi oleh para panelis. Atau
kekurangannya adalah penilaian dapat bersifat subjektif. Karena itu uji
organoleptik ini biasa dengan uji hedonik. Uji ini tidak
akan memperlihatkan suatu produk yang disenangi oleh panelis karena
dalam pengujiannya telah di acak. Oleh karenanya dibutuhkan suatu
analisis data untuk menggabungkan berbagai penilaian yang telah di dapat.
32
pengepakan dan penyimpanan serta komsumsinya, kelompok konsumen
dan berbagai faktor lainnya (Dirjen POM., 1979).
Mikroorganisme yang banyak tumbuh pada bahan pangan adalah
bakteri, kapang dan khamir yang dapat menyebabkan kerusakan dalam
segi organoleptik maupun komposisi bahan kimia. Pertumbuhan
mikroorganisme dipengaruhi oleh nutrisi, waktu, suhu, pH, kadar air,
ketersediaan gas-gas dan Aw. Untuk dapat tumbuh dan befungsi
secara normal, organisme membutuhkan air, sumber energi, nirogen,
vitamin, mineral dan faktor lainnya. Banyaknya mikroorganisme aerob
suatu bahan pangan dilihat dari kandungan TPC. Kapang menyerang
bahan yang mengandung pektin, pati dan selulosa. sedangkan khamir
menyerang bahan yang mengandung gula (Winarno, 1997).
c. Uji Kadar Protein dengan Metode Kjeldahl
1) Dasar Teori
Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi
tubuh., karena zat ini di samping berfungsi sebagai bahan baker dalam
tubuh juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. Protein
adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsure-unsur
C,H,O dan N yang tidak di miliki oleh lemak dan karbohidrat. Molekul
protein mengandung pula fosfor, belerang, dan ada jenis protein yang
mengandung unsure logam seperti besi dan tembaga.Sebagai zat
pembangun protein merupakan bahan pembentuk jaringan-jaringan
baru yang selalu terjadi dalam tubuh. Pada masa pertumbuhan proses
pembentukan jaringan terjadi secara besar-besaran, pada masa
kehamilan droteinlah yang membenuk jaringan janin dan pertumbuhan
embrio. Protein juga mengganti jaringan tubuh yang rusak dan yang di
rombak.Fungsi utama protein bagi tubuh ialah untuk membentuk
jaringan baru dan mempertahankan jaringan yang telah ada.
Protein dapat juga di gunakan untuk bahan baker apabila keperluan
energi tunbuh tidak terpenuhi oleh karbohidrat dan lemak. Protein ikut
pula mengatur berbagai proses tubuh baik langsung maupun tidak
langsung dengan membentuk zat-zat pengatur proses dalam tubuh.
33
Protein mengatur keseimbangan cairan dalam jaringan dan pembuluh
darah, yaitu dengan menimbulkan tekanan osmotic koloid yang dapat
menarik cairan dari jaringan ke dalam pembuluh darah.Sifat atmosfer
protein yang yapat bereaksi dengan asam dan basa, dapat mengatur
keseimbangan asam-basa dalam tubuh.
Protein dalam tubuh manusia, terutama dalam sel jaringan,
bertindak sebagai bahan membrane sel, dapat membentuk jaringan
pengikat misalnya kolagen dan elastin, serta membentuk protwin yang
inert seperti rambut dan kuku.Di samping itu protein yang bekerja
sebagai enzim, bertindak sebagai plasma (albumin), membentuk
antibody, membentuk komplek dengan molekul lain, serta dapat
bertindak sebagai bagian sel yang bergerak. Kekurangan protein dalam
waktu lama dapat menggaggu berbagai proses dalam tubuh dan
menurunnkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.Fungsi protein
sendiri adalah :
Sebagai bahan bakar atau energi karena mengandungkarbon, maka
dapat digunakan oleh tubuh sebagai bahan bakar. Protein akan
dibakar manakala keperluan tubuh akan energi tidak diterpenuhi oleh
lemak dan karbohidrat;
Sebagai zat pengatur yaitu mengatur berbagai proses tubuh baik
secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai bahan pembentuk
zat-zat yang mengatur berbagai proses tubuh;
Sebagai zat pembangun yaitu untuk membantu membangun sel-sel
yang rusak maupun yang tidak rusak. Kebutuhan protein meningkat
sesuai dengan pertambahan umur.
34
untuk mengganti separuh dari sejumlah kelompok protein tertentu
dengan protein baru di sebut half life atau waktu paruh jangka hidup
protein.
Asam amino bila suatu protein di hidrolisis dengan asam, alkali,
atau enzim, akan di hasilkan campuran asam-asam amino. Sebuah asam
amino terdiri dari sebuah gugus amino, sebuah gugus karboksil, sebuah
atom hydrogen, dan gugus R yang terikat pada sebuah atom C yang di
kenal sebagai karbon a, serta gugus R merupakan rantai cabang.Semua
asam amino berkonfigurasi a dan mempunyai konfigurasi L kecuali
glisin yang tidak memupunyai atom C asimetrik.Hanya asam amino L
yang merupakan komponen protein.Karena itu penulisan isomer optic
jarang dilakukan, dan bila tidak ada tanda apa-apa, maka yang di
maksud adalah asam amino L.
Pemurnian protein merupakan tahap yang harus di lakukan untuk
mempelajari sifat dan fugsi protein. Sejumlah besar protein lebih dari
seribu, telah berhasil di isolasi dalam bentuk yang murni.Kini protein
yang dapat dipisahkan dari molekul-molekul kecil dengan cara dialysis
melalui selaput semi permeable. Molekul-molekul dengan BM lebih
besar dari 15.000 tertahan dalam kantung dialysis, sedang molekul-
molekul dengan ukuran lebih kecil dan juga ion-ion akan melewati
pori-pori selaput semi permeable tersebut keluar dari kantung dialysis.
35
menghasilkan amonium sulfat. Setelah pembebasan alkali dengan
kuat, amonia yang terbentuk disuling uap secara kuantitatif ke dalam
larutan penyerap dan ditetapkan secara titrasi.
Prinsip dasar yang sama masih di gunakan hingga sekarang,
walaupun dengan modifikasi untuk mempercepat proses dan
mencapai pengukuran yang lebih akurat. Metode ini masih
merupakan metode standart untuk penentuan kadar protein. Karena
metode Kjeldahl tidak menghitung kadar protein secara langsung,
diperlukan faktor konversi (F) untuk menghitung kadar protein total
dan kadar nitrogen. Faktor konversi6,25 (setara dengan 0,16 g
nitrogen pergram protein) digunakan untuk banyak jenis makanan,
namun angka ini hanya nilai rata-rata, tiap protein mempunyai
faktor.
Analisa protein cara Kjeldahl pada dasarnya dapat dibagi
menjadi tiga tahapan yaitu proses destruksi, proses destilasi dan
tahap titrasi.
b) Tahap destruksi
Pada tahapan ini sampel dipanaskan dalam asam sulfat pekat
sehingga terjadi destruksi menjadi unsur-unsurnya.Elemen karbon,
hidrogen teroksidasi menjadi CO, CO2 dan H2O. Sedangkan
nitrogennya (N) akan berubah menjadi (NH4)2SO4. Untuk
mempercepat proses destruksi sering ditambahkan katalisator berupa
campuran Na2SO4 dan HgO (20:1). Gunning menganjurkan
menggunakan K2SO4 atau CuSO4. Dengan penambahan katalisator
tersebut titk didih asam sulfat akan dipertinggi sehingga destruksi
berjalan lebih cepat. Selain katalisator yang telah disebutkan tadi,
kadang-kadang juga diberikan Selenium. Selenium dapat
mempercepat proses oksidasi karena zat tersebut selain menaikkan
titik didih juga mudah mengadakan perubahan dari valensi tinggi ke
valensi rendah atau sebaliknya.
c) Tahap destilasi
36
Pada tahap destilasi, ammonium sulfat dipecah menjadi
ammonia (NH3) dengan penambahan NaOH sampai alkalis dan
dipanaskan.Agar supaya selama destilasi tidak terjadi superheating
ataupun pemercikan cairan atau timbulnya gelembung gas yang
besar maka dapat ditambahkan logam zink (Zn). Ammonia yang
dibebaskan selanjutnya akan ditangkap oleh asam khlorida atau asam
borat 4 % dalam jumlah yang berlebihan. Agar supaya kontak antara
asam dan ammonia lebih baik maka diusahakan ujung tabung
destilasi tercelup sedalam mungkin dalam asam. Untuk mengetahui
asam dalam keadaan berlebihan maka diberi indikator misalnya
BCG + MR atau PP.
d) Tahap titrasi
Apabila penampung destilat digunakan asam khlorida maka sisa
asam khorida yang bereaksi dengan ammonia dititrasi dengan NaOH
standar (0,1 N). Akhir titrasi ditandai dengan tepat perubahan warna
larutan menjadi merah muda dan tidak hilang selama 30 detik bila
menggunakan indikator PP.
%N = × N. NaOH × 14,008 × 100%
Apabila penampung destilasi digunakan asam borat maka
banyaknya asam borat yang bereaksi dengan ammonia dapat
diketahui dengan titrasi menggunakan asam khlorida 0,1 N dengan
indikator (BCG + MR). Akhir titrasi ditandai dengan perubahan
warna larutan dari biru menjadi merah muda.
%N = × N.HCl × 14,008 × 100 %
Setelah diperoleh %N, selanjutnya dihitung kadar proteinnya
dengan mengalikan suatu faktor. Besarnya faktor perkalian N
menjadi protein ini tergantung pada persentase N yang menyusun
protein dalam suatu bahan.
37
2. Sifatnya yang universal, presisi tinggi dan reprodusibilitas baik
membuat metode ini banyak digunakan untuk penetapan kadar
protein.
b) Kerugian
Metode ini tidak memberikan pengukuran protein sesungguhnya,
karena tidak semua nitrogen dalam makanan bersumber dari
protein.
Protein yang berbeda memerlukan faktor koreksi yang berbeda
karena susunan residu asam amino yang berbeda.
Penggunaan asam sulfat pada suhu tinggi berbahaya, demikian
juga beberapa katalis
38
BAB III
METODE PRAKTIKUM
39
: (10 x 2) + 8 kg
: 28 kg
c. Kebutuhan Zat Gizi
Anak Usia 6-9 tahun
P= 60-80 (kkal/kgBB)
Energi = 70 kkal / kg BB
= 70 kkal x 25 kg
= 1500 kkal
Protein = 15% x 1500 / 4
= 56,25 gram
Lemak = 25% x 1500 / 9
= 41,7 gram
KH = 60% x 1500 / 4
= 225 gram
Zat Gizi untuk snack/selingan (10% dari total kalori)
Energi = 150 kkal
Protein = 5,625 gr
Lemak = 4,17 gr
KH = 22,5 gr
40
Wajan 1 buah
Spatula 1 buah
Sendok 2 buah
Talenan 1 buah
Piring 1 buah
Cara Membuat :
1. Menggiling daging ayam beku dalam food processor bersama
bawang putih, es batu hingga halus.
2. Menuang adonan dalam baskom, tambahkan tepung tapioka 5 gr,
putih telur, garam, merica bubuk, menguleni sampai rata.
3. Pada air panas, bulat-bulatkan adonan ayam dan masukkan
kedalamnya.
4. Hidupkan kompor untuk merebus bakso hingga mengapung.
5. Celupkan bakso ke adonan tepung tapioka, lalu melumuri dengan
tepung roti.
6. Goreng hingga kuning keemasan.
7. Sajikan dengan toping sesuai selera.
*Untuk 1 porsi
Diagram Alir :
Menggiling daging bawang putih, es batu hingga halus
41
Goreng hingga kuning keemasan
42
2. Blender ikan gabus dengan es batu beserta bawang putih, daun
seledri.
3. Tuang ke baskom, lalu campur ikan dengan parutan wortel, bayam
singkong, telur, tepung roti, tapioka dan bumbu.
4. Bentuk adonan bulat seperti kaki naga menggunakan stik es krim
5. Kukus selama 30 menit
6. Baluri dengan tepung tapioka yang dicairkan, lalu gulingkan di atas
tepung roti.
7. Goreng hingga keemasan.
8. Kaki naga siap disajikan, dimakan dengan saus lebih sedap.
Diagram Alir
Rebus singkong hingga empuk, haluskan.
campur ikan dengan parutan wortel, singkong, telur, tepung roti, tapioka
dan bumbu.
43
3.4 Analisis Nilai Gizi
a. Bakso ayam goreng
Energ Protein (g)
Bera Lema HA
Bahan Makanan i Hewan Nabat
t k (g) (g)
(Kcal) i i
Ayam 25 75,5 4,6 0,0 6,3 0,0
Tepungtapioka 10 35,3 0,0 0,1 0,0 8,5
Telur ayam bagian
putih 10 5,0 1,1 0,0 0,0 0,1
Tepung roti 5 12,5 0,0 0,4 0,1 2,5
Minyak kelapa sawit 3 27,1 0,0 0,0 3,0 0,0
44
Tepung roti 10 250
Bawang putih 2 60
Garam sckp
Lada sckp
Minyak kelapa sawit 20 300
Total 2.375
45
Cara Kerja :
1. Semua panelis dikumpulkan disuatu tempat yang telah ditentukan dan
diberi penjelasan tentang cara pengujian dan pengisian kuesioner.
2. Sampel disiapkan di dalam gelas plastik yang sudah disediakan.
3. Panelis diminta mengemukakan pendapatnya secara spontan pada data
kuesioner
4. Setelah panelis selesai mencicipi satu sampel, panelis diharapkan minum
air putih yang telah disediakan disetiap meja untuk menetralkan rasa.
5. Data dianalisis kemudian membuat kesimpulan dari uji daya terima yang
telah dilakukan.
Diagram Alir :
Semua panelis dikumpulkan disuatu tempat
Data dianalisis
b. Uji Mikrobiologi
Untuk uji mikrobiologi, kami menggunakan metode cawan sebar
dengan 5 kali pengenceran.
a. Alat Metode Cawan
Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara
lain : Cawan petri, tabung reaksi, mikropipet, tip, bunsen, batang
L, mortar, alu, korek api, timbangan analitik, stirrer, batang
pengaduk, kaca arloji, dan incubator.
46
b. Bahan Cawan Sebar
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain : Aquades steril, Nutrien Agar (NA), NaCl Fisiologis,
Alkohol, 70 %.
c. Prosedur Kerja
Sterilisasi alat
Alat yang akan digunakan dicuci dengan deterjen, wadah
dengan mulut lebar dibersihkan dengan merendamnya dalam
deterjen selama 15 – 30 menit menit, 15 kemudian dibilas
dengan air bersih dan terakhir dengan air suling. Setelah kering
alat – alat yang digunakan dibungkus dengan koran atau kertas
bersih kemudian diletakan dalam bak untuk mencegah
kontaminasi kemudian dioven selama 2 – 3 jam pada suhu
1750C. Untuk alat – alat dan bahan seperti sarung tangan, PCA
dan aquades disterilkan didalam autoclave pada suhu 1210C
selama 15 – 20 menit dengan tekanan 15 atm.
Pembuatan Media Plate Count Agar (PCA)
Ditimbang PCA sebanyak 4,5 gram kemudian dilarutkan
dalam 225 ml aquades steril pada gelas beker, selanjutnya
dipanaskan di atas kompor gas dan diaduk secara perlahan-
lahan. Setalah PCA larut semua, kemudian diangkat dan
dituang ke dalam Erlenmeyer dan ditutup dengan aluminium
foil, lalu disterilkan di autoklaf dengan suhu 121ºC selama 15
menit. Selanjutnya media dituang ke cawan perti sebanyak 10-
15 mL lalu di didinginkan sampai mengeras.
Pengolahan Sampel
Pertama-tama sampel dihaluskan dengan menggunakan
lumpang dan alu steril, setelah sampel menjadi halus
ditimbang sebanyak 1 g sampel masukkan ke dalam tabung
reaksi yang berisi 10 ml larutan (NaCl fisiologis) dan
kemudian di vortex hingga homogen. Dari suspensi tersebut
diambil sebanyak 1 ml dengan menggunakan dispo dan
47
diencerkan menjadi 1:10 dengan menambahkan NaCl
sebanyak 9 ml, selanjutnya dibuat pengenceran 1:100, yaitu
mengambil 1 ml dari hasil pengenceran sebelumnya, demikian
seterusnya hingga diperoleh pengenceran yang diinginkan
yaitu pengenceran 6.
Inokulasi
Cara kerja yang dilakukan dalam perhitungan bakteri
adalah menumbuhkan bakteri pada media Plate Count Agar di
cawan petri dengan menggunakan metode cawan sebar.Dari 2
pengenceran terakhir diambil suspensi sebanyak 1 ml dengan
menggunakan mikropipet, lalu dipindahkan kedalam cawan
petri kemudian diratakan menggunakan batang L steril.
Inkubasi
Kemudian cawan petri yang berisi biakan dibalik lalu dimasukkan
ke incubator selama 24 jam.
Perhitungan jumlah koloni bakteri
Setelah akhir masa inkubasi koloni yang terbentuk
dihitung.Perhitungan jumlah koloni dilakukan secara manual.
Untuk menghitung koloni bakteri digunakan rumus sebagai
berikut :
d. Pengolahan Data
Pengolahan data dengan cara melakukan perhitungan koloni
bakteri pada cawan kemudian dibandingkan dengan standar.
e. Diagram Alir
Timbang Sampel 1 gram secara aseptis
48
Lakukan pengenceran sebanyak 6 kali secara aseptis dengan menggunakan
mikropipet
Masukkan masing-masing sampel kedalam cawan petri berisi PCA secara aseptis
c. Uji Kimia
Untuk uji kimia, kami menggunakan penetapan kadar protein
dengan metode kjeldhal.
Tujuan Percobaan
a. Dapat melakukan analisa kadar protein dalam suatu bahan
pangan
b. Dapat mengetahui kadar protein dalam bahan
Alat yang digunakan
1. Pemanas
2. Labu Kjeldahl yang dihubungkan dengan pengisap uap aspirator
3. Alat distilasi
4. Erlenmeyer
5. Buret 50ml
6. Neraca analitik
7. Kertas timbang
8. Gelas kimia
Bahan yang digunakan
1. Sampel : Rolade Ayam 1g
2. Pereaksi :
Asam Sulfat (H2SO4)
49
a. Kalium Sulfat (K2SO4)
b. Raksa Oksida (HgO)
c. Larutan Natrium Hidroksida-Natrium Tiosulfat
(NaOH-Na2S2O3)
d. Larutan Asam Borat (H3BO3) jenuh
e. Larutan Asam Klorida (HCl) 0.02N
f. Larutan Indikator metal merah
g. Indikator metil blue
Prosedur Kerja
Menimbang sample sebanyak 1 gram lalu memindahkannya
kedalam labu kjeldahl.
Menambahkan 1,9±0,1gr K2SO4, 40±10mg HgO, dan
12,0±0,1ml H2SO4, serta 20 ml H2O.
Menambahkan beberapa butir batu didih, lalu memanaskannya
sampai mendidih selama 15 menit dan larutan menjadi jernih
kehijau-hijauan.
Melakukan percobaan dilemari asam menggunakan alat
destruksi dengan unit penghisapan uap.
Mendinginkan campuran, lalu menambahkan sejumlah air
sekitar 30ml (sambil membilas labu Kjeldahl).
Memindahkan isi tabung kedalam alat distilasi. Mencuci dan
membilas labu 5-6 kali dengan 1-2ml air lalu dipindahkan
dalam labu distilasi.
Meletakkan erlenmeyer yang berisi 5ml larutan H3BO3 dan 2
tetes indicator di bawah condenser. Ujung tabung condenser
harus terendam dalam larutan H3BO3.
Menambahkan 8-10ml larutan NaOH-Na2S2O3, kemudian
melakukan distilasi sampai tertampung kira-kira 15ml distilat
dalam Erlenmeyer.
Membilas tabung condenser dengan air dan menampung
bilasannya dalam Erlenmeyer yang sama.
50
Mengencerkan isi Erlenmeyer sampai kira-kira 50ml,
kemudian dititrasi dengan HCl 0,02N sampai terjadi perubahan
warna menjadi abu-abu.
Melakukan langkah yang sama untuk blanko.
51
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1. Produk
52
4.2. Pembahasan
Pada praktikum ini dibuat snack anak sekolah usia 6-12 tahun untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi anak sekolah serta untuk mencegah anak
mengkonsumsi jajanan sekolah yang biasanya berbahaya. Snack dapat
sebagai makanan selingan, sebagai makanan yang menyumbang penuh 1/3
kebutuhan zat gizi untuk anak yang tidak membawa makan siang ataupun
sebagai makanan yang memenuhi kebutuhan sarapan pagi untuk anak yang
tidak sempat makan pagi di rumah.
Snack yang kami buat adalah sebagai makanan selingan. Snack
tersebut adalah Bakso ikan goreng dengan singkong dan sayuran
(BasKanSiran) yang merupakan modifikasi dari bakso ayam goreng yang
berbahan dasar ayam. Bakso ikan goreng dengan singkong dan sayuran
(BasKanSiran) berbahan dasar daginng ikan gabus, singkong, wortel,
bayam, telur, dan tepung roti, serta tepung tapioka. Penggunaan ikan gabus
ditujukan untuk memberikan kandungan protein didalam Bakso ikan goreng
dengan singkong dan sayuran (BasKanSiran) ini begitu juga dengan
penambahan telur, selain sebagai pemberi kandungan protein, telur juga
sebagai pengikat pada adonan. Sedangkan singkong untuk memenuhi
kebutuhan karbohidrat, begitu juga dengan tepung tapioka dan tepung roti.
Selain itu, tepung tapioka dapat digunakan sebagai pelekat pada adonan,
agar adonan dapat menyatu pada proses pengukusan. Tepung roti
diperuntukan agar tekstur Bakso ikan goreng dengan singkong dan sayuran
(BasKanSiran) menjadi renyah saat digoreng. Dengan penambahan sayuran
berupa wortel dan bayam agar konsumsi sayur pada anak tetap dapat
terpenuhi dengan menyelipkannya dalam adona, sehingga bentuknya tidak
terlalu mencolok dengan di cincang. Sayuran dapat memberikan sumbangan
vitamin dan mineral pada snack anak ini, serta sumbangan serat kepada
anak yang biasanya kurang menyukai sayuran dengan bentuk utuh.
4.2.1. Produk
1. Warna
Bakso ikan goreng dengan singkong dan sayuran (BasKanSiran) memiliki warna
53
sayuran yang berwarna seperti wortel yang memiliki warna jingga
dari dalam tubuh bahkan beta karoten juga terbukti dapat melawan
efek polusi dan perokok pasif. Warna hijau didapat dari bayam
yang memiliki warna hijau. Warna hijau ini berasal dari kandungan
2. Aroma
Bakso ikan goreng dengan singkong dan sayuran (BasKanSiran)
beraroma bakso ikan, karena bahan dasar yang digunakan ialah
ikan gabus yang memiliki aroma khas.
3. Tekstur
Bakso ikan goreng dengan singkong dan sayuran (BasKanSiran)
menghasilkan tekstur crispy karena baluran tepung roti yang
digoreng dengan minyak panas, menjadikan Bakso ikan goreng
dengan singkong dan sayuran (BasKanSiran) menjadi kering dan
crispy, sedangkan bagian dalamnya yang lembut dan menyegarkan.
54
a. Warna
Dari hasil uji daya terima warna dari Fruity Sandwich yang
dilakukan terhadap 28 orang panelis, diketahui bahwa yang
menyatakan sangat suka sebanyak 32.14%, yang menyatakan agak
suka sebanyak 10.71% dan terbanyak yang menyatakan suka
sebanyak 57.14%. Jadi, dapat disimpulkan warna Fruity Sandwich
disukai oleh panelis.
b. Aroma
Dari hasil uji daya terima aroma dari Fruity Sandwich yang
dilakukan terhadap 28 orang panelis, diketahui bahwa yang
menyatakan sangat suka sebanyak 7.14%, dan yang menyatakan
suka sebanyak 92.85%. Jadi, dapat disimpulkan aroma Fruity
Sandwich disukai oleh panelis.
c. Tekstur
Dari hasil uji daya terima tekstur dari Fruity Sandwich yang
dilakukan terhadap 28 orang panelis, diketahui bahwa yang
menyatakan sangat suka sebanyak 28.57%, dan yang menyatakan
suka sebanyak 71.42%. Jadi, dapat disimpulkan tekstur Fruity
Sandwich disukai oleh panelis.
d. Rasa
Dari hasil uji daya terima aroma dari Fruity Sandwich yang
dilakukan terhadap 28 orang panelis, diketahui bahwa yang
menyatakan sangat suka sebanyak 17.85%, dan yang menyatakan
suka sebanyak 82.14%. Jadi, dapat disimpulkan aroma Fruity
Sandwich disukai oleh panelis.
55
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pada praktikum ini, kami membuat Fruity Sandwich untuk snack anak
sekolah yang berfungsi sebagai selingan.
Pada praktikum ini, resep Sandwich yang biasanya isinya sayuran dan
daging dikembangkan menjadi Fruity Sandwich yaitu sandwich yang berisi
buah-buahan seperti Kiwi, Strawberry dan Pisang Susu, serta diberi lelehan
coklat dan taburan Chocochips diatasnya sehingga tampilannya menarik.
Selain memberikan warna, modifikasi ini juga menjadi alternatif bagi sanck
anak disekolah agar menghindari makanan jajanan yang kurang aman
disekolah.
Berdasarkan hasil uji daya terima terhadap 28 orang panelis didapatkan
kesimpulan bahwa modifikasi resep berupa Fruity Sandwich dapat diterima
oleh sebagian besar panelis.
56
DAFTAR PUSTAKA
57
Kumalasari,E.2012. LAPORAN PRAKTIKUM UJI ASAM LEMAK BEBAS
https://kumalasarievhy.wordpress.com/tag/margarine/ diakses pada tanggal 31 Mei
2017 pukul 23.16 WITA
Prasetya.Dwiki. 2016. Sandwich (Pengertian, Komposisi, Jenis, Pembuatan,
Teknik Pembuatan, Penyajian, Porsi, Standar)
http://ilmuhotelku.blogspot.co.id/sandwich-pengertian-komposisi-
jenis.html?m=1 diakses pada tanggal 6 Juni 2017 pukul 09.31 WITA
Anonim. 2015. Aroma dan kandungan Dalam Cokelat http://orenjieculinary.com
diakses pada tanggal 6 Juni 2017 pukul 09.59 WITA
Anonim. 2013. Jenis - jenis Tepung. (Situs Web :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28602/4/Chapter%20II.p
df, diakses pada tanggal 01 Juni 2017, pukul 19.10 WITA
58
Tirto Endah. 2012. Bakso Goreng.
http://www.dapurprima.com/2012/06/bakso-goreng/?lang=id
59
Lampiran
Kuesioner Uji Daya Terima
Nama :
Produk : kaki naga kearifan lokal
Instruksi : Nyatakan penilaian anda dan berilah tanda (√ ) pada
kolom di bawah ini sesuai dengan pilihan anda.
Tingkat Kesukaan Warna Aroma Tekstur Rasa
Sangat suka
Suka
Agak Suka
Agak Tidak Suka
Tidak Suka
Komentar :
....................................................................................................................................
60