You are on page 1of 8

Alpha Proteobacteria

1. Karakteristik

Bergey's manual pada tahun 2001 membagi prokariot menjadi 2 Domain yaitu Archaea dan
Bakteria. Pada Domain bakteria terdapat Proteobakteria. Proteobakteria berasal dari bahasa
Yunani yang berarti memiliki banyak bentuk. Proteobakteria memiliki 5 Kelas yang disusun
berdasarkan abjad Yunani. Yaitu Alpha Proteobakteria, Beta Proteobakteria, Gamma
Proteobakteria, Delta Proteobakteria, Epsilon Proteobakteria. Proteobakteria merupakan
taksonomi terbesar dari bakteria. Proteobakteria merupakan bakteri gram Negatif, dan
termasuk Bakteri Kemoheterotrof.

Alpha Proteobacteria merupakan proteobacteria yang dapat tumbuh di lingkungan yang kadar
nutrisinya rendah. Beberapa jenis Alpha Proteobacteria memiliki bentuk morfologi yang
tidak biasa yaitu membentuk tonjolan keluar seperti bentuk batang atau kuncup disebut
Prosthecae. Alpha Proteobacteria termasuk ke dalam bakteri gram Negatif. Karakteristik
bakteri gram negative diantaranya:

 Memiliki Cytoplasmic membrane


 Lapisan peptidoglikan tipis
 Memiliki membran tambahan diluar lapisan peptidoglikan yang dipisahakan oleh
spasium periplasmik.
 Membran luar terdiri atas Lipopolisakarida (LPS) yang tersusun oleh lipid A, inti
polisakarida, antigen O
 Terdapat porin di membran luar sebagai pori-pori untuk molekul tertentu.
 Memiliki S-layer (Surface layer) yang melekat langsung pada membran luar.
 Jika memiliki flagella, maka akan disokong oleh 4 buah cincin.
 Tidak memiliki asam teichoic ataupun asam lipoteichoic.
 Lipoprotein merekat pada polisakarida.
 Kebanyakan tidak mengalami sporulasi.

Alpha Proteobacteria juga termasuk ke dalam Bakteri yang memiliki kepentingan dalam hal
agricultur, yang dapat memfiksasi N2 dan bersimbiosis dengan tanaman, dan dapat menjadi
patogen bagi Manusia. Di bawah ini akan di bahas tentang Karakteristik (Morfologi Alpha
Proteobakteria), Pewarnaan Alpha Proteobakteria, Metabolisme Alpha Proteobakteria,
Ekologi dan Habitat Alpha Proteobakteria, interaksi dengan Lingkungan Alpha
Proteobakteria, Biokimia Alpha Proteobakteria, Serta Contoh spesies Alpha Proteobakteria
1. Morfologi Alpha Proteobacteria

 Berbentuk Spiral dan Memiliki flagel ex : Phaeospirillum, Rhodovibrio


 Berbentuk batang Memiliki flagel, pembelahan dengan Budding ex :
Rhodopseudomonas
 Berbentuk batang dengan pembelahan Biner ex: Rhodobacter
 Bentuk sel bulat telur sampai seperti batang ex : Rhodovulum
 Berbentuk oval memiliki flagel, tumbuh dengan Budding dan memiliki Hifa ex :
Rhodomicrobium
 Berbentuk Bola bersifat asidofilik (pH optimum = 5) ex : Rhodopila
 Berbentuk bola bersifat alkalifilik (pH optimum = 9) ex : Rhodobaca

1. Pewarnaan

Bakteri dapat diklasifikasikan berdasarkan metoda pewarnaan gram menjadi 2 kelompok


besar, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Pewarnaan ini membedakan bakteri
berdasarkan karakteristik fisik dan kimia dinding sel-nya. Pewarnaan Gram meliputi 3 proses
utama, yaitu pengecatan dengan kristal violet, dekolorisasi (penghapusan warna)dengan etil
alkohol atau aseton, kemudian counterstaining atau pemberian pewarna kontras menggunaan
air fukhsin.

Alpha Proteobacteria termasuk ke dalam Bakteri Gram Negatif. Pada bakteri Gram Negatif
memiliki lapisan Peptidoglikan (pada dinding sel luar) yang tipis. Pada pewarnaan kristal
violet akan terlarut saat tahap dekolorisasi dengan Alkohol yaitu sel terwarnai oleh pewarna
sekunder (safranin) sehingga warna sel menjadi pink atau merah muda. Metode Pewarnaan
yang dilakukan: Pewarnaan Differensial yaitu pewarnaan Gram (Membedakan antara Bakteri
gram Negatif dan Gram Positif) dan pewarnaan Khusus yaitu pewarnaan flagella
(Menentukan bakteri patogenik dan Non patogenik).
bakteri gram negatif

Pada awal pengecatan, semua bakteri akan berwarna ungu, proses dekolorisasi dan pemberian
warna kontraslah yang membedakan antara kedua jenis bakteri ini. Bakteri gram positif akan
menunjukkan warna ungu karena memiliki lapisan peptidoglikan tebal yang menahan kristal
violet selama pengecatan gram.Sedangkan pada bakteri gram negatif akan berwarna merah
akibat tipisnya dinding peptidoglikan sehingga kristal violet terbuang selama proses
dekolorisasi dan pemberian air fukhsin akan mengecat bakteri gram negatif menjadi merah.

C.Biokimia

Beberapa reaksi terjadi pada oksidasi Nitrogen Anorganik dengan kemolithotrof bakteri
Nitrifikasi.

Tahap reaksi :

 Oksidasi Amoniak atau Nitrosifyers

ammonia ► hydroxylamine ► nitrite

 Oksidasi Nitrit atau Nitrifying bacteria

Nitrit ► nitrat

Kebanyakan bakteri ini merupakan Aerob obligatif yang tumbuh dengan amonia yang tinggi.
Membran berasosiasi dengan enzim Nitrifikasi.

D. Ekologi Alpha Proteobacteria

 Melimpah di tanah dan air, yang memiliki kadar amonia yang besar.
 berkembang baik terutama di danau dan sungai berasal dari kotoran atau limbah
lainnya, karena memiliki kadar amonia yang tinggi.
 Bakteri Nitrifikasidapatdigunakan sebagai media garam mineral yang mengandung
amonia/Nitrit sebagai donor elektron dan Bikarbonat sebagai sumber karbon.

E. Habitat
 Hidup di tanah, air tawar, dan air laut
 Merupakan bakteri anaerob, dengan menggunakan fermentasi sebagai Metabolisme
 Termasuk bakteri bakteri ungu Nonsulfur

- bakteri ini tidak dapat menggunakan sulfida sebagai donor elektron untuk
pengurangan CO2 pada sel

- Sulfida digunakan oleh sebagian besar spesies pada bakteri ungu sulfur, kadar
sulfida ideal pada bakteri ungu sulfur 1-3 mM

- Sulfida pada Bakteri Ungu Nonsulfur menjadi racun

F. Interaksi dengan organisme lain

Macam-macam interaksi pada beberapa Genus Alpha Proteobacteria.

 Simbiosis Mutualisme :

- Mendapat Nutrisi dari hasil sekresi tanaman, dan memfiksasi N2 dari atmosfer

ex : Azospirillum, Nitrobacter, Rhizobium

 Simbiosis Parasitisme :
 Mengambil nutrisi dari sebuah inang yang hidup

ex : Caulobacter dan Hyphomicrobium

 Menginfeksi sel inang yang biasanya serangga dengan membentuk Endosimbiosis ex :


Wolbacia
 Merupakan bakteri parasit obligat intraseluler dan pathogen bagi manusia

ex : Ricketsia dan ehrlichia

- Merupakan bakteri patogen bagi tanaman ex : Agrobacterium

- Merupakan bakteri patogen bagi Manusia ex : Bartonella dan Brucella

G. Beberapa Genus Alpha Proteobacteria

a. Order: Rhodospirillales

Genus: Azospirillum

b. Order: Rickettsiales

Genus: Rickettsia
Genus: Wolbachia

1. Order: Caulobacterales

Genus: Caulobacter

1. Order: Rhizobiales

Genus : Hyphomicrobium

Genus: Rhizobium

Genus: Agrobacterium

1. Genus Azospirillum

Merupakan Bakteri yang hidup di tanah tumbuh dan berasosiasi dengan akar tanaman.
Peranan Azospirillum : Mendapat Nutrisi dari hasil sekresi tanaman, dan memfiksasi N2 dari
atmosfer. menggunakan nutrisi yang diekskresikan oleh tanaman dan memfiksasi kembali
nitrogen dari atmosfer. bentuk fiksasi nitrogen terdapat pada rumput dan tebu, walaupun
organisme dapat diisolasi dari sistem akar dari banyak tanaman iklim yang hangat, seperti
jagung.

2. Genus Caulobacter dan Hyphomicrobium

Genus Caulobacter memiliki tangkai yang berfungsi untuk meningkatkan serapan hara.
Tangkai ini terus-menerus terkena aliran air sehingga dapat meningkat rasio volume sel.
Bakteri ini dapat menggunakan Nutrisi yang di eksresikan oleh inang. Ketika konsentrasi
nutrisi rendah ukuran dari tangkai akan meningkat. Maka akan menyerap nutrisi dari
permukaan.

Pada Genus Hypomicrobium merupakan caulobakteria yang ditemukan di lingkungan air


yang berkadar nutrisi rendah.

Baik Genus Caulobacter dan Hyphomicrobium dapat memproduksi Prosthecae.

3. Genus Rhizobium dan Agrobacterium

Genus Rhizobium dan Agrobacterium adalah genus yang memiliki kepentingan agricultur
yang menginfeksi akar tanaman polong-polongan seperti kacang tanah dan kacang polong.
Kedua genus ini dikenal dengan nama Rhizobia. Rhizobia pada akar akan membentuk nodul
di mana rizobia akan bersimbiosis dengan tanaman, mengakibatkan fiksasi nitrogen dari
udara untuk digunakan oleh tanaman.
Bagaimana sebenarnya nodula dibentuk ? Infeksi benang masuk dan berpenetrasi ke dalam
akar dari sel ke sel. Sel ini terbagi membentuk jaringan nodula

dimana bakteria ini terbagi dan menggandakan diri. Batas pemisah berkembang, lokasi pusat
dimana bakteria berada, jaringannya dinamakan zona bakteria yang ditandai dengan nodula
dari bakteria yang menyerangnya- jaringan bebas dinamakan korteks nodula. Jaringan nodula
tumbuh dalam berbagai ukuran, mendorong dirinya melalui akar dan kemudian muncul
sebagai tambahan dalam sistem perakaran. Ukuran dan bentuknya bergantung pada spesies
dan tanaman legumnya.

Sedangkan Agrobacterium memiliki kemampuan untuk menyerang tanaman tetapi


tidak membentuk nodul atau memfiksasi N2 seperti Rhizobium. Salah satu spesiesnya yaitu
Agrobacterium tumefaciens
merupakan pathogen bagi tanaman yang menyebabkan penyakit yang disebut Crown gall.
Crown merupakan daerah pada tanaman dimana akar dan inti bakteri bersatu. Ketika bakteri
ini menyisipkan plasmidnya yang mengandung informasi genetic bakteri ke Kromosom DNA
tanaman akan menyebabkan tumor seperti gall. Plasmid adalah vector yang membawa gen
baru ke dalam sel dan dinding yang tebal pada tanaman sulit untuk melakukan penetrasi.

4. Genus Bartonella

Genus Bartonella memiliki beberapa anggota yang merupakan pathogen bagi manusia. salah
satu spesies yang terkenal adalah Bartonella henselae yang merupakan bakteri gram Negatif
berbentuk basilus yang menyebabkan penyakit cat scratch.

5. Genus Brucella
Brucella merupakan bakteri kecil yang non motil bentuknya cocco bacillus. Semua spesies
Brucella adalah parasit obligat pada mammalian dan menyebabkan penyakit Brucellosis.
Pada dunia medis Brucella merupakan fagositosis, elemen yang penting bagi pertahanan
tubuh untuk melawan bakteri.

6. Genus Nitrobacter dan Nitrosomonas

Nitrobacter dan Nitrosomonas termasuk ke dalam bakteri Nitrifikasi yang sangat penting
bagi lingkungan dan agricultur. Mereka merupakan bakteri kemoautotrof yang dapat
menggunakan materi kimia anorganik sebagai sumber Energi dan Karbondioksida sebagai
sumber karbon yang berasal dari sintesis bahan kimia kompleks. Sumber Energi dari Bakteri
ini berasal dari reduksi bahan Nitrogen. Spesies Nitrobacter mengoksidasi ammonium (NH4)
menjadi Nitrit (NO2). Nitrat, berperan penting dalam agricultur merupakan bentuk Nitrogen
yang sangat aktif bergerak di tanah sehingga dapat digunakan oleh tanaman.

7. Genus Wolbachia

Wolbachia merupakan Genus bakteri penginfeksi terbesar di dunia meskipun sedikit yang
terkenal dari genus ini. Mereka hidup hanya di dalam sel inang, biasanya berupa serangga
yang akan membentuk hubungan Endosimbiosis. Jadi wolbacia tidak dapat di deteksi dengan
metode biasa.

8. Genus Acetobacter dan Gluconobacter

Acetobacter dan Gluconobacter merupakan bakteri yang penting pada bidang industri.
Organisme aerobik yang dapat mengubah etanol menjadi asam asetat.

9. Genus Ricketsia

Ricketsia merupakan parasit obligat intraseluler hanya dapat bereproduksi di dalam sel
mamalia. Ricketsia merupakan bakteri gram Negatif dengan bentuk batang atau
coccobacillus. Ricketsia masuk ke dalam sel inang melalui fagositosis mereka cepat masuk ke
dalam sitoplasma sel dan mulai reproduksi dengan pembelahan Binner. Ricketsia
memungkinkan untuk menyebabkan penyakit yang terkenal seperti Spotted fever. Termasuk
juga penyakit tifus yang disebabkan oleh spesies Ricketsia prowazekii .

Pada manusia Ricketsia merupakan infeksi yang berbahaya yang menyerang pembuluh
kapiler darah.

H. Metabolisme
Metabolisme yang digunakan pada Alpha Proteobacteria adalah kemolithotrop.
Kemolithotrop pada Prokariot dapat mengoksidasi bahan Anorganik sebagai donor elektron
dan menggunakan CO2 sebagai sumber karbon.

Beberapa kemolithotrop sulfur merupakan kemolithotrof fakultatif,Beberapa kelompok ada


yang tumbuh pada pH netral dan yang lain pada pH asam. Menggunakan Fe + + sebagai
donor electron, juga menggunakan bahan anorganik yaitu karbondioksida sebagai donor
electron.

α proteobacteria: P. abikonensis, P. aminovorans, P. azotocolligans, P.


carboxydohydrogena, P. carboxidovorans, P. compransoris, P. diminuta, P. echinoides, P.
extorquens, P. lindneri, P. mesophilica, P. paucimobilis, P. radiora, P. rhodos, P.
riboflavina, P. rosea, P. vesicularis.

β proteobacteria: P. acidovorans, P. alliicola, P. antimicrobica, P. avenae, P. butanovorae,


P. caryophylli, P. cattleyae, P. cepacia, P. cocovenenans, P. delafieldii, P. facilis, P. flava, P.
gladioli, P. glathei, P. glumae, P. graminis, P. huttiensis, P. indigofera, P. lanceolata, P.
lemoignei, P. mallei, P. mephitica, P. mixta, P. palleronii, P. phenazinium, P. pickettii, P.
plantarii, P. pseudoflava, P. pseudomallei, P. pyrrocinia, P. rubrilineans, P.
rubrisubalbicans, P. saccharophila, P. solanacearum, P. spinosa, P. syzygii, P.
taeniospiralis, P. terrigena, P. testosteroni.

γ-β proteobacteria: P. beteli, P. boreopolis, P. cissicola, P. geniculata, P. hibiscicola, P.


maltophilia, P. pictorum.

γ proteobacteria: P. beijerinckii, P. diminuta, P. doudoroffii, P. elongata, P. flectens, P.


halodurans, P. halophila, P. iners, P. marina, P. nautica, P. nigrifaciens, P. pavonacea, P.
piscicida, P. stanieri.

δ proteobacteria: P. formicans...

You might also like