Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
oleh
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS JEMBER
2017
NUTRISI IBU DAN JANIN DALAM KEPERAWATAN MATERNITAS
MAKALAH
oleh
KELOMPOK 1
Erlangga Wisnu Dewa 152310101048
Reka Saputri Mega R. 152310101269
Nurul Aeni Shoolihaa 152310101291
UNIVERSITAS JEMBER
2017
BAB. 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masih rendahnya gizi buruk ibu hamil di indonesia terus meningkat dari
tahun ke tahun, ini yang membuat kajian pemerintah untuk mengatasi
permasalahan ini. Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama kehamilannya
akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya
antara lain anemia, pendarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara
normal, kurang gizi juga dapat mempengaruhi proses persalinan dimana dapat
mengakibatkan persalinan sulit, lama, premature, pendarahan setelah
persalinan, dan berat janin bayi lahir rendah (Judi J.E, 2002).
1.2 Tujuan
Menurut Sandjaja (dalam Golopong, 2012) Kata gizi yang dalam bahasa
Arab “Al Gizzai” sudah dikenal sejak tahun 1950-an merupakan terjemahan
dari bahasa Inggris “nutrition”. Secara profesional kata nutrisi sejak tahun
1950-an digunakan di kalangan ilmu perternakan dan kedokteran hewan.
1. Diit Hypermeresis I
Diberikan pada ibu hamil dengan hypermeresis gravidarum berat.
Makanan yang dapat dimakan hanya roti kering dan buah-buahan.
Minuman tidak diberikan bersama dengan makanan., namun 1-2 jam
sesudah makan. Kandungan semua zat gizi makanan kurang,kecuali
vitamin c sehingga hanya diberikan dalam waktu beberapa hari.
Contoh menu :
Jam 12.00 : roti panggang 2 potong, selai 1sdm, papaya 2 potong sedang
Jam 18.00 : roti panggang 2 potong, selai 1 sdm, pisang 1 buah sedang,
2. Diit Hypermeresis II
Diberikan bila rasa mual dan muntah pada ibu hamil sudah berkurang.
Makan bertahap dari makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak
diberikan bersamaan dengan makanan. Kandungan gizi semua zat
makanan tidak berkurang kecuali vitamin a dan d.
Contoh menu :
Pagi : roti panggang, isi selai, dan telur rebus
Jam 10.00 : slada buah
Siang : nasi, perkedel panggang, tempe bacem, setup bayam, dan
buah papaya
Jam 16.00 : slada buah
Sore : nasi, daging, tahu bumbu tomat, setup wortel dan buah
pisang
Jam 20.00 : roti panggang isi selai dan the manis
3. Diit Hyperemesis III
Diit ini diberikan pada ibu hamil dengan hyperemesis gravidarum
ringan. Minuman dapat diberikan bersamaan dengan makanan bila klien
mampu. Kandungan semua zat gizi yang diberikan cukup, kecuali kalsium.
Menu makanan pada diit hyperemesis III sama dengan diit
hyperemesis II, hanya pada makanan selingan jam 10.00 dan 16.00
ditambahkan biscuit. Makanan yang dapat diberikan pada klien seperti roti
panggang, biscuit, soda krackers, dan dapat dimakan bersama selai, buah-
buahan seperti buah segar dan sari buah, dll. Makanan yang harus
dihindari klien yaitu makanan gorengan dan berlemak, makanan yang
terlalu berbumbu, dan berbau yang merangsang.
b. Diit Preeklampsi
Pemberian diit ini bertujuan untuk menggantikan protein yang hilang
melalui urin, mencegah dan mengurangi retensi garam atau air, menjaga
peningkatan berat badan tidak lebih dari normal, serta memberikan zat gizi
yang cukup sesuai kondisi klien.
Syarat-syarat pemberian diit ini adalah :
1. Semua zat gizi dan kalori cukup. Pada klien dengan preeklampsi berat
diberikan secara bertahap sesuai kemampuan klien.
2. Rendah garam. Retensi garam atau air berkaitan dengan berat badan
yang diupayakan <3 kg/bulan atau <1 kg/minggu.
3. Tinggi protein. Pemberian protein 1,5-2g/kgBB
4. Bentuk makanan sesuai kemampuan klien.
5. Cairan diberikan 2500 ml sehari.
Seafood mengandung sumber protein dan asam lemak omega-3 yang baik
untuk perkembangan otak dan fungsi penglihatan bayi. Namun, juga
mengandung zat berbahaya bagi tubuh yang ditemukan pada beberapa ikan.
Ikan yang mengandung merkuri tinggi dapat menyebabkan terganggunya
perkembangan otak bayi. Semakin besar ukuran ikan, semakin besar juga
merkuri yang dikandungnya. Lembaga makanan dan obat Amerika atau The
Food and Drug Administration (FDA) melarang ibu hamil untuk memakan
ikan todak, ikan hiu, ikan makerel raja, dan tilefish karena kandungan
merkurinya yang sangat tinggi. Jenis ikan tersebut mungkin jarang di
Indonesia, namun ada baiknya ibu mengetahui hal ini.
Beberapa jenis seafood lain yang sering ditemui juga mempunyai kadar
merkuri tinggi tetapi tidak setinggi ikan-ikan yang telah disebutkan di atas.
Contohnya adalah udang, salmon, tuna, sarden, catfish, ikan bilis, ikan tilapia,
dan ikan trout. Konsumsi ikan-ikan ini sebaiknya dibatasi hanya 2 kali per
minggu.
Daging sapi dan unggas (ayam, burung, bebek) yang dimasak setengah
matang dapat menyebabkan keracunan karena bakteri atau zat yang
dihasilkan bakteri yang terdapat dalam makanan tersebut. Untuk mencegah
keracunan, sebaiknya masak daging sapi dan daging unggas sampai matang
sempurna, tidak ada darah. Jika perlu, gunakan termometer untuk memastikan
kematangannya.
4. Telur mentah atau setengah matang
Masaklah telur sampai matang, sampai kuning dan putih telur berubah
menjadi padat. Hal ini dilakukan untuk mencegah keracunan karena bakteri
salmonella yang ada dalam telur. Salmonella yang masuk ke tubuh ibu dapat
membahayakan janin dan juga dapat membuat ibu terkena diare dan muntah.
Hindari juga makanan yang mengandung telur mentah atau setengah matang,
seperti mayonaise yang dibuat sendiri.
6. Hati
Hati, seperti hati ayam atau hati sapi, mengandung banyak vitamin A.
Konsumsi vitamin A berlebihan dapat membahayakan janin. Sebaiknya batasi
konsumsi hati bagi ibu hamil.
7. Kafein
Ibu yang minum alkohol mempunyai risiko keguguran dan kematian bayi
saat lahir lebih tinggi. Terlalu banyak konsumsi alkohol saat hamil dapat
mengakibatkan fetal alcohol syndrome yang dapat menyebabkan kelainan
bentuk wajah, kelainan jantung, dan kemunduran mental pada anak. Minum
sedikit alkohol bahkan dapat berdampak pada terganggunya perkembangan
otak bayi.
Pramita. 2010. Artikel: Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui. Jakarta:
Pramita Lab.
Siantur, Golopong. 2012. Gizi Dan Nutrisi. Jakarta: Kemenkes RI diunduh dari
http://gizi.depkes.go.id/gizi-dan-nutrisi pada 20 Februari 2017.
Simanjuntak, David., Sudaryati, Etti. 2005. Artikel: Gizi Pada Ibu Hamil dan
Menyusui. Medan: Repository USU.
Veratamala, Arinda. 2017. Artikel: Daftar Makanan Yang Harus Di Hindari Oleh
Ibu Hamil. Hello Sehat